Professional Documents
Culture Documents
Program Studi Akuntansi, Kwik Kian Gie School Of Business, Jl. Yos Sudarso Kav. 87, Jakarta 14350
Abstract
Various accounting manipulation case involving several well-known multinational and national companies,
such as Enron, Xerox, Tyco, Worldcom, Kimia Farma, and Lippo Bank has been panicked economic actors
and investors. Mechanism of good corporate governance, audit quality, and integrity of the financial
statements are questionable for reliability. This research was made to examine the relation between good
corporate governance mechanism, timeliness of reporting, audit quality, and stock ownership by the family
against the integrity of the financial statements. This research sample consisted of 96 manufacturing
companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2009-2011, obtained by using
purposive sampling method, the sampling technique with specific criteria determined by the researcher.
Data analysis techniques using multiple linear regression with the help of software SPSS Version 19.
Analytical results from this study indicate that institutional ownership, the proportion of independent
commissioners, the number of audit committee and stock ownership by families are negatively effect on the
integrity of the financial statements, while the number of board of directors, timeliness of reporting, and
audit quality are positively effect on the integrity of the financial statements.
Keywords: Mechanism of Good Corporate Governance, Reporting Timeliness, Audit Quality, Stock
Ownership by Family, Integrity Financial, Agency Theory.
Abstrak
Berbagai kasus manipulasi akuntansi yang melibatkan beberapa perusahaan multinasional dan nasional
terkenal, seperti Enron, Xero, Tyco, Worldcom, Kimia Farma, dan Lippo Bank telah membuat panik para
pelaku ekonomi dan investor. Mekanisme tata kelola perusahaan, kualitas audit, dan integritas laporan
keuangan dipertanyakan keandalannya. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara mekanisme
tata kelola perusahaan yang baik, ketepatan waktu pelaporan, kualitas audit, dan kepemilikan saham oleh
keluarga terhadap integritas laporan keuangan. Sampel penelitian ini terdiri dari 96 perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009-2011, yang diperoleh dengan menggunakan
metode purposive sampling, teknik sampling dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS Versi 19. Hasil
analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen,
jumlah komite audit dan kepemilikan saham oleh keluarga berpengaruh negatif pada integritas laporan
keuangan, sedangkan jumlah dewan direksi, ketepatan waktu pelaporan dan kualitas audit berpengaruh
positif terhadap integritas laporan keuangan.
Kata Kunci: Mekanisme Good Corporate Governance, Ketepatan waktu pelaporan, Kualitas Audit,
Kepemilikan saham oleh Keluarga, Integritas Laporan Keuangan, Teori Keagenan
*
Alamat kini: Kwik Kian Gie School Of Business, Jln Yos Sudarso Kav. 87 Sunter , Jakarta 14350
Penulis untuk Korespondensi: Telp. (021) 65307062 Ext. 704. E-mail: carmel.meiden@kwikkiangie.ac.id
B
ini,
erbagai kasus hukum yang terkait
dengan manipulasi akuntansi semakin
meningkat dalam tahun-tahun terakhir
bahkan melibatkan perusahaan-
perusahaan besar yang telah diaudit oleh KAP
biasanya menjadi bagian dari top management
di Perusahaan tersebut sehingga besar
kemungkinan corporate governance tidak
berjalan dengan baik sehingga dapat
membuka celah bagi para manajemen untuk
yang termasuk dalam kategori big. Masih melakukan manipulasi akuntansi yang
segar dalam ingatan kita bagaimana kasus menyebabkan kerugian pemegang saham
Enron dengan KAP Arthur Andersen yang minoritas. Melalui mekanisme good corporate
masuk dalam kategori big five atau kasus governance diharapkan dapat meminimalisir
lokal seperti kasus Bank Lippo, Kimia Farma tindakan oportunis para manajer tersebut
dengan KAP Hans Tuanakotta & Mustofa, selaku agen maupun pemegang saham
dan KAP KPMG yang menyarankan kepada mayoritas yang dapat melakukan tindakan
kliennya (PT Eastman Christensen) untuk manipulasi akuntansi dan juga dapat
melakukan penyuapan kepada petugas pajak membatasi timbulnya asimetri informasi
untuk mendapatkan keringanan atas jumlah laporan keuangan.
kewajiban pajak yang harus dibayarkan (Sri Integritas laporan keuangan adalah
Trisnaningsih dalam Adeline Kurniawan, sejauh mana laporan keuangan yang disajikan
2010). Terungkapnya skandal akuntansi menunjukkan informasi yang benar dan jujur.
tersebut mengakibatkan turunnya kepercayaan Ukuran integritas laporan keuangan secara
masyarakat pengguna laporan keuangan dan intuitif diukur dengan konservatisme. Konsep
menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai penggunaan konservatisme akuntansi dalam
tata kelola perusahaan yang baik,. laporan keuangan bertujuan untuk mengakui,
Kasus manipulasi akuntansi semakin mengukur, dan melaporkan nilai yang rendah
mendorong terciptanya good corporate untuk aktiva dan pendapatan serta nilai yang
governance dalam perusahaan sehingga tinggi untuk kewajiban dan beban (Jamaan,
semakin baik penerapan corporate 2008). Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam
governance yang dilakukan, maka diharapkan Widya (2005) menyatakan bahwa prinsip
dapat mengurangi perilaku oportunistik konservatisme bermanfaat karena dapat
manajemen sehingga laporan keuangan yang digunakan untuk memprediksi kondisi
disajikan memilikki integritas yang tinggi dan mendatang yang sesuai dengan tujuan laporan
dapat memberikan informasi yang benar, keuangan selain itu konservatisme juga dapat
jujur, dan dapat dipercaya. mengurangi manipulasi laporan keuangan
Masalah timbul ketika pihak karena menghindari pelaporan keuangan yang
manajemen selaku agen tidak melakukan berlebihan. Oleh karena itu, peneliti tertarik
pengungkapan yang semestinya dilakukan untuk meneliti hubungan antara good
sehingga seringkali laporan keuangan yang corporate governance, kualitas auditor,
disajikan dapat menyesatkan bagi para ketepatan waktu pelaporan, dan kepemilikan
penggunanya. Oleh karena itu, peran auditor saham oleh keluarga terhadap integritas
eksternal selaku pihak yang independen laporan keuangan perusahaan manufaktur
diharapkan dapat memberikan opini atas yang terdaftar di BEI 2009-2011.
kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan
sehingga informasi di dalamnya dapat Rumusan pertanyaan penelitian
diandalkan oleh semua pihak pengguna
laporan keuangan. Selain itu, hampir sebagian 1. Apakah mekanisme good corporate
besar perusahaan di Indonesia berasal dari governance berpengaruh terhadap
perusahaan keluarga yang tumbuh semakin integritas laporan keuangan perusahaan
besar hingga menjual saham di Bursa. manufaktur yang terdaftar di BEI?
paling buruk, hal ini dapat mengakibatkan karena komite audit dibentuk dengan tujuan
penyimpangan penuh atas data akuntansi. agar perusahaan dapat menyajikan laporan
Bahaya utamanya adalah karena konser- keuangan sesuai dengan standar yang berlaku
vatisme merupakan metode yang sangat kasar umum dan menyajikan informasi yang
dan pengaruhnya selalu berubah-ubah, sebenarnya sehingga tidak merugikan para
sedangkan Givoly dan Hayn (2000) dalam stakeholders karena informasi yang bias.
Dewi (2004) menunjukkan terjadi peningkat- Selain itu, persentase saham yang
an konservatisme di Amerika Serikat. Selain dimiliki oleh institusi juga dapat memenga-
itu, Feltham-Ohlson (1996) dan Ahmed et al., ruhi proses penyusunan laporan keuangan
(1998) membuktikan bahwa laba dan aktiva yang tidak menutup kemungkinan terdapat
yang dihitung dengan akuntansi konservatif akrualisasi sesuai kepentingan pihak manaje-
dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai men (Gideon, 2005), dengan adanya
perusahaan. Belkaoui (2004) membuktikan pengawasan dari pihak institusional, maka
bahwa konservatisme dapat berperan meng- pihak manajemen tidak akan bebas menentu-
urangi konflik yang terjadi antara manajemen kan prinsip akuntansi dalam penyusunan
dan pemegang saham akibat kebijakan laporan keuangan sehingga dapat memaksa
deviden yang diterapkan oleh perusahaan. manajemen untuk menerapkan prinsip
Sekar dan Wilopo (2003) membuktikan akuntansi yang konservatif. Pemikiran
bahwa konservatisme memilikki value mengenai hubungan mekanisme good
relevance perusahaan corporate governance terhadap konservatisme
laporan keuangan juga didukung dengan hasil
Corporate Governance penelitian Susiana dan Herawaty (2007) yang
menunjukan bahwa mekanisme corporate
Corporate governance dapat governance memilikki pengaruh signifikan
didefinisikan sebagai seperangkat peraturan terhadap integritas laporan. Oleh karena itu,
yang mengatur hubungan antara pemegang hipotesis yang diajukan adalah:
saham, pengurus (pengelola) perusahaan,
pihak kreditur, pemerintah, dan karyawan H1: Kepemilikan institusional berpengaruh
serta para pemegang kepentingan internal dan positif terhadap integritas laporan
eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak keuangan
dan kewajiban mereka atau dengan kata lain H2:Proporsi komisaris independen
suatu sistem yang mengatur dan mengendali- berpengaruh positif terhadap integritas
kan perusahaan. Tujuan corporate governance laporan keuangan
sendiri adalah untuk menciptakan nilai H3: Jumlah dewan direksi berpengaruh positif
tambah bagi semua pihak yang berkepenting- terhadap integritas laporan keuangan
an (stakeholders). H4: Jumlah komite audit berpengaruh
Adanya mekanisme Corporate positif terhadap integritas laporan
Governance yang baik akan berpengaruh keuangan
positif terhadap integritas laporan keuangan.
Melalui peranan dewan komisaris independen Ketepatan Waktu Pelaporan dan Kualitas
dapat men-dorong proses penyusunan laporan Audit
keuangan yang berkualitas dengan
menerapkan prinsip konservatisme, kehadiran Penelitian Lennox (2000)
dewan direksi juga mendorong terciptanya mengemukakan bahwa KAP yang besar me-
integritas laporan keuangan dengan adanya miliki insentif yang lebih untuk menghindari
pembagian tugas yang jelas di mana masing- hal-hal yang dapat merusak reputasinya
masing direktur membawahi bagian yang dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil.
spesifik, dan kehadiran komite audit juga Hal ini menunjukkan bahwa kualitas jasa
dapat mendorong integritas laporan keuangan audit yang diberikan KAP yang lebih besar
akan menghasilkan opini yang lebih baik Populasi penelitian ini adalah semua
sehingga dapat meningkatkan integritas perusahaan manufaktur yang terdaftar di
laporan keuangan. Selain itu, semakin baik Bursa Efek Indonesia selama periode
integritas laporan keuangan yang dihasilkan, pengamatan 2009-2011. Pengambilan sampel
maka akan menyebabkan perilaku manajer dilakukan dengan metode purposive
yang cenderung menyampaikan laporan judgement sampling di mana sampel dipilih
keuangan tepat waktu dengan tujuan untuk berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
memberitahukan kabar baik. Hipotesis yang oleh peneliti. Beberapa kriteria dalam
diajukan adalah: pemilihan sampel yaitu:
H5: Ketepatan waktu pelaporan berpengaruh Beberapa kriteria yang ditetapkan oleh
positif terhadap terhadap integritas Peneliti dalam memilih sampel adalah:
laporan keuangan 1. Perusahaan selalu terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2009-2011
H6: Kualitas auditor berpengaruh positif 2. Perusahaan menerbitkan laporan
terhadap integritas laporan keuangan keuangan tahunan selama periode
pengamatan
Kepemilikan Saham oleh Keluarga 3. Perusahaan menyajikan laporan
keuangan dalam mata uang Rupiah
Hacimahmutoglu (2007) dalam 4. Perusahaan memilikki akhir tahun fiskal
Francisca, Yavida, dan Nung (2010) yang sama (31 Desember)
mengungkapkan bahwa kebanyakan perusaha- 5. Perusahaan memilikki data yang
an di Turki dikendalikan oleh keluarga berkaitan dengan variabel penelitian
sehingga menyebabkan terjadinya konflik secara lengkap, seperti: data laporan
antara pemegang saham mayoritas dan keuangan, pemegang saham, jumlah
minoritas. Pemegang saham minoritas atau dewan direksi dan komisaris independen,
outside investors seringkali berada pada posisi persentase kepemilikan saham, tanggal
yang berseberangan dengan manajer dan penerbitan laporan keuangan, dan nama
pemegang saham mayoritas dalam proses KAP yang mengaudit perusahaan
pengambilan keputusan atau proses voting Data yang diperlukan diperoleh dari
dalam RUPS sehingga dengan demikian, website resmi BEI www.idx.ac.id dan
dapat menyebabkan terjadinya Pusat Data Pasar Modal IBII.
penyalahgunaan kekuatan oleh pemegang
saham mayoritas yang berakibat pada semakin Definisi operasional dan pengukuran
rendahnya integritas laporan keuangan variabel
perusahaan.
H7: Kepemilikan saham oleh keluarga 1. Variabel dependen
berpengaruh negatif terhadap integritas Variabel dependen penelitian ini adalah
laporan keuangan integritas laporan keuangan dengan
Metodologi Penelitian menggunakan C-score Penman dan
Zhang (2002) sebagai proksi
Sampel yang diteliti konservatisme akuntansi.
-
Cit = (RPresit + DEPRresit + ADVresit)
NOAit 1
RPresit : Hidden reserve biaya riset dan pengembangan dalam laporan keuangan
DEPRresit : Hidden reserve biaya depresiasi yang terdapat dalam laporan keuangan
res
ADV it : Hidden reserve biaya iklan dan promosi yang terdapat dalam laporan
keuangan
NOA : Net operating assets, yang diukur dengan rumus kewajiban keuangan
bersih: (total utang + total saham + total dividen) – (kas + total investasi)
Tabel 1
Hasil Uji Statistik Deskriptifa
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KONS 288 .000002 .911590 .03566859 .097802759
INST 288 .00 99.91 70.3339 20.66478
KomIn 288 .200000 .800000 .39091272 .094700869
Ddir 288 2.00 12.00 4.6458 1.98415
KomAu 288 2.00 5.00 3.0729 .36132
KTW 288 .00 1.00 .8993 .30145
KUA 288 .00 1.00 .3611 .48116
FAM 288 .00 1.00 .6354 .48215
Valid N (listwise) 288
Tabel 2
Hasil Uji Kesamaan Koefisien
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .139 .131 1.062 .289
INST .000 .000 -.024 -.240 .810
KomIn -.085 .106 -.082 -.797 .426
DDir .010 .006 .205 1.625 .105
KomAu -.035 .038 -.131 -.932 .352
KTW -.002 .034 -.005 -.052 .959
KUA .012 .024 .058 .495 .621
FAM -.023 .021 -.115 -1.113 .267
Dum10 .164 .166 .791 .989 .324
Dum11 -.115 .163 -.556 -.707 .480
Inst.D10 .000 .001 -.141 -.552 .582
KomIn.D10 .081 .148 .161 .551 .582
DDir.D10 .001 .009 .037 .165 .869
KomAu.D10 -.060 .047 -.900 -1.277 .203
KTW.D10 .034 .046 .161 .743 .458
KUA.D10 .043 .035 .143 1.214 .226
FAM.D10 -.023 .030 -.096 -.760 .448
Inst.D11 .001 .001 .202 .814 .416
KomIn.D11 .091 .148 .180 .616 .538
DDir.D11 -.003 .009 -.079 -.357 .722
KomAu.D11 .015 .046 .235 .338 .736
KTW.D11 .019 .049 .088 .385 .701
KUA.D11 -.009 .035 -.030 -.255 .799
FAM.D11 .006 .030 .027 .213 .832
Unstandardized
Residual
N 288
Normal Mean ,0000000
Parametersa,b
Std. Deviation ,09216104
Most Extreme Absolute ,268
Differences
Positive ,268
Negative -,182
Kolmogorov-Smirnov Z 4,550
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
2. Uji Multikolinieritas
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinieritas
Hasil uji multikolinieritas (tabel 3) hal yang sama, yaitu tidak ada satu
menunjukkan masing-masing variabel variabel independen yang memilikki nilai
independen terdiagnosa tidak memiliki VIF lebih dari 10 sehingga dapat
korelasi melebihi nilai tolerance = 0.10 disimpulkan bahwa tidak terjadi
dan hasil perhitungan nilai Variance multikolinieritas antar variabel
Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan independen.
3. Uji Autokorelasi
Tabel 4
Hasil Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
Hasil pengujian Breusch-Godfrey Serial artinya nilai tersebut lebih besar dari 0,05
Correlation LM Test pada program Eviews maka dapat disimpulkan tidak terjadi
7 adalah Obs*R_Squared sebesar 2,078171 autokorelasi.
dan Prob. Chi-Square sebesar 0,3538
4. Uji Heterokedastisitas
Tabel 5
Hasil Uji Heterokedastisitas
Heteroskedasticity Test: ARCH
Tabel 7
Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1(Constant) .150 .060 2.503 .013
INST -2.229E-5 .000 -.005 -.078 .938
KomIn -.038 .059 -.037 -.647 .518
Ddir .009 .004 .174 2.446 .015
KomAu -.047 .016 -.175 -2.899 .004
KTW .017 .019 .054 .929 .354
KUA .025 .014 .121 1.719 .087
FAM -.028 .012 -.136 -2.268 .024
a Dependent Variable: KONS
Sumber: Hasil output SPSS V.19
Tabel 7 menunjukkan hasil uji-t yang Pranata dan Mas`ud, 2003). Tindakan
menyajikan hubungan variabel independen monitoring yang lebih optimal dapat
terhadap variabel dependen. memperkecil peluang terjadinya tindakan
a. Kepemilikan Institusional (INST) kurang baik yang dilakukan oleh manajer
Variabel INST menunjukkan nilai sig-t dan manajer akan lebih berhati-hati dalam
(one-tailed) 0,469 (0,938/2), lebih besar mengambil keputusan.
dari α (0,05) yang berarti kepemilikan b. Proporsi Komisaris Independen (KOMIN)
institusional (INST) tidak cukup bukti Variabel KOMIN menunjukkan nilai sig-t
berpengaruh positif terhadap integritas (one-tailed) 0,259 (0,518/2), lebih besar
laporan keuangan (KONS). Hasil peneliti- dari α (0,05) yang berarti bahwa proporsi
an ini tidak mendukung penelitian yang komisaris independen (KOMIN) tidak
dilakukan Pratana & Mas’ud (2003) dan cukup bukti berpengaruh terhadap integ-
Jama’an (2008) yang menemukan adanya ritas laporan keuangan (KONS). Komisaris
pengaruh yang signifikan, namun sejalan independen sejatinya merupakan bagi-
dengan penelitian yang dilakukan oleh an/anggota dari dewan komisaris yang
Bambang Agus Pramuka dan Muh. Arief berasal dari pihak luar perusahaan (outside
Ujiyantho (2007), Susiana dan Arleen director) di mana tujuannya adalah untuk
Herawaty (2007), dan Pancawati menyeimbangkan dalam pengambilan
Hardiningsih (2010) yang menemukan keputusan khususnya dalam rangka
bahwa kepemilikan institusional tidak perlindungan terhadap pemegang saham
berpengaruh signifikan terhadap integritas minoritas dan pihak-pihak lain yang
laporan keuangan. Arah koefisien regresi terkait, dengan demikian sudah seharusnya
yang negatif menunjukkan kehadiran keberadaan komisaris independen pada
investor institusional dinilai kurang suatu perusahaan dapat meningkatkan
optimal dalam melaksanakan fungsi integritas laporan keuangan.
monitoring pada perusahaan terhadap Hasil penelitian ini tidak
manajemen dalam melaporkan tindakan- mendukung hasil penelitian Mayangsari
tindakan dan kinerja manajemen serta (2003) dan Tia Astria (2011) yang
institusional seringkali lebih berfokus pada menemukan adanya pengaruh positif
current earnings (Porter, 1992 dalam signifikan, bahwa masuknya dewan
komisaris yang berasal dari luar perusaha- Ndaruningpuri Wulandari (2006), dan
an akan meningkatkan efektivitas dewan Irene (2010).
dalam mengawasi manajemen untuk men- Ukuran dewan direksi yang besar
cegah terjadinya kecurangan pelaporan dipercaya dapat memonitor proses pelapor-
keuangan, namun sejalan dengan peneliti- an keuangan dengan lebih efektif jika
an Susiana & Herawaty (2007) dan dibandingkan dengan ukuran dewan direk-
Anthony (2012). Arah koefisien regresi si yang lebih kecil, namun hal ini ber-
yang negatif menunjukkan bahwa menurut tentangan dengan hasil penelitian Pratana
Gideon (2005) dalam Pancawati Puspa & Mafu’ud (2003) yang menemu-
Hardiningsih (2010), pemegang saham kan bahwa semakin besar ukuran dewan
mayoritas (pengendali/founders) selaku direksi, maka semakin besar pula
pihak mayoritas juga dalam Rapat Umum kemungkinan terjadinya kecurangan dalam
Pemegang Saham (RUPS) masih meme- pelaporan keuangan. Dewan direksi
gang peranan penting untuk mengangkat merupakan pihak yang bertanggung jawab
dan memberhentikan dewan komisaris atas pengelolaan perusahaan. Direksi harus
sehingga menjadikan dewan komisaris mengelola perusahaan berdasarkan
tidak lagi independen dan fungsi kepentingan bersama, terutama memak-
pengawasan yang seharusnya menjadi simalkan kepentingan pemegang saham.
tanggung jawab anggota dewan menjadi Secara umum peranan dan tugas direksi
tidak efektif serta keberadannya juga gagal ialah menjalankan fungsi pengendalian
untuk mewakili kepentingan pemegang perusahaan dengan tujuan menciptakan
saham lainnya selain pemegang saham nilai tambah bagi pemegang saham dan
mayoritas. Selain itu Sylvia dan Siddharta pihak-pihak yang berkepentingan untuk
(2005) juga menyatakan bahwa keberadaan mendapatkan kepercayaan di masa
dan pengangkatan dewan komisaris inde- mendatang sehingga mendorong tercipta-
penden oleh perusahaan mungkin hanya nya integritas laporan keuangan yang
dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja, tinggi.
tetapi tidak dimaksudkan untuk menegak- d. Komite Audit (KOMAU)
kan Good Corporate Governance (GCG) Variabel KOMAU memilikki nilai
di dalam perusahaan sehingga pada sig (one tailed) 0,002 (0,004/2) yang lebih
praktiknya seringkali dewan komisaris kecil dari α (0,05) yang berarti KOMAU
tidak menjalankan peran pengawasannya memilikki cukup bukti berpengaruh
terhadap pihak top management di mana terhadap integritas laporan keuangan
komisaris independen juga merangkap (KONS). Hasil penelitian ini mendukung
jabatan sebagai top management di penelitian yang dilakukan oleh Jama’an
perusahaan lain. (2008) dan Tia Astria (2011), tetapi tidak
c. Dewan Direksi (DDIR) sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Variabel DDIR memilikki nilai sig oleh Pancawati Hardiningsih (2010). Arah
(one tailed) 0,0075 (0,015/2) yang lebih koefisien regresi yang negatif menunjuk-
kecil dari α (0,05) yang artinya adalah kan adanya kecenderungan bahwa
DDIR memilikki cukup bukti berpengaruh keberadaan komite audit dirasakan masih
terhadap integritas laporan keuangan kurang efektif untuk meningkatkan
(KONS). Hasil penelitian juga menunjuk- integritas laporan keuangan. Daniel (2003)
kan arah positif yang berarti semakin dalam Sutaryo, Payamya, dan Bandi
banyak anggota dewan direksi, maka (2010) yang meneliti mengenai hubungan
semakin tinggi integritas laporan keuang- antara kehadiran komite audit terhadap
an. Hal ini sejalan dengan penelitian yang nilai perusahaan menyimpulkan bahwa
dilakukan Chtourou, et. al. (2001) dan pelaksanaan good corporate governance di
Hermalin & Weisbach (2003) dalam Indonesia terutama mekanisme komite
audit hanya sebatas pelaksanaan formalitas cukup bukti berpengaruh terhadap integ-
saja. Pembentukan komite audit oleh ritas laporan keuangan (KONS). Arah
perusahaan bertujuan hanya untuk positif koefisien regresi menandakan
pemenuhan regulasi yang berlaku, tetapi bahwa semakin tinggi kualitas audit, maka
tidak ditujukan dalam rangka perbaikan semakin tinggi juga integritas laporan
kinerja perusahaan, terutama terkait keuangan, oleh karena itu hipotesis
dengan pengawasan sebagaimana tugas keenam diterima (tidak ditolak). Hasil
dan tanggung jawabnya. penelitian ini sejalan dengan Teori
e. Ketepatan Waktu Pelaporan (KTW) Reputasi dalam penelitian De Angelo
Variabel KTW memilikki nilai sig (1981) dalam Lennox (2000) yang
(one tailed) 0,177 (0,354/2), lebih besar mengemukakan bahwa KAP yang besar
dari α (0,05) yang berarti bahwa KTW umumnya memilikki insentif yang lebih
tidak cukup bukti berpengaruh terhadap untuk menghindari hal-hal yang dapat
integritas laporan keuangan (KONS). Hasil merusak reputasinya jika dibandingkan
penelitian ini sejalan dengan penelitian dengan KAP yang lebih kecil. Hasil
yang dilakukan Dyer & Mc Hugh dalam penelitian ini tidak sejalan dengan peneliti-
Varianada Halim (2000) dan Irene (2010) an yang dilakukan oleh Susiana Herawaty
di mana juga menunjukkan hubungan (2007) yang menemukan hubungan negatif
positif yang tidak signifikan antara yang tidak signifikan, tetapi sejalan dengan
ketepatan waktu pelaporan terhadap integ- penelitian Sekar Mayangsari (2003) dan
ritas laporan keuangan yang mengungkap- Dewanti Oktadella (2011).
kan bahwa perusahaan berskala besar g. Kepemilikan Saham Keluarga (FAM)
cenderung menghadapi tekanan pihak Variabel FAM memilikki nilai sig
eksternal untuk melaporkan laporan (one tailed) 0,012 (0,024/2) yang lebih
keuangannya lebih awal sehingga pelapor- kecil dari α (0,05) yang berarti bahwa
an yang ada lebih kepada pemenuhan FAM memilikki cukup bukti berpengaruh
tuntutan daripada indikasi bahwa laporan terhadap integritas laporan keuangan
keuangan tersebut telah disajikan dengan (KONS). Arah koefisien regresi yang
benar dan jujur. Oleh karena itu ketepatan negatif menunjukkan bahwa perusahaan
waktu pelaporan tidak berpengaruh dengan kepemilikan saham oleh keluarga
terhadap integritas laporan keuangan menunjukkan integritas laporan keuangan
secara mendasar. yang lebih rendah sehingga hipotesis
Arah koefisien regresi yang positif ketujuh diterima (tidak ditolak). Hal ini
menunjukkan bahwa ketepatan waktu disebabkan karena dengan adanya
pelaporan sangat penting dan diperlukan kepemilikan saham oleh keluarga membuat
oleh para investor sebagai dasar keluarga yang lebih mengerti dan
pembuatan keputusan yang tepat dan mengetahui seluk-beluk perusahaan
akurat. Selain itu ketidaktepatan waktu sehingga mengakibatkan pihak keluarga
pelaporan dapat mengindikasikan sebagai juga yang menjadi top management di
pertanda buruk bagi perusahaan karena perusahaan tersebut sehingga mungkin
seringkali perusahaan berlambat-lambat terjadinya pengambilan keputusan yang
dalam melaporkan bad news. hanya memaksimalkan kepentingan
f. Kualitas Audit (KUA) keluarga dan tidak dilakukannya pengung-
Variabel KUA memilikki nilai sig kapan informasi keuangan yang sebenar-
(one tailed) 0,0435 (0,087/2) yang lebih nya.
kecil dari α (0,05), berarti KUA memilikki