You are on page 1of 7

PENGETAHUAN CULTURAL COMPETENCE PADA MAHASISWA PROGRAM

PROFESI NERS di BANDUNG

CULTURAL COMPETENCY KNOWLEDGE OF NURSING STUDENT IN


BANDUNG

Valentina Lumbantobing1, F.Sri Susilaningsih2, Gyan Rasyiddin3, Titis Kurniawan4, Atlastieka


Praptiwi5
1 ,2,4,5
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
3
Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
valentina@unpad.ac.id

ABSTRACT
Introduction: Different client backgrounds are one reason a nurse carries out
transcultural in nursing care. The process of learning about the transculture of nursing in
nursing education academic level have been granted in the first half, and the
implementation of professional education nurses takes place in the ninth semester, so that
it needs to be identified further related to the ability of students in conducting culturally
nursing care so that they can provide maximum service to patients and prevent cultural
shock to students. Method: The purpose of this study is to identify an overview of
knowledge about cultural competency in nursing student programs. The design of this
study used a quantitative descriptive method that was carried out for nursing student
programs in Bandung. This study using the total sampling technique, 266 students in 3
level education classes were obtained. Data collection using a knowledge questionnaire
developed by the team fundamental of nursing departments. Data has been analyzed using
frequency distribution analysis. Result and analysis: this study indicate that the majority
of respondents had less knowledge 204 respondent (76,69%). Discussion: Knowledge of
the nursing student program's about cultural competency needs to be improved, therefore
it is hoped that there will be continuous integration between the learning outcome and the
cultural competence topic in each nursing subject obtained by students during
undergraduate education programs.

Keywords : Cultural Competence, Knowladge, Nursing students

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 2 Tahun 2018 - 114


Pendahuluan keperawatan, karena pengetahuan
Indonesia merupakan negara merupakan salah satu faktor yang
kepulauan yang memiliki berbagai suku, berpengaruh terhadap tingkat cultural
agama, busaya, adat istiadat yang berbeda- competence mahasiswa (Leung, Lee, &
beda. Keberagaman yang dimiliki olah Chiu, 2013). Dengan adanya pendidikan
bangsa Indonesia tersebut menjadi tersebut tingkat cultural competence pada
tantangan tersendiri dalam memberikan mahasiswa keperawatan yang sudah lulus
pelayanan asuhan keperawatan yang memiliki skor rata-rata tingkat cultural
holistik. Dengan berbagai perbedaan competence lebih tinggi daripada
tersebut, maka Leininger menggagas teori mahasiswa pada tingkat awal (Reyes,
transcultural nursing yang dikenal dengan Hadley, & Davenport, 2013). Mahasiswa
sunrise model dengan berfokus pada keperawatan yang sedang mengikuti
pelayanan yang didasarkan pada budaya, praktek klinik akan berhadapan dengan
kepercayaan, praktik, dan nilai yang dianut berbagai latar belakang pasien yang
oleh pasien/ masyarakat, dimana teori ini berbeda-beda, apababila tidak memiliki
digunakan untuk memberikan asuhan cultural competence, dapat mengakibatkan
keperawatan dengan menggunakan tiga culture shock, dimana hal ini menyebabkan
konsep, yaitu pemeliharaan atau pelestarian adanya gangguan emosional, ketegangan,
perawatan budaya, negosiasi atau dan kecemasan, Goldstein dan Keller
akomodasi perawatan budaya, dan (2015). Seseorang dapat mengalami Culture
rekonstruksi perawatan budaya shock dalam jangka waktu yang berbeda-
(Albougami, Pounds, & Alotaibi, 2016). beda (Maginnis & Anderson, 2017),
Teori transcultural nursing ini terus Indikator culture shock terdiri dari
dikembangkan oleh para ahli, salah satunya kebingungan, kegelisahan, kesunyian,
adalah yang dikembangkan oleh imobilitas, agitasi dan kemarahan serta
(Campinha-Bacote, 2002) (Calvillo et al, perasaan sedih, kecemasan, dan
2009, dalam Riley, Smyer dan York 2012), ketidakmampuan menghadapi perbedaan
Jeffreys tahun 2010 dalam (Shen, 2015), terhadap budaya yang dialami (Oberg,
yang menyebutkan bahwa seorang perawat 1969).
harus memiliki cultural competence dalam Menurut Davenport & Prusak (1998)
merencanakan tindakan, menjalankan dalam Serna, Bachiller , & Serna, 2017),
praktik keperawatan yang efektif bagi dalam ranah cultural competence pada
pasien dengan kebudayaan yang beragam, mahasiswa profesi, maka pengetahuan
karena dengan memperhatikan aspek cultural competence adalah seperangkat ide
budaya yang dianutnya pasien akan dan pemikiran mahasiswa profesi tentang
cenderung merasa nyaman dan akan ilmu mengenai cultural competence yang
mempercepat proses penyembuhan. digunakan untuk membuat keputusan dalam
Salah satu upaya yang dilakukan memberikan asuhan keperawatan yang peka
untuk membekali kemampuan menjadi budaya. Pengetahuan merupakan faktor
seorang perawat yang memiliki cultural penting yang mendasari proses kompetensi
competence adalah dengan adanya lintas budaya (cross-cultural competence)
pendidikan terkait transcultural selain kemampuan komunikasi yang baik
nursing/keperawatan lintas budaya selama (Leung, Lee, & Chiu, 2013). Berdasarkan
dalam program pemdidikan akademik. penjelasan di atas, penting untuk diteliti
Cultural competence dapat menjadi bagian tentang “Pengetahuan tentang Cultural
dari kurikukum keperawatan dan dapat Competence pada Mahasiswa Program
mendukung hasil belajar mahasiswa dalam Profesi Ners”, hal ini dapat menjadi
cultural competence (Singleton, 2017). masukan untuk mencetak perawat yang
Pengetahuan tentang cultural competence peka budaya dalam meningkatkan kualitas
harus diajarkan kepada mahasiswa asuhan keperawatan.

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 2 Tahun 2018 - 115


Dasar Profesional) dalam profesi Ners.
Metode. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Penelitian ini menggunakan metode ini digunakan untuk mengukur tingkat
penelitian deskriptif kuantitatif, dimana pengetahuan tentang cultural competence
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari yang dikembangkan oleh peneliti
pengetahuan terkait cultural competence berdasarkan 4 poin learning objective pada
mahasiswa program profesi Ners, dengan topik transcultural nursing mata kuliah
menggunakan total sampling seluruh Fundamental of Nursing I, dengan pilihan
mahasiswa program profesi Ners (PPN) jawaban a, b, c, d, dan e. Analisis data
angkatan 34, 35 dan 36 didapatkan sampel untuk variabel pengetahuan digambarkan
sebanyak 266 mahasiswa yang sudah dalam tiga kategori, yaitu pengetahuan
menyelesaikan stase pertama (Keperawatan baik, cukup dan kurang.
Hasil Penelitian
Hasil dalam penelitian ini menggambarkankarakteristik responden dan gambaran
tingkat pengetahuan responden tentang culcural competence. Karakteristik demografi
dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, program pendidikan, angkatan profesi,
tempat tinggal, jumlah organisasi yang pernah/sedang diikuti, dan suku bangsa.

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Demografi Mahasiswa Program


Profesi Ners (n=266)
No. Karakteristik Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Usia
17-25 tahun (remaja akhir) 224 84.21
26-35 tahun (dewasa awal) 18 6.77
36-45 tahun (dewasa akhir) 24 9.02
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 33 12,41
Perempuan 233 87,59
3 Program Pendidikan
Program A (Reguler) 216 81,2
Program B (Transfer) 50 18,8
5 Tempat Tinggal
Bersama orang tua 55 20,68
Bersama suami/istri 36 13,53
Bersama keluarga lain 5 1,88
Kost 170 63,91
6 Jumlah organisasi yang
pernah/sedang diikuti
Tidak pernah mengikuti organisasi 74 27,82
1 organisasi 123 46,24
≥ 2 organisasi 69 25,94
7 Suku Bangsa
Sunda 214 80,45
Selain Sunda 52 19,55

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berusia 17-25
tahun (remaja akhir), berjenis kelamin perempuan dan berasal dari program reguler
(program A).

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 2 Tahun 2018 - 116


Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Cultural Competence Mahasiswa Program
Profesi Ners (n=266)
Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)
Baik 1 0,38
Cukup 61 22,93
Kurang 204 76,69
Total 266 100

Berdasarkan tabel 2 sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan pada


kategori Kurang (76,69%).

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 2 Tahun 2018 - 117


Pembahasan yang dapat digunakan untuk
Tingkat pengetahuan mahasiswa meningkatkan pengetahuan mahasiswa
program profesi Ners di Bandung tentang terkait cultural competence antaralain:
cultural competence sebagian besar pemaparan materi lewat perkuliahan
berada pada tingkat rendah sebanyak 204 langsung (ceramah), pemutaran video
responden (76,69%). Gambaran hasil terkait keperawatan lintas budaya,
penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan laboratorium, simulasi kasus
pentingnya meningkatkan pengetahuan yang sesuai topik, studi kasus, praktik
mahasiswa program profesi Ners terkait klinis, dan reflective writing (Prosen,
cultural competence, hal ini didasarkan 2015). Penggunaan dan pemilihan
pada pendapat (Wittig, 2004) yang metode tersebut diatas disesuaikan
mengemukakan bahwa pengetahuan dengan target dan capaian pembelajaran.
sangat penting karena pengetahuan Capaian pembelajaran yang tercantum
merupakan proses bagi mahasiswa dalam Pedoman Program Studi
program profesi Ners untuk mencari Pendidikan Sarjana Keperawatan pada
landasan terkait keberagam pasien. tahun 2017 meliputi sikap
Berdasarkan hasil penelitian yang (menginternalisasi prinsip etis dan peka
dilakukan oleh Reyes, Hadley, & budaya), dan keterampilan khusus
Davenport, (2013) menyebutkan bahwa (mampu menyusun perencanaan asuhan
mahasiswa keperawatan yang sudah lulus keperawatan sesuai standar asuhan
akan memiliki tingkat cultural keperawatan dan kode etik perawat, yang
competence yang lebih baik, hal ini peka budaya, menghargai keragaman
terjadi karena muatan terkait cultural etnik, agama dan faktor lain dari klien
competence telah diajarkan kepada individu, keluarga dan masyarakat).
mahasiswa secara konsisten pada Dengan demikian, capaian pembelajaran
beberapa mata kuliah keperawatan baik yang disusun pada jenjang sarjana
dari semester satu sampai pada semester diharapkan akan membuat mahasiswa
akhir. Hal tersebut menjadi masukan program profesi Ners siap untuk
untuk peneliti lebih lanjut mengamati menerapkan cultural competence pada
terkait bagaimana sebaran kurikulum saat praktik di lapangan.
pendidikan keperawatan yang digunakan Pengetahuan yang baik pada
khususnya terkait muatan cultural mahasiswa profesi berada pada beberapa
competence dari awal mahasiswa masuk item pertanyaan yang berisi tentang
sampai dengan mengakhiri pendidikan di komponen kebudayaan, teori yang
keperawatan. Praktik keperawatan yang membahas terkait metode transcultural
mendasar dan memperhatikan aspek nursing Leininger, pemaparan hubungan
cultural competence sangatlah penting budaya konsep sehat-sakit dalam
dan perlu didukung pelaksanaannya baik keperawatan esensi cultural competence.
secara institusional, profesional dan Pengetahuan mahasiswa program profesi
nasional (Singleton, 2017). ners yang masih kurang dan perlu untuk
Pengetahuan dapat terus ditingkatkan terkait sikap terhadap
ditingkatkan dengan berbagai cara, salah perbedaan budaya pasien, bagaimana
satunya adalah dengan memberikan aplikasi model transcultural nursing
paparan terkait topik cultural competence Leininger dalam pelayanan asuhan
secara terus menerusa dan keperawatan dan pemahaman terkait
berkesinambungan pada mahasiswa. diagnosa keperawatan yang peka budaya,
Pemaparan terkait topik tersebut dapat dimana topik tersebut minimal berada
dibuat semenarik mungkin, sehingga pada level pengetahuan C2 sampai C4
memungkinkan untuk dapat lebih cepat Bloom (1956, dalam (Krathwohl et al.,
dipahami. Beberapa metoda pembelajaran 2002). Melihat jabaran pengetahuan

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 2 Tahun 2018 - 118


mahasiswa program profesi ners Krathwohl, D. R., Anderson, L. W., Airasian,
berdasarkan komponen pertanyaan P. W., Cruikshank, K. A., Mayer, R. E.,
pengetahuan tersebut membantu Pintrich, P. R., … Wittrock, M. C.
menitikberatkan penguatan konsep (2002). A Taxonomy For Learning,
sebelum mahasiswa terjun kebidang Teaching, And Assessing: A Revision
Of Bloom’s Taxonomy Of Educational
pelayanan (klinik), hal ini dimana aspek
Objectives. New York Longman, 41(4),
budaya yang diperhatikan oleh perawat 302. https://doi.org/
baik yang sedang magang ataupun 10.1207/s15430421tip4104_2
praktek akan membuat pasien marasa
lebih dekat dan lebih nyaman sehingga Leung, A. K. y., Lee, S. lai, & Chiu, C. yue.
proses penyembuhan pasien menjadi (2013). Meta-Knowledge of Culture
lebih cepat (Campinha-Bacote, 2002). Promotes Cultural Competence. Journal
of Cross-Cultural Psychology, 44(6),
Kesimpulan 992–1006.
Pengetahuan mahasiswa program https://doi.org/10.1177/0022022113493
profesi Ners tentang cultural competence, 137.
sebagian besar berada pada kategori
Maginnis, C., & Anderson, J. (2017). A
kurang. Secara praktis, saran bagi discussion of nursing students’
institusi pendidikan keperawatan untuk experiences of culture shock during an
memperhatikan muatan peka budaya pada international clinical placement and the
mata kuliah keperawatan secara clinical facilitators’ role. Contemporary
berkesinambungan. Topik cultural Nurse, 53(3), 348–354.
competence dapat disampaikan dengan https://doi.org/10.1080/10376178.2017.
berbagai jenis media didasarkan pada 1353397
tujuan pembelajaran, dan mengkaji secara
berkala terkait pengetahuan dan
kemampuan mahasiswa terkait cultural Oberg, K. (1969). Cultural shock:
competence Adjustment to new cultural
environments. Practical Anthropology,
Referensi 7, 177–182.
https://doi.org/10.1177/0091829660007
Albougami, A. S., Pounds, K. G., & Alotaibi, 00405
J. S. (2016). Nursing and Health Care
Comparison of Four Cultural Prosen, M. (2015). Introducing Transcultural
Competence Models in Transcultural Nursing Education: Implementation of
Nursing : A Discussion Paper. Transcultural Nursing in the
International Archives of Nursing and Postgraduate Nursing Curriculum.
Health Care, 2(3), 3–7. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 174, 149–155.
Campinha-Bacote, Josepha. (2002). The https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01
Process of Cultural Competence in the .640
Delivery of Healthcare Services: A
Model of Care. Journal of Reyes, H., Hadley, L., & Davenport, D.
Transcultural Nursing, 13(3), 181–184. (2013). A comparative analysis of
https://doi.org/10.1177/1045960201300 cultural competence in beginning and
3003 graduating nursing students. ISRN
Nursing, 2013, 929764.
Goldstein, S. B., & Keller, S. R. (2015). U.S. https://doi.org/10.1155/2013/929764
college students’ lay theories of culture
shock. International Journal of Riley, Dierdre, Tish Smyer, & Nancy York.
Intercultural Relations, 47, 187–194. (2012). Cultural Competence of
https://doi.org/10.1016/j.ijintrel.2015.05 Practicing Nurses Entering an RN-BSN
.010 Program. Nursing Education Research

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 2 Tahun 2018 - 119


2012, 6(33), 381-385. 790
https://journals.lww.com/neponline/Abs
tract/2012/11000/Cultural_Competence Singleton, J. K. (2017). An Enhanced
_of_Practicing_Nurses_Entering.7.aspx Cultural Competence Curriculum and
Changes in Transcultural Self-Efficacy
Serna M., E., Bachiller S., O., & Serna A., A. in Doctor of Nursing Practice Students.
(2017). Knowledge meaning and Journal of Transcultural Nursing, 28(5),
management in requirements 516–522.
engineering. International Journal of https://doi.org/10.1177/1043659617703
Information Management, 37(3), 155– 162
161. https://doi.org/10.1016
/j.ijinfomgt.2017.01.005 Wittig, D. R. (2004). Knowledge, Skills, and
Attitudes of Nursing Students
Shen, Z. (2015). Cultural Competence Regarding Culturally Congruent Care of
Models and Cultural Competence Native Americans. Journal of
Assessment Instruments in Nursing. Transcultural Nursing, 15(1), 54–61.
Journal of Transcultural Nursing, https://doi.org/10.1177/
26(3), 308–321. 104365960326003
https://doi.org/10.1177/1043659614524

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 2 Tahun 2018 - 120

You might also like