Professional Documents
Culture Documents
1, Juni 2019
Abstract
Rapid and easy social service system becomes one of poverty eradication efforts conducted by
Kelurahan Dago. These efforts are in fact still experiencing obstacles so that the research is
done with the aim to get a picture of the initial conditions, the model development plan, ob-
tain results, and get the model of integrating social services through the Center for Social
Welfare (Puskesos). The research uses action research design with qualitative research meth-
od. In the early condition it was found that social service at Puskesos Kelurahan Dago used
private fund of facilitator, administration in organization not yet running, structure which
have been designed still has no legal basis. To overcome these conditions, an intervention
plan is prepared that is preparation of facilities and infrastructure, SK team advocacy, prepa-
ration of social services integration SOP, advocacy for integration of services to refer Pusk-
esos Bandung, installation and training for Puskesos apps, socialization of service in Ke-
lurahan, and service development plan. In the final condition shows the effectiveness of the
implementation of the intervention indicated from the condition of social service process get
sharing budget from Bandung City Social Service, the administration began to run, have the
legal basis, as well as service providers in Puskesos conducted by selected facilitators and
staff of Kelurahan.
Abstrak
Sistem pelayanan sosial yang cepat dan mudah menjadi salah satu upaya penanggulangan
kemiskinan yang dilakukan Kelurahan Dago. Upaya tersebut pada kenyataannya masih
mengalami kendala sehingga dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan
gambaran kondisi awal, tersusunnya rencana pengembangan model, memperoleh hasil, serta
mendapatkan penyempurnaan model mengintegrasikan pelayanan sosial melalui Pusat
Kesejahteraan Sosial (Puskesos). Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan
dengan metode penelitian kualitatif. Pada kondisi awal ditemukan bahwa pelayanan sosial
pada Puskesos Kelurahan Dago menggunakan dana pribadi fasilitator, administrasi dalam
organisasi belum berjalan, struktur yang telah dirancang belum berdasar hukum, sehinga
belum ada ketetapan pemberi layanan. Mengatasi kondisi tersebut, disusun rencana intervensi
yaitu penyiapan sarana dan prasarana, advokasi SK tim, penyusunan SOP integrasi pelayanan
379
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
380
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
381
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
382
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
383
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
384
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
Adapun sumber daya yang dikumpulkan menjamin validitas dan kredibilitas data
pada penelitian ini yaitu : (1) Sumber data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam
primer yaitu data yang diperoleh langsung penelitian ini meliputi uji kredibilitas
oleh peneliti di lapangan yaitu dari (validitas internal), transferability (validitas
GARDA, pihak Kelurahan serta keluarga eksternal), dependability (reliabilitas) dan
miskin, maupun tokoh masyarakat; (2) conformability (obyektivitas).
Sumber data sekunder yaitu data yang
dikumpulkan (studi dokumentasi) untuk Teknik yang digunakan peneliti dalam
melengkapi data primier, yang diperoleh analisis data adalah analisis interaktif.
dari Dinas Sosial Kota Bandung, Teknik ini terdiri dari tiga komponen
Pusdalitbang Provinsi Jawa Barat, kegiatan yang saling terkait satu sama lain,
Bappenas dan Kementerian Sosial. yaitu: reduksi data, paparan atau penyajian
data (display) dan penarikan kesimpulan
Teknik penelitian yang digunakan yaitu : atau verifikasi data (conclusion drawing).
(1) Wawancara mendalam dengan informan
dalam hal ini GARDA, Ketua RW dan RT Gambaran mengenai analisis data model
dan Kader setempat, Lurah dan Kepala interaktif (Miles & Huberman dalam
Seksi Sosial Kelurahan Dago; (2) Observasi Sugiyono, 2010)dapat dilihat pada gambar
dilakukan pada program-program yang bisa 3.1 berikut ini:
di akses keluarga miskin dan masyarakat
miskin untuk mengamati sejauh mana
Pen-
desain tersebut mempengaruhi aspek yaj-
psikososial, spiritual, dan sosial serta Pengum ian
pulan data
ekonomi keluarga miskin; (3) Studi data
dokumentasi dilakukan untuk menelaah Re-
duksi Kes-
referensi yang berkaitan dengan masalah Data im-
kemiskinan, GARDA dan pulan/
Verifi-
membandingkannya dengan kondisi riil di kas i
lokasi penelitian; (4) Diskusi kelompok
untuk mengetahui masalah, kebutuhan, dan Gambar 2: Komponen Analisis Data
potensi kemudian ditindaklanjuti dengan Model Interaktif
perancanaan dan intervensi pihak terkait
diantaranya GARDA, Ketua RW dan RT Hasil Penelitian
dan Kader setempat, Lurah dan Kepala
Seksi Sosial Kelurahan Dago, pihak Rumah Kelurahan Dago adalah salah satu
Amal, dan pihak Clicksquare. kelurahan yang berada dalam Wilayah
Kecamatan Coblong Kota Bandung. Secara
Agar informasi dan data yang diperoleh geografis Kelurahan Dago termasuk dalam
dapat dijadikan fakta, maka perlu dilakukan wilayah yang berada pada dataran tinggi
pemeriksaan keabsahan data guna yaitu antara 700-800 meter diatas
385
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
permukaan laut, dengan luas 236,62Ha dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang
merupakan Kelurahan terluas di Kecamatan tidak besar.
Coblong (luas Kecamatan Coblong 743,30
Ha), tandanya 31,83% dari luas Kecamatan Dari hasil wawancara bersama kader PKK
Coblong merupakan wilayah Kelurahan terungkap bahwa Kelurahan Dago memiliki
Dago. Keseluruhan luas tersebut terbagi kemampuan lebih di berbagai bidang, hanya
menjadi 13 RW dan 105 RT. sangat disayangkan potensi yang sudah ada
di Kelurahan Dago, ditambah lagi dengan
Bukan hanya strategis, Kelurahan Dago banyaknya aset di Kelurahan Dago,
juga merupakan kelurahan dengan seharusnya sudah bisa terkoneksi satu sama
karakteristik perkotaan, dimana terdapat lain dan membuat satu sinergi yang saling
perumahan dan perkampungan. Masyarakat menguntungkan satu sama lain. Hanya saja,
yang bertempat tinggal di perumahan, pada masih belum ada wadah atau sistem yang
umumnya adalah masyarakat dengan bisa mensinergikan keduanya.
perekonomian menengah ke atas,
sedangkan masyarakat yang tinggal di Untuk mengatasi berbagai permasalahan
perkampungan merupakan masyarakat kemiskinan di Kelurahan Dago, pada studi
dengan kondisi perumahan yang berhimpit, awal penelitian dibentuk Pusat
dan pada umumnya mengalami Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di
permasalahan kemiskinan. Wilayah Kelurahan Dago mulai dirintis pada
perkampungan di Kelurahan Dago terletak pertengahan tahun 2017 berdasarkan hasil
di RW 01, RW 02, RW 03, RW 05, kesepakatan bersama dalam Focus Group
sebagian RW 10 dan RW 12. Discussion (FGD) yang dihadiri oleh
stakeholders di Kelurahan Dago. Dimana
Berdasarkan BDT per Mei 2017 diketahui Puskesos sebagai pusat data, pusat
terdapat 4.521 KK yang mengalami informasi, pusat layanan dan pusat rujukkan
kemiskinan dengan titik lokasi pada daerah bisa menjadi solusi yang praktis bagi
perkampungan RW 01, 02, 03, 05, sebagian berbagai permasalahan berkaitan pelayanan
RW 10 dan RW 12. Kondisi kemiskinan sosial yang dihadapi Kelurahan Dago
yang terjadi di daerah tersebut disertai selama ini.
dengan buruknya pemukiman masyarakat
ditunjukkan dengan kepadatan Pada pertemuan selanjutnya peneliti
permukiman, sanitasi yang buruk, dan bersama Lurah dan Kepala Seksi
kondisi rumah yang tidak memadai jika Kesejahteraan Sosial Kelurahan Dago
dilihat dari jumlah anggota keluarga dengan merumuskan susunan organisasi serta
luas rumah. Selain itu, kasus yang terjadi di Standar Operasional Pelaksanaan (SOP)
RW 12 terdapat 4 RT yang menempati pelayanan di Puskesos Kelurahan Dago.
tanah milik Institut Teknologi Bandung Sementara itu, peneliti melakukan
(ITB) tanpa memiliki sertifikat, namun penguatan kapsitas dan pendampingan
sebagian besar diwajibkan untuk membayar terhadap GARDA PPKS sebagai fasilitator
386
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
atau pemberi layanan sosial pada Puskesos SOP yang disesuaikan dengan situasi dan
Kelurahan Dago. kondisi.
Sementara itu, untuk keberlangsungan Dari struktur diatas, pada awal penelitian
pelayanan melalui PUSKESOS yang tengah baru terinput ketua, bidang sosial dan
berjalan masih tanpa anggaran dari fasilitator saja.
Kelurahan, adapun biaya ongkos fasilitator Pada perjalanannya, struktur tersebut dibuat
dalam menjangkau masyarakat, pulsa lebih sederhana lagi hanya dari ketua,
internet dan telepon untuk koordinasi masih bagian front office dan bagian back office
menggunakan biaya pribadi fasilitator. serta fasilitator di lapangan.Sementara pada
pelaksanaannya struktur organisasi tersebut
Kondisi awal dibentukknya pelayanan belum terbentuk secara resmi, hanya
sosial melalui PUSKESOS belum terdapat koordinasi sudah berjalan dengan baik
penyusunan administrasi, dikarenakan antara ketua, kepala seksi kesejahteraan
jalannya pelayanan sosial masih sosial dan fasilitator di lapangan.
menggunakan sistem jemput bola dengan
387
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
Sementara itu, pemberi layanan baru institusi sosial yang telah dikembangkan
dilaksanakan oleh fasilitator dengan untuk memenuhi kebutuhan pribadi setiap
mengandalkan GARDA PPKS, hanya saja anggota masyarakat yang tidak cukup atau
pada perjalanannya, memasuki tahun 2018, secara efektif dipenuhi oleh individual yang
kontrak bagi GARDA PPKS dihentikan berasal dari sumber pribadi, keluarga,
tanpa pemberitahuan secara resmi. perusahaan, maupun perhatian pihak
Sehingga ini mempengaruhi jalannya industri. Banyaknya potensi yang berada di
pelayanan pada sistem PUSKESOS di Kelurahan Dago berdasarkan hasil
Kelurahan Dago. Pada bulan Februari 2018 pemetaan potensi setiap RW,
sistem ini dibantu oleh kader dan ketua RW memungkinkan bagi Puskesos Kelurahan
tiap wilayah, adapun bentuk bantuan yang Dago untuk memenuhi kebutuhan
dilakukan yaitu pendampingan bagi masyarakat secara mandiri.
penduduk yang memerlukan mengurus Intervensi pada penelitian ini kemudian
surat keterangan tidak mampu untuk dilakukan untuk pengembangan Puskesos
mendapatkan bantuan jaminan kebutuhan agar pelayanan sosial dapat dilakukan lebih
dasar baik lagi. Adapun intervensi yang dilakukan
berupa penyediaan sarana dan prasarana,
Desain pengembangan PUSKESOS advokasi pembuatan Surat Keputusan (SK)
menggunakan metode pekerja Sosial tim, penyusunan SOP integrasi pelayanan
dengan Komunitas (community work). sosial di Kelurahan, advokasi
Strategi makro yang digunakan peneliti pengintegrasian pelayanan rujukkan ke
adalah strategi kolaborasi dilakukan pada Puskesos Kota Bandung, penginstalan dan
pendekatan makro, dimana pada praktiknya, pelatihan aplikasi pelayanan berbasis real
pekerja sosial bersama-sama dengan sistem time, sosialisasi pelayanan sosial yang
partisipan pada perubahan yang diinginkan bertempat di kantor kelurahan, serta
bagi masyarakat. Praktik dengan strategi rencana pengembangan layanan.
kolaborasi ini dilakukan dilakukan bersama
pihak yang diajak kerjasama dengan Sarana dan prasarana Puskesos yang berupa
melakukan Lobyying/melobi dan tempat dilakukanya pelayanan serta meja
peningkatan kapasitas. dan kursi sudah dipersiapkan semenjak
bulan Desember 2017. Hanya saja
Pembahasan fasilitator yang menjalankan
keberlangsungan pelayanan masih
Hadirnya pelayanan sosial pada Puskesos bertumpu pada GARDA PPKS, sehingga
yang berada pada tingkat Kelurahan pelayanan lebih banyak dengan sistem
diharapkan dapat menanggulangi jemput bola dan tempat yang telah
permasalahan kemiskinan secara mandiri, disediakan belum digunakan secara
sesuai dengan konsep pelayanan sosial maksimal.
Eyden dalam Byrne & Padfield (1990:2)
yang lebih menitikberatkan sebagai sebuah
388
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
Selain itu, kebutuhan alat penyimpanan data Pada tahap pembuatan Surat Keputusan
untuk keberlangsungan pelayanan di (SK) telah diadvokasi oleh peneliti ke pihak
Puskesos masih belum dimiliki oleh Kelurahan Dago pada studi awal penelitian,
Kelurahan Dago dikarenakan minimnya hanya saja pembuatan Surat Keputusan
fasilitas di Kelurahan. Pada awal anggaran (SK) mengalami kendala terkait belum
2018, Lurah Dago mengajukan anggaran adanya anggaran dari pihak Kelurahan.
untuk pembelian laptop bagi penyimpanan Sehingga peneliti melakukan advokasi ke
data sosial. pihak Sekretariat Nasional SLRT dan Dinas
Sosial Kota Bandung yang tengah
Awal tahun 2018 peneliti mulai melakukan memperbaiki sistem Puskesos kota
lobi kepada pihak Kelurahan untuk Bandung. Advokasi peneliti bertujuan agar
mempersiapkan kembali tempat pelayanan Puskesos di setiap Kelurahan Kota
Puskesos, sehingga pihak kelurahan Bandung dapat terbentuk dan pelaksanaan
bersama peneliti mulai melakukan pelayanan di Puskesos menggunakan
inventalisir sarana dan prasarana yang sharing anggaran Dinas Sosial dan
dibutuhkan. Keseluruhan sarana dan Kelurahan. Advokasi tersebut selain
prasarana yang dibutuhkan diatur oleh bertujuan untuk mengatasi permasalahan
pihak kelurahan menggunakan fasilitas anggaran di Kelurahan Dago, hal lainnya
yang sudah ada di Kelurahan, sementara yang paling mendasar dari advokasi yang
printer akan diajukan untuk anggaran tahun dilakukan peneliti adalah dengan hadirnya
berikutnya, dan papan atau banner SOP Puskesos di Kelurahan, diharapkan semua
dibuat menggunakan anggaran yang Kelurahan bisa mandiri dalam mengatasi
dimiliki seksi kesejahteraan sosial permasalahan sosial, terutama kemiskinan
Kelurahan Dago. yang datanya terverfikasi secara real time
menggunakan aplikasi yang sedang
Pada Maret 2018 Dinas Sosial Kota dibangun oleh pihak Dinas Sosial Kota
Bandung memutuskan untuk dibentuknya Bandung bersama Sekretariat Nasional
Puskesos di setiap kelurahan dengan basis SLRT.
teknologi, sehingga pengadaan sarana dan Pada April 2018 seluruh Lurah di Kota
prasarana akan bertambah yaitu pengadaan Bandung dikumpulkan untuk mendapatkan
2 unit tablet untuk fasilitator. Adapun sosialisasi terkait rencana penyelenggaraan
fasilitas tablet direncanakan menjadi Puskesos di seluruh kelurahan Kota
tanggung jawab anggaran Dinas Sosial Bandung. Pada kegiatan sosialisasi tersebut
Kota Bandung. Sehingga yang dibutuhkan diterangkan bahwa kedudukan puskesos
pihak kelurahan hanya penyediaan pulsa merupakan unit pelayanan setiap kelurahan
internet bagi fasilitator, sedangkan jaringan dengan Surat Keputusan (SK)
internet untuk di kantor layanan Puskesos penyelenggaraan pelayanan menjadi
menggunakan jaringan yang sudah tersedia tanggung jawab kelurahan, sementara Surat
di kantor kelurahan. Keputusan (SK) dan anggaran bagi
fasilitator yang melakukan pelayanan
389
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
menjadi tanggung jawab Dinas Sosial Kota kurang terkontrol, belum ter-record serta
Bandung. jalannya pelayanan menjadi tidak
sistematis. Sementara setelah diintegrasikan
Wallace (2009:31) mengungkapkan bahwa ke dalam unit pelayanan di kantor
pada tahun 2002 Delnoij et al telah kelurahan, jalannya pelayanan sosial
mengembangkan klasifikasi dalam sebuah menjadi lebih terkontor, tercatat, dan secara
sistem perawatan terpadu yang bisa langsung data sosial terupdate.
diadaptasi oleh sistem pelayanan sosial Hadirnya Puskesos di Kelurahan Dago
terpadu di Kelurahan Dago untuk bukan hanya untuk pemberian surat
pengembangan fokus keterpaduan keterangan tidak mampu yang datanya
pelayanan. Adapun empat jenis integrasi terferivikasi secara real time saja, akan
yaitu klasifikasi klinis, profesional, tetapi menjadi pusat pelayanan
organisasi dan fungsional. penanggulangan kemiskinan, pusat
informasi dan rujukkan terpadu. Hal
Integrasi pelayanan sosial di Puskeos tersebut yang menjadi dasar dalam
Kelurahan Dago merupakan bentuk melakukan advokasi pada pihak Kelurahan
integrasi horizontal berdasarkan penjelasan Dago, kemudian dipahami oleh pihak
pada The Organisation for Economic Kelurahan dengan mengkoordinasikan
Cooperation and Development (OECD) rencana tersebut dengan kepala seksi
yang menyebutkan bahwa layanan pada ekonomi dan pembangunan Kelurahan
integrasi horizontal menyatukan kelompok Dago, dimana semua program yang
kebijakan, layanan, profesi dan organisasi berhubungan dengan penguatan ekonomi
di berbagai sektor yang sebelumnya akan menjadi salah satu solusi yang
terpisah, untuk melayani penerima manfaat ditawarkan atau diberikan kepada
yang memiliki berbagai kelemahan dan masyarakat miskin yang memerlukan
kebutuhan kompleks. bantuan tersebut melalui Puskesos.
390
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
391
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
392
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
393
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
merupakan hasil diskusi bersama Lurah dan Adapun jenis sistem partisipan dalam
Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial penelitian ini berupa sistem inisiator, sistem
Kelurahan Dago. pelaksana perubahan, sistem klien sistem
pendukung, sistem pengontrol, sistem
Berdasarkan hasil identifikasi yang penyedia, sistem pelaksana, sistem sasaran,
dilakukan saat awal penelitian, diketahui dan sistem kegiatan. Dengan partisipan
bahwa pihak kelurahan tidak memiliki daya yaitu peneliti, pihak Sekretariat Nasional
upaya untuk mengajukan anggaran bagi SLRT, pihak Kelurahan Dago, Kepala
pelayanan sosial melalui Puskesos, Seksi Kesejahteraan Sosial serta TKSK
sehingga peneliti mulai melakukan Kecamatan Coblong, Dinas Sosial Kota
advokasi ke Dinas Sosial Kota Bandung Bandung, fasilitator terpilih, dan keluarga
dan Sekretariat Nasional SLRT yang tengah miskin.
melakukan pendampingan pengembangan
sistem pelayanan pada UPT Puskesos Kota Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
Bandung untuk efisiensi pelayanan sosial model intervensi yang sudah
pada UPT Puskesos Kota Bandung melalui disempurnakan terbukti cukup efektif untuk
pelayanan sosial dari tingkat Kelurahan. menyempurnakan pelayanan sosial melalui
Selain itu, adanya Puskesos di Kelurahan Puskesos di Kelurahan Dago. Hal tersebut
memberikan dorongan pada wilayah terlihat pada kondisi akhir berupa proses
terkecil untuk mandiri dalam pelayanan sosial mendapatkan sharing
menanggulangi kesejahteraan sosial, budget atau dana sharing dari Dinas Sosial
khususnya kemiskinan. Sehingga Kota Bandung, administrasi yang mulai
diputuskan bahwa tahun 2018 Dinas Sosial berjalan, dasar hukum yang berupa Surat
Kota Bandung mendorong terbentuknya Keputusan (SK) tengah disusun oleh pihak
Puskesos pada setiap Kelurahan. Dinas Sosial Kota Bandung, serta pemberi
Rencana intervensi yang disepakati bersama layanan di Puskesos dilakukan oleh
berupa penyiapan sarana dan prasarana, fasilitator terpilih dan staf IT Kelurahan.
advokasi SK tim, penyusunan SOP
integrasi pelayanan sosial di Kelurahan,
advokasi pengintegrasian pelayanan
rujukkan ke Puskesos Kota Bandung,
penginstalan aplikasi, pelatihan aplikasi,
sosialisasi pelayanan di Kelurahan, serta
rencanan pengembangan layanan.
394
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
Daftar Pustaka
Bloom & Canning. 2001. The Health and Poverty of Nations : From the Theory to
Practice. Belfast. : School of Public Health, Queens University.
Brenda, D. & Milley, KK. 2005. Social Work an Empowering Proffesion. London :
Pearson Education, Inc.
Bryson, John M; Barbara .C.; and Middleto M. S. 2006. The design and
implementation of cross-sector collaborations : propositions from the
literature. Braun : Jurnal Public Administration Review. Spesial issue
edition.
Byrne T. & Padfield C.F. 1990. Social Services. Oxford : Made Simple Books.
Covey, S.R. 1993. Principles Centered Leadership. New York : Simon and
Schuster Inc.
Delgado, E., Manuera, J.L. & Yague, M.J. 2003, Development and Validation of a
brand trust scale”, International Journal of Market Research,. Vol. 45
No. 1, pp. 43-44
Houghton, J., & Kandker, S., R. 2009. Handbook on Poverty and Inequality, World
Bank, Washington DC. USA
395
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
Nallari, R., & Griffith, B. 2011. Understanding Growth and Poverty : Theory,
Policy, and Empirics. United States of America : World Bank
Publications.
Neergaard et al, 2013. Social Services of General Interest in the EU. Berlin :
T.M.C. Asser Press Springer.
Nemes, Gustav, 2005. Integrated rural development : the concept and its opera-
tion. Budapest : Institute of Economics Hungarian Academy of Sciences.
OECD. 2015. Integrating Social Services for Vulnerable Groups : Bridging Sectors
for Better Service Delivery. Paris : OECD Publishing.
O’Leary, R., Gazley, B. McGuire M, & Bingham L.B. 2009. Blomgreen. Public
Managers in Collaboration. In The Collaborative Public Manager : New
Ideas For The Twenty – First Century. Washiongton, D.C.Georgetown :
University Press.
Raths., A. 2015. First Overview of Integrated Social Services in the EU and The
Best Practices. London : Shutterstcok publish
Social Policy Evaluation & Research Unit. 2015. Social Policy Evaluation for
Vulnerable People. New Zaeland : Superu What Works Series.
396
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
Stringer E.T. 2007. Action Research. Third Edition. London: SAGE Pub.
Suharto, Edi. 2013. Kebijakan Sosial, sebagai Kebijakan Publik. Cetakan Keempat.
Bandung: Alfabeta.
Wallace C.A. 2009. An Exploration of Health and Social Care Services Integration
in a Eleprived South Wales Area. Inggris : Conventy University in
Collaboration with The University of Wrcoster.
SUMBER LAIN
Artikel First Overview of Integrated Social Services in The EU and Best Practices.
www.ec.europa.eu/social/main.jspa/...// diakses pada 27 Desember 2017.
Badan Pusat Statistik. 2016. Data Jumlah Penduduk Bandung. Kota Bandung. Ja-
wa Barat.
397
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
Basis Data Terpadu,. Kementerian Sosial RI. Jl. Salemba Raya No. 28. Jakarta
Pusat. 10430
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Coblong dalam angka 2016.
Isdijoso, W., Suryahadi, A., Akhmadi. 2016. Kertas Kerja SMERU : Penetapan
Kriteria dan Variabel Pendataan Penduduk Miskin yang Komprehensif
dalam Rangka Perlindungan Penduduk Miskin di Kabupaten/Kota. The
SMERU Research Institute. Jakarta.
________ 2015. Integrating Social Services for Vurnelable Groups. Paris :OECD
Publishing.
PERMENSOS No. 146 Tahun 2013 tentang Penetapan Kriteria dan Pendataan
fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu
Social Policy Evaluation and Research Unit. 2015. Integrated Social Services for
Vulnerable People. Welington. Superu What Works.
398
PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol. 18 No. 1, Juni 2019
399