You are on page 1of 21

Nama : Moh.

Tedo Khairun Hidayatulloh


Prodi : PPG Prajab G.2 Penjas B
Aksi Nyata
1. Refleksikan terkait dengan pemahaman baru apa yang didapatkan dari aktivitas perkuliahan
ini?
Merdeka belajar adalah sebuah paradigma pembelajaran yang berpusat pada murid
. Selamaini masih banyak pembelajaran yang tidak berpusat pada siswa dan masih jarang
ditanyakanbagaimana pandangan anak terkait sesuatu hal. Kemudian masih kurangnya guru
memberi kebebasan kepada murid untuk membangun sendiri pengetahuannya , tidak selalu
dipandu oleh guru. Jadi pembelajaran berpusat pada murid dapat mendorong siswa terlibat
secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Contohnya murid dapat
memilihpembelajarannya dengan cara mengumpulkan tugasnya berupa tulisan , power
point , suara (voice), gambar, praktek langsung. Dari latar belakang tersebut yaitu ingin
memberi kebebasan membangun pengetahuannya , tidak selalu dipandu oleh guru maka
murid dapatterlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku.
Misalnya dengan siswa dapat memilih pembelajarannya dengan cara mengumpulkan
tugasnya berupa tulisan, power point , suara (voice), gambar. Oleh karena itu saya
melakukan aksi nyata ini untuk mengukur tingkat pengetahuan dan sikap terhadap
pembelajaran. Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang
berawal dari pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan
pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga peserta didik dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan. Hal ini akan memberikan keleluasaan bagi pendidik
untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik. Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila
berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam
sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen. Profil pelajar
pancasila memiliki 6 karakteristik, yaitu :
1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia
memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut
dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak
kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
2) Berkebinekaan global
Ini adalah dimensi dimana pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas
dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain,
sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan
budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan
kunci kebhinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan
komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung
jawab terhadap pengalaman kebhinekaan.
3) Bergotong Royong
yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela
agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen elemen
dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4) Mandiri
yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci
dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5) Bernalar Kritis
yaitu mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif,
membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi
dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan
memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi
pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan.
6) Kreatif
yaitu pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan
gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Pengumpulan informasi tersebut ditempuh melalui
berbagai teknik penilaian, menggunakan berbagai instrumen, dan berasal dari berbagai
sumber. Penilaian harus dilakukan secara efektif. Oleh karena itu, meskipun informasi
dikumpulkan sebanyak-banyaknya dengan berbagai upaya, tetapi kumpulan informasi
tersebut tidak hanya lengkap dalam memberikan gambaran, tetapi juga harus akurat untuk
menghasilkan keputusan.
Penilaian seharusnya dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu: assessment oflearning
(penilaian akhir pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan
assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran). Assessment of learning merupakan
penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Proses pembelajaran
selesai tidak selalu terjadi di akhir tahun atau di akhir peserta didik menyelesaikan
pendidikan pada jenjang tertentu. Setiap pendidik melakukan penilaian yang dimaksudkan
untuk memberikan pengakuan terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran
selesai, berarti pendidik tersebut melakukan assessmentof learning. Ujian Nasional, ujian
sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk penilaian sumatif merupakan assessment of learning
(penilaian hasil belajar). Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses
belajar mengajar.
Dengan assessment for learning pendidik dapat memberikan umpan balik terhadap
proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan
belajarnya. Assessment for learning juga dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk
meningkatkan performan dalam memfasilitasi peserta didik. Berbagai bentuk penilaian
formatif, misalnya tugas, presentasi, proyek, termasuk kuis merupakan contoh-contoh
assessment for learning (penilaian untuk proses belajar). Assessment as learning memiliki
fungsi yang mirip dengan assessment for learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan
dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessmentas
learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta
didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri
(self assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh assessment as learning.
Dalam assessment as learning peserta didik juga dapat dilibatkan dalam merumuskan
prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian sehinggamereka
mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang
maksimal. Selama ini assessment of learning paling dominan dilakukan oleh pendidik
dibandingkan assessment for learning dan assessment as learning. Penilaianpencapaian
hasil belajar seharusnya lebih mengutamakan assessment as learning dan assessment for
learning dibandingkan assessment of learning. Kurikulum di Indonesia kinimerupakan
kurikulum berbasis kompetensi. Hal penting yang harus diperhatikan ketika melaksanakan
penilaian dalam Kurikulum tersebut adalah KKM, remedial, dan pengayaan.
Pembelajaran dan asesmen merupakan dua aktivitas yang saling berkaitan. Guru dapat
menggunakan hasil asesmen untuk merencanakan pembelajaran, mengidentifikasi berbagai
kebutuhan yang diperlukan peserta didik selama proses pembelajaran, dan mengajarkan
kembali materi-materi pelajaran yang belum dikuasai oleh peserta didik. Hasil asesmen
dapat juga dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Agar
pembelajaran dan asesmen dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap peserta didik, maka pembelajaran dan asesmen perlu direncanakan
secara sistematis. Ada tiga pendekatan asesmen yang perlu diterapkan oleh guru dalam
mengukur hasil belajar peserta didik. Pertama, assessmen for learning (AfL). AfL adalah
sebuah asesmen yang dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung dan asesmen
ini dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas proses belajar dan mengajar. Dengan AfL,
guru dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau
kemajuan belajar dan menentukan kemajuan belajar peserta didik. Contoh AfL adalah kuis,
presentasi, tugas, dan sebagainya. Kedua, assessment as learning (AaL). Sebenarnya
AaL memiliki fungsi yang sama dengan AfL karena keduanya dilaksanakan pada saat
proses pembelajaran. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik secara
aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Contoh dari AaL ini adalan penilaian diri (self-
assessment) dan penilaian oleh teman sejawat (peer-assessment). Dalam AaL, peserta didik
terlibat dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman penilaian
sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh
capaian belajar yang maksimal. AfL dan AaL merupakan bagian dari asesmen formatif
yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar dan
mengajar. Ketiga, assessmen of learning (AoL). AoL adalah asesmen yang dilaksanakan di
akhir proses pembelajaran dan dimaksudkan untuk mengukur capaian belajar atau hasil
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Contoh AoL ini adalah ulangan
harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir tahun dan sebagainya. AoL merupakan
bagian dari asesmen sumatif yang harus dilakukan oleh guru. Untuk pembelajaran
paradigma baru, asesmen formatif (assessment for learning dan as learning) harus
mendapatkan porsilebih banyak daripada asesmen sumatif (assessment of learning).

2. Siapkan lembar pedoman/rubrik kajian perencanaan pembelajaran


A. Rasional Mata Pelajaran PJOK
Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan (PJOK), menurut William H Freeman (2007: 27-28) adalah pendidikan yang
menggunakan aktivitas jasmani untuk menghasilkan peningkatan secara menyelurh jasmani,
mental, dan emosional peserta didik. Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta
didik sebagai satu kesatuan yang utuh antara jiwa dan raganya. Oleh karena itu, pendidikan
jasmani merupakan bidang kajian yang luas dan menitikberatkan pada peningkatan gerak
manusia (human movement). Pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan dengan
menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, metode, gaya, dan teknik sesuai dengan
karakteristik tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan belajar. Semua itu diarahkan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah (psikomotor, kognitif, dan
afektif) setiap peserta didik dengan menekankan pada kualitas kebugaran jasmani dan
aktivitas gerak. Pembelajaran dengan berbagai pendekatan tersebut dilaksanakan secara
terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat mengembangkan sikap positif dan
menghargai manfaat aktivitas jasmani untuk meningkatkan kualitas hidup peserta didik
secara menyeluruh. Dengan demikian, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan bukan
semata-mata berurusan dengan pembentukan tubuh, tetapi melibatkan seluruh aspek
perkembangan manusia yang sesuai dengan cita-cita terbentuknya Profil Pelajar Pancasila
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong,
berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri.
B. Tujuan Mata Pelajaran PJOK
Tujuan mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah sebagai
berikut:
1. mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas jasmani untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif sepanjang hayat;
2. mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola 652 kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kemampuan, serta mengembangkan pola hidup sehat;
3. mengembangkan pola gerak dasar dan keterampilan gerak (motorik) yang dilandasi
dengan penerapan konsep, prinsip, strategi, dan taktik secara umum sesuai dengan
kemampuan;
4. meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja sama, pengendalian diri,
kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivitas jasmani
5. menciptakan suasana yang rekreatif, berisi tantangan, dan ekspresi diri dalam interaksi
sosial;
6. mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk memiliki pola hidup aktif serta
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran pribadi sepanjang hayat; dan
7. mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri
melalui aktivitas jasmani.
Karakteristik Mata Pelajaran PJOK
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan sebagai sebuah bidang kajian memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan melibatkan peserta didik dalam
pengalaman langsung, real dan otentik untuk meningkatkan kreativitas, penalaran kritis,
kolaborasi, dan keterampilan berkomunikasi, serta berfikir tingkat tinggi melalui aktivitas
jasmani.
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di dalam proses pembelajarannya
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak (movement task), dan
dukungan lingkungan yang berprinsip developmentally appropriate practices (DAP).
3. Penyelenggaraan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan membentuk individu-
individu yang terliterasi secara jasmani dan menerapkannya dalam kehidupan sepanjang
hayat.
4. Penyelenggaraan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di sekolah didasari
nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila.
5. Pendidikan jasmani mengandung elemen-elemen: keterampilan gerak, pengetahuan
gerak, pemanfaatan gerak, pengembangan 653 karakter, nilai-nilai gerak.
Adapun elemen-elemen tersebut dijelaskan dalam tabel berikut: Elemen-Elemen Mata
Pelajaran PJOK serta Deskripsinya
No Elemen Deskripsi
1. Keterampilan Gerak Elemen ini berupa kekhasan dari pembelajaran PJOK
yang merupakan proses pendidikan tentang dan
melalui aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen: 1)
Aktivitas pola gerak dasar, 2) Aktivitas senam, 3)
Aktivitas gerak berirama, 4) Aktivitas pilihan
permainan dan olahraga, serta 5) Aktivitas permainan
dan aktivitas olahraga air (kondisional).
2. Pengetahuan Gerak Elemen ini berupa penerapan pengetahuan (konsep,
prinsip, prosedur, taktik, dan strategi) sebagai
landasan dalam melakukan keterampilan gerak,
kinerja, dan budaya hidup aktif pada setiap sub
elemen: 1)
Aktivitas pola gerak dasar, 2) Aktivitas senam, 3)
Aktivitas gerak berirama, 4) Aktivitas pilihan
permainan dan Olahraga sederhana dan/atau
tradisional, serta 5) Aktivitas permainan dan aktivitas
olahraga air (kondisional).
3. Pemanfaatan Gerak Elemen ini berupa pemanfaatan gerak di dalam
kehidupan sehari-hari yang terdiri dari sub elemen: 1
Aktivitas jasmani untuk pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan, 2) Aktivitas kebugaran
jasmani untuk kesehatan, serta 3) Pola perilaku hidup
sehat.
4. Pengembangan Elemen ini berupa pengembangan karakter secara
Karakter gradual yang dirancang melalui berbagai aktivitas
jasmani, terdiri dari: 1)
Pengembangan tanggung jawab personal (jujur,
disiplin, patuh dan taat pada aturan, menghormati diri
sendiri, dan lain-lain) dan 2)
Pengembangan tanggung jawab sosial (kerjasama,
toleran, peduli, empati, menghormati orang lain,
gotong-royong, dan sebagainya)
5. Nilai-Nilai Gerak Elemen ini berupa nilai-nilai yang terkandung dan
dikembangkan di dalam dan melalui aktivitas jasmani
pada setiap elemen dan sub
elemen capaian pembelajaran PJOK yang
terdiri dari: 1) Nilai-nilai aktivitas jasmani untuk
kesehatan, 2) Nilai-nilai aktivitas jasmani untuk
kegembiraan dan tantangan, serta 3) Nilai-nilai
aktivitas jasmani untuk ekspresi diri dan interaksi
sosial.
Capaian Pembelajaran PJOK
Capaian pembelajaran PJOK adalah menyiapkan peserta didik yang terliterasi secara
jasmani., peserta didik yang memiliki motivasi, kepercayaan diri, pengetahuan,
pemahaman, dan kompetensi jasmani agar dapat menghargai serta mengambil tanggung
jawab untuk terlibat dalam aktivitas jasmani secara reguler. Peserta didik tersebut: 1)
memiliki kemampuan keterampilan berupa pola-pola gerak dasar (fundamental
movement patterns) dan berbagai keterampilan gerak (motor skills) yang baik, 2)
menerapkan pengetahuan (konsep, prinsip, prosedur, taktik, dan strategi) terkait gerak,
kinerja, dan budaya hidup aktif, 3) menunjukkan pengetahuan dan keterampilan aktivitas
jasmani dan kebugaran untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, 4)
menunjukkan perilaku tanggung jawab secara personal dan sosial yang menghargai diri-
sendiri dan orang lain, serta 5) mengakui nilai-nilai aktivitas jasmani untuk kesehatan,
kesenangan, tantangan, ekspresi diri, dan interaksi sosial.
C. Capaian Pembelajaran PJOK Setiap Fase
1. Fase A (Usia Mental ≤ 7 Tahun dan Umumnya Kelas I dan II) Pada akhir Fase A,
peserta didik dapat menunjukkan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak sebagai hasil peniruan dari berbagai sumber. Selain itu,
mengetahui konsep dan prinsip gerak yang benar, mengetahui dan mempraktikkan
aktivitas jasmani dan kebugaran untuk kesehatan, menunjukkan perilaku awal
tanggung jawab personal dan sosial, serta mengenal nilai-nilai aktivitas jasmani.
Fase A Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik menunjukkan
kemampuan dalam menirukan aktivitas gerak dasar,
permainan dan olahraga, aktivitas senam lantai sederhana,
aktivitas gerak berirama, dan aktivitas air yang disesuaikan
dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
(kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik mengetahui prosedur
dalam melakukan gerak dasar, permainan dan olahraga,
aktivitas senam lantai sederhana, aktivitas gerak berirama,
dan aktivitas olahraga air yang disesuaikan dengan
kemampuan juga karakteristik peserta didik (kondisional).

Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik mengetahui prosedu
gerak dasar dan mampu mempraktikkan latihan
pengembangan kebugaran jasmani untuk kesehatan dan
menunjukkan kemampuan dalam mengenali nama dan
fungsi tubuh dan anggota tubuh, menjaga kebersihan di
dan lingkungan yang disesuaikan dengan kemampuan juga
karakteristik peserta didik.
Pengembangan Pada akhir fase ini, peserta didik menunjukkan perilaku
Karakter bertanggung jawab dalam menyimak arahan dan umpan
balik yang diberikan guru serta mulai dapat menghormati
orang lain yang
disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta
didik.
Elemen Capaian Pembelajaran
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik mengenali ragam aktivita
jasmani yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan
sekaligus merasakan adanya keberhasilandalam tantangan
dan sebagai wahana dalam mengekspresikan diri ketik
berinteraksi sosial yang disesuaikan dengan kemampuan
dan karakteristik peserta
didik
Fase B (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas III dan IV) Pada akhir Fase B,
peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memvariasikan dan
mengombinasikan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak
dilandasi dengan pengetahuan yang benar secara mandiri. Selain itu, menerapkan
prosedur aktivitas jasmani dan kebugaran untuk kesehatan, menunjukkan perilaku
tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu tertentu secara konsisten,
serta menerapkan nilai-nilai aktivitas jasmani.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik menunjukkan
kemampuan dalam mempraktikkan variasi dan kombinasi
aktivitas pola gerak dasar, permainan dan olahraga,
aktivitas senam lantai sederhana, aktivitas gerak berirama,
dan aktivitas olahraga air yang disesuaikan dengan
kemampuan juga karakteristik peserta didik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik memahami prosedu
variasi dan kombinasi pola gerak dasar, permainan dan
olahraga, aktivitas senam lantai sederhana, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas olahraga air yang disesuaikan
dengan kemampuan juga karakteristik peserta didik
(kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memaham
prosedur dan mempraktikkan latihan pengembangan
kebugaran jasmani, menunjukkan kemampuan dalam
menerapkan pola hidup sehat (perlunya aktivitas jasmani
istirahat, pengisian waktu luang, serta memilih makanan
bergizi dan seimbang). Peserta didik juga dapa
menunjukkan
kemampuan dalam menerapkan konsep pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan
diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menula
sesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta
didik.
Pengembangan
Karakter Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menunjukkan
perilaku bertanggung jawab untuk
belajar mengarahkan diri dalam proses pembelajaran serta
menerima dan
mengimplementasikan arahan dan umpan balik yang
diberikan guru yang disesuaikan dengan kemampuan dan
Elemen Capaian Pembelajaran
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memahami ukuran
dan intensitas aktivitas jasmani (ringan, sedang, dan berat)
yang berhubungan dengan kesehatan
menumbuhkembangkan unsur kegembiraan, tantangan
percaya diri, serta dapat mengekspresikan diri ketika
berinteraksi sosial yang disesuaikan dengan kemampuan
dan karakteristik peserta didik.
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mempraktikkan
variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor dan
nonlokomotor dalam permainan bola besar, bola kecil,
aktivitas gerak berirama, gerak dasar senam lantai
sederhana, dan gerak dasar tendangan dan kayuhan pada
aktivitas air yang disesuaikan dengan kemampuan juga
karakteristik peserta didik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengetahui
variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor dan
nonlokomotor dalam permainan bola besar, bola kecil,
gerak dasar atletik jalan cepat dan lari, aktivitas gerak
berirama, gerak dasar statis dan dinamis pada senam
lantai sederhana, dan gerak dasar tendangan tungkai dan
kayuhan lengan padaaktivitas air yang disesuaikan
dengan kemampuan juga karakteristik peserta didik
(kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik menerapkan dan
mempraktikkan prosedur pengukuran status kebugaran
jasmani terkait kesehatan (physical fittness related
health) untuk mengetahui status kebugaran pribadi. Pada
fase ini, peserta didik juga memiliki pengetahuan tentang
makanan bergizi dan jajanan sehat, serta memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk mengetahui
pengaruh aktivitas fisikdan istirahat yang cukup
bagi pertumbuhan dan perkembangan disesuaikan
dengan kemampuan juga karakteristik peserta didik.
Elemen Capaian Pembelajaran
Pengembangan Pada akhir fase ini, peserta didik terlibat aktif secara
Karakter penuh dalam proses pembelajaran yang didasari
kesadaran dan tanggung jawab personal,
pertanggung jawab atas penggunaan alat dan
fasilitas pembelajaran, dan menghargai orang lain
sesuai dengan kemampuan juga karakteristik peserta
didik.
.
Fase D berdasarkan Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun dan Umumnya Kelas
elemen VII, VIII, dan IX) Pada akhir Fase D, peserta didik dapat
berpartisipasi aktif menampilkan berbagai keterampilan
pola gerak dasar dalam beberapa jenis permainan,
olahraga, dan atau aktivitas lainnya dalam suasana
kompetisi dan rekreasi sehingga dapat menerima
keunggulan dan kelemahan antar individu atau
kelompok serta dapat meningkatkan derajat kesehatan
Fase C (Usia Mental ± 8 Tahun dan Umumnya Kelas V dan VI)

Pada akhir Fase C, siswa mampu memvariasikan dan mengombinasikan keterampilan


sesuai dengan tuntutan dari bentuk gerak terpilih dan memodifikasi gerak melalui
bentuk-bentuk permainan bola besar dan bola kecil sehingga dapat berpartisipasi secara
mandiri atau berkelompok dalam upaya peningkatan kesehatan dan kebugaran jasmani
melalui aktivitas keterampilan gerak yang lebih kompleks sebagai ekspresi perasaan
dan kemampuan memecahkan masalah/tantangan melalui analisa sebab- akibat dan
potensi pemecahannya bersama-sama dan dapat bekerjasama dalam situasi yang
berbeda budaya, etnis, dan SARA serta mampu menunjukkan sikap dan perilaku
toleran, peduli, empati, dan simpati dalam situasi pelaksanaan aktivitas jasmani.
Fase C berdasarkan elemen
Fase D (Usia Mental ± 9 Tahun dan Umumnya Kelas VII, VIII, dan IX) Pada akhir
Fase D, peserta didik dapat berpartisipasi aktif menampilkan berbagai keterampilan
pola gerak dasar dalam beberapa jenis permainan, olahraga, dan atau aktivitas lainnya
dalam suasana kompetisi dan rekreasi sehingga dapat menerima keunggulan dan
kelemahan antar individu atau kelompok serta dapat meningkatkan derajat
kesehatan dan kebugaran jasmani.
Fase D berdasarkan elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menunjukkan
kemampuan dalam mempraktikkan variasi dan kombinas
pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan
manipulatif dalam permainan dan atau olahraga tradision
bola besar dan bola kecil yang dimodifikasi, kombina
pola gerak dasar pada aktivitas senam lantai sederhan
variasi dan kombinasi pada aktivitas gerak berirama, dan
aktivitas air yang disesuaikan dengan kemampuan, juga
karakteristik peserta didik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memahami fakta
dan prosedur variasi dan kombinasi pola gerak dasa
lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam
permainan dan atau olahraga tradisional bola besar dan bol
kecil yang dimodifikasi, kombinasi pola gerak dasar pad
aktivitas senam lantai sederhana, variasi dan kombina
pada aktivitas gerak berirama, dan aktivitas air yang
disesuaikan dengan kemampuan juga karakteristik pesert
didik (kondisional).
Elemen Pemanfaatan Pada akhir fase ini, peserta didik dapat memahami fakta,
Gerak konsep dan prosedur latihan pengembangan kebugaran
jasmani terkait kesehatan (physical fittness related health)
dan kebugaran jasmani terkait keterampilan (physical
fittness related skills), berdasarkan prinsip latihan
(frequency, intensity, time, type/FITT) untuk
Elemen Capaian Pembelajaran
mendapatkan kebugaran dengan status baik. Peserta didik
juga dapat menerapkan konsep gaya hidup sehat untuk
mencegah berbagai penyakit dan peran aktivitas fisik
terhadap pencegahan penyakit disesuaikan dengan
kemampuan juga karakteristik peserta didik.
Elemen Pada akhir fase ini, peserta didik proaktif melakukan dan
Pengembangan mengajak untuk memelihara dan memonitor peningkatan
Karakter derajat kebugaran jasmani dan kemampuan aktivita
jasmani lainnya, serta menunjukkan keterampilan bekerj
sama dengan merujuk peraturan dan pedoman untuk
menyelesaikan perbedaan dan konflik antarindividu sesu
dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.

Elemen Nilai-Nilai Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menganalisis
Gerak hubungan antara aktivitas jasmani dan kesehatan, untuk
dapat memilih aktivitas yang berperan sebagai media
menumbuhkembangkan unsur kegembiraan, tantangan,
percaya diri, serta dapat mengekspresikan diri dalam
berinteraksi di lingkungan sosial sesuai dengan
kemampuan dan karakteristik peserta didik.
. Fase E (Usia Mental ± 10 Tahun dan Umumnya Kelas X)
Pada akhir Fase E, peserta didik dapat berpartisipasi aktif menampilkan berbagai
prosedur variasi dan kombinasi keterampilan gerak dasar dalam berbagai permainan
dan atau olahraga tradisional yang dimodifikasi, juga dapat mengevaluasi sikap dan
kebiasaan sebagai individu yang sehat dan aktif.
Fase E Berdasarkan Elemen

Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menunjukkan
kemampuan dalam mempraktikkan hasil evaluasi aktivitas
jasmani dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan aktivitas olahraga
air sesuai dengan kemampuan dan karakteristik peserta
didik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat
mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dalam
melakukan evaluasi aktivitas jasmani dan olahraga
aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan aktivitas olahraga air sesuai dengan
kemampuan juga karakteristik peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengevaluas
fakta,konsep, prinsip, dan prosedur dan mempraktikkan
latihan pengembangan kebugaran jasmani terkai
kesehatan (physicsl fittness related health) dan kebugaran
jasmani terkait keterampilan (physical fittness related
skills), berdasarkan prinsip latihan (frequency, intensity
time, type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran. Peserta
didik juga dapat menunjukkan
Elemen Capaian Pembelajaran
kemampuan dalam menerapkan konsep dan prinsip
pergaulan yang sehat disesuaikan dengan kemampuan
juga karakteristik peserta didik.
Pengembangan Pada akhir fase ini, peserta didik mengembangkan
Karakter tanggung jawab sosialnya dalam kelompok kecil untuk
melakukan perubahan positif, menunjukkan etika yang
baik, saling menghormati, dan mengambil bagian dalam
kerja kelompok pada aktivitas jasmani atau kegiatan sosia
lainnya sesuai dengan kemampuan dan karakteristik
peserta didik.
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengevaluasi sikap
dan kebiasaan untuk menjadi individu yang sehat, aktif
menyukai tantangan dan cara menghadapinya secara
positif dalam konteks aktivitas jasmani dengan
menunjukkan perilaku menghormati diri sendiri dan orang
lain sesuai dengan kemampuan dan karakteristik peserta
didik.
6. Fase F (Usia Mental ± 10 Tahun dan Umumnya Kelas XI dan XII) Pada akhir Fase
F, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan berbagai aktivitas jasmani dan
olahraga sebagai hasil evaluasi pengetahuan, mengevaluasi dan mempraktikkan
latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (physical fittness related
health) dan kebugaran jasmani terkait keterampilan (physical fittness related skills),
menunjukkan perilaku dalam memimpin kelompok kecil untuk melakukan perubahan
positif, juga dapat mengevaluasi sikap dan kebiasaan sebagai individu yang sehat dan
aktif.

Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menunjukkan
kemampuan dalam mempraktikkan hasil evaluasiaktivitas
jasmani dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan aktivitas air yang
disesuaikan dengan kemampuan juga karakteristik peserta
didik (kondisional).
Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengevaluasi fakta
konsep, prinsip, dan prosedur dalam melakukan evaluas
aktivitas jasmani dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas
gerak berirama, dan aktivitas permainan dan aktivitas air
yang disesuaikan dengan kemampuan juga karakteristik
peserta didik (kondisional).
Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengevaluas
fakta,konsep, prinsip, dan prosedur dan mempraktikkan
latihan pengembangan kebugaran jasmani terkai
kesehatan (physical fittness related health) dan kebugaran
jasmani terkait keterampilan (physical fittness related
skills), berdasarkan prinsip latihan (frequency, intensity,
time, type/FITT) untuk mendapatkan
Elemen Capaian Pembelajaran
kebugaran dengan status baik. Peserta didik juga dapa
menunjukkan kemampuan dalam menerapkan konsep
prinsip, dan prosedur menjaga kesehatan tubuh dan P3K
pada kejadian darurat, baik pada diri sendiri maupun pada
orang lain disesuaikan dengan kemampuan dan
karakteristik peserta didik.
Pengembangan Pada akhir fase ini, peserta didik mengembangkan
Karakter tanggung jawab sosialnya dalam kelompok kecil untuk
melakukan perubahan positif, menunjukkan etika yang
baik, saling menghormati, dan mengambil bagian dalam
kerja kelompok pada aktivitas jasmani atau kegiatan sosial
lainnya sesuai dengan kemampuan dan karakteristik
peserta didik.
Nilai-Nilai Gerak Pada akhir fase ini, peserta didik dapat mengevaluasi sikap
dan kebiasaan untuk menjadi individu yang sehat, akti
menyukai tantangan dan cara menghadapinya secara positi
dalam konteks aktivitas jasmani dengan menunjukkan
perilaku menghormati diri sendiri dan orang lain sesu
dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.

3. Telaahlah perencanaan pembelajaran dan asesmen


TELAAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PADA
PERANGKAT PEMBELAJARAN PJOK SMAN 5 SURAKARTA
RUBRIK TELAAH

Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, Dari beberapa komponen yang


langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen disebutkan sudah ada dalam RPP.
pembelajaran yang jelas? Untuk masing-masing komponen yang
ada sudah sangat jelas.

Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran Alur tujuan pembelajaran dari RPP yang
memenuhi kriteria SMART (Specific, di observasi sudah memenuhi kriteria
Measurable, Achievable, Relevant, dan Time) SMART, hal itu dapat dilihat dari
(tidak menimbulkan penafsiran ganda dan penyusunan tujuan
mengandung perilaku hasil belajar) pembelajarannya yang disesuaikan
dengan CP yang dibuat dengan

memperhatikan penggunaan kata sesuai


dengan perkembangan peserta didik.

Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan Tujuan pembelajaran sudah di


pembelajaran yang sesuai selaras dengan CP sesuaikan dengan CP yang dibuat.
yang dituju?

Apakah konsep utama yang akan dipelajari, Komponen tersebut disusun dalam
pengetahuan inti, keterampilan, dan sikap yang kegiatan pembelajaran, sangat tertera
dengan jelas bahwa RPP ini sudah ada
akan dipelajari tertera secara jelas?
konsep, pengetahuan inti, dan
keterampilan.

Apakah konten yang dipelajari sudah bebas dari Konten yang disajikan dalam RPP
muatan SARA pornografi, pornoaksi, dan untuk pembelajaran tidak mengandung
unsur SARA, pornografi, pornoaksi,
provokasi.
dan provokasi.

Apakah terdapat pertanyaan bermakna dan Pertanyaan pemantik sudah ada, namun
pertanyaan pemantik yang menyasar konsep belum spesifik ke dalam materi,
pertanyaan masih umum saja.
inti?

Apakah perencanaan pembelajaran yang dibuat Sudah ada beberapa aspek yang
sudah menyasar pada pengutan profil pelajar menyasar pada penguatan profil pelajar
pancasila yaitu ditunjukkan dengan
pancasila?
adanya asesmen mengenai religius,
afektif dan kognitif. Serta pada tahap
pembelajaran di susun dengan adanya
kegiatan belajar mandiri, hal ini

memperhatikan penggunaan kata sesuai


dengan perkembangan peserta didik.

Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan Tujuan pembelajaran sudah di


pembelajaran yang sesuai selaras dengan CP sesuaikan dengan CP yang dibuat.
yang dituju?
Apakah konsep utama yang akan dipelajari, Komponen tersebut disusun dalam
pengetahuan inti, keterampilan, dan sikap yang kegiatan pembelajaran, sangat tertera
dengan jelas bahwa RPP ini sudah ada
akan dipelajari tertera secara jelas?
konsep, pengetahuan inti, dan
keterampilan.

Apakah konten yang dipelajari sudah bebas dari Konten yang disajikan dalam RPP
muatan SARA pornografi, pornoaksi, dan untuk pembelajaran tidak mengandung
unsur SARA, pornografi, pornoaksi,
provokasi.
dan provokasi.

Apakah terdapat pertanyaan bermakna dan Pertanyaan pemantik sudah ada, namun
pertanyaan pemantik yang menyasar konsep belum spesifik ke dalam materi,
pertanyaan masih umum saja.
inti?

Apakah perencanaan pembelajaran yang dibuat Sudah ada beberapa aspek yang
sudah menyasar pada pengutan profil pelajar menyasar pada penguatan profil pelajar
pancasila yaitu ditunjukkan dengan
pancasila?
adanya asesmen mengenai religius,
afektif dan kognitif. Serta pada tahap
pembelajaran di susun dengan adanya
kegiatan belajar mandiri, hal ini

merupakan salah satu pengutan profil


pelajar pancasila sesuai dengan
paradigma baru pembelajaran
Apakah alur kegiatan disusun secara runtut, Pada kegiatan pembelajaran sudah
sistematis, sesuai dengan alokasi waktu? dirincikan waktu yang digunakan untuk
Pembukaan, materi ini dan penutupan,
sehingga waktu bisa terkelola dengan
baik , efektif dan efisien.

Apakah rangkaian kegiatan berorientasi pada Melihat dari capaian pembelajaran


penguatan kompetensi dan kemampuan berpikir yang disusun, sudah terlihat bahwa
area tinggi? peserta didik diharapkan dapat berpikir
kritis serta berpikir tingkat tinggi.

Apakah modul ajar/RPP menyertakan berbagai Dalam RPP ini berbagai kegiatan sudah
kegiatan (termasuk remedial dan pengayaan) di cantumkan, dari deskripsi serta
yang berpusat pada siswa/ menjadikan siswa pertanyaan yang ada dapat
peserta aktif? meningkatkan keaktifan peserta didik.

Apakah ada asesmen awal pembelajaran beserta Asesmen awal pembelajaran belum
cara penilaiannya untuk mengecek kesiapan tersedia, namun pada RPP ini selalu
siswa? ada penguatan materi di awal
pembelajarannya dengan adanya materi
pemantik.

Apakah asesmen yang termuat secara jelas Asesmen dalam RPP ini sangat
mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran? lengkap, dari penilain spiritual,
psikomotor, koginitf dan psikmotor ada

asesmennya. Dari asesmen yang ada


sudah merujuk pada capaian
pembelajaran.

Apakah bentuk asesmen memberikan umpan Dari RPP yang ada, umpan balik dari
balik pada proses belajar siswa? asesmen belum nampak, hal ini
dikarenakan asesmen yang ada di olah
oleh guru, melihat RPP yang ada
umpan balik dari asesmen akan

disampaikan ketika laporan


pembelajaran satu semester diberikan.

Apakah kriteria untuk mengukur ketercapaian Kriteria pengukuran kemampuan siswa


pada RPP melalui asesmen tertera
Tujuan Pembelajaran tertera secara jelas?
sangat jelas, setiap aspek penilaian
sudah diberikan cara memberikan nilai
serta pengolahan hasil akhirnya,
sehingga itu memperjelas kerja guru
dalam mengukur asesmen siswa.

Apakah urutan pembelajaran sistematis danlogis? Urutan pembelajaran sudah urut secara
sitematikanya dalam penjas, dari mulai
pembukaan diisi dengan adanya
pengarahan dan pemanasan, kegiatan
inti, serta kegiatan penutup yang akan
diisi dengan pendinginan dan evaluasi.

Apakah asesmen sudah sesuai dengan sistem Pada perangkat pembelajaran ini belum
pada pengajaran paradigma baru, yaitu adanya ada asesmen diagnostik, karena
perangkat ini disusun untuk

asesmen diagnostic dan asesmen sumatif dilaksanakan pada kelas yang


menerapkan kurikulumum K13, belum
menerapkan kurikulum merdeka, untuk
asesmen sumatif sudah ada karena pada
K13 juga ada penilaian harian pada akhir
materi.
Apakah asesmen yang tertera di modul ajar/RPP Asesmen yang disusun pada RPP sudah
selaras dengan kegiatan pembelajaran? disesuaikan dengan materi
pembelajaran, pada RPP juga
dilengkapi dengan adanya pengayaan
dan remidial.

Apakah modul ajar/RPP dapat mengakomodir Pada RPP belum ada alternative untuk
siswa dengan bakat dan minat yang berbeda-beda memberikan bermacam pembelajaran
kepada setiap karakter dan minat siswa
sesuai dengan kurikulum merdeka
yang berbeda, hal ini karena perangkat
ini masih berbasis kurikukulum K13
belum kurikulum merdeka.

Apakah modul ajar/RPP menggunakan bahasa Dalam penggunaan bahasa pada


perangkat sudah sangat baik, sehingga
yang jelas dan mudah dipahami?
ketika di terapkan untuk pembelajaran
tidak menimbulkan penafsiran ganda.

Apakah ada kegiatan remedial atau pengayaan? Pada perangkat sudah di lengkapi
dengan kegiatan remedial dan
pengayaan, sehingga sudah bisa
digunakan ketika ada siswa yang

memerlukan remidial.

Apakah ada daftar pustaka? Dalam perangkat sayangnya belum


dilengkapi dengan daftar pustaka yang
dapat memudahkan untuk melihat
sumber bahan materi yang di susun
pada perangkat pembelajaran ini.

You might also like