You are on page 1of 11

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya

Vol. 10 No.1 Tahun 2021

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME


AKUNTANSI

Velia Brigitta Angelina Siswanto1


WIDYA MANDALA Surabaya –Indonesia
veliabrigitta23@gmail.com

Hendra Wijaya2
WIDYA MANDALA Surabaya –Indonesia
hendrawijaya@ukwms.ac.id

A RTICLE INFO ABSTRACT


All financial performance that has been carried out by the
Article history: company during a period will be accounted for at the end of the year
Received : February 2nd, 2021
by disclosing the company's financial statements. Financial reports
Revised : April 12 th, 2021 will later become one of the most important bases in taking action for
Accepted: May 24th , 2021
both external and internal parties of the company, so that the quality
of the financial reports produced by the company must be guaranteed.
JEL Classification:
The demand for companies to produce quality financial reports can be
Financial Accounting
assisted by the application of conservatism accounting principles
because business situation can change quickly and unexpectedly. This
research was conducted with the intention of testing and analyzing
Key words:
the influence of selected factors on the application of accounting
Accounting conservatism,
conservatism. This research will be carried out by using a quantitative
information asymmetry, analyst
coverage, litigation risk approach and testing hypotheses. This study examines manufacturing
companies listed on the IDX in the 2015-2019 period to become the
DOI: 10.33508/jima.v10i1.3527 object of research. All samples were taken by purposive sampling
method. The results of the study were obtained from multiple linear
regression analysis, where it can be concluded that the occurrence of
information asymmetry and the presence of an analyst does not
guarantee that the company will or will not apply accounting
conservatism. However, the litigation risk that may be faced by a
company can influence the company in deciding the use of accounting
conservatism principles.

PENDAHULUAN eksternal perusahaan dalam mengambil


Setiap perusahaan memiliki kewajiban tindakan dan keputusan yang nantinya akan
untuk melaporkan kinerja keuangannya selama berdampak bagi perusahaan. Perusahaan
satu periode berjalan dalam bentuk laporan dituntut untuk dapat menyajikan laporan
keuangan diakhir tahun. Laporan keuangan ini keuangan yang mudah dipahami oleh
menunjukkan pertanggungjawaban pengguna, dapat diandalkan, relevan dan
perusahaan baik bagi pihak internal maupun sesuai dengan kenyataan yang ada serta
eksternal. Laporan keuangan yang diterbitkan terdapat unsur perbandingan sehingga dalam
oleh perusahaan akan berisikan berbagai prosesnya diperlukan sebuah prinsip dalam
informasi terkait kondisi keuangan perusahaan, penyusunan laporan keuangan agar laporan
kinerja keuangan serta terkait arus kas yang keuangan dapat memenuhi sifat laporan
dilakukan oleh perusahaan selama satu keuangan yang baik.
periode. Segala informasi tersebut nantinya Terdapat banyak prinsip akuntansi
akan berguna baik bagi pihak internal dan yang dapat digunakan perusahaan dalam

50
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021

melakukan penyusunan laporan keuangan, hubungan keagenan dimana terjadi adanya


salah satu prinsip yang sering digunakan oleh perbedaan kualitas maupun kuantitas
perusahaan adalah prinsip konservatisme. informasi terkait perusahaan yang dimiliki oleh
Prinsip konservatisme sendiri menekankan agen dibanding dengan principal. Hal yang
pada sikap kehati-hatian yang harus dimiliki mungkin terjadi apabila agen atau manajer
oleh manajer dalam hal menyajikan informasi memiliki lebih banyak informasi dibandingkan
dalam penyusunan laporan keuangan. Bentuk agen adalah peluang untuk melakukan
kehati-hatian dari prinsip ini yang paling manipulasi laporan keuangan sesuai dengan
umum adalah dengan mengakui beban yang kepentingan dari manajer. Penelitian terdahulu
mungkin terjadi terlebih dahulu dan yang dilakukan oleh Isniawati, dkk (2016)
melakukan penundaan pengakuan atas laba. memberikan suatu kesimpulan bahwa terdapat
Prinsip konservatisma hadir untuk menekan pengaruh positif dari keberadaan asimetri
adanya sifat optimistik maupun oportunistik informasi dengan konservatisme dalam suatu
dari manajer yang cenderung berujung pada perusahaan. Berbanding terbalik dengan hasil
manipulasi data dan angka pada laporan penelitian yang dilakukan oleh kartika, dkk
keuangan yang akan merugikan bagi pengguna (2015) yang menunjukkan bahwa tidak
laporan keuangan. terdapat pengaruh dari adanya asimetri
Penerapan prinsip konservatisme informasi dengan konservatisme akuntansi.
dalam perusahaan akan menimalisir adanya Keberadaan asimetri informasi yang
kemungkinan perusahaan mendapatkan mendorong besarnya peluang bagi manajer
tuntutan hukum karena sikap hati-hati yang untuk dengan mudah melakukan manipulasi
diterapkan dalam mengakui angka dalam laporan keuangan, membuat investor dalam
laporan keuangan, sehingga secara tidak melakukan pengambilan keputusan tidak
langsung dapat dikatakan bahwa hanya berdasarkan pada informasi yang ada
konservatisme dapat membantu perusahaan dalam laporan keuangan. Seringkali banyak
dalam mempertahankan maupun investor yang akan menggunakan jasa seorang
meningkatkan nilai dari perusahaan fenomena analis dalam melakukan analisa terkait resiko
mengenai konservatisme akuntansi dapat yang ada dan mungkin terjadi dalam suatu
dilihat pada PT. Garuda indonesia dimana perusahaan. Penggunaan jasa analis ini akan
perusahaan melakukan manipulasi lapora memberikan pengawasan baik secara langsung
keuangan tahun buku 2018. Garuda mengakui maupun tidak langsung pada setiap tindakan
pendapatan sebedar USD 230,94 yang yang akan diambil oleh manajemen. Kehadiran
sebenarnya masih bersifat piutang. OJK seorang analis akan membuat dan secara tidak
menyatakan bahwa garuda tidak menyajikan langsung memaksa manajemen dan
laporan keuangannya sesuai dengan standar perusahaan untuk lebih terbuka terkait
yang berlaku. Dampaknya, laba bersih yang informasi keuangan dari perusahaan. Sejalan
disajikan tahun 2018 menjadi overstated. Atas dengan ini penelitian isniawati, dkk (2016) juga
kejadian tersebut, garuda mendapatkan sanksi menyatakan bahwa adanya analyst coverage
dari OJK, Kemenkeu, dan Bursa Efek Indonesia. akan memberikan pengaruh secara positif
Auditor laporan keuangan garuda juga ikut terhadap pelaksanaan konservatisme
mendapat sanksi akibat dari opini laporan akuntansi.
audit yang diterbitkan (detikfinance, 2019). Manajer perusahaan sebagai agen yang
Konservatisme sendiri dapat dipercayai dan diberi tanggung jawab dalam
dipengaruhi oleh beberapa faktor, dimana mengelola aset maupun modal dari principal,
dalam penelitian ini penulis mengambil 3 diharapkan akan melaksanakan kewajibannya
faktor yang mempengaruhi konservatisme dengan maksimal dan membawa keuntungan
yaitu asimetri informasi, analyst coverage, dan bagi principal. Hal ini megakibatkan dalam
risiko litigasi. Asimetri informasi merupakan setiap tindakan yang diambil oleh seorang
dampak yang muncul akibat timbulnya suatu manajer perusahaan tidak dapat dipisahkan

51
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021

dari suatu risiko. Salah satu risiko yang dapat dikatakan efisien apabila pihak-pihak yang
terjadi adalah risiko litigasi. Risiko litigasi melakukan kontrak mampu melaksanakan apa
merupakan risiko perusahaan dimana yang ada di dalam perjanjian kontrak tanpa
perusahaan memiliki kemungkinan adanya pertikaian dan para pihak di dalam
mendapatkan tuntutan hukum dari pihak- kontrak memperoleh hasil terbaik dari berbagai
pihak yang merasa dirugikan oleh perusahaan, macam kemungkinan alternatif yang dapat
seperti investor dan kreditor (Sari, 2020). dilakukan oleh agen.
Perusahaan biasanya akan menghindari Ada 2 masalah keagenan yang biasanya
kemungkinan munculnya tuntutan hukum terjadi adalah moral hazard dan adverse selection.
karena akan menimbulkan biaya hukum yang Informasi yang seimbang dimiliki oleh agen
besar. Penelitian Mustikasari, dkk (2020) dan principal jarang dapat terjadi karena
menyampaikan suatu hasil bahwa munculnya adanya konflik kepentingan sebagai akibat dari
risiko litigasi ini akan berpengaruh negatif pada asimetri yang terjadi. Agen (manajemen)
penerapan konservatisme akuntansi dalam memiliki lebih banyak informasi daripada
perusahaan. Namun hasil penelitian ini prinsipal (pemegang saham) sehingga
diketahui berbanding terbalik dengan hasil memungkinkan agen atau manajemen
penelitian yang telah dilakukan oleh Anike mengambil keputusan yang dapat
(2017). menguntungkan dirinya sendiri dan
Perbedaan hasil penelitian yang sudah memaksimalkan utilitasnya.
dilakukan sebelumnya mendorong penulis Oleh karena itu, penerapan prinsip
melakukan penelitian dengan mengangkat konservatisme dibutuhkan karena manajemen
tema yang serupa untuk menguji pengaruh dari juga dituntut untuk mengurangi sikap
masing-masing faktor terhadap penerapan oportunistik dan optimistiknya dengan
konservatisme akuntansi dalam suatu mempertimbangkan semua kemungkinan
perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan terburuk. informasi keuangan yang lebih
mengambil objek penelitian dari perusahaan konservatif juga mampu membuat perusahaan
manufaktur yang berada dalam daftar BEI terhindar dari peluang munculnya tuntutan
dengan rentang periode 2015 hingga 2019. dari pihakpihak yang berhubungan dengan
perusahaan karena informasi yang konservatif
KAJIAN LITERATUR DAN membuat penggunanya dapat memahami apa
PENGEMBANGAN HIPOTESIS yang dihadapi perusahaan.
Teori Keagenan
Menurut Scott (2015:358), teori Teori Akuntansi Positif
keagenan mendeskripsikan hubungan 2 pihak Watts dan Zimmerman (1986)
yaitu prinsipal dengan agen, dimana prinsipal menjabarkan teori ini sebagai suatu keputusan
adalah pihak yang memperkerjakan agen empiris dalam praktek penentuan standar
sehingga ada beberapa kewenangan khusus akuntansi. Secara prinsip, teori ini memiliki
yang diberikan kepada agen, sedangkan agen tujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan
adalah pihak yang melakukan pekerjaan untuk praktik-praktik akuntansi. Menjelaskan berarti
kepentingan prinsipal. Teori keagenan dapat memberikan alasan mengenai suatu praktik
diartikan lebih lanjut sebagi suatu hubungan akuntansi yang diamati, sedangkan
yang terjadi akibat adanya pendelegasian memperkirakan berarti usaha untuk
wewenang yang dilakukan oleh prinsipal memprediksi praktik akuntansi yang belum
dengan melibatkan pihak lain sebagai agennya diamati.
dimana agen tersebut akan melakukan Lebih lanjut terdapat 3 hipotesis terkait
tanggung jawabnya dan mengambil keputusan dengan teori akutansi positif yaitu terkait
untuk prinsipal (Jensen dan Meckling, 1976). dengan hipotesis rencana bonus, hipotesis
Teori keagenan berfokus untuk menciptakan kontrak hutang, dan hipotesis biaya politik
hubungan kontrak yang efisien dimana kontrak dimana semua hipotesis tersebut

52
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021

mengansumsikan manajer akan mementingkan adalah nilai aset dalam laporan keuangan akan
kepentingan pribadinya terlebih dahulu. menjadi understatement sedangkan nilai
Hipotesis rencana bonus merupakan struktur liabilitas akan menjadi overstatement
kompensasi yang akan diterima manajer dalam (Haryanto, 2019).
periode tertentu sehingga ini memungkinkan
manajer untuk bertindak sedemikian mungkin Asimetri Informasi
untuk meningkatkan laba perusahaan di tahun Terjadinya kondisi dimana agen atau
tersebut. Hipotesis kontrak hutang menjelaskan manajemen sebagai sumber informasi memiliki
sikap manajemen saat pemberi pinjaman dan mengetahui lebih banyak informasi yang
menempatkan perjanjian hutang. Sedangkan tidak diketahui oleh prinsipal atau pemegang
hipotesis biaya politik akan memperkirakan saham sebagai pengguna informasi disebut
keputusan yang akan diambil apabila sebagai asimetri informasi. Teori ini
perusahaan terkena masalah politik yang akan menggambarkan suatu pihak yang memiliki
menimbulkan biaya. akses lebih terhadap informasi yang bersifat
Dalam penelitian ini, perusahaan privat (Isniawati, dkk., 2016). Teori ini
cenderung menghindari adanya tuntutan memaparkan kondisi dimana pihak yang
hukum yang akan menimbulkan biaya berbeda akan memiliki informasi yang berbeda
sehubungan dengan hipotesis biaya politik. pula. Manajemen biasanya akan memiliki
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh informasi yang lebih banyak daripada yang
perusahaan dapat mengakibatkan biaya politis, diketahui oleh investor. Kondisi tersebut dapat
terutama apabila perusahaan juga diawasi oleh memicu terjadinya tindakan-tindakan
banyak analis. Sehingga pelaporan yang lebih kecurangan dan manipulatif dimana semuanya
konservatif akan meminimalisir biaya serta dilakukan untuk memaksimalkan kepentingan
kemungkinan tuntutan yang akan terjadi. dan memperoleh keuntungan secara pribadi.
Dua permasalahan utama dalam
Konservatisme Akuntansi asimetri informasi adalah moral hazard dan
Konservatisme akuntansi adalah adverse selection (Scott, 2015:137). Moral hazard
perilaku berhati-hati dalam menghadapi adalah suatu kondisi dimana biasanya prinsipal
ketidakpastian dan memastikan bahwa yang dirugikan karena agen tidak
ketidakpastian serta risiko intern dalam suatu bertanggungjawab atas apa yang telah disetujui
perusahaan sudah dipertimbangkan dengan dan disepakati di dalam kontrak. Sedangkan
cukup baik. Konservatisme timbul karena adverse selection adalah kondisi dimana pihak
adanya persyaratan verifikasi dimana untuk internal perusahaan mengetahui informasi
mengakui pendapatan, dibutuhkan tingkat yang lebih banyak dan relevan terkait
verifikasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dibanding yang diketahui oleh
tingkat verifikasi untuk mengakui pengeluaran pihak eksternal. Prinsip relevan dan andal
(Godfrey, dkk., 2009:379). Penerapan dalam pelaporan keuangan pada dasarnya
konservatisme akuntansi ini dapat memiliki tujuan untuk mengatasi masalah
meminimalisir terjadinya asimetri informasi asimetri informasi (Lasdi, 2013).
antara prinsipal dengan agen ditandai dengan
pelaporan laba yang tidak dibesar-besarkan. Analyst Coverage
Keputusan untuk menerapkan konservatisme Investor harus dapat memastikan
dapat mencegah manajemen agar tidak bahwa keputusan yang diambil oleh
bersikap terlalu optimis. Sikap yang terlalu manajemen tidak akan merugikan mereka
optimis dan berdampak pada penyajian sebagai pemegang saham sehingga harus ada
laporan keuangan akan dapat menimbulkan pengawasan oleh outsider untuk mengawasi
tuntutan dari pihak eksternal sebagai akibat tindakan manajemen dan keputusan yang
dari pelaporan yang tidak berkualitas. diambil perusahaan. Analis sebagai perantara
Pengaruh dari penerapan konservatisme informasi dalam pasar modal akan menafsirkan

53
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021

informasi publik, dan memperoleh serta hubungan keagenan, dimana terjadi


menyampaikan informasi pribadi kepada kesenjangan informasi antara prinsipal dengan
investor (Sun dan Liu, 2011). Informasi yang agen (Isniawati, dkk., 2016). Prinsipal akan
dikeluarkan oleh perusahaan akan di analisis berekspektasi bahwa manajer akan memenuhi
oleh analis sehingga analis mampu tanggungjawabnya yang telah disepakati di
memberikan rekomendasi kepada investor dalam kontrak, beserta kompensasi yang akan
berdasarkan hasil penilaiannya. Informasi dari diberikan kepada manajer tersebut. Namun
analis ini akan sangat membantu investor sebaliknya, manajemen pun akan menerima
dalam pengambilan keputusan mengenai dan menyetujui kontrak tersebut dengan
peluang investasi mana yang sebaiknya pertimbangan ekspektasi utilitas yang
diambil dengan mengetahui prospek dan risiko diterimanya akan lebih besar daripada
perusahaan yang akan dipilih. Pengawasan opportunity cost atau minimal sama. Prinsip
oleh analis ini sangat diperlukan saat masalah konservatisme akuntansi lebih mengutamakan
keagenan timbul, dimana kegiatan tersebut pengakuan kerugian terlebih dahulu dan
dapat berkontribusi untuk meminimalisir menunda pengakuan keuntungan walaupun
kemungkinan manajer yang ingin mengambil berpeluang besar akan terjadi dapat mencegah
manfaat dari perusahaan untuk manajemen untuk melakukan tindakan
kepentingannya sendiri. Profesi analis di manipulasi. Namun dengan adanya perbedaan
Indonesia kurang mendapat perhatian dari informasi yang dimiliki oleh masing-masing
Otoritas Jasa Keuangan (Almawadi, 2017). Saat pihak dapat mendorong manajemen untuk
ini profesi tersebut terancam punah seiringan melakukan tindakan oportunistik dengan
dengan semakin berkembang pesatnya sistem harapan kinerjanya dapat terlihat baik dalam
teknologi informasi yang mampu perusahaan. manajer cenderung mendapatkan
menggantikan peran analis (Ris, 2018). insentif tinggi jika kinerjanya baik dan
memenuhi target sehingga melebih-lebihkan
Risiko Litigasi kinerja keuangan melalui penggunaan
Risiko litigasi diartikan sebagai risiko informasi pribadi untuk mentransfer kekayaan
inherent dalam perusahaan dimana dari pemegang saham untuk kepentingan
perusahaan memiliki kemungkinan dirinya sendiri dapat dilakukan oleh manajer
mendapatkan tuntutan litigasi dari pihak-pihak (Kartika, dkk., 2015). Tindakan tersebut akan
yang berhubungan dengan perusahaan (Savitri, berdampak pada laporan keuangan yang tidak
2016:84-85). Dasar timbulnya tuntutan litigasi konservatif dan laba yang dilaporkan menjadi
ini adalah perasaan tidak puas atau dirugikan tidak berkualitas. Dari penjabaran diatas maka
oleh pihak perusahaan. Dari sisi kreditur, hipotesis dapat disusun sebagai berikut:
tuntutan litigasi biasanya timbul karena H1: Asimetri informasi berpengaruh negatif
perusahaan dinilai kurang optimal dalam terhadap konservatisme akuntansi.
menjalankan operasionalnya sehingga tidak
sesuai dengan kesepakatan kontrak. Sedangkan Prinsipal dan agen sering memiliki
dari sisi investor, litigasi dapat timbul akibat konflik karena ketidaksesuaian pemikiran atau
kegiatan operasi perusahaan kurang keinginan yang hendak dicapai. Banyak
menguntungkan pihak investor sehingga kemungkinan terjadinya tindakan oportunistik
investor merasa dirugikan. Penerapan yang dapat merugikan pemegang saham yang
pelaporan keuangan yang konservatif dilakukan oleh manajemen sehingga outsider
dianggap mampu menurunkan kemungkinan harus kerap mengawasi perusahaan mengenai
biaya litigasi yang akan ditanggung oleh keputusan-keputusan yang diambil
perusahaan (Savitri, 2016:43). manajemen (Isniawati, dkk., 2016). Salah satu
cara agar pihak luar dapat mengetahui keadaan
Pengembangan Hipotesis riil perusahaan adalah dengan adanya analis.
Asimetri informasi selalu muncul dalam Analis memiliki peranan untuk mencari

54
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021

informasi pribadi guna meningkatkan tata selama periode 2015- 2019 sebagai populasi
kelola perusahaan, mendorong keterbukaan penelitian. Metode pemilihan sampel
informasi privat, dan sebagai pemonitor dilakukan dengan purposive sampling, yaitu
eksternal yang mengawasi perilaku manajemen dengan memberikan kriteria tertentu untuk
(Mutiah, 2018). Konservatisme menimbulkan penentuan sampel penelitian.
persyaratan tingkat verifikasi yang tinggi
dalam mengakui pendapatan. Dengan adanya Variabel Penelitian
analis dalam suatu perusahaan, tindakan Penelitian ini menetapkan tiga variabel
oportunistik manajemen seperti membesar- independen yaitu asimetri informasi, analyst
besarkan laba dapat dibatasi. Perusahaan akan coverage, dan risiko litigasi. Sedangkan variabel
memilih untuk melaporkan secara konservatif dependen dalam penelitian ini adalah
saat perusahaan mengetahui bahwa mereka konservatisme akuntansi. Pengukuran masing-
diikuti oleh banyak analis. Dari penjabaran di masing variabel adalah sebagai berikut.
atas maka hipotesis dapat disusun sebagai
berikut: Asimetri Informasi
H2: Analyst coverage berpengaruh positif Asimetri informasi diukur
terhadap konservatisme akuntansi. dengan menggunakan bid-ask spread:

Risiko litigasi yaitu kemungkinan AI =


tuntutan hukum dari investor dan kreditor
Keterangan :
yang akan didapatkan oleh perusahaan jika
𝑎𝑠𝑘𝑡= Harga penawaran saham tertinggi pada
mereka merasa dirugikan oleh perusahaan
tahun ke-t
(Mustikasari, dkk., 2020). Biaya yang dapat
Bidt = Harga permintaan saham terendah pada
ditimbulkan akibat adanya risiko litigasi tidak
tahun ke –t
sedikit, karena risiko ini berhadapan dengan
hukum (Maulana, 2017). Meskipun kreditor
Analyst Coverage
dan investor memiliki kepentingan yang
Analyst coverage dapat diukur dengan
berbeda dalam perusahaan, namun perusahaan
menggunakna analyst following, yaitu
harus dapat menjamin bahwa kepentingan tiap
penggunaan variabel dummy dengan memberi
pihak dapat terpenuhi sehingga tak ada satu
skor 1 untuk perusahaan manufaktur yang
pihak pun yang merasa dirugikan. Biasanya,
termasuk dalam indeks LQ45, sedangkan skor
manajer akan memilih untuk menggunakan
0 untuk perusahaan manufaktur yang tidak
dan menerapkan konservatisme untuk
termasuk dalam indeks LQ45.
meminimalisir terjadinya pelanggaran yang
dilakukan manajemen dan menghindari
Risiko Litigasi
konflik investorkreditor (Nidiasari, 2014).
Risiko litigasi diukur dengan
Prinsip konservatisme akan menjelaskan
menggunakan analisis faktor:
bagaimana kondisi perusahaan yang
sebenarnya sehingga investor dan kreditor
1. Return (RET)
dapat memahami kondisi bisnis perusahaan.
Dari penjabaran di atas maka hipotesis dapat
disusun sebagai berikut:
H3: Risiko litigasi berpengaruh positif Keterangan:
terhadap konservatisme akuntansi. Pt = Harga saham periode t
Pt-1 = Harga saham periode t-1
METODE PENELITIAN
Populasi dan sampel penelitian
Penelitian ini menetapkan perusahaan
manufaktur yang berada dalam daftar BEI

55
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021

2. Perputaran Volume Saham (TURNOV) Tabel 2: Analisis Faktor Litigasi Akhir


Variabel MSA Komunalitas Loading
Factor
LIK 0,511 0,643 0,802
LEV 0,511 0,610 0,781
3. Likuiditas (LIK) SIZE 0,624 0,117 0,342
KMO-MSA = 0,516
Sig. Bartlett’s = 0,000
4. Leverage (LEV) Eigenvalue = 1,370 (45,675%)
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 (membentuk 1 faktor)
LEV = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
Pengukuran variabel risiko litigasi
5. Ukuran Perusahaan (SIZE) diperoleh dari analisis faktor terhadap variabel
SIZE = Ln Total Aset return saham (RET), perputaran volume saham
(TURNOV), likuiditas (LIK), leverage (LEV), dan
Konservatisme Akuntansi ukuran perusahaan (SIZE). Pada mulanya
Konservatisme akuntansi diukur dapat dilihat pada tabel 1, hasil pengukuran
dengan menggunakan: risiko litigasi menunjukkan ada 2 faktor yang
terbentuk jika dilihat dari nilai eigenvalue > 1
(1,383 dan 1,141). Nilai MSA untuk variabel
Keterangan: RET dan TURNOV < 0,5 sehingga nilai MSA
NI = Net income ditambah depresiasi yang terkecil harus dibuang dari pengujian,
OCF = Arus kas aktivitas operasi dan kemudian dilakukan analisis faktor
Kembali. Pengurangan variabel terus
Teknik Analisis dilakukan sampai semua nilai MSA > 0,5.
Analisis data dalam penelitian ini Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa setelah
menggunakan regresi linier berganda. Analisis semua variabel yang memiliki nilai MSA < 0,5
data dilakukan dengan bantuan software SPSS dibuang, hasil akhir pengujian analisis faktor
versi 23. membentuk 1 faktor (1,370 > 1). Seluruh
variabel memiliki nilai loading factor > 0,3
HASIL DAN PEMBAHASAN sehingga variabel LIK, LEV, dan SIZE untuk
variabel risiko litigasi (LIT) valid dilanjutkan ke
Tabel 1: Analisis Faktor Risiko Litigasi Awal pengujian selanjutnya.
Variabel MSA Komunalitas Loading
Factor Tabel 3: Statistik Deskriptif
RET 0,480 0,166 0,407 Min Max Mean Std.
TURNOV 0,490 0,611 0,747 Deviation
LIK 0,507 0,659 0,768 AI 0,0000 57,1912 15,3657 11,2443
LEV 0,511 0,639 0,754 LIT -1,5327 2,8138 -0,0815 0,8305
SIZE 0,533 0,449 0,528 KONS -0,2188 0,2417 0,0162 0,0596
KMO-MSA = 0,509
Sig.Bartlett’s = 0,000 Hasil statistik deskriptif menunjukkan
Eigenvalue = 1,383 (27,663%), bahwa nilai minimum asimetri informasi (AI)
1,141 (22,821%) sebesar 0,0000 dimiliki oleh PT Sekar Laut Tbk
(membentuk 2 faktor) dan beberapa perusahaan lainnya sedangkan
nilai maksimum sebesar 57,1912 dimiliki oleh
PT Semen Baturaja Tbk. Nilai mean asimetri
informasi selama tahun adalah 15,3657 dengan

56
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021

standar deviasi sebesar 11,2443 sehingga


menunjukkan tingkat variabilitas data yang KONS= 0,011+0,000AI–0,007AC+0,011LIT+Ɛ
rendah. Risiko litigasi dengan nilai minimum
sebesar -1,5327 dimiliki ole PT Beton Jaya Hasil pengujian asimetri informasi
Manunggal Tbk, sedangkan nilai maksimum menunjukkan bahwa H1 ditolak. Asimetri
sebesar 2,8138 dimiliki oleh PT Panasia Indo informasi tidak berpengaruh terhadap
Resources. Nilai mean risiko litigasi selama konservatisme akuntansi. Hal ini dapat terjadi
tahun adalah -0,0815 dengan standar deviasi karena ketidakseimbangan suatu informasi
sebesar 0,8305 sehingga menunjukkan tingkat bukan menjadi dasar utama untuk penyajian
variabilitas data yang tinggi. Konservatisme yang konservatis. Konservatisme lebih sering
akuntansi dengan nilai minimum sebesar diterapkan saat perusahaan ingin menghindari
0,2188 dimiliki oleh PT Sepatu Bata Tbk, tuntutan dari pihak eksternal perusahaan
sedangkan nilai maksimum sebesar 0,2417 dimana pihak eksternal biasanya
dimiliki oleg PT Siearad Produce Tbk. Nilai menginginkan pelaporan laporan keuangan
mean konservatisme akuntansi selama tahun perusahaan yang lebih berkualitas. Sehingga
adalah 0,0162 dengan standar deviasi sebesar perusahaan dengan tingkat asimetri informasi
0,0596 sehingga menunjukkan tingkat yang rendah juga dapat menerapkan prinsip
variabilitas data yang tinggi. konservatisme untuk mencegah timbulnya
masalah dengan berbagai pihak.
Tabel 4: Distribusi Frekuensi Analyst Hasil pengujian analyst coverage
Coverage menunjukkan bahwa H2 ditolak. Analyst
Keterangan Frekuensi Persentase coverage tidak menimbulkan pengaruh
terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini
Nilai 0 372 88,8%
dapat terjadi karena analis di Indonesia tidak
Nilai 1 47 11,2% berperan sesuai dengan fungsi analis yang
Total 419 100% sesungguhnya. analis tidak melakukan
Dari tabel 4 dijelaskan bahwa ada 372 pengawasan seperti yang seharusnya
atau 88,8% sampel perusahaan yang dilakukan. Indeks LQ45 hanya
mempunyai nilai 0 yang berarti terdapat 372 mengelompokkan perusahaan yang memenuhi
perusahaan tidak masuk dalam indeks LQ45. kriteria yang telah ditentukan, bukan
Sedangkan ada 47 atau 11,2% sampel melakukan fungsi pengawasan. Sehingga
perusahaan yang mempunyai nilai 1 yang analis belum bisa memengaruhi manajemen
berarti terdapat 47 perusahaan termasuk dalam dalam pengambilan keputusan mengenai
indeks LQ45. pelaporan yang konservatif.
Hasil pengujian risiko litigasi
Tabel 5: Pengujian Hipotesis menunjukkan bahwa H3 diterima. Risiko
Variabel β Sig. Kesimpulan litigasi berpengaruh positif terhadap
konservatisme akuntansi. Penyajian laporan
Konstanta 0,011 0,030 - keuangan yang dinilai merugikan
AI 0,000 0,091 Hipotesis ditolak penggunanya akan menyebabkan munculnya
- tuntutan litigasi yang akan didapat oleh
AC 0,007 0,433 Hipotesis ditolak perusahaan sehingga semakin tinggi
kemungkinan perusahaan mendapatkan
Hipotesis
tuntutan dari pihak eksternal seperti kreditur
LIT 0,011 0,002 diterima
dan investor, maka manajemen akan semakin
berhati-hati dalam menyajikan laporan
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada
keuangannya. Manajemen akan lebih memilih
tabel diatas, maka dapat dibuat suatu model
untuk melaporkan secara konservatif sehingga
persamaan regresi sebagai berikut:
dapat menurunkan biaya litigasi yang mungkin

57
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021

akan dihadapi oleh perusahaan. investor dapat mengambil keputusan dengan


lebih baik, juga untuk perusahaan agar dapat
SIMPULAN menghadapi permasalahan litigasi yang
Kesimpulan dari hasil penelitian ini mungkin timbul.
adalah keberadaan asimetri informasi maupun
penggunaan seorang analis dalam suatu REFERENCES
perusahaan tidak memberikan pengaruh pada Agustina, Rice, dan Stephen. (2016). Akuntansi
penerapan konservatisme akuntansi didalam Konservatisme Pada Perusahaan
perusahaan. Namun adanya kemungkinan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
risiko litigasi yang dihadapi oleh perusahaan Efek Indonesia. Jurnal Dinamika
mampu mempengaruhi secara positif Akuntansi Dan Bisnis, 3(1), 1–16.
penerapan konservatisme akuntansi.
Penelitian ini memiliki beberapa Almawadi, I. (2017). DK OJK Baru Diharap
keterbatasan yaitu perusahaan manufaktur Dorong Peran Analis Pasar Modal.
yang termasuk ke dalam indeks LQ45 masih Didapat dari
sedikit, dan transaksi saham beberapa https://www.bareksa.com/berita/id/t
perusahaan manufaktur asih terbilang pasif ext /2017/04/04/dk-ojk-baru-
sehingga memengaruhi pengukuran variabel diharapdorong-peran-analis-
asimetri informasi. pasarmodal/15244/news, 17 September
Penelitian ini memiliki saran akademis 2020, pukul 01.23 WIB.
maupun saran praktis. Saran akademis bagi
penelitian selanjutnya berupa: Anike. (2017). Pengaruh Kesulitan Keuangan,
1. Penulis selanjutnya disarankan untuk Risiko Litigasi, dan Leverage terhadap
menggunakan variabel independen Konservatisme Akuntansi pada
lainnya seperti penerapan GCG dalam Perusahaan Dagang yang Terdaftar di
perusahaan maupun tingkat kesulitan Bursa Efek Indonesia (2012-2014). JOM
keuangan agar memperoleh suatu hasil FEKON, 4(1), 1337–1349.
yang terbaru dan dapat
mempertimbangkan penggunaan Ghozali, I., dan Chariri, A. (2014). Teori
variabel kontrol selain variabel Akuntansi (edisi ke-4). Semarang:
independen dan dependen yaitu Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
leverage.
2. Objek penelitian selanjutnya disarankan Godfrey, J., Hodgson, A., Tarca, A., Hamilton,
tidak hanya terarah pada perusahaan J., dan Holmes, S. (2009). Accounting
manufaktur saja namun dapat Theory (edisi ke-7). New York: John
melakukan penelitian pada perusahaan Wiley dan Sons.
di sektor non-keuangan.
3. Dalam memperkuat hasil dari Haryanto, I. (2019). Pengaruh Asimetri
hubungan asimetri informasi terhadap Informasi dan Financial Distress
penggunaan prinsip konservatisme terhadap Pudence Akuntansi pada
akuntansi disarankan penulis Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
menggunakan variabel moderasi. Indonesia. (Skripsi, Program
Pascasarjana Universitas Katolik Widya
Saran praktis yang dapat diberikan oleh Mandala Surabaya, Surabaya,
penulis bagi investor adalah untuk Indonesia). Didapat dari
memberikan perhatian khusus terhadap faktor- http://repository.wima.ac.id/17272/.
faktor yang mungkin dapat mempengaruhi
keputusan tindakan manajemen dalam Isniawati, A., Rahmawati, R., dan Budiatmanto,
penerapan konservatisme akuntansi agar A. (2016). Pengaruh Asimetri Informasi

58
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021

dan Analyst Coverage terhadap Ris. (2018). Pengaruh Teknologi, Profesi Analis
Konservatisme Akuntansi. Jurnal Saham Terancam “Punah”. Didapat dari
Akuntansi & Auditing Indonesia, 20(2), https://idxchannel.okezone.com/read
99–109. /20 18
/04/09/278/1884067/pengaruhteknolo
Jensen, M. C., dan Meckling, W. H. (1976). gi-profesi-analis-saham-terancam-
Theory of the firm: Managerial punah, 17 September 2020, pukul 01.17
behavior, agency costs and ownership WIB.
structure. Journal of Financial
Economics, 3(4), 305–360. Sari, W. P. (2020). The Effect of Financial
Distress and Growth Opportunities on
Kartika, I. Y., Subroto, B., dan Prihatiningtyas, Accounting Conservatism with
Y. W. (2015). Analisa Kepemilikan Litigation Risk as Moderated Variables
Terkonsentrasi dan Asimetri Informasi in Manufacturing Companies Listed on
Terhadap Konservatisma Akuntansi. BEI. Budapest International Research
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(3), and Critics Institute (BIRCI-Journal) :
504–511. Humanities and Social Sciences, 3(1),
588–597.
Lasdi, L. (2013). The Effect of Information
Asymmetry on Earnings Management Savitri, E. (2016). Konservatisme Akuntansi:
Through Accrual and Real Activities Cara Pengukuran, Tinjauan Empiris dan
During Global Financial Crisis. Journal Faktorfaktor yang Mempengaruhinya.
of Economics, Business, and Yogyakarta: Pustaka Sahila
Accountancy Ventura, 16(2), 325.
Scott, W. R. (2015). Financial Accounting
Laureceno, S. F. (2019). Terbukti Cacat, Status Theory (edisi ke-7). Toronto: Pearson.
Laporan Keuangan Rugi. Didapat dari
https://finance.detik.com/bursa- Sun, J., dan Liu, G. (2011) The effect of analyst
danvalas/d-4603666/terbukti-cacat- coverage on accouting conservatism.
statuslaporan-keuangan-garuda-rugi, 3 Managerial Finance, 37(1), 5-20.
November 2020, pukul 22.58 WIB.
Suwardjono. (2006). Teori Akuntansi:
Mutiah. (2018). Pengaruh Asimetri Informasi, Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Analyst Coverage dan Risiko Litigasi (edisi ke3). BPFE-Yogyakarta.
Terhadap Konservatisme Akuntansi.
(Skripsi, Institut Agama Islam Negeri LAMPIRAN
Surakarta, Sukoharjo, Indonesia).
Didapat dari
http://eprints.iainsurakarta.ac.id/3701.

Nidiasari, D. (2014). Pengaruh Risiko Litigasi


dan Tipe Strategi terhadap Hubungan
antara Konflik Kepentingan dan
Konservatisme Akuntansi. (Skripsi,
Program Pascasarjana Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya,
Surabaya, Indonesia). Didapat dari
http://repository.wima.ac.id/4110/.

59
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021

60

You might also like