You are on page 1of 8

JURNAL EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN SOSIAL

(EMBISS)
Volume 2, Nomor 2, Februari 2022:229-236. E-ISSN: 2747-0938

Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Dan Aktivitas Terhadap Kinerja Keuangan


Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI
Sulthon Badar Al Rahman1, Dedi Suselo2
12
Program study Manajemen Keuangan syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, Indonesia.
Email: badarsulthon@gmail.com

Abstract.
Citation: Al Rahman, S.B., & Suselo, D. (2022).
This study aims to examine of liquidity, solvency, and
Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Dan Aktivitas
Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan
activity on the financial performance of pharmaceutical
Farmasi Yang Terdaftar Di BEI. JURNAL EKONOMI, companies listed on the IDX for the period 2019 to
MANAJEMEN, BISNIS, DAN SOSIAL (EMBISS), 2021. The population in this study were 7
2(2), 229–236. pharmaceutical companies included in the Islamic
https://embiss.com/index.php/embiss/article/view/80 stock index group. The data analysis method uses
multiple linear regression. The result of the coefficient
of determination (R2) is 0.678 or 67.8%. This figure
can be interpreted that the ratio of liquidity, solvency,
and ratios have a significant effect on financial
Received: 13 Januari 2022
Accepted: 30 Januari 2022
performance of 67.8% and 32.2% is explained by
Published: 28 Februari 2022 other variables outside the research model. The partial
statistical test of the liquidity ratio has no significant
effect on financial performance, while the solvency
ratio and activity ratio have a significant effect on
financial performance. Simultaneously the liquidity
Publisher’s Note: Jurnal Ekonomi, Manajemen, ratio, solvency ratio, and activity ratio have a significant
Bisnis, dan Sosial (EMBISS) stays neutral with effect on financial performance..
regard to jurisdictional claims in published maps and
Keywords: Liquidity Ratio, Solvency Ratio, Activity
institutional affiliations.
Ratio, Financial Performance
Abstrak.
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh likuiditas,
solvabilitas, dan aktivitas terhadap kinerja keuangan
perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI periode
2019-2021. Populasi dalam penelitian ini adalah 7
perusahaan farmasi yang termasuk dalam kelompok
Copyright: © 2022 by the authors. Licensee Jurnal indeks saham syariah. Metode analisis data
Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial (EMBISS), menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil
Magetan, Indonesia. This article is an open access koefisien determinasi (R2) adalah 0,678 atau 67,8%.
article distributed under the terms and conditions of Angka tersebut dapat diartikan bahwa rasio likuiditas,
the Creative Commons Attribution-NonCommercial- solvabilitas, dan rasio aktifitas berpengaruh signifikan
ShareAlike 4.0 International License.
terhadap kinerja keuangan sebesar 67,8% dan 32,2%
(https://creativecommons.org/licenses/by-nc-
sa/4.0/) dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.
Secara parsial rasio likuiditas tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan, sedangkan rasio
solvabilitas dan rasio aktivitas berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan. Secara simultan rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio aktivitas
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio
Aktivitas, Kinerja Keuangan

https://embiss.com/index.php/embiss/index 229 | 236


Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial (EMBISS) Volume 2, Nomor 2, Februari 2022

PENDAHULUAN
Pesatnya penyebaran virus Covid-19 memaksa banyak negara di dunia untuk menekan
laju wabahnya, termasuk Indonesia. Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 tidak dapat
dihindari dan memberikan dampak yang luar biasa bagi Indonesia, tidak hanya pada aspek
kesehatan dan kemanusiaan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi. Kebijakan PSBB,
Work from Home dan protokol kesehatan yang mengurangi mobilitas masyarakat, barang dan
jasa yang mengakibatkan penurunan yang tajam terhadap kegiatan ekonomi di berbagai sektor.
Dengan adanya kebijakan tersebut berdampak pada kegiatan usaha yang pada akhirnya
berdampak pada perekonomian dan melemahnya kinerja keuangan perusahaan.
Dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, dapat diketahui melalui laporan
keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan
perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan sangat penting untuk menilai pencapaian dan
kondisi ekonomi perusahaan. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan tersebut maka
perusahaan melakukan analisis kinerja keuangan, salah satu caranya menggunakan analisa
rasio keuangan. Francis Hutabarat (2021:21) menyatakan bahwa analisis rasio keuangan
merupakan perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang mempunyai fungsi
menjadi alat ukur dalam menilai kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan terdiri dari rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi kinerja keuangan diantaranya yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan
rasio aktivitas.
Darmawan (2020:59), Rasio likuiditas adalah rasio yang merupakan suatu indikator
mengenai kemampuan perusahaan-peruasahaan untuk membayar semua kewajiban finansial
jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
Indikator yang digunakan untuk mengukur rasio likuiditas adalah menggunakan Current ratio
(CR) yang menunjukkan sejauh mana aset lancar menutupi kewajiban lancar. Menurut Sudana
(2015:24) menyatakan bahwa perusahaan yang menunjukkan hasil rasio lancar yang tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu membayar seluruh kewajiban jangka
pendeknya secara tepat waktu. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Armalinda
(2019) menunjukan bahwa Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.
Namun penelitian lainnya yang dilakukan oleh Fudsyi & Agil (2020) menunjukan bahwa Current
Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.
Hanafi (2013:79), Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Indikator yang digunakan
untuk mengukur rasio solvabilitas adalah menggunakan Debt to assest ratio (DAR) seberapa
besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang atau seberapa besar hutang perusahaan
mempengaruhi manajemen aset. Menurut Purwanti, Prastiwi, & Atmini (2021:65) menyatankan
bahwa semakin tinggi DAR maka semakin besar pula risiko perusahaan tidak dapat memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aziz & Hartono
(2017) menunjukan bahwa Debt to assest ratio berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Keuangan. Namun penelitian lainnya yang dilakukan oleh Utami & Pardanawati (2016)
menunjukan bahwa Debt to assest ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Keuangan.
Hanafi (2013:38), Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya. Indikator yang digunakan untuk mengukur
rasio aktivitas adalah menggunakan Total Assets Turn Over (TATO) yaitu mengukur efektivitas

https://embiss.com/index.php/embiss/index 230 | 236


Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial (EMBISS) Volume 2, Nomor 2, Februari 2022

total aset yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan. Menurut Hanafi (2013:40)
Semakin tinggi tingkat perputaran total aset, semakin efektif perusahaan dalam mengelola
asetnya. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hotibul & Budiarti (2019) menunjukan
bahwa Total Assets Turn Over ratio berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Namun
penelitian lainnya yang dilakukan oleh Dewi, Susbiyanti, & Syahfrudin (2019) menunjukan
bahwa Debt to assest ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.
Berdasarkan pada uraian di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh rasio
likuiditas, solvabilitas dan aktivitas terhadap kinerja keuangan pada perusahaan farmasi yang
terdaftar di BEI. Keterbaruan dalam penelitian ini yaitu mengarah ke aset dan periode
pengamantan yang menggunakan Triwulan terhitung tahun 2019 sampai 2021.
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
dengan mengambil data pada perusahaan farmasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI),
sedangkan Jenis data penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut diperoleh dari website
www.idx.co.id. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling dengan mengambil sampel yang telah ditentukan berdasarkan maksud dan
tujuan penelitian. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 10 perusahaan yang merupakan
perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI periode 2019-2021. Sampel penelitian yang diperoleh
adalah 7 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana metode yang
digunakan adalah purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan menetapkan
kriteria tertentu.
Metode analisis data menggunakan teknik statistik yang meliputi beberapa macam.
Analisis ini dilakukan untuk menguji pengaruh Variabel CR, DAR dan TATO terhadap kinerja
keuangan yang diproksikan menggunakan ROA. Penelitian ini menggunakan uji kelayakan data
yaitu uji asumsi klasik yang terdiri dari Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas, Uji
Hetreroskedastisitas, dan uji Uji Autokorelasi pada tahap awal analisis data. Langkah
selanjutnya adalah melakukan analisis regresi linier berganda (multiple regression). Definisi
operasional dan variabel penelitian antara lain:
Kinerja keuangan dalam penelitian ini diukur menggunakan Return on Asset (ROA).
Perhitungan ROA dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
Laba Bersih
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 =
Total Aset
Rasio likuiditas pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR).
Perhitungan CR tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Rasio solvabilitas dalam penelitian ini diukur menggunakan Debt to assest ratio (DAR).
Perhitungan DAR dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Totatl Aset
Rasio aktivitas dalam penelitian ini diukur menggunakan Total Assets Turn Over (TATO).
Perhitungan TATO dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Penjualan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑣𝑒𝑟 =
Total Aset

https://embiss.com/index.php/embiss/index 231 | 236


Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial (EMBISS) Volume 2, Nomor 2, Februari 2022

HASIL DAN PEMBAHASAN


Diketahui hasil uji normalitas untuk nilai sig. Kolmogorov-Smirnov adalah 0,200. Jika
melihat kriteria dalam mengambil keputusan, maka sig. Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari
0,05 dan dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal.
Diketahui bahwa hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) untuk variabel CR sebesar 1,699, variabel DAR sebesar 1,750, dan variabel TATO
sebesar 1,155, secara keseluruhan kurang dari 10. Sedangkan nilai toleransi untuk masing-
masing variabel CR sebesar 0,589, variabel DAR sebesar 0,572, dan variabel TATO sebesar
0,866, secara keseluruhan lebih dari 0, 1. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinearitas.
Diketahui hasil uji heteroskedastisitas menggunakan metode uji Spearman nilai sig. 2-
tailed masing-masing variabel CR sebesar 0,966, variabel DAR sebesar 0,569, dan variabel
TATO sebesar 0,941, secara keseluruhan sig. 2-tailed diatas 0,5. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa data penelitian ini tidak mengalami gejala heteroskedastisitas.
Diketahui hasil uji autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson nilai DW sebesar 1,816,
DU sebesar 1,711, dan 4-DU sebesar 2,229. Berdasarkarkan kriteria DU < DW < 4–DU,
diketahui posisi DW berada di antara DU dengan 4-DU. Sehingga dapat disimpulkan model ini
tidak terjadi autokorelasi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel 1 menunjukkan persamaan regresi yang
dapat menjelaskan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini
adalah perolehan model regresi:
Y = 0,046 + 0,004(CR) – 0,098(DAR) + ,047(TATO) + e
Tabel 1
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .046 .014 3.275 .002
CR .004 .003 .133 1.540 .128
DAR -.098 .017 -.495 -5.638 .000
TATO .047 .008 .400 5.612 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: data diolah SPSS 25, 2022
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda pada tabel 1, Nilai a sebesar 0,046 yang
artinya nilai konstanta dari hasil pengujian sebesar 0,046 yang menyatakan bahwa jika tidak
ada variabel CR,DAR, dan TATO maka variabel Kinerja Keuangan akan naik sebesar 0,046. b1
(nilai koefisien regresi X1) sebesar 0,004, yang menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan
variable CR maka Kinerja Keuangan dapat mengalami kenaikan sebesar 0,004. b2 (nilai
koefisien regresi X2) sebesar -0,098 yang menyatakan bahwa jika setiap terjadi peningkatan
variable DAR maka Kinerja Keuangan dapat mengalami penurunan harga sebesar -0,098. b3
(nilai koefisien regresi X3) sebesar 0,047 yang menyatakan bahwa untuk setiap terjadi
peningkatan variable TATO, maka Kinerja Keuangan dapat mengalami kenaikan sebesar 0,047.
Koefisien determinasi (R2) pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
kemampuan model dalam menjelaskan variasi pada variabel dependen. Dasar nilai koefisien
determinasi (R2) berkisar antara nol sampai satu. Apabila nilai koefisien determinasi mendekati
nol, berarti variabel independen memberikan sedikit informasi untuk memprediksi variasi

https://embiss.com/index.php/embiss/index 232 | 236


Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial (EMBISS) Volume 2, Nomor 2, Februari 2022

variabel dependen. Apabila nilai koefisien determinasi mendekati satu, berarti variabel bebas
menyediakan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
terikat.
Tabel 2
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .823a .678 .665 .021291
a. Predictors: (Constant), TATO, CR, DAR
Sumber: data diolah SPSS 25, 2022
Berdasarkan tabel 2, nilai koefisien R Square (R2) adalah 0,678 atau 67,8%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh variabel rasio terhadap kinerja keuangan sebesar
0,678 atau 67,8% dan 32,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.
Uji F bertujuan untuk untuk menguji tingkat signifikansi variabel independen secara
serentak (simultan) terhadap variabel dependen. Diketahui dasar pengujian data nilai sig. < 0,05
atau F hitung > F tabel (2,73) maka ada pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel
Y.
Tabel 3
Hasil Uji F
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .070 3 .023 51.269 .000b
Residual .033 73 .000
Total .103 76
a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: (Constant), TATO, CR, DAR
Sumber: data diolah SPSS 25, 2022
Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa nilai signifikansi pengaruh CR, DAR, dan RATO
secara simultan terhadap Kinerja Keuangan adalah 0,000 < 0,05 sedangkan nilai F hitung dan F
tabel adalah 51,269 > 2,73. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H4 diterima, yang berarti ada
pengaruh CR, DAR, dan RATO secara simultan terhadap Kinerja Keuangan.
Uji statistik t dalam penelitian ini digunakan untuk dapat mengetahui apakah masing-
masing variabel independen memeliki pengaruh signifikansi terhadap variabel dependen.
Diketahui dasar pengujian nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel (1,993) maka ada pengaruh
variabel X terhadap variabel Y. Berikut hasil uji t:
Tabel 4
Hasil Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .046 .014 3.275 .002
CR .004 .003 .133 1.540 .128
DAR -.098 .017 -.495 -5.638 .000
TATO .047 .008 .400 5.612 .000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: data diolah SPSS 25, 2022

https://embiss.com/index.php/embiss/index 233 | 236


Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial (EMBISS) Volume 2, Nomor 2, Februari 2022

Berdasarkan tabel 4, menunjukan bahwa CR tidak berpengaruh signifikan terhadap


kinerja keuangan. Hal ini tidak sesuai dengan H1 yang menyatakan CR berpengaruh signifikan
terhadap kinerja keuangan, maka H1 ditolak. DAR berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan. Hal ini sesuai dengan H2 yang menyatakan DAR berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan, maka H2 diterima. TATO berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
Hal ini sesuai dengan H3 yang menyatakan TATO berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan, maka H3 diterima.
Pengaruh rasio likuiditas terhadap kinerja keuangan
Rasio likuiditas yang diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR) merupakan rasio
yang digunakan sebagai indikator untuk menggambarkan posisi kemampuan perusahaan dalam
membayar atau melunasi hutang jangka pendek yang akan segera jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancar. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui nilai Signifikan
untuk pengaruh variabel CR terhadap Kinerja keuangan adalah 0,128 > 0,05 dan nilai t hitung
sebesar 1,540 < t tabel 1,993. Sehingga dapat disimpulkan bahwa CR tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan.
Hasil tersebut tidak sejalan dengan teori Sudana (2015:24) yang menyatakan bahwa
perusahaan yang menunjukkan hasil rasio lancar yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
tersebut mampu membayar seluruh kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Dalam
hal ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fudsyi & Agil (2020) yang
menunjukan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Dan
menolak hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Armalinda (2019) menunjukan bahwa
Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.
Pengaruh rasio solvabilitas terhadap kinerja keuangan
Rasio solvabilitas yang diukur dengan menggunakan Debt to Assets Ratio (DAR)
merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana atau seberapa besar aset
perusahaan bergantung pada hutang. Seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang
dan seberapa besar pengaruh hutang terhadap manajemen aset. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis diketahui nilai Signifikan untuk pengaruh variabel DAR terhadap Kinerja keuangan
adalah 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar -5,638 > t tabel sebesar 1,993. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa DAR berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.
Hasil tersebut sejalan dengan teori Purwanti, Prastiwi, & Atmini (2021:65) yang
menyatankan bahwa semakin tinggi DAR maka semakin besar pula risiko perusahaan tidak
dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Dalam hal ini mendukung penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Aziz & Hartono (2017) menunjukan bahwa Debt to assest ratio
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Dan menolak hasil penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Utami & Pardanawati (2016) yang menunjukan bahwa Debt to assest ratio
tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan.
Pengaruh rasio aktivitas terhadap kinerja keuangan
Rasio aktivitas yang diukur dengan menggunakan Total Assets Turn Over (TATO)
merupakan rasio yang mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola dan
memanfaatkan seluruh asetnya untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis diketahui nilai Signifikan untuk pengaruh variabel TATO terhadap Kinerja keuangan
adalah 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung sebesar 5,612 > t tabel sebesar 1,993. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa TATO berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

https://embiss.com/index.php/embiss/index 234 | 236


Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial (EMBISS) Volume 2, Nomor 2, Februari 2022

Hasil tersebut sejalan dengan teori Hanafi (2013:40) Semakin tinggi tingkat perputaran
total aset, semakin efektif perusahaan dalam mengelola asetnya. Dalam hal ini mendukung
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hotibul & Budiarti (2019) menunjukan bahwa Total
Assets Turn Over ratio berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Dan menolak hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi, Susbiyanti, & Syahfrudin (2019) yang
menunjukan bahwa Debt to assest ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
Keuangan.
SIMPULAN DAN SARAN
Rasio likuidititas yang diukur menggunakan Current Ratio (CR) menunjukan tidak ada
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan. Rasio Solvabilitas yang diukur menggunakan
Debt to Asset Ratio (DAR) menunjukan adanya pengaruh yangsignifikan terhadap kinerja
keuangan. Dan Rasio Solvabilitas yang diukur menggunakan Total Asset Turn Over (TATO)
menunjukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan hasil
penelitian dimana kontribusi variabel CR, DAR, dan TATO terhadap kinerja keuangan sebesar
67,8% sedangkan 32,2% ditentukan oleh variabel lain.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan menambahkan rasio keuangan lain sebagai variabel
independen karena sangat mungkin rasio keuangan lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini
berpengaruh kuat terhadap kinerja keuangan, mengingat masih ada sisa 32,2% di luar penelitian
ini. Bagi peneliti selanjutnya perlu menambah rentang waktu yang lebih lama sehingga diharapkan
mendapatkan hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Armalinda. (2019). Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Return On
Assets (ROA) Pada PT. Matahari Putra Prima Tbk Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Media
Wahana Ekonomika. https://jurnal.univpgri-
palembang.ac.id/index.php/Ekonomika/article/view/3411.
Aziz, A., & Hartono, U. (2017). PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR
MODAL,DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA
SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2011-2015. Jurnal Ilmu Manajemen.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jim/article/view/20396/18569.
Darmawan. (2020). Dasar-Dasar Memahami Rasio dan Laporan Keuangan. Yogyakarta: UNY
PRESS.
Dewi, D. S., Susbiyanti, A., & Syahfrudin, A. (2019). Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance, Total Asset Turn Over dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. International Journal of Social Science And Business.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJSSB/article/view/21642/13394.
Fudsyi, M. I., & Agil, K. (2020). ANALISIS CURRENT RATIO DAN CASH RATIO TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-
2017. JRAK JURNAL RISET AKUTANSI DAN BISNIS.
https://jurnal.plb.ac.id/index.php/JRAK/article/view/419.
Hanafi. (2013). Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Keenam. Yogyakarta: BPFE.
Hotibul, U., & Budiarti, A. (2019). PENGARUH CR, TATO DAN DER TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen.
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/2243/2248.
Hutabarat, F. (2021). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan. Banten: Desanta Pblisher.
https://embiss.com/index.php/embiss/index 235 | 236
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Sosial (EMBISS) Volume 2, Nomor 2, Februari 2022

Purwanti, L., Prastiwi, A., & Atmini, S. (2021). Akutansi Keuangan. Malang: Universitas Brawijaya
Press.
Sofyan, M. (2019). Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan. Akademika, 17(2), 115-121.
doi: 10.51881/jam.v17i2.173
Sofyan, M., & Gofur, A. The Strategy of Rural Bank in the Face of the Industrial Era 4.0. Journal of
Economics, Finance and Management Studies. doi: 10.47191/jefms/v3-i12-02
Sudana, I. M. (2015). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga.
Utami, W. B., & Pardanawati, S. L. (2016). PENGARUH LIKUIDITAS,SOLVABILITAS, DAN
MANAJEMEN ASET TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK
YANG TERDAFTAR DALAM KOMPAS 100 DI INDONESIA. JURNAL AKUNTANSI DAN
PAJAK. http://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jap/article/view/58.

https://embiss.com/index.php/embiss/index 236 | 236

You might also like