You are on page 1of 8

IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KECAMATAN RANOYAPO

KABUPATEN MINAHASA SELATAN

YOSUA A. MANDOLANG
FLORENCE DAICY LENGKONG
SALMIN DENGO

Abstrak : Family Expectations Program implementation in Ranoyapo Regency of Minahasa in the South.
Family Expectations Program implementation aimed to improve, welfare Families Beneficiaries through
access to education, health services, social welfare, and reduce the burden of spending and increase family
income the poor and vulnerable, creating behavior change and independence Family Beneficiaries in
accessing health and education services as well as reducing poverty and inequalities, promoting the benefits
of formal financial products and services to the family Beneficiaries. In the implementation of the
programme, has not been able to walk to the maximum. Therefore, the proposed research is to answer the
question about Family Expectations Program implementation in South Minahasa Regency Ranoyapo. In
this study the researchers used a model implementation of George c. Edward III, the implementation of the
policy views of 4 variables that affect the implementation of the policy. Communication is an important
factor in the success of a policy, including command and decision-making. Adequate resources either
human resources or financial resources will have an impact on the degree of success of a policy. The
disposition is the attitude that is owned by the application of ethics policy and commitment to making this
policy work. Bureaucratic structure, namely the extent to which a range of control between leadership and
subordinate in implementing organizational structure. In this research uses qualitative research methods,
descriptive, i.e. through interviews to 12 informants in direct observation, and search for documents related
to the program, even before the study guidelines helped interview , and stationery to write. The results of
this research are generally explained that the implementation of the Family Hope Program in South
Minahasa Regency Ranoyapo has not run optimally.
Keywords: implementation of policy, program, the family of hope

PENDAHULUAN dari permasalahan kemiskinan yang


Kemiskinan merupakan fenomena dihadapinya. Oleh karena itu, pemberdayaan
global yang sangat memprihatinkan, masyarakat dan peningkatan kesejahteraan
bagaimana tidak, dari tahun ke tahun masalah masyarakat di daerah sangat penting
kemiskinan ini tidak kunjung surut bahkan dikemukakan sebagai bagian terpenting dari
cenderung meningkat seiring dengan berbagai strategi kebijakan yang dilaksanakan
meningkatnya kebutuhan masyarakat serta oleh daerah.
menurunnya kondisi perekonomian di negara Permasalahan kemiskinan di Kabupaten
Indonesia. Kemiskinan merupakan masalah Minahasa Selatan merupakan permasalahan
yang pada umumnya dihadapi hampir di yang terjadi dari tahun ke tahun. Berdasarkan
semua negara-negara berkembang, terutama data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah
negara yang padat penduduknya seperti penduduk miskin di Kabupaten Minahasa
Indonesia. Kemiskinan ini menjadi masalah Selatan memperlihatkan adanya peningkatan
bersama yang harus ditanggulangi secara dan penurunan dari tahun ke tahun, misalnya
serius, dimana kemiskinan bukanlah masalah pada tahun 2013 jumlah penduduk miskin
pribadi, golongan bahkan pemerintah saja, 20.400 jiwa kemudian pada 2014 menurun
akan tetapi hal ini merupakan masalah setiap menjadi 20.070 jiwa, pada tahun 2015
warga negara Indonesia. Kepedulian dan kembali meningkat menjadi 20.880 jiwa, di
kesadaran antar sesama warga diharapkan tahun berikutnya 2016 menurun kembali
dapat membantu menekan tingkat kemiskinan menjadi 20.420 jiwa dan di tahun 2017 jumlah
di Indonesia. Kemiskinan terjadi karena penduduk miskin menjadi 20.260 jiwa.
ketidakberdayaan masyarakat untuk keluar
Program Keluarga Harapan yang kemiskinannya di kabupaten Minahasa
selanjutnya disebut PKH adalah program Selatan, dan Menjadi Perhatian prioritas yang
pemberian bantuan sosial bersyarat kepada di lakukan oleh pemeruintah kabupaten
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang minahasa selaran melalui Dinas Sosial dengan
ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat Program keluarga Harapan (PKH). Penerima
PKH. Sebagai upaya percepatan program keluarga di Kabupaten Minahasa
penanggulangan kemiskinan, sejak tahun Selatan berjumlah 12.466 KK dan di
2007 Pemerintah Indonesia telah Kecamatan Ranoiapo berjumlah 942 disertai
melaksanakan PKH. Program Perlindungan dengan pendampingan PKH di Kabupaten
Sosial yang juga dikenal di dunia berjumlah 64 orang dan kecamatan Ranoiapo
internasional dengan istilah Conditional Cash berjumlah 5 orang.
Transfers (CCT) ini terbukti cukup berhasil Berdasarkan hasil penelitian di
dalam menanggulangi kemiskinan yang lapangan ditemukan bahwa ada berbagai
dihadapi negara-negara tersebut, terutama permasalahan umum yang terjadi dalam
masalah kemiskinan kronis.Sebagai sebuah kaitan dengan kebijakan penanggulangan
program bantuan sosial bersyarat, PKH kemiskinan, salah satunya melalui Program
membuka akses keluarga miskin terutama ibu Keluarga Harapan (PKH) yang dalam
hamil dan anak untuk memanfaatkanberbagai pengimplentasiannya masih terdapat
fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan kekurangan antara lain antara lain yaitu:
fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang Bahwa telah banyak program yang di
tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga implementasikan namun program
mulai didorong untuk mencakup penyandang pengentasan kemiskinan tersebut cenderung
disabilitas dan lanjut usia dengan belum efektif sebab kurang menjamin
mempertahankan taraf kesejahteraan peningkatan usaha produktif yang
sosialnya sesuai dengan amanat konstitusi dan berkelanjutan bagi masyarakat miskin,
Nawacita Presiden RI. Melalui PKH, KPM program pemerintah tidak mampu
didorong untuk memiliki akses dan tersampaikan dan berjalan sinkron dengan
memanfaatkan pelayanan sosial dasar masyarakat, seringkali masih terdapat ego
kesehatan, pendidikan, pangan dan gizi, sektoral dalam program penanggulangan
perawatan, dan pendampingan, termasuk kemiskinan karena realisasi anggaran tidak
akses terhadap berbagai program mengarah pada investasi jangka panjang
perlindungan sosial lainnya yang merupakan melainkan pada penerapan program yang
program komplementer secara berkelanjutan. masih berorientasi pada proyek dan bukan
PKH diarahkan untuk menjadi tulang pada output program, Sumber Daya Manusia
punggung penanggulangan kemiskinan yang (SDM) yang belum terkelolah dengan baik
mensinergikan berbagai program sehingga menyebabkan program-program
perlindungan dan pemberdayaan sosial pemerintah tidak berjalan dengan baik di
nasional. masyarakat, dan juga partisipasi masyarakat
Di kabupaten Minahasa selatan Sendiri dalam program pengentasan kemiskinan
memiliki setidaknnya 17 Kecamatan, masih bersifat semu dimana belum berbasis
khususnya di Kecamatan Ranoyapo memiliki kemandirian sehingga belum melembaga pada
12 Desa yang persebarann Penduduk dan luas masyarakat miskin.
wilayah nya yang Bervariasi jumlah
TINJAUAN PUSTAKA
penduduk dari kecamatan Ranoyapo adalah
Konsep Implementasi
13.263 Jiwa, dengan jumlah penduduk Miskin
Implementasi merupakan tindakan
3.211 Jiwa atau berada di angka 20% lebih
pelaksanaan dari suatu rencana yang telah
dan wilayah ini menjadi salah satu Wilayah
disusun dengan matang. Menurut Kamus
kecamatan yang Cukup Tinggi angka
Besar Bahasa Indonesia implementasi dapat sesuatu yang dinyatakan dan dilakukan atau
diartikan sebagai penerapan sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah. Disamping
telah dirancang atau dibuat secara matang, itu, kebijakan publik juga kebijakan yang
sehingga pengerjaannya dapat dilakukan dikembangkan atau dibuat oleh badan-badan
dengan penuh keyakinan dan tujuan yang dan pejabat-pejabat pemerintah. Kebijakan
jelas. Secara sederhana implementasi bisa Publik merupakan salah satu output dan hasil
diartikan pelaksanaan atau penerapan. dari proses penyelenggara pemerintahan,di
Browne dan Wildavsky (Usman, 2004:7) samping pelayanan publik,barang publik, dan
mengemukakan bahwa “implementasi adalah regulasi,oleh karna itu substansi dalam proses
perluasan aktivitas yang saling kebijakan publik akan selalu berkaitan dengan
menyesuaikan”. Secara etimologis pengertian berbagai aspek keberadaan pemerintah,
implementasi menurut Kamus Webster yang terutama dalam bentuk Negara,bentuk
dikutip oleh Solichin Abdul Wahab adalah: pemerintahan dan system perintahan (dalam
“Konsep implementasi berasal dari bahasa muchlis hamdi 2015)
inggris yaitu to implement. Dalam kamus Thomas R Dye (Riant Nugroho
besar webster, to implement 2014:126), mendefinisikannya sebagai “ is
(mengimplementasikan) berati to provide the whatever government choose to do or not to
means for carrying out (menyediakan sarana do ” (apapun yang dipilih pemerintah untuk
untuk melaksanakan sesuatu); dan to give dilakukan atau untuk tidak dilakukan).
practical effect to (untuk menimbulkan Definisi ini menekankan bahwa kebijakan
dampak/akibat terhadap sesuatu)” (Webster publik adalah mengenai perwujudan tindakan
dalam Wahab, 2004:64).. dan bukan merupakan pernyataan keinginan
Implementasi menurut teori Jones pemerintah atau pejabat publik semata. Di
(Mulyadi, 2015:45): “Those Activities samping itu pilihan pemerintah untuk tidak
directed toward putting a program into melakukan sesuatu juga merupakan kebijakan
effect” (proses mewujudkanprogram hingga publik karena mempunyai pengaruh atau
memperlihatkan hasilnya), Selanjutnya dampak yang sama dengan pilihan pemerintah
menurut Lister (Taufik dan Isril, 2013:136), untuk melakukan sesuatu.
“sebagai sebuah hasil, maka implementasi Menurut Irfan Islamy (2003:20)
menyangkut tindakan seberapa jauh arah yang memberikan pengertian kebijakan publik
telah diprogramkan itu benar-benar adalah serangkaian tindakan yang ditetapkan
memuaskan”. Grindle (Mulyadi, 2015:47), dan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh
“menyatakan implementasi merupakan proses pemerintah yang mempunyai tujuan atau
umum tindakan administratif yang dapat berorientasi pada tujuan tertentu demi
diteliti pada tingkat program tertentu”. kepentingan seluruh masyarakat. Ditegaskan
Sedangkan Horn (Tahir, 2014:55), bahwa kebijakan publik dibuat benar-benar
“mengartikan implementasi sebagai tindakan- atas nama kepentingan pubik untuk mengatasi
tindakan yang dilakukan oleh baik individu- masalah dan memenuhi keinginan serta
individu/pejabat-pejabat atau kelompok- tuntutan seluruh anggota masyarakat. Irfan
kelompok pemerintah atau swasta yang Islamy menguraikan beberapa elemen penting
diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan dalam kebijakan publik, yaitu: 1. Bahwa
yang telah digariskan dalam kebijakan”. kebijakan publik itu dalam bentuk perdanya
berupa penetapan tindakan-tindakan
Konsep Kebijkan Publik
pemerintah 2. Bahwa kebijakan publik itu
Kebijakan publik dibuat dengan tujuan
tidak cukup hanya dinyatakan tetapi
tertentu untuk mengatur kehidupan bersama
dilaksanakan dalam bentuk yang nyata 3.
untuk mencapai tujuan bersama yang telah
Bahwa kebijakan publik, baik untuk
disepakati. Kebijakan publik meliputi segala
melakukan sesuatu ataupun tidak melakukan
sesuatu itu mempunyai dan dilandasi maksud formulasi kebijakan turunan dari
dan tujuan tertentu 4. Bahwa kebijakan publik kebijakan publik tersebut. Rangkaian
itu harus senantiasa ditujukan bagi implementasi kebijakan dapat diamati
kepentingan seluruh anggota dengan jelas yaitu dimulai dari program,
masyarakat.Menurut Chaizi Nasucha ke proyek dan ke kegiatan. Model
(Nugroho Riant 2009) mengatakan bahwa tersebut mengadaptasi mekanisme yang
kebijakan publik adalah kewenangan lazim dalam manajemen, khususnya
pemerintah dalam pembuatan suatu kebijakan manajemen sektor publik. Kebijakan
yang yang digunakan kedalam perangkat diturunkan berupa program program yang
peraturan hukum. Kebijakan tersebut kemudian diturunkan menjadi proyek
bertujuan untuk menyerap dinamika sosisl proyek, dan akhirnya berwujud pada
dalam masyarakat, yang akan dijadikan acuan kegiatan-kegiatan, baik yang dilakukan
perumusan kebijakan agar tercipta hubungan oleh pemerintah, masyarakat maupun
sosial yan harmonis. kerjasama pemerintah dengan
Carl I. Friedrick mendefinisikan masyarakat. Van Meter dan Van Horn
kebijakan publik sebagai serangkaian sebagaimana dikutip oleh Agustino
tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok (2008:139) mendefinisikan kebijakan
atau pemerintah dalam suatu lingkungan sebagai tindakan-tindakan yang
tertentu, dengan ancaman dan peluang yang dilakukan baik oleh individu-individu
ada, di mana kebijakan yang diusulkan atau pejabat-pejabat atau
tersebut ditujukan untuk memanfaatkan kelompokkelompok pemerintah atau
potensi sekaligus mengatasi hambatan yang swasta yang diarahkan pada tercapainya
ada dalam rangka mencapai tujuan tertentu tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam
(Riant Nugroho 2014:126). Artinya sebuah keputusan kebijaksanaan.
kebijakan yang diusulkan oleh seseorang atau Terdapat juga beberapa teori dari
kelompok tertentu dalam pelaksanaannya ada beberapa ahli mengenai implementasi
hambatan namun harus tetap mencari peluang kebijakan yaitu diantaranya :
untuk menjalankannya. Kebijakan yang harus (1). Model Implementasi oleh Goerge C.
sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat Edward III
agar mudah dalam proses implementasinya. Model implementasi kebijakan
Pressman dan Widavsky sebagaimana dikutip selanjutnya adalah model yang dikembangkan
Budi Winarno (2002: 17) mendefinisikan oleh George Edward III. Menurut George
kebijakan publik sebagai hipotesis yang Edward III (Winarno, 2012:177)
mengandung kondisi-kondisi awal dan akibat- mengemukakan bahwa dalam implementasi
akibat yang bias diramalkan. Kebijakan kebijakan diperlukan variable-variabel
publik itu harus dibedakan dengan bentuk- pelaksanaan yaitu faktor-faktor yang
bentuk kebijakan yang lain misalnya mempengaruhi implementasi kebijakan,
kebijakan swasta. Hal ini dipengaruhi oleh yaitu:
keterlibatan faktor-faktor bukan pemerintah. a. Komunikasi
b. Sumber daya manusia
Konsep Implementasi Kebijakan
c. disposisi
Implementasi kebijakan pada
d. Struktur birokrasi
prinsipnya adalah cara agar sebuah
kebijakan dapat mencapai tujuannya.
Konsep Program Keluarga Harapan
Untuk mengimplementasikan kebijakan
Program Keluarga Harapan (PKH)
publik, ada dua pilihan langkah yang ada,
adalah program yang memberikan bantuan
yaitu langsung mengimplementasikan
tunai bersyarat kepada Rumah
dalam bentuk program atau melalui
Kangga/Keluarga Sangat Miskin
(RTSM/KSM) yang telah ditetapkan anak akan masa depannya (insurance
sebagai peserta PKH diwajibkan effect).
memenuhi persyaratan dan ko mitmen
METODE PENELITIAN
yang terkait dengan upaya peningkatan
Dalam penelitian ini, berangkat dari
kualitas sumber daya manusia (SDM),
rumusan masalah dan disesuaikan dengan
yaitu pendidikan dan kesehatan.Sasaran
tujuan yang ingin dicapai, maka jenis
PKH adalah Rumah Tangga/Keluarga
penelitian ini menggunakan jenis atau metode
Sangat Miskin (RTSM/KSM).Peseta PKH
penelitian kualitatif. Model penelitian
adalah RTSM/KSM yang memenuhi satu
kualitatif ini biasanya digunakan dalam
atau beberapa kriteria yaitu memiliki ibu
pengamatan dan penelitian sosial. Menurut
hamil/ibu menyusui/ibu nifas/anak balita.
Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2007:3)
Anak usia 5-7 tahun yang belum masuk
mengemukakan bahwa metodologi kualitatif
pendidikan dasar (anak pra sekolah), anak
merupakan prosedur penelitian yang
SD/MI (usia 7-12 tahun), anak
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
SLTP/MTsN (usia 12-15 tahun) dan anak
tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
usia 15-18 tahun yang belum
perilaku yang diamati.
menyelesaikan pendidikan dasar.
Fokus masalah penelitian ini berorientasi
Dalam Peraturan Menteri Sosial
pada masalah penelitian, yaitu implementasi
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018
kebijakan pemerintah dalam program
menjelaskan bahwa tujuan program keluarga
pemberdayaan penanggulangan kemiskinan,
harapan yaitu :
dengan melihat empat faktor yang menjadi
a. untuk meningkatkan taraf hidup Keluarga
kriteria penting dalam implementasi
Penerima Manfaat melalui akses layanan
kebijakan yang sebagaimana dikemukakan
pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan
oleh Edwards III (Winarno, 2012) yaitu
sosial;
Komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan
b. mengurangi beban pengeluaran dan
struktur birokrasi.
meningkatkan pendapatan keluarga miskin
Maka penelitian ini berfokus untuk
dan rentan;
mengetahui Implementasi Program Keluarga
c. menciptakan perubahan perilaku dan
Harapan di Kecamatan Ranoyapo Kabupaten
kemandirian Keluarga Penerima Manfaat
Minahasa Selatan denagn indikator yang
dalam mengakses layanan kesehatan dan
digunakan adalah :
pendidikan serta
1. Komunikasi memegang peran penting
d. mengurangi kemiskinan dan kesenjangan;
dalam proses kebijakan sebagai acuan
dan
agar pelaksana mengetahui persis apa
e. mengenalkan manfaat produk dan jasa
yang mereka kerjakan. Sebuah kebijakan
keuangan formal kepada Keluarga
dan intruksi implementasi harus di
Penerima Manfaat.
transmisikan kepada personel-personel
Program Keluarga Harapan (PKH)
yang tepat sebelum dilaksanakan.
dalam jangka pendek memberikan efek
2. Sumber daya manusia merupakan faktor
pendapatan (income effect) kepada rumah
penting, meliputi staf atau petugas
tangga miskin melalui pengurangan beban
pelaksana memadai memiliki keahlian
pengeluaran, dan dalam jangka panjang
dan kopetensi dalam menjalankan tugas,
seperti telah dikemukakan, dapat memutus
keefektifan wewenang, serta fasilitas-
rantai kemiskinan antar generasi melalui
fasilitas yang diperlukan agar pelayanan
peningkatan kualitas kesehatan/nutrisi,
publik dapat terlaksana dengan baik dan
pendidikan dan kapasitas pendapatan anak
efektif.
di masa depan (price effect anak keluarga
miskin) memberikan kepastian kepada si
3. Disposisi. Dalam melaksanakan Keluarga Harapan di Kecamatan Ranoyapo
kebijakan, sikap atau karakter yang di Kabupaten Minahasa Selatan yang di
miliki pelaksana seperti komitmen, laksanakan oleh Dinas Sosial dalam hal ini
kejujuran, sifat demokratis serta tantang Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan
bagaimana pelaksana melakukan sharing (UPPKH ) dapat dikatakan sudah cukup baik
dengan kelompok sasaran serta mencari dilihat dari dimensi komunikasi, sumberdaya,
solusi dari permasalahan yang dihadapi. disposisi atau sikap pegawai, dan struktur
4. Struktur birokrasi, mempunyai penanan birokrasi dalam pelaksanaan kebijakan
penting untuk keberhasilan suatu tersebut. Walaupun demikian masih terdapat
kebijakan. Yakni seberapa jauh rentang kekurangan dan kelemahan terutama pada
kendali antara pimpinan dan bawahan dimensi komunikasi yaitu tentang mengenai
dalam struktur organisasi pelaksana, data RTSM dari BPS yang menunjukan masih
seperti adanya standar operasional ada masyakat miskin yang belum menerima
prosedur (SOP) yang menjadipedoman program bantuan ini. Oleh karena itu untuk
bagi setiap implementor dalam meningkatkan implementasi PKH yng lebih
melaksanakan suatu kebijakan. efektif maka ke depan perlu dipikirkan oleh
Informan yang dilibatkan merupakan pimpinan pemerintah daerah Kabupaten
orang yang dapat memberikan informasi Minahasa Selatan khusunya Dinas Sosial
tentang situasi dan kondisi, menguasai berkomunikasi secara intens dengan instansi
permasalahan secara mendalam, serta dapat terkait dalam hal ini BPS agar semua
dipercaya untuk menjadi sumber data. Yang masyarakat miskin dapat menerima program
menjadi informan dalam penelitian ini yaitu ini, kedepannya pimpinan pemerintah daerah
diantaranya : Sekretaris Dinas Sosial 1 orang, juga perlu meningkatkan kualitas SDM
Kepala Seksi Pemberdayaan Keluarga dan pegawai Dinas Sosial dalam hal ini Unit
Fakir Miskin 1 orang, Pendamping PKH di Pelaksana Program Keluarga Harapan
Kecamatan 1 orang, Masyarakat Miskin (UPPKH ) melalui pendidikan dan pelatihan
Penerima PKH 6 orang, Mayarakat Miskin (diklat) teknis terutama di bidang pelaksanaan
Tidak Menerima PKH 3 orang. program penangulangan kemiskinan. Sarana
dan prasarana kerja juga perlu ditingkatkan
Hasil Penelitian
untuk mewujudkan implementasi PKH yang
Program yang digulirkan oleh
lebih efektif dalam pelayanan kepada selaruh
pemerintah yang sasarannya diperuntukkan
masyarakat miskin. Jika hal-hal tersebut dapat
bagi masyarakat miskin kabupaten Minahasa
dilakukan oleh pimpinan pemerintah daerah
Selatan, secara langsung dan tidak langsung
maka dapat dipastikan pelaksanaan PKH
memperkuat kemampuan pemenuhan
akan lebh efektif.
kebutuhan dasar penduduk miskin yang ada di
kabupaten Minahasa Selatan. Hal ini tentunya PENUTUP
sejalan dengan sejumlah teori ekonomi yang Kesimpulan
mengatakan bahwa untuk memutus mata Implementasi program keluarga harapan
rantai lingkaran kemiskinan dapat dilakukan pada penelitian ini difokuskan pada empat
dengan cara peningkatan keterampilan dimensi implementasi kebijakan publik yaitu
sumber daya manusianya dan komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan
mengembangkan sejumlah teknologi yang struktur birokrasi. Berdasarkan hasil
ada. Melalui pemberian bantuan atau suntikan penelitian ini dapatlah ditarik kesimpulan
dana ini maka diharapkan produktivitas akan sebagai berikut :
meningkat. 1. Komunikasi dalam rangka implementasi
Hasil penelitian tersebut dapat program keluarga harapan dilaksanakan
menunjukkan bahwa implementasi Program dengan baik dan efektif. Program ini
disosialisasikan kepada masyarakat baik 2. Kualitas SDM pegawai Dinas perlu
secara langsung oleh tim yang turun ditingkatkan melalui diklat teknis di bidang
langsung atau melalui unit pelaksana penanggulangan kemiskinan. Sarana kerja
program keluarga harapan dalam hal ini juga perlu disediakan secara memadai.
pendamping program keluarga harapan Prasarana penunjang pelaksanaan program
kecamatan yang melaksanakan pertemuan keluarga harapan juga perlu ditingkatkan
rutin denagn masyarakat. 3. Konsisten dan komitmen pegawai dalam
2. Sumberdaya manusia pegawai untuk melaksanakan program keluarga harapan
pelaksanaan program keluarga harapan perlu ditingkatkan melalui perbaikan
secara sudah memadai dan secara kualitas kesejahteraan pegawai.
juga sudah cukup baik dilihat dari tingkat 4. Prosedur pelayanan dengan sistem
pendidikan dan pengalaman kerja, sarana program keluarga harapan hendaklah
dan prasarana sudah memadai untuk lebih sederhana.
pelaksanaan program keluarga harapan
secara prima dan sesuai dengan kerja yang DAFTAR PUSTAKA
ada. Sumberdaya finansial untuk Sumber Buku
pelaksanaan program ini cukup memadai Abidin, Said Zainal. 2012. Kebijakan Publik.
dilihat dari dana/biaya operasional yang Jakarta : Salemba Humanika
dialokasikan melalui dana Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan
stimulus/perangsang yang di anggarkan di Publik. Bandung: Alfabeta
APBD Hamdi, Muchlis. 2015. Kebijakan Publik:
3. Disposisi (sikap pegawai) dalam Proses, Analisis Dan Partisipasi.
melaksanakan program keluarga harapan Bogor : Ghalia Indonesia
sudah cukup baik dilihat dari komitmen, Islamy, Irfan. 2003. Prinsip-Prinsip
konsistensi, kejujuran, dan sikap Perumusan Kebijaksanaan Negara.
demokratis dalam melaksanakan program Jakarta : Bina Aksara.
keluarga harapan . Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi
4. Skrutktur birokrasi dalam pelaksanaan Penelitian Kualitatif. Bandung :
program keluarga harapan sudah tertata Penerbit PT Remaja Rosdakarya
dengan baik dan efektif dilihat dari Offset.
mekanisme pelayanan yang mempunyai Mulyadi, Deddy, 2015, Study Kebijakan
SOP (Standard Operating Procedur) Publik Dan Pelayanan Publik,
yang jelas, sistimatis dan mudah dipahami Bandung : Alfabeta.
oleh para pelaksana, serta mudah Nugroho, Riant. 2009. Public Policy. Jakarta :
diikuti/dilakukan oleh masyarakat, serta PT Elek Media Komputindo.
dilihat dari struktur organisasi dan Nugroho, Riant. 2014. Public Policy. Jakarta :
pembagian kerja yang tertata dengan baik, PT. Elex Media Komputindo
jelas dan sederhana. Rohidi R.C. dan Mulyarto, 2002, Analisis
Data Kualitatif. Jakarta : UI-Press.
Saran
Sastro, Faried, Andi. 2012. Studi Analisis
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian
Kebijakan: Konsep, Toeri Dan
tersebut perlu dikemukakan beberapa saran
Aplikasi Sampel Teknik Analisa
sebagai berikut :
Kebijakan Pemerintah. Bandung :
1. Sosialisasi tentang program keluarga
Refika Aditama
harapan hendaknya lebih banyak
Subarsono AG, 2005. Analisis Kebijakan
dilakukan secara langsung kepada
Publik Konsep, Teori Dan Aplikasi.
masyarakat serta membangun komunikasi
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
yang intens dengan instansi terkait
Tahir, Arifin. 2015. Kebijakan Publik Dan Undang - Undang No 11 Tahun 2004 Tentang
Transparansi Penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional
Pemerintah Daerah. Bandung: Peraturan Pemerintah NO 15 tahun 2010
Alfabeta. tentang percepatan penanggulangan
Usman, Sunyoto. 2004. Pembangunan Dan kemiskinan
Pemberdayaan Masyarakat, Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia
Yogyakarta : Pustaka Pelajar Nomor 1 Tahun 2018 Tentang
Wahab, Solichin Abdul 2008. Analisis Program Keluarga Harapan
Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa
Implementasi Kebijaksanaan Negara. Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Edisi Kedua. Jakarta : PT. Bumi Pembentukan dan Susunan
Akasara. Perangkat Daerah Kabupaten
Wahab, Solichin Abdul. 2004. Analisis Minahasa Selatan
Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Peraturan Bupati Minahasa Selatan Nomor 61
Implementasi Kebijaksanaan Negara. tahun 2016 tentang Kedudukan,
Jakarta : Bumi Aksara Susunan Organisasi, Tugas Pokok
Winarno, Budi. 2002. Kebijakan Publik: dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Teori Dan Proses. Yogyakarta : Sosial Kabupaten Minahasa Selatan
Media Presindo Badan Pusat Statistik, Garis Kemiskinan
Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik: Menurut Kabupaten/Kota Tahun
Teori, Proses, dan Studi Kasus. 2013-2017. Kabupaten Minahasa
Yogyakarta : CAPS. Selatan .
Sumber lain

You might also like