Professional Documents
Culture Documents
NELY ANGGRAINI
Universitas Mataram
nely.anggraini@gmail.com
HERLINA PUSPARINI
Universitas Mataram
herlina.pusparini@unram.ac.id
ROBITH HUDAYA
Universitas Mataram
robith.hudaya@unram.ac.id
24
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
PENDAHULUAN
25
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
26
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
27
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
28
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
29
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
30
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
METODE PENELITIAN
31
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
Tahun Pengamatan 5
Sumber: idx.co.id
Variabel Penelitian
Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini meliputi:
Profitabilitas (X1)
Profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio hasil pengembalian
ekuitas atau return on equity, yang menunjukkan efisiensi penggunaan
modal sendiri. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin baik, yang
artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat (Kasmir, 2019). Rumus
menghitung ROE yaitu sebagai berikut:
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (ROE) = 𝑥 100%
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
32
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
Likuiditas (X2)
Likuiditas dalam penelitian ini diukur menggunakan rasio kas atau
cash ratio. Rasio ini mengukur likuiditas dengan melihat seberapa besar
uang kas yang tersedia untuk membayar utang (Kasmir, 2019). Rasio kas
yang baik adalah rasio kas yang nilainya di atas 1 (satu) atau rasio kas yang
memiliki kenaikan tren. Rasio kas di atas 1 berarti perusahaan memiliki kas
yang lebih besar dibandingkan utang lancarnya, sehingga dapat
disimpulkan dengan kas dan setara kas yang dimiliki, perusahaan dapat
melunasi utang jangka pendeknya dan aman dari risiko likuidasi (Heze,
2018). Rumus untuk menghitung rasio kas yaitu:
Kas + Bank
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Solvabilitas (X3)
Pengukuran solvabilitas dalam penelitian ini, menggunakan rasio
debt to equity ratio melalui perbandingan antara nilai utang dengan ekuitas.
Dalam perbandingan tersebut, nilai utang yang digunakan adalah secara
keseluruhan yaitu utang jangka pendek ditambah dengan utang jangka
panjang. Bagi perusahaan, semakin besar rasio ini maka akan semakin baik.
Sebaliknya, semakin rendah rasio ini menunjukkan semakin tinggi tingkat
pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengamanan
bagi peminjam dana (kreditur), jika terjadi kerugian atau penyusutan
terhadap nilai aktiva (Kasmir, 2019) Rumus untuk menghitung rasio ini
sebagai berikut:
Total Utang (𝐷𝑒𝑏𝑡)
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (DER) = 𝑥 100%
Ekuitas (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)
Sumber : Kasmir, 2019
Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu, opini audit going
concern. Pengukuran opini audit going concern dalam penelitian ini
menggunakan variabel dummy. Pengukuran dengan variabel dummy
adalah teknik pengukuran atas variabel yang berskala ukuran non metrik
atau kategori, dengan cara pemberian kode dummy yang umumnya
menggunakan kategori yang dinyatakan dengan angka 1 atau 0. Kelompok
yang diberi nilai dummy 0 (nol) disebut excluded group, sedangkan
kelompok yang diberi nilai dummy 1 (satu) disebut included group (Mirer,
1990 dalam Ghozali, 2018). Oleh karena itu, dalam pengukuran variabel Y
pada penelitian ini menggunakan variabel dummy, diklasifikasikan menjadi
dua kategori yaitu:
33
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
34
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
𝐘
𝐋𝐧 = = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏 𝑿𝟏 + 𝜷̇ 𝟐 𝑿𝟐 + 𝜷𝟑 𝑿𝟑 + 𝜺
𝟏−𝐘
Sumber : Ghozali, 2018
Keterangan:
Y
Ln 1−Y = Opini audit going concern (variabel dummy di mana kode 1 untuk
perusahaan yang menerima opini audit going concern dan kode 0
untuk perusahaan yang menerima opini audit non going concern)
X1 = Rasio profitabilitas
X2 = Rasio likuiditas
X3 = Rasio solvabilitas
Β0 = Konstanta
β1,2,3 = Koefisien regresi
ɛ = error (kesalahan residual)
Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis menggunakan analisis
regresi logistik biner (Binary Logistic Regression) yaitu, sebagai berikut:
1. Menilai keseluruhan model fit (Overall Model Fit Test)
2. Menilai kelayakan model regresi (Goodness of Fit Test)
3. Uji koefisien determinasi (Nagelkerke’s R Square)
4. Uji signifikansi parameter individual (Uji Hipotesis Parsial)
35
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
36
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
2.33. Secara teori, nilai rasio ROE yang semakin tinggi menunjukkan
semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
(keuntungan) serta efisiensi penggunaan modal.
Kemudian untuk range (rentang data) dari data terkecil dan terbesar
dalam penelitian sebesar 329.25 dan sum (jumlah total data) adalah -
316.67. Nilai sum yang negatif berarti bahwa lebih banyak nilai
profitabilitas pada perusahaan sampel yang rendah, yang
mengindikasikan banyak perusahaan sampel mengalami kerugian atau
memiliki kemampuan yang rendah dalam menghasilkan laba.
Standar deviasi menunjukkan nilai sebesar 13.09289 dengan varian
171.424. Adapun nilai swekness menunjukkan angka sebesar -24.913
dengan estimasi error 0.98, hal tersebut berarti bahwa bentuk
distribusinya tidak simetris, melainkan menceng menuju ke satu sisi,
yaitu tertarik ke kiri sehingga berbentuk negative skewed. Sedangkan,
kurtosis senilai 622.046 dengan estimasi error 0.195 yang menunjukkan
nilai data distribusinya meninggi di tengah dan bernilai positif sehingga
disebut distribusi berbentuk leptokurtic.
2) Likuiditas
Likuiditas adalah variabel yang mencerminkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan
merupakan variabel X2 dalam penelitian ini, yang diukur dengan
menggunakan cash ratio. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan
karakteristik dari data likuiditas, yaitu mean/nilai rata-rata sampel senilai
0.6119, nilai maksimum 43.40 dan nilai minimum 0.00.
Nilai tertinggi mencapai 43.40 yang artinya perusahaan memiliki nilai
kas 43 kali dari jumlah nilai utang lancarnya. Sementara itu, untuk
perusahaan yang memiliki nilai rasio likuiditas 0 berarti bahwa
perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan untuk melunasi
kewajiban jangka pendeknya serta tidak dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan terancam dilikuidasi.
37
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
Adapun range atau selisih dari nilai maksimum dan minimum adalah
43.40 karena nilai minimum adalah angka 0.00 sedangkan untuk nilai
sum/jumlah keseluruhan data mencapai 382.46. Standar deviasi atau
rata-rata penyimpangan variabel dari nilai yang diharapkan yaitu nilai
rata-ratanya, sebesar 2.10604 dan varian atau nilai dari deviasi standar
kuadrat sebesar 4.435. Selanjutnya untuk pengukur bentuk, swekness
dan kurtosis keduanya menunjukkan nilai yang positif. Nilai swekness
menunjukkan angka 14.661 dengan nilai error 0.98 yang berarti bahwa
data menyimpang dari bentuk simteris dengan condong ke kanan
sehingga disebut positively skewed. Sedangkan, untuk kurtosis
menunjukkan angka 278.713 dengan nilai error 0.195 yang berarti
bahwa data juga tidak terdistribusi merata melainkan, distribusi
berbentuk meninggi di tengah yang disebut bentuk leptokurtic.
3) Solvabilitas
Solvabilitas sebagai variabel X3 dalam penelitian ini mencerminkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yaitu
kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, dengan rasio
DER (debt to equity ratio) sebagai indikator ukurnya. Hasil uji terhadap
data solvabilitas dengan analisis statistik deskriptif yang telah diolah
menunjukkan angka bahwa, mean sebesar 2.0566, nilai maksimum
370.57, nilai minimum -7.94, range (selisih) senilai 378.51 dan sum
untuk total keseluruhan data senilai 1285.40.
Adapun nilai standar deviasi sebesar 15.28531 dan varian
menunjukkan angka statistik 233.641. Kemudian nilai swekness
menunjukkan angka sebesar 22.780 dengan nilai error untuk swekness
0.98 sedangkan untuk kurtosis sebesar 544.907 dengan nilai error
0.195. Kedua pengukur bentuk distribusi data tersebut menunjukkan
distribusi data yang tidak berbentuk simetris dan tidak merata sehingga
disebut berbentuk positively skewed yang menggambarkan swekness
menceng ke kanan dan leptokurtic yang menggambarkan distribusi data
meninggi di tengah.
Tabel 4.3: Deskriptif Statistik Solvabilitas
38
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
Descriptive Statistic
Range Min Max Sum Mean
378.51 -7.94 370.57 1285.40 2.0566
4) Opini Audit
Variabel opini audit dalam penelitian ini diukur menggunakan
variabel dummy, dengan pemberian kode 0 untuk perusahaan yang
menerima opini audit non going concern dan kode 1 untuk perusahaan
yang menerima opini audit going concern. Berdasarkan hasil uji statistik
dapat dianalisis bahwa nilai mean (rata-rata) dari keseluruhan data yaitu
0.03, dengan nilai minimum (terkecil) sebesar 0 dan nilai maksimum
(terbesar) yaitu 1 sesuai dengan kode klasifikasi nilai dengan variabel
dummy, sedangkan range (selisih nilai terbesar dan terkecil) adalah 1
dan nilai sum yaitu jumlah keseluruhan data jika diakumulasikan senilai
18 yang sesuai dengan jumlah frekuensi perusahaan yang menerima
opini audit going concern.
Secara keseluruhan dapat dianalisis dari data-data sampel penelitian,
perusahaan sampel yang menerima opini audit going concern
dikarenakan perusahaan mengalami kerugian sangat besar dan
berturut-berturut yang dinilai auditor tidak dapat efektif untuk
diselesaikan melalui rencana manajemen yang dilampirkan dalam
catatan atas laporan keuangan bahkan tidak ada penjelasan rencana
yang efektif dan efisien untuk mengatasi kondisi tersebut, serta
pengungkapan yang dinilai belum memadai atas kondisi keraguan
keberlangsungan usaha tersebut, yang menjadi dasar pertimbangan
auditor dalam memberikan opini audit going concern.
Selanjutnya deviasi standar yang merupakan rata-rata
penyimpangan masing-masing variabel terhadap nilai yang diharapkan
yaitu nilai rata-ratanya, untuk variabel opini audit senilai 0.167 dan
varian sebesar 0.28 yaitu, nilai dari deviasi standar kuadrat. Pengukur
bentuk berupa swekness yang mengukur penyimpangan distribusi data
dari bentuk simetrisnya menunjukkan angka sebesar 5.648 dengan
estimasi error yaitu 0.98. Nilai swekness yang bernilai positif berarti
bahwa bentuk distribusinya adalah positive skewed. Sedangkan, nilai
kurtosis yaitu pengukur ketinggian atau kerataan dari distribusi data
menunjukkan angka senilai 30.001 dengan estimasi error 0.195, karena
39
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
Oleh karena itu, uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini
hanya meliputi uji multikolonieritas.
1) Uji Multikolonieritas
Hasil uji multikolonieritas pada tiga variabel independen dalam
penelitian ini yaitu profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas menunjukkan
tidak terjadi masalah multikolonieritas pada data sampel yang diuji. Hal
tersebut terbukti dengan nilai tolerance pada setiap variabel independen
lebih dari 0.10 dan nilai VIF kurang dari 10, seperti yang ditunjukkan
pada tabel berikut.
40
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
41
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
42
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
model dapat dikatakan fit karena tidak ada perbedaan yang signifikan
antara data yang diuji dengan model regresi yang dibentuk dan model
regresi dapat dengan baik digunakan untuk memprediksi nilai variabel
yang diuji.
43
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
Classification Table
Observed
Step 1 Opini Predicted
Audit
Opini Audit
Opini Audit
Opini Audit Non Percentage
Going
Going Concern Correct
Concern
Opini
Audit
Going 1 6 85.7
Concer
n
Overall Percentage 99.5
Sumber: Data diolah, 2021.
44
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
45
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
Pembahasan
Pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas terhadap opini
audit going concern pada perusahaan sektor jasa yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2015-2019 diketahui berdasarkan hasil pengujian
secara parsial, variabel profitabilitas (X1) dan likuiditas (X2) menunjukkan
masing-masing pengaruh yang tidak signifikan untuk peluang atau
probabilitas penerimaan opini audit going concern, sedangkan untuk
variabel solvabilitas (X3) justru menunjukkan hasil pengujian secara parsial
yang berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going
concern. Berikut adalah pembahasan analisis terhadap hasil uji dari masing-
masing variabel tersebut.
46
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
47
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
menyatakan tidak ada modifikasi atas opini audt yang diberikan dengan
kata lain perusahaan tetap mendapatkan opini audit wajar tanpa
pengecualian. Meskipun, ada keraguan yang dinyatakan auditor atas
keberlangsungan usaha perusahaan tersebut. Hal itu berdasarkan
pertimbangan auditor mengenai kecukupan bukti audit atas perusahaan
auditee, tidak ada salah saji yang material, serta pengungkapan secara
wajar yang telah dilakukan perusahaan. Terkait dengan keraguan atas
kondisi keberlangsungan usaha sesuai dengan Tabel 2.1, penerimaan opini
audit non going concern oleh sebagian besar perusahaan sampel yang
meski mengalami kerugian mencapai tingkat keraguan signifikan antara
20% hingga 49%, sehingga dalam laporan auditor independen yang
dikeluarkan KAP diungkapkan mengenai hal tersebut, penyebabnya, dan
juga rencana yang dilakukan manajemen untuk menyesuaikan kebijakan
atau strategi dalam mengatasinya dan berdampak pada tidak dilakukannya
modifikasi atas opini audit karena semua pengungkapan telah dilakukan
secara memadai dan rencana manajemen dianggap efektif untuk mengatasi
kerugian yang dialami sehingga dapat tetap going concern. Oleh karena itu,
berdasarkan hasil uji regresi logisitik diketahui bahwa faktor profitabilitas
berpengaruh tidak signifikan terhadap opini audit going concern.
Hasil penelitian ini menunjukkan hal yang selaras dengan penelitian
sebelumnya yang meneliti terhadap faktor yang sama namun dengan
sampel jenis perusahaan yang berbeda dan pada tahun penelitian yang
berbeda pula. Penelitian terdahulu yang menyimpulkan juga bahwa
profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap opini audit going
concern seperti penelitian dari Aliah (2015), Atikoh (2017), Anita (2017),
Nugroho et al., (2018), Wibisono (2019), Ambarwati dan Suwarno (2019),
serta Purba dan Nazir (2019). Namun, bertolak belakang dengan hasil
penelitian dari Rahman dan Ahmad (2018), Tryansyah dan Khairunnisa
(2019), Bayudi dan Wirawati (2017), Kurbani et al., (2019), serta Haryanto
dan Sudarno (2019) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap opini audit going concern.
48
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
49
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
50
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
SIMPULAN
51
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
52
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
DAFTAR PUSTAKA
53
Nely Anggraini, dkk: Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Solvabilitas ……………….……….
54
Vol. 6, No. 1, Oktober 2021
55