Professional Documents
Culture Documents
http://e-conf.usd.ac.id/index.php/USDB
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Abstract
Culture is a developing way of life that is owned by a group of people and is
passed down from generation to generation. Culture is often associated with
education known as ethnomathematics. One application of ethnomathematics in
the world of education, especially in learning mathematics, is the
ethnomathematics of traditional musical instruments in Indonesia. This study aims
to analyze, examine, and describe the results of studies related to the culture of
tradisional drum instruments originating from Central Java on 6 fundamental
mathematical activities according to Bishop consisting of (1) counting, (2)
locating, (3) measuring, (4) designing, (5) playing, (6) explaining. This research is
descriptive qualitative. The type of data used in the study is the type of secondary
data. The data is processed data taken from electronic book data sources, online
journal articles and other sources that discuss the published traditional kendang
musical instrument. The data collection technique used by the author is to find
data on variables in the form of electronic books, online journal articles and
others. The data was analyzed and then it was concluded that there was a
relationship between drums and mathematics learning. The results of this study
show the history and philosophy of traditional drum instruments and there are
fundamental activities in mathematical concepts, especially in the field of
geometry.
Keywords: Ethnomathematics, Kendang, Geometry
1
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
Abstrak
Budaya merupakan cara hidup berkembang yang dimiliki sekelompok orang dan
diwariskan secara turun temurun. Budaya kerap dikaitkan dengan pendidikan
yang dikenal dengan etnomatematika. Salah satu penerapan etnomatematika
dalam dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran matematika yaitu
etnomatematika alat musik tradisional di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis, mengkaji, dan mendeskripsikan hasil kajian yang berkaitan dengan
budaya alat musik tradisional kendang yang berasal dari Jawa Tengah berdasarkan
6 aktivitas fundamental matematis menurut Bishop terdiri atas (1) counting
(membilang), (2) locating (meletakkan), (3) measuring (mengukur), (4) designing
(merancang), (5) playing (memainkan), (6) explaining (menjelaskan). Penelitian
ini merupakan deskriptif kualitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
adalah jenis data sekunder. Data tersebut merupakan data yang sudah diolah yang
diambil dari sumber data buku elektronik, artikel jurnal online serta sumber-
sumber lain yang membahas tentang alat musik tradisional kendang yang sudah
dipublikasikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu
mencari data mengenai variabel berupa buku elektronik, artikel jurnal online dan
lainnya. Data tersebut dianalisis kemudian diperoleh kesimpulan adanya
keterkaitan antara alat musik kendang terhadap pembelajaran matematika. Hasil
penelitian ini menunjukkan sejarah dan filosofi dari alat musik tradisional
kendang serta terdapat aktivitas fundamental matematis pada konsep matematika
terutama pada bidang geometri.
Kata kunci: Etnomatematika, Kendang, Geometri.
Pendahuluan
2
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
3
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
Metode
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Menurut
Sugiyono (OKTYANINOOR, 2021) penelitian deskriptif kualitatif adalah
penelitian yang digunakan untuk mempelajari objek secara alamiah, sarana
pengumpulan data adalah penelitinya, dilakukan dengan triangulasi (gabungan),
dan analisis datanya secara induktif dari hasil generalisasi penelitian. Jenis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder. Data tersebut
merupakan data yang sudah diolah yang diambil dari sumber data buku
elektronik, artikel jurnal online serta sumber-sumber lain yang membahas tentang
alat musik tradisional kendang yang sudah dipublikasikan. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan studi kepustakaan
dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan topik pembahasan. Data
tersebut dianalisis kemudian diperoleh kesimpulan adanya keterkaitan bagian-
bagian yang digunakan dalam pembuatan alat musik kendang serta cara
memainkan alat musik tersebut dalam hubungannya dengan pembelajaran
matematika.
4
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
1. Counting (menghitung)
5
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
Simbol di atas garis menunjukkan posisi tangan atas yaitu tangan yang memukul
bagian kumpyang dan kutiplak, sedangkan lambang di bawah garis menunjukkan
posisi tangan memukul bagian gedug dan katipung yaitu bidang muka besar
bagian bawah. Di bawah ini merupakan nilai ketukan dari notasi adalah sebagai
berikut.
2. Measuring (mengukur)
1. Ageng 66 cm 37 cm 33 cm
2. Ciblon 60 cm 20 cm 12 cm
6
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
tebokan pada kendang yang berbeda pada kedua sisinya. Hasil pengukuran alat
musik tradisional kendang dapat dilihat pada tabel 2.
Pada bagian ini, akan tentukan rumus menghitung luas permukaan serta
volume alat musik tradisional kendang. Segitiga ABC pada gambar 4 merupakan
penampang bidang datar dari kerucut terpancung. Segitiga ABC dan segitiga CDE
mempunyai tinggi masing-masing adalah t 1+ t 2dan t 1sedangkan t 2 merupakan
tinggi kerucut terpancung, panjang sisi BC dan EC masing-masing s1 + s2 dan s1
sedangkan merupakan panjang garis pelukis kerucut terpancung, dan panjang R
1 1
dan r masing-masing adalah AB dan EF merupakan jari-jari kerucut. Karena
2 2
segitiga ABC dan segitiga CDE sebangun, maka didapatkan perbandingan
kesebangunan dari sisi-sisinya.
s1 t1 r
= = (1)
s 1+ s 2 t 1+ t 2 R
7
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
t2 r
t 1= (2)
R−r
dan
s2 r
s1= (3)
R−r
1 1
V =V R −V r= π R2 ( t 1 +t 2 )− π r 2 t 1 (4)
3 3
Subtitusi persemaan (2) pada persamaan (4) sehingga diperoleh rumus volume
kerucut terpancung sebagai berikut
1 1
V = π t 2 ( R +r + Rr )= π t 2 [ ( R+r ) −Rr ]
2 2 2
(5)
3 3
Dengan pendapat yang sama, diperoleh rumus luas selimut krucut terpancung
adalah
dimana t 2 adalah tinggi kerucut terpancung dan s2 adalah panjang garis pelukis
kerucut terpancung.
Setelah itu, dilakukan perhitungan volume dan luas selimut kerucut terpancung
kendang yang mana sebelumnya sudah ada pengukuran langsung terhadap
diameter tebokan besar dan tebokan kecil serta tinggi dari kerucut terpancung
kendang. Hasil dari perhitungan ditunjukan pada tabel 3 berikut:
Jenis Tinggi d R d r S L V
Kendang (t) tebokan tebokan tebokan tebokan (cm) (c m )2
(c m 3)
(cm) besar besar kecil kecil
(cm) (cm) (cm) (cm)
Ageng 66 37 18,5 33 16,5 66,030 7.263,3 63.594,143
Ciblon 60 20 10 12 6 60,133 3.023,830 12.320
3. Locating (menempatkan)
Alat musik kendang diletakan pada kaki kendang yang terbuat dari kayu
berbentuk seperti huruf X dan diletakan secara vertikal. Ada dua kaki kendang
8
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
yang digunakan sebagai penyangga untuk alat musik tradisional kendang agar
alat musik tersebut terletak vertikal serta dapat dimainkan dan menghasilkan
bunyi sesuai yang diinginkan oleh pemain musik kendang. Kaki kendang ini
dinamakan dengan jangka kendang.
4. Designing (mendesain)
Pada umumnya alat musik kendang berbentuk gabungan dari dua kerucut
terpancung yang di bagian sisinya terdapat ukiran-ukiran yang dapat menambah nilai
keunikan dari alat musik kendang. Tali rotan yang membentuk seperti huruf Y berfungsi
untuk menaikan atau menurunkan nada dasar pada alat musik tersebut. Pada bagian
badan kendang dilapisi cairan pernis (varnish) agar terlihat lebih mengkilap.
5. Playing (bermain)
Pada aspek playing ada beberapa teknik memukul kendang. Berdasarkan hasil
eksplorasi yang telah dilakukan langkah pertama yang harus dilakukan oleh
pemain alat musik kendang adalah meletakan tangan kanan di bagian kendang
yang lebih kecil (sebelah kanan) dan tangan kiri diletakan dibagian kendang yang
lebih besar (sebelah kiri). Posisi badan dan tangan jangan terlalu tegang karena
dapat mempengaruhi saat bermain kendang. Langkah kedua, untuk tangan kanan
9
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
cara memukulnya menggunakan jari telunjuk dan jari manis di bagian badan
kendang. Tangan kiri memukul kendang ujung jari telunjuk dan jari manis diikuti
oleh tangan bagian dalam.
6. Explaining (menjelaskan)
Berdasarkan hasil eksplorasi, terdapat beberapa jenis kendang beserta
fungsinya masing-masing diantaranya: kendang ageng yang berukuran besar dan
selalu dipakai dalam pertunjukan gamelan, kendang wayangan yang biasanya
digunakan dalam pertunjukan wayang kulit, kendang ciblon yang menghasilkan
nada tinggi dan kendang ketipung yang biasa digunakan sebagai instrumen
dangdut. Umumnya kendang yang sering digunakan dalam pertunjukan gamelan
hanya membutuhkan dua jenis kendang, yaitu kendang ageng dan kendang ciblon.
Pada pembuatan alat musik kendang kayu yang digunakan adalah kayu pohon
nangka dan mangga karena kedua kayu tersebut dapat menghasilkan suara
kendang yang bagus.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil eksplorasi, alat musik tradisional kendang memiliki
sejarah dan filosofi yang menarik untuk diketahui oleh banyak orang. Mengikuti
aktivitas fundamental matematis alat musik tradisional kendang memiliki
keterkaitan dengan matematika. Berdasarkan bentuknya alat musik ini dapat
dihitung luas serta volume dengan menggunakan rumus luas dan volume kerucut
terpancung.
10
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
Daftar pustaka
Lubis, S. I., Mujib, A., & Siregar, H. (2018). Eksplorasi Etnomatematika pada
Alat Musik Gordang Sambilan. Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan
Matematika, 1(2), 1. https://doi.org/10.32939/ejrpm.v1i2.246
Setyawan, A. D., Arief, A., & Al Masjid, A. (2017). Analisis Instrumen Kendang
Dalam Karawitan Jawa Di Tinjau Dari Nilai Luhur Tamansiswa. Jurnal
JPSD (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar), 4(1), 69.
https://doi.org/10.26555/jpsd.v4i1.a9592
Siregar, S. M., & Nadiroh, N. (2017). Peran Keluarga Dalam Menerapkan Nilai
Budaya Suku Sasak Dalam Memelihara Lingkungan. Jurnal Green Growth
Dan Manajemen Lingkungan, 5(2), 28. https://doi.org/10.21009/jgg.052.04
11
USDB 2022 - “Pengembangan, Penerapan dan Pendidikan 'Sains dan Teknologi' Pasca Pandemi”
12