You are on page 1of 10

JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO.

05 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN KARYAWAN TERHADAP


KEDISLIPINAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DI PT XYZ

Gabariel Simanjuntak1, Anggia Arista 2

1Mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Universitas Putera Batam


2Dosen Program Studi Teknik Industri, Universitas Putera Batam
email: pb180410043@upbatam.ac.id

ABSTRACT
PT XYZ is a company that provides Electronic Manufacturing Services (EMS) which
focuses on design, engineering, and manufacturing services for automotive, industrial and
computer. In the facility maintenance department, there is a work accident problem with
data on the number of work accidents for the last one year period as many as 24 cases.
The purpose of this study is to identify the factors that cause accidents in the workplace,
determine the level of knowledge of employees regarding discipline regarding the use of
personal protective equipment (PPE), and determine the level of knowledge of employees
regarding the use of personal protective equipment (PPE). Finding a solution to improve
your knowledge. The method used in this study is the Hazard and Operate Study (HAZOP)
method. The number of samples surveyed this time was 30. Data collection consisted of
questionnaires on each object to determine the characteristics of respondents,
measurement of employees' level of knowledge in the area of using personal protective
equipment (PPE), and analysis of data on the Guttman scale. done by The results of this
study show that there are still many undisciplined employees who do not know how to use
personal protective equipment (PPE), which translates into an average employee
knowledge level of 33%. concluded from the results. There is still an important relationship
between employee knowledge and discipline when using PPE. Additional occupational
health and safety training is recommended for each employee to increase employee
knowledge and awareness of the importance of proper and correct use of personal
protective equipment (PPE) in the workplace.

Keywords: K3; PPE; HAZOPS.

PENDAHULUAN dimiliki seorang tenaga kerja, bisa


PT XYZ merupakan sebuah mengurangi resiko kecelakaan kerja. PT
perusahaan manufaktur elektonik yang XYZ merupakan perusahaan yang sudah
menyediakan fasilitas perakitan menerapkan program K3, namun pada
elektronik. Seorang tenaga kerja periode satu tahun terakhir terdapat 24
diharapkan akan mencapai ketahanan kasus kecelakaan kerja yang disebabkan
baik fisik maupun rohani jika teknologi oleh beberapa faktor yaitu, karyawan
pengendalian keselamatan dan tidak memahami cara pemakaian APD
kesehatan kerja (K3). Pemahaman akan yang benar, tidak disiplin dalam
pentingnya keselamatan dan kesehatan pemakaian APD, tidak mengikuti
kerja yang tinggi, ditambah lagi dengan operation isntruction (OI) yang ada, dan
bertambahnya pengalaman kerja yang tidak memahami akan pentingnya
47
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 05 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

pemakaian APD. Untuk mengetahui 3. Evaluasi (mempertimbangkan)


tingkat pengetahuan karyawan, analisis apakah stimulus itu baik untuknya
data yang digunakan yaitu dengan skala atau tidak). Artinya responden
guttman. Dalam mengidentifikasi memiliki sikap yang baik
masalah dan upaya pengendalian yang 4. Trial, seseorang mulai mencoba
akan dilakukan, metode yang digunakan tingkah laku dan hal baru
adalah metode Hazard and Operability 5. Adopsi, subjek bereaksi dengan cara
Study (HAZOPS) dengan menerapkan baru sejalan dengan pengetahuan,
perangkingan Risk Asesment and kesadaran, dan sikapnya pada
Control. Tujuan dari penelitian ini untuk stimulus.
menilai sejauh mana tingkatan dari Sikap adalah suatu wujud evaluasi
pengetahuan karyawan terhadap atau respon terhadap perasaan,
kedisiplinan pemakaian APD dan untuk mendukung atau memihak maupun
memberi solusi dalam meningkatkan perasaan atau tidak memihak pada suatu
pengetahuan dan kedisiplinan terhadap objek, dan persiapan individu untuk
pemakaian APD untuk mengurangi risiko merespon dengan cara tertentu ketika
kecelakaan kerja pada PT XYZ. dihadapkan pada rangsangan yang
memerlukan respon.
KAJIAN TEORI 2.2 Pengetahuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
2.1 Pengetahuan, Sikap, Praktik Selamat merupakan kata dasar
Pengetahuan merupakan sesuatu dari kata Keselamatan yang diambil dari
yang sangat penting untuk terjadinya bahasa inggris (safety) dimana artinya
perubahan perilaku seseorang, namun adalah kedaan terjauhnya seseorang
bukan merupakan jaminan bahwa dari situasi bahaya atau accident.
perubahan perilaku seseorang dapat Keselamatan juga meliputi dua istilah,
terjadi. Tingkat pengetahuan adalah resiko keselamatan juga risiko kesehatan.
pengetahuan seseorang tentang sesuatu Kedua istilah tersebut salam SDM
secara formal, informal, atau dibedakan, dimana keselamatan
informasional. Pengetahuan merupakan menunjukan kondisi yang aman atau
hasil persepsi manusia, atau hasil selamat dari kecelakaan, kerugian
seseorang mengetahui suatu objek maupun kerussakan di tempat kerja.
melalui perasaan, sehingga persepsi Secara filosofi, keselamatan diartikan
sangat dipengaruhi oleh intensitas sebagai pemikiran dan usaha untuk
perhatian dan persepsi terhadap objek menjamin keutuhan fisik dan mental dan
tersebut(Nur and Mukhlis 2020). Sebelum kesempurnaan tenaga kerja dan manusia
seseorang mengadopsi perilaku baru pada khususnya, serta budaya dan hasil
dalam dirinya telah terjadi proses pekerjaannya(Gultom 2018).
berurutan, yaitu: Kesehatan di tempat kerja
1. Awareness (kesadaran), seseorang didefinisikan sebagai keadaan dinamis
mempersepsikan stimulus (objek) dan seimbang dari bentuk dan fungsi
lebih awal mengetahuinya. tubuh yang dapat disesuaikan untuk
2. Interest, yaitu dia tertarik dengan mengatasi gangguan (Gultom 2018).
objek(stimulus) Pekerja merupakan penggerak atau aset
perusahaan, sehingga perlu
48
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 05 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

memperhatikan kesehatannya. Disiplin adalah suatu bentuk upaya


Kesehatan adalah salah satu hal yang pekerja untuk meningkatkan dan
harus diperhatikan setiap pekerja membentuk pengetahuan, sikap dan
maupun perusahaan yang perilaku setiap pekerja, secara sukarela
mempekerjakan satu atau beberapa bekerja sama dengan pekerja lain di
orang dalam dunia usahanya. Kesehatan sekitarnya untuk meningkatkan
merupakan terhindarnya seseorang dari kinerjanya.
keaddaan sakit baik secara fisik maupun 2.5 Alat Pelindung Diri
rohani, dimana kesehatan sangat Alat pelindung diri (APD) adalah
memengaruhi kinerja seseoorang dalam seperangkat alat keselamatan yang
beraktifitas. digunakan oleh pekerja untuk melindungi
2.3 Kecelakaan dan Penyakit Kerja seluruh atau sebagian tubuh dari potensi
Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan paparan bahaya lingkungan kerja akibat
di mana bentuk dan fungsi tubuh dinamis kecelakaan dan penyakit akibat
dan seimbang, serta dapat disesuaikan kerja(Gultom 2018). Jenis APD tersebut
untuk mengatasi gangguan eksternal. adalah pelindung kepala, pelindung
2.4 Kedisiplinan Pemakaian Alat tangan, pelindung pendengaran,
pelindung diri pelindung mata, pelindung pernafasan,
Salah satu arti disiplin adalah ketaatan dan pelindung kaki.
atau patuh pada aturan dan peraturan, Kedisiplinan pemakaian APD berdampak
dan pernyataan ini diambil dari kamus terhadap berkurangnya kecelakaan kerja
besar bahasa Indonesia. Dalam hal yang akan terjadi, dalam hal ini
disiplin, ada dua kata kunci utama: produktifitas akan semakin lancar, dan
ketaatan (obedience) dan aturan (order). program Keselamatan dan Kesehatan
Artinya disiplin muncul dari ketaatan Kerja juga akan berjalan lancar
seseorang terhadap aturan yang dilingkungan perusahaan.
ditetapkan bagi dirinya dan
lingkungannya. Disiplin merupakan faktor 2.6 Skala Guttman
yang sangat penting dalam keberhasilan Skala Guttman dikembangkan oleh
prestasi siswa. Disiplin sekolah seorang ahli yaitu Louis Guttman, dimana
memegang peranan penting dalam skala ini mempunyai ciri yang penting,
mencapai harapan dan tujuan belajar. Hal yaitu Skala Guttman adalah skala
ini juga berperan penting dalam komulatif. Apabila seseorang
menumbuhkan rasa tanggung jawab bagi menginginkan pertanyaan atau
peserta didik dan pengajar(Rinawati, pertanyaan yang bobotnya lebih berat,
Widowati, and Rosanti 2016). maka dia juga akan menuruti pertanyaan
Disiplin merupakan faktor yang sangat atau pernyataan lain yang kurang
penting dalam meningkatkan prestasi berbobot.
siswa. Disiplin sekolah memegang peran Menurut (Mail, Berek, and Besin
penting untuk mencapai tujuan dan 2020) menyatakan tingkat pengetahuan
harapan belajar. Hal ini juga berperan seseorang yang didasarkan pada nilai
penting dalam menumbuhkan rasa presentase dibagi menjadi 3 kategori,
tanggung jawab bagi peserta didik dan diantaranya sebagai berikut:
pengajar.

49
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 05 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

1. Tingkat pengetahuan 1. Proses, apa proses yang sedang


dikategorikan Baik jika nilainya terjadi.
lebih besar dari 76-100 % 2. Sumber Hazard, apa sumber
2. Tingkat pengetahuan dikategorikan bahaya yang ada dilapangan.
Cukup jika nilainya antara 56-74 % 3. Deviation (penyimpangan), apa hal
3. Tingkat pengetahuan dikategorikan yang memungkinkan risiko terjadi
Kurang jika nilainya lebih kecil dari 4. Cause (penyebab) Merupakan
56 % sesuatu yang memungkinkan bisa
menjadi penyebab penyimpangan.
2.7 Hazard and Operability Study 5. Consequence, akibat yang terjadi
(HAZOPS) dari aviation .
HAZOPS merupakan teknologi 6. Action (tindakan), Action (tindakan),
identifikasi yang digiinakan untuk menilai Tindakan dikelompokkan menjadi
risiko bahaya dari proses maupun operasi dua bagian antara lain,, tindakan
secara terstruktur, komprehensif, dan yang mengurangi dan
secara otomatis dalam memecahkan menghilangkan akibat
berbagai masalah yang mengganggu (consequences). Namun, tidak
kegiatan dan proses dan risiko bahaya selalu memungkinkan untuk
bagi orang maupun fasilitas dan sistem membuat keputusan lebih dahulu,
yang ada. Selain dari identifikasi risiko terutama jika menyangkut
bahaya, HAZOPS juga mempunyai fungsi kerusakan atau kegaagalan
manajemen resiko yang dirancang untuk peralatan. Namun, selalu hilangkan
memperkecil biaya kerugian saat bahaya penyebabnya terlebih dahulu
yang diharapkan (Putri and Widjajati supaya penyebab berkurang dan
2021). menyingkirkan konsekuensi yang
1.Tujuan penggunaan HAZOPS ada.
Menurut (Prabawati 2018) Tujuan 7. Severity, adalah tingkat keparahan
menggunakan HAZOPS adalah untuk yang kemungkinan bisa terjadi.
meninjau secara sistematis proses atau 8. likelihood, kemungkinan
operasi yang berjalan pada sistem untuk konsekuensi terjadi dengan sistem
menentukan apakah proses yang pengaman yang ada.
menyimpang dapat menyebabkan 9. Risk, merupakan nilai risiko yang
kejadian atau kecelakaan yang tidak didapat dari kombinasi
diinginkan. Dari beberapa kesimpulan di kemungkinan likelihood dan
atas, kemungkinan tujuan HAZOPS keparahan.
adalah untuk meninjau secara sistematis
proses atau operasi sistem kerja dan
mengidentifikasi pelanggaran yang dapat METODE PENELITIAN
menyebabkan konsekuensi yang tidak
diinginkan seperti risiko kecelakaan kerja. 3.1 Desain Peneitian

2.Konsep HAZOPS
Beberapa istilah yang digunakan
untuk mempermudah implementasi
HAZOPS antara lain:
50
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 05 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

Data sekunder yaitu data histori


perusahaan meliputi jumlah
kecelakaan kerja yang terjadi di
PT XYZ dengan periode selama
1 tahun terakhir.

3.5 Metode penelitian


Untuk mengetahui tingkat
pengetahuan karyawan, analisis data
yang digunaan adalah skala guttman,
dengan menggunakan dua interval yaitu
setuju atau tidak setuju. Metode analisis
yang pakai pada penelitian ini adalah
metode HAZOP (Hazard And Operability
Study).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 3.1 Desain studi
3.1 Hasil uji validitas data
3.2 Variabel Penelitian Dalam Nilai r hitung yang
1. Variabel independen adalah tercantum jika nilai tersebut besar nilainya
Tingkat pengetahuan karyawan dari nilai r tabel maka disimpulkan bahwa
2. Variabel dependen adalah semua item pernyataan pada variabel
kedisiplinan pemakaian Alat tersebut bernilai valid ataupun bisa
pelindung diri. dilakukan dengan melihat nilai
signifikansinya dimana nilai-nilai tersebut
3.3 Populsi dan sampel kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan
1. Populasi pada penelitian yaitu bahwa semua item pernyataan dalam
seluruh karyawan di departemen variabel tersebut bernilai valid.
maintenance Facility PT XYZ
2. Sampel penelitian, semua
populasi dijadikan sebagai
sampel dengan jumlah populasi
yaitu 30 orang karyawan
maintenance Facility.

3.4 Teknik pengumpulan data


1. Data primer
Obseervasi dan pengamatan
langsung kelapangan dan
pemberian kuisioner kepada
setiap karyawan yang menjadi
sampel.
2. Data sekunder

51
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 05 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

Tabel 3.1 Hasil uji validitas persentase dibagi menjadi 3 kategori,


diantaranya sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan Baik apabila
nilainya ≥ 76-100 %
2. Tingkat pengetahuan Cukup apabila
nilainya 56-74 %
3. Tingkat pengetahuan Kurang apabila
nilainya ≤ 56 %.
Hasil perhitungan tingkat pengetahuan
dengan menggunakan rumus skala
guttman dimana dari nilai yang bernilai
benar lalu di bagi dengan jumlah soal dan
dikalikan 100% yang difungsikan untuk
mengukur persentase dari jawaban yang
telah dihasilkan pada pertanyaan yang
diberikan ke responden.

Gambar 3.2 Rumus skala guttman

3.2 Hasil uji reliabilitas Dari hasil perhitungan, terdapat sekitar


Nilai alpha cronbach yang diperoleh rata-rata 33% dari jumlah responden
sebesar 0,900 yang artinya lebih tinggi dari yang ada, masih banyak karyawan
nilai 0,60 sehingga bisa disimpulkan jika kurang disiplin dalam pemakaian APD.
semua item pernyataan yang ada pada
variabel tersebut bersifat reliabel. Tabel 3.3 Hasil perhitungan
kuisioner
Tabel 3.2 Hasil uji validitas

3.3 Hasil pengukuran tingkat


pengetahuan

Kategori tingkat pengetahuan


seseorang yang didasarkan dalam nilai
52
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 05 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

3.4 Identifikasi bahaya Setelah identifikasi hazard and risk


Berikut informasi jumlah langkah berikutnya melakukan penilaian
kecelakaan kerja perusahaan satu tahun risiko dengan memperhatikan kriteria
terakhir, mulai bulan Juni 2022 sampai tingkat keparahan pada Tabel dengan
Mei 2022: kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.4 Data kecelakaan kerja 1 tahun Tabel 3.6 Tabel Risk matrix
terakhir

Sesudah nilai likelihood dan


consequences telah ditentukan tindakan
berikutnya yaitu dengan mengalikan nilai
likelihood dengan consequences maka
akan didapat risk level pada risk matrix
dan risk level akan dipergunakan untuk
membuat tingkatan terhadap sumber
potensi bahaya.

Hasil penilaian bahaya di PT XYZ Tabel 3.7 Temuan potensi bahaya


ditentukan berdasarkan hasil observasi (Risk Matrix)
lapangan dan wawancara dengan
informan penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.5 Identifikasi bahaya

53
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 05 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

3.5 Penilaian risiko (risk asessment) atap gedung dan penyolderan material.
Tabel likelyhood dan consequences Yang terakhir untuk risiko paling banyak
akan digunakan untuk menentukan nilai mendominasi yaitu risiko ekstrim,
risiko. Berikut langkah-langkah dalam terdapat pada 4 proses yaitu
menentukan standar nilai risiko: pemasangan listrik mesin, pemasangan
ceiling atap, fabrikasi/pengelasan, dan
Tabel 3.8 work sheet proses pembersihan panel listrik. Dari
tabel pembahasan di atas maka dapat
disimpulkan untuk tingkat risiko bahaya
yang yang terdapat pada perusahaan,
tingkat risiko bahaya yang ditimbulkan
dari kecelakaan kerja masih tinggi
khususnya pada departemen facility
maintenance.

3.6 Upaya pengendalian bahaya


Penulis merekomendasikan
perbaikan dalam mengatasi hazard yang
berpotensi yang diakibatkan sumber
hazard perilaku pekerja yang kurang
memenuhi persyaratan standard dan
tidak memiliki pengetahuan tentang K3
maupun prosedur bekerja yang baik yaitu:
1. Menambah program pelatihan K3
meliputi cara dan pentingnya
pemakaian APD yang disponsori
dan dibuat pihak manajemen
khusus untuk seluruh karyawan
secara terus menerus yaitu
minimal satu kali dalam satu bulan
untuk minggu yang pertama dan
kegiatan dilakukan sebelum
semua karyawan mulai bekerja
pada masing-masing shiftnya
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, supaya pengetahuan yang
diketahui terdapat 3 tingkatan risiko didapat dari hasil kegiatan
dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu tingkat tersebut langsung dilakukan oleh
risiko rendah, sedang, tinggi, dan ekstrim. Karyawan.
Untuk risiko rendah terdapat pada 2 2. Membuat lembar kerja tentang
proses yaitu mesin gerinda dan proses penggunaan alat pelindung diri
pemotongan material. Untuk risiko (APD) di area kerja sehingga
sedang terdapat 2 proses yaitu pada pekerja memahami potensi
proses compressor dan instal panel listrik. bahaya apa yang mereka hadapi
Selanjutnya untuk risiko tinggi terdapat 2 saat bekerja, APD mana yang
proses, yaitu pada proses pemeliharaan
54
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 05 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

harus digunakan untuk pelindung diri (APD) adalah


mengurangi risiko terkena akibat sebagai berikut: Menambah
yang berpotensi berbahaya dari program pelatihan K3 tentang
pekerjaan mereka. cara dan pentingnya penggunaan
3. Membuat daftar kontrol APD khusus untuk seluruh
pelanggaran penggunaan alat karyawan secara rutin, Membuat
pelindung diri (APD) pada area cekshet kerja tentang
kerja maintenance facility untuk penggunaan APD di area kerja,
memudahkan kordinator unit Membuat daftar kontrol
untuk mengawasi setiap pelanggaran penggunaan alat
Karyawan agar disiplin dalam pelindung diri (APD) pada area
pemakaian APD saat bekerja. kerja maintenance facility untuk
mempermudah kordinator unit
SIMPULAN untuk melakukan pengawasan
Kesimpulan yang didapat semua Karyawan supaya disiplin
berdasarkan penelitian yang sudah terhadap pemakaian APD saat
dilakukan adalah sebagai berikut: bekerja, dan yang terakhir adalah
1. Adapun faktor penyebab manajemen terkait perlu
kecelakaan kerja pada mengadakan safety breafing atau
perusahaan PT Flextronics safety talk setiap sekali seminggu
technology Batam diantaranya: dan memberikan reward atau
karyawan tidak mengikuti punishment untuk karyawan yang
prosedur kerja yang ada, patuh maupun melanggar aturan
karyawan tidak mengikuti yang ada.
petunjuk keamanan
pengoperasian mesin, kurang DAFTAR PUSTAKA
disiplin dalam pemakaian APD, Adiningtiyas, and Sri Wahyuni. 2018.
tidak memahami cara pemakaian “Program Bimbingan Pribadi Untuk
APD yang benar, kurangnya Meningkatkan Perilaku Disiplin
tingkatan pengetahuan karyawan Siswa.” KOPASTA: Jurnal Program
akan pentingnya K3. Studi Bimbingan Konseling 4(2): 58.
2. Tingkat pengetahuan karyawan Astuti, Sinta Indi, Septo Pawelas Arso,
yang didapatkan dari hasil and Putri Asmita Wigati. 2019.
perhitungan didapat dengan nilai “Kedisiplinan Pemakaian Apd Pada
rata-rata sebesar 33% dari Karyawan Yang Mendapat
jumlah responden yang ada, Penyuluhan K3 Bagian Produksi.”
dimana darii hasil tersebut dapat Analisis Standar Pelayanan Minimal
disimpulkan masih banyak Pada Instalasi Rawat Jalan di RSUD
karyawan yang belum disiplin Kota Semarang 3(1): 5.
dalam menggunakan alat Aswar, Ewin, Pitrah Asfian, and Andi
pelindung diri (APD). Faizal Fachlevy. 2016. “FAKTOR-
3. Solusi dalam meningkatkan FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
pengetahuan pekerja terhadap DENGAN KECELAKAAN KERJA
kedisiplinan pemakaian alat PADA PEKERJA BENGKEL MOBIL
KOTA KENDARI TAHUN 2016.” 2:
55
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 05 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

1–10. Endang Nur Amaludin * Suzana


Cahyani, Fanny Tri. 2020. “Pengaruh Indragiri ** Di Era Globalisasi Dan
Pengetahuan Dan Ketersediaan Pasar Bebas World Trade
Apd Terhadap Kepatuhan Organization ( WTO ) Yang Akan
Pemakaian Apd Pekerja Pt. Pln.” Peledakan , Kebakaran , Pe.” Jurnal
Majalah Kesehatan Masyarakat Kesehatan Masyarakat 8(1): 916–
Aceh (MaKMA) 3(1): 27. 21.
Gultom, Rohani. 2018. “Analisis https://jurnal.stikescirebon.ac.id/ind
Penggunaan Alat Pelindung Diri ( ex.php/kesehatan/article/view/97.
APD ) Dalam Keselamatan Dan Nur, Muhammad, and Hamid Mukhlis.
Kesehatan Kerja ( K3 ) Proyek 2020. “Kualitas Hidup Ditinjau Dari
Kontruksi Di PT . Eka Paksi Sejati . Pengetahuan Keluarga Tentang
Studi Kasus : Proyek Kontruksi Perawatan Lansia.” Indonesia
Untuk Pemboran Sumur Berdaya 1(1): 139–40.
EksploirasiTitanum ( TTN-001 ) Prabawati, Zerlina. 2018. “Analisis
Daerah Aceh Tamiang.” Jurnal Kepatuhan Pekerja Terhadap
Bisnis Corporate 3(1): 103. Penggunaan Alat Pelindung Diri
Japeri, Japeri, Zairin Noor Helmi, and (APD) Di Proyek Light Rail Transit
Lenie Marlinae. 2016. “Analisis Jakarta (LRJT) PT. X Tahun 2018.”
Pengaruh Pengawasan, Skirpsi Sekolah Tinggi Ilmu
Pengetahuan Dan Ketersediaan Kesehatan Binawan
Terhadap Kepatuhan Pemakaian STIKB(Jakarta): 12.
Alat Pelindung Diri.” Jurnal Berkala Penulis pertama,
Kesehatan 2(1): 41. Gabariel
simanjuntak
Kusuma, Ibrahim jati. 2011. “Pelaksanaan merupakan
Program Keselamatan Dan mahasiswa prodi
Kesehatan Kerja Karyawan Pt. teknik industri
Bitratex Industries Semarang.” Universitas Putera
Batam
Jurnal Studi Manajemen &
Organisasi 7(1): 4.
Mail, Nur Aini, Pius A L Berek, and Penulis kedua, ibu
Anggia Arista,
Vinsensius Besin. 2020. “Gambaran S.Si., M.Si.
Tingkat Pengetahuan Remaja merupakan dosen
Tentang Kesehatan Reproduksi Di prodi teknik
Smpn Haliwen.” Jurnal Sahabat industri
Universitas Putera
Keperawatan 2(02): 1–6. Batam
Njoroge, Philomena Mukami, and 2014
and Ann Nduku Nyabuto. 2014. “No
Title.”
Nur, Endang, Indragiri, Suzana, and
Amaludin. 2017. “HUBUNGAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP
DENGAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI ( APD ) PADA
TENAGA KERJA BAGIAN JARING
56

You might also like