You are on page 1of 6

Pelajaran Ad Audiendas

Pertemuan I
1 Oktober 2022

SEPUTAR PERKAWINAN (Pst. Postinus)

Pengantar:

 Seringkali pastor asal-asalan dan waktu kurang memadai untuk melakukan Penyelidikan
Kanonik.  Persiapan harusnya semaksimal mungkin untuk menghindari kelalaian dan asal-
asalan.
 Kasus: perempuan islam yang sudah menikah, pergi merantau ke Bandung karena bermasalah
dengan suaminya. Kemudian bertemu dengan seorang pria katolik. Perempuan itu rajin ke
Gereka Bersama pria itu. Perempuan itu memalsukan surat Babtis dan pihak Gereja tidak
memeriksa dengan baik. Mereka melangsungkan pernikahan tanpa pengetahuan suami yang
berstatus sebagai suami sah secara islam. Maka, melalui media social, berita tersebut sampai
kepada suami dan melaporkannya ke Polretabes.
 Tipu muslihat tidak akan terjadi jika dilakukan pendampingan dengan benar dan dengan waktu
yang memadai. (1063, 1066-1067)
 Semangat Kristiani; Monogami, setia, tidak melakukan poligami, perceraian, aborsi dan
kontrasepsi, dll.
 Hendaknya diperiksa supaya tidak ada satu hal pun yang menghambat perkawinan itu.
 Namun, jangan sampai ada hal-hal praktis/hukum gereja mempersulit kelangsungan
perkawinan. Cth: Pengumuman 3 kali itu tidak harus, sehari sebelum pernikahan pun boleh
dilakukan penyelidikan kanonik, sejauh tidak ada masalah.
 Lacuna Legis (Kan.19)  juris prudensi, Kuria Roma, Para Ahli

Annulattio: Biasa (ordinaris), Proses singkat (Brevior), Proses Dokumental

 Pembatalan perkawinan yang tidak sah, sejak semula/sebelum (precedens) menikah atau
minimal waktu (concommitans) perayaan nikah.
 Perkawinan yang tidak sah itu, tidak mungkin disahkan (bdk. Kan. 1675)
 Permohonan anulasi ke Bapa Uskup Diosesan/Tribunal Keuskupan.

Catatan:

- Dalam hukum sipil, yang pertama dipanggil adalah penggugat, sedangkan dalam Gereja, orang
yang pertama dipanggil adalah orang yang tergugat (untuk mencocokkan pendapat dengan versi
yang menggugat).

Dissolutio (Pemutusan)

Pemutusan ikatan perkawinan dengan du acara:

 Putus secara otomatis (ipso iure)


 -

Perkawinan dalam masalah?


Pelajaran Ad Audiendas
Pertemuan I
1 Oktober 2022

1. Perkawinan itu Validum/sah


 Bertahan  didukung dengan bantuan-bantuan pastoral
Concalidatio simplex: pengesahan biasa
Sanatio In radice: penyembuhan pada akar
 Bubar:

Halangan yang menggagalkan (Kan. 1083-1094)

- Usia tidak cukup; dilihat secara sipil dan Gereja


- Impotensi (antecedens, perpetua et insanabilis, absoluta, relativa)
- Ikatan terdahulu
- Beda agama/beda gereja (dispensasi/diberi ijin) Berjanji untuk membabtis dan mendidik anak
secara katolik.
- Tahbisan suci
- Terikat kaul kekal kemurnian public
- Penculikan/penahanan
- Kejahatan
- hubungan darah garis lurus (Bapak dan anak)
- hubungan darah menyamping sampai tingkat 4
- hubungan semenda, menantu dan mertua (yang dimungkinkan adalah semenda menyamping:
adik menikahi istri abang yang sudah meninggal)
- kelayakan public (Bapak Toni berpacaran dengan Janda yang punya anak gadis, dan ternyata
gadis itu lebih bahenol. Pak Toni jatuh cinta kepada gadis itu) tidak berlaku sebaliknya.
- Adopsi

Cacat Kesepakatan (Kan. 1095-1107)

- Tidak mampu memberi kesepakatan nikah (1095): orang yang tidak mampu menggunakan akal
budi; idiot,  Diskresi  Facultas intelligendi, Facultas aestimandi, Facultas Eligendi. Dan
mereka yang sedang dalam pengaruh akohol.
- Natura Fisica – secara alami tidak bisa mengemban perkawinan secara fisik (Lesbian, Gay,
Transgender)
- Cacat keras; orang yang tidak bisa menilai mana yang lebih prioritas.
- Tidak ada pengetahuan minimal (1096)-tahu perkawinan sebagai persekutuan tetap dan 3
TUJUAN PERKAWINAN
- Keliru mengenai DIRI CALON ATAU ERROR IN PERSONA (1097)
Contoh: yang mau dinikahi adalah Lia, yang dating ternyata Lily
- Keliru mengenai sifat pribadi.

Penipuan (1098)

Harus terpenuhi 4 unsur:

- Sengaja mengatakan suatu sifat yang tidak benar tentang dirinya. Harus mengenai sifat diri dan
bukan orang lain.
Pelajaran Ad Audiendas
Pertemuan I
1 Oktober 2022

- Menipu demi memperoleh kesepakatan


- Keliru mengenai sifat hakiki perkawinan (ERROR IN IURIS)
- Pura-pura/simulation – kawin kontrak dianggap sebagai prostitusi yang diagamakan
- Perkawinan bersyarat: saya mau menikahi kalau kamu menjadi katolik sesudah menikah,
memberi anak laki-laki.
- Terpaksa/ketakutan  paksaan fisik, paksaan moral (semua sifatnya dating dari luar)
/ketakutan, metus gravis (ketakutan berat), metus ab extrinseco incussus)
- Tidak hadir bersamaan.

CACAT FORMA CANONICA (KAN. 1108-1123)

YANG PUNYA FAKULTAS UNTUK MENEGUHKAN PERNIKAHAN ADALAH PASTOR PAROKI DAN
ORDINARIS WILAYAH (BUKAN PASTOR DI LUAR PAROKI; PST. DISEMINARI, DLL) kecuali diberikan
delegasi

- Tidak di hadapan PENEGUH (ordinaris wilayah/pastor paroki/pastor atau daikon yang diberi
delegatus) + dua saksi awam.
- Tidaks secara katolik, tapi secara KUA

LARANGAN PERKAWINAN GANDA

- Perkawinan ganda, yakni mengadakan perayaan perkawinan dengan menyatakan/meperbarui


perkawinan sebelumnya diluar agama katolik.

KASUS PERKAWINAN 1

- Sah (ratum) tapi belum bersetubuh (non consumatum) jangan2 karena impoten? Maka
diberikan anulasi, bukan dissolution. Namun harus ada hakim yang memutuskan dan
membuktikan.
- Kalau bukan annulasi; berarti dissolution  bukan karena impoten

KASUS PERKAWINAN 2

PENGESAHAN PERKAWINAN YANG TIDAK SAH

- CONVALIDATIO SIMPLEX (1156)  KENA SALAH SATU DARI HALANGAN, CACAT KESEPAKATAN
ATAU CACAT FORMA KANONIKA
- Dispensasi diberi oleh ordinaris wilayah
- Wajib membarui kesepakatan
- Pencatatan perkawinan sejak konvalidasi

- SANATIO IN RADICE (1161-1165)


Pelajaran Ad Audiendas
Pertemuan I
1 Oktober 2022

HALANGAN SAMA DENGAN CONVALIDATIO  DISPENSASI DIBERI OLEH TAHTA APOSTOLIK


ATAU USKUP DIOSESAN.

URAIAN & PENDALAMAN KASUS


- Pastor perlu mencari informasi yang memadai seputar kasus dengan mengajak dua pasangan
untuk berbicara dengan penuh simpatik (JANGAN INTEROGATIF)
- Menemukan kemungkinan-kemungkinan berkembangnya kasus (mis; tadinya terlihat kasus
anulasi, tapi ternyata kasus dissolution)
- Buatlah rangkuman kisah fakta berdasarkan pembicaraan dengan pasutri (bisa hanya salah satu
juga)

Salah satu pendeteksi penipuan dalam kasus perkawinan adalah perbedaan usia yang cukup jauh

Kalau terpaut 15 tahun, bisa saja salah satu pernah menikah atau kumpul kebo.

SOLLUTIO

JELASKAN DAN BERI CONTOH:

- Minus mallum (memilih yang buruk dari yang terburuk; memilih yang sedikit keburukannya)
- Double effect ; Pertama, tujuan kita menyelamatkan kehidupan. Kedua, Tindakan mesti
proposrsional (kalau tidak melakukan Tindakan medis, justru kita tidak menyelamatkan
kehidupan),  efek bukanlah tujuan yang kita kehendaki, dan bukan juga penyebab
terselamatkannya kehidupan yang lain.
- Contoh: medis mengatakan bahwa mesti ada Tindakan yang dilakukan untuk menyelamatkan
kehidupan; kalau tidak ada Tindakan maka dua-duanya kehidupan tidak terselamatkan. Kita
tahu sebenarnya kalau yang akan tidak selamat itu bayi, NAMUN ITU BUKAN TUJUAN KITA 
TUJUAN KITA ADALAH TINDAKAN MEDIS. Yang membuat ibu itu sehat karena rahimnya
diangkat, bukan karena melalaikan anak tersebut. Kematian itu tidak dikehendaki, tetapi ada
sebagai efeknya. Tujuan kita hanyalah menyelamatkan kehidupan, dari pada mati dua-duanya.
- Dengan catatan; ada medis yang mengatakan/memberi kesaksian

- Tindakan medis; inform consent (normal); tanpa inform consent saat darurat (yang penting
menyelamatkan kehidupan)  Tindakan darurat yang membutuhkan persetujuan cepat,
takutnya keburu mati karena terlambat diobati ; tidak memungkinkan untuk menghubungi
keluarga terlebih dahulu.

- Ibu hamil kena kanker stadium 4


- Bayi tabung
Pelajaran Ad Audiendas
Pertemuan I
1 Oktober 2022

- Kontrasepsi (kecuali KB Alami; ada 4 kemungkinan)  masa menyusui (pada masa ini, hormon
akan lambat memproduksi sel telur), Kalender (siklus menstruasi, 3-4 hari sebelum mens atau 3-
4 hari setelah mens adalah masa subur), MOB (Metode Ovulasi Billings) – lender dalam liang
vagina, dicolek dan dituing-tuing ditangan dan putus=maka itu tidak subur, kalau tidak putus
berarti dalam masa subur), Metode Creighton (cairan dalam vagina diambil dengan tisu atau
diambil dengan tangan dan ditaruh di tisu.
- Coitus interruptus
- Sex-phone?  Video Call Sholat. Tidak boleh karena kesatuan dalam persetubuhan harus
diarahkan pada pro-kreatif sedangkan sex phone tidak terarah kesana.
- Aborsi & Euthanasia;  harus diterapkan prinsip minus mallum , dilepaskan alatnya buruk,
dipertahankan pun makin buruk karena tidak memberikan efek kesembuhan, sama dengan
menyiksa. Tindakan itu tidak menghilangkan nyawa orang karena sudah mati secara alami.
- Alat mengantar pada kesembuhan, tetapi biaya mahal dan tidak memungkinkan utk keluarga:
tidak ada alasan ekonomis untuk menghilangkan nyawa orang lain. Lembaga Katolik sejauh ini
menyediakan beberapa jalan yang membantu untuk hal ini.

Dilemma Double Effect (efek ganda)

- Sama-sama ada positif dan ada negative,


- Harus pilih salah satu, tidak bisa dua-duanya, dan tidak boleh tidak memilih.

KASUS-KASUS PASTORAL (SAKRAMEN DAN SAKRAMENTALI)

- Anggur misa ketinggalan, padahal jarak jauh sekali; sebaiknya meminta maaf ke umat
(kerendahan hati/lalai) dan melangsungkan ibadat sabda saja. Jangan improvisasi dan
memberikan katekisasi yang tidak benar kepada umat mengenai Perayaan Ekaristi. Ekaristi
sebagai puncak perayaan kita.  tidak boleh mencari jenis2 anggur lain untuk menggantikan
anggur misa. Sekalipun perayaan tersebut adalah perayaan besar dalam kalender liturgi.

Apa yang mesti dilakukan?

- Kita diminta memberi perminyakan kepada orang dewasa (belum dibabtis) yang sekarat/mau
mati  orang tersebut belum dibabtis, jadi tidak bisa melangsungkan perminyakan. Namun, kita
dating saja untuk mendoakan. Namun, tidak perlu diberitahu alasannya, dating saja dan
doakan.
- Setelah kremasi jenazah, bolehkah dilarung? Tidak boleh, karena ada Tindakan memisahkan
jenazah.
- Beberapa menit sebelum pernikahan, kita tahu bahwa seorang pengantin tidak mau menikah,
apa yang harus dilakukan?  Kan. 1066  sebelum dilangsungkan pernikahan, harus dipastikan
tidak ada halangan. Kalau tidak sah, ya harus dihentikan pernikahannya walaupun sudah
mengeluarkan banyak uang untuk mempersiapkan pernikahannya. Perlu pembicaraan baik-baik
kepada pihak keluarga bahwa ada hal yang mesti diselesaikan terlebih dahulu.
Pelajaran Ad Audiendas
Pertemuan I
1 Oktober 2022

- Apa perbedaan dispensasi dan ijin? Dalam kasus pernikahan campur? Belum jelas

- Ijin itu diberikan atas ke licit an, atau halangan


Apa perbedaan dispensasi dan previlese iman dalam kasus pemutusan ikatan nikah?
dispensasi terjadi kalau tidak memungkinkan terjadi … belum jelas

- Perkawinan putatif (1061)


mereka melangsungkan perkawinan dengan itikat baik, tetapi terkena salah satu halangan/cacat
dalam kesepakatan. Tetap sah karena itikat mereka memang terbukti baik.

- BACA VADEMECUM (TERKAIT PELECEHAN SEKSUAL YANG DILAKUKAN OLEH KAUM KLERIKUS)

You might also like