You are on page 1of 15

MAKALAH EKOLOGI HEWAN

KONSEP EKOENERGITIKA

Disusun Oleh :
Kelompok 8
Kenny Salsabilla (1984205025)
Mezi Yusdiarti (1984205006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan limpahan
nikmat seh at-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah ekologi
hewan dengan judul “KONSEP EKOENERGITIKA” dengan tepat waktu. Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik dalam segi materi
maupun teknis penulisan, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini. penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat.

Bengkulu, November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 5
2.1 Perbedaan produktivitas primer dan sekunder ........................................................ 5
2.2 Komponen dan jenis-jenis rantai makanan............................................................... 5
2.3 Jaring Makanan pada Suatu Ekosistem ..................................................................... 7
2.4 Peranan Hewan dalam Aliran Energi dan Materi ...................................................... 9
2.5 Aplikasi Konsep Efisiensi Ekologi ............................................................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekoenergetika merupakan kajian transformasi (perubahan) energi dalam


organisme yang terdapat dalam suatu ekosistem arus pengaliran atau perpindahan
energi dari organisme yang satu keorganisme lain seolah- olah merupakan rangkaian
mata rantai yang disebut juga rantai pangan (food chain).
Energi merupakan daya yang digunakan untuk melakukan aktivitas sumber
energi utama: Sinar Matahari. Matahari dimanfaatkan langsung oleh tumbuhan hijau
dalam bentuk elektromagnetik untuk proses fotosintesis. Energi yang di simpan
berupa materi tumbuhan dapat dialirkan melalui rantai makanan dan jaring makanan
dari produsen sampai dengan konsumen sampai dengan dekomposer.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja Perbedaan Produktivitas Primer dan Sekunder?


2. Apa yang dimaksud Komponen dan Jenis-Jenis Rantai Makanan?
3. Apa yang dimaksud Jaring Makanan pada Suatu Ekosistem?
4. Apa Peranan Hewan dalam Aliran Energi dan Materi?
5. Apa yang dimaksud Aplikasi Konsep Efisiensi Ekologi?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Apa saja Perbedaan Produktivitas Primer dan Sekunder


2. Mengetahui Apa yang dimaksud Komponen dan Jenis-Jenis Rantai Makanan
3. Mengetahui Apa yang dimaksud Jaring Makanan pada Suatu Ekosistem
4. Mengetahui Apa Peranan Hewan dalam Aliran Energi dan Materi
5. Mengetahui Apa yang dimaksud Aplikasi Konsep Efisiensi Ekologi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan produktivitas primer dan sekunder

Produktivitas primer merupakan laju penyimpanan energy yang dilakukan oleh


produsen, produktivitas ini terjadi karena produsen melakukan proses fotosintesis
sehingga dapat menghasilkan produk. Produktivitas primer dibedakan atas
produktivitas primer kasar (bruto) yang merupakan hasil asimilasi total dan
produktivitas primer bersih (neto) yang merupakan penyimpanan energy di dalam
jaringan tubuh tumbuhan. Produktivitas primer bersih ini juga adalah produktivitas
kasar dikurangi dengan energy yang digunakan untuk respirasi. Contoh organisme
yang berperan dalam produktivitas primer adalah tumbuhan.
Produktivitas primer kasar suatu ekosistem (gross primary productivity) adalah
jumlah total material organik yang diproduksi melalui fotosintesis. Produktivitas
primer bersih (net primary productivity) menunjukkan jumlah energi yang tetap
tersedia untuk pertumbuhan tumbuhan setelah dikurangi fraksi yang digunakan
tumbuhan untuk respirasi. Produktivitas adalah penggunaan energy pada hewan dan
mikroba (heterotrof).
Produktivitas sekunder merupakan laju penambatan energy yang dilakukan oleh
konsumen. Pada produktivitas sekunder ini tidak dibedakan atas produktivitas kasar
dan bersih. Produktivitas sekunder pada dasarnya adalah asimilasi pada aras atau
tingkatan konsumen. Contoh organisme yang berperan dalam produktivitas sekunder
hewan dan organisme heterotrof lainnya.

2.2 Komponen dan jenis-jenis rantai makanan

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan dengan urutan dan arah
tertentu. Dalam proses makan dan dimakan ini terjadi perpindahan energy dari
produsen ke konsumen lalu ke pengurai. Rantai makanan selalu dimulai dari
tumbuhan hijau yang berperan sebagai produsen dalam rantai makanan, tumbuhan
hijau akan dimakan oleh herbivore, sehingga herbivore disebut konsumen tingkat
pertama herbivore akan dimakan oleh karnivora sehingga karnivora disebut konsumen
tingkat kedua seterusnya. Pengurai mendapatkan energy dari produsen dan konsumen
yang telah mati.
Komponen rantai makanan terbagi menjadi tiga sebagai berikut:
 Produsen
Produsen artinya penghasil. Semua tumbuhan hijau adalah produsen dalam
sebuah ekosistem. Tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri.
Contoh produsen adalah ubi, rumput, gandum, padi, dan sebagainya.
 Konsumen
Konsumen adalah pemakai bahan organik yang dihasilkan oleh produsen.
Konsumen memiliki tingkatan sebagai berikut:
a) Konsumen pertama (carnivora): hewan pemakan tumbuhan.
b) Konsumen kedua (carnivore): hewan pemakan konsumen pertama.
c) Konsumen ketiga / puncak (carnivora): hewan pemakan konsumen kedua.
Contoh:

 Pengurai
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-zat yang
semula terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Hasil
kerja pengurai dapat membantu proses penyuburan tanah.

Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai
pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
1. Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen.
Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen
I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai
konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora
sebagai konsumen ke- 3.

2. Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup
sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.

3. Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur
dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu
dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan.

Rantai Makanan dan Tingkat Trofik Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi
adalah dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi pemindahan energi,
elemen kimia, dan komponen lain dari satu bentuk ke bentuk lain di sepanjang rantai
makanan.

2.3 Jaring Makanan pada Suatu Ekosistem

Rantai makanan adalah bagian dari jarring-jaring makanan. Secara sekilas rantai
makanan dan jarring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda. Rantai
makanan adalah serangkaian pross makan dan dimakan antara makhluk hidup
berdasarkan urutan tertentu yang terdapatperan sebagai produsen, konsumen dan
decomposer (pengurai) untuk kelangsungan hidup suatu makhluk. Secara sederhana
rantai makanan bisadilihat secara runtut dari produsen, konsumen dan pengurai. Lain
hal dengan jarring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling
berhubungan dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Nama lain
untuk jarring-jaring makanan adalah sistem sumber daya konsumen. Antara makhluk
hidup dan lingkungan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dalam jarin-jaring
makanan. Organisme yang terkumpul pada jarring-jaring makanan mempunyai
beberapa jenis organisme yang dapat dipilih menjadi makanannya. Sedangkan rantai
makanan, organisme yang berperan menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan
makanan saja. Organisme dalam rantaimakanan lebih sedikit. Menurut seorang ahli
biologi dari Universitas Oxford,pada tahun 1982-an berpendapat bahwa rantai
makanan atau jarring-jaring makanan bukanlah suatu unit-unit yang terisolasi,
melainkan saling bertautan dengan jejaring makanan.
1. Contoh jarring-jaring makanan
Jika di dalam suaturantai makanan dapat ditarik lurus siklusnya, berbeda
dengan jarring-jaring makanan. Pada jarring-jaring makannya tidak sederhana
rantai makanan. Dalam sutu mahkluk hidup bisa memakan lebih dari satu jenis
mahkluk hidup lainnya, sehingga menciptakan garis-garis yang saling bersilangan
2. Contoh jarring-jaring makanan di darat
Sebagai contoh, seekor tupai bisa memakan beragam jenis makanan seperti
biji-bijian dan buah-buahan. Tupai tersebut dimakan oleh seekor rubah, yang juga
tak hanya makan rubah namun juga memakan tikus dan juga serangga.
3. Contoh jarring-jaring makanan dilaut
Tidak hanya didarat jarring-jaring makanan juga berlaku bag mahkluk hdup
yang tinggal di laut.sebagai contoh, zooplankton bisa memakan fitoplankton.
Zooplankton sendiri dapat dimakan oleh gurita, salmon, udang atau mahkluk
lainnya. Gurita, salmon dan udang tersebut kemudian dimakan oleh hiu atau paus.
Setelah itu hiu dan paus mati yang kemudian teurai oleh bakteri yang ada di laut.
4. Contoh jarring-jaring makanan di sawah
Sawah juga menjadi salah satu habitat yang terdapat mahkluk hidup tinggal
didalamnya. Tentu saja dari beragam mahkluk hidup disana, membuat adanya
jarring-jaring makanan demi mempertahankan hidup suatu mahkluk hidup.
Contohnya, padsebagi produsen dimakan ulat atau belaang. Kemudian ulat
atau belalang dimakan oleh tikus. Tikus dimakan oleh ular atau burung pemangsa,
burung pemangsa juga bisa memakan ular. Burung pemangsa mati diuraikan oleh
bakteri,
5. Contoh jarin-jaring makan di air tawar
Jarring-jaring makanan di air tawar atau sungai banyak melibatkan jenis
mahkluk hidup. Sungai adalah salah satu habitat yang banyak memiliki mahkluk
hidup karena air adalah sumber kehidupan. Sebagai contoh, tanaman air atau alga
dimakan oleh ikan, udang dan siput. Kemudian hewan tersebut dimakan oleh ikan
besar, kodok atau ular. Bebek dan bangau bisa dimakan oleh burung elang.

Setiap habitat yang berbeda maka jaring-jaring makanan yang diciptakan pun berbeda.
Sehingga jaring-jaring makanan akan menimbulkan banyak sekali rantai makanan
yang terhubung satu sama lain. Jika skemanya digambar, akan jarring-jaring makanan
akan berbentuk seperti jarring laba-laba. Selain itu jarring-jaing makan dapat
meningkatkan kemampuan adaptasi dan persaingan untuk bsa bertahan hidup, tidak
seperti rantai makanan yang tak berhungan dengan bagaimana mahkluk hidup
bersaing mendapatkan makanan.

2.4 Peranan Hewan dalam Aliran Energi dan Materi

Rantai makanan merupakan contoh dari adanya aliran energy yang sedang
terjadi dalam sebuah ekosistem. Aliran energy adalah rangkaian urutan pemindahan
bentuk energy yang lainnya. dimulai dari sinar matahari lalu ke produsn, ke konsumen
primer (herbivora), ke konsumen tigkat tinggi (karnivora), sampai ke saprobe.
Ariran energy juga dapat diartikan sebagai perpindahan energy dari satu tingkatan
trofik ke tingkatan berikuntya. Di dalam proses pemindahan, selalu terjadi
pengurangan jumlah energy setiap melalui tingkat trofik makan-makanan.
Energy juga dapat berubah menjadi bentuk lainya, seperti energy kimia, energy
mekanik, energy listrik dan juga energy panas. Perubahan bentuk energy menjadi
bentuk lain disebut sebagi transformasi energy.
Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan yang dilakukan oleh ekosistem itu
sendiri adalah dengan menjaga perputaran energy dan sumber luar. Sumber energy
luar yang dimaksud yaitu cahaya matahari. Cahaya matahari akan ditangkap oleh
tumbuhan dan lingkungan untuk pertumbuhannya. Peran cahaya matahari dalam
mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai salah satu syarat untuk
terjadinya fotosistesis. Dalam proses inilah energy dari matahari akan diubah dalam
bentuk energy kimia yang dapat digunakan oleh heterotroph melalui rantai makanan.
Efisiensi fotosintesis tumbuhan sangat penting untuk kelangsungan hidup mahkluk
hidup.

1. Rantai makanan rerumputan


Rantai makanan ini adalah yang paling sering dikenal, di mana tumbuhan
menempati trofik prtama dan berperan sebagai autotroph. Sebagai contoh adalah
rumput. Sapi adalah hewan herbivore yang makanan utamanya adalah rumput.
Karnivora adalah mahkluk hidup yang memakan herbivore. Biasanya ini akan
terjadi apabila aliran energy terjadi tanpa peristiwamkan dan dimakan, namun
terbentuk karena interaksi antar organisme dalam ekosistem dalam bentuk
hubngan parasitisme. Contohnya adalah jamur dengan akar pohon.
2. Rantai makan pengurai
Dalam rantai makanan ini, organisme yang mati bukan berarti energy di
dalamnya juga ikut mati bukan berarti energy di dalamnya juga ikut hilang.
Namun, energy tersebut digunakan sebagai sumber energy bagi pengurai.
Organisme pengurai termasuk organisme uniseluler seperti algae, jamur, bakteri,
dan lain sebagainya.
Contoh aliran energy yang terjadi didarat, antara lain:
 aliran energy dalam ekosistem darat: matahari-sawi-ulat-burung
pipit-burung elang.
 aliran energy dalam ekosistem perairan: matahari-fitoplankton-
siput-ikan-hiu.

2.5 Aplikasi Konsep Efisiensi Ekologi


Efisiensi ekologi merupakan suatu perbandingan antar laju aliran energy yang
ada berbagai mata rantai dalam rantai makanan, nilainya didapatkan dengan
membandingkan antara energy yangada di suatu aras trofik dibandingkan aras trofik
dibawahnya. Piramida ekologi dapat digunakan untuk menghitung efisiensi energy
dapat diberikan dalam bentuk diagram aliran energy. Menilai sesuatu efisiensi ekologi
akan menjadi lebih akurat, apabila rantai makanan yang dinilai memiliki satuan yang
sama. Jadi apabila pada ras trofik I menggunakan satuan kilogram, pada aras trofik II
yang akan dibandingkan dengannya juga harus menggunakan satuan kilogram juga.
Jangan sampai kita membandingkan dua aras trofik dengan satuan yang berbeda,
misalnya aras trofik I menggunakan satuan kilogramsedangkan aras II menggunakan
satuan kalori.
Energy yang ditambat (ikat) oleh tumbuhan
Cahaya yang diabsorpsi
Dan untuk tingkat konsumen, efisiensi asimilasi adalah perbandingan antara:
Makanan yang diabsorpsi (asimilasi)
Makanan yang ditelan

Selanjtnya rumus untuk efisiensi ekologi adalah:

Dimana Pn= energy yang mengalir n hingga aras n+1

In= energy yang diterima oleh aras n

 Perbandingan efisiensi ekologi herbivore dan karnivora

Perbandingan antara aras trofik dan efisiensi ekologi biasanya berbanding


lurus, yang artinya semakin tinggi suatu organisme dalam rantai makanan maka
efisiensi ekologinya semakin tinggi pula. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
organisme yang menempati aras trofik lebih tinggi, bersifat lebih efisien dalam
menangkap energy. Hal tersebut bisa saja disebabkan karena ketersedian energy
yang dimiliki organisme yang menempati aras trofik yang lebih tinggi jauh rendah
dibandingkan yang dimiliki aras trofik dibawahnya. Berarti hewan karnivora
misalnya, singa lebih efisien mengkap energy dibandingkan dengan hewan
herbivore seperti kambing ataupun kerbau.

Hal ini dapat dilihat dari perilaku makan mereka yang berbeda. Contohnya
saja pada kambing, kambing selalu akan berusaha memakan rumput hijau bila
mereka bertemu dengan rumput. Hal tersebut berbeda dengan harimau, harimau
tidak akan mencari mangsanya. Harimau isa bertahan berhari-harai atau beberapa
minggu lamanya untuk tidak makan lagi, apabila sebelumnya telah makan hingga
kenyang. Contoh lain adalah ular piton, jenis ular ini akan tidur selama 1-2 bulan
setelah menelan seekor kambing. Hal tersebut berlaku juga pada ikan, ikan koki
akan selalu menyantap makanan yang diberikan oleh manusia. Sedangkan ikan
Oscar yang merupakan karnivora, hanya akan menyantap makanan ketika ia merasa
lapar.

Dari uraian diatas terlihat denganjelas bahwa organisme yang efisien dalam
menangkap energy juga efisien dalam menggunakannya.hewan karnivora seperti
harimau, tidak akan membuang-buang tenaga atau energy untuk mencari,
menyerang dan menangkap mangsanya apabila mereka belum perlu masukan
energy. Sedangkan organisme yang tidak efisien dalam menangkap energy selalu
berusaha untuk memakan makanan yang ditemuinya (contohnya adalah kambing
yang selau tidak bisa diam memakan rumput dan dedaunan). Bila perilauku
kambing tidak demikian, maka tidaka kan dapat mencukupi kebutuhan hidup
mereka.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Produktivitas primer merupakan laju penyimpanan energy yang dilakukan oleh


produsen, produktivitas ini terjadi karena produsen melakukan proses fotosintesis
sehingga dapat menghasilkan produk. Produktivitas sekunder merupakan laju
penambatan energy yang dilakukan oleh konsumen. Pada produktivitas sekunder ini
tidak dibedakan atas produktivitas kasar dan bersih. Produktivitas sekunder pada
dasarnya adalah asimilasi pada aras atau tingkatan konsumen.

Komponen rantai makanan terbagi menjadi tiga sebagai berikut:


 Produsen
Produsen artinya penghasil. Semua tumbuhan hijau adalah produsen dalam
sebuah ekosistem. Tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri.
Contoh produsen adalah ubi, rumput, gandum, padi, dan sebagainya.
 Konsumen
Konsumen adalah pemakai bahan organik yang dihasilkan oleh produsen

 Pengurai
Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-zat yang
semula terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Hasil
kerja pengurai dapat membantu proses penyuburan tanah.

Aliran energy adalah rangkaian urutan pemindahan bentuk energy yang


lainnya. dimulai dari sinar matahari lalu ke produsn, ke konsumen primer
(herbivora), ke konsumen tigkat tinggi (karnivora), sampai ke saprobe. Ariran energy
juga dapat diartikan sebagai perpindahan energy dari satu tingkatan trofik ke
tingkatan berikuntya. Efisiensi ekologi merupakan suatu perbandingan antar laju
aliran energy yang ada berbagai mata rantai dalam rantai makanan.
DAFTAR PUSTAKA

Sumarto, S & Koneri, R. 2016. Ekologi Hewan. Patra Media Grafindo. Bandung

Saktiyono. 2004. IPA Biologi 1 SMP dan MTs untuk kelas VII. Erlangga

Maknun, D. 2017. Ekologi Populasi, Komunitas, Ekosistem Mewujudkan Kampus Hijau


Asri Islami dan Ilmiah. Nurjati Press. Cirebon

https://nekopencil.com/pendidikan/ipa/rantai-makanan/

https://www.slideshare.net/Thathanietha/ekoenergitika#:~:text=PengertianEkoenergitika
%20Ekoenergetika%20merupakan%20kajian%20transformasi,rantai%20pangan
%20(food%20chain).

https://roboguru.ruangguru.com/forum/jelaskan-perbedaan-antara-produktivitas-primer-
dan-produktivitas-sekunder_FRM-
8GUVIB6B?action=register&_tracker=forum_detail_lock

https://roboguru.ruangguru.com/forum/organisme-apa-yang-berperan-sebagai-
produktivitas-primer-dan-sekunder-jelaskan-prosesnya-_FRM-KTJ9IZVR

https://www.tribunnews.com/pendidikan/2020/12/13/rantai-makanan-pengertian-
komponen-dan-contohnya

Pramesti A Fitri. 2021. Pengertian Aliran Energi dalam Ekosistem, Lengkap dengan
contohnya. https://amp-suara-com.cdn.ampproject
.org/v/s/amp.suara.com/news/2021/03/02/181848/pengertian-aliran-energi-dalam-
ekosistem-lengkap-dengan-contohnya?amp-gsa=1&amp-js-va9&

Mahartika L. 2019. Jarring-jaring makanan, pemgertian dan contohya yang wajib


diketahui anak IPA.http://m.liputan6,com/global/read/387622/jarring-jaring-
makanan-pengertian-dan-contohnya-yang-wajib-diketahui-anak-IPA

You might also like