Professional Documents
Culture Documents
Hendra Wijaya2
WIDYA MANDALA Surabaya –Indonesia
hendrawijaya@ukwms.ac.id
50
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021
51
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021
dari suatu risiko. Salah satu risiko yang dapat dikatakan efisien apabila pihak-pihak yang
terjadi adalah risiko litigasi. Risiko litigasi melakukan kontrak mampu melaksanakan apa
merupakan risiko perusahaan dimana yang ada di dalam perjanjian kontrak tanpa
perusahaan memiliki kemungkinan adanya pertikaian dan para pihak di dalam
mendapatkan tuntutan hukum dari pihak- kontrak memperoleh hasil terbaik dari berbagai
pihak yang merasa dirugikan oleh perusahaan, macam kemungkinan alternatif yang dapat
seperti investor dan kreditor (Sari, 2020). dilakukan oleh agen.
Perusahaan biasanya akan menghindari Ada 2 masalah keagenan yang biasanya
kemungkinan munculnya tuntutan hukum terjadi adalah moral hazard dan adverse selection.
karena akan menimbulkan biaya hukum yang Informasi yang seimbang dimiliki oleh agen
besar. Penelitian Mustikasari, dkk (2020) dan principal jarang dapat terjadi karena
menyampaikan suatu hasil bahwa munculnya adanya konflik kepentingan sebagai akibat dari
risiko litigasi ini akan berpengaruh negatif pada asimetri yang terjadi. Agen (manajemen)
penerapan konservatisme akuntansi dalam memiliki lebih banyak informasi daripada
perusahaan. Namun hasil penelitian ini prinsipal (pemegang saham) sehingga
diketahui berbanding terbalik dengan hasil memungkinkan agen atau manajemen
penelitian yang telah dilakukan oleh Anike mengambil keputusan yang dapat
(2017). menguntungkan dirinya sendiri dan
Perbedaan hasil penelitian yang sudah memaksimalkan utilitasnya.
dilakukan sebelumnya mendorong penulis Oleh karena itu, penerapan prinsip
melakukan penelitian dengan mengangkat konservatisme dibutuhkan karena manajemen
tema yang serupa untuk menguji pengaruh dari juga dituntut untuk mengurangi sikap
masing-masing faktor terhadap penerapan oportunistik dan optimistiknya dengan
konservatisme akuntansi dalam suatu mempertimbangkan semua kemungkinan
perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan terburuk. informasi keuangan yang lebih
mengambil objek penelitian dari perusahaan konservatif juga mampu membuat perusahaan
manufaktur yang berada dalam daftar BEI terhindar dari peluang munculnya tuntutan
dengan rentang periode 2015 hingga 2019. dari pihakpihak yang berhubungan dengan
perusahaan karena informasi yang konservatif
KAJIAN LITERATUR DAN membuat penggunanya dapat memahami apa
PENGEMBANGAN HIPOTESIS yang dihadapi perusahaan.
Teori Keagenan
Menurut Scott (2015:358), teori Teori Akuntansi Positif
keagenan mendeskripsikan hubungan 2 pihak Watts dan Zimmerman (1986)
yaitu prinsipal dengan agen, dimana prinsipal menjabarkan teori ini sebagai suatu keputusan
adalah pihak yang memperkerjakan agen empiris dalam praktek penentuan standar
sehingga ada beberapa kewenangan khusus akuntansi. Secara prinsip, teori ini memiliki
yang diberikan kepada agen, sedangkan agen tujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan
adalah pihak yang melakukan pekerjaan untuk praktik-praktik akuntansi. Menjelaskan berarti
kepentingan prinsipal. Teori keagenan dapat memberikan alasan mengenai suatu praktik
diartikan lebih lanjut sebagi suatu hubungan akuntansi yang diamati, sedangkan
yang terjadi akibat adanya pendelegasian memperkirakan berarti usaha untuk
wewenang yang dilakukan oleh prinsipal memprediksi praktik akuntansi yang belum
dengan melibatkan pihak lain sebagai agennya diamati.
dimana agen tersebut akan melakukan Lebih lanjut terdapat 3 hipotesis terkait
tanggung jawabnya dan mengambil keputusan dengan teori akutansi positif yaitu terkait
untuk prinsipal (Jensen dan Meckling, 1976). dengan hipotesis rencana bonus, hipotesis
Teori keagenan berfokus untuk menciptakan kontrak hutang, dan hipotesis biaya politik
hubungan kontrak yang efisien dimana kontrak dimana semua hipotesis tersebut
52
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021
mengansumsikan manajer akan mementingkan adalah nilai aset dalam laporan keuangan akan
kepentingan pribadinya terlebih dahulu. menjadi understatement sedangkan nilai
Hipotesis rencana bonus merupakan struktur liabilitas akan menjadi overstatement
kompensasi yang akan diterima manajer dalam (Haryanto, 2019).
periode tertentu sehingga ini memungkinkan
manajer untuk bertindak sedemikian mungkin Asimetri Informasi
untuk meningkatkan laba perusahaan di tahun Terjadinya kondisi dimana agen atau
tersebut. Hipotesis kontrak hutang menjelaskan manajemen sebagai sumber informasi memiliki
sikap manajemen saat pemberi pinjaman dan mengetahui lebih banyak informasi yang
menempatkan perjanjian hutang. Sedangkan tidak diketahui oleh prinsipal atau pemegang
hipotesis biaya politik akan memperkirakan saham sebagai pengguna informasi disebut
keputusan yang akan diambil apabila sebagai asimetri informasi. Teori ini
perusahaan terkena masalah politik yang akan menggambarkan suatu pihak yang memiliki
menimbulkan biaya. akses lebih terhadap informasi yang bersifat
Dalam penelitian ini, perusahaan privat (Isniawati, dkk., 2016). Teori ini
cenderung menghindari adanya tuntutan memaparkan kondisi dimana pihak yang
hukum yang akan menimbulkan biaya berbeda akan memiliki informasi yang berbeda
sehubungan dengan hipotesis biaya politik. pula. Manajemen biasanya akan memiliki
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh informasi yang lebih banyak daripada yang
perusahaan dapat mengakibatkan biaya politis, diketahui oleh investor. Kondisi tersebut dapat
terutama apabila perusahaan juga diawasi oleh memicu terjadinya tindakan-tindakan
banyak analis. Sehingga pelaporan yang lebih kecurangan dan manipulatif dimana semuanya
konservatif akan meminimalisir biaya serta dilakukan untuk memaksimalkan kepentingan
kemungkinan tuntutan yang akan terjadi. dan memperoleh keuntungan secara pribadi.
Dua permasalahan utama dalam
Konservatisme Akuntansi asimetri informasi adalah moral hazard dan
Konservatisme akuntansi adalah adverse selection (Scott, 2015:137). Moral hazard
perilaku berhati-hati dalam menghadapi adalah suatu kondisi dimana biasanya prinsipal
ketidakpastian dan memastikan bahwa yang dirugikan karena agen tidak
ketidakpastian serta risiko intern dalam suatu bertanggungjawab atas apa yang telah disetujui
perusahaan sudah dipertimbangkan dengan dan disepakati di dalam kontrak. Sedangkan
cukup baik. Konservatisme timbul karena adverse selection adalah kondisi dimana pihak
adanya persyaratan verifikasi dimana untuk internal perusahaan mengetahui informasi
mengakui pendapatan, dibutuhkan tingkat yang lebih banyak dan relevan terkait
verifikasi yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dibanding yang diketahui oleh
tingkat verifikasi untuk mengakui pengeluaran pihak eksternal. Prinsip relevan dan andal
(Godfrey, dkk., 2009:379). Penerapan dalam pelaporan keuangan pada dasarnya
konservatisme akuntansi ini dapat memiliki tujuan untuk mengatasi masalah
meminimalisir terjadinya asimetri informasi asimetri informasi (Lasdi, 2013).
antara prinsipal dengan agen ditandai dengan
pelaporan laba yang tidak dibesar-besarkan. Analyst Coverage
Keputusan untuk menerapkan konservatisme Investor harus dapat memastikan
dapat mencegah manajemen agar tidak bahwa keputusan yang diambil oleh
bersikap terlalu optimis. Sikap yang terlalu manajemen tidak akan merugikan mereka
optimis dan berdampak pada penyajian sebagai pemegang saham sehingga harus ada
laporan keuangan akan dapat menimbulkan pengawasan oleh outsider untuk mengawasi
tuntutan dari pihak eksternal sebagai akibat tindakan manajemen dan keputusan yang
dari pelaporan yang tidak berkualitas. diambil perusahaan. Analis sebagai perantara
Pengaruh dari penerapan konservatisme informasi dalam pasar modal akan menafsirkan
53
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021
54
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021
informasi pribadi guna meningkatkan tata selama periode 2015- 2019 sebagai populasi
kelola perusahaan, mendorong keterbukaan penelitian. Metode pemilihan sampel
informasi privat, dan sebagai pemonitor dilakukan dengan purposive sampling, yaitu
eksternal yang mengawasi perilaku manajemen dengan memberikan kriteria tertentu untuk
(Mutiah, 2018). Konservatisme menimbulkan penentuan sampel penelitian.
persyaratan tingkat verifikasi yang tinggi
dalam mengakui pendapatan. Dengan adanya Variabel Penelitian
analis dalam suatu perusahaan, tindakan Penelitian ini menetapkan tiga variabel
oportunistik manajemen seperti membesar- independen yaitu asimetri informasi, analyst
besarkan laba dapat dibatasi. Perusahaan akan coverage, dan risiko litigasi. Sedangkan variabel
memilih untuk melaporkan secara konservatif dependen dalam penelitian ini adalah
saat perusahaan mengetahui bahwa mereka konservatisme akuntansi. Pengukuran masing-
diikuti oleh banyak analis. Dari penjabaran di masing variabel adalah sebagai berikut.
atas maka hipotesis dapat disusun sebagai
berikut: Asimetri Informasi
H2: Analyst coverage berpengaruh positif Asimetri informasi diukur
terhadap konservatisme akuntansi. dengan menggunakan bid-ask spread:
55
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021
56
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021
57
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021
58
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021
dan Analyst Coverage terhadap Ris. (2018). Pengaruh Teknologi, Profesi Analis
Konservatisme Akuntansi. Jurnal Saham Terancam “Punah”. Didapat dari
Akuntansi & Auditing Indonesia, 20(2), https://idxchannel.okezone.com/read
99–109. /20 18
/04/09/278/1884067/pengaruhteknolo
Jensen, M. C., dan Meckling, W. H. (1976). gi-profesi-analis-saham-terancam-
Theory of the firm: Managerial punah, 17 September 2020, pukul 01.17
behavior, agency costs and ownership WIB.
structure. Journal of Financial
Economics, 3(4), 305–360. Sari, W. P. (2020). The Effect of Financial
Distress and Growth Opportunities on
Kartika, I. Y., Subroto, B., dan Prihatiningtyas, Accounting Conservatism with
Y. W. (2015). Analisa Kepemilikan Litigation Risk as Moderated Variables
Terkonsentrasi dan Asimetri Informasi in Manufacturing Companies Listed on
Terhadap Konservatisma Akuntansi. BEI. Budapest International Research
Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(3), and Critics Institute (BIRCI-Journal) :
504–511. Humanities and Social Sciences, 3(1),
588–597.
Lasdi, L. (2013). The Effect of Information
Asymmetry on Earnings Management Savitri, E. (2016). Konservatisme Akuntansi:
Through Accrual and Real Activities Cara Pengukuran, Tinjauan Empiris dan
During Global Financial Crisis. Journal Faktorfaktor yang Mempengaruhinya.
of Economics, Business, and Yogyakarta: Pustaka Sahila
Accountancy Ventura, 16(2), 325.
Scott, W. R. (2015). Financial Accounting
Laureceno, S. F. (2019). Terbukti Cacat, Status Theory (edisi ke-7). Toronto: Pearson.
Laporan Keuangan Rugi. Didapat dari
https://finance.detik.com/bursa- Sun, J., dan Liu, G. (2011) The effect of analyst
danvalas/d-4603666/terbukti-cacat- coverage on accouting conservatism.
statuslaporan-keuangan-garuda-rugi, 3 Managerial Finance, 37(1), 5-20.
November 2020, pukul 22.58 WIB.
Suwardjono. (2006). Teori Akuntansi:
Mutiah. (2018). Pengaruh Asimetri Informasi, Perekayasaan Pelaporan Keuangan
Analyst Coverage dan Risiko Litigasi (edisi ke3). BPFE-Yogyakarta.
Terhadap Konservatisme Akuntansi.
(Skripsi, Institut Agama Islam Negeri LAMPIRAN
Surakarta, Sukoharjo, Indonesia).
Didapat dari
http://eprints.iainsurakarta.ac.id/3701.
59
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akutansi (JIMA) Siswanto & Wijaya
Vol. 10 No.1 Tahun 2021
60