Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawaratan
berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki
keyakinan, dan nilai yang mendasarinya,tujuan yang hendak dicapai serta
pengetahuan dan keterampilan yang ada.dan salah satunya adalah "Model
Konsep Dan Teori Keperawatan Florence Nightingale.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
& Prescott, 1985; Henry, Woods & Nagelkerk,1990) dalam (Alligood, 2010).
Dia mulai sekolah keperawatan di Rumah Sakit St Thomas di Inggris dan
menulis banyak naskah tentang rumah sakit reformasi dan perawatan (Brown,
1988; Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010). Nightingale (1969)
menjelaskan bahwa “pengetahuan keperawatan berbeda dari pengetahuan
medis”.
Akhir hidup Florence Nightingale meninggal dalam tugasnya pada tanggal
13 Agustus 1910 pada usia 90 tahun karena penyakit tifus. Florence telah berjasa
besar bagi dunia medis, khususnya menetapkan fondasi keperawatan. Betapa
perawat adalah profesi yang penting dan harus diperlengkapi dengan pendidikan
khusus. Tidak heran, bila profesi ini kini menjadi profesi yang sangat mulia, jauh
melebihi pandangan masyarakat Inggris sebelumnya.
4
menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien. Prinsipnya mencakup bidang
pelayanan, penelitian, dan pendidikan. Hal paling penting adalah konsep dan
prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik keperawatan (marriner- tomey,
1994). Nightingale berpikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat
bahwa observasi [pengkajian] bukan demi berbagai informasi atau fakta yang
mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan
keamanan.
5
berat teori ini adalah pada aspek lingkungan. Nightingale meyakini bahwa
kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan perawatan yang
layak.
6
bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara
bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang
lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur
harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur
harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan
bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa
supaya mendapat ventilasi.
7
c. Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan
spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan
dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan
observasi (pengamatan) dalam hubungan dengan kasus-kasus secara
spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada
umumnya. Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial
dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu
lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan
rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas
yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
2.4.1 Manusia
Manusia mencerminkan tiga komponen, yaitu body, mind, and spirit.
Ketiga komponen tersebut saling berpengaruh dan menjadi satu kesatuan.
Manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus terpenuhi.
Kebutuhan kebutuhan tersebut melipupi kebutuhan bio-
psiko,sosio,spiritual, kultural (Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Ners,
2012). Manusia mencari dan menggunakan sumber-sumber yang
diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan dasarnya.
8
Keperawatan melihat manusia sebagai seorang klien yang menjadi sasaran
utama dalam memberikan pelayanan kesehatan. Hal ini tidak jauh berbeda
dengan pandangan Nightingale mengenai manusia. Nightingale melihat
manusia sama seperti seorang klien. Konsep manusia menurut Nightingale,
yaitu hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya (Yetti, 2014).
9
2.4.2 Sehat-Sakit
Kesehatan adalah karunia Tuhan yang harus disyukuri, dipelajari,
dilindungi, dan ditingkatkan. Kesehatan adalah hak asasi dan sekaligus
inverstasi serta modal utama untuk berkarya dan beraktifitas serta
produktif merupakan tujuan hidup manusia. Sehat adalah keadaan
seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sebagai umat
manusia sesuai dengan tingkat dan derajat masing-masing. Sehat yaitu
individu yang mampu memanipulasi pengaruh lingkungan tanpa
menimbulkan ketegangan serta tidak menimbulkan ketidak seimbangan
pada dirinya. Sehat adalah adanya keseimbangan komponen komponen
biologis, psikologis, sosial budaya dan spritual individu. Nightingale
mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan baik dan menggunakan
semua kekuatan atau sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup (Alligood
dan Tomey, 2010). Nightingale juga mendefinisikan kesehatan sebagai
kondisi sejahtera dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki
hingga batas maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan
yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang
dialami sehingga individu dapat kembali sehat (Asmadi, 2008). Sakit
adalah keadaan yang disebabkan oleh berbagai macam dapat
menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, baik fungsi
jaringan itu sendiri maupun fungsi tubuh. Nightingale melihat penyakit
sebagai proses pergantian atau perbaikan (reparative process) (Kusnanto,
2004). Konsep sehat-sakit Nightingale berfokus pada perbaikan untuk
sehat. Asumsi sehat-sakit Nightingale ialah perawatan sebagai wujud
tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan. Manfaat teori ini ialah
menjadi suatu pijakan bagi pengembangan teori keperawatan sesudahnya,
dapat diterapkan dengan modifikasi dalam banyak tatanan keperawatan,
mendorong pemikiran produktif bagi perawat dan profesi keperawatan
10
(Asmadi, 2008).
2.4.3 Lingkungan
Lingkungan adalah semua kondisi yang mungkin mempengaruhi klien
dan tempatnya berada, dimana terdapat kebutuhan pelayanan kesehatan.
Terdapat hubungan berkelanjutan antara klien dan lingkungan. Hubungan
tersebut dapat berupa pengaruh positif dan negative pada tingkat kesehatan
manusia dan kebutuhan pelayanan kesehatan. Selain itu, semua faktor-
faktor di rumah, tempat kerja, atau komunitas juga mempengaruhi tingkat
kesehatan klien dan kebutuhan pelayanan kesehatan. Dengan meyakini
pentingnya faktor kondisi lingkungan yang sehat berhubungan dengan
status kesehatan klien. Didalamnya terdapat banyak komponen lingkungan
yang penting yang berpengaruh pada kesehatan, seperti udara segar, air
bersih, saluran pembuangan yang efisien, kebersihan, cahaya, dll. Dengan
aspek komponen lingkungan yang paling diutamakan oleh Nightingale
ketika melakukan perawatan terhadap klien yaitu ventilasi yang cukup bagi
klien. Pada Meleis (2006) menyebutkan bahwa konsep Nightingale tentang
lingkungan berfokus pada pelayanan keperawatan dan sarannya, bahwa
perawata tidak perlu mengatahui semua tentnag proses penyakit yang
merupakan awal usaha untuk membedakan antara keperawatan dengan
kedokteran, seperti penyediaan udara segar, pencahayaan, kehangatan,
sanitasi, ketenangan, dan nutrisi yang kuat (Nightingale, 1860).
2.4.4 Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengabdi pada manusia dan
kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat diatas
kepentingan sendiri, menggunakan pendekatan holistic, bentuk
pelayanannya bersifat humanistik, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatannberpegang pada standar asuhan keperawatan serta
11
menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntutan utama melaksanakan
asuhan keperawatan. Teori Nightingale dan kaitannya dengan keperawatan,
Nightingale merupakan pelopor model awal keperawatan.
12
1. Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus
menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap
perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih,
sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan
2. Air
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit
pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air
tetap terjaga kebersihannya. Saluran pembuangan yang efesien
3. Saluran pembuangan yang efisien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan
keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran
sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
4. Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien.
Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses
penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada
kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi
oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun
lingkungan. Kebersihan
5. Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah
cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat
yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa
klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak
terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan). Perawat
adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit, tetapi tidak
untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah
13
merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting
dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah beda
perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk
menyembuhkan penyakit kepada si pasien, tetapi mereka juga harus bisa
membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah
mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin
mereka tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun
perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, artinya kita
bisa meringankan.
14
b. Kelemahan teori Florence Nigtingale
15
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai
fokus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses
penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan
dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan
lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai dari
pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori
tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri
tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspinisi dalam perkembangan praktik
keperawatan, deum terligno sehingga akhirnya dikembangkan secara luas,
paradigma perawat dalam tindakan pls Inmigo keperawatan hanya memberikan
kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat
memengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan
3.2 Saranl
Dalam praktik pelayanan kesehatan sehari-hari perlu adanya penerapan teori
modern nursing ini oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
terhadap pasien. Selain itu, perawat perlu memahami lebih dalam lagi tentang
teori keperawatan menurut florence nightingale ini, supaya dapat meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap klien/pasien.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sasyono. Didik. Dkk. (2017). Teori Florence Nightingale. Madura. Universitas Ilmu
Kesehatan Ngudia Husada Madura. Diunduh melalui :
https://ahmadjamal09.blogspot.com/2017/12/teori-florencenightingale.html?m=1.
Diakses pada tanggal 22 Oktober 2022 Pukul 10.00 WIB.
17