Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The aims of research to know the effect of the different crude protein ration to the performance of KUB
chicken. The research was conducted in July to August 2017 in the poultry cage Integrated Field
Laboratory, Agriculture Faculty, University of Lampung. The chicken used in this research were 95
chicken at the age of 4--8 weeks old. Trial design that used is Completely Randomized Design (CRD)
with 3 treatments and 8replications. Every trial unit consist of 4 KUB chickens. The treatment is used
the ration with the crude protein of P0 : 15,60%; P1 : 12,81%; P2 : 10,05%. The data obtained were
analyzed using the analysis of variant of 5% level and continued with the BNT test. The observed
variables were the feed consumption, protein consumption, body weight gain, feed conversion, and
income over feed cost. The results showed that the different crude protein ration was not significant
(P>0,05) on feed consumption, protein consumption, body weight gain, feed conversion, and income over
feed cost of KUB chicken grower phase.
Keywords: Performance, Kampung Unggul Balitak (KUB) chicken, rations and crude protein.
36
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 1(3):36-41, Desember 2017 Made Lupita et al.
e-ISSN: 2598 - 3067
37
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 1(3):36-41, Desember 2017 Made Lupita et al.
e-ISSN: 2598 - 3067
38
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 1(3):36-41, Desember 2017 Made Lupita et al.
e-ISSN: 2598 - 3067
10,05% menghasilkan pertambahan berat tubuh sehingga hal tersebut dapat memengaruhi
ayam KUB yang sama pada umur 4--8 minggu. pertambahan berat tubuh yang dihasilkan.
Pertambahan berat tubuh yang relatif
sama ini disebabkan oleh konsumsi ransum dan Pengaruh Ransum Perlakuan terhadap
konsumsi protein yang juga relatif sama. Konversi Ransum
Konsumsi ransum dan konsumsi protein yang
sama pada penelitian ini juga menyebabkan Hasil analisis ragam menunjukkan
pertambahan berat tubuh setiap perlakuan sama. bahwa ransum dengan kadar protein kasar yang
Rata–rata pertambahan berat badan ayam berbeda berpengaruh tidak nyata (P>0,05)
kampung super umur 3--10 minggu yang terhadap nilai konversi ransum. Konversi
diberikan ransum secara ad-libitum, yaitu ransum yang tidak berpengaruh nyata ini
103,47 g/ekor/minggu (Wicaksono, 2015). dipengaruhi oleh konsumsi ransum dan
Menurut Aryati et al. (2013) rata-rata pertambahan berat tubuh ayam KUB yang juga
pertambahan berat tubuh ayam kampung umur berpengaruh tidak nyata.
7--8 minggu sebesar 136 g/ekor/minggu. Hal Konversi ransum merupakan pembagian
ini menunjukan bahwa ransum perlakuan antara konsumsi ransum dengan pertambahan
dengan tingkat protein yang berbeda berat badan yang dicapai pada suatu periode
mempunyai pengaruh yang sama terhadap waktu tertentu. Bila rasio kecil berarti
pertambahan berat tubuh. Namun, pertambahan pertambahan berat badan memuaskan peternak
berat tubuh yang dihasilkan sudah dianggap atau konsumsi ayam kampung tidak banyak.
sangat baik karena sesuai dengan hasil Konversi inilah yang sebaiknya digunakan
penelitian Aryati et al. (2013), yaitu dengan sebagai petunjuk produksi karena sekaligus
rata-rata pertambahan berat tubuh 136 melibatkan berat badan dan konsumsi ransum
g/ekor/minggu. Rata-rata suhu kandang selama (Rasyaf, 2005). Ayam kampung super (umur 3-
penelitian berkisar anatara 25,85--29,65 ˚C. -10 minggu) dengan pemberian ransum ad-
Menurut Gunawan dan Sihombing (2004) suhu libitum memiliki nilai konversi ransum 5,0--5,5
yang nyaman bagi ayam 19--27ºC.Suhu (Wicaksono, 2015). Konversi ransum ayam
kandang yang tinggi terjadi pada saat siang hari, buras yang dipelihara dengan sistem
namun hal ini diduga tidak berpengaruh nyata pemeliharaan intensif berkisar antara 4,9--6,4.
terhadap pertambahan berat tubuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Pertambahan berat tubuh dipengaruhi konversi ransum yang didapat lebih kecil
oleh umur, lingkungan, dan genetik dimana dibandingkan dengan penelitian Wicaksono
berat tubuh awal fase penggemukaan (2015), yaitu dengan nilai rata-rata berkisar
berhubungan dengan bobot badan yang akan antara 2,60--2,95. Nilai konversi ransum
dihasilkan. Faktor utama yang memengaruhi tersebut mengartikan bahwa untuk
pertambahan berat badan adalah jumlah meningkatkan 1 kg bobot badan membutuhkan
konsumsi ransum ayam serta kandungan energi 2,60--2,95 kg ransum. Nilai konversi ransum
dan protein yang terdapat dalam ransum, karena yang rendah juga menunjukkan kualitas rasum
energi dan protein sangat penting dalam yang digunakan pada penelitian ini sudah sangat
memengaruhi kecepatan pertambahan berat baik, karena nilai konversi ransum yang
badan. dihasilkan sangat kecil dan pertambahan berat
Selain itu, ransum perlakuan yang tidak tubuh yang dihasilkan ayam KUB juga melebihi
berpengaruh nyata terhadap pertambahan berat penelitian sebelumnya. Nilai konversi ransum
tubuh dikarenakan ransum perlakuan juga tidak yang dihasilkan relatif sama pada masing-
berpengaruh nyata terhadap konsumsi protein. masing perlakuan. Hal ini diduga disebabkan
Ransum perlakuan yang diberikan pada ayam oleh konsumsi ransum dan pertambahan berat
KUB mempunyai kadar protein kasar yang tubuh yang sama sehingga kadar protein yang
semakin rendah. Apabila dilihat dari nilai rata- berbeda dalam ransum menunjukkan efisiensi
rata konsumsi ransum, didapat bahwa nilai ransum yang baik karena nilai konversi ransum
konsumsi ransum semakin rendah pada setiap yang didapat rendah.
perlakuan, begitu pun pada nilai konsumsi Semakin baik mutu ransum, semakin
protein. Sehingga hal-hal tersebut sangat kecil pula nilai konversi ransumnya. Baik atau
memengaruhi pertambahan berat tubuh ayam tidak mutu ransum ditentukan oleh
KUB. Hal ini sejalan dengan penyataan Wahju keseimbangan zat gizi pada ransum dengan
(2004) yang menyatakan bahwa, semakin yang dibutuhkan oleh tubuh ayam kampung.
menurunnya konsumsi ransum, maka konsumsi Ransum yang kekurangan salah satu unsur gizi
protein yang didapat juga samakin menurun dari zat gizi akan mengakibatkan ayam
mengonsumsi ransum secara berlebihan untuk
39
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 1(3):36-41, Desember 2017 Made Lupita et al.
e-ISSN: 2598 - 3067
40
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan Vol 1(3):36-41, Desember 2017 Made Lupita et al.
e-ISSN: 2598 - 3067
41