You are on page 1of 7

KINERJA PENYELENGGARAAN BANSOS PEMERINTAH DI KECAMATAN SEMAMPIR

KELURAHAN UJUNG

Priscila Margaret Christiaan

priscilamargaret26@gmail.com

Endang Indartuti
endangindartuti@untag-sby.ac.id

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas 17 Agustus 1945

Surabaya, Jawa Timur

Abstract

This social assistance has been running since 2014 but not as severe as in 2019 until
now. The government here is also the organizer of social assistance. The government
has the authority to become one of the agencies that fully responsible for
implementation of social assistance. Basically, it is contained in law number 14 of
2019 concerning distribution of social assistance and most recently in Law number 11
of 2019 concerning social welfare. This social assistance has become activity that
must be carried out by government for people in need. However, many parties cannot
be responsible for the social assistance and many people also complain because not
all of their rations have been given. As a result of the party being irresponsible, every
rt/rw social assistance administrator in Semampir Sub-District, Ujung Village became
the target of the public's wrath because their social assistance had not been fully
provided. And seen from their work it does not reflect any discipline, does not give
strict sanctions, and is not responsible for managing their respective jobs. The
problems with receiving social assistance that have occurred are the problem of where
each ministry lives that are not the same, problems related to the data that receive
social assistance, many do not match, and problems with the system for receiving
social assistance.

Keywords : Role of Government, Social Assistance, Economy.


Abstrak

Bansos ini sudah berjalan sejak tahun 2014 akan tetapi tidak parah seperti tahun 2019
hingga kini. Pemerintah disini juga menjadi pihak penyelenggara bansos. Pemerintah
memiliki wewenang untuk menjadi salah satu instansi yang sepenuhnya mempunyai
tanggung jawab atas terselenggaranya bansos tersebut. Pada dasarnya sudah
terdapat di dalam UU Nomor 14 Tahun 2019 tentang penyaluran bantuan sosial dan
yang terkini terdapat pada UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang kesejahteraan sosial.
Bansos sudah menjadi kegiatan yang harus wajib dilakukan pemerintah terhadap
masyarakat yang membutuhkan. Akan tetapi, banyak pihak yang tidak bisa
bertanggung jawab terhadap bansos tersebut dan banyak juga dari masyarakat yang
mengeluh karena jatah mereka belum semuanya diberikan. Akibat dari pihak yang
tidak bisa bertanggung jawab, setiap pengurus bansos rt/rw di Kecamatan Semampir
Kelurahan Ujung menjadi sasaran amukan masyarakat karena bansos mereka belum
sepenuhnya dikasih. Dan dilihat dari kerja mereka tidak mencerminkan adanya sikap
disiplin, tidak memberikan sanksi tegas, dan tidak bertanggung jawab untuk mengurus
pekerjaan mereka masing-masing. Permasalahan penerimaan bantuan sosial yang
sudah terjadi yaitu masalah tempat tinggal di setiap kementrian yang tidak sama,
masalah terkait dengan data yang menerima bantuan bansos banyak tidak cocok, dan
masalah sistem penerimaan bantuan sosial tersebut.

Kata Kunci : Peran Pemerintah, Bantuan Sosial, Ekonomi.

PENDAHULUAN

Bantuan sosial (bansos) merupakan bantuan yang dimana ada uang, barang,
dan lain sebagainya terhadap masyarakat yang membutuhkan. Bansos ini juga sudah
diatur dalam UU nomor 14 tahun 2014 yang mengatur tentang penyaluran bantuan
sosial (bansos) dan UU nomor 11 tahun 2014 yang mengatur tentang kesejahteraan
dosial.

Di awal tahun 2020, seluruh dunia digemparkan fenomena yang tidak terduga,
karena satu virus yang tidak diketahui sudah menyebar pada negara Tiongkok, China
awal mulanya diketahui ada salah satu virus corona atau pada bidang kedokteran
dikenal dengan virus corona disease 2019. Wabah virus corona disease 2019 sudah
ditemukan keberadaannya di awal Desember 2019 lebih tepatnya pada Wuhan,
Tiongkok China. Pihak negara Tiongkok China mengumumkan bahwa tanggal 31
Desember 2019 ada sebuah wabah pneumonia sedang terjadi kepada badan
organisasi kesehatan dunia, yaitu World Health Organization. Selanjutnya, who
membuat wabah ini menjadi COVID-19 yang terkena imbasnya yaitu 114 negara sudah
memiliki wabah COVID-19.

Maka dari itu, pencegahan wabah, pemerintah langsung mengeluarkanperaturan


seperti membuat wabah COVID-19 menjadi satu bencana tidak boleh terhiraukan dan
harus lewat keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang
penetapan bencana non-alam. COVID-19 ini sudah tersebar menjadi salah satu
bencana internasional,selain itu pihak pemerintah juga membuat pembatasan sosial
berskala besar di daerah termasuk ke dalam zona merah yang dimana sudah ada pada
peraturan menteri kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang pedoman psbb.

Pemerintah juga ikut serta dan tidak hanya tinggal diam saja akan tetapi
langsung turun tangan untuk menghadapi situasi seperti ini. Covid-19 ini
mengakibatkan ekonomi berkurang dan pemerintah segera menangani dengan cepat,
seperti memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan di
Kelurahan Ujung Kecamatan Semampir yang membuat peraturan tentang keuangan
untuk antisipasi dalam menghadapi wabah COVID-19. Kementerian dalam negeri juga
membantu turut serta membuat peraturan menteri dalam negeri Nomor 20 Tahun 2020
tentang penanganan COVID-19. Setiap pemerintah, sudah membuat peraturan
tersebut yang dimana harus ditangani sendiri perintah Presiden dan memberitahukan
kepada menteri dalam negeri supaya cepat dan tegas dalam mengambil langkah yang
lebih lanjut dalam rangka guna mempercepat anggaran pendapatan dan belanja daerah.
METODE PENELITIAN

Metode pada penelitian diatas menggunakan metode kualitatif deskriptif,


dimana metode menjelaskan bahwa perihal penataan pendataan arsip bansos yang
sudah disusun secara rapi di kantor Kelurahan Ujung Kecamatan Semampir, Kota
Surabaya. Selain itu, ada juga hal yang diperbaiki supaya tidak ada hambatan yang
ditemukan pada saat penataan pendataan arsip. Informasi lain yang perlu dicari adalah
berkenaan dengan penggunaan fasilitas, sistem penyimpanan, dan petugas kearsipan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan penyaluran bantuan sosial sudah tidak asing lagi terhadap


pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Akan tetapi, banyak permasalahan yang
terlalu banyak dalam memberikan bansos. Begitu juga saat memberikan bantuan
sosial pada sekarang ini. Bantuan sosial tersebut adalah langkah awal bagi pemerintah,
pada sekarang ini sudah masuk pada pembagian kedua untuk memberikan bantuan
sosial. Permasalahan yang sering muncul pada saat memberikan bantuan sosial pada
pembagian satu yang pernah dilakukan terhadap masyarakat, kita temukan juga dari
beberapa masyarakat di Surabaya menolak bantuan sosial tersebut, pada saat itu juga
tidak mengenai penerima memberikan bantuan sosial, ada juga masyarakat tidak
tercatat yang dimana mereka harus mendapatkan bantuan tersebut, selain ituterdapat
di Bali juga ditemukan masyarakat yang sudah tiada, akan tetapi tercatat menerima
bantuan tersebut.

Kita mengulas masalah bansos yang sudah ada pada saat ini di pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah cukup banyak, dilihat di berbagai macam kritik yang
sudah ada dalam proses memberikan bantuan sosial. Kritik juga tidak terdapat di
masyarakat akan tetapi ada yang dari pejabat pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah, yang pernah dibicarakan oleh gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
yang berpendapat kepada pemerintah pusat saat memberikan bantuan sosial. Kritik
bisa berupa data yang tidak pernah ada di pemerintah pusat. Gubernur juga pernah
membicarakan bahwa setiap kementrian mempunyai hasil data dimana bisa berakibat
bahwa data yang sudah dipegang oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak
sama. Ketidaksamaan data juga sering ditolak dalam memberikan bantuan sosial di
pemerintah provinsi Jawa Timur pada RT/RW yang ada di Kecamatan Semampir,
Kelurahan Ujung, Kota Surabaya. Mereka juga sering mendapatkan penolakan bansos
dari pemerintah provinsi Jawa Timur karena tidak ada satu pun data yang cocok. Ada
awal mula kekecewaan pada saat memberikan bantuan sosial yaitu terlalu banyak
ragam bantuan yang ingin di kasih oleh pemerintah kepada masyarakat Kelurahan
Ujung, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya yaitu bansos presiden, bansos provinsi,
bansos kabupaten/kota. Jenis bantuan sosial ini memunculkan kebingungan diantara
masyarakat, dan bantuan juga yang datang tidak selalu bersamaan.

Setiap RT/RW di Kelurahan Ujung, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya terlalu


banyak mengalami masalah yang ingin memberikan bantuan sosial dapat memberikan
bantuan langsung tunai maupun memberikan bantuan secara non tunai. Tidak tepat
sasaran yang diberikan kepada masyarakat, pada data yang digabung menjadi suatu
masalah awal dalam memberikan bantuan sosial. Dan masalah yang selanjutnya yaitu
masalah data yang tidak pernah diganti pada saat itu bantuan harus langsung di
berikan. Maka perlu diperhatikan juga pengetahuan dari setiap petugas pada saat
memasukkan data yang sudah ditunjuk pada setiap RT/RW untuk mengecek kembali
apa sudah membawa ketentuan penerima bantuan sosial dapat memberikan langsung
tunai maupun non tunai.

Pada saat menghadapi masalah harus sering melakukan kerjasama, juga harus
sering melakukan koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, rt/rw yang
memiiki peran untuk memberikan bantuan sosial supaya tepat, efektif, dan efisien. Ada
juga jenis bantuan sosial sengaja dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah yaitu bansos sembako (program non reguler), bansos sosial tunai
(program non reguler), dan lain sebagainya.

Kementerian Sosial juga sudah membuat peraturan untuk memberikan bantuan


non reguler tunai kepada 9 juta masyarakat di Indonesia. Peraturan yang dikeluarkan
sudah disetujui dari keputusan menteri sosial no. 54/KUHP/2020 tentang pelaksanaan
bantuan sosial sembako dan bantuan sosial tunai dalam penanganan dampak COVID-
19. Disini juga penerima bansos harus dibantu oleh pemerintah untuk memasukkan
data calon penerima bansos kepada kementerian sosial. Disini juga terdapat beberapa
uang senilai Rp 600 ribu per tiga bulan akan diterima penerima supaya menjadi
manfaat bagi kehidupan mereka. Bantuan ini langsung di transfer pada rekening bank
penerima supaya menjadi manfaat untuk pemilik rekening bank dan uangnya di
transfer melalui bank himbara (Himpunan Bank Milik Negara) seperti bank mandiri, bni,
bri dan btn. Jika penerima tidak mempunyai rekening bank himbara, maka dari itu
bantuan bansos ini akan diberikan melalui pengurus rt/rw di Kecamatan Semampir,
Kelurahan Ujung, Kota Surabaya. Permasalahan ini sudah sering terjadi antara lain di
beberapa RT/RW di Kecamatan Semampir, Kelurahan Ujung,Kota Surabaya terdapat
kurang lebih dari 20 yang menerima bantuan non reguler dari pemerintah pusat yang
sudah tiada dan masih menerima bansos tersebut, ada juga yang sudah tiada pada
tahun 2013 masih tetap tercatat sebagai penerima bansos tersebut. Kemudian
ditemukan lagi ada beberapa terdapat di salah satu rt/rw di Kecamatan Semampir,
Kelurahan Ujung, Kota Surabaya ternyata masih banyak nomor induk kependudukan
yang sama akan tetapi berbeda dengan domisili. Kemungkinan hal tersebut cukup data
yang sudah ada tidak bisa di masukkan ke dalam sistem atau ditolak. Memicu kepada
masalah yang sering terjadi di dalam sebuah program bansos tunai, bantuan bansos
juga bisa di transfer langsung pada rekening penerima selama empat bulan. Terdapat
juga insentif yang bernama survei ketenagakerjaan senilai Rp 150 ribu, yang diberikan
oleh penerima. Masalah ini sering terjadi dimana dari pihak penerima yang berkeluh
kesah karena insentif yang tidak keluar dan mereka juga sudah mengerjakan pelatihan.

KESIMPULAN

Pada penelitian ini membahas tentang masalah yang cukup ada pada penerima
bantuan sosial kepada masyarakat baik penerima dari pihak pemerintah pusat maupun
dari pemerintah daerah. Dimana ada program bantuan sosial yang dilakukan
pemerintah dalam rangka mencegah COVID-19, yaitu bantuan sosial tunai, bantuan
sosial berupa sembako, dan lain sebagainya. Dilihat dari hasil pembagian bansos,
berita dan informasi terkait masalah penerimaan bantuan sosial COVID-19 di
Kecamatan Semampir, Kelurahan Ujung, Kota Surabaya. Pada kesimpulan dari semua
masalah penerimaan bantuan sosial tersebut yaitu ketidaktepatan dalam data
penerima bantuan sosial. Di masa COVID-19, bantuan sosial harus sudah diterima dan
juga harus memperbaiki data sehingga tidak terjadi kesalahan yang kedua kali. Akan
tetapi, masih ada data yang seringkali tidak sama hal ini dapat menimbulkan banyak
masalah di kantor Kecamatan Semampir, Kelurahan Ujung, Kota Surabaya yang
sebagaimana sudah dijelaskan dalam pembahasan. Informasi mengenai jenis-jenis
dan syarat-syarat agar menerima bantuan sosial sudah harus diberitahukan terlebih
dahulu kepada setiap rt/rw di Kecamatan Semampir, Kelurahan Ujung, Kota Surabaya
agar tidak terjadi kesalahan berulang-ulang kali. Pihak rt/rw di Kecamatan Semampir,
Kelurahan Ujung, Kota Surabaya harus memberikan bansos tersebut secara transparan
agar masyarakat tidak berfikir yang aneh-aneh kepada pemerintah. Harus memberikan
informasi kepada masyarakat supaya melakukan pembaharuan data agar cocok untuk
menerima bansos tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kominfo.go.id/index.php/content/detail/15708/program-bantuan-sosial-untuk-
rakyat/0/artikel_gpr

https://jurnal.pknstan.ac.id/index.php/pkn/article/download/995/518/3442

You might also like