Professional Documents
Culture Documents
php/jm
ANALISIS FUNDAMENTAL
SAHAM PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL TBK (SIDO)
ABSTRACT
Fundamental analysis is carried out through the Top Down Analysis approach. This analysis is
carried out sequentially starting from assessing the overall state of the economy, industry
strength and company performance. Macroeconomic analysis is carried out by assessing the
overall economic condition of a country such as GDP, interest rates, and exchange rates.
Industry analysis assesses potential developments in industries related to companies, while
company analysis uses financial ratio analysis which includes liquidity ratios, activity ratios,
profitability ratios, solvency ratios, and market value. Macroeconomic analysis shows that there
is an increase in GDP growth, a decrease in the BI-rate, and a depreciating rupiah exchange
rate. The pharmaceutical industry in Indonesia has great opportunities when it comes to
Indonesia's demographic conditions. Assessment of the company's financial performance results
that the liquidity ratio has a value above the standard, which means the company has sufficient
current assets to pay off its short-term obligations. The activity ratio based on the calculation
results has a low inventory turnover. The profitability ratio has an increasing value which means
the company is able to manage assets properly to earn a profit. The solvency ratio shows that the
company is able to pay its long-term debt. Overall, in terms of market value, some ratios are
good, but there is a decrease in dividend payments when viewed from dividend per share.
However, this decline is not always bad because from the company's management point of view,
a growing company will hold its profits to support future growth. The company reinvests its
profits into the company so that the share price increases.
339
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
dapat menilai apakah harga sekuritas saat ini Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).
undervalued atau overvalued. Perusahaan ini merupakan salah satu
Dengan melakukan analisis perusahaan farmasi yang bergerak dalam
fundamental, investor dapat memilih industri pengolahan, perdagangan besar dan
perusahaan yang layak untuk dijadikan eceran, aktivitas kesehatan manusia,
alternatif investasi, memilih saham kesenian, hiburan dan rekreasi, pertanian,
perusahaan yang harga pasarnya lebih pengolahan limbah, aktivitas profesional,
rendah dari nilai intrinsik sehingga layak ilmiah dan teknis.
dibeli, dan memilih saham perusahaan yang Kegiatan usaha yang dijalankan
harga pasarnya lebih tinggi dari nilai perusahaan adalah industri jamu/herbal.
intrinsik sehingga menguntungkan untuk Produk-produk yang dihasilkan perusahaan
dijual (Tandelilin, 2010). Analisis terbagi dalam produk herbal, produk Food &
fundamental ini menyatakan bahwa setiap Beverage, dan produk Farmasi. Produk
instrumen investasi mempunyai landasan herbal unggulan antara lain Tolak Angin
yang kuat yaitu nilai intrinsik yang dapat yang terdiri dari beberapa varian yaitu Tolak
ditentukan melalui suatu analisis yang sangat Angin Cair, Tolak Angin Cair Anak, Tolak
hati-hati terhadap kondisi pada saat sekarang Angin Bebas Gula dan Tolak Angin Flu, lalu
dan prospeknya dimasa yang akan datang. Tolak Linu Cair, Tolak Linu Mint, Jamu
Sebagian pakar berpendapat teknik analisis Komplit, Sari Kulit Manggis, dan Sari
fundamental lebih cocok untuk membuat Kunyit. Produk unggulan untuk segmen
keputusan dalam memilih saham perusahaan Food & Beverage antara lain Kuku Bima
yang mana yang baik untuk dibeli dalam Ener-G dengan berbagai macam varian rasa
berinvestasi jangka panjang (Zaimsyah dkk., antara lain Anggur, Mangga, Jeruk, Original,
2019) Kopi, Susu Soda, Jambu dan Nanas, lalu
Perubahan harga saham setiap waktu Susu Jahe, Kopi Jahe serta berbagai macam
tidak dapat diprediksi apabila pelaku minuman kesehatan lainnya. Sedangkan
investasi tidak melakukan suatu analisis. produk farmasi unggulan antara lain
Analisis yang paling sesuai dengan harga Anacentine Sirup, Inflasone dan Licodexon.
saham adalah analisis fundamental, karena Berikut ini adalah data penjualan
memperhitungkan risiko dan harga saham bersih dan laba tahun berjalan pada PT
yang terjadi maupun yang sedang terjadi. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul
Analisis fundamental diperlukan untuk Tbk (SIDO). Berdasarkan data ini dapat
memperhitungkan risiko dan keuntungan dilihat bahwa terjadi peningkatan yang
yang bisa diterima berupa dividen atau signifikan pada penjualan dan laba tahun
capital gain (Artha dkk., 2014). berjalan sehingga menarik untuk dilakukan
Penelitian ini secara khusus analisis fundamental sehingga dapat
bertujuan untuk melakukan analisis digunakan sebagai bahan pertimbangan
fundamental pada saham PT Industri Jamu investor dalam memilih saham SIDO.
340
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
Gambar 1. Penjualan Bersih dan Tahun Berjalan pada PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido
Muncul Tbk (SIDO)
4.500.000
4.000.000
3.500.000
Dalam Jutaan Rupiah
3.000.000
2.500.000
2.000.000
1.500.000
1.000.000
500.000
-
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Penjualan Bersih 2.561.806 2.573.840 2.763.292 3.067.434 3.335.411 4.020.980
Laba Tahun Berjalan 480.525 533.799 663.849 807.689 934.016 1.260.898
sumber : Laporan Tahunan SIDO, 2022
341
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
-2,07%
342
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
Mei
Mei
Mei
Mei
Mei
Mei
Januari
September
Januari
September
Januari
September
Januari
September
Januari
September
Januari
September
Januari
September
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Sumber : Laman Resmi Badan Pusat Statistik Indonesia (2022)
12.800
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Sumber : Laman Resmi Bank Indonesia (2022)
343
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
Dari seluruh industri tersebut terbagi terhadap obat-obatan. Hal ini disebabkan
menjadi tiga jenis perusahaan yaitu Badan karena kesadaran masyarakat Indonesia yang
Usaha Milik Negara (BUMN), swasta terus meningkat tentang pentingnya
domestik dan Multi-National Company kesehatan dan perlunya obat-obatan. Selain
(MNC), di mana sebagian besar merupakan itu juga didorong oleh peningkatan
perusahaan swasta domestik. Sementara pendapatan masyarakat kelas menengah
73% pangsa pasar farmasi nasional yang juga meningkat, yang meningkatkan
didominasi oleh perusahaan farmasi lokal. daya beli mereka terhadap obat-obatan dan
Indonesia memiliki jumlah penduduk suplemen kesehatan.
terbesar di Asia Tenggara dan menjadi Pasar sektor farmasi diperkirakan
terbesar keempat dunia, yaitu dengan jumlah juga akan terus meningkat beberapa tahun
sebesar 270 juta jiwa. Berdasarkan hal mendatang dengan adanya implementasi
tersebut, Indonesia memiliki ukuran pasar Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu
farmasi yang sangat besar. Mengingat obat- Indonesia Sehat (JKN-KIS). Program ini
obatan (farmasi) merupakan kebutuhan terus ditingkatkan untuk menjangkau
utama dengan tingkat urgensi kebutuhan masyarakat luas dan ditargetkan akan
yang tinggi, sehingga kebutuhan terhadap memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh
produk farmasi akan meningkat seiring masyarakat Indonesia, sehingga jumlah
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan peserta JKN-KIS akan semakin bertambah
tidak terpengaruh dengan pasang surutnya dari tahun ke tahun. Dengan bertambahnya
kondisi ekonomi di suatu negara. kepesertaan, maka permintaan obat-obatan
Tren total market share sektor juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan
farmasi di Indonesia mengalami peningkatan pasar. Indonesia diperkirakan masih
yaitu dari Rp. 65,9 triliun pada 2016 menjadi mempunyai pertumbuhan yang cukup tinggi
Rp. 88,36 triliun pada 2019 menunjukkan di sektor farmasi, mengingat konsumsi obat
meningkatnya permintaan dan konsumsi per kapita Indonesia paling rendah di antara
344
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
3. ANALISIS PERUSAHAAN
Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
1. Modal Kerja Bersih (Net Working 2. Rasio Lancar (Current Ratio)
Capital) Tabel 3. Perhitungan Rasio Lancar (Current
Tabel 2. Perhitungan Modal Kerja Bersih Ratio)
(Net Working Capital) Aset Utang
Aset Utang Tahun Lancar Lancar CR
Tahun Lancar Lancar NWC 2021 2.244.707 543.370 4,13
2021 2.244.707 543.370 1.701.337 2020 2.052.081 560.043 3,66
2020 2.052.081 560.043 1.492.038 Dalam jutaan rupiah kecuali rasio
Dalam jutaan rupiah kecuali rasio Sumber : data diolah (2022)
Sumber : data diolah (2022)
Rata-rata standar industri untuk rasio
Modal Kerja Bersih (Net Working lancar adalah 200% atau 2 kali. Berdasarkan
Capital) dapat dihitung dengan hasil perhitungan, tahun 2020 dan 2021
mengurangkan aset lancar dengan utang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
lancar. Hasil di atas menunjukkan bahwa rasio lancar memiliki nilai di atas standar.
modal kerja bersih perusahaan pada tahun Hal ini berarti perusahaan memiliki
2020 dan 2021 memiliki nilai positif. Nilai kemampuan dalam membayar kewajiban
NWC yang positif berarti aset lancar yang jangka pendeknya dengan menggunakan aset
dimiliki oleh perusahaan lebih besar dari lancar yang dimiliki.
utang lancarnya.
Rata-rata standar industri untuk quick ratio adalah 1,5 kali atau 150%. Berdasarkan hasil
perhitungan, rasio cepat untuk tahun 2020 dan 2021 memiliki nilai di atas standar yang berarti
perusahaan mampu untuk membayar utang lancar (utang jangka pendek) yang harus segera
dipenuhi dengan aktiva lancar yang tersedia dalam perusahaan tanpa memperhitungkan nilai
persediaan (inventory).
345
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
346
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
347
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
348
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
349
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
Nilai Book Value per Share berguna pula dalam perdagangan yang berlangsung,
dalam menghitung nilai uang yang diberikan nilai saham lebih murah dibanding harga
kepada investor jika sebuah perusahaan yang ditetapkan market. Sebaliknya bila
terjadi likuidasi atau dibubarkan. Bisa juga angka BVPS emiten lebih kecil daripada
dikatakan sebagai nilai uang yang bisa harga pasar per lembar, itu artinya saham itu
diperoleh oleh investor jika seluruh aktiva sudah terlalu mahal yang istilahnya adalah
atau asset perusahaan dijual senilai nilai “Overvalued”. Harga saham lebih mahal
buku. Bila besaran BVPS lebih besar dibanding harga yang ditetapkan
dibanding nilai pasar per lembar saham, itu market. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai
artinya harga saham adalah “Undervalued” BVS untuk tahun 2020 dan 2021 berada di
yang istilah mudahnya sudah murah. Artinya bawah harga sahamnya.
350
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
351
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
352
Jurnal Manajemen, Volume 10 No 3, Juli 2022 Available online http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, Y. (2018). Pengaruh Rasio Pembangunan Industri-Edisi II 2021
Likuiditas, Rasio Leverage dan Rasio : Membangun Kemandirian Industri
Aktivitas terhadap Profitabilitas Farmasi Nasional. Pusdatin
pada Perusahaan PT. Perkebunan Kemenperin, Jakarta. 38 hal.
Nusantara IV Medan tahun 2007- Husnan, Suad. 2014. Manajemen Keuangan
2016. Skripsi. Universitas Teori dan Penerapan (Keputusan.
Muhammadiyah Sumatera Utara. Jangka Panjang). Edisi Keempat.
Artha, D. R., Achsani, N. A., & Sasongko, Yogyakarta: BPFE-UGM.
H. (2014). Analisis Fundamental, Ompusunggu, H. & Wage, M. S. (2021).
Teknikal dan Makroekonomi Harga Manajemen Keuangan. CV Batam
Saham Sektor Pertanian. Jurnal Publisher.
Manajemen Dan Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan
Kewirausahaan, 16(2), 175-184. Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi
Badan Pusat Statistik. 2021. BI Rate 2021. Pertama. Yogyakarta : Kanisius
Diakses 23 Mei 2022, dari Zaimsyah, A., Herianingrum, S., & Najiatun
https://www.bps.go.id/indicator/13/3 (2019). Analisis Fundamental
79/3/bi-rate.html. Terhadap Harga Saham yang
Brigham, Eugine F & Phillip R Daves, 2004, Terdaftar di Jakarta Islamic Index
Intermediate Financial Manajemen, Tahun 2010-2017. Jurnal Ilmiah
8 th Edition, New York: Mc Graw- Ekonomi Islam, 5(02), 113-119. doi:
Hill.Inc. http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v5i2.5
Kementerian Perindustrian Republik 17
Indonesia. Buku Analisis
353