See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/317184069

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA UNTUK

MENINGKATKAN MUTU DAN PROFESIONALISME GURU

Conference Paper · October 2016

CITATIONS READS

19 83,546

1 author:

Riza Yonisa Kurniawan

Universitas Negeri Surabaya
25 PUBLICATIONS   63 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Riza Yonisa Kurniawan on 29 May 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

 Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN PROFESIONALISME GURU

Riza Yonisa Kurniawan

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
e-mail : rizakurniawan@unesa.ac.id

ABSTRACT

The purpose of this article is to identify the problems of education in Indonesia. By knowing the problems existing education
are expected to be made an appropriate policy to improve the quality and professionalism of teachers. Education as an open
system is not free of problems, both the problems micro and macro issues. Micro issues, the problems arising in the components
contained in the education itself as a system, among others, issues of curriculum, education, educational administration and
so on. Macro issues, namely the problems that arise in the education system as a system with other systems broader in all of
human life, among others, issues less inequality in education, low quality of education, issues of efficiency, relevance and
others. In connection with the problems that often occur in Indonesia, the teacher is considered as the source of these problems,
so as to identify educational problems we know where the real problems and seeks to provide solutions to these problems.

Keywords: Education Issues, Quality, Professionalism of Teacher

ABSTRAK

Tujuan artikel ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan pendidikan di Indonesia. Dengan mengetahui permasalahan
pendidikan yang ada diharapkan dapat dibuat suatu kebijakan yang sesuai untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme
guru. Pendidikan sebagai suatu sistem terbuka tidak lepas dari masalah, baik masalah mikro ataupun masalah makro. Masalah
mikro, yaitu masalah yang timbul dalam komponen komponen yang terdapat dalam pendidikan itu sendiri sebagai suatu sistem,
antara lain masalah kurikulum, masalah pendidikan, administrasi pendidikan dan sebagainya. Masalah makro, yaitu masalah
yang muncul dalam pendidikan itu sebagai suatu sistem dengan sistem sistem lainnya yang lebih luas didalam seluruh
kehidupan manusia, antara lain masalah kurang meratanya pendidikan, rendahnya mutu pendidikan, masalah efisiensi,
relevansi dan lain lain. Berkaitan dengan permasalahan yang sering terjadi di Indonesia, guru dianggap sebagai sumber dari
permasalahan tersebut, sehingga dengan mengidentifikasi permasalahan pendidikan kita mengetahui letak permasalahan yang
sebenarnya dan berusaha untuk memberikan solusi dari permasalahan tersebut.

Kata kunci: Masalah Pendidikan, Mutu, Profesionalisme Guru

1. PENDAHULUAN Masalah pendidikan di Indonesia apabila

Pendidikan sebagai suatu sistem terbuka tidak
lepas dari masalah, baik masalah mikro ataupun
masalah makro. Masalah mikro, yaitu masalah yang
timbul dalam komponen komponen yang terdapat
dalam pendidikan itu sendiri sebagai suatu sistem,
antara lain masalah kurikulum, masalah pendidikan,
administrasi pendidikan dan sebagainya. Masalah
makro, yaitu masalah yang muncul dalam
pendidikan itu sebagai suatu sistem dengan sistem
sistem lainnya yang lebih luas didalam seluruh
kehidupan manusia, antara lain masalah kurang
meratanya pendidikan, rendahnya mutu pendidikan,
masalah efisiensi, relevansi dan lain lain. Berkaitan
dengan permasalahan yang sering terjadi di
Indonesia, guru dianggap sebagai sumber dari
permasalahan tersebut, sehingga dengan
mengidentifikasi permasalahan pendidikan kita
mengetahui letak permasalahan yang sebenarnya
dan berusaha untuk memberikan solusi dari
permaslahan tersebut.
ditinjau dari sisi kualitas Sumberdaya Manusia
masihlah jauh bilah dibandingkan dengan negara-
lain. Berdasarkan data World Education Ranking
yang diterbitkan Organisation for Economic Co-
operation and Development (OECD, 2015), di posisi
mana suatu negara maju dalam segi pendidikan.
Organisasi ini menentukan peringkat negara mana
yang terbaik dari segi membaca, matematika, dan
ilmu pengetahuan. Indonesia menempati urutan ke
69 dari total 75 negara. Berdasarkan laporan OECD,
posisi tertinggi diraih oleh Singapura kedua
Hongkong, ketiga Korea Selatan dan ke empat
jepang. Sementara untuk Indonesia mendapatkan
nilai membaca 402, matematika 371, dan ilmu
pengetahuan alam 383. Pemeringkatan pendidikan
dunia tersebut berhubungan dengan Program for
International Student Assessment (PISA). Pisa
sendiri adalah program yang cukup disegani di
seluruh dunia, dan kemungkinan besar politisi dan

1415
 Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016
pembuat kebijakan untuk menilai perbedaan sistem
pendidikan di berbagai negara.
Sejalan dengan kondisi peringkat pendidikan
Indonesia dibandingkan negara-negara lain di dunia,
banyak faktor yang menentukan keberhasilan dari
peserta didik, mulai dari sarana dan prasarana
sekolah, kondisi ekonomi orang tua, Peran Pendidik,
lingkungan belajar, lingkungan keluarga, faktor
psikis dari peserta didik dan masih banyak faktor
yang lainnya. Dari sekian banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan peserta didik yang
paling berperan adalah pendidik dalam hal ini
adalah guru. Guru yang notabene sebagai pengayom
dan pemberi contoh bagi siswanya sangatlah penting
sebagaimana diketahui bahwa semboyan guru
“digugu lan ditiru” yang artinya orang yang
dipercaya dan diikuti sebagai teladan. Kepercayaan
yang diberikan kepada guru inilah yang henkadnya
menjadi penyemangat dan stimulus agar guru selalu
meningkatkan mutu dan profesionalismenya.
Di dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, terdapat empat
kompetensi dimana masing masing harus dimiliki
seorang guru. Komponen tersebut adalah
kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional,
dan kompetensi sosial. Berdasarkan data dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2015)
uji kompetensi guru masih menunjukkan hasil yang
kurang memuaskan dan masih perlu ditingkatkan
untuk menembus tujuan standar pelayanan
pendidikan untuk kompetensi guru. Tujuan
penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi
permasalahan pendidikan di Indonesia.
2. PEMBAHASAN
2.1. Masalah Masalah Pokok Pendidikan Saat
Ini
Menurut P.H. Combs (1968) ada lima
masalah pokok pendidikan, yaitu :
Pertama Banjir murid. Banjir murid yaitu
bertambahnya jumlah anak anak yang memerlukan
pendidikan baik diseluruh dunia maupun di negara
berkembang, karena para pengelola pendidikan
tidak mampu menyediakan tempat belajar, guru, dan
sarana pendidikan, serta sulit untuk meningkatkan
mutu pendidikannya.
Kedua langkanya sumber daya dan dana.
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan diperlukan
sumber daya dan dana yang mencukupiguna
memenuhi kebutuhan pendidikan, seperti
penyediaan guru, gedung, buku dan sarana
penganjar, beasiswa, serta biaya lainnya. Meskipun
sumber daya dan dana sudah berlipat ganda, namun
akibatnya banjir murid, kebutuhan pendidikan
semakin meningkat akibatnya kemampuan sumber
daya dan guna semakin menipis.
Ketiga biaya pendidikan yang semakin
mahal. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, di
usahakan mutu guru harus ditingkatkan, gaji guru
harus ditingkatkan, jumlah dan mutu buku juga
harus ditingkatkan, alat bantu pengajaran pun harus
ditingkatkan pula sehingga untuk meningkatkan
mutu pendidikan tentu dibutuhkan juga peningkatan
biaya pendidikan bagi setiap murid.
Keempat ketidaktepatan hasil pendidikan.
Hasil pendidikan tidak lagi dapat memenuhi
kebutuhan individu dalam masyarakat dan
kebutuhan masyarakat karena tidak sesuai dengan
sikap dan minat terhadap pekerjaan dan bayangan
tentangkedudukan yang diinginkan oleh individual.
Kelima kelambatan dan ketidakefisienan
sistem pendidikan. Sistem pengelolaan kurikulum,
metode mengajar, pola pola dan struktur pendidikan
guru memperlihatkan kelambanan dan
ketidakefisienan dalam menghadapi tuntutan yang
semakin meningkat, sesuai dengan kemajuan IPTEK
dan kebutuhan masyarakat.
Sehingga dapat disimpulkan terdapat dua
permasalahan utama yang menjangkiti dunia
pendidikan di Indonesia, yaitu: bagaimana seluruh
masyarakat bisa memanfaatkan peluang pendidikan
dan bagaimana pendidikan bisa menyiapkan siswa
dalam hal kemampuan dan skill yang siap untuk
bersaing di dunia kerja.
2.2. Permasalahan Pokok Pendidikan di
Indonesia
Ada empat faktor sebagai poin penting dalam
kaitannya dengan permasalahan pokok Pendidikan
di indonesia dan perlu segera untuk diselesaikan,
yaitu:
2.2.1. Masalah pemerataan pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan, dimana isu
ini berkaitan dengan sistem pendidikan seyogyanya
menyiapkan peluang yang sangat besar bagi seluruh
masyarakat agar dapat mengakses pendidikan, yang
mana mampu menjadi tempat bagi keberlanjutan
peningkatan SDM di Indonesia.
Menurut Wayan (1992) pemerataan
pendidikan yang berkaitan dengan mutu proses dan
hasil pendidikan belumlah merata di Indonesia.
Masih banyak terdapat gap yang cukup besar pada
penyelenggaraan pembelajaran pendidikan baik di
kota maupun di desa, lebih khusus lagi bila
dibandingkan daerah Jawa dan daerah Timur
Indonesia. Apabila diamati lebih seksama dalam
kurun waktu 10 tahun terakhir masih dirasa belum
berhasil Pendidikan secara keseluruhan dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar sebagaimana
pendapat Idris (1992:61-62) yang mana banyak
peserta didik mempunyai kemampuan yang
sedang/kurang dalam hasil belajar.
Berdasarkan UU No.4 tahun 1950 sebagai
landasan pendidikan dan pengajaran disekolah bab
XI, Pasal 17 :
1416
 Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016
“Tiap-tiap warga negara RI mempunyai hak yang
sama untuk diterima menjadi murid suatu sekolah
jika syarat syarat yang ditetapkan untuk pendidikan
dan pengajaran pada sekolah tersebut terpenuhi”.
Kemudian berkaitan dengan wajib belajar
bab VI, pasal 10 ayat 1:
“semua anak yang sudah berumur 6 tahun berhak
dan yang sudah berumur 8 tahun diwajibkan
belajar di sekolah sedikitnya 6 tahun lamanya”.
Pasal 10 Ayat 2 : “belajar di sekolah beragama
yangtelah mendapatkan pengakuan dari mentri
agama dianggap telah memenuhi kewajiban
belajar”
Urgensi pemerataan pendidikan menjadi isu
yang menarik, karena apabila anak-anak yang
seharusnya mengenyam pendidikan, di tingkat
sekolah dasar, maka siswa tersebut mempunyai
kemampuan berupa membaca, menulis dan
berhitung. Dengan demikian ia mampu mengikuti
tidak akan tertinggal dengan kemajuan zaman,
mereka menjadi mandiri dan tidak menjadi
penghambat dari pembangunan Indonesia.
Pada tingkat pendidikan dasar, kebijakan
yang berkaitan dengan tersedianya akses pendidikan
yang mempertimbangkan aspek kuantitatif, sebab
seluruh masyarakat perlu diberikan materi
pemahaman yang seimbang. Jika dilihat dengan
seksama untuk jenjang pendidikan menengah
sampai dengan jenjang pendidikan tinggi, kebijakan
pemerintah berkaitan dengan pembangunan
kualitatif dan relevansi, yang berhubungan dengan
minat dan bakat siswa, dimana kebutuhan lapangan
kerja dan untuk pengembangan kebudayaan, dan
teknologi terbarukan.
Namun dalam perkembangan yang terjadi
pada dewasa ini, terjadi ketidak seimbangan antara
jumlah lembaga pendidikan dengan peserta
didiknya, antara sekolah umum dan sekolah
kejuruan pada masing masing tingkat satuan
pendidikan, padahal sekolah kejuruan seharusnya
lebih banyak daripada sekolah umum karena
pembangunan membutuhkan kader kader yang
cerdas dan terampil, yang hal ini dapat ditangani
melalui pendidikan kejuruan, dan ketidak
seimbangan juga terlihat pada adanya perbandingan
jumlah yang mencolok antara SD, SMP dan SMA.
Lembaga SD jauh lebih besar dibandingkan dengan
jumlah lembaga SMP dan SMA.
Di sisi lain adanya upaya untuk pemerataan
pendidikan melalui pendidikan luar kelas
berkembang cukup pesat, dalam hal ini ada dua
faktor yang menjadi pemicu hal tersebut. Pertama
perkembangan IPTEK yang memberikan alternatif
bagi masyarakat dan kedua konsep pendidikan
sepanjang hayat yang tidak membatasi usia dari
peserta didik dan tidak terbatas pada dinding
ruangan kelas yang mana hal ini dapat memberi
akses yang luas bagi masyarakat dalam menikmati
kesempatan belajar.
Ada banyak cara dapat dilakukan
pemerintah untuk mengatasi masalah pemerataan
pendidikan. Mulai dari cara konvensional sampai
dengan cara inovatif. Adapun untuk cara tradisonal
pemerintah dapat melakukan: Pertama dengan
membangun gedung sekolah dan ruang belajar dan
kedua memanfaatakan sekolah dengan sistem
double sift (siswa dibagi kelas pagi dan sore).
Adapun cara kedua yaitu cara inovatif dengan
membangun sistem pamong (pendidikan
bekerjasama dengan masyarakat), membangun
sekolah di daerah terpencil dan mengirimkan guru-
guru untuk mendidik didaerah tersebut (pola SM3T),
pola pendekatan rumah (guru mendatangi rumah
siswa), Program Kejar Paket, Pembelajaran jarak
jauh seperti yang diterapkan pada Universitas
Terbuka.
Berkenaan dengan solusi di atas yang lebih
penting dan utama adalah bagaimana menumbuhkan
dan membangkitkan kemauan belajar dari peserta
didik, baik masyarakat maupun keluarga yang
kurang mampu supaya semangat dan terus terpacu
untuk membuat anak-anak mereka agar tetap bisa
sekolah.
2.2.2. Masalah Mutu / Kualitas Pendidikan
Mutu pendidikan sangatlah luas
cakupannya, banyak yang hanya melihat dari
kualitas luarannya. Apabila kita sadari proses belajar
yang baik akan menghasilkan luaran yang baik pula,
maka jika proses belajarnya kurang baik maka mutu
hasil yang diharapkan akan kurang baik juga. Jika
terjadi pembelajaran yang kurang optimal hal ini
mengakibatkan nilai tes yang baik, sehingga bisa
dikatakan hasil belajar itu semu. Hal ini
mengindikasikan terdapat masalah pada kualitas
pendidikan yang berkaitan dengan “pemrosesan”
pembelajaran.
Proses pembelajaran berjalan dengan baik
apabila didukung oleh berbagai unsur pendidikan
diantaranya tenaga pendidik, peserta didik, sarana
pembelajaran, kurikulum bahkan lingkungan
sekitar. Sebagai contoh apabila unsur sarana yang
ada di sekolah tersebut lengka, Sedangkan tenaga
pendidik kurang terampil , hal ini menyebabkan
kurang optimalnya proses pembelajaran dalam
rangkan meningkatkan kualitas dan hasil belajar.
Masalah mutu pendidikan berkaitan erat
dengan ketersediaan akses pada semua jenjang
pendidikan, yang mana kondisi di Indonesia masih
belum merata terutama di daerah pedesaan yang
masih rendah bila dibandingkan dengan di kota.
(Meirawan, 2010: 126-127).
Penelitian yang dilakukan Goldhaber and
Anthony (2007) menyatakan bahwa peningkatan
mutu guru dapat dilakukan dengan sistem sertifikasi
guru.
1417
 Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016
Solusi yang bisa ditawarkan untuk
meningkatkan mutu pendidik diantaranya: (1)
seleksi yang ketat untuk penerimaan mahasiswa
calon pendidik; (2) Pengembangan keteramilan
tenaga pendidik melalui pelatihan-pelatihan; (3)
penyempurnaan kurikulum yang materinya
disesuaikan dengan muatan lokal di daerah
setempat; (4) pengembangan sarana dan prasaran
yang dapat menciptakan suasana belajar yang
nyaman; (5) penyempurnaan administrasi sekolah
sehingga dapat efisiensi anggaran; (6)
pengorganisasian dalam rangka untuk menjaga
kualitas penyelenggara pendidikan perlu ditetapkan
dengan didukung oleh lembaga yang sudah diberi
wewenang dalam menjamin mutu diantaranya
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan, dari Badan
Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN-SM)
maupun dari lembaga independen.
2.2.3. Masalah Efisiensi
Membahas tentang efisiensi dalam sistem
pendidikan dimana erat kaitannya dengan
pemanfaatan segala kekuatan yang dimiliki agar
tercapai misi yang rencanakan. Apabila dalam
penggunaanya hemat dan cermat maka bisa
disimpulkan bahwa tingkat efisiensinya tinggi.
Tetapi apabila terjadi sebaliknya, maka efisiensinya
dikatakan kurang.
Banyak para ahli yang berpendapat sistem
pendidikan Indonesia sudah bagus mengikuti
perkembangan zaman dan teknonoli. Hanya saja ada
beberapa area yang tidak bisa dijangkau oleh
kebijakan pemerintah pusat. Kelemahan tersebut
dapat dilihat dengan masih banyaknya murid yang
mengalami DO, banyak peserta didik yang
seharusnya sekolah mereka bekerja untuk membantu
kebutuhan orang tua. Adanya pembedaan kelas
unggulan dengan kelas biasa, sehingga dibutuhkan
suatu sistem yang menjadikan pendidikan lebih
efisien (Idris, 1992:60-61)
Masalah ini meliputi : (1) kesenjangan antara
lulusan dan lapangan kerja, dimana lulusan atau
angkatan kerja lebih tinggi dari lapangan pekerjaan
sehingga banya yang tidak terserap; (2) Beberapa
daerah masih banyak guru yang mengajar diluar
bidang keahlianya dan sukarnya untuk membuat
guru mau mengabdi di daerah perbatasan maupun
yang minim akses ke kota juga kurangnya insentif
yang diberikan; (3) Pengembangan tenaga pendidik
yang kurang cepat seperti perubahan kurikulum
baru, sehingga banyak guru-guru yang belum siap
menerima kurikulum baru; (4) Distribusi dan
penggunaan sarana pembelajaran bila tidak
diimbangi dengan kemampuan yang handal dari
penggunanya mengakibatkan terjadi masalah di
lapangan. Kemudian perubahan kurikulum yang
menyebabkan buka lama tidak terpakai.
Semua ilustrasi di atas mengindikasikan
bahwa pemborosan anggaran telah terjadi walaupun
sukar untuk dihindari, karena pemberharuaan
kurikulum adalah usaha untuk menyiapkan bahan
dan kompetensi yang harus dimiliki oleh luaran
supaya diterima pasar.
2.2.4. Masalah Relevansi
Masalah relevansi berkaitan erat dengan
sistem pendidikan dan pembangunan secara umum
serta kepentingan perseorangan, masyarakat secara
jangka pendek maupun jangka panjang. Masalah ini
membahas seberapa dalam sistem pendidikan bisa
menciptakan karya yang cocok dengan
keberlangsungan suatu proses pembangunan.
Apabila sistem pendidikan menciptakan output yang
dibutuhkan di semua lini pembanguanan, bisa
berhubungan langsung ataupun tidak dengan
permintaan dunia kerja maka kualitas luaran yang
dipersyaratkan oleh lapangan kerja, maka tingkat
kebutuhan tersebut sesuai dengan yang dibangun
oleh lembaga.
Apabila dilihat dengan seksama, dalam
membangun sebuah sekolah pasti dilandaskan
kebutuhan yang riil dan selaras dengan
pembangunan nasional, dan meihat d=juga kearifan
loka di masing-masing daerah (Idris, 1992:60)
Pada umumnya kriteria relevansi yang
disebutkan diatas cukup ideal apabila dihubungkan
dengan keadaan yang ada di Indonesia dimana: (1)
kualitas lembaga pendidikan masih bervariasi; (2)
Sistem pendidikan kita banyak yang menciptakan
output yang siap diterima di dunia kerja; (3) belum
dimilikinya roadmap kebijakan kebutuhan tenaga
kerja yang mana dapat dipakai untuk menyiapkan
lulusan yang bisa diterima di dunia kerja
2.3. Permasalahan Guru dan Pemecahannya
Paradigma sekolah sudah banyak
berkembang dari dulu hingga saat ini. Dulu sebuah
sekolah sudah bisa menjalankan kegiatan
pembelajaran apabila terdapat siswa, guru dan
ruangan untuk proses pembelajaran dengan
peralatan dan sarpras seadanya. Guru juga dijadikan
sebagai sumber utama. Ia dijadikan sebagai sumber
ilmu. Tugasnya mengalirkan pengetahuan ke siswa.
Hal tersebut untuk saat ini sudah sudah tidak
relevan dimana tugas guru sudah tidak menjadi
penceramah yang harus selalu berdiri di depan siswa
dan menjelasakan materi semua. Melainkan peran
guru sudah berubah dimana tugsa guru menjadi
fasilitator, mediator motivator guna menumbuhkan
kreativitas dan daya imajinasi yang bagus siswa.
Peraturan menteri pendidikan dengan
membangkitkan budaya baca patut diberi apresiasi
dimana siswa pada jam pertama dianjurkan untuk
membaca buku bacaan apasaja. Sumber belajar bisa
ditemukan dimana saja sehingga guru bukanlah
menjadi perpustakaan berjalan, proses mendapatkan
pengetahuna bisa didapat dari siswa sendiri pada
saat mereka mengakses informasi dari berbagai
1418
 Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016
media yang ada mulai dari lingkungan sekitar
maupun melalui internet. Sebagaimana pendapat
Cornelius (dalam Sadler 2013) yang
mengungkapkan bahwa “alam adalah buku besar
yang sangat lengkap isinya”.
Masalah penempatan guru, khususnya dalam
penempatan studi, sering mengalami permasalahan
yaitu guru ditempatkan tidak sesuai dengan
bidangnya. Sebagai contoh ada sekolah yang
diberikan guru baru tetapi untuk mata pelajaran yang
bersangkutan sudah penuh dan beliau harus
mengajar mata pelajaran lain diluar keahliannya.
Ada juga guru yang merangkap mengajar misalnaya
guru Matematika juga mengajar kesenian. Dalam hal
ini, seorang guru yang seharusnaya mengajar sesuai
dengan bidang studinya, karena terbatasnya tenaga
pendidik (guru), seorang guru harus mengajar bukan
dengan bidangnya. Hal ini akan mengakibatkan
bertambahnya tugas seorang guru.
Multi peran seorang guru yaitu: melakukan
interaksi dan pendeketan khusus dengan siswanya.
Perhatian kepada siswa secara klasikal dan individu
harus dikuasai oleh guru, dimana tugas guru pada
saat memberikan motivasi dan mengarahkan siswa
tidak boleh memelih siswa tertentu misalkan guru
hanya memperhatikan siswa yang pandai, sementara
siswa yang kurang pandai tidak diperhatikan. Guru
hendaknya memberikan perhatian yang sama
dengan selalu menanamkan rasa tanggungjawab,
disiplin, percaya diri, menghargai pendapat teman
dan pendidikan karakter lainnya. Dalam segi
pembelajaran guru diharapkan dapat: sebagai
pengembil keputusan dalam pembelajaran (sebagai
manager), memberikan arah pembelajaran
(director), mengorganisasi kegiatan pembelajaran
(organisator), mengkoordinasikan semua pihak yang
terlibat dalam proses pembelajaran (koordinator),
mengkomunikasikan murid dengan berbagai sumber
belajar (komunikator), menyediakan dan
memberikan kemudahan-kemudahan belajar
(fasilitator), memberikan dorongan belajar
(stimulator). Kebanyakan guru belum mampu untuk
melakukan multi perannya itu karena kebanyakan
sekolah, guru adalah pejuang tunggal, yaitu guru
merupakan sumber belajar, sebagai pusat tempat
bertanya dan juga penempatan guru yang tidak
sesuai dengan bidangnya sehingga banyak guru yang
merangkap mengajar. Oleh karena itu tugas guru
semakin bertambah sehingga guru tidak memiliki
waktu untuk melakukan multi perannya itu. Guru
tidak mungkin seorang diri melayaninya.
Sebagaimana hasil penelitian dari Ismail
(2010) yang menyatakan bahwa guru haruslah
memiliki standar kompetensi yang dipersyaratkan
dalam undangundang guru dan dosen agar mendapat
sertifikasi dan menjadi guru yang profesional.
Menurut Woolfolk (1984) guru dikatakann
berhasil dalam mengajar apabila menguasi berbagai
metode pembelajaran dan mengetahui bahan ajar
serta pengelolaan kelas.
3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan Pemaparan di atas dapat
disimpulkan bahwa ada empat poin yang dapat
diuraikan berkaitan dengan identifikasi
permasalahan pendidikan. Pertama masalah
pemerataan pendidikan, masalah kualitas
pendidikan, masalah efisiensi dan masalah relvansi.
Dengan mengetahui faktor permasalahan
pendidikan tersebut ada beberapa solusi yang
ditawarkan untuk meningkatkan mutu dan
profesinalisme guru diantaranya: (1) seleksi yang
ketat untuk penerimaan mahasiswa calon pendidik;
(2) Pengembangan keteramilan tenaga pendidik
melalui pelatihan-pelatihan; (3) penyempurnaan
kurikulum yang materinya disesuaikan dengan
muatan lokal di daerah setempat; (4) pengembangan
sarana dan prasaran yang dapat menciptakan suasana
belajar yang nyaman; (5) penyempurnaan
administrasi sekolah sehingga dapat efisiensi
anggaran; (6) pengorganisasian dalam rangka untuk
menjaga kualitas penyelenggara pendidikan perlu
ditetapkan dengan didukung oleh lembaga yang
sudah diberi wewenang dalam menjamin mutu
diantaranya Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan,
dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah
(BAN-SM) maupun dari lembaga independen.
REFERENSI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nilai
UKG SMA Tahun 2015.
http://ukg.kemdikbud.go.id
Sadler, John Edward. JA Comenius and the
concept of universal education. Vol. 32.
Routledge, (2013).
Idris, HZ. Pengantar Pendidikan 2. Jakarta:
Gramedia Widiasarana, (1992).
Meirawan, Danny. "Penjaminan Mutu Satuan
Pendidikan Sebagai Upaya Pengendalian Mutu
Pendidikan Secara Nasional dalam Otonomi
Pendidikan." pp126-137, (2010).
Goldhaber, D. and E. Anthony. "Can teacher
quality be effectively assessed? National board
certification as a signal of effective teaching." The
Review of Economics and Statistics 89(1): 134-150
(2007).
Ismail, M. I. "Kinerja dan Kompetensi Guru
dalam Pembelajaran." Lentera Pendidikan 13(1):
44-63, (2010).
1419
 Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016
Undang-Undang RI No. 14 Th. 2005 Tentang Guru
dan Dosen
Undang-Undang RI No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Woolfolk, Anita E., Educational Psychology for
Teachers, Boston: Allyn and Bacon, (1984).
OECD. PISA Assessment Framework (2015).
Diakses tanggal 12 September 2016. Dalam
www.oecd.org Diakses pada 12 September 2016.
Toit, Jaco Du, Teacher Training And Usage Of Ict
In Education, pp 18, Unesco: Institute for Statistic,
(2015)
1420
 Arah Kebijakan
Pendidikan Guru di Indonesia

Prosiding

Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta | 12-15 Oktober 2016

Universitas Negeri Jakarta | www.seminars.unj.ac.id/konaspi

 Prosiding

Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia

(KONASPI) VIII Tahun 2016

Editor:
Agung Premono
I Wayan Sugita
Ragil Sukarno
M. Ali Akbar

Lay Out:
Imam F Rahmadi
Khairul Umam
Danar Hari K.

Diterbitkan Oleh:
Universitas Negeri Jakarta

i
Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016
Editor: Agung Premono, I Wayan Sugita, Ragil Sukarno, M. Ali Akbar

Disclaimer
This book proceeding represents information obtained from authentic and highly regarded sources.
Reprinted material is quoted with permission, and sources are indicated. A wide variety of
references are listed. Every reasonable effort has been made to give reliable data and information,
but the author(s) and the publisher can not assume responsibility for the validity of all materials or
for the consequences of their use.

All rights reserved. No part of this publication may be translated, produced, stored in a retrieval
system or transmitted in any form by other any means, electronic, mechanical, photocopying,
recording or otherwise, without written consent from the publisher.
Direct all inquiries to State University of Jakarta, Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur 13220.

@2016 by State University of Jakarta

ii
 KONVENSI NASIONAL PENDIDIKAN INDONESIA (KONASPI)
TAHUN 2016

Penanggung Jawab:
Rektor UNJ : Prof. Dr. Djaali

Panitia Pelaksana
Ketua : Prof. Dr. Muchlis R. Luddin, MA
Sekretaris : Dr. Totok Bintoro, M.Pd.
: Dr. Eng. Agung Premono, MT

Reviewer:
Dr. Ucu Cahyana, M.Si.
Dr. Khaerudin, M.Pd.
Dr. Etin Solihatin, M.Pd
Dr. Gantina Komalasari, M.Psi.
Dr. Ifan Iskandar, M.Hum.
Dr. Muktiningsih, M.Si.
Dr. M. Jafar, M.Si.
Setyo Ferry Wibowo, SE., M.Si.
Dr. Saparuddin, M.Si.
Samadi, M.Si.
Dr. Nurjanah, M.Pd.
Dr. Rini Puspitaningrum, M. Biomed

iii
Sekretariat
Kantor Wakil Rektor Bidang Akademik UNJ
Gedung Rektorat UNJ Lantai 3
Kampus A Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka Jakarta Timur 13220
Telp : 021-47860238 / Fax. 021-4895130
Email : konaspi@unj.ac.id
Web : http://seminars.unj.ac.id/konaspi

iv
 Kata Pengantar

Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII 2016 dilaksanakan oleh Asosiasi
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Negeri Indonesia (ALPTKNI) bekerjasama dengan
Forum Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri di Indonesia, dan
Asosiasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Swasta Indonesia (ALPTKSI). Konaspi VIII
bertempat di Jakarta pada tanggal 12-15 oktober 2016 dengan Universitas Negeri Jakarta sebagai
tuan rumah. Konvensi ini merupakan wahana akademik kaum pendidik Indonesia dalam ikut
memberikan sumbangsih pemikiran bagi pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Konvensi
diikuti oleh para ahli dan pakar kependidikan dengan mengambil tema “Arah Kebijakan Pendidikan
Guru di Indonesia”.

Buku elektronik prosiding ini adalah kompilasi dari semua paper yang dipresentasikan dalam
Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII 2016 dengan sub-tema:

1. Standarisasi Kelembagaan LPTK

2. Sistem Rekrutmen Mahasiswa LPTK
3. Sistem Pendidikan Guru Berasrama dan Berikatan Dinas
4. Kurikulum dan Sistem Pembelajaran LPTK
5. Standar Mutu dan Profesionalisme Guru
6. Sistem Pengangkatan dan Distribusi Guru
7. Standarisasi Pendidikan PAUD dan Dikdasmen
8. Pendidikan Guru dan Peradaban Bangsa

PanitiaKonvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) VIII Tahun 2016 mengucapkan terima
kasih kepada pembicara kunci, para pemakalah yang berkontribusi dalam buku ini dan semua
partisan yang menghadiri konvensi ini.

Editor

v
 DAFTAR ISI
BUKU ABSTRAK i
DISCLAIMER ii
SUSUNAN PANITIA iii
SEKRETARIAT iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi

PEMBICARA UTAMA

KURIKULUM DAN SISTEM PEMBELAJARAN DI LPTK 1

Prof. Dr. Djaali

STANDARISASI KELEMBAGAAN LPTK MENUJU 13

PENGUATAN PROFESIONALISME GURU
Husain Syam

PAUD BERKUALITAS: BEBERAPA PERTANYAAN 18

TENTANG STANDAR
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum

SISTEM PENDIDIKAN GURU BERASRAMA DAN 28

BERIKATAN DINAS
I Nyoman Jampel

KOLABORASI STRATEGI PEMBERDAYAAN LINTAS 35

INSTITUSI DAN PARTICIPATORY MANAGEMENT
MENUJU SISTEM REKRUTMEN DAN DISTRIBUSI GURU
YANG PROPORSIONAL-EFEKTIF DI INDONESIA
Prof. Ganefri, Ph.D

REFORMASI SISTEM PENGANGKATAN DAN 41

PENDISTRIBUSIAN GURU (TANTANGAN DAN AGENDA
INDONESIA DI ABAD ASIA)
Prof Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd

SUB -TEMA I : STANDARISASI KELEMBAGAAN LPTK

A1 PERAN BSNP DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU 52

MELALUI PENGEMBANGAN STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
REVITALISASI LPTK
Bambang Suryadi

A2 KUALITAS LULUSAN LPTK DENGAN PENERAPAN 58

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008-IWA2:2007
(STUDI KASUS DI FT UNJ)
Muhammad Yusro, Sahriani Sachrom dan Erna Septiandini

vi
A3 AKREDITASI SMK/MAK SEBAGAI BENTUK 63
AKUNTABILITAS PUBLIK DAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN KEJURUAN
Santoso Sri Handoyo, Muhammad Yusro dan Aam Amaningsih
Jumhur

A4 STUDI HASIL ASESMEN INTERNASIONAL PISA 2012 68

BIDANG LITERASI SAINS DAN MATEMATIKA
Cosmas Poluakan

A5 MEMBANGUN PERADABAN BANGSA MELALUI 78

PENINGKATAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN DAN
GURU
Sani Susanti

A6 KONTRIBUSI LPTK UNTUK PENINGKATAN 84

PROFESIONALISME CALON GURU MELALUI ATRIBUT
MUTU PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN
PERADABAN BANGSA
Sudirman

A7 INSTITUSI PENDIDIKAN GURU PADA BERBAGAI NEGARA 90

DAN PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN
TENAGA KEPENDIDIKAN (LPTK)
Prof. Rusdi, Ph.D.

A8 STUDI KAJIAN PENGREORGANISASIAN KURIKULUM 97

PRODI-PRODI DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNP
SEBAGAI ACUAN KEBIJAKAN BAGI UNIVESITAS LPTK
LAINNYA
Riki Mukhaiyar, Mukhaiyar

A9 MODEL AKREDITASI LPTK: SEBUAH USULAN 103

Djuli Djatiprambudi

A10 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN GURU (SNPG) 108

Prof. Dr. H. Haris Supratno

A11 REWARD DAN PUNISHMENT DALAM PENDIDIKAN 118

Ni Ketut Suarni

A12 KEY PERFORMANCE INDICATOR DALAM KONTEKS 123

BALANCED SCORECARD (SATU METODE EVALUASI
KINERJA PERGURUAN TINGGI JARAK JAUH)
Rhini Fatmasari

A13 TANTANGAN DAN DINAMIKA PERMASALAHAN DALAM 130

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
Noor Hudallah

vii
SUB-TEMA II: SISTEM REKRUTMEN MAHASISWA LPTK

B1 HUBUNGAN NILAI RAPOR DAN UJIAN NASIONAL 137

DENGAN NILAI BIOLOGI UMUM DAN INDEKS PRESTASI
MAHASISWA CALON GURU MIPA BERDASARKAN JALUR
MASUK PERGURUAN TINGGI DI UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
Binari Manurung, Mery Tiurma Sinaga dan Tumiur Gultom

B2 SISTEM REKRUTMEN, ORIENTASI DAN PENEMPATAN 144

MAHASISWA
Daharnis, Zadrian Ardi

B3 ANALISIS KEMAMPUAN MATEMATIKA DASAR 149

MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNP
BERDASARKAN JALUR MASUK PERGURUAN TINGGI
Armiati

B4 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA CALON 155

GURU BERDASARKAN JALUR MASUK PADA
MATAKULIAH KALKULUS LANJUT DI JURUSAN
MATEMATIKA FMIPA UNP
Yerizon

B5 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU PADA 159

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DI INDONESIA
Soedjatmiko

B6 REVITALISASI LPTK MELALUI PERBAIKAN SISTEM 164

REKRUTMEN MAHASISWA
Edy Purwanto

B7 MEMIKIRKAN KEMBALI SISTEM PENERIMAAN 168

MAHASISWA CALON GURU DI LPTK
Sri Rejeki Urip

B8 SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI MAHASISWA BARU 173

JALUR PRESTASI OLAHRAGA DI PRODI KEOLAHRAGAAN
I Wayan Artanayasa

B10 UPAYA PENINGKATAN KUALITAS INPUT CALON GURU 179

DI INDONESIA
Dr. Aip Badrujaman, M.Pd.

SUB-TEMA III : SISTEM PENDIDIKAN GURU BERASRAMA DAN

BERIKATAN DINAS

C3 PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA MELALUI PERAN AKTIF 183

GURU SEBAGAI MODEL PERAN
Sapto Adi

C4 PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MELAKSANAKAN 191

REKRUTMEN DAN PENEMPATAN GURU DI INDONESIA:
viii
 Ibrahim Gultom

C5 GURU DAN KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA: 197

STUDI KOMPARASI MASA KLONIAL DAN PASCA
KEMERDEKAAN
Dr. Siti Fatimah, M.Pd.,M.Hum

C6 IMPLEMENTASI PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE 203

DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL CALON
GURU
Usmeldi

C7 MODEL PEMBELAJARAN SOFT SKILLS MAHASISWA 210

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
Azwar Inra

C8 MENCARI FORMULA BARU GURU SENI BUDAYA YANG 217

PROFESIONAL
Ramalis Hakim

C9 MODEL PENDIDIKAN BERASRAMA DALAM UPAYA 220

PENGUATAN KARAKTER MAHASISWA PPG SM3T
Ngabiyanto

C10 PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU 226

MELALUI PENGUATAN MATA KULIAH DASAR
KEPENDIDIKAN
Sugianto, Isnarto, Yuli Utanto

C11 OTOTKRITIK PENDIDIKAN PROFESI GURU DI INDONESIA 236

Muslimin Ibrahim

C12 PENDIDIKAN GURU BERASRAMA DALAM MEMBANGUN 240

PERADABAN BANGSA
MV. Roesminingsih

C13 SISTEM PENDIDIKAN PROFESI GURU BERASRAMA 248

DAN BERIKATAN DINAS
Rusijono

C14 INVESTMENT THE CHARACTER VALUE OF 254

PROFESSIONAL TEACHER CANDIDATE THROUGH THE
BOARDING COLLEGE
Yoyok Yermiandhoko, Suryanti

C15 PENDEKATAN TERINTEGRASI DAN BERKELANJUTAN 260

PENDIDIKAN CALON GURU BERASRAMA
Ganes Gunansyah

C16 PENTINGNYA ASRAMA DALAM PENDIDIKAN CALON 266

GURU: ALTERNATIF PENUMBUHKEMBANGAN
KARAKTER PENDIDIK
Heny Subandiyah

ix
 C17 MENYIAPKAN GURU MIPA MELALUI REKONSTRUKSI 274
KURIKULUM MATA KULIAH KEPENDIDIKAN
Yuni Sri Rahayu, Tatag YES, Wasis, Rooselyna Ekawati, Dian
Novita, Muji Sri P.

C18 INTEGRASI PARADIGMA BIMBINGAN DAN KONSELING 281

PERKEMBANGAN DALAM KEPENASIHATAN AKADEMIK
DI PERGURUAN TINGGI
Fathur Rahman

C19 PENDIDIKAN KARAKTER MAHASISWA PGSD BERBASIS 287

PENDIDIKAN BERASRAMA (BOARDING SCHOOL)
(STUDI KASUS DI PGSD FIP UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA 2016)
Mohamad Syarif Sumantri dan Prayuningsih Wardhani

C20 MENINGKATKAN KINERJA GURU MELALUI 293

KEPEMIMPINAN, KOMPETENSI PROFESIONAL DAN
KOMITMEN ORGANISASI
Restu

SUB-TEMA IV: KURIKULUM DAN SISTEM PEMBELAJARAN LPTK

D2 PENGEMBANGAN APLIKASI E-ASSESSMENT NON-TEST 298

HASIL BELAJAR SEBAGAI KOMPONEN PEMBELAJARAN
INOVATIF
Khaerudin

D3 SISTEM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN GURU BAHASA 308

PRANCIS MENUJU KOMPETENSI GURU MASA DEPAN
Ninuk Lustyantie

D4 DESAIN PEMBELAJARAN YANG LEADPRENEURIAL: 313

SEBUAH DESAIN PEMBELAJARAN YANG
DIPERLUKANOLEH GURU (PENDIDIK) YANG
BERMENTAL PEMIMPIN DAN ENTREPRENEURIAL
UNTUK MENYIAPKAN GENERASI INDONESIA 2045
R.A. Hirmana Wargahadibrata

D5 STUDI TENTANG PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL 319

SEBAGAI PENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Tuti Iriani dan Agung Premono

D6 KAJIAN PENDIDIKAN PARTISIPATORIS KOLABORATIF 325

MELALUI KURIKULAB : STUDI KASUS KOMUNITAS SENI
RUPA SERRUM
Rianto

x
D7 TRANS-DISCIPLINARY BASED CURRICULUM (TDBC) 331
SEBAGAI ALTERNATIF FLEKSIBILITAS DAN PERLUASAN
KURIKULUM LPTK MENUJU KOMPETENSI GLOBAL
Nurul Ulfatin

D8 MODEL-MODEL PENGEMBANGAN PROFESIONALISME 338

GURU
Ahmad Yusuf Sobri

D9 PENGELOLAAN PROGRAM STUDI BIOLOGI DAN 342

PENDIDIKAN BIOLOGI MENUJU PRODI YANG UNGGUL:
LESSON LEARNED
Hadi Suwono

D10 PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA LPTK UNTUK 349

PENYIAPAN CALON GURU SMK
Dr. Yoto, S.T., M.Pd

D11 MENDIDIK GURU SMK MENJADI PRAKTISI REFLEKTIF 356

(EDUCATING VOCATIONAL HIGH SCHOOL TEACHERS
AS REFLECTIVE PRACTITIONERS)
Syamsul Hadi

D12 MODEL PRAKTIK KEGURUAN BERBASIS LESSON STUDY 364

UNTUK MEMBENTUK KARAKTER CALON GURU TEKNIK
PROFESIONAL DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
Machmud Sugandi

D13 PENGEMBANGAN WEB BASED LEARNING PADA MATA 368

PELAJARAN SISTEM OPERASI OPEN SOURCE BAGI
SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Hary Suswanto, Nukleon Jefri Nur Rahman

D14 PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN SISTEM 372

PEMBELAJARAN LPTK BIDANG PENDIDIKAN
KEJURUAN: UPAYA SUKSESI INPRES TENTANG
REVITALISASI SMK
Dwi Agus Sudjimat

D15 PEMBELAJARAN TERINTEGRASI MODEL “SA’I“ 379

KAMPUS--SEKOLAH UNTUK MENGEMBANGKAN
TEACHING SKILLS, DAN TEACHING EFFICACY
MAHASISWA CALON GURU
A. Mukhadis

D16 PENDIDIKAN BERPIKIR DAN BERBAHASA INDONESIA 387

BAGI MAHASISWA LPTK
Suyono

D17 PROFIL PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER 391

BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR
MODEL TLOGOWARU KECAMATAN KEDUNGKANDANG
KOTA MALANG
xi
 Imam Nawawi

D18 MENYIAPKAN CALON GURU DALAM BERLITERASI 398

SAINS MELALUI PEMBELAJARAN BERKONTEKS
EXPLISIT NATURE OF SCIENCE (NOS)
Sri Rahayu

D19 PEMANFAATAN MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN 407

ABAD COMPUTER-MEDIATED COMMUNICATION (CMC)
UNTUK XXI
Syaad Patmanthara

D20 PENYELARASAN KURIKULUM DAN SISTEM 413

PEMBELAJARAN PENYIAPAN GURU SMK PRODUKTIF
YANG EFEKTIF MELALUI MAGANG INTENSIF di DU/I
Isnandar

D21 REVOLUSI MENTAL DALAM PENDIDIKAN GURU UNTUK 421

MEMPERBAIKI KUALITAS PEMBELAJARAN
Nyoman Sudana Degeng

D22 KURIKULUM DAN SISTEM PEMBELAJARAN LPTK 426

DALAM MEMPERSIAPKAN GURU MASA DEPAN
Deitje Adolfien Katuuk

D23 MENGGAGAS “SEGITIGA EMAS” PRAKTEK 434

PEMBELAJARAN: JALAN ALTERNATIF KEBIJAKAN
PENDIDIKAN KITA
Mister Gidion Maru, Donald M Ratu

D24 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PELATIHAN 441

BERBASIS LIFE SKILL PADA LEMBAGA KURSUS DAN
PELATIHAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA
Julaga Situmorang, Siman

D25 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA 452

PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA PELAJARAN
BAHASA INGGRIS SISWA SD
Naeklan Simbolon, Fitri Pasaribu

D26 PROTOTYPE PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMA 457

SESUAI KURIKULUM 2013 UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DI PROVINSI
SUMATERA UTARA
Pargaulan Siagian, Erlinawaty Simanjuntak, Katrina Samosir

D27 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS 471

MASALAH PADA MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI
MAKRO UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN
BERFIKIR KRITIS MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN
EKONOMI UNIMED
Thamrin dan Noni Rozaini

xii
D28 MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PENYELENGGARAAN 480
OLIMPIADE GURU NASIONAL (OGN) UNTUK
PENINGKATAN SUBJECT KNOWLEDGE DAN
PEDAGOGICAL KNOWLEDGE
Erianjoni

D29 MODEL PENILAIAN UJI KOMPETENSI GURU SEJARAH 488

SMA BERBASIS HISTORICAL THINKING
Ofianto

D30 MIND MAP BAGI MASYARAKAT SEKOLAH 497

DAERAH RAWAN BENCANA
Syafri Anwar

D31 PANDANGAN GURU PPKn TENTANG PENDIDIKAN 501

MULTIKULTURAL
(STUDI KASUS MGMP PKn KOTA PADANG)
Dr Isnarmi Moeis

D32 POKOK-POKOK PIKIRAN PENYELENGGARAN UJI 507

KOMPETENSI LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
PROFESI KONSELOR
Marjohan

D33 BLENDED LEARNING SYSTEM DI LPTK; 515

MEMPERSIAPKAN TENAGA PENDIDIK DAN
KEPENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
Alwen Bentri dan Ulfia Rahmi

D34 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK AKTIVITAS 522

KELAS DAN LABORATORIUM BERBASIS INKUIRI
TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI SEBAGAI
PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN
SESUAI TUNTUTAN KURIKULUM 2013
Mawardi Mawardi, Rahadian Zainul, Vika Aumi

D35 DEVELOPING SCIENTIFIC APPROACH CHEMISTRY 528

MODULES BASED ON DISCOVERY LEARNING FOR SENIOR
HIGH SCHOOL
Ellizar, Alina Fauziah,Uswatun Hasanah

D36 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF CIRC BELUM 536

BERHASIL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA CIBI
DI SMPN 1 KOTA PADANG
Syamsurizal , Rahmawati Darussyamsu, Doris Yelniwetis

D37 MOBILE LEARNING SEBAGAI ALTERNATIF 542

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
GURU PROFESIONAL
Hansi Effendi, Yeka Hendriyani

D38 PENINGKATAN EFEKTIFITAS PERKULIAHAN ALJABAR 546

LINEAR ELEMENTER MELALUI PETA KONSEP
Hendra Syarifuddin
xiii
D40 SISTEM PENDIDIKAN INKLUSIF DITINJAU DARI 551
PERSEPSI MAHASISWA
Indina Tarjiah, Retno Wulandari

D41 EFEKTIFITAS BLENDED LEARNING DALAM 555

MENINGKATKAN AKSES BELAJAR DI LPTK
Z. Mawardi Effendi

D43 PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN 560

DESAIN GRAFIS BERBASIS MULTIMEDIA (MP-DGBM)
DENGAN MODEL KONVENSIONAL DALAM
MATAKULIAH DESAIN GRAFIS
Asrul Huda, Kasman Rukun

D44 THE LEVEL OF METACOGNITION AND THE LEVEL OF 567

LEARNING OUTCOME COMPETENCE ON THE PROGRAM
SIMULATION METHOD USING TRAINING KIT ON
MICROLONTRLLER MCS51 SYSTEM COURSE IS BETTER ON
VARIOUS CREATIVITY.
Edidas

D45 PENGEMBANGAN SHAKING TABLE SEBAGAI MEDIA 572

PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA KULIAH TEKNIK
GEMPA (STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA)
Muhammad Giatman, Rusnardi Rahmad, Nidal Zuwida

D46 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF 580

MATA PELAJARAN FOTOGRAFI KOMPETENSI
KEAHLIAN MULTIMEDIA
Hendri

D47 META ANALISIS EVALUASI PROGRAM PRAKERIN-PLI 585

Dr. Fahmi Rizal, M.Pd., M.T dan Yuwalitas Gusmareta, M.Pd

D49 PENILAIAN KEBERKESANAN PROGAM DIPLOMA TATA 591

BUSANA TERHADAP SIKAP, KEMAHIRAN, PEMIKIRAN
BERWIRAUSAHA DAN KEMAMPUAN MENGENAL
PELUANG USAHA MAHASISWA
Ernawati

D50 MEMILAH CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN 597

SARJANA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN PROFESI
GURU
Edy Cahyono

D51 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MIPA DI 602

DAERAH 3T
Zaenuri

D52 PENGUATAN SOFT SKILL LULUSAN PROGRAM 608

KEPENDIDIKAN VOKASI
I Made Sudana

xiv
D53 IMPLEMENTASI CONTENT AND LANGUAGE INTEGRATED 615
LEARNING BERBASIS PEMBELAJARAN GENRE
Nur Qudus, Virgiawan Adi Kristianto

D54 AREVITALISASI MATA KULIAH KEILMUAN DALAM 622

KURIKULUM LPTK DI INDONESI
Prof. Dr. Rustono, M.Hum.

D55 MEMBANGUN BUDAYA LITERASI MELALUI 627

(BER)KARYA SASTRA: STRATEGI PEMBELAJARAN BAGI
(CALON) PENDIDIK BAHASA DAN SASTRA
Agus Nuryatin

D56 KENDALA-KENDALA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 631

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KOTA SURABAYA DAN
KABUPATEN SIDOARJO
Raharjo

D57 PENDIDIKAN IPS BERWAWASAN LINGKUNGAN DALAM 634

MEMPERSIAPKAN SISWA DI ERA GLOBAL
Rindawati

D58 KEBIJAKAN MODEL OPEN EDUCATIONAL RESOURCES 642

SEBAGAI LINK AND MATCH DALAM MASYARAKAT
DIGITAL DENGAN POTENSIAL SHARING ECONOMY
Harti

D59 OPTIMALISASI PEMBELAJARAN EKONOMI MELALUI 649

ANALISIS PERSPEKTIF PERBANDINGAN KONTEN
KURIKULUM 2013 SEBELUM DAN SESUDAH REVISI
PADA TINGKAT SMA
Ady Soejoto

D60 HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN 658

MOTIVASI BELAJAR DENGAN CAPAIAN INDEKS
PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA
Siti Masitoh

D61 PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN 666

MATEMATIKA SD
Siti M. Amin

D62 KURIKULUM DAN SISTEM PEMBELAJARAN LPTK 672

UNTUK MENYIAPKAN GURU SMK DI ERA TEKNOLOGI
REFLEKSI PEMIKIRAN
Soeryanto

D63 UPAYA PENYIAPAN MAHASISWA CALON GURU IPA 679

UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB
Sri Poedjiastoeti

D64 IMPLEMENTASI TEACHING FACTORY DAN 685

IMPLIKASINYA TERHADAP PENYIAPAN CALON GURU
SMK
xv
 Supari Muslim

D65 SUMBANGAN PEMIKIRAN TERHADAP PENINGKATAN 692

KUALITAS PENYIAPAN GURU PROFESIONAL MELALUI
JALUR PPG
Suryanti

D66 REKONSTRUKSI MATA KULIAH ETIKA PROFESI 697

SEBAGAI UPAYA PREVENTIF TERKAIT TINDAK PIDANA
BAGI CALON GURU
Vicky Dwi Wicaksono

D67 PENGUATAN PEMBELAJARAN BAHASA DAERAH 703

SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
(HARAPAN, TANTANGAN, DAN PROBLEMATIKANYA
Dra. Sri Sulistiani, M.Pd

D68 MENGEMBANGKAN KURIKULUM KETERAMPILAN 712

ABAD XXI
I Wayan Redhana

D69 ANALISIS TERHADAP SAJIAN NILAI-NILAI SIKAP DAN 719

LITERASI DINI PADA BUKU PELAJARAN SD: REFLEKSI
UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. A. I. N. Marhaeni; Nyoman Dantes; Kadek Sonia Piscayanti

D70 REFLECTIVE TEACHING: PERSEPSI MAHASISWA DALAM 723

PENGEMBANGAN PROFESI GURU MELALUI PRE-
SERVICE TEACHER TRAINING
Ni Made Ratminingsih, Putu Kerti Nitiasih

D71 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN 731

SAINTIFIK DENGAN PENALARAN DASAR INDUKTIF DAN
DEDUKTIF
Ida Bagus Nyoman Sudria

D72 HEUTAGOGY: SOLUSI PEMBELAJARAN LPTK DI ERA 741

MILINIUM BARU
Made Agus Dharmadi

D73 PEMBANGUNAN OLAHRAGA PENDIDIKAN YANG 747

BERKEMAJUAN
Amung Ma’mun

D74 ANTARA DUNIA PENDIDIKAN DAN DUNIA KERJA: DUA 761

DUNIA YANG BERBEDA
Oong Komar

D76 PENGOKOHAN PERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN 766

TEKNIK ARSITEKTUR DALAM MENGHASILKAN GURU
SMK GAMBAR BANGUNAN DAN FASILITATOR
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERBASIS
MASYARAKAT
Johar Maknun

xvi
D77 REVITALISASI PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN 771
LAPANGAN (PPL) MELALUI KEGIATAN CONFERENCE
ANTARA DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN (DPL), GURU
PAMONG (GP) DAN PRAKTIKAN UNTUK MEMBANGUN
CALON GURU PROFESIONAL
Andi Asmawati Azis, Muharam, Nenslianti, La Sunra

D78 PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN DAN 775

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013
Suryanef dan Al Rafni

D79 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA 781

KOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR HARMONI
MAHASISWA
(Sebuah Penelitian Eksperimen di Jurusan Seni Musik UNJ)
Caecilia Hardiarini

D80 PENGARUH MEDIA BUKU HARIAN TERHADAP 789

KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV
SEKOLAH DASAR
(Studi Eksperimen di SDN Kelurahan Baru Jakarta Timur)
Fahrurrozi dan Euis Latifah

D81 THE DIFFERENCE OF LEARNING OUTCOMES ON 796

INTRODUCTION TO ACCOUNTING AND FINANCE
BETWEEN COOPERATIVE LEARNING STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) WITH JIGSAW AT
STUDENT TENTH GRADE ACCOUNTING CLASS AT 40
JAKARTA VOCATIONAL HIGH SCHOOL
Dwi Rinanti, Dra. Sri Zulaihati, M. Si , Achmad Fauzi, S.Pd, M.Ak

D82 REVITALISASI PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA 816

BERBASIS KONSTRUKTIVISME
Suparno

D83 LINGKUNGAN KAMPUS, POLA ASUH DAN MOTIVASI 824

BERPRESTASI PADA MATA KULIAH AKUNTANSI
SYARIAH
Santi Susanti, M.Ak. , Dra. Sri Zulaihati, M.Si.

D84 OPTIMALISASI PERKEMBANGAN LITERASI EMOSI 840

SEBAGAI KONDISI ADAPTIF INDIVIDU
Karsih

D85 ANALISIS KURIKULUM SMK 2013 TERHADAP 848

RELEVANSI KOMPETENSI DASAR SMK PAKET
KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR DENGAN
KEBUTUHAN KOMPETENSI KERJA TEKNISI SEPEDA
MOTOR
C. Rudy Prihantoro, Puji Iswanto

D86 BEBERAPA CATATAN PROGRAM PPG KOLABORATIF 857

DALAM UPAYA PEMENUHAN GURU PRODUKTIF DI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Ivan Hanafi
xvii
D87 PERAN PENDIDIKAN GURU DALAM MENINGKATKAN 862
BANGSA YANG BERKUALITAS
Poncojari Wahyono

D91 ANALISIS LITERASI SAINS BIOLOGI SISWA KELAS IX DI 869

SMP N 29 PADANG
Zulyusri, Linda Advinda, Lisa Karnela

D94 GURU BAHASA DI ERA MILENIUM:DARI TRADISIONAL 875

KE TRANSFORMASIONAL
Subyantoro, Fandi Kusuma

D95 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN LINGKUNGAN 880

HIDUP DENGAN SIKAP MAHASISWA DALAM PROGRAM
KONSERVASI UNNES (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan
Geografi Fis Unnes Tahun 2012)
Apik Budi Santoso dan Eko Ahmad Riyanto

D96 YADNYA SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN PPKn DI 886

FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS
PENDIDIKAN GANESHA
Sukadi

D97 EVALUASI KEMAMPUAN CALON GURU DALAM 895

PENYUSUNAN INSTRUMEN (TES) SEBAGAI ALAT UKUR
PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA
Zulkifli Matondang

D99 PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN PADA 905

MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA DAN MEMINIMALKAN
MISKONSEPSI
Mursalin

D100 INSTRUMEN TES KETERAMPILAN OLAHRAGA BAGI 910

CALON MAHASISWA BARU FIK UM
M.E. Winarno

D101 PENGEMBANGAN KURIKULUM LPTK BERBASIS 918

KEMITRAAN
Abdullah sinring

D102 RELEVANSI KURIKULUM LPTK DENGAN PENGGUNA 925

LULUSAN
Arnidah

D103 INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN e-KAMUS BERBASIS 934

VISUAL STUDIO DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MAKANAN ORIENTAL (Menggunakan Analisis Statistik Pre &
Post Test)
Nur Riska, Mahdiyah

xviii
 D105 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF 939
BERBASIS E-LEARNING PADA MATAKULIAH DISAIN
INSTRUKSIONAL
Sahat Siagian, Pardomuan Naulli Josip Mario Sinambela,
Yasaratodo Wau

SUB-TEMA V: STANDAR MUTU DAN PROFESIONALISMA GURU

E1 PROFESIONALISME GURU DI INDONESIA MEMASUKI ERA 949

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Marselus Ruben Payong

E2 PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MELALUI 957

PELAKSANAAN PTK
Jamiluddin, Mursidin T., Damhuri, Mustamin Anggo, Mohamad
Salam

E4 PENGEMBANGAN KAPASITAS MENGAJAR GURU 963

MELALUI PROGRAM PRE-SERVICE EDUCATION (FAKTA,
DAN SOLUSI)
Maryam Rahim

E5 MENCERMATI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU 971

Wenny Hulukati

E6 MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU 977

MATEMATIKA SEKOLAH DASAR DENGAN PENDEKATAN
BERBASIS MASALAH
Evi Hulukati, Novianita Achmad, Siti Zakiyah

E7 KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DILIHAT DARI 985

KINERJA SUPERVISOR DI SEKOLAH DASAR DI
KECAMATAN ATINGGOLA KABUPATEN GORONTALO
UTARA
Nina Lamatenggo

E9 PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN REFLEKTIF 991

BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
INDONESIA (KKNI) DALAM MATAKULIAH KONSEP
DASAR FISIKA DI PGSD FIP UNJ
Yetti Supriyati

E10 BERBAGAI BENTUK MODIFIKASI PENERAPAN LESSON 995

STUDY UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME
GURU DAN KUALITAS PEMBELAJARAN SAINS SERTA
PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHANNYA DI
INDONESIA
Ibrohim

E11 EKSISTENSI PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING 1004

(TANTANGAN DAN PELUANG PENINGKATAN
PROFESIONALITASNYA)
xix
 Muslihati

E13 DILEMA GURU PENDIDIKAN KHUSUS YANG UNGGUL 1009

DAN KOMPETITIF DI SEKOLAH INKLUSIF
Mohammad Efendi

E14 PERAN BERBAGAI ORGANISASI PENDIDIKAN DALAM 1014

MEWUJUDKAN GURU YANG PROFESIONAL
Maisyaroh

E15 ANALISIS PENILAIAN PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI 1017

KEAHLIAN (UKK) PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
PEMESINAN
Widiyanti

E16 MENINGKATAKAN PROFESIONALISME CALON GURU 1023

MELALUI PENDEKATAN MULTI SINERGI
Agus Hery Supadmi Irianti

E17 PENINGKATAN KEPROFESIONALAN GURU UNTUK 1030

MENUNJANG MUTU PENDIDIKAN KEJURUAN
Tri Atmadji Sutikno

E18 EMPAT STRATEGI TERPADU UNTUK MEMBANGUN DAN 1038

MENINGKATKAN BUDAYA KREATIF GURU DAN
SEKOLAH DALAM MENYIAPKAN GENERASI MASA
DEPAN YANG CERDAS
Siusana Kweldju

E19 REVITALISASI DAN OPTIMALISASI KERJASAMA 1044

SEKOLAH, INDUSTRI DAN PERGURUAN TINGGI DALAM
PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU VOKASI
BERKELANJUTAN
Ahmad Dardiri, Suparji, Isnandar, Hary Suswanto

E20 KAJIAN KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP MUTU 1051

PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI
INDONESIA.
Hakkun Elmunsyah

E21 PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN 1058

KOMITMEN MENJALANKAN TUGAS TERHADAP KINERJA
GURU DI KOTA TOMOHON
Roos Marie Stella Tuerah

E22 PROFESIONALITAS GURU SMK: TANTANGAN DAN 1065

PELUANG
Herry Sumual, Grace J Soputan

E23 PROFIL KEPRIBADIAN PESERTA PENDIDIKAN PROFESI 1071

GURU SM3T BERASRAMA ANGKATAN KE IV TAHUN 2016
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Zuraida Lubis, Wildansyah Lubis, dan Sri Milfayetty

xx
E26 PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN SEKOLAH 1078
MELALUI PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU
BERBASIS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)
Isda Pramuniati, Ridwan Abdullah Sani, Evi Eviyanti

E27 PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI 1085

PENDIDIKAN BUDI PEKERTI BERBASIS BUDAYA
DAERAH SUMATERA UTARA
Efendi Napitupulu, Mursid, Hamonangan Tambunan

E28 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA 1095

MODEL ACTIVITY CENTERED TUTORIAL DAN
EXPLORATORY TUTORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR
BIDANG ELEKTRONIKA INDUSTRI
Sriadhi

E29 STANDART MUTU DAN PROFESIALISME GURU 1103

Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd

E30 KEBIJAKAN PENATAAN DAN STANDARISASI GURU 1109

PENDIDIKAN KESETARAAN
Yusnadi

E31 PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL 1113

TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER MAHASISWA
BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNIMED
Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd

E32 PENGUATAN PROFESI PENDIDIK PENDIDIKAN 1120

NONFORMAL MELALUI TEORI MOTIVASI HERZBERG
Rosdiana

E34 ANALISIS DASAR, APLIKASI DAN PERMASALAHAN 1126

PENGAWAS BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
Mirza Irawan

E35 PROFESI PENDIDIK : TANTANGAN DAN HARAPAN 1132

Nasrun, Nani Barorah Nst.

E36 PENINGKATAN STANDAR MUTU SEKOLAH MELALUI 1137

OPTIMALISASI TENAGA PENGEMBANG TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN
Abna Hidayati, Eldarni

E39 ARAH PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN 1140

NASIONAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER
KEBANGSAAN
Azwar Ananda

E40 KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN 1149

KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KOTA
PADANG DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Gusril, Edwar

xxi
E41 EFEKTIVITAS STORYTELLING DENGAN WAYANG DARI 1156
DAUN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
BERBICARA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK KOTA
PARIAMAN
Rakimahwati, Melisa Azni

E42 MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN MELALUI 1161

PENGEMBANGAN SELF-EFFICACY GURU
Nurhizrah Gistituati

E43 PENGEMBANGAN ALAT PEMAHAMAN DIRI SISWA SLTA 1169

Syahniar, Taufik

E44 PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENGEMBANGAN 1172

KREATIVITAS MAHASISWA: KAJIAN DAN PRAKTIS DI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Alizamar

E45 CERTIFIED SCIENCE TEACHER’S PROBLEMATICS IN 1178

WEST SUMATERA AND ITS SURROUNDING
Lufri

E46 IMPLEMENTASI MODEL BIMBINGAN KARIR UNTUK 1184

ANAK HAMBATAN PENDENGARAN SEBAGAI UPAYA
PERSIAPAN KE DUNIA KERJA
Mega Iswari

E48 USING ANDROID APPLICATION FOR CHEMICAL 1188

LEARNING MEDIA BASED CHEMISTRY TRIANGLE
Hardeli, Yerimadesi, Anggi Y, Santi AS, Widya GS, Karlina AB

E49 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS 1196

PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN
MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN KOTA PADANG
Irwan, Sri Elniati

E50 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1203

BERBASIS MODEL DISCOVERY LEARNING DAN ALAT
PRAKTIKUM GERAK MELINGKAR BERBASIS TEKNOLOGI
DIGITAL
Yulkifli, Yohandri, Novita Virmani

E51 ORGANIZATIONAL CULTURE ON PRIVATE VOCATIONAL 1208

EDUCATION OF MANAGEMENT BUSINESS GROUP IN
PADANG
Hanif Al kadri

E52 STRATEGI EFEKTIF UNTUK MENCAPAI 1213

PROFESIONALISME GURU DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS
Bambang Budi Wiyono

E53 GURU ASEAN PELUANG DAN TANTANGAN DI ERA 1220

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Yunia Wardi, Tri Kurniawati
xxii
E54 KINERJA GURU BAHASA INGGRIS SMA PASCA 1225
SERTIFIKASI GURU
M. Zaim

E55 MODEL PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU 1232

BERKELANJUTAN
Susi Evanita

E56 MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU 1240

Dedy Irfan

E57 PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAHAN 1245

PROFESIONAL GURU SMK BERBASIS KOMPETENSI
(COMPETENCY-BASED TRAINING), PADANG
Ramli

E58 UJI VALIDITAS, RELIABILATAS, PRAKTIKALITAS DAN 1253

EFEKTIFITAS PENERAPAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
ONLINE
Suartin, Sukardi

E59 PRAKTIKALITAS PERANCANGAN MODEL 1260

PEMBELAJARAN BERBASIS PRODUKSI DI PENDIDIKAN
TINGGI
Ganefri, dan Hendra Hidayat

E60 KINERJA GURU PASCA REORIENTASI NILAI UJIAN 1266

NASIONAL
Rasdi

E61 PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING 1275

DALAM PENDIDIKAN HUKUM DI INDONESIA
Saru Arifin, SH., LL.M

E62 PERSPEKTIF KINERJA PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN 1284

JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI INDONESIA
Mugiyo Hartono

E63 Pembinaan Profesionalitas Berkelanjutan bagi Lulusan Program 1291

Pendidikan Guru Terintegrasi (PPGT) Berkewenangan Tambahan
sebagai Guru Matematika melalui MGMP
Dr. Isti Hidayah, M.Pd

E64 MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS 1298

ETNOSAINS [MPIBE] UNTUK MENGEMBANGKAN
LITERASI SAINS DAN NILAI KONSERVASI KEARIFAN
LOKAL PADA SISWA DI INDONESIA
Sudarmin

E65 MODEL BERMAIN BERMUATAN SAINS BERNILAI 1307

KONSERVASI UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER
SISWA TAMAN KANAK-KANAK
Dwi Yulianti, Sri S. Dewanti H

xxiii
E66 MODEL PENINGKATAN KUALITAS GURU OTOMOTIF 1312
MENJADI ASESOR UJI KOMPETENSI PROFESIONAL
Abdurrahman

E67 GURU PROFESIONAL, TANTANGAN PENDIDIKAN, DAN 1326

DAYA SAING BANGSA
Eko Handoyo

E68 PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU KEJURUAN 1332

DALAM PERSPEKTIF KONTEKS, KONTEN, DAN PROSES
Heri Yudiono

E69 STANDARISASI MATA KULIAH KEPENDIDIKAN 1336

PROGRAM STUDI SEJENIS PADA LPTK
Arif Purnomo

E70 PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU MATEMATIKA DI 1341

INDONESIA
Agung Lukito

E71 PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBIASAAN 1346

KEHIDUPAN BERKARAKTER DI SEKOLAH MODEL CPR-
2DF (ALTERNATIF MENYIAPAKAN GENERASI EMAS
BERKARAKTER)
Budi Purwoko

E72 TUBUH YANG MENDIDIK: KESEHATAN HOLISTIK 1353

DALAM PENDIDIKAN GURU
Made Pramono

E74 KAJIAN TEORITIK MODEL PEMBELAJARAN METADIRI 1358

DALAM MEMBANGUN KETERAMPILAN METAKOGNITIF
MAHASISWA CALON GURU
Utiya Azizah

E75 IMPROVING THE QUALITY OF EDUCATION WITH 1363

APPLYING MAPPING, DISTRIBUTION AND
PROCUREMENT OF TEACHERS SYSTEMS IN INDONESIA
Erny Roesminingsih

E76 REORIENTASI KE PEMBELAJARAN PRODUKTIF SEBAGAI 1371

DASAR PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU
I Gusti Made Sanjaya

E77 SINERGI PELATIHAN GURU DENGAN PENGABDIAN 1375

KEPADA MASYARAKAT OLEH DOSEN MELALUI PUSAT
STUDI DI SETIAP PROGRAM STUDI DI LPTK SEBAGAI
UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
Luqman Hakim, Albrian Fiky Prakoso

E78 SEBUAH PEMIKIRAN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK 1381

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI ERA DIGITAL
Mochamad Cholik

xxiv
E79 PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN 1387
KREATIF MELALUI PEMBELAJARAN
Mustaji

E80 MODEL PERKULIAHAN INOVATIF UNTUK CALON GURU 1393

HEBAT
Suyatno

E81 AKTIVITAS EKSPLORASI FAKTA DAN KONSEP ANATOMI 1402

TUMBUHAN UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN
BERPIKIR PENYELESAIAN MASALAH
Rinie Pratiwi Puspitawati

E82 MENUMBUHKAN POTENSI JIWA WIRAUSAHA 1410

MAHASISWA MELALUI KULIAH KEWIRAUSAHAAN DI
JURUSAN PKK FT UNESA
Rita Ismawati

E83 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENDIDIKA DI 1415

INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN
PROFESIONALISME GURU
Riza Yonisa Kurniawan

E84 CONSTRUCTING TEACHER PROFESSIONALISM: 1421

BETWEEN THE GOVERNMENT AND THE TEACHING
PROFESSION
Siti Ina Savira

E85 PERAN SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI DALAM 1425

MEWUJUDKAN GURU PJOK PROFESIONAL YANG
PEMBELAJAR
Suroto

E86 PREPARASI GURU YANG KOMPREHENSIF 1431

Suyono

E87 PROFESIONALISME GURU DAN TUNTUTAN MUTU 1440

PEMBELAJARAN ABAD 21
Wiwik Sri Utami

E88 PENINGKATAN PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN 1446

KHUSUS BERDASARKAN EVALUASI KINERJA DALAM
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH KHUSUS
Mumpuniarti

E89 MENCETAK GURU BAHASA INGGRIS ‘POSTMETODIST’ 1451

MELALUI SIMULASI MICROTEACHING KOLABORATIF
Luh Putu Artini, Ni Nyoman Padmadewi

E90 MEREVITALISASI BERMAIN PERAN MAKRO DALAM 1458

MENUMBUHKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA
PADA ANAK
Dr. Putu Aditya Antara, S.Pd., M.Pd.

E91 CHARACTER EDUCATION BASED ON LOCAL WISDOM 1461

xxv
 Desak Putu Parmiti

E92 GURU SAINS PROFESIONAL DAN BERKARAKTER 1469

INDONESIA
I Wayan Suastra

E93 MENGGAGAS GURU MASA DEPAN: MEREKONSTRUKSI 1476

PERAN LPTK DALAM PERSAINGAN GLOBAL
I Nyoman Jampel

E95 PENINGKATAN MUTU GURU MELALUI MODEL 1482

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) BIDANG STUDI
(SUBJECT SPESIFIC PEDAGOGY) BERDASARKAN CROSS-
FERTILIZATION (SERBUK SILANG) PADA KEAHLIAN
TEKNIK MESIN
Wahid Munawar

E96 TRANSFORMING EDUCATION SYSTEM BY IMPROVING 1488

TEACHER PROFESSIONALISM
Ranbir Singh Malik.

E97 PELUANG DAN TANTANGAN FKIP PENGHASIL CALON 1502

GURU PROFESIONAL
Dr. Martono

E98 PENINGKATAN KOMITMEN PROFESI GURU SMP 1506

MELALUI PENGEMBANGAN SELF LEARNING DAN
KOMPETENSI PEDAGOGIK DI KECAMATAN DUREN
SAWIT, JAKARTA TIMUR.1
Miftachul Hidayah

E99 PENERAPAN PARADIGMA PENDIDIKAN DEMOKRATIS 1515

DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU
Apeles Lexi Lonto

E100 PENILAIAN KINERJA GURU SENI BUDAYA SEBAGAI 1521

ALAT UKUR KOMPETENSI PROFESIONALISME
Dinny Devi Triana

E101 PROGRAM PENGEMBANGAN KARIR DI PERGURUAN 1528

TINGGI
Dede Rahmat Hidayat, Arga Satrio Prabowo

E102 PENGARUH KUALIFIKASI GURU DAN STATUS SOSIAL 1535

EKONOMI SISWA TERHADAP MUTU PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI INDONESIA
TAHUN 2012-2015
Siti Nurjanah, Rayhans Malik

E103 PERAN GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI 1545

PENDEKATAN ACTIVE LEARNING
Susan Febriantina

xxvi
 E104 PENINGKATAN MUTU AKADEMIK MELALUI 1550
PENDEKATAN MUTU TERPADU (STUDI KASUS PADA
LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI)
Rina Febriana

E106 DAMPAK SERTIFIKASI GURU TERHADAP PENINGKATAN 1557

KINERJA DAN KOMPETENSI GURU DI KALIMANTAN
TIMUR
Lambang Subagiyo dan Irwan Gani

E107 STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING 1563

PENGARUHNYA TERHADAP TINGKATAN HASIL
BELAJAR WELL STRUCTURED DAN MODERATELY
STRUCTURED BIDANG MEKANIKA TEKNIK
Tri Kuncoro

E108 PROFESIONALITAS GURU MATA PELAJARAN EKONOMI 1570

AKUNTANSI SMA SE MALANG RAYA BERBASIS
KEARIFAN LOKAL
Cipto Wardoyo dan Sunaryanto

SUB-TEMA VI: SISTEM PENGANGKATAN DAN DISTRIBUSI GURU

F1 KOMPLEKSITAS PENGELOLAAN GURU DI WILAYAH 3T 1580

(NIAS SEBAGAI SALAH SATU WILAYAH DALAM RANAH
WILAYAH 3T)
Martiman Su’aizisiwa Sarumaha

F2 DILEMATENAGA PENDIDIKAN DI ERA OTONOMI DERAH 1591

(STUDI KASUS PROVINSI MALUKU)
Dr. Abdul Haris Fatgehipon Msi

F3 PENGEMBANGAN SISTEM PENGANGKATAN DAN 1598

DISTRIBUSI GURU PNS DI SELURUH WILAYAH NEGARA
KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Amos Neolaka

F4 STRATEGI MANAJERIAL PEMENUHAN KEBUTUHAN 1606

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BERKUALITAS PADA
SATUAN PENDIDIKAN DI WILAYAH PEDALAMAN
Achmad Supriyanto

F5 SISTEM PENGANGKATAN DAN DISTRIBUSI GURU DI 1612

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
Purnomo

F6 REDISTRIBUSI GURU MATA PELAJARAN UNTUK 1618

OPTIMALISASI KINERJA GURU BERSERTIFIKAT
PENDIDIK
Ernawati

xxvii
 F7 PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI DAERAH TERDEPAN, 1624
TERLUAR, TERTINGGAL: STUDI KASUS DI KECAMATAN
KABARUAN, KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
Revolson Alexius Mege, Alfonds Andrew Maramis

F8 STRATEGI PEMENUHAN KEBUTUHAN GURU PRODUKTIF 1630

SMK
Muhammad Yahya

F9 SISTEM PENGANGKATAN DAN DISTRIBUSI GURU 1637

Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd

F10 GURU DALAM PUSARAN POLITIK DI DAERAH 1646

(Studi Kasus di Kota Gorontalo)
Yulianto Kadji

F11 PENELUSURAN KEPUASAN STAKEHOLDERS TERHADAP 1651

LULUSAN D3 TATA BOGA UNJ DI BERBAGAI LAPANGAN
PEKERJAAN
Mahdiyah, Cucu Cahyana, Sara Sabrina

SUB-TEMA VII: STANDARISASI PENDIDIKAN PAUD, PENDIDIKAN

DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH

G1 PENDIDIKAN WIRAUSAHA DAN KEUANGAN SEJAK USIA 1655

DINI DALAM MENGHADAPI BONUS DEMOGRAFI
INDONESIA
Rini Setiawati

G2 PAMONG BELAJAR NOMENKLATUR UNTUK PENDIDIK 1662

NONFORMAL
Ach. Rasyad

G3 STANDARISASI DAN PERANAN PENGAWAS PAUD 1665

DI KABUPATEN GORONTALO
Dr. Misran Rahman

G4 MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PAUD 1670

“MENDIDIK DENGAN HATI”
Fory Amin Naway

G5 MEMBERI RUANG BAGI KESETARAAN GENDER: 1678

PEMAKNAAN IDENTITAS GENDER BAGI GURU PAUD
LAKI-LAKI
Ali Imron dan Ika Ayu Ningrum

G6 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TARI 1685

PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN
KINESTETIK ANAK USIA DINI
Elindra Yetti

G7 REVITALISASI PENDIDIKAN PROFESIONAL GURU 1690

Djoko Saryono Dan Waras Khamdi
xxviii
G8 KEBERADAAN LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1697
SEBAGAI ORGANISASI NON PROFIT
Ahmad Samawi

G10 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PEDESAAN 1701

MELALUI PENGANGKATAN DAN PENDISTRIBUSIAN
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA
TERPENCIL
Aman Simaremare

G11 MENINGKATKAN KREATIFITAS ANAK MELALUI 1707

BERMAIN
Damaiwaty Ray

G12 MEMBANGUN GENERASI YANG BERKARAKTER 1711

MELALUI GURU PAUD YANG KREATIF
Kamtini

G13 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI INDONESIA: 1717

PERAN LEMBAGA PENDIDIK TENAGA KEPENDIDIKAN
DALAM MEMENUHI STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN
PERKEMBANGAN DAN STANDAR PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD
Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd

G15 PENGUATAN PENGAJARAN GURU SAINS LEVEL DASAR 1723

DENGAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS
LITERASI SAINS
Yanti Fitria

G16 GRAND DESIGN LITERASI MEMBACA SEBAGAI 1730

OPTIMALISASI PEMBENTUKAN KARAKTER PEKA
SOSIAL DAN BUDAYA DI SD
Taufina

G17 THE INFLUENCE OF PERSONALITY CARRER TENDENCY 1738

AGAINTS INTERPRENEURSHIP CAREER INTEREST OF
VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS IN WEST
SUMATERA
Asmar Yulastri

G18 REVITALISASI KOMITMEN GURU UNTUK 1762

MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN PASCA SERTIFIKASI
Ahyanuardi

G19 TEACHING FACTORY SEBAGAI WAHANA PENERAPAN 1770

WORK BASED LEARNING BAGI SISWA SMK DALAM
RANGKA SINKRONISASI KOMPETENSI LULUSAN
DENGAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA INDUSTRI
Rijal Abdullah

G20 PENGEMBANGAN ALUR BELAJAR TOPIK 1778

PERBANDINGAN DENGAN PENDEKATAN RME
xxix
 Ahmad Fauzan, Elva Yezita

G22 STANDAR PAUD: MENUJU LAYANAN PENDIDIKAN 1786

ANAK USIA DINI BERKUALITAS DI INDONESIA
Edi Waluyo, Diana

G23 STRATEGI PENDIDIKAN DI USIA EMAS DENGAN 1793

SUMBER BELAJAR “BY UTILIZATION” LINGKUNGAN
ALAM DALAM MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
Dr. Andi Mariono, M. Pd

G24 MENGGUGAT PENCAPAIAN KOMPETENSI, SEBAGAI 1801

TARGET PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK USIA
DINI
Bachtiar Sjaiful Bachri

G25 MEMBANGUN SUMBER DAYA INSANI DAN KARAKTER 1810

ANAK SEJAK USIA DINI
Dr. Rachma Hasibuan, M.Kes

G26 IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1819

ANAK USIA DINI ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN
Gunarti Dwi Lestari

G27 PENTAS FESTIVAL WAYANG BOCAH SEBAGAI PROSES 1823

TRANSFORMASI BUDAYA MENUJU GURU ANAK USIA
DINI YANG MULTIPROFESIONALDI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
Joko Pamungkas

G29 THEMATIC ENGLISH LEARNING MATERIAL TO 1835

ENCOURAGE GLOBAL CITIZENSHIP AMONG
INDONESIAN ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
Hanip Pujianti

G30 ANALISIS LITERASI SAINS BIOLOGI SISWA KELAS IX DI 1842

SMPN 29 PADANG
Zulyusri, Linda Advinda, Lisa Karnela

G31 STIMULASI PERKEMBANGAN BERBAHASA ANAK USIA 1848

DINI
Yulsyofriend

G32 PROFESIONALISME PENDIDIKAN KELOMPOK BERMAIN 1852

DI KABUPATEN BONE BOLANGO
Ummyssalam A.T.A Duludu

G33 INTEGRATING RENEWABLE ENERGY EDUCATION IN 1856

JUNIOR AND SENIOR HIGH SCHOOLS’ CURRICULUM IN
INDONESIA
Ratna Dewi Kusumaningtyas

G37 CALON GURU SEKOLAH DASAR SEBAGAI TOMBAK 1863

KEBERHASILAN BANGSA
Prof. Dr. Yalvema miaz, M.A
xxx
SUB-TEMA VIII: PENDIDIKAN GURU DAN PERADABAN BANGSA

H1 ANALYSIS A MODEL OF THE DEVELOPMENT SYSTEM OF 1868

PRIMARY SCHOOL TEACHER IN INDONESIA RURAL AREAS
BY SEKOLAH GURU INDONESIA PROGRAM (SGI)
Cici Kurniasih, Yosa Novia Dewi, Elis Trisnawati, Yulya Srinovita

H2 PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM 1877

PERADABAN BANGSA
Moh. Rizki Djibran, Mardia Bin Smith

H3 GURU DAN TANTANGAN PERADABAN BANGSA MENUJU 1882

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Novianty Djafri

H4 PENDIDIKAN GURU DALAM KONTEKS KESANTUNAN 1889

BERBAHASA DAN PEMBANGUNAN KARAKTER
BANGSA: PILAR PENOPANG PERADABAN
Prof.Dr. Hasanuddin, M.Hum

H6 PERAN GURU DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI 1894

PERADABAN BANGSA DENGAN MEWARISI NILAI –NILAI
Nadiroh

H7 PEMBANGUNAN SMK BERBASIS INFRASTRUKTUR 1903

BERDASARKAN INPRES NO.9 TAHUN 2016 DAN
NAWACITA PRESIDEN RI
Dr. Riyan Arthur, M.Pd

H8 KEBIJAKAN PEMBINAAN PROFESIONAL GURU DI 1910

DAERAH TERTINGGAL
Rusdinal

H9 PENDIDIKAN KARAKTER MENUJU GURU YANG 1915

BERKARAKTER
Sulthoni

H10 MENJADI DESAINER PEMBELAJARAN SEJATI 1920

Hardika

H11 SISTEM PENDIDIKAN GURU YANG BERLANDASKAN 1928

PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA
Dedi Kuswandi

H12 GURU DAN PERADABAN BANGSA 1934

Hariyono

H14 PERAN GURU MENGHADAPI TUNTUTAN MORALITAS DI 1939

ABAD 21
Paulus Robert Tuerah

xxxi
H16 STRATEGI PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU 1948
SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN PERADAPAN BANGSA
YANG BERMORAL DAN BEKARAKTER
Laurensia Masri Perangin angin

H18 RETHINKING EDUCATION: ANOMALI PERADABAN 1956

DALAM PENDIDIKAN GURU KITA.
Mestika Zed

H19 MEMBANTU GURU MENINGKATKAN PENDIDIKAN 1965

KARAKTER MENUJU BANGSA YANG BERADAB
MELALUI PERBAIKAN IKLIM KELAS
Dr. Hadiyanto, M.Ed.

H20 PENDIDIKAN GURU BERBASIS BUDAYA BANGSA 1972

Mudjiran

H21 REVITALISASI NILAI-NILAI EDUKATIF LAGU-LAGU 1977

MINANG UNTUK MEMBANGUN KARAKTER PESERTA
DIDIK
Desyandri

H22 PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI GURU DALAM 1988

PEMBANGUNAN PERADABAN BANGSA (ANALISIS
PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER OLEH GURU
PADA SEKOLAH DASAR PESISIR PANTAI KOTA PADANG)
Junaidi Indrawadi

H23 MENYIAPKAN SOSOK PENDIDIK UNTUK GENERASI 1994

INDONESIA EMAS 2045
Yasnur Asri

H24 MENYIAPKAN GURU INDONESIA UNTUK ASEAN 2001

Hendi Pratama, S.Pd., MA.

H25 MODEL PENDIDIKAN TINGGI HUKUM BERBASIS 2004

KONSERVASI PADA ARAS MASYARAKAT EKONOMI
ASEAN (MEA)
( Perspektif Kreativitas Dosen Mewujudkan Kurikulum Hukum
Membangun Peradaban Bangsa Berkarakter Pancasila)
Rodiyah

H26 Quo Vadis Pendidikan Hukum Kita 2017

Ali Masyhar Mursyid

H27 PENDIDIKAN GURU DAN PERADABAN BANGSA 2023

Prof.Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons.

H28 REVITALISASI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) 230

SEBAGAI UPAYA MENINGKTAKAN KUALITAS DAN
PROFESIONALISME GURU
Dr. Martitah, M.Hum

xxxii
H29 MEMAKNAI ULANG RELASI GURU DAN MURID
DALAM PEMBELAJARAN DI TENGAH ARUS
PEMAJUAN HAK AZASI MANUSIA DAN
PERADABAN BANGSA
Suhadi

H30 PEMETAAN PENDIDIKAN KARAKTER DIINTEGRASIKAN 2042

PADA KURIKULUM MATEMATIKA SEKOLAH BERBASIS
PROYEK SECARA BERJENJANG DENGAN SISTSEM
SPIRAL
Sukestiyarno, Budi Waluyo

H31 REVOLUSI MENTAL: PEMBENTUKAN KARAKTER 2050

BANGSA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Hardi Suyitno

H32 PROYEKSI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI BASIS 2057

PEMBARUAN PENDIDIKAN DAN MORAL BANGSA
Indah S. Utari Sujianto

H33 RE-DEFINISI FILOSOFIS GURU “DIGUGULANDITIRU” 2062

DALAM ERA PENDIDIKAN MODERN
Nurul Fatimah, S.Pd, M.Si.

H34 KEADABAN GURU DAN GURU KEADABAN: 2068

AKSENTUASI REVITALISASI PENDIDIKAN GURU
Budinuryanta Yohanes

H35 PERBAIKAN KUALITAS GURU DI INDONESIA DARI HULU 2074

KE HILIR
Harmanto

H36 FORMAT PENDIDIKAN GURU IDEAL A LA STKIP AL 2079

HIKMAH SURABAYA: SEBUAH STUDI KASUS
Lies Amin Lestari

H37 MEMBANGUN KEINDONESIAAN MELALUI PENDIDIKAN 2086

(GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM SM-3T DI
SUMBA TIMUR)
Luthfiyah Nurlaela

H38 STANDARISASI PENINGKATAN LIFE SKILLS MELALUI 2094

KEGIATAN OLAHRAGA DI SEKOLAH DASAR:
MUNGKINKAH?
Miftakhul Jannah

H39 URGENSI NILAI-NILAI SYARIAH BAGI PENDIDIKAN 2099

GURU DI INDONESIA
Moch. Khoirul Anwar

H40 IMPLIKASI PROGRAM PENUMBUHAN BUDI PEKERTI 2105

PESERTA DIDIK BAGI PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN GURU
xxxiii
 Mochamad Nursalim

H41 MENAKAR PENTINGNYA SEBUAH PUSAT LITERASI DI 2113

LPTK
Pratiwi Retnaningdyah

H43 PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM 2120

PERKULIAHAN NON-PANCASILA (PERKULIAHAN
BIDANG IPA): PERSEPSI DOSEN
Wahono Widodo; Nanik Setyowati; Martini; Dhita Ayu Permata
Sari

H44 PROGRAM PELATIHAN KERJA UNTUK 2127

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
DI INDONESIA
Tri Wrahatnolo

H45 PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA 2134

MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
DAN OLAHRAGA (PENJASOR)
Toho Cholik Mutohir, Made Sriundy Mahardika

H46 PARTNERSHIP GURU DAN PENGEMBANG TEKNOLOGI 2144

PEMBELAJARAN MENUJU PENDIDIKAN BERMUTU
Luh Putu Putrini Mahadewi, Adrianus I Wayan Ilia Yuda
Sukmana, Alexander Hamonangan Simamora

H47 GURU: DIGUGU DAN DITIRU 2150

Ida Bagus Putrayasa

H48 PENDIDIKAN BUDAYA BERKOTA UNTUK PENGUATAN 2156

MODAL SOSIAL WARGA
M. Syaom Barliana

H49 PEDAGOGIK SPIRITUAL: 2164

Telaah ihwal Landasan Nilai dan Prinsip Pendidikan dalam
Perspektif Guru Berprestasi
Syihabuddin

H51 PERAN PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH DALAM 2172

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN GURU DI
DAERAH TERDEPAN, TERLUAR DAN TERTINGGAL
Rhini Fatmasari, Untung Laksana Budi, Ade Mardiana dan
Zuwirna

H52 PENDIDIKAN LITERASI ABAD 21 2179

Endry Boeriswati

H54 PENDIDIKAN KARAKTER MENUJU GURU YANG 2192

BERKARAKTER
Sulthoni

xxxiv
 H55 INTEGRITAS SEKOLAH BERKONTRIBUSI MEMBENTUK 2197
PESERTA DIDIK BERKARAKTER
Arwildayanto

H56 GURU PROFESIONAL DI TENGAH POLEMIK PENDIDIKAN 2206

DI INDONESIA
Prof. Dr. Agus Irianto

H57 OER DALAM PENDIDIKAN GURU PADA SISTEM 2215

PENDIDIKAN JARAK JAUH
Durri Andriani

H58 PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN TENAGA 2224

KEPENDIDIKAN
Nurhikmah H, Arnidah

xxxv

View publication stats