You are on page 1of 6

Inovasi Pengolahan Ampas Kedelai menjadi Pupuk

Organik Cair untuk Meningkatkan Pendapatan Pengrajin


Tahu Tempe pada Masa Covid di Desa Batumarta I
Kecamatan Lubuk Raja OKU

Fifian Permata Sari, M.Pd ¹, Munajat², Ardi Asroh³


Program Studi Agrobisnis Universitas Baturaja
e-mail: fifianpermatasari@gmail.com

Abstract

Soybean dregs processing innovation is an innovation offered to tofu craftsmen partners in


Batumarta I Village, Lubuk Raja Subdistrict, OKU Regency to increase their income during the Covid
pandemic. Tofu production activities in this village every day produce waste in the form of dregs.
Soybean dregs are usually often thrown away or used as animal feed. To produce additional content
for tofu craftsmen, the dregs are reprocessed into commercially valuable snacks, for example liquid
organic fertilizer (POC). Liquid Organic Fertilizer (POC) is a new business option that can provide
more profit for tofu craftsmen in Batumarta I. Since entering the covid pandemic, many businesses
have been affected, which has reduced sales turnover, including tofu making efforts. The solution
given to tofu craftsmen is through processing the waste into other processed products that can be
sold for profit, one of which is carir organic fertilizer. Processing of soybean dregs left over from
making tofu can be a mainstay product with commercial value. Apart from generating profits, this
business helps tofu craftsmen in handling their waste to create an environmentally friendly
industry. The method used in this case is through assistance in the form of processing soybean
dregs into POC. The solutions provided are also through business management training, digital-
based marketing for POCs in order to attract market attention. The POC soybean dregs processing
technology will create a new business that can become the mainstay product of Batumarta I Village.
With attractive packaging and online marketing, it is hoped that it will be able to increase the
income of tofu craftsmen, especially during the Covid pandemic.

Key words : innovation, POC

Abstrak

Inovasi pengolahan ampas kedelai merupakan inovasi yang ditawarkan pada mitra pengrajin tahu
di Desa Batumarta I Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten OKU untuk meningkatan pendapatan
mereka selama masa pandemic covid. Kegiatan produksi tahu setiap harinya di Desa ini
menghasilkan limbah buangan berupa ampas. Ampas kedelai ini biasanya sering dibuang begitu
saja atau dijadikan sebagai pakan ternak. Untuk menghasilkan kentungan tambahan bagi pengrajin
tahu maka ampas diolah kembali menjadi penganan yang bernilai komersil, contohnya pupuk
organic cair (POC). Pupuk Organik Cair (POC) merupakan pilihan usaha baru yang dapat
memberikan keutungan lebih bagi pengrajin tahu di Desa Batumarta I. Bahan baku yang banyak
tersedia sebagai hasil sisa olahan tahu merupakan sumber daya yang bisa diolah untuk
meningkatkan pendapatan khususnya di masa covid. Semenjak masuk masa pandemic covid,
banyak usaha yang terkena dampaknya sehingga menurunkan omset penjualan, termasuk usaha
pembuatan tahu. Solusi yang diberikan pada pengrajin tahu adalah melalui olahan limbahnya
menjadi bentuk olahan produk lain yang bisa dijual untuk mendatangkan keuntungan salah
satunya adalah pupuk organic cair. Pengolahan ampas kedelai sisa pembuatan tahu bisa menjadi
produk andalan yang bernilai komersil. Selain mendatangkan keuntungan, usaha ini membantu

1
pengrajin tahu dalam penanganan limbahnya untuk mewujudkan industri ramah lingkungan.
Metode yang digunakan dalam hal ini adalah melalui pendampingan berupa pengolahan ampas
kedelai menjadi POC. Solusi yang diberikan juga melalui pelatihan manajemen kelola usaha,
pemasaran berbasis digital untuk POC agar dapat menarik perhatian pasar. Teknologi pengolahan
ampas kedelai POC akan memunculkan usaha baru yang dapat menjadi produk andalan khas Desa
Batumarta I. Dengan kemasan yang menarik dan pemasaran online diharapkan mampu
meningkatkan pendapatan pengrajin tahu khususnya di masa pandemic covid.

Kata kunci : Inovasi, Ampas Kedelai, POC

2
usaha yang masih bersifat rumahan dan
ampas hasil produksi tahu selama ini
1. PENDAHULUAN hanya dijadikan pakan ternak saja.
Analisis Situasi Potensi dan peluang untuk
Tahu merupakan makanan bergizi yang pengembangan inovasi POC (Pupuk
kaya akan protein, vitamin, kalsium, Organik Cair) dari limbah usaha tahu di
natrium, kalium dan zatbesi. Tahu desa ini masih terbuka lebar dan
mengandung energi sebesar 68 kilo memiliki prospek yang sangat bagus
kalori, protein 7,8 gram, karbohidrat 1,6 karena limbah yang dihasilkan dari
gram, lemak 4,6 gram, kalsium 124 setiap kegiatan proses pembuatan tahu
miligram, fosfor 63 miligram, dan zat sangat banyak tersedia. Dengan
besi 1 miligram. Selain itu di dalam tahu terbukanya peluang dan adanya potensi
juga terkandung vitamin A sebanyak 0 yang sangat bagus untuk bahan baku
IU, vitamin B1 0,06 miligram dan vitamin seharusnya mampu meningkatkan
C 0 miligram [1]. Kegiatan produksi tahu pendapatan para pengrajin tahu
menghasilkan limbah buangan berupa khususnya pada masa pandemic covid.
ampas, namun di dalam ampas tersebut Sayangnya, persoalan yang dihadapi
masih terkandung zat gizi yang bila mitra saat ini adalah belum adanya
diolah kembali menjadi penganan masih motivasi untuk mengolah limbah
sangat baik untuk tubuh manusia. tersebut padahal jumlahnya sangat
Ampas kedelai dari proses produksi tahu banyak. Selain itu mitra belum memiliki
sering dibuang begitu saja atau dijadikan pemahaman dan keterampilan yang
sebagai pakan ternak. Ampas kedelai cukup untuk mengolahnya. Bila
sesungguhnya memiliki kelemahan didampingi, diberi pelatihan dan
sebagai bahan pakan ternakya itu dimotivasi dengan baik maka POC bisa
kandungan seratnya kasar dan menjadi produk yang bisa diunggulkan
kandungan air yang tinggi [2]. Alternatif oleh mitra di Desa ini.
lainnya yang dapat dilakukan terhadap Adapun permasalahan yang dihadapi
buangan ampas kedelai adalah mitra adalah :
mengolahnya kembali untuk a. Permasalahan di bidang produksi,
menghasilkan kentungan tambahan bagi antara lain banyaknya sisa olahan
pengrajin tahu [3]. Ada banyak produk tahu yang belum diolah, padahal
turunan lainnya yang dapat dibuat dari bisa memberikan keuntungan
ampas kedelai, seperti kecap, kerupuk, lebih. Jenis produk yang dibuat
dan cookies atau biscuit [4]. Kini banyak selama ini adalah tahu basah
masyarakat Desa Batumarta I yang (tahu putih dan tahu goreng) dan
menggeluti usaha pembuatan tahu, sisa olahan atau ampasnya hanya
apalagi semenjak harga karet semakin dibuat untuk pakan ternak.
turun. Penduduk Batumarta I yang Pendapatan pengrajin tahu akan
mayoritas penduduknya berusaha tani lebih tinggi apalagi di masa covid
karet menggeluti usaha pembuatan tahu seperti sekarang ini jika mampu
untuk meningkatkan pendapatan mengolah ampas sisa produksi
mereka. Semenjak pandemic covid ada tahu.
banyak usaha yang terkena dampak b. Permasalahan di bidang
sehingga menurunkan omset penjualan, manajemen, meliputi
termasuk usaha pembuatan tahu. perencanaan dan pengelolaan
Pengrajin tahu di Desa Batumarta I telah usaha. Hingga saat ini pengrajin
cukup lama menjalankan usahanya belum memiliki perencanaan
(selama 10 tahun) dan ada beberapa kearah bisnis dengan skala yang
pelaku usaha yang baru merintis usaha lebih besar. Usaha tahu masih
karena dampak dari rendahnya harga bersifat tradisional dan motivasi
karet. Hingga saat ini ada 11 pelaku untuk berinovasi dengan bahan

3
baku maupun sisa hasil produksi Usaha hingga bisa didaftarkan dan
tidak memotivasi mitra untuk mendapatkan izin usaha UMKM dari
menciptakan produk baru Disperindagkop Kabupaten OKU.
sebagai produk turunan tahu. 3. Metode dalam bidang pemasaran
Padahal usaha ini bisa menjadi a. Identifikasi kebutuhan mitra untuk
usaha yang sangat menjanjikan Pelatihan pemasaran online berbasis
jika direncanakan dan dikelola digital dengan menggunakan fasilitas
dengan baik. facebook, Instagram, whatsapp, dan
c. Permasalahan di bidang mendaftarkan POC pada beberapa
pemasaran, Pemasaran yang aplikasi digital marketing lainnya seperti
dilakukan mitra saat ini masih shoppe dan bukalapak
terbatas tipe pemasaran b. Penerapan dan praktik langsung
tradisional, sehingga jangkauan para pengrajin tahu dalam menggunakan
pemasaran tahu masih sangat aplikasi untuk pemasaran POC secara
terbatas. Jika sudah mampu online
memproduksi POC maka
keinginan mitra untuk
memunculkan produk ini dan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
memasarkannya secara online Solusi yang diberikan terhadap mitra
atau digital marketing sangat berkaitan dengan inovasi pengolahan
tinggi. ampas kedelai untuk meningkatkan
pendapatan pengrajin tahu di masa covid
adalah :
2. METODE
1. Solusi dibidang produksi, antara
Metode pelaksanaan yang dilakukan
lain pelatihan pengolahan limbah
mencakup tiga tahapan metode antara
hasil olahan tahu berupa ampas
lain :
kedelai menjadi POC. Kegiatan
1. Metode dalam bidang produksi pelatihan ini dilakukan secara
a. Identifikasi kebutuhan mitra dalam langsung di Balai Desa Batumarta
bidang produksi. Mengestimasi I dengan mengundang mitra,
kebutuhan biaya untuk pengolahan perangkat desa dan penduduk
ampas kedelai menjadi POC. Bahan baku sekitarnya. Kegiatan ini
ampas kedelai tersedia dalam jumlah memanfaatkan bahan baku yang
banyak, tetapi bahan pendukung lainnya banyak tersedia pada mitra untuk
untuk campuran POC perlu diolah menjadi produk yang
diperhitungkan. bernilai jual (dalam hal ini pupuk
b. Identifikasi kebutuhan kemasan organic cair atau POC sehingga
produk dan etiket dagang yang diberikan mampu memberikan keuntungan
pada mitra melalui pelatihan pada mitra lebih bagi mitra. Jenis produk
pengrajin tahu Desa Batumarta I yang dibuat selama ini adalah
Kecamatan Lubuk Raja OKU Penerapan tahu basah (tahu putih dan tahu
inovasi POC, dimana inovasi ini dapat goreng) dan sisa olahan atau
meningkatkan Pendapatan mitra ampasnya hanya dibuat untuk
pengrajin tahu dan menjadi produk pakan ternak saja. Kesulitan yang
andalan mitra khususnya di masa covid dihadapi oleh mitra adalah tidak
c. Pendampingan penggunaan alat dan adanya alat khusus yang
bahan campuran POC pada mitra digunakan sebagai pencampur
2. Metode dalam bidang manajemen bahan mentah POC. Cara
Identifikasi kebutuhan mitra untuk tradisional yang dilakukan adalah
Pelatihan dan Pendampingan dengan menggunakan ember cat
pengelolaan atau gentong bekas. Hal ini tentu
saja tidak efisien dalamhalwaktu

4
dan tenaga. Mitra diberi bantuan dilengkapi dengan etiket dagang
berupa drum khusus dan dan masa kadaluarsa serta
bertutup rapat untuk memiliki akun produk di
memfermentasikan bahan baku Instagram, facebook, whatsapp.
menjadi pupuk dan Dengan pelatihan ini banyak
mensosialisasikannya pada pelaku usaha para pengrajin tahu
pertemuan kedua. tempe yang termotivasi untuk
2. Solusi dibidang manajemen, memiliki akun dagang.
meliputi perencanaan dan Pendampingan ini harus selalu
pengelolaan usaha. Mitra dilakukan sehingga mitra dapat
diberikan motivasi melalui secara mandiri mengelola
pelatihan perencanaan dan usahanya dan memantapkan
pengelolaan bisnis hingga semua rencana usaha kearah
mampu mendaftarkan usahanya. yang lebih maju.
Hingga saat ini pengrajin belum
memiliki perencanaan kearah
bisnis dengan skala yang lebih UCAPAN TERIMA KASIH (Bila Perlu)
besar. Usaha tahu masih bersifat
tradisional dan motivasi untuk
berinovasi dengan bahan DAFTAR PUSTAKA
bakumaupun sisa hasil produksi 1. Astawan, M. 2009. Sehat dengan
belum ada, padahal usaha ini bisa Hidangan Kacang dan Biji-bijian.
menjadi usaha yang sangat Penebar Swadaya. Jakarta.
menjanjikan jika direncanakan 2. Biati, L. 2018. Pemanfaatan Limbah
dan dikelola dengan baik. Setelah Ampas Tahu menjadi Nilai Ekonomis
diadakan pelatihan, banyak di Desa Jajag Banyuwangi. Prosiding
pelaku yang tertarik untuk pada Annual Confrence on
menekuni usaha ini secara serius. Community Engagement IAIDA 26-28
Kegiatan ini tentu saja Oktober 2018. Surabaya.
memberikan hal yang positif bagi 3. Rachmawati, S dan Kurnia P. 2009.
masyarakat sekitar. Munculnya Pembuatan Kecap dan Cookies
kegiatan usaha baru dapat Ampas Tahu sebagai Upaya
menyerap tenaga kerja lebih Peningkatan Potensi Masyarakat di
banyak, dan membuka peluang Sentra Inovasi Tahu Kampung
kerja bagi masyarakat sekitar Kragen Mojosongo. Surakarta.
terutama ibu-ibu rumah tangga. 4. Riska, S dan Umam, K. 2018.
Ternyata selain POC ada banyak Pemanfaatan Ampas Kedelai sebagai
penganan yang bisa dibuat Produk Pangandengan Nilai Tambah
dengan menggunakan ampas Ekonomis di UKM Susu Kedelai Kota
kedelai, seperti abon ampas Batu Malang. Journal of Innovatuion
kedelai, kerupuk ampas kedelai and Applied Technology, Vol 04
dan nugget ampas kedelai. Number 2, 2018. Malang.
3. Solusi dibidang pemasaran adalah 5. Wirawan, G., Suliana dan T. Iskandar.
dengan memberikan pelatihan 2017. Pemanfaatan Ampas Tahu
pemasaran online dan untuk Pengolahan Pangan dan
merancang kemasan POC yang Limbah Pengolahan Industri Tahu di
siap untuk dipasarkan secara Kelurahan Tunggulwulung Kota
online. Pemasaran yang Malang. Jurnal Akses Pengabdian
dilakukan mitra saat ini masih Indonesia, Vol 1. No.2. Malang.
terbatas tipe pemasaran 6. Yustina, I. 2011. Pemanfaatan
tradisional, sehingga jangkauan Ampas Pengolahan Kedelai dalam
pemasaran tahu masih sangat Pembuatan Rengginang. Prosiding
terbatas. Kemasan harus

5
Seminar Hasil Tanaman Aneka
Kacang dan Umbi-umbian.

You might also like