You are on page 1of 9

TUGAS MAKALAH

KOMUNITAS TUMBUHAN
MATA KULIAH EKOLOGI TUMBUHAN

Oleh Kelompok 4 :
INDAH NURUL IZZAH (210107500005)
HESTI EKA SAPUTRI (210107500011)
GWYNETH OCTACLARISSA DIAN CRISTY (210107502033)
AULIYAH RAMADHANI (210107502036)
ANDI NURKANIA (210107502003)
Pendidikan Biologi B
Dosen pengampuh : Dr. Evi Restiana

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2022
BAB I
PENDAHULUAN

Konsep komunitas adalah salah satu dari asas-asas dalam pemikiran dan
praktek ekologi yang paling penting. Hal in! penting untuk tcori ekologi sebab hal
ini menegaskan kenyataan bahwa pusparagam jenis organisme biasanya hidup
bersama di dalam cara yang beraturan, tidak hanya begitu saja tersebar di atas bumi
sepert: yang bebas tidak tergantung sama lai . Seperti amuba, komurutas biotik tetap
selalu berubah tampaknya, tetapi dia mempunyai struktur dan fungsi yang Gapat
dipelajari dan dilukiskan, serta yang merupakan tanda-tanda yang unik dari
golongan. Viktor E. Shelford, perintis di dalam bidang ekologi komunitas biotik
sebagai suatu kumpulan dengan kesatuan komposisi taksonomik serta secara relatif
tampak seragam". Kepadanya kita dapat menambahkan : "dan dengan organisasi
trofik serta pola metobolik tertentu". Komunitas dapat ditentukan dengan tajam dan
dipisahkan satu dari lainnya, dan hal ini akan demikian, tentunya, apabila habitat
komunitas memperlihatkan perubahan yang mendadak tajam.
Komunitas yang terdiri dari beberapa populasi bersifat dinamis dalam
interaksinya yang berarti dalam ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa.
Perkembangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan disebut suksesi
ekologi atau suksesi. Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik
dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir dengan sebuah komunitas
atau ekosistem klimaks atau telah tercapai keadaan seimbang (homeostatis)
(Suharno, 1999:184). Di alam terdapat dua macam suksesi yaitu suksesi primer dan
suksesi sekunder.
Vegetasi merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam arti luasnya.
Pada umumnya, tumbuhan terdiri dari beberapa golongan antara lain pohon yaitu
berupa tegakan dengan ciri-ciri tertentu. Kemudian dapat diketemukan semak
belukar dan lain-lain tergantung dari ekosistem yang diamati. Tumbuhan bawah
merupakan tumbuhan yang termasuk bukan tegakan atau pohon namun berada di
bawah tegakan atau pohon (Odum, 1993).
Untuk masyarakat tumbuhan adalah sekelompok tumbuhan yang dapat
menggambarkan berbagai komunitas atau populasi yang terdiri dari berbagai jenis
tumbuhan yang terdapat atau hidup di suatu wilayah atau di suatu habitat. Suatu
tipe vegetasi pada umumnya dapat memberikan ciri - ciri, keadaan atau kondisi
suatu wilayah menurut macam dan distribusi jenis - jenisnya dalam skala ruang dan
waktu, misalnya komunitas vegetasi rawa, padang rumput atau ladang pada musim
hujan. Dalam hal ini komunitas tumbuhan dapat berarti sebagai sekumpulan
beberapa populasi tumbuhan yang tumbuh bersama di suatu habitat atau suatu
daerah yang mempunyai ciri jenis tumbuhan tertentu yang telah beradaptasi pada
lingkungan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian komunitas tumbuhan?
2. Karakteristik komunitas tumbuhan?
3. Struktur Komunitas tumbuhan?
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian komunitas tumbuhan?
2. Mengetahui Karakteristik komunitas tumbuhan?
3. Mengatahui Struktur Komunitas tumbuhan?.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunitas Tumbuhan


Pada umumnya komunitas tumbuhan merupakan gabungan dari berbagai jenis
tumbuhan dengan pola penyebaran yang saling tumpang tindih dan berinteraksi satu
sama lainnya. Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada
suatu waktu dan dacrah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu
sama lain. Makhluk hidup ataupun organisme di alam ini tidak bisa hidup secara
terpisah atua sendiri-sendiri, individu-individu ini akan berhimpun kedalam suatu
kelompok membentuk populasi yang kemudian populasi populasi ini akan
membentuk suatu asosiasi yang dinamakan dengan yang hidup pada suatu waktu
dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Suatu komunitas tumbuhan adalah sekelompok populasi berbagai jenis
tumbuhan di suatu daerah tertentu. Dalam hal ini komunitas dapat mencakup semua
populasi dari bermacam - macam jenis tumbuhan di daerah tersebut, atau dapat pula
diartikan lebih sempit, misalnya sebagai komunitas rerumputan, atau komunitas
paku - pakuan di daerah itu. Secara subjektif dipahami bahwa komunitas hutan
berbeda dengan komunitas padang rumput dalam hal kelompok jenis yang
menyusunnya atau struktur vegetasinya, tetapi pada kenyataannya komunitas dapat
pula merupakan kumpulan dari suatu populasi pohon atau rerumputan, yang
cenderung terdapat berulang - ulang dalam habitat dan lingkungan yang serupa.
Semua organisme beserta lingkungannya bersifat dinamis, artinya bahwa di
antara mereka selalu terjadi interaksi sehingga menghasilkan perubahan. Setiap
organisme, di mana saja berada akan berusaha menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungan melalui perubahan pada tubuh atau fungsinya, sedangkan lingkungan
juga mengalami perubahan melalui proses fisik atau biogeokimia untuk
mempertahankan kualitas penunjang kehidupan dan keseimbangan system dalam
komunitas.
B. Karakteristik Komunitas Tumbuhan
Penampilan komunitas tumbuhan biasanya tergantung dari komposisi
structural jenis tumbuh - tumbuhannya, misalnya apa jenisnya, bagaimana bentuk
kehadiran tumbuh - tumbuhannya apakah merambat, berbentuk semak, epifit atau
liana, dan bagaimana cara tumbuh serta reproduksinya, dan sebagainya.
Mempelajari komunitas tumbuhan dari sudut bentuk - bentuk kehidupannya
dapat membantu kita untuk memahami dan mengerti tentang fungsi tumbuh -
tumbuhannya dalam suatu komunitas. Dalam mempelajari struktur komunitas
tumbuhan perlu dikaji jenis - jenisnya, bagaimana kelimpahannya, bagaimana
penyebaranannya atau bagaimana jenis tumbuhan bersama - sama membentuk
komunitasnya secara keseluruhan.
Bagaimanapun macam komunitas tumbuhan yang terdapat dalam suatu habitat,
komunitas tumbuhan yang ada akan mempunyai karakteristik tertentu yang
spesifik. Menurut Sastroutomo (1990 ) komunitas tumbuhan yang terdapat disuatu
habitat pada umumnya mempunyai macam - macam karakteristik tertentu, seperti
berikut :
1. Komposisi jenis, misalnya perbedaan jenis, jenis - jenis yang sedikit dan
langka, atau memiliki kepentingan relatif tertentu.
2. Fisiognomi, yaitu mempunyai bentuk atau arsitektur tumbuhan tertentu, bentuk
hidup, penutupan tajuk, indeks luas daun dan fenologi.
3. Pola sebaran jenis, misalnya sebaran spasial yang luas atau relung yang
tumpang tindih.
4. Keanekaragaman jenis, misalnya kelimpahan, kekayaan, keanekaan dan
keragaman jenis.
5. Daur hara, misalnya kebutuhan akan nutrient, kemampuan menyimpan dan
kecepatan pengembalian unsur hara ke dalam tanah.
6. Perubahan dan perkembangan dalam skala ruang dan waktu, misalnya proses
suksesi, respon terhadap perubahan iklim dan lingkungan mikro.
7. Produktivitas setiap jenis, misalnya biomassa, produktivitas primer, alokasi
dan efisiensi produktivitas.
C. Struktur Komunitas
Shukla dan Chandet ( 1996 ) menyatakan bahwa dengan mengacu pada konsep
ekosistem, yang dimkasud dengan struktur komunitas tumbuhan adalah suatu
deskripsi tentang masyarakat tumbuhan yang dapat memberikan gambaran
mengenai kondisi lingkungan dan distribusi nutrient di habitatnya.
Menurut Kent dan Coker ( 1992 ) srtruktur komunitas tumbuhan merupakan
suatu deskripsi masyarakat tumbuhan berdasarkan bentuk luar ( morfologi ),
stratifikasi vertical dan sebaran secara horizontal bentuk hidup ( life form ), dan
ukuran / besar tumbuhan yang ada pada suatu saat. Pada dasarnya deskripsi tentang
struktur komunitas tumbuhan berhubungan erat dengan komposisi jenis tumbuhan
dan kelimpahannya, serta susunan vertical jenis - jenisnya.
1. Komposisi Vegetasi
Komposisi vegetasi atau komposisi flora adalah daftar jenis tumbuh -
tumbuhan yang ada dalam suatu komunitas di suatu daerah. Data flora atau -
vegetasi tersebut dinamakan data floristic.
2. Kelimpahan
Kelimpahan adalah parameter yang mencerminkan distribusi relatif species
dalam komunitas. Parameter yang digunakan untuk menentukan kelimpahan
masyarakat tumbuhan adalah :
a.) Frekuensi ( derajat penyebaran suatu jenis tumbuhan di dalam komunitas ).
b.) Kerapatan ( jumlah individu per satuan luas ).
c.) Penutupan tajuk/ cover (penutupan tajuk terhadap permukaan tanah /
kerimbunan)
d.) Dominansi jenis ( jenis tumbuh - tumbuhan yang terdapat dalam suatu
komunitas yang menguasai/merajai dan dapat menunjukan ciri masyarakat
tumbuhan di komunitas tersebut dengan jenisnya )
e.) Asosiasi interspesifik ( berbagai jenis tumbuh - tumbuhan tumbuh bersama
saling berdekatan dan saling berasosiasi/hubungan satu sama lainnya )
f.) Stratifikasi (lapisan vertical komunitas tumbuhan )
g.) Bentuk hidup ( perilaku hidup / musiman )
h.) Fungsi komunitas ( berbagai aspek atau proses yang berlangsung dalam
komunitas yang berkaitan dengan interaksi tumbuh - tumbuhan dengan habitat,
lingkungan dan biota lainnya )
3. Rantai Pangan dan Metabolisme
Rantai pangan dan metabolisme merupakan suatu pengalihan energi dari
sumber daya dalam tumbuh - tumbuhan melalui serangkaian hubungan antar
makhluk hidup yang memakan dan yang dimakan dalam suatu jaring - jaring
kehidupan.
4. Struktur Jenjang Trofik dan Piramida Makanan
Struktur jenjang trofik dan piramida makanan menentukan besar dan
banyaknya metabolisme yang berlangsung dalam tubuh. Semakin kecil ukuran
tubuh tumbuhan semakin besar metabolisme per gram biomassanya.
5. Produktivitas Serasah dan Laju Pembusukan/Dekomposisi
Produktivitas adalah laju kecepatan penyimpanan energi oleh makhluk hidup
yang berperan sebagai produsen, melalui proses fotosintesis dan kemosintesis
dalam bentuk materi organis yang dapat digunakan sebagai bahan pangan atau
sumber energi,
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. komunitas tumbuhan adalah sekelompok populasi berbagai jenis tumbuhan di
suatu daerah tertentu..
2. Karakteristik komunitas tumbuhan yaitu Komposisi jenis, misalnya perbedaan
jenis, jenis - jenis yang sedikit dan langka, atau memiliki kepentingan relatif
tertentu. Fisiognomi, yaitu mempunyai bentuk atau arsitektur tumbuhan
tertentu, bentuk hidup, penutupan tajuk, indeks luas daun dan fenologi. Pola
sebaran jenis, misalnya sebaran spasial yang luas atau relung yang tumpang
tindih. Keanekaragaman jenis, misalnya kelimpahan, kekayaan, keanekaan dan
keragaman jenis. Daur hara, misalnya kebutuhan akan nutrient, kemampuan
menyimpan dan kecepatan pengembalian unsur hara ke dalam tanah.
Perubahan dan perkembangan dalam skala ruang dan waktu, misalnya proses
suksesi, respon terhadap perubahan iklim dan lingkungan mikro. Produktivitas
setiap jenis, misalnya biomassa, produktivitas primer, alokasi dan efisiensi
produktivitas.
3. srtruktur komunitas tumbuhan merupakan suatu deskripsi masyarakat
tumbuhan berdasarkan bentuk luar ( morfologi ), stratifikasi vertical dan
sebaran secara horizontal bentuk hidup ( life form ), dan ukuran / besar
tumbuhan yang ada pada suatu saat. Pada dasarnya deskripsi tentang struktur
komunitas tumbuhan berhubungan erat dengan komposisi jenis tumbuhan dan
kelimpahannya, serta susunan vertical jenis - jenisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, R., Salsabila, H., & Malik, A. (2018). Pemahaman tentang lingkungan
berkelanjutan. Modul, 18(2), 75-82.
Maalalu, J. L., & Rumahlatu, D. (2018). Struktur Komunitas Tumbuhan Paku
(Pteridophyta) Di Kawasan Hutan Kusu-Kusu Kecamatan Nusaniwe Dan
Soya Kecamatan Sirimau Kota Ambon Sebagai Sumbangan Ilmiah Bagi
Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan. Biopendix: Jurnal Biologi, Pendidikan
Dan Terapan, 5(1), 29-36
Maisyaroh, W. (2010). Struktur Komunitas Tumbuhan Penutup Tanah di Taman
Hutan Raya R. Soerjo Cangar, Malang Structure of Ground Cover Plant
Community R. Soerjo Grand Forest Malang. Jurnal Pembangunan dan
Alam Lestari, 1(1).
Zahra, P. H., Bancin, H., & Amin, N. (2022, June). Struktur Komunitas Tumbuhan
Herba Di Desa Iboih Kecamatan Suka Karya Kota Sabang. In Prosiding
Seminar Nasional Biotik (Vol. 9, No. 1, pp. 48-51).
Sofiah, S., Setiadi, D., & Widyatmoko, D. (2013). Pola penyebaran, perlindungan
dan asosiasi bambu pada komunitas tumbuhan di Taman Wisata Alam
Gunung Baung Jawa Timur. Berita Biologi , 12 (2), 239-247.
Hadi, Nasir. 2020. Buku Ajar Ekologi Tumbuhan. Jakarta
Dr.Ir Jayadi (2015), Ekologi Tumbuhan. Mataram : Sanabil
Odum, H. T., 1992. Ekologi Sistem Suatu Pengan Ekologi Sistem Suatu
Pengantar . Yogyakarta : UGM Press.

You might also like