You are on page 1of 8

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM

BANTUAN SOSIAL PADA MASYARAKAT DI KOTA PALU


(Studi Tentang Kelompok Usaha Bersama)

Agung Aldino Putra


agung.aldiino@gmail.com
Program Studi Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
The purpose of this study was to determine and analyze the aid program Business Group
(KUBE) in Palu as well as obstacles in the face. That in the review based on the model size by
looking at the effectiveness of Duncan there are three criteria: 1). Goals, 2). Integration, and 3).
Adaptation. Basic and type of research that is used is qualitative descriptive with informants
purposive decision. Types and Sources of data gained through primary data and secondary data,
where the data sources it is the people who did really understand about this program. By using the
techniques of data collection 1). Observation, 2). Interviews, 3). Study Library, 4). Documentation.
And methods of data analysis are addressed by Miles and Huberman, namely: 1). Data reduction,
2). Presentation of Data / Data Display, 3). Withdrawal / Verification conclusion. The results
showed that in the implementation of Kube were carried in Palu has not run Effective and
maximum, in view of the criteria put forward by Duncan that the first process of Achievement has
not shown the desired results, due to obstructed its budget received by implementer in this case the
Social Service Palu, so that at the time of his becoming obstructed, and Goals for this help
researchers feel right on target because it does not follow the rules, and there are others who do
not have links with Kube have contributed to intervene in selecting targets and want to capitalize
right this assistance, both on Integration in which the government its self does not disseminate it in
the draw after researchers conducted a search to village Lere and to the beneficiary communities
say for this program in 2016 did not exist in doing socialization and contradictory with what was
said by the social services themselves that their dissemination in the region but only once.
Keywords: Effectiveness, Organization, Programs Kube

PENDAHULUAN masalah lain yang menjurus ke arah tindakan


kekerasan dan kejahatan.
Kemiskinan dan pengangguran menjadi Kemiskinan yang terjadi dalam suatu
masalah yang penting saat ini di Indonesia, negara memang perlu dilihat sebagai suatu
sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi masalah yang sangat serius, karena saat ini
pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan kemiskinan, membuat banyak masyarakat
ini sangatlah kompleks dan bersifat Indonesia mengalami kesusahan dalam
multidimensional, dimana berkaitan dengan memenuhi kebutuhan hidupnya.Persoalan
aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek kemiskinan ini lebih dipicu karena masih
lainnya.Kemiskinan terus menjadi masalah banyaknya masyarakat yang mengalami
fenomenal di belahan dunia, khususnya pengangguran. Pengangguran yang dialami
Indonesia yang merupakan Negara sebagian masyarakat inilah yang membuat
berkembang. Kemiskinan telah membuat sulitnya dalam memenuhi kebutuhan
jutaan anak tidak bisa mengenyam hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu
pendidikan, kesulitan membiayai kesehatan, ada. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
kurangnya tabungan dan investasi, dan Kota Palu menyatakan bahwa garis
kemiskinan di Kota Palu mengalami

1
2 Katalogis, Volume 6 Nomor 8 Agustus 2018 hlm 1-8 ISSN: 2302-2019

peningkatan, dari 450 Ribu rupiah pada tahun dari Dinas Sosial sebagai satuan unit kerja
2014, naik menjadi 416 Ribu Rupiah pada yang menangani permasalahan sosial, akan
tahun 2015 hingga 2016. Kenaikan tersebut tetapi seluruh stakeholder ikut dilibatkan,
terjadi karena adanya kenaikan harga serta peranan dari masyarakat. Sehingga
kebutuhan pokok nasional. Sekitar 7,42 capaian keberhasilan dalam penanggulangan
persen atau 27,185 jiwa dari total penduduk kemiskinan di daerah dapat teratasi karena
368 ribu jiwa lebih di Kota Palu, tercatat terjalin koordinasi dan sinergitas antar
masih hidup di bawah garis kemiskinan stakeholder.
hingga tahun 2015. Berdasarkan asumsi BPS Program ini merupakan turunan dari
Palu, rata-rata pengeluaran perkapita program yang dicanangkan olehpemerintah
penduduk miskin itu hanya pada kisaran pusat dalam hal ini Kementerian Sosial
nominal Rp. 416.596 dalam sebulan. (Kemensos). Kementerian Sosial melakukan
Pengeluaran dengan jumlah nominal kegiatan-kegiatan terobosan dalam membantu
sekian diasumsikan hanya untuk memenuhi percepatan pengentasan kemiskinan melalui
belanja kebutuhan pangan dan non pangan. Kelompok Usaha Bersama (KUBE)dengan
Artinya, jika pengeluaran penduduk itu tidak Usaha Ekonomi Produktif sesuai dengan
sampai dengan angka Rp.416.596 dalam potensi masing-masing masyarakat miskin.
sebulan maka penduduk itu tergolong hidup Untuk itu, Kemensos meluncurkan Program
di bawah garis kemiskinan. Jumlah penduduk Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM). Salah
miskin di Kota Palu tercatat yang paling satu programnya adalah Program Kube
rendah diantara seluruh kabupaten lainnya di melalui Bantuan Langsung Pemberdayaan
Sulteng.Untuk tahun 2015, persetase Sosial (BLPS) dengan mengucurkan
penduduk miskin tercatat sebesar 7,42 persen. bantuankredit lunak. Kube sebagai kelompok
Naik dari tahun 2014 yakni sebesar usaha bersama merupakan salah satu
7,05persen. Data itu lebih rendah dari data pendekatan program kesejahteraan sosial
penduduk miskin yang tercatat untuk Provinsi untuk mempercepat penghapusan kemiskinan.
Sulteng dan Nasional. 2014 ke tahun 2015 Melalui Kube masyarakat miskin
persentasenya sudah cukup kecil. Cuma mendapatkan fasilitas untuk digunakan dalam
sedikit walaupun jumlahnya kecil. Meski usaha bukan bantuan yang digunakan sekali
begitu masih dikisaran 7 persen lebih rendah habis, dengankata lain Kube merupakan
dari data Provinsi dan Nasional. program investasi jangka panjang. Melalui
Penanganan kemiskinan dengan Kube masyarakat miskin yang sangat lemah
pendekatan optimalisasi potensi ekonomi dan rentan dapat saling bahu membahu dalam
produktif keluarga miskin yang dilakukan meningkatkan danmengembangkan usahanya.
oleh pemerintah dalam bentuk pemberdayaan Sesuai dengan ketentuannya Kube
ekonomi keluarga miskin melalui kelompok merupakan kumpulan orang-orang fakir
usaha bersama atau usaha produktif. miskin yang bersepakat untuk bekerjasama
Keberadaan Program Pemberdayaan Fakir dalam mengembangkan usaha ekonomi
Miskin melalui Bantuan Sosial Pemberdayaan produktif dengan memanfaatkan pembiayaan
Sosial (BLPS) yang dimulai tahun 2007 modal agar mampu mengembangkan usaha,
memberikan kesempatan pada daerah untuk meningkatkan pendapatan, akan tetapi di Kota
lebih menguatkan fungsi KUBE dalam upaya Palu sendiri program Kube ini tidak berjalan
pengentasan kemiskinan. Program BLPS ini dengan efektif dimana terdapat berbagai
dilaksanakan di seluruh wilayah di Indonesia masalah di dalam pelaksanaanya seperti
termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah pelaksanaanya yang tertunda kemudian pada
(SULTENG). Aktor yang terlibat dalam sasaran penerima yang di tuju, terkadang
implementasi program Kube ini tidak hanya tidak sesuai dengan apa yang telah di tentukan
Agung Aldino Putra, Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Sosial Pada Masyarakat Di Kota Palu ……………..3

sebelumnya serta sosialisasi yang dilakukan sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari
dirasa masih kurang kepada seluruh berbagai sudut pandang dan tergantung pada
masyarakat, berdasarkan observasi yang di siapa yang menilai serta menginterpretasikan
lakukan peneliti sebelumnya di lapangan, di nya. Bila dipandang dari sudut produktivitas,
temukan bahwa dalam pelaksanaan program maka seorang manajer produksi memberikan
kube ini tidak sejalan dengan apa yang di pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas
harapkan yang berdasarkan peraturan yang dan kuantitas (output) barang dan jasa.
ada seperti sasaran dari kube ini, dimana tidak Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan
sesuai dengan kriteria dan prosedur yang ada, membandingkan antara rencana yang telah
yang di karenakan adanya tekanan dari ditentukan dengan hasil nyata yang telah
pemegang otoritas lainnya, kemudian pada diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil
saat pelaksanaanya dalam hal ini informasi pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak
menyeluruh ke masyarakat yang di rasa tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak
sesuai dengan yang di harapkan, dan perlunya tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka
ada tindak lanjut dari masalah tersebut. hal itu dikatakan tidak efektif.
Berdasarkan uraian di atas, baik secara Adapun kriteria atau ukuran mengenai
empirik dan fenomena yang terjadi maupun pencapaian tujuan efektif atau tidak,
secara konseptual, penanggulangan dan sebagaimana dikemukakan oleh Siagian
pemberdayaan masyarakat miskin melibatkan (1978:77), yaitu:
berbagai pemangku kepentingan, sehingga 1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal
diperlukan sinergitas antar mereka.Sinergitas ini dimaksdukan supaya karyawan dalam
atau keterpaduan di antara stakeholder baik pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang
dari perumusan kebijakan maupun terarah dan tujuan organisasi dapat
implementasi kebijakan. Keterpaduan ini tercapai.
diperlukan untuk menciptakan efektivitas dan 2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah
efisiensi kebijakan dan program diketahui bahwa strategi adalah “pada
pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan jalan” yang diikuti dalam melakukan
di Kota Palu. berbagai upaya dalam mencapai sasaran-
Program Kube di Kota Palu juga sasaran yang ditentukan agar para
mengalami berbagai kendala dalam implementer tidak tersesat dalam
pelaksanaannya. Hal ini tentunya berpengaruh pencapaian tujuan organisasi.
terhadap efektivitas pelaksanaan program 3. Proses analisis dan perumusan kebijakan
Kube ini, dimana terdapat berbagai kendala yang mantap, berkaitan dengan tujuan
yang mengiringi pelaksanaannya selama ini yang hendak dicapai dan strategi yang
mulai dari kucuran dana yang di berikan telah ditetapkan artinya kebijakan harus
kemudian informasi kepada masyarakat, mampu menjembatani tujuan-tujuan
sasaran penyaluran sampai dengan tahap dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan
selesainya program yang di anggap masih operasional.
belum maksimal dan masih terdapat 4. Perencanaan yang matang, pada
kelemahan. Hal ini sejalan dengan pendapat hakekatnya berarti memutuskan sekarang
dari Duncan yang dikutip Richard M. Steers apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa
(1985:53) dimana terdapat 3 indikator yang depan.
dapat digunakan untuk mengukur tingkat 5. Penyusunan program yang tepat suatu
efektivitas yaitu Pencapaian Tujuan, Integrasi rencana yang baik masih perlu di jabarkan
dan Adaptasi. dalam program-program pelaksanaan yang
Mengukur efektivitas suatu program tepat sebab apabila tidak, para pelaksana
kegiatan bukanlah suatu hal yang sangat
4 Katalogis, Volume 6 Nomor 8 Agustus 2018 hlm 1-8 ISSN: 2302-2019

akan kurang memiliki pedoman bertindak Yaitu sejauhmana kesesuaian antara hasil
dan bekerja. pelaksanaan program dengan tujuan
6. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, program yang telah ditetapkan
salah satu indikator efektivitas organisasi sebelumnya.
adalah kemampuan bekerja secara 2. Ketepatan sasaran program.
produktif. Dengan sarana dan prasarana Yaitu sejauhmana peserta program tepat
yang tersedia dan mungkin disediakan oleh dengan sasaran yang sudah ditentukan
organisasi. sebelumnya.
7. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, 3. Sosialisasi program.
bagaimanapun baiknya suatu program Yaitu kemampuan penyelenggara program
apabila tidak dilaksanakan secara efektif dalam melakukan sosialisasi program
dan efisien maka organisasi tersebut tidak sehingga informasi mengenai pelaksanaan
akan mencapai sasarannya, karena dengan program dapat tersampaikan kepada
pelaksanaan organisasi semakin didekatkan masyarakat pada umumnya dan sasaran
pada tujuannya. peserta program pada khususnya.
8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang 4. Pemantuan program.
bersifat mendidik mengingat sifat manusia Yaitu kegiatan yang dilakukan setelah
yang tidak sempurna maka efektivitas dilaksanakannya program sebagai bentuk
organisasi menuntut terdapatnya sistem perhatian kepada peserta program.
pengawasan dan pengendalian. Sedangkan Duncan yang dikutip
Selanjutnya kriteriayang di gunakan Richard M. Steers (1985:53) dalam bukunya
untuk mengukur efektivitas suatu organisasi “Efektrivitas Organisasi” mengatakan
ada tiga pendekatan yang bisa atau dapat mengenai ukuran efektivitas, sebagai berikut:
digunakan, seperti yang dikemukakan oleh 1. Pencapaian Tujuan adalah keseluruhan
Martani dan Lubis (1987:55), yakni: upaya pencapaian tujuan harus dipandang
1. Pendekatan Sumber (resource approach) sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar
yakni mengukur efektivitas dari input. pencapaian tujuan akhir semakin terjamin,
Pendekatan mengutamakan adanya diperlukan pentahapan, baik dalam arti
keberhasilan organisasi untuk memperoleh pentahapan pencapaian bagian-bagiannya
sumber daya, baik fisik maupun nonfisik maupun pentahapan dalam arti
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri
2. Pendekatan proses (process approach) dari beberapa faktor, yaitu: Kurun
adalah untuk melihat sejauh mana waktudan sasaran yang merupakan target
efektivitas pelaksanaan program dari kongktit.
semua kegiatan proses internal atau 2. Integrasi yaitu pengukuran terhadap
mekanisme organisasi. tingkat kemampuan suatu organisasi untuk
3. Pendekatan sasaran (goals approach) mengadakan sosialisasi, pengembangan
dimana pusat perhatian pada output, konsensus dan komunikasi dengan
mengukur keberhasilan organisasi untuk berbagai macam organisasi lainnya.
mencapai hasil (output) yang sesuai Integrasi menyangkut proses sosialisasi.
dengan rencana. 3. Adaptasi adalah kemampuan organisasi
Budiani (2007:53) menyatakan bahwa untuk menyesuaikan diri dengan
untuk mengukur efektivitas suatu program lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak
dapat dilakukan dengan menggunakan ukur proses pengadaan dan pengisian
variabel-variabel sebagai berikut : tenaga kerja.
1. Tujuan program. Pendapat para ahli di atas dapat
dijelaskan, bahwa efektivitas merupakan
Agung Aldino Putra, Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Sosial Pada Masyarakat Di Kota Palu ………….….5

usaha pencapaian sasaran yang dikehendaki 2) Sasaran dalam hal ini sejauh mana upaya
(sesuai dengan harapan) yang ditujukan dari dinas sosial sendiri sebagai pemberi,
kepada orang banyak dan dapat dirasakan penyalur serta pelaksana program bantuan
oleh kelompok sasaran yaitu masyarakat. Kube, apakah sudah tercapai dengan baik
Berdasarkan fenomena tersebut, maka dan apakah program ini sudah tepat dengan
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian sasaran yang di harapkan dan telah
serta mengkaji secara mendalam tentang ditentukan sebelumnya melalui kriteria-
“Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan kriteria yang di tetapkan.
Sosial Pada Masyarakat Di Kota Palu (Studi 2. Integrasi yaitu menyangkut proses
Tentang Kelompok Usaha Bersama)“ karena sosialisasi. Adapun maksud dari proses
peneliti sendiri berpendapat bahwa dalam sosialisasi Ialah bagaimana upaya serta
pelaksanaannya belum berjalan efektif. kemampuan dari Dinas Sosial sendiri
sebagai pelaksana program, dalam
METODE melakukan sosialisasi program Kube itu
sendiri sehingga informasi mengenai
Jenis penelitian deskriptif kualitatif. program Kube ini dapat di informasikan
1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di 2 kepada organisasi lainnya dan juga kepada
tempat, Dinas Sosial Kota Palu dan tempat seluruh lapisan masyarakat khususnya di
Kelompok Usaha Penerima Bantuan Kota Palu tentang adanya Program Kube
2. Informan yang akan dipilih pada penelitian ini.
ini terdiri dari 7 orang, 3 pegawai di Dinas 3. Adaptasi yaitu bahwa bagaimanakah
Sosial Kota Palu, 1 Pegawai Kelurahan, 2 sumberdaya manusia yang ada pada
Kelompok Masyarakat Peneriman, dan 1 organisasi tersebut yang telah di beri
Pekerja Sosial Masyarakat wewenang dalam merealisasikan atau
3. Sumber data dalam penelitian ini adalah melaksanakan program bantuan kube ini
sumber data primer dan sekunder. apakah sudah sesuai dengan aturan main
4. Proses pengambilan data dan pengumpulan yang ada pada pedoman KUBE, serta
data pada penelitian ini dilakukan dengan bagaimana pada saat proses pelaksanaanya
cara (a) melakukan observasi, (b) pada masyarakat apakah pelaksanaanya
melakukan wawancara, (c) Study Pustaka sendiri sudah efektif.
dan (d) melakukan dokumentasi.
5. Analisis Data, (a) Reduksi Data, (b) HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyajian Data/Data Display, (c)
Penarikan Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang
6. Defenisi Konsep telah dikemukakan pada bab sebelumnya di
Agar penelitian ini lebih mengarah ke atas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan
masalah yang akan di teliti maka teori yang di bahwa pelaksanaan program bantuan Sosial
gunakan harus di operasionalkan ke dalam Kube pada masyarakat di Kota Palu belum
definisi operasional konsep yang sesuai berjalan secara Efektif dan maksimal, karena
dengan permasalahan penelitian., adapun ada beberapa aspek yang tidak berjalan secara
indikatornya sebagai berikut : Efektif yang dalam hal ini menjadi tanggung
jawab dan wewenang Dinas Sosial Kota Palu
1. Pencapaian Tujuan
sebagai pelaksana program. Hal ini
1) Waktu Pelaksanaan dalam hal ini
ditunjukkan dari beberapa kendala yang
bagaimana jangka waktu yang di butuhkan
dihadapi oleh Dinas Sosial Kota Palu selaku
oleh pemerintah dalam proses perealisasian
pelaksana dan penanggung jawab pada
dan penyaluran bantuan Kube tersebut
pada Masyarakat di Kota Palu.
6 Katalogis, Volume 6 Nomor 8 Agustus 2018 hlm 1-8 ISSN: 2302-2019

program bantuan tersebut dalam mengawal melihat proses yang begitu ketat jadi untuk
pelaksanaan program ini yaitu: kemungkinan buruknya tidak ada.
1. Aspek Pencapaian Tujuan 2. Kedua Aspek Integrasi
1) Waktu Pelaksanaan Dalam hasil penelitian di temukan bahwa
Dalam hasil penelitian di temukan bahwa dalam hal dari sisi Integrasi Dinas Sosial
dalam hal waktu pelaksaaan yang di Kota Palu sendiri sebagai pelaksana dan
butuhkan oleh Dinas Sosial Kota Palu penanggung jawab program tersebut di
sendiri sebagai pelaksana program tersebut katakan belum Efektif yang di karenakan
ialah satu tahun yang telah di recanakan tidak melakukan sosialisasi tentang adanya
sebelumnya, program tersebut sudah program ini ke masyarakat yang
berjalan sebagaimana semestinya akan berdasarkan hasil penelusuran peneliti
tetapi adanya kendala dalam yang di temukan dilapangan bahwa dari
pelaksanaanya dimana terjadi pihak Kelurahan Lere mengaku kalau di
keterlambatan anggaran dari pemerintah Kelurahan tersebut tidak ada di lakukan
pusat ke daerah yang menjadi faktor sosialisasi untuk bantuan tersebut, hanya
penting dalam melaksanakan sebuah saja pernah masuk surat dari dinas sosial
kegiatan kemudian juga administrasinya mengenai penerimaan proposal bantuan
terlalu berbelit-belit, sehingga untuk waktu kube, selanjutnya dari sampel penerima
pelaksanaanya menjadi tidak Efektif bantuan yang peneliti datangi juga
karena tidak sesuai dengan jadwal yang mengatakan hal yang sama bahwa tidak
telah di tentukan yang di karenakan adanya ada sosialisasi yang mereka dapat di
persoalan tersebut. wilayah mereka, untuk informasi yang
2) Sasaran mereka dapatkan justru dari pihak-pihak
Dalam hasil penelitian di temukan bahwa lain yang tidak ada hubungannya dengan
dalam hal sasaran program kube ini bantuan tersebut, ini sangat bertolak
peneliti merasa tidak Efektif yang belakang dengan apa yang di katakan oleh
dikarenakan dalam memilih calon pihak dinas sosial Kota Palu sendiri bahwa
penerima bantuan tidak mengikuti mereka mengadakan sosialisasi tentang
prosedur yang ada karena adanya pihak- adanya program ini akan tetapi hanya di
pihak lain yang sengaja memanfaatkan laksanakan sekali saja serta melibatkan
untuk dapat menerima bantuan kube ini, pihak-pihak Kelurahan lainnya.
hal tersebut tergambarkan ketika peneliti 3. Ketiga Aspek Adaptasi
melakukan penelusuran ke lokasi Dalam hasil penelitian di temukan bahwa
kelompok usaha berada dengan mengambil dalam hal dari sisi Adaptasi menurut
sampel yaitu dua kelompok di Kelurahan peneliti sendiri sudah berjalan Efektif hal
Palupi dan Kelurahan Lere yang ini dapat dilihat dari sdm pada dinas sosial
mengatakan bahwa mereka mendapatkan dalam melaksanakan kegiatan bimtek
rekomendasi untuk mendapatkan bantuan dimana tingkat pemahaman, keterampilan
tersebut dari orang-orang yang memiliki serta tanggung jawab mereka sendiri dirasa
otoritas kekuasan tinggi di Kota Palu, yang sudah sangat baik serta kesesuaian bantuan
sebenarnya tidak memiliki hubungan apa- yang diberikan oleh pemerintah juga sudah
apa dengan bantuan tersebut, selanjutnya sangat sesuai dengan apa yang kelompok
bertolak belakang dengan apa yang di masyarakat tersebut jalankan, lalu
katakan oleh pihak dinas sosial sendiri melaksanakan pemantauan program saat
yang menyatakan bahwa kalau sasaran setelah bantuan di berikan meskipun tidak
pada bantuan ini sudah tepat dengan intens dilakukan akan tetapi tetap ada
Agung Aldino Putra, Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Sosial Pada Masyarakat Di Kota Palu ………….….7

perhatian dari pemerintah Kota Palu 6. Pemerintah dan kelompok usaha


sendiri. diharapkan dapat bekerjasama dengan baik
agar pengelolaan bantuan Kube tersebut
Rekomendasi dapat tercapai secara optimal. Partisipasi
Dalam pelaksanaan program bantuan dari pemerintah maupun masyarakat sangat
Kube pada masyarakat di Kota Palu tentunya mendukung perkembangan kondisi Kube
belum berjalan dengan maksimal dan Efektif di Kota Palu.
yang di karenakan adanya beberapa hambatan
selama proses pelaksanaan dari awal sampai UCAPAN TERIMA KASIH
dengan akhir, diharapkan adanya tindak lanjut Saya menyadari sepenuhnya, bahwa
yang perlu segera diperbaiki, Adapun saran- dari seluruh rangkaian kegiatan penyusunan
saran yang dapat disampaikan oleh peneliti tesis ini tidak mungkin terlaksana apabila
mengenai pelaksanaan program bantuan Kube tidak mendapat bantuan dari bebagai pihak.
pada masyarakat di Kota Palu, yaitu: Sehingga menjadi kehormatan untuk saya
1. Perlu adanya koordinasi dan komunikasi mengucapkan terimah kasih kepada:
yang baik antara pihak-pihak pelaksana Pembimbing I, Dr. Abdul Rivai, M.Si. dan
mulai dari tingkat Pusat hinggah ke tingkat pembimbing II, Dr. Hasanuddin Mustari,
Daerah dalam hal mempercepat turunnya M.Si. Semoga semua bentuk dukungan,
anggaran yang sebelumnya terjadi dorongan dalam rangka penulisan tesis ini
keterlambatan sehingga tidak terjadi hal- dapat bermanfaat dan bernilai ibadah serta
hal yang tidak di inginkan dalam proses mendapat berkah dari Allah SWT. Amin.
pelaksanaan kegiatan di lapangan.
2. Kemudian sasaran pada program bantuan DAFTAR RUJUKAN
ini harus tepat yang mengacu pada aturan
yang ada, tidak memilih-memilih kerabat Budiani, Ni Wayan. 2007. Efektivitas
ataupun keluarga dalam menentukan Program Penanggulangan Pengangguran
penerima bantuan ini, dan harus adanya Karang Taruna “Eka Taruna Bhakti”
pengawasan agar tidak adanya pihak-pihak Desa Sumerta Kelod Kecamatan
lain yang ikut serta dalam memilih sasaran Denpasar Timur Kota Denpasar. Jurnal
serta memanfaatkan bantuan ini. Agar Ekonomi dan Sosial INPUT.Volume 2
tujuan dari bantuan ini dapat tercapai No. 1.
sesuai dengan cita-citanya. Dokumen BPS “Palu Dalam Angka” 2015.
3. Selanjutnya untuk kedepannya pada proses Dokumen Pedoman Kube Tahun 2016
sosialisasinya harus bisa di lakukan Dokumen Renstra Dinas Sosial 2016
sesering mungkin, agar masyarakat bisa Emzir. (2010). Metodologi Penelitian
betul-betul memahami lebih mendalam Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Raja
tentang informasi bantuan Kube ini tidak Grafindo.
hanya orang-orang tertentu saja. Gibson, dkk.1984. Organisasi dan
4. Lebih memberdayakan pihak-pihak yang Manajemen Perilaku Struktur
ada hubungannya dengan bantuan ini, agar Proses.(Terjemahan : Djoerban Wahid).
terciptanya komunikasi yang baik antara Jakarta : Penerbit Erlangga.
pemerintah dan juga masyarakat secara Gie, The Liang.1997. Ensiklopedia
menyeluruh. Administrasi. Jakarta : Gunung Agung.
5. Bantuan ataupun fasilitas yang diberikan Lubis dan Martani. 1987. Teori Organisasi.
dari pemerintah harus merata dan adil, Bandung: Ghalia Indonesia.
Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat
tercapai secara merata.
8 Katalogis, Volume 6 Nomor 8 Agustus 2018 hlm 1-8 ISSN: 2302-2019

Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 05


Tahun 2015 Tentang Penanggulangan
Kemiskinan.
Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor
03 Tahun 2009 Tentang Hibah
Bantuan Sosial.
Peraturan Presiden Ri Nomor 96 Tahun 2015
Tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan.
Siagian, Sondang P. 1978. Manajemen
Modern. Jakarta: PT. Gunung Agung.
Steers, Richard M. 1985.Efektivitas
Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Adiministrasi dilengkapi dengan Metode
R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Tangkilisan, Hessel N.S. 2005. Manajemen
Publik. Jakarta : Penerbit Grasindo
Thoha, Miftah., 2008, Perilaku Organisasi,
Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan
Sosial.
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2013 Tentang Tentang
Penanganan Fakir Miskin.

You might also like