Professional Documents
Culture Documents
Laporan - Amira Nur Fadiyah - 195100907111047 - Y5 - Desain Dan Uji Kuat Tekan
Laporan - Amira Nur Fadiyah - 195100907111047 - Y5 - Desain Dan Uji Kuat Tekan
MEKANIKA STRUKTUR
FOTO
3X4
Asisten:
1. Alri Okta Pratama
2. Marlyn Andriani
1.2 Tujuan
• Mahasiswa mampu membuat menara dengan perhitungan rinci tentang tegangan
yang mengenainya
BAB II METODE
2.3 Sebutkan faktor yang perlu diperhatikan dalam perancangan menara kayu!
Kayu sebagai salah satu bahan alamiah dalam golongan anistropic memiliki karakteristik
tegangan yang berbeda antara tegangan tekan, tegangan tarik, tegangan lentur, dan tegangan
gesernya. Dalam merancang suatu desain menara kayu terdapat beberapa faktor yang perlu
diperhatikan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari desain atau rangkain menara kayu, luas
penampang atau dimensi, dan elastisitas kayu (Kistiani, 2006).
2.5 Sebutkan dan jelaskan persamaan yang digunakan untuk uji tekan!
Pada literatur Wariyatno dan Haryanto (2013) terdapat suatu persamaan atau rumus yang
dapat digunakan untuk menghitung besarnya nilai kuat tekan suatu benda. Pada literaturnya
menjelaskan bahwa bahan ujinya yang berupa beton adalah bahan yang relative kuat dalam
menahan gaya tekan. Kuat tekan beton dapat diwakili oleh tegangan tekan maksimum f’c
dengan satuan MPa (Mega Pascal). Untuk rumus empiris yang digunakan untuk menghitung
kuat tekan benda yaitu:
𝑃
𝑓 ′𝑐 =
𝐴
Keterangan:
f’c = kuat tekan beton (N/mm2)
P = beban maksimum (N)
A = luas permukaan benda uji silinder (mm2)
Menurut Irsan (2014) dalam skripsinya yang menjelaskan bahwa benda yang akan diuji
harus memenuhi beberapa ketentuan seperti benda uji harus sama jenisnya, bebas cacat, dan
mempunyai identitas dengan pemberian nomor dan huruf. Pada penelitiannya dilakukan
pengukuran kemampuan kayu untuk menahan gaya dari luar yang dating pada arah sejajar
maupun yang tegak lurus serat. Pada arah yang tegak lurus serat, cenderung memperpendek
atayu menekan bagian-bagian kayu secara Bersama-sama. Persamaan yang digunakan
untuk menghitung nilai kuat tekan dari kayu sejajar serat adalah:
𝑃
𝑓𝑐 =
𝑏. ℎ
Dimana:
fc = Kuat tekan kayu (Mpa)
P = Beban Maksimum (N)
b = Lebar benda uji (mm)
h = Tinggi benda uji (mm)
2.6 Sebutkan dan jelaskan alat yang digunakan untuk uji kuat tekan!
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menguji kuat tekan suatu benda adalah
Brazilian test. Alat Brazilian test atau uji Brazilian adalah metode uji tidak langsung yang
digunakan untuk mendapatkan besar nilai dari kuat tekan bahan rapuh seperti beton, batu dan
bahan yang menyerupai batu. Kompresi menginduksi tegangan tarik normal ke diameter
vertikal, yang pada dasarnya konstan di wilayah sekitar pusat. Kuat tekan biasanya dihitung
berdasarkan asumsi bahwa kegagalan terjadi pada titik tegangan tarik maksimum (Li dan
Wong, 2013).
Brazilian test dapat juga dikenal sebagai uji kuat tarik batuan yang dipergunakan untuk
menentukan sifat mekanik batuan. Terdapat dua metode yang digunakan dalam Brazilian test
yaitu secara langsung dan tidak langsung, namun pada umumnya pengujian secara tidak
langsung lebih sering digunakan karena libih sederhana. Uji Brazilian test merupakan salah
satu alat pengujian yang umumdigunakan untuk mengetahui kapasitas tarik atau kuat tekan
material getas seperti beton, batuan ataupun kayu (Riyamizard, 2019).
Membuat desain
Disiapkan
Kayu
Hasil
3.2.2 Pengujian Menara
Disiapkan
Penggaris
Digunakan untuk
mengukur dimensi menara
Menara
Dial mikrometer
Di setting
Engkol diputar
Dial mikrometer
Catat hasil
1 Kayu
2 Penggaris
3 Gergaji
4 Lem
5 Menara
6 Brazilian test
La = L1
La = 36,6 cm2
La = L1
La = 35,4 cm2
C. Luas Total
A total = La + Lb
A total = 36,6 + 35,4
A total = 72 cm2
P = 68,5 KgF
F = P/A
F = 68,5/72
F = 0,951 KgF/cm2 atau 93,261 kPa
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisa prosedur
Pada praktikum desain dan uji kuat menara kayu terdiri dari dua macam prosedur.
Prosedur pertama yaitu pembuatan menara kayu dan prosedur kedua adalah langkah
kerja uji kuat tekan menara kayu. Pada pembuatan menara kayu alat dan bahan yang
digunakan adalah kayu, gergaji, dan lem. Langkah pertama yaitu membuat desain dari
menara, kemudian menyiapkan alat dan bahan. Setelah itu kayu dipotong sesuai dengan
kebutuhan dan ukuran yang ditentukan menggunakan gergaji. Kemudian lem
dipergunakan untuk merekatkan rangkaian menara kayu. Apabila sudah rekat menara
kayu siap untuk digunakan sebagai bahan perlakuan.
Sedangkan untuk prosedur kedua dalam menguji kuat tekan menara kayu
menggunakan alat dan bahan yang terdiri dari alat uji Brazilian test, penggaris, dan
menara kayu. Langkah pertama dalam proses uji yaitu untuk menyiapkan alat dan bahan
terlebih dahulu, kemudian mengukur dimensi dari menara dengan penggaris. Setelah
dimensi dari menara telah diukur dan dicatat, letakkanlah di atas meja dinamis.
Selanjutnya dial mikrometer di setting terlebih dahulu dan setelahnya engkol diputar. Saat
pemutaran engkol amati beban yang tercatat pada dial mikrometer. Langkah terkakhir
yaitu untuk mencatat hasil.
4.2.2 Analisa data
Pada praktikum kali ini didapatkan data hasil praktikum yang berupa panjang dan
lebar dari bagian bawah dan atas menara yang menyentuh meja dinamis dan lempeng
statis, beserta hasil dari pengamatan dial mikrometer. Pada menara kayu yang
dipergunakan pada praktikum hanya memiliki satu balok sebagai bagian yang menyentuh
meja dinamis dan lempeng statis. Panjang dan lebar dari pengukuran balok bagian atas
secara berurutan adalah 6 cm dan 6,1 cm, serta hasil perhitungan lebar adalah 36,6 cm2.
Kemudian untuk panjang dan lebar dari pengukuran balok bagian bawah secara berurutan
adalah 6 cm dan 5,9 cm, serta hasil perhitungan lebar adalah 35,4 cm2. Hasil dari
perjumlahan luas total adalah 72 cm2 dan didapatkan hasil pengamatan dial mikrometer
atau beban maksimum yaitu sebesar 68,5 KgF, dimana pada pengamatan dial mikrometer
satu kali putaran penuh sama dengan 10 KgF. Dari data-data yang telah diperoleh, besar
nilai kuat tekan yang didapatkan yaitu 0,951 KgF/cm2 atau 93,261 kPa.
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum desain dan uji kuat menara kayu dilakukan untuk supaya mahasiswa
memahami dan mampu membuat menara dengan perhitungan rinci tentang tegangan yang
mengenainya. Dalam praktikum ini dapat dipahami bahwa pembuatan dan peancangan desain
dari menara dapat mempengaruhi hasil dari kuat tekan menara tersebut. Desain dari menara
kayu dan luas menara yang bersentuhan pada meja dinamis serta lempeng statis dapat juga
mempengaruhi hasil beban maksimum. Untuk desain menara kayu yang dibuat dan digunakan
pada praktikum kali ini hanya memiliki 1 balok pada bagian atas maupun bawah. Oleh karena
itu total luas yang dijumlahkan hanya 2. Hasil yang diperoleh pada saat pengujian Brazilian
test didapatkan beban maksimum sebesar sebesar 68,5 KgF dan nilai kuat tekan sebesar
0,951 KgF/cm2 atau 93,261 kPa. Dari praktikum ini telah dipahami cara mendesain dan
melakukan perhitungan secara rinci untuk mendapatkan hasil kuat tekan dari suatu bahan
atau benda.
Irsan. 2014. Pengaruh Asam Sulfat (H2so4) Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Kayu
Kelapa. [Skripsi]. Makassar: Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar.
Kistiani, F. 2006. Tinjauan Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Kayu Berdasarkan Pkki 1961, Sni M.
27 – 1991 – 03 Dan Sni M. 25 – 1991 – 03. Media Komunikasi Teknik Sipil. 14(2): 206-
213.
Li, D., dan Wong, L. N. 2013. The Brazilian Disc Test for Rock Mechanics Applications: Review
and New Insights. Rock Mech Rock Eng. 46: 269–287.
Riyamizard. 2019. Analisis Pengujian Brazilian Test Untuk Memprediksi Nilai Hubungan
Antara Blok Punch Index (Bpi), Point Load Index (Pli) Dan Analisis Stand Up Time
Lubang Bmk 34 Cv.Bara Mitra Kencana. [Skripsi]. Padang: Teknik pertambangan
Sekolah Tinggi Teknologi Industri.
Samui, p., Kim, D., Iyer, N. R., dan Chaudhary, S. 2020. New Materials in Civil Engineering.
Oxford: Butterworth-Heinemann.
Siagian, C., Dapas, S. O., dan Pandaleke, R. 2017. Pengujian Kuat Lentur Kayu Profil
Tersusun Bentuk Kotak. Jurnal Sipil Statik. 5(2): 95-102.
Wariyatno, N. G., dan Haryanto, Y. 2013. Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Sebagai Nilai
Estimasi Kekuatan Sisa Pada Beton Serat Kasa Aluminiumakibat Variasi Suhu.
Dinamika Rekayasa. 9(1): 21-28.
LAMPIRAN LITERATUR
LAMPIRAN DOKUMENTASI
KELAS Y
KELOMPOK Y5
Lb = L1
Lb = 35,4 cm2
C. LUAS TOTAL
A Total = La + Lb
A Total = 36,6 + 35,4
A Total = 72 cm2
P = 68,5 KgF
F= P
A
F = 68,5/ 72