You are on page 1of 6

ISSN: 2442-7845 SELODANG MAYANG

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP


PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI UPT PUSKESMAS
GAJAH MADAKABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Sandra Harianis
Akademi Kebidanan Husada Gemilang, Tembilahan

Email: nda_harianis@yahoo.co.id

Abstract
The early initiation of breastfeeding is a process of feeding the baby immediately after birth,
where the baby was left looking for nipple to his/her own mother. Exclusive breastfeeding
and appropriate feeding process is a reliable means to develop the quality of human
resources. The Indonesian government supports WHO and UNICEF policy that recommends
early initiation of breastfeeding as an act of “life saving” because early initiation of
breastfeeding could save 22% of babies who die before the age of one month. According to
delivery report at community health center of Gadjah Mada Indragiri Hilir 2014 mothers who
do early initiation of breastfeeding as much 216 mothers. From 222 deliveries. This study
aims to determine whether there is a relationship on early initiation of breastfeeding to
exclusive breastfeeding at Community Health Center of Gadjah Mada Indragiri Hilir in 2014.
This research is an analytic cross sectional design which was held on June 9 th until 14th 2014
at Community Health Center of Gadjah Mada. The sampling technique purposive sampling of
60 people. Collecting data using the checklist with Chi Square analysis of the data. The result
showed that women who undergo premature nursing initiation as many 46 people (83.6%)
and those who did not do the early initiation of breastfeeding where 9 people (16.4%).
Exclusive breastfeeding mothers to their babies as many as 41 people (74.5%) and those
who do not give exclusive breastfeeding as many as 14 people (25.5%) statistically, it can
be concluded that there is a relationship early initiation of breastfeeding to exclusive
breastfeeding at community health center of Gadjah Mada Indra Giri Hilir with p value
(p=0.007). it is expected the need for ongoing evaluation of the management of early
initiation of breastfeeding on the mother the baby because the benefits are particularly
important in supporting the provision of exclusive breastfeeding.
Keywords:Early Initiation of Breastfeeding, Exclusively breastfeeding

Abstrak
Inisiasi menyusu dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi
dibiarkan mencari putting susu ibunya sendiri. Pemberian ASI Eksklusif serta proses
menyusui yang benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun sumber
daya manusia yang berkualitas. Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan
Unicef yang merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan “penyelamatan
kehidupan”, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22% dari bayi yang
meninggal sebelum usia satu bulan. Menurut laporan persalinan di UPT Puskesmas Gajah
Mada Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2014 ibu bersalin yang melakukan inisiasi menyusu
dini sebanyak 216 ibu. Dari 222 persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada hubungan inisiasi menyusu dini terhadap pemberian ASI Eksklusif di UPT
Puskesmas Gajah Mada Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2014. Jenis penelitian ini bersifat
analitik dengan desain Cross Sectional yang dilaksanakan pada tanggal 09 sampai 14 Juni
2014 di UPT Puskesmas Gajah Mada. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive
sampling sebanyak 60 orang. Pengumpulan data menggunakan daftar checklist dengan
analisa data chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang melakukan Inisiasi
Menyusu Dini sebanyak 46 orang (83,6%), dan ibu yang tidak melakukan Inisiasi Menyusu
Dini sebanyak 9 orang (16,4%). Ibu yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya
sebanyak 41 orang (74,5%) dan ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14
orang (25,5%). Secara statistik dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan Inisiasi Menyusu
Dini terhadap pemberian ASI eksklusif di UPT Puskesmas Gajah Mada Kabupaten Indragiri

Hubungan Inisiasi Menyusu 1


ISSN : 2445- SELODANG

Hilir dengan nilai p value (p = 0,007). Diharapkan perlunya melakukan evaluasi tentang
penatalaksanaan Inisiasi Menyusui Dini pada ibu terhadap bayinya karena manfaatnya yang
sangat penting terutama dalam menunjang pemberian ASI Eksklusif.
Kata kunci:insisiasi menyusu dini,asi eksklusif

1. PENDAHULUAN
memahami cara menyusui yang benar dan
Utami Roesli menegaskan bahwa kunci cara mempertahankan menyusui meski ibu
keberhasilan ASI Eksklusif adalah: 1) Inisiasi dipisah dari bayi atas indikasi medis [1].
Menyusu Dini yaitu memberikan ASI pada 1 UPT Puskesmas Gajah Mada Kabupaten
jam pertama sesudah lahir; 2) Cara Indragiri Hilir sebagai salah satu fasilitas
menyusui yaitu posisi dan perletakan kesehatan yang wajib mendukung ASI serta
menyusui yang benar; dan 3) Mengenali melaksanakan IMD telah mencatat data IMD
tanda kecukupan ASI. Hal ini didukung oleh tahun 2014 sebanyak 337 dari 379 bayi [6].
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk
(PPRI) nomor 33 tahun 2012 tentang mengetahui hubungan Inisiasi Menyusu Dini
Pemberian ASI Eksklusif, pada bagian kedua terhadap status ASI Eksklusif di wilayah
pasal 9 (1) Tenaga Kesehatan dan Kerja UPT Puskesmas Gajah Mada tahun
penyelenggara Fasilitas Pelayanan 2015.
Kesehatan wajib melakukan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) terhadap Bayi Baru 2. TINJAUAN PUSTAKA
Lahir kepada ibunya paling singkat selama 1
2.1. Inisiasi Menyusu Dini
(satu) jam. (2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah
dilakukan dengan cara meletakkan Bayi proses bayi menyusu segera setelah
secara tengkurap di dada atau perut ibu dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari
sehingga kulit Bayi melekat pada kulit ibu putting susu ibunya sendiri (tidak
[1,2] disodorkan keputing susu ibu) [1]. Utami
Inisiasi Menyusu Dini sangat membantu Roesli menjelaskan bahwa Inisiasi Menyusu
dalam keberlangsungan pemberian ASI Dini sangat bermanfaat bagi bayi dan
eksklusif (ASI saja) dan lama menyusui. ibunya, manfaat bagi bayi antara lain untuk
Dengan demikian, bayi akan terpenuhi kehangatan, kenyamanan dan kualitas
kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan perlekatan antara ibu berdasarkan hasil
mencegah anak kurang gizi. Pemerintah penelitian menunjukkan bahwa
Indonesia mendukung kebijakan WHO dan dibandingkan bayi-bayi yang diletakkan
UNICEF yang merekomendasikan Inisiasi dalam box ternyata bayi-bayi yang
Menyusu Dini sebagai tindakan dilakukan inisiasi dini lebih jarang menangis
’Penyelamatan Kehidupan’, karena Inisiasi dibanding bayi yang dipisahkan dari ibunya,
Menyusu Dini dapat menyelamatkan 22 bayi-bayi yang dilakukan inisiasi dini
persen dari bayi yang Meninggal sebelum mempunyai kemampuan perlekatan mulut
usia satu bulan [3]. yang lebih baik pada waktu menyusu.
Profil Kesehatan Kabupaten Indragiri Adapun manfaat IMD bagi ibu antara lain
Hilir tahun 2013 menyatakan bahwa Jumlah memudahkan pelepasan plasenta yang lebih
Bayi yang diberikan ASI Eksklusif dari bulan cepat akan mengurangi resiko terjadinya
Januari sampai pada bulan desember tahun perdarahan.
2013 28,8% dan meningkat pada tahun Kegagalan dalam memberikan Inisiasi
2014 menjadi 60,6%. Namun Angka ini Menyusu Dini akan berpengaruh pada
masih sangat jauh dengan Target yang ingin produksi ASI ibu. Hal ini disebabkan karena
dicapai yaitu sebesar 80% [4,5] hormon prolaktin yang berpengaruh pada
Keberhasilan ASI Eksklusif menurut produksi ASI ibu akan dilepaskan jika dipicu
Menkes RI tahun 2010 dapat dipengaruhi dengan isapan bayi pada puting ibu saat
oleh berbagai hal, salah satunya adalah dari menyusui. Sementara itu, bayi tetap
fasilitas kesehatan yaitu menetapkan membutuhkan ASI sebagai nutrisi dan juga
kebijakan peningkatan pemberian ASI meningkatkan imunitas tubuhnya. Jika tidak
secara rutin dikomunikasikan kepada semua terjadi keseimbangan antara produksi ASI
petugas, memberikan penjelasan kepada ibu ibu dengan kebutuhan ASI yang diperlukan
hamil tentang manfaat menyusui dan oleh bayi, maka akan berakibat kegagalan
pelaksanaannya, membantu ibu untuk program ASI eksklusif 6 bulan pada bayi.

Jurnal BAPPEDA, Vol. 2 No. 3, Desember


2
ISSN: 2442- SELODANG

World Health Organization (WHO), United


2.1.1. Langkah-langkah IMD Nations Childrens Fun (UNICEF), dan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dianjurkan suami dan keluarga
melalui Surat Keputusan Menkes
mendampingi ibu saat persalinan. Selain itu
NO.450/Menkes/SK/IV/2004 tanggal 7 April
disarankan juga untuk tidak atau
2004 telah menetapkan rekomendasi
mengurangi penggunaan obat kimiawi saat
pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
persalinan. Untuk mengurangi rasa sakit
Dalam rekomendasi tersebut,dijelaskan
dapat diganti dengan cara non-kimiawi,
bahwa untuk mencapai pertumbuhan,
misalnya pijat, aromaterapi, gerakan atau
perkembangan dan kesehatan yang optimal,
hypnobrithing.
bayi harus diberi ASI Eksklusif selama 6
Biarkan ibu menentukan cara melahirkan
bulan pertama. Selanjutnya demi
yang diinginkan, misalnya melahirkan
tercukupinya Nutrisi Bayi, maka ibu mulai
normal, di dalam air, atau dengan jongkok.
memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-
Seluruh badan dan badan bayi
ASI) dan ASI sehingga bayi berusia 2 tahun.
dikeringkan secepatnya, kecuali kedua
Beberapa keuntungan yang diperoleh
tangannya. Verniks yang menyamankan
bayi dari mengkonsumsi ASI yaitu ASI
kulit bayi sebaiknya dibiarkan.
mengandung semua bahan yang diperlukan
Bayi ditengkurapkan didada atau diperut
untuk pertumbuhan dan perkembangan
ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan kuit
bayi. ASI Dapat diberikan dimana saja dan
ibu. Posisi kontak kulit dengan kulit ini
kapan saja dalam keadaan segar, bebas
dipertahankan minimum selama 1 jam atau
bakteri, dan dalam suhu yang sesuai, serta
setelah menyusui awal selesai. Keduanya
tidak memerlukan alat bantu serta bebas
diselimuti, jika perlu gunakan topi bayi. Bayi
dari kesalahan dalam penyediaan. Problem
dibiarkan mencari putting susu ibu. Ibu
kesulitan pemberian makanan bayi jauh
dapat meransang bayi dengan sentuhan
lebih sedikit dari pada bayi yang mendapat
lembut, tetapi tidak memaksakan bayi
susu formula. ASI juga mengandung zat anti
keputing susu.
yang berguna untuk mencegah penyakit
Ayah didukung agar membantu ibu untuk
infeksi usus dan alat pencernaan, mencegah
mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi
terjadinya keadaan gizi yang salah
sebelum menyusui. Hal ini dapat berlansung
(marasmus, kelebihan makanan, dan
beberapa menit atau 1 jam, bahkan lebih.
obesitas).
Dukungan ayah akan meningkatkan rasa
WHO dan UNICEF merekomendasikan
percaya diri ibu. Biarkan bayi dalam posisi
langkah-langkah keberhasilan ASI Eksklusif
kulit bersentuhan dengan kulit ibunya
yaitu :
setidaknya selama 1 jam, walaupun ia telah
a. Menyusui dalam satu jam pertama
berhasil menyusui pertama sebelum 1 jam.
setelah melahirkan (InisiasiMenyusuDini).
Jika belum menemukan putting payudara
b. Menyusui secara Eksklusif artinya tidak
ibunya dalam waktu 1 jam, biarkan kulit
ditambahkan makanan atau minuman lain
bayi tetap bersentuhan dengan kulit ibunya
bahkan air putih sekalipun.
sampai berhasil menyusui pertama.
c. Menyusui kapanpun bayi menginginkan
Dianjurkan untuk memberikan
sesering bayi mau.
kesempatan kontak kulit pada ibu yang
d. Tidak menggunakan botol susu maupun
melahirkan dengan tindakan misalnya
empeng.
Operasi Sectio Caesarea
e. Mengeluarkan ASI dengan memompa
Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang,
atau memerah dengan tangan disaat
diukur, dan dicap setelah 1 jam atau
tidak bersama anak.
menyusui awal selesai prosedur yang
f. Mengendalikan emosi agar tenang
invasive, misalnya suntikan vitamin K dan
tetesan mata bayi dapat di tunda.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Rawat gabung ibu dan bayi dirawat
dalam satu kamar. Selama 24 jam ibu bayi Penelitian ini bersifat analitik dengan
tetap tidak dipisahkan dan bayi selalu dalam menggunakan desain cross sectional.
jangkauan ibu [8]. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang
memiliki bayi usia 6 sampai 12 bulan
2.2. Asi Eksklusif dengan riwayat bersalin di UPT Puskesmas
Gajah Mada Kabupaten Indragiri Hilir pada
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja
Tahun 2014 yaitu sebanyak 245 orang.
pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa
Teknik sampling yang digunakan adalah non
tambahan cairan ataupun makanan lain.
probability sampling dengan pendekatan
Dulu, rekomendasi WHO ASI eksklusif hanya
Purpossive Sampling yaitu pengambilan
diberikan hingga usia 4 bulan. Namun,

Hubungan Inisiasi Menyusu


1
ISSN : 2445- SELODANG

sampel berdasarkan ciri atau sifat-sifat 4.2. Analisa Bivariat


populasi yang sudah diketahui sebelumnya
Hasil analisa bivariat dapat dilihat pada
dengan jumlah sampel sebanyak 92 sampel.
tabel berikut:
Perhitungan sampel berdasarkan rumus
estimasi proporsi untuk simpangan mutlak
Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat
sebagai berikut:
z2 P(1 P) ASI Eksklusif
1 / 2 Iya Tidak OR
n IMD
Total (CI P value
2
d N % n 95%)
%
Keterangan : Iya 51 67, 25 32, 76 100
1 9 % 4,500 0,007
P=Estimasi proposi (Cakupan ASI Eksklusif) Tidak 6 37, 10 62, 16 100 (1,95-
5 5 % 16,20)
= 50,5% 57 35 92
d=simpangan mutlak = 10 %
z=nilai z pada derajat kepercayaan 1- Tabel 2 menunjukkan bahwa IMD
memiliki hubungan yang signifikan terhadap
a/2 n = 1,962.0,60(1-0,60)
ASI Eksklusif, dimana Ibu yang memberikan
0,01 IMD pada bayinya memiliki peluang 4,5 kali
untuk memberikan ASI Eksklusif (OR= 9,5
n= 3,8416.0,60(1-0,60)
(95% CI 1,95-46,20))
0,01
n= 0,9604 4.3. Kualitas dan Akurasi Data
Kualitas data ditentukan oleh relevansi
0,01 data, validasi data, ketepatan waktu
n = 92 datangnya data dan kelengkapan,
sedangkan akurasi data mencakup relevansi
Pengolahan data dilakukan dalam tahap-
data, validitas dan reliabilitas data [4]. Hasil
tahap editing, coding, processing, cleaning penelitian ini menunjukkan adanya relevansi
dan tabulating. Analisis data yang dilakukan data karena adanya kesesuaian antara data
yaitu analisis univariat, analisis bivariat yang dikumpulkan dengan pencapaian
dengan uji chi square. tujuan khusus dan pembuktian hipotesis.
Validitas eksternal dari suatu penelitian
adalah bila sampel penelitian diambil dari
4. HASIL DAN PEMBAHASAN populasi dengan probability sampling. Pada
penelitian ini ditetapkan berapa sampel yang
4.1. Analisis Univariat
diperlukan (tetapkan jatah). Jatah tersebut
Resume hasil analisis univariat dapat
itulah yang dijadikan dasar untuk
dilihat pada tabel berikut: mengambil unit sampel yang diperlukan.
Anggota populasi manapun yang diambil
Tabel 1. Hasil analisis univariat tidak menjadi soal yang penting jatah atau
quotum sudah terpenuhi, dengan demikian
tidak ada validitas eksternal pada penelitian
No Variabel (f) Persentase (%)
ini. Sedangkan validitas internal terdiri dari
1. IMD random error dan systematic error.
Ya 76 82.6 Reliabilitas adalah seberapa besar
Tidak 16 17.4 instrument dapat mengukur secara
Total 92 100 konsisten menurut waktu dan orang, dalam
2. Asi Eksklusif penelitian ini hanya dilakukan satu kali
Ya 57 61.9 pengukuran data dengan demikian
Tidak 35 38.1 reliabilitas data pada penelitian tidak dapat
Total 92 100 ditentukan [7].
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat Hasil analisis hubungan IMD dengan
bahwa IMD bukan termasuk variabel yang pemberian ASI Eksklusif diperoleh hasil
homogen (salah satu kategorinya bahwa ada sebanyak 51 (67,1%) ibu
mempunyai nilai < 15%). Jika dilihat dari melakukan IMD memberikan ASI Eksklusif.
faktor risiko, IMD termasuk variabel risiko Sedangkan diantara ibu yang tidak
karena memiliki nilai > 50% melakukan IMD ada sebanyak 6 (37,5%)
tidak memberikan ASI Eksklusif. Hasil uji

Jurnal BAPPEDA, Vol. 2 No. 3, Desember


1
ISSN: 2442- SELODANG

statistic diperoleh nilai pvalue


= 0,007 yang

Hubungan Inisiasi Menyusu


1
ISSN : 2445- SELODANG

mana nilainya lebih kecil dari 0,05 artinya


[4] Anonim, Profil Kesehatan Kabupaten
ada hubungan antara IMD dengan
Indragiri Hilir tahun 2013Unpublished
pemberian ASI Eksklusif dengan nilai OR
[Laporan],Dinkes Inhil, Tembilahan, 2014
yaitu 4,500 (95% CI 1,95-16,20) artinya
[5] Anonim, Profil Kesehatan Kabupaten
ada hubungan yang signifikan antara IMD
Indragiri Hilir tahun 2014Unpublished
dengan ASI Eksklusif. Dimana ibu yang
[Laporan], Dinkes Inhil, Tembilahan,
melakukan IMD mempunyai peluang 4,50
2015
kali untuk memberikan ASI Eksklusif.
[6] Anonim, Laporan persalinan UPT
Hasil penelitian di atas sesuai dengan
Puskesmas Gajah Mada Tembilahan
teori yang disampaikan oleh Damiyanti Rusli
tahun 2014 Unpublished [Laporan],
bahwa kunci keberhasilan ASI Eksklusif Dinkes Inhil, Tembilahan, 2015
adalah inisiasi menyusu dini yaitu
[7] Notoatmodjo, Metodologi Penelitian
memberikan ASI pada 1 jam pertama
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 2010
sesudah lahir. Hal ini sejalan dengan
[8] B. Lapau,Metode Penelitian Kesehatan,
pendapat Utami Roesli bahwa IMD
Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis,
merupakan tahap awal yang sangat baik bila
dan Disertasi: Jakarta: Yayasan Pustaka
seseorang ingin memberikan ASI eksklusif.
Obor Indonesia, 2012
Dengan IMD yang tepat yaitu dimana
bayi dibiarkan mencari putting susu ibunya
sendiri tanpa dibantu disodorkan keputing
susu ibu, dan apabila bayi sudah melakukan
hisapan pada puting susu ibu maka akan
terjadi rangsangan pada hipotamalus
sehingga terbentuklah prolaktin yang
menyebabkan sekresi ASI. Produksi ASI
yang memadai dapat mendorong ibu untuk
terus memberikan ASInya. Sehingga tidak
ada alasan ASI tidak keluar ataupun bayi
tidak mau menyusu

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa ada Hubungan Inisiasi
Menyusu Dini dengan Pemberian ASI
Eksklusif dengan P value= 0,007, nilai OR
4,500(95% CI 1,95-16,20) artinya ada
hubungan yang signifikan antara IMD
dengan ASI Eksklusif. Yang mana ibu yang
melakukan IMD mempunyai peluang 4,50
kali untuk memberikan ASI Eksklusif.
Saran bagi UPT Puskesmas Gajah Mada
untuk terus menerapkan IMD pada setiap
pertolongan persalinan dan mengevaluasi
pelaksanaan IMD, mengingat masih terdapat
32,9% ibu yang IMD namun tidak
memberikan ASI Eksklusif.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Infodatin, Situasi dan Analisis ASI
Eksklusif. Jakarta:Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI,
2014
[2] U. Roesli,Mengenal ASI Eksklusif.
Jakarta:Trubus Agriwidya, 2008
[3] H.S.Purwanti,Konsep Penerapan ASI
Eksklusif. Jakarta : EGC, 2004

Jurnal BAPPEDA, Vol. 2 No. 3, Desember


1

You might also like