You are on page 1of 7

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 421-427

Peran Sukuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam Pertumbuhan


Pembangunan Ekonomi Indonesia
Siti Latifah
Prodi Magister Ekonomi Syariah, IAIN Kudus
*Email korespondensi: sitilatifah1619@gmail.com

Abstract
Indonesia has enormous potential in developing Islamic finance because Indonesia has the largest number of
Muslims in the world and high economic growth. The issuance of State Sharia Securities (sukuk) has become the
main financing instrument. The presence of sukuk further strengthens the government's ability to finance the
budget deficit. The government has many choices in determining the combination of its financing instruments.
The government can keep debt costs to a minimum. This study aims to determine 1) the development of sukuk in
Indonesia and 2) the role of sukuk in Indonesia's economic growth. This research uses qualitative methods and
library research approach. Researchers use secondary data, namely data sourced from existing literature or
references. The results of this study are 1) The Indonesian government has issued Retail Sukuk (SR), namely SR
001 - SR 013. The issuance of State Sukuk from year to year continues to increase, in accordance with
developments and strategies applied in the APBN. 2) The role of State Sukuk has a very positive impact, such as
financing project development, encouraging development of the Islamic financial market, creating branch marks
in the Islamic financial market, developing alternative investment instruments, and utilizing public funds.

Keywords: Sukuk, Government, Economic, Sharia

Saran Sitasi: Latifah, S. (2020). Peran Sukuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam Pertumbuhan
Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 421-427.
doi:http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v6i3.1369

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v6i3.1369

1. PENDAHULUAN maupun negara adalah surat berharga berdasarkan


Global Islamic Finance Report 2018 melaporkan prinsip syariah, atau secara internasional dikenal
bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk dengan istilah Sukuk. Instrumen keuangan syariah ini
mengembangkan keuangan syariah. Karena Indonesia berbeda dengan surat berharga konvensional.
didukung oleh jumlah penduduk Muslim terbesar di Perbedaan yang prinsip antara lain surat berharga
dunia, bonus demografi, kelas menengah yang besar, berdasarkan prinsip syariah menggunakan konsep
ekonomi terbesar di antara negara Muslim, Imbalan bukan bunga sebagaimana dikenal dalam
pertumbuhan ekonomi tinggi, dan penetrasi keuangan instrumen keuangan konvensional dan diperlukannya
syariah yang masih relatif rendah (Elba Damhuri, sejumlah tertentu aset yang digunakan sebagai dasar
2018). untuk melakukan transaksi dengan menggunakan
Pengembangan berbagai alternatif instrumen Akad berdasarkan prinsip syariah.(Presiden Republik
pembiayaan anggaran negara, khususnya instrumen Indonesia, 2008)
pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah guna Penerbitan SBSN saat ini telah menjadi
memobilisasi dana publik secara luas telah instrumen pembiayaan utama, selain instrumen
dilaksanakan oleh pemerintah. Instrumen keuangan pembiayaan yang telah ada sebelumnya yaitu Surat
yang diterbitkan sesuai dengan prinsip-prinsip Utang Negara dan pinjaman langsung. Keberadaan
syariah, memberikan kepastian hukum, transparan, SBSN tidak tumpang tindih dengan instrumen
dan akuntabel. pembiayaan lainnya, meskipun SBSN instrumen baru.
Salah satu bentuk instrumen keuangan syariah Justru SBSN semakin memperkuat kemampuan
yang telah banyak diterbitkan baik oleh Korporasi pemerintah dalam membiayai defisit anggarannya.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 422
Pemerintah mempunyai banyak pilihan dalam tersebut, peningkatan pembiayaan infrastruktur
menentukan kombinasi instrumen pembiayaannya berbasis sukuk mengalami peningkatan sejak tahun
sehingga pemerintah dapat mengupayakan biaya 2013. Hal ini menunjukkan bahwa sukuk ternyata
utang seminimal mungkin. menjadi instrumen keuangan yang penting diterapkan
Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim dalam pembangunan infrastruktur (Ramadayanti et
terbesar di dunia, maka dapat dipastikan bahwa al., 2018).
instrumen-instrumen syariah akan laris di pasar modal Hadi Peristiwo juga telah melakukan penelitian
Indonesia, termasuk obligasi syariah (sukuk). Obligasi yang berjudul Analisis Minat Investor di Kota Serang
syariah merupakan instrumen yang paling ampuh terhadap Investasi Syariah pada Pasar Modal Syariah.
menarik investor dari Timur Tengah. Seperti diketahui Hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat 2
bahwa investor Timur Tengah lebih suka memilih (dua) faktor yang paling menentukan (signifikan)
obligasi syariah (sukuk) untuk menanamkan terhadap minat investor untuk berinvestasi syariah.
modalnya. Baik di dunia internasional maupun Pertama adalah kehalalan terhadap imbal hasil yang
ditingkat nasional. Instrumen ini tumbuh pesat seiring akan diperoleh dalam berinvestasi efek-efek syariah.
dengan pertumbuhan dan perkembangan instrumen Kedua adalah keyakinan bahwa efek syariah tidak
keuangan konvensional lainnya. (Sunarsih, 2008) bertentangan dengan prinsip syariah. Berdasarkan atas
Penerbitan Sukuk Tabungan menggunakan hasil serta analisis kajian penelitian yang telah
struktur akad Wakalah. Dana hasil penerbitan akan dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sebagian
digunakan untuk kegiatan investasi berupa pembelian besar investor di Kota Serang berminat untuk
hak manfaat Barang Milik Negara untuk disewakan berinvestasi syariah pada pasar modal syariah
kepada pemerintah, serta pengadaan proyek untuk (Peristiwo, 2016).
disewakan kepada pemerintah. Imbalan berasal dari Peneliti lain, Anik, juga telah meneliti tentang
keuntungan hasil kegiatan investasi tersebut. Pengembangan Instrumen Sukuk dalam Medukung
Hasil penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Pembangunan Infratruktur yang menghasilkan bahwa
Erma Sri Hastuti yang berjudul Sukuk Tabungan: proses perencanaan pengembangan sukuk dengan top-
Investasi Syariah Pendorong Pembangunan Ekonomi down dan bottom-up bertujuan menyelaraskan
Inklusif menghasilkan bahwa sukuk tabungan telah program-program untuk menjamin adanya
membantu pemerintah dalam pembangunan dan sinergi/konvergensi dari semua kegiatan pemerintah
penerbitan sukuk tabungan memiliki beberapa risiko dan masyarakat dalam optimalisasi pengembangan
seperti risiko likuiditas tapi dengan manajemen yang sukuk. Strategi perencanaan secara Top-Down adalah
baik akan mencegah adanya likuidity risk. Penelitian penerbitan “Sukuk Wakaf” sebagai Upaya
ini juga menyatakan bahwa belum banyak masyarakat Peningkatan Market Share Sukuk. Sebagai produk
yang mengenal sukuk tabungan sehingga perlu adanya baru, sukuk wakaf masih menghadapi beberapa
sosialisasi dan edukasi tentang sukuk tabungan kepada kendala. Diantaranya dibutuhkan peraturan yang jelas
masyarakat umum (Hastuti, 2018). dan khusus mengatur tentang sukuk wakaf. Serta
Penelitian lain mengenai sukuk juga dilakukan Membuat landasan syariah tentang penerbitan sukuk
oleh Angrum Pratiwi yang berjudul Peran Sukuk wakaf. Strategi kedua adalah membentuk Tim APS
Negara dalam Pembiayaan Infrastruktur. Dalam hasil (Akselerasi Pengembangan Sukuk). Tim ini sebagai
penelitiannya menyebutkan bahwa ada enam sasaran wadah atau organisasi yang dibentuk untuk
utama infrastruktur yang akan dan telah dibangun dari mengakomodir percepatan dan pertumbuhan obligasi
anggaran tahun 2017 ini, enam infrastruktur tersebut syariah atau sukuk.Sedangkan strategi perencanaan
adalah: 1) Pembangunan jalan sepanjang 836 secara Top-Down adalah membentuk forum EKPPOS
kilometer, 2) Pembangunan jembatan sepanjang (Edukasi, Komunikasi, Pemasaran dan
10.198 meter, 3) Pembangunan 13 bandar udara Pengembangan Obligasi Syariah). Strategi kedua
(bandara) baru maupun lanjutan, 4) Pembangunan dan adalah memberikan praktikum Pasar Modal Syariah di
pengembangan fasilitas pelabuhan laut di 61 lokasi lingkungan kampus (Anik & Prastiwi, 2017).
yang tersebar di seluruh Indonesia, 5) Pembangunan Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
jalur kereta api tahap I dan lanjutan sepanjang 710 terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
kilometer spoor, 6) Pembangunan terminal sebelumnya. Penelitian ini berfokus kepada peran
penumpang lanjutan di 3 lokasi. Berdasarkan uraian sukuk dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 423
sedangkan penelitian sebelumnya rata-rata fokus pada yang lazim dipergunakan dalam transaksi dunia
topik pertumbuhan infrastruktur. Oleh karena itu, perbankan kontemporer (Beik, 2011).
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Kata sukuk berasal dari bahasa Arab shukûk,
perkembangan sukuk Surat Berharga Syariah Negara bentuk jamak dari kata sakk, yang dalam peristilahan
(SBSN) di Indonesia dan 2) Peran Sukuk Surat ekonomi berarti legal instrument, deed, atau check
Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam Pertumbuhan (Sudarsono, 2009). Sukuk merupakan instrumen yang
Ekonomi Indonesia. di perdagangkan di bursa efek syariah. Menurut
Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara
2. METODE PENELITIAN (SBSN) sukuk adalah surat berharga yang diterbitkan
Metode penelitian yang digunakan adalah berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian
metode kualitatif dengan pendekatan studi penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang
kepustakaan (library research). Studi kepustakaan rupiah maupun valuta asing. Pihak yang menerbitkan
yaitu metode yang mencari referensi yang relevan sukuk negara adalah badan hukum yang didirikan
dengan permasalahan yang ditemukan. Studi berdasarkan ketentuan undang-undang untuk
kepustakaan menggambarkan analisis teoritis, kajian menerbitkan sukuk. Asetnya adalah barang milik
ilmiah, rujukan serta literatur yang berhubungan negara yang memiliki nilai ekonomis yang dijadikan
dengan kebiasaan masyarakat setempat, norma dan sebagai dasar penerbitan sukuk Negara (Presiden
nilai yang terbangun pada kondisi lapangan yang Republik Indonesia, 2008).
diamati (Sugiyono, 2016). Selain itu, studi Secara umum, sukuk adalah kekayaan
kepustakaan juga dapat mempelajari berbagai buku pendukung pendapatan yang stabil, dapat
referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang diperdagangkan dan sertifikat kepercayaan yang
sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan sesuai dengan syariah (Naili Rahmawati, 2015).
teori mengenai masalah yang akan diteliti (Sarwono, Kondisi utama mengapa sukuk ini dikeluarkan adalah
2010). sebagai penyeimbang dari kekayaan yang terdapat
Adapun data yang digunakan adalah data dalam neraca keuangan pemerintah, penguasa
sekunder, yaitu data yang bersumber dari literatur atau moneter, perusahaan, bank, dan lembaga keuangan
referensi yang ada, seperti yang termuat dalam jurnal serta bentuk entitas lainnya yang memobilisasi dana
dan makalah ilmiah, ensiklopedia, literatur, serta masyarakat. Emiten atau pihak yang menerbitkan
sumber data lain yang berkaitan dengan topik sukuk dapat berasal dari institusi pemerintah,
penelitian. Teknik analisis dalam penelitian ini perusahaan swasta, lembaga keuangan, maupun
menggunakan teknik dimana studi-studi sumber data otoritas moneter (Umam, 2013).
dipelajari sehingga menghasilkan kesimpulan yang Kehadiran sukuk di Indonesia cenderung lambat
aktual sesuai dengan topik penelitian. jika dibandingkan dengan Negara-negara yang
memiliki penduduk mayoritas Islam lainnya, seperti
3. PEMBAHASAN Malaysia, Bahrain, dan Sudan. Sukuk yang pertama
3.1. Perkembangan Sukuk Surat Berharga terbit di Indonesia adalah sukuk korporat, diterbitkan
Syariah Negara (SBSN) di Indonesia oleh PT.Indosat, Tbk pada tahun 2002 dengan nilai Rp
Istilah sukuk sesungguhnya telah dikenal sejak 175 milliar menggunakan akad mudharabah.
abad pertengahan, di mana umat Islam menggunakan Kemudian diikuti oleh korporasi lain. Sukuk Negara
term sukuk dalam konteks perdagangan internasional. terbit pada tahun 2008, setelah keluarnya undang-
Sukuk merupakan bentuk jamak dari kata sakk. Sukuk undang no.19 tahun 2008 yang mengatur tentang Surat
dipergunakan oleh para pedagang pada masa itu Berharga Syariah Negara (SBSN). Menurut fatwa
sebagai dokumen yang menunjukkan kewajiban DSN-MUI nomor 32/DSN-MUI/IX/2002, terdapat 6
finansial yang timbul dari usaha perdagangan dan akad sukuk yang berlaku di Indonesia saat ini:
aktivitas komersial lainnya. Namun demikian, Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Salam,
sejumlah penulis Barat yang memiliki concern Istishna dan Ijarah. Disamping itu DSAK-IAI juga
terhadap sejarah Islam dan bangsa Arab, menyatakan telah menerbitkan kerangka dasar penyusunan
bahwa sakk inilah yang menjadi akar kata “cheque” penyajian laporan keuangan syariah yaitu PSAK
dalam bahasa latin, yang saat ini telah menjadi sesuatu NO.101 tentang penyajian laporan keuangan syariah
dan PSAK NO.105 tentang akuntansi mudharabah.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 424
Oleh karena itu, diharapkan produk sukuk tidak hanya a. Mendorong pertumbuhan industri keuangan
sebagai instrument investasi yang lebih Islami dan syariah nasional
lebih likuid, namun peraturan dan perundang- Beberapa peneliti telah mengemukakan relevansi
undangan yang saat ini telah dan sedang dirumuskan penerbitan SBSN dengan perkembangan industri
juga mampu menjadikan Sukuk memiliki daya saing keuangan syariah. Azwar mengemukakan bahwa
dan daya banding dengan obligasi konvensional. Di kepemilikan sukuk negara domestik pada
Indonesia sendiri pemerintah telah mengeluarkan perbankan syariah sebagai bagian penyediaan
Sukuk Ritel (SR) yaitu SR 001, SR 002, SR 003, SR aset yang aman bagi perbankan syariah
004, SR 005, SR 006, SR 007, SR 008, SR 009, SR berpengaruh positif dan signifikan terhadap rasio
010, SR 011, SR 012, dan SR 013 (Direktorat Jenderal nilai total pembiayaan perbankan syariah
et al., n.d.). terhadap GDP yang mengukur perkembangan
Implementasi kebijakan penerbitan Sukuk perbankan syariah (Iskandar, 2014). Tersedianya
Negara sebagai intrumen pembiayaan defisit APBN SBSN menjadi alternatif investasi bagi industri
dengan diterbitkannya Sukuk Negara seri Ijarah Fixed keuangan syariah yang mengalami ekses
Rate (IFR) 001 senilai Rp2,71 triliun dan seri IFR 002 likuiditas maupun ingin mengambangkan aset
senilai Rp1,98 triliun. Penerbitan Sukuk Negara dari melalui SBSN. Selain itu, untuk keperluan
tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, sesuai mengatur likuiditas industri keuangan syariah
dengan perkembangan dan strategi yang diterapkan dapat memperjualbelikan SBSN sesuai dengan
dalam APBN. Seiring dengan tugas dalam memenuhi kebutuhan. Telah tersedia berbagai tenor SBSN,
pembiayaan defisit APBN yang terus meningkat, baik jangka pendek (tenor 6 bulan) sampai
Pemerintah terus melakukan pengembangan dengan tenor panjang (diatas 10 tahun).
instrumen SBSN (Ramadayanti et al., 2018). Tersedianya diversifikasi tenor tersebut
memberikan kemudahan bagi industri dalam
3.2. Peran Sukuk Surat Berharga Syariah Negara mengatur portofolio investasinya.
(SBSN) dalam Pertumbuhan Ekonomi b. Meningkatkan porsi pembiayaan infrastruktur
Indonesia APBN
Tujuan pemerintah menerbitkan Sukuk Negara Penerbitan seri-seri Sukuk Negara yang
adalah untuk membiayai APBN, termasuk membiayai menggunakan underlying asset berupa proyek
pembangunan proyek. Sebagaimana disebutkan pada infrastruktur telah bertambah luasnya ruang
pasal 4 UU SBSN bahwa tujuan SBSN diterbitkan fiskal APBN. Pendanaan pembangunan
adalah untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan infrastruktur yang seharusnya berada pada pos
Belanja Negara termasuk membiayai pembangunan Belanja Negara ditarik sebagian ke pos
proyek. Proyek yang dapat dibiayai dengan sukuk Pembiayaan. Hal ini menambah ruang di pos
negara adalah sektor energi, telekomunikasi, Belanja Negara untuk dimanfaatkan dalam
perhubungan, pertanian, industri manufaktur, dan pembiayaan infrastruktur lainnya. Dengan
perumahan. Selain itu juga untuk memperluas basis begitu, dalam satu tahun anggaran akan semakin
sumber pembiayaan anggaran negara atau perusahaan, banyak proyek Pemerintah yang dapat dibiayai
mendorong pengembangan pasar keuangan syariah, baik dari pos Belanja maupun Pembiayaan.
menciptakan benchmark di pasar keuangan syariah, Dimasa yang akan datang, Pemerintah berencana
diversifikasi basis investor, mengembangkan agar penerbitan SBSN lebih difokuskan untuk
alternatif instrumen investasi, mengoptimalkan pembangunan infrastruktur. Seiring dengan
pemanfaatan barang milik negara atau perusahaan, kemajuan ekonomi masyarakat, maka
dan memanfaatkan dana-dana masyarakat yang belum kemampuan masyarakat dalam menyerap
terjaring oleh sistem obligasi dan perbankan penerbitan SBSN juga akan semakin meningkat.
konvensional. Pemanfaatan penerbitan SBSN untuk
Penerbitan Sukuk Negara juga mempunyai pembangunan infrastruktur juga mempunyai arti
fungsi strategis lainnya atau dampak positif dari memberikan kesempatan yang luas kepada
penerbitan Sukuk Negara, beberapa dampak strategis masyarakat untuk ikut membantu pembangunan
diantaranya adalah: bangsa.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 425
c. Mendorong tertib pengelolaan BMN memiliki surplus dana. SBSN menjadi sangat
Perlunya penyediaan underlying asset dalam menarik karena dijamin pembayaran imbalan
penerbitan SBSN dalam bentuk BMN telah mauun pokok investasinya oleh Pemerintah,
mendorong tertib administrasi pengelolaan sehingga dapat dikatakan sebagai instrumen
BMN. Underlying asset berupa BMN yang akan investasi bebas risiko (zero risk). Selain bebas
digunakan dalam penerbitan SBSN disyaratkan risiko, berinvestasi pada SBSN saat ini dianggap
dalam kondisi bersih dari sengketa kepemilikan lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan
(clean) dan memiliki dokumen pendukung yang instrumen investasi yang memiliki fitur yang
lengkap (clear) seperti bukti kepemilikan, dll. hampir sama, misalnya deposito. Hal ini
Persyaratan ini telah mendorong dikarenakan, SBSN biasanya memberikan imbal
Kementerian/Lembaga untuk menyediakan hasil yang lebih menguntungkan bila
kelengkapan administrasi tersebut, sehingga dibandingkan dengan instrumen deposito yang
BMN berstatus clean and clear. Penggunaan diterbitkan oleh BUMN. Dengan diterbitkannya
BMN untuk underlying asset saat telah SBSN untuk investor ritel atau perorangan,
menggerakkan instansi Pemerintah untuk secara tidk langsung juga telah mendukung
melakukan tertib administrasi dan pengelolaan pengembangan keuangan inklusif. Adanya SBSN
aset-aset yang dimilikinya. Secara makro, hal ini untuk investor perorangan, misalnya Sukuk
akan memperkuat posisi akuntabilitas aset-aset Negara Ritel dan Sukuk Negara Tabungan, telah
yang dimiliki oleh negara. Pemanfaatan BMN ini memberikan kemudahan kepada masyarakat
juga mendorong Kementerian Keuangan untuk untuk ikut berinvestasi dan mengambangkan aset
melakukan penilaian kembali terhadap aset yang mereka miliki.
negara, sehingga benar-benar diketahui harga riil f. Membantu BI dalam melakukan Open Market
dari aset negara tersebut. Adanya revaluasi asset Operation (OMO)
tersebut terbukti meningkatkan nilai aset yang Dalam rangka menjaga tingkat inflasi (inflation
dimiliki oleh Pemerintah. targeting) otoritas moneter (BI) melakukan
d. Mendorong tertib pengelolaan proyek beberapa kebijakan diantaranya adalah
infrastruktur Pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar di
Demikian halnya dalam pengelolaan proyek masyarakat. Biasanya BI melakukan operasi
infrastruktur oleh Kementerian/Lembaga, dengan pasar terbuka (open market operation/OMO)
dijadikan sebagai underlying asset pengelolaan dengan cara mengurangi atau menambah jumlah
proyek didorong menjadi lebih tertib terutama uang beredar. Untuk melakukan OMO tersebut
dalam hal progress pelaksanaan proyek dan BI memerlukan beberapa instrumen yang dapat
penarikan dana sesuai yang direncanakan. digunakan untuk memengaruhi jumlah uang yang
Penyelesaian proyek sesuai dengan waktunya beredar. Saat ini, dengan tersedianya SBSN
merupakan persyaratan syariah sebagaimana dalam tenor pendek (6 bulan) BI dapat
diatur dalam struktur akad yang digunakan. memanfaatkan instrumen tersebut untuk
Penyelesaian proyek yang tidak tepat waktu melakukan OMO. BI dapat memperoleh SBSN
menimbulkan ketidaksesuaian dengan kontrak jangka pendek dengan membeli di pasar perdana
yang telah diatur, sehingga harus dicegah agar pada saat pemerintah mengadakan lelang SBSN
tidak menimbulkan konsekuensi hukum yang bertenor pendek atau disebut sebagai Surat
lebih kompleks. Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S). Ketika
e. Menambah alternatif instrumen investasi bagi OMO dilaksanakan BI dapat menggunakan SPN-
masyarakat S untuk memengaruhi jumlah uang beredar
Seiring dengan perkembangan ekonomi, industri dengan memperjualbelikannya kepada industri
keuangan maupun non keuangan serta individu keuangan terutama perbankan. Ketika BI ingin
masyarkat Indonesia, tentu memerlukan mengurangi jumlah uang beredar, maka BI dapat
instrumen investasi untuk meningkatkan nilai menjual SPN-S ke perbankan sehingga uang
aset yang mereka miliki. Dengan adanya yang beredar masuk ke BI. Demikian sebaliknya
penerbitan SBSN akan memberikan tambahan ketika BI ingin menambah jumlah uang beredar
instrumen investasi bagi pihak-pihak yang BI dapat membeli kembali SPN-S yang ada di

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 426
industri keuangan, sehingga uang akan mengalir manfaat Sukuk juga mendorong pengembangan pasar
ke masyarakat. Penggunaan SPN-S ini digunakan keuangan syariah, menciptakan branchmark di pasar
terutama ketika BI akan mengadakan OMO keuangan syariah, diversifikasi basis investor,
dengan partner industri keuangan syariah. Hal ini mengembangkan alternatif instrumen investasi,
dikarenakan industri keuangan syariah hanya mengoptimalkan pemanfaatan barang milik negara
dapat menerima instrumen keuangan syariah saja atau perusahaan, dan memanfaatkan dana-dana
sebagai portofolio aset mereka (Hariyanto, masyarakat yang belum terjaring oleh sistem obligasi
2018). dan perbankan konvensional.
Manfaat lain juga disampaikan oleh Manab dan
Sujianto yaitu: (Manab & Sujianto, 2016): 5. REFERENSI
1) Memperluas basis sumber pembiayaan anggaran Anik, A., & Prastiwi, I. E. (2017). Pengembangan
Negara, Instrumen Sukuk Dalam Medukung
2) Memperkaya instrumen pembiayaan fiskal, Pembangunan Infratruktur. Jurnal Ilmiah
3) Memperluas dan mendiversifikasi basis investor Ekonomi Islam, 3(03), 173–180.
SBN, https://doi.org/10.29040/jiei.v3i03.129
4) Mendorong pertumbuhan dan pengembangan Beik, I. S. (2011). Memperkuat Peran Sukuk Negara
pasar keuangan syariah didalam negeri, Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia. AL-
5) Mengembangkan alternatif instrumen investasi, INFAQ, 2(2).
6) Menciptakan benchmark di pasar keuangan Direktorat Jenderal, Pengelolaan Pembiayaan dan
syariah, Risiko, & Kementerian Keuangan. (n.d.). Surat
7) Mengoptimalkan pemanfaatan Barang Milik Berharga Syariah Negara. Retrieved September
Negara dan mendorong tertib administrasi 23, 2020, from
pengelolaan Barang Milik Negara. https://www.djppr.kemenkeu.go.id/page/load/16
Selain memberikan manfaat kepada Negara, 56
sukuk juga memberikan manfaat kepada investor yang Elba Damhuri. (2018, November 13). Mengukur
melakukan investasi instrumen ini, yaitu: Seberapa Besar Manfaat Sukuk. Republika
1) Memberikan imbalan yang dibayarkan secara Online. https://republika.co.id/share/pi40kr440
periodik, Hariyanto, E. (2018). PERAN STRATEGIS SUKUK
2) Pembayaran imbalan dan nilai nominal dijamin NEGARA. 3.
oleh Negara, Hastuti, E. S. (2018). SUKUK TABUNGAN:
3) Dapat diperjual belikan dipasar sekunder pada INVESTASI SYARIAH PENDORONG
hargapasar, PEMBANGUNAN EKONOMI INKLUSIF.
4) Terdapat potensi capital gain bagi sukuk holders, Jurnal Jurisprudence, 7(2), 114–122.
5) Instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip https://doi.org/10.23917/jurisprudence.v7i2.409
syariah. 6
Iskandar, A. (2014). Pengaruh Penerbitan Sukuk
4. KESIMPULAN Negara Sebagai Pembiayaan Defisit Fiskal dan
Penerbitan Sukuk Negara dari tahun ke tahun Kondisi Ekonomi Makro Terhadap
terus mengalami peningkatan, sesuai dengan Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia
perkembangan dan strategi yang diterapkan dalam (The Effect of Sovereign Sukuk Issuance as State
APBN. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Fiscal Funding and Macroeconomics on The
Sukuk Ritel (SR) yaitu SR 001, SR 002, SR 003, SR Islamic Banking Growth in Indonesia). Jurnal of
004, SR 005, SR 006, SR 007, SR 008, SR 009, SR Info Artha Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
010, SR 011, SR 012, dan SR 013. Penerbitan Sukuk (STAN), 1–21.
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sangat Manab, H. A., & Sujianto, A. E. (2016). Pengaruh
bermanfaat bagi Indonesia dalam hal menambah Stabilitas Ekonomi Makro Terhadap Penerbitan
pendapatan APBN. Penambahan biaya APBN Sukuk Negara di Indonesia, Malaysia dan Brunei
digunakan untuk pembangunan proyek dari sektor Darussalam.
energi, telekomunikasi, perhubungan, pertanian, Naili Rahmawati. (2015). Manajemen Investasi
industri manufaktur, dan perumahan. Tak hanya itu, Syariah. CV. Sanabil.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(03), 2020, 427
Peristiwo, H. (2016). ANALISIS MINAT Sarwono, J. (2010). Pintar menulis karangan ilmiah-
INVESTOR DI KOTA SERANG TERHADAP kunci sukses dalam menulis ilmiah. Penerbit
INVESTASI SYARIAH PADA PASAR Andi.
MODAL SYARIAH. ISLAMICONOMIC: Sudarsono, H. (2009). Peran Obligasi Syariah (Sukuk)
Jurnal Ekonomi Islam, 7(1). bagi Pembanguan Nasional. Jurnal Aplikasi
https://doi.org/10.32678/ijei.v7i1.7 Bisnis, 7(12), 1053–1072.
Presiden Republik Indonesia. (2008). UU 19 Tahun Sugiyono, S. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif,
2008 SBSN. LEMBARAN NEGARA Kualitatif dan R&D. PT Alfabet.
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2008 Sunarsih, S. (2008). Potensi Obligasi Syariah Sebagai
NOMOR 70. Sumber Pendanaan Jangka Menengah dan
Ramadayanti, R. S., Mainata, D., & Pratiwi, A. Panjang bagi Perusahaan di Indonesia. Asy-
(2018). Peran Sukuk Negara dalam Pembiayaan Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 42(1),
Infrastruktur. Al-Tijary, 2(2), 155. 55–83.
https://doi.org/10.21093/at.v2i2.788 Umam, K. (2013). Pasar Modal Syariah dan Praktik
Pasar Modal Syariah. Bandung: Pustaka Setia.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like