You are on page 1of 14

ELINVO(Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2018,3(1), 92-105

ISSN 2580-6424 (printed), ISSN 2477-2399 (online), DOI:10.21831/elinvo.v3i1.20509

ANALISIS DAN DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN PRAKTIK TEKNIK


DIGITAL SESUAI RPS

Ghia Pisti Cikarge1 & Pipit Utami2


1,2
Universitas Negeri Yogyakarta
E-mail: ghia.pisti2016@student.uny.ac.id

ABSTRACT

Starting the 2014 curriculum, the Digital Engineering Practice Course has additional coverage of
material from the Digital Engineering Practice II Course. The impact of this is the decrease of learning time
for the mastery of a material. Therefore, there should be a special strategy to overcome this, one of them
through the development of learning media that can overcome it. The purpose of this paper is to present the
specifications of instructional media on the subjects of Digital Engineering D3 Prodi D3 Electronic
Engineering UNY results of analysis and design. The analysis is done in depth related to Audience,
Objective, Task, and Media Analysis. Analysis and design is done by several methods, namely: observation,
interview, questionnaire and continued with FGD. The result of the research shows that the specification of
instructional media that is appropriate in the digital engineering practice class in D3 Electronic Engineering
UNY are: (1) trainer consisting of input block, output block, development block and power block; (2) a
worksheet containing 12 kinds of practices; and (3) the manual book contains the physical specifications,
how to use and how to maintain the trainer. Media specification as a result of analysis and design done in
depth and comprehension is expected to produce instructional media that appropriately overcome the
problem in learning that factually happened, that is effectiveness of learning with limited time.

Keywords: Needs Analysis, Design, Media, RPS, Digital Engineering Practices

ABSTRAK

Mulai kurikulum 2014, Mata Kuliah Praktik Teknik Digital memiliki tambahan beberapa cakupan
materi dari Mata Kuliah Praktik Teknik Digital II. Dampak dari hal tersebut adalah berkurangnya waktu
pembelajaran untuk penguasaan suatu materi. Oleh karena itu, perlu ada strategi khusus untuk mengatasi hal
tersebut, salah satunya melalui pengembangan media pembelajaran yang dapat mengatasi hal tersebut.
Tujuan makalah ini untuk menyajikan spesifikasi media pembelajaran pada Mata Kuliah Praktik Teknik
Digital Prodi D3 Teknik Elektronika UNY hasil analisis dan desain. Analisis dilakukan secara mendalam
terkait Audience, Objective, Task, dan Media Analysis. Analisis dan desain dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu: observasi, wawancara, angket dan dilanjutkan dengan FGD. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa spesifikasi media pembelajaran yang sesuai pada mata kuliah praktik teknik digital di D3 Teknik
Elektronika UNY berupa: (1) trainer yang terdiri atas blok input, blok output, blok development dan blok
power; (2) job sheet yang memuat 12 macam praktik; dan (3) manual book memuat spesifikasi fisik, cara
penggunaan dan cara pemeliharaan trainer. Spesifikasi media sebagai hasil analisis dan desain yang
dilakukan secara mendalam dan komprehensif diharapkan akan menghasilkan media pembelajaran yang
secara tepat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran yang secara faktual terjadi, yaitu efektifitas
pembelajaran dengan waktu yang terbatas.

Kata kunci: Analisis Kebutuhan, Desain, Media, RPS, Praktik Teknik Digital

PENDAHULUAN kesejahteraan rakyat. Memiliki sistem


pendidikan yang maju, modern dan berkualitas
Indonesia harus menjadi negara maju merupakan salah satu cara agar dapat menjadi
agar dapat selalu hadir untuk menjamin negara maju. Sistem pendidikan yang maju,
kesejahteraan rakyat. Negara yang maju dapat modern dan berkualitas menjadi dasar untuk
bersaing di era global dan memiliki meningkatkan kualitas sumber daya manusia
kesempatan yang besar untuk (SDM). SDM yang berkualitas tinggi akan
mempertahankan bahkan meningkatkan terserap oleh lapangan pekerjaan dan bahkan
93 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2018, 3(1), 92-105

membuka lapangan pekerjaan baru yang tersebut mengartikan bahwa Indonesia harus
artinya tingkat pengangguran menurun. meningkatkan ketersediaan tenaga
Tingkat pengangguran yang rendah serta berkompeten.
banyaknya lapangan pekerjaan akan Pengembangan keterampilan
meningkatkan perekonomian bangsa yang diprioritaskan sebagai strategi utama dalam
pada akhirnya dapat menjadikan suatu negara persaingan dan pertumbuhan ekonomi yang
menjadi negara maju. dilakukan baik oleh negara berkembang
Indonesia masih dipandang sebagai maupun negara maju (4). Tantangan terkait
Negara berkembang atau developing country dengan peningkatan kualitas pendidikan bagi
(1) (2)
. Dilain pihak, Indonesia merupakan Indonesia salah satunya adalah membangun
negara yang memiliki potensi pengembangan sistem pendidikan tinggi yang memungkinkan
bisnis yang besar serta memiliki bonus angkatan kerja untuk mengembangkan
demografi. ASEAN Business Outlook Survey keterampilan kognitif dan teknis berkualitas
merupakan barometer utama para pelaku tinggi yang relevan untuk mendukung
bisnis di Amerika Serikat untuk menilai pembangunan ekonomi. Hal tersebut
prospek bisnis di Asia Tenggara (3). Pada tahun dikarenakan lapangan kerja saat ini
2017 sekitar 38% para pelaku bisnis berminat membutuhkan tenaga kerja dengan level
(5)
melakukan ekspansi bisnisnya di Indonesia, pendidikan tinggi . Pengembangan
indonesia menempati peringkat kedua di keterampilan menjadi hal yang mendasari
ASEAN sebagai negara target ekspansi bisnis pendidikan berbasis kompetensi yang
(3)
. Meskipun Indonesia menjadi target dikembangkan di pendidikan tinggi (6).
ekspansi bisnis, masih terdapat beberapa aspek Menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan
acuan para pelaku bisnis menentukan target pasar tenaga kerja merupakan tantangan
yang perlu dibenahi. umum di negara-negara berkembang (7).
Terdapat 16 aspek yang dijadikan acuan Dalam Undang-Undang Nomor 20
para pelaku bisnis dalam menentukan ekspansi Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan
bisnisnya di Indonesia, namun terdapat aspek vokasi merupakan pendidikan tinggi yang
yang berkenaan langsung dengan sumber daya mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
manusia. Beberapa aspek tersebut diantaranya: pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu (8),
(1) aspek murahnya biaya tenaga kerja artinya peningkatan kualitas lulusan vokasi
Indonesia dengan nilai kepuasan pelaku bisnis dapat meningkatkan ketersediaan tenaga
terhadap aspek biaya tenaga kerja mencapai berkompeten. Empat keterampilan tertinggi
45% (3). Hal tersebut merupakan fakta yang yang dibutuhkan di dunia kerja diantaranya
kurang bagus bagi Indonesia karena tenaga adalah kreatifitas dan inovatif (45%), analitis
kerja Indonesia dihargai dengan murah; dan dan pemecahan masalah (44%), keterampilan
(2) aspek tenaga kerja yang berkompeten teknis (44%) serta komunikasi dan kolaborasi
dengan tingkat kepuasan hanya 8%. Aspek (41%) (3). Tidak jauh berbeda dengan hal
kedua ini memiliki keterkaitan dengan aspek tersebut, keterampilan berfikir kritis dan
pertama. Tenaga kerja Indonesia dihargai pemecahan masalah, komunikasi, kolaborasi
murah karena tenaga kerja indonesia kurang serta kreatifitas dan inovasi juga merupakan
berkompeten. Dari tingkat kepuasan kedua keterampilan abad 21 yang disebutkan oleh
yang rendah, menunjukkan bahwa para pelaku Trilling & Fadel (9). Dilain pihak, untuk
bisnis merasa kurang puas terhadap menguasai keterampilan berfikir tersebut
ketersediaan tenaga berkompeten di Indonesia. dibutuhkan prasyarat yaitu pemahaman
Ketersediaan tenaga berkompeten di Indonesia konsep (10). Untuk dapat meningkatkan jumlah
hanya sedikit sehingga berdampak pada ketersediaan tenaga berkompeten serta agar
murahnya harga tenaga kerja Indonesia. Hasil tenaga berkompeten Indonesia dapat bersaing
survey ASEAN Businees Outlook (2017) dengan tenaga dari negara lain, maka lulusan
Cikarge & Utami. Pengembangan trainer digital berdasarkan analisis kebutuhan … 94

dari pendidikan vokasi harus diperbanyak dan menyampaikan materi serta meningkatkan
ditingkatkan kualitasnya, serta dilengkapi pemahaman materi dan pembentukkan skill
dengan keterampilan bekerja yang dibutuhkan peserta didik, sehingga peserta didik lebih
dunia kerja, yaitu pemahaman konsep sebagai mudah dalam belajar. Media pembelajaran
pijakan penguasaan keterampilan teknis dan dibuat menyesuaikan kebutuhan kurikulum
keterampilan berfikir yang lebih tinggi. serta kebutuhan peserta didik. Media
Pendidikan vokasi sering diasumsikan pembelajaran merupakan alat bantu
bersifat praktik yang secara teknis dibutuhkan pembelajaran yang dibuat berdasarkan
dalam pekerjaan (11). Perangkat pembelajaran kurikulum yang disesuaikan dengan
merupakan pendukung dalam proses kompetensi yang harus dicapai oleh peserta
pembelajaran pada pendidikan vokasi yang didik. Media pembelajaran digunakan untuk
berbasis kompetensi (12). Strategi dalam menyalurkan atau menyampaikan pesan
pembelajaran hands on yang berkaitan dengan dengan tujuan-tujuan pendidikan dan
(16)
dunia kerja adalah melalui penyajian pembelajaran . Media pembelajaran adalah
karakterisitik lingkungan pembelajaran bahan, alat, maupun metode atau teknik yang
berkaitan dengan proyek-proyek otentik di digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar,
dunia kerja (13). Pendidikan vokasi yang dengan maksud agar proses informasi
memerlukan biaya besar merupakan salah satu komunikasi edukatif antara pendidik dan
permasalahan khususnya di Negara peserta didik dapat berlangsung secara tepat
(14)
berkembang . Tidak jauh berbeda menurut guna dan berdaya guna (16). Manfaat praktis
(15)
Hadiwardoyo , pendidikan vokasi dari media pembelajaran adalah media
memerlukan biaya besar terutama salah pembelajaran dapat memperjelas penyajian
satunya bidang keteknikkan terkait kebutuhan pesan/informasi, memperlancar dan
penggunaan peralatan praktik. Hal tersebut meningkatkan proses serta hasil belajar,
terkait bahwa kegiatan praktik 70% dan teori meningkatkan dan mengarahkan perhatian
30% merupakan karakteristik pendidikan peserta didik, meningkatkan motivasi belajar,
vokasi. Pendidikan vokasi 70% praktikum dan media pembelajaran dapat mengatasi
artinya peserta didik akan lebih banyak keterbatasan indera, ruang dan waktu (17).
berinteraksi dengan trainer/media praktik, Rudy Bretz (18) membagi media menjadi
untuk itu dibutuhkan trainer/media praktik tiga unsur pokok, yaitu suara, visual dan
yang dapat memudahkan peserta didik dalam gerak. Bretz juga mengklasifikasi media
meningkatkan keterampilan dan memahami menjadi 8 jenis yaitu media audio visual
materi yang diajarkan yang akan gerak, media audio visual diam, media audio
meningkatkan kualitas lulusan. Dapat semi gerak, media visual gerak, media visual
dinyatakan bahwa media pembelajaran praktik diam, media semi gerak, media audio dan
pada pendidikan vokasi sangat dibutuhkan media cetak. Selain itu, ada satu jenis lagi dari
untuk mengembangkan keterampilan praktik media pembelajaran yaitu alat peraga, Sumadi
(19)
baik secara teknis maupun nonteknis yang mengatakan bahwa alat peraga pendidikan
dibutuhkan didunia kerja. Salah satu upaya merupakan salah satu dari media pendidikan
yang dapat menjadi alternatif adalah untuk membantu proses belajar mengajar agar
pengembangan media dalam bentuk objek proses komunikasi dapat berhasil dengan baik
(benda nyata) dan memberikan penugasan- dan efektif. Istilah alat peraga pendidikan yang
penugasan sesuai penggunaannya di bidang dimaksud dalam bahasa inggris adalah trainer.
elektronika secara langsung (kontekstual). Trainer dalam hal ini menunjuk pada benda
Media pembelajaran merupakan yang dapat melatih sesuatu (20). Pada Collins
komponen penting dalam proses (21)
, trainer didefinisikan sebagai “a piece of
pembelajaran. Kehadiran media pembelajaran equipment employed in training, such as a
akan mempermudah pendidik dalam simulated aircraft cockpit”, yang
95 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2018, 3(1), 92-105

menunjukkan bahwa trainer merupakan kerja sebagai materi yang akan di praktekkan,
peralatan yang menyajikan keadaan seperti langkah-langkah kerja operasional dan
(mirip) sesungguhnya untuk melatih suatu terdapat lembar evaluasi hasil praktek siswa
(32)
keterampilan. Sebagai tambahan, istilah . Dengan demikian, job sheet adalah
trainer sebagai alat bantu yang digunakan panduan yang memuat langkah-langkah kerja
pada pembelajaran keteknikkan juga sudah operasional dan gambar kerja sebagai materi
sering digunakan (22; 23; 24; 25; 26; 27; 28). Dilain yang akan dipraktekkan untuk membuat atau
pihak, pembelajaran perlu mengembangkan menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga dapat
keterampilan non teknis yang sesuai di abad memaksimalkan pemahaman dalam upaya
21. Keterampilan belajar yang dibutuhkan di pembentukan kemampuan dasar.
abad 21 adalah 4C skill yaitu: (1) critical Job sheet bertujuan agar peserta didik
thinking and problem solving; (2) dapat belajar mandiri dengan atau tanpa
communication; (3) collaboration; dan (4) bimbingan guru (33), menyajikan bahan ajar
Creativity (9). Upaya tersebut dapat yang memudahkan siswa untuk berinteraksi
dikembangkan melalui pengembangan media. dengan materi yang diberikan, menyajikan
Dengan demikian, trainer adalah media tugas-tugas dan langkah-langkah kerja yang
pembelajaran praktik bidang keteknikkan yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap
menghadirkan fungsi atau kinerja materi, melatih kemandirian belajar siswa, dan
sesungguhnya atau seperti aslinya sebagai alat memudahkan pendidik dalam mendampingi
bantu untuk melatih atau mengembangkan proses kegiatan praktikum (34). Job sheet
keterampilan baik teknis maupun non teknis. berfungsi untuk: (1) meminimalkan peran
Trainer dikembangkan untuk dapat pendidik, namun lebih mengaktifkan siswa;
mempermudah peserta didik mengembangkan (2) mempermudah siswa untuk memahami
keterampilan yang perlu dicapai dalam materi yang diberikan serta kompetensi
pembelajaran. keterampilannya; (3) menghadirkan bahan ajar
Pembelajaran praktik erat dengan yang ringkas dan mengandung unsur melatih
kegiatan praktik yang melakukan serangkaian keterampilan siswa; (4) memudahkan
(34)
kegiatan (langkah-langkah) praktikum. Untuk pelaksanaan pengajaran praktik . Job sheet
mendukung hal tersebut, trainer perlu skurang-kurangnya terdiri atas: judul,
dilengkapi dengan job sheet. Job sheet adalah kompetensi dasar, alokasi waktu penyelesaian,
lembar petunjuk yang membantu pekerja peralatan atau bahan yang diperlukan untuk
melakukan suatu pekerjaan (29). Apabila menyelesaikan tugas, informasi singkat,
dikaitkan dalam pembelajaran, job sheet langkah kerja, tugas yang harus dilakukan dan
merupakan media pendidikan yang dicetak laporan yang harus di kerjakan (35; 36). Trainer
untuk membantu instruktur dalam pengajaran yang dilengkapi Job sheet akan mendukung
keterampilan terutama di laboratorium, berisi kemandirian peserta didik.
pengarahan dan gambar-gambar mengenai Sebagian besar media pembelajaran
cara untuk membuat atau menyelesaikan suatu merupakan hasil dari desain yang kurang
pekerjaan (30); panduan untuk latihan sesuai (37). Desain yang dimaksud berdasarkan
pengembangan aspek kognitif maupun semua analisis yang mendalam terkait kebutuhan
aspek pembelajaran dalam bentuk panduan pembelajaran. Dengan melakukan analisis,
eksperimen atau demonstrasi, memuat maka media pembelajaran yang dihasilkan
sekumpulan kegiatan mendasar yang harus akan sesuai dengan tujuan pengembangan
dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan media yang dibutuhkan sebagai alat bantu
pemahaman dalam upaya pembentukan pendidik mengatasi keterbatasannya untuk
kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian meningkatkan efektifitas pembelajaran. Media
hasil belajar yang harus ditempuh oleh siswa bukan sistem instruksional, melainkan
(31)
; lembar pekerjaan yang memuat gambar merupakan alat bantu pembelajaran yang
Cikarge & Utami. Pengembangan trainer digital berdasarkan analisis kebutuhan … 96

digunakan melalui kejelasan komunikasi, aljabar Boolean, dan rangkaian aritmatika,


variase metode dan kemenarikan (38). Media serta materi rangkaian digital sekuensial
pembelajaran merupakan sarana untuk seperti clock pulse pulse generator, flip-flop,
menyampaikan materi pembelajaran untuk enkoder-dekoder, counter asinkron, counter
meningkatkan keefektifan pembelajaran (39). sinkron, shift register, multiplekser-
Poin yang perlu digarisbawahi mengenai demultiplekser dan ADC-DAC. Kompetensi
penggunaan media pembelajaran adalah yang menjadi target pencapaian dalam mata
terkait fungsinya sebagai perantara antara kuliah tersebut pemahaman konsep,
pendidik dengan peserta didik untuk keterampilan pemecahan masalah dan berfikir
memperoleh suatu informasi. Oleh karena itu, kritis dari rangkaian yang dirangkai dan
media pembelajaran yang dikembangkan tidak kreatifitas dalam menghasilkan fungsi sama
bersifat mengganti peran pendidik dalam dari suatu rangkaian yang berbeda seperti
pembelajaran. yang dipraktekkan. Selain itu terdapat
Fakultas Teknik Universitas Negeri kompetensi non teknis yang juga menjadi
Yogyakarta memiliki 17 program studi, salah indicator pencapaian dari mata kuliah tersebut,
satunya adalah Program Studi (D3) Teknik yaitu komunikasi, kolaborasi dan kemandirian.
Elektronika. Pada Program Studi (D3) Teknik Pada kurikulum sebelumnya, peserta didik
Elektronika terdapat mata kuliah Praktik memperoleh mata kuliah Praktik Teknik
Teknik Digital yang merupakan salah satu Digital I pada semester 2 dan Praktik Teknik
Mata Kuliah wajib bagi seluruh peserta Digital II pada semester 3. Praktik Teknik
didiknya. Mata Kuliah Praktik Teknik Digital Digital pada kurikulum tahun 2014
merupakan mata kuliah dengan beban studi 2 diselenggarakan satu kali pada semester 2
sks. Mata kuliah Praktik Teknik Digital yang dengan nama Praktik Teknik Digital. RPS
ada di Program Studi D3 Teknik Elektronika yang digunakan merupakan implementasi
UNY mengalami beberapa perubahan kurilum terbaru tahun 2014 dengan tambahan
dikarenakan pergantian Kurikulum. cakupan materi dari Mata Kuliah Praktik
Pergantian kurikulum menyebabkan jumlah Teknik Digital II. Dampak dari implementasi
materi bertambah sedangkan waktunya hanya kurikulum tahun 2014 khususnya pada mata
16x4 jam pelajaran. Hal ini menyebabkan kuliah Praktik Teknik Digital adalah
diperlukannya strategi khusus agar berkurangnya waktu pembelajaran untuk
penggunaan waktu dalam pembelajaran dapat penguasaan suatu materi.
lebih efisien dan efektif. Salah satunya melalui Menurut Fatchi (41), beberapa hal terkait
penggunaan media pembelajaran yang tepat. pembelajaran praktik Teknik Digital
Mata Kuliah Praktik Teknik Digital diantaranya: (1) media pembelajaran yang
juga merupakan salah satu mata kuliah yang selama ini ada belum mengalami perubahan
memuat materi pemahaman dan semenjak kurikulum berganti; (2) media
pembentukkan skill sehingga diperlukan pembelajaran yang ada masih belum dapat
media pembelajaran. Hal tersebut berdasarkan mencakup materi sesuai Kurikulum dan RPS
pengkajian RPS Mata Kuliah Praktik Teknik 2014 secara komprehensif dan mendalam; (3)
Digital (MKPTD). Rencana pembelajaran media yang selama ini ada masih
semester (RPS) suatu mata kuliah adalah membutuhkan beberapa sumber bahan/alat
rencana proses pembelajaran yang disusun terpisah (datasheet tidak langsung tersedia,
untuk kegiatan pembelajaran selama satu inputan power terpisah pakai adaptor,
semester guna memenuhi capaian penggunaan alat ukur terpisah dll), sehingga
pembelajaran yang dibebankan pada mata pada memperlama kegiatan praktik; dan (4)
kuliah/modul (40). Pada RPS MKPTD dengan waktu yang dinilai kurang untuk mencapai
jumlah alokasi waktu 64 jam tatap muka, pemahaman materi sesuai RPS, kendala waktu
memuat materi dasar berupa gerbang logika, disiasati pengajar dengan penggunaan simulasi
97 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2018, 3(1), 92-105

praktik melalui komputer. Pembelajaran Pada artikel ini, penulis menyajikan


melalui simulasi komputer membuat peserta pengembangan media pembelajaran praktik
didik kurang memahami materi ajar dan pada mata kuliah Praktik Teknik Digital dari
kurang dalam pembentukan skill. sisi analisis dan desain. Karakteristik yang
Pembelajaran pada pendidikan vokasi sangat ingin ditonjolkan adalah terkait fungsi media
penting dilakukan melalui pembelajaran hands untuk mempermudah pengembangan
on dikarenakan pembelajaran hands on efektif keterampilan yang dibutuhkan diabad 21, baik
untuk meningkatkan keterampilan. secara teknis berupa pemahaman konsep,
Tambahan, penulis melakukan observasi serta keterampilan pemecahan masalah dan berfikir
konfirmasi kepada teknisi dan mahasiswa pada kritis, kreatifitas serta kemampuan nonteknis
pelaksanaan pembelajaran Praktik Teknik seperti komunikasi, kolaborasi dan
Digital. Hasil menunjukkan beberapa hal, kemandirian. Kepadatan materi dan tujuan
diantaranya: (1) media pembelajaran yang pencapaian kompetensi pada RPS dihadapkan
digunakan saat ini masih sederhana dan tidak dengan alokasi waktu yang terbatas
dapat mengakomodasi keseluruhan materi di mendorong adanya pengembangan media
RPS 2014, trainer seperti pada Gambar 1; (2) pembelajaran berkarakteristik hands on yang
beberapa media tidak berfungsi dengan baik dapat menjembatani permasalahan tersebut.
atau dalam kondisi rusak, dimana hal ini sudah Pembahasan pada artikel ini mencakup
dikonfirmasikan kepada teknisi dan solusi saat analisis dan desain untuk mendapatkan
pembelajaran adalah penggunaan komponen spesifikasi yang menjawab permasalahan yang
lain (project board, LED, push button, seven dihadapi. Melalui tahapan analisis dan desain
segment dan sebagainya) diluar trainer apabila yang komprehensif, maka hasil media
fungsi komponen yang bermasalah. pembelajaran yang dikembangkan dapat
Konfirmasi kepada mahasiswa menunjukkan secara tepat menyelesaikan permasalahan
bahwa solusi yang diberikan tersebut cukup yang ada untuk meningkatkan keefektifan
merepotkan; (3) peserta didik merasa kesulitan pembelajaran.
saat melakukan praktik, media yang ada tidak
dapat berfungsi untuk mempermudah METODE
pembelajaran; dan (4) media yang ada dinilai
peserta didik kurang menarik dan mempersulit Terdapat 5 tahap dalam model ADDIE
peserta didik dalam memahami materi yang sebagai model penelitian pengembangan ini,
diajarkan. Secara umum dapat ditarik yaitu tahap analisis (analysis), tahap desain
kesimpulan bahwa media yang ada saat ini (design), tahap pengembangan (development),
belum mengatasi permasalahan berupa tahap implementasi (implementation), dan
padatnya materi pada RPS yang dihadapkan tahap evaluasi (evaluation). Tahapan analisis
dengan keterbatasan waktu. dan desain yang disajikan dalam artikel ini
sebagai bagian dari prosedur pengembangan
lengkap dari penelitian pengembangan media
pembelajaran praktik teknik digital. Prosedur
pengembangan yang memperlihatkan tahapan
spesifik pada tahap analisis dan desain terlihat
pada Gambar 2.
Pada tahap analisis, diawali dengan
mengembangkan instrumen analisis kebutuhan
(need analysis). Tahapan ini bertujuan untuk
mendeskripsikan kebutuhan pengembangan
media dari permasalahan dari berbagai aspek
Gambar 1. Trainer Praktik Teknik Digital
yang diketahui sekaligus spesifikasi media
Cikarge & Utami. Pengembangan trainer digital berdasarkan analisis kebutuhan … 98

yang menjadi pemecahan permasalahan yang instrumen dinyatakan layak, maka dilakukan
ditemui. Aspek analisis kebutuhan terdiri atas: tahapan pengumpulan data melalui observasi
(1) aspek peserta didik (audience analysis) pelaksanaan pembelajaran, serta wawancara
untuk mengindetifikasi latarbelakang, dan angket dilakukan kepada dosen pengampu
karakteristik cara belajar dan pengetahuan dan mahasiswa. Dari kegiatan pengumpulan
awal dari peserta didik; (2) aspek tujuan data awal (analisis), dapat diketahui
(objective analysis) untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang terdapat
kesesuaian antara media praktik dan RPS pada pada media praktikum sebelumnya dan dapat
pembelajaran praktik teknik digital; (3) aspek diketahui kebutuhan-kebutuhan yang
tugas (task analysis) untuk mengidentifikasi diperlukan oleh responden pada media praktik
tugas yang tepat dalam pencapaian tujuan selanjutnya. Tabel 1 merupakan aspek-aspek
pembelajaran atau hasil pembelajaran yang yang dianalisis pada tahap analisis kebutuhan.
optimal; dan (4) aspek media (media analysis) Tabel 1. Aspek-aspek pada analisis kebutuhan
untuk mengidentifikasi media yang tepat Aspek Indikator
untuk di terapkan dalam kegiatan praktikum. Peserta Mengidentifikasi latar belakang
Analisis tersebut merujuk pada Front End pendidikan peserta didik
Analysis menurut Lee & Owens (42), dimana Mengidentifikasi karakteristik
pembelajaran
analisis disesuaikan dengan kebutuhan Keterampilan prasyarat
pengembangan media. Tugas Kualitas tugas
Relevansi tugas dengan peningkatan
pengetahuan dan skill
Relevansi materi/tugas dengan
kebutuhan lapangan pekerjaan
Tujuan Kesesuaian dengan RPS
Peningkatan kompetensi abad 21
Media a. Jenis media
b. Fungsi dan tujuan media

Tahapan setelah pengumpulan data


dalah analisis data kualitatif berupa uraian
hasil dari catatan observasi, transkip teks
wawancara dan isian angket oleh para
responden. Menurut Miles, Huberman &
Saldana (43), reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan merupakan teknik
analisis data kualitatif. Reduksi data dilakukan
untuk memilah data yang relevan dan tidak
relevan. Data yang diolah adalah data yang
relevan khususnya terkait empat aspek analisis
kebutuhan. Setelah data direduksi, selanjutnya
penyajian data yang dapat dilakukan dalam
bentuk tabel berisi uraian deskriptif dari
Gambar 2. Prosedur Pengembangan (spesifik
aspek-aspek analisis. Tahap analisis terakhir
pada tahap analisis dan desain)
adalah pemerolehan simpulan kebutuhan
pengembangan media dan gambaran media
Instrumen analisis kebutuhan divalidasi
awal.
oleh validator untuk menentukan
Tujuan tahapan desain adalah
kelayakannya berdasarkan tata bahasa, format
memperoleh spesifikasi media pembelajaran
penulisan, kesesuaian dengan kisi kisi dan
dalam bentuk rancangan yang telah
penggunaan sumber yang terpercaya. Setelah
99 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2018, 3(1), 92-105

tervalidasi. Spesifikasi trainer dan job sheet desain adalah pemantapan desain untuk
disesuaikan dengan materi pembelajaran dan meminimalisir terjadinya perbaikan pada
kebutuhan responden. Disesuaikan pula format produk jadi. Keuntungan melakukan validasi
penulisan job sheet. Penyesuaian format dalam desain ialah ketika ada kesalahan/kekurangan
pengembangan job sheet dimaksudkan untuk maka perbaikan dilakukan pada desain dengan
mendesain sajian yang memenuhi kriteria job tidak memerlukan tenaga, usaha dan biaya
sheet yang baik, menarik, dan memudahkan yang besar.
dalam pembelajaran Teknik Digital. Langkah
ini bertujuan agar trainer dan job sheet tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
menyimpang dari kompetensi pada RPS.
Tahapan terakhir pada desain berupa Analisis kebutuhan diperoleh dari tahap
penentuan spesifikasi media (validasi desain). reduksi data dan selanjutnya tahap penyajian
Validasi desain diperoleh dari pelaksanaan data. Data ringkasan hasil analisis kebutuhan
FGD (Focus Group Discussion). Validasi yang dapat disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Analisis Kebutuhan


Aspek Hasil
Peserta  Sebagian besar peserta didik dari SMA (belum memiliki dasar pemahaman Teknik Digital)
 Peserta didik telah memperoleh mata kuliah praktik rangkaian listrik, praktik elektronika
analog I, gambar teknik elektronika, alat ukur dan pengukuran dan K3
 Peserta didik terbiasa melakukan pembelajaran berkelompok dan diskusi, tetapi belum ada
tahapan khusus untuk mengembangkan 4C Skill
 Karakteristik media pembelajaran yang diharapkan peserta didik adalah kemudahan
penggunaan dan dapat mempercepat pemahaman
 Karakteristik pembelajaran sebelumnya adalah praktikum secara berkelompok (2-3 Orang)
menggunakan trainer
Tugas  Kegiatan praktikum diawali dengan penjelasan dosen, dilanjutkan praktik sesuai job sheet
(merangkai dan mengukur) dan diakhiri dengan konfirmasi hasil praktikum sementara yang
diparaf dosen
 Mahasiswa hampir di setiap pertemuan diberi tugas/diskusi kelompok melalui job sheet dan
dilaporkan dalam bentuk laporan
 Tugas (laporan) sering ditemui adanya tindakan kecurangan berupa copy-paste laporan,
kedalaman analisis dan pembahasan yang masih kurang, keterlambatan pengumpulan oleh
20% mahasiswa, ketidaksesuaian simpulan dengan tujuan praktik
 Tugas yang diberikan sudah sesuai dengan materi dan kebutuhan di lapangan
Tujuan  Materi yang dipelajari pada praktik teknik digital yaitu gerbang logika, aljabar boolean, flip-
flop, decoder-encoder, pulse clock generator, pencacah sinkron-asinkron, shift register, multi-
demultiplekser, ADC-DAC sesuai dengan RPS, akan tetapi tidak semua diakomodasi untuk
praktik pada trainer yang tersedia. Materi pada job sheet yang tidak dapat di akomodasi oleh
Trainer, dilakukan menggunakan simulasi pada komputer
 Peningkatan kompetensi abad 21 belum diupayakan dalam bentuk tujuan, langkah
pembelajaran dan indicator pencapaian yang terukur
Media a. Jenis Media: Trainer sebelumnya berbentuk persegi panjang tanpa penutup dan berukuran
±20-25cm. Ukuran trainer dinilai terlalu kecil untuk digunakan mahasiswa secara
berkelompok. Tidak terdapat visualisasi sinyal digital. Trainer terdiri atas projectboard, input
tegangan 5VDC, input push button, input pulse clock generator, output LED dan seven
segment. Trainer tidak terdapat gambar yang menunjukkan informasi dan schematic diagram
komponen. Ketahanan Trainer menggunakan acrylic dinilai cukup kuat. Terdapat media
pelengkap trainer yaitu job sheet, akan tetapi belum mengakomodasi upaya pengembangan
keterampilan sesuai RPS.
 Fungsi dan tujuan media pada trainer sebelumnya yang belum dapat diakomodasi yaitu media
tidak dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman, dikarenakan pemasangan/
pelepasan komponen secara berulang dapat mempercepat kerusakan komponen dan
memperlama kegiatan praktik serta tidak terdapat gambar yang menunjukkan informasi dan
schematic diagram komponen memperlama kegiatan praktik

Kesimpulan yang dapat ditarik dari untuk digunakan secara berkelompok (2-3
hasil analisis kebutuhan adalah media mahasiswa), terdapat visualisasi sinyal digital,
pembelajaran berwujud trainer dan job sheet. terdapat informasi dan schematic diagram
Trainer berbahan acrylic, berukuran cukup komponen dan secara lengkap berisi
Cikarge & Utami. Pengembangan trainer digital berdasarkan analisis kebutuhan … 100

kebutuhan teknis praktik. Job sheet hitam untuk sumber dan input GND, biru
dikembangkan untuk dapat mengakomodasi untuk kanal sinyal input, kuning untuk kanal
upaya pengembangan keterampilan sesuai sinyal output. Trainer yang dibuat memiliki
RPS. Karakteristik media yang diharapkan laci di bagian sisi kanan untuk menyimpan
peserta didik adalah kemudahan penggunaan berbagai kebutuhan bahan praktik, sehingga
dan dapat mempercepat pemahaman. Hasil mempermudah pengguna melaksanakan
dari penarikan kesimpulan data tersebut, praktik. Desain trainer terdiri 4 pembagian
menjadi dasar analisis teknis blok/area utama, yaitu blok input, blok output,
pengakomodasian media. Tabel 3 blok development dan blok power (Gambar 3).
menunjukkan teknis upaya pengakomodasian
kebutuhan pengembangan media.

Tabel 3. Teknis pengakomodasian pada media


Aspek Akomodasi media
Kemudahan  Trainer menggunakan
sistem plug & play
 Penggunaan variasi warna
banana plug untuk fungsi
pin tertentu
 Alat dan bahan praktik
terintegrasi dalam trainer Gambar 3. Pembagian Blok Fungsi
(terdapat laci penyimpanan)
Mempercepat  Terdapat visualisasi sinyal
pemahaman digital pada trainer Blok input terdiri dari komponen
 Terdapat informasi dan saklar, IC (proses) dan adjustable voltage
schematic diagram trainer source (alat ukur). Blok output terdiri dari
Critical  Terdapat penugasan secara
thinking & berkelompok pada job sheet komponen LCD, LED dan Seven-Segment.
problem solving  Terdapat penugasan Blok development terdiri dari Komponen
skill merangkai rangkaian sesuai projectboard. Blok power terdiri dari
job sheet
Creativity  Terdapat penugasan komponen saklar power, mini voltmeter
merangkai rangkaian yang digital, dan titik-titik sumber daya. Penentuan
berbeda dengan rangkaian
yang sudah dipraktikkan komponen yang digunakan disesuaikan materi
pada job sheet yang ada pada RPS. Selanjutnya dilakukan
 Terdapat penugasan proyek desain PCB serta gambar/visual pin diagram
Communication  Terdapat penugasan
pembuatan laporan secara dan konektivitas yang akan tercetak di
individu permukaan trainer. Desain visualisasi dari
Collaboration  Praktik berkelompok setiap komponen yang akan tercetak di
 Penugasan proyek
Kemandirian  Penggunaan jobsheet permukaan trainer untuk mempermudah
penggunaan oleh peserta didik.
Pengakomodasian media terhadap
aspek-aspek yang dibutuhkan sesuai Tabel 3
diimplementasikan dalam bentuk desain awal.
Trainer yang di buat menggunakan sistem
plug untuk merangkai atau menghubungkan
antar komponen/modul. Digunakan konektor
jenis banana yaitu banana jack dan banana
plug, karena memiliki konektivitas yang bagus
dan tersedia banyak di pasaran. Penggunaan
variasi warna Banana berfungsi untuk
memudahkan mahasiswa dalam praktik. Gambar 4. Desain Visual Adjustable Voltage
Merah untuk sumber dan input tegangan 5V, Source (kanan) dan Saklar (kiri)
101 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2018, 3(1), 92-105

(5) jarak pengetikan antar baris 1.5 pt; dan (6)


petak pengetikan 2.54 cm untuk semua sisi.
Desain sampul terdiri dari judul job sheet,
gambar ilustrasi, judul materi, logo dan nama
institusi. Desain sampul job sheet dapat dilihat
pada Gambar 6.

Gambar 5. Desain Visual dan PCB IC


7408 (Quad AND Gate)

Gambar 4 dan 5 memperlihatkan


informasi terkait hubungan, pennamaan pin
dan adanya schematic diagram dapat Gambar 6. Desain Sampul Job sheet
mempercepat waktu praktik, sehingga
mempermudah pemahaman peserta didik. Layout halaman isi terdiri atas header
Material trainer terbuat dari akrilik berwarna dan isi. Header berisi logo dan nama institusi,
putih susu dengan ketebalan 5mm untuk judul job sheet, tingkat semester, judul materi,
bagian sisi samping, 3mm untuk bagian atas alokasi waktu, nomor job sheet, nomor revisi,
dan bawah. Trainer yang dibuat berbentuk tanggal dibuat dan halaman. Bagian isi terdiri
balok dengan ukuran dimensi 64 cm x 52.5 cm atas kompetensi, dasar teori, alat dan bahan,
x 9.2 cm, menyesuaikan kebutuhan tata letak keselamatan kerja, langkah kerja, penugasan,
komponen. Berdasarkan desain blok serta pojok kritis, penilaian, dan referensi. Aktivitas
kebutuhan komponen dibuat desain tata letak pengembangan keterampilan berfikir pada job
komponen sebagai patokan pembuatan desain sheet, yaitu: (1) berfikir kritis dan pemecahan
rangka dan desain lubang akrilik agar masalah melalui tugas merangkai rangkaian
komponen dapat dipasang pada akrilik. sesuai job sheet dan penilaian yang dikerjakan
Selain trainer, pada tahap desain juga dengan diskusi berkelompok (10) setelah
dilakukan desain job sheet. Job sheet terdiri praktik selesai; (2) kreatifitas melalui
dari 12 materi praktik. Judul atau materi yang penugasan merangkai rangkaian yang berbeda
disajikan harus berintikan kompetensi dasar dengan rangkaian yang sudah dipraktikkan
atau materi pokok yang harus dicapai oleh pada job sheet (tidak semua materi terdapat
peserta didik (34), sehingga judul diturunkan tugas ini), hal tersebut karena kreatif berarti
dari kompetensi dasar. Judul dituliskan pada menghasilkan gagasan baru yang efektif (44)
halaman sampul dan header di setiap lembar dan proyek (satu kali); (3) komunikasi tertulis
job sheet. Spesifikasi job sheet diantaranya: melalui penugasan pembuatan laporan (45)
(1) menggunakan Bahasa Indonesia dengan secara individu; dan (4) kolaborasi melalui
ejaan yang disempurnakan dan beberapa Praktik berkelompok dan Penugasan proyek,
istilah elektronika dalam bahasa asing; (2) sehingga mendemonstrasikan kerja efektif dan
hardcopy dicetak pada kertas HVS ukuran berbagi tanggungjawab (9). Untuk aspek
kuarto A4 (21 x 29,7 cm) dengan berat 70 kemandirian sendiri diakomodasi dengan
gram; (3) sampul menggunakan kertas Art penggunaan jobsheet (33) dan manual book.
Paper 170 gram dicetak berwarna; (4) jenis Layout bagian isi dapat dilihat pada Gambar 7.
huruf menggunakan Arial dengan ukuran 11;
Cikarge & Utami. Pengembangan trainer digital berdasarkan analisis kebutuhan … 102

praktikum. Visualisasi sinyal penting di


gunakan agar dapat memudahkan siswa dalam
memahami materi (46). Selain itu, kekurangan
lainnya adalah perlu ditambahkan informasi
spesifikasi dan cara perawatan pada Trainer
dalam bentuk manual book. Pendidik perlu
mengetahui operasional/ spesifikasi dari media
Gambar 7. Layout Halaman Isi Job sheet pembelajaran yang akan di gunakan sehingga
ketika akan di gunakan tidak akan terjadi hal-
Desain yang telah dibuat selanjutnya di hal yang tidak di inginkan serta mampu
validasi. Hasil dari validasi desain terdapat merawat dan memperbaiki media sendiri (47).
beberapa kekurangan pada desain trainer yaitu Dari hasil validasi desain, dilakukan
perlu ditambahkannya sebuah LCD yang dapat perbaikan pada desain trainer dan
menampilkan sinyal digital. Penambahan LCD menghasilkan desain trainer revisi 1. Pada
untuk visualisasi sinyal digital bertujuan untuk desain trainer revisi 1 terdapat penambahan
mempermudah mahasisiwa untuk lebih komponen yaitu LCD, penambahan konten
memahami pelajaran serta menambah daya pada job sheet (pendahuluan, daftar isi dan
tarik trainer yang akan berpengaruh pada penutup) dan pembuatan manual book. Tabel
minat mahasiswa dalam melakukan 4 menunjukkan perbaikan pada desain revisi I.

Tabel 4. Desain Revisi 1


No. Sebelum revisi Sesudah revisi
1. Belum ada manual book Penambahan manual book
2. Belum ada pendahuluan, daftar isi dan penutup Penambahan pendahuluan, daftar isi dan penutup
3. Belum ada visualisasi sinyal digital Penambahan visualisasi display

Pembuatan trainer didukung oleh Tabel 5. Konten Manual book


manual book. Manual book merupakan buku Bagian Isi
Bagian Layout Pembagian Blok Fungsi
panduan penggunaan suatu alat yang Trainer Trainer
menyajikan informasi dan memandu atau Spesifikasi (1) Spesifikasi Umum; (2)
Spesifikasi Teknis; dan (3)
memberikan tuntunan kepada pembaca untuk Spesifikasi Komponen
melakukan apa yang disampaikan di dalam Cara (1) Cara Menghidupkan Trainer;
buku tersebut perihal penggunaan alat. Penggunaan (2) Cara Menggunakan Toggle
Switch; (3) Cara Menggunakan
Manual book dirancang memiliki ukuran 22,5 LED Output; (4) Cara
cm x 15,5 cm dengan orientasi lanskap, dibuat Menggunakan Modul IC; (5)
Cara Menggunakan Modul
bentuk buku dengan jumlah kertas 4 lembar Adjustable Voltage Source; (6)
atau 1 Cover 7 halaman. Desain konten Cara Menggunakan LCD Digital
Visualization Display; dan (7)
manual book memadukan tulisan dan gambar Cara Mematikan Trainer
grafis berwarna. Manual book yang dibuat Ganggunan Berisi daftar gangguan yang
dan Cara dapat terjadi, penyebab dari
pada penelitian ini merupakan bagian dari Memperbaiki gangguan tersebut, dan cara
trainer. Konten dari manual book yang dibuat memperbaiki gangguan tersebut
adalah pembagian blok, spesifikasi, cara Perawatan Berisi beberapa saran perawatan
agar trainer memiliki masa
penggunaan, gangguan dan cara memperbaiki, pakai yang panjang serta
serta cara perawatan yang tersaji pada Tabel 5. mencegah terjadinya gangguan.
103 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2018, 3(1), 92-105

Selain manual book, revisi I juga Desain trainer revisi I dapat dilanjutkan
terdapat penambahan LCD yang difungsikan pada tahap selanjutnya yaitu pengembangan,
untuk menampilkan sinyal digital, Desain implementasi dan evaluasi. Analisis mendalam
digital visualization display dapat dilihat pada serta desain yang memperhatikan hasil analisis
Gambar 8. serta adanya validasi desain dapat menjamin
terrealisasinya media pembelajaran praktik
teknik digital sesuai RPS. Media yang
dimaksud adalah trainer disertai job sheet dan
manual book yang mendukung efektifitas
pembelajaran yang dihadapkan dengan
keterbatasan waktu. Sebagai tambahan, media
memiliki keunggulan dalam hal: (1)
mengakomodasi harapan peserta didik
Gambar 8. Desain Visual LCD (memudahkan dan mempercepat pemahaman)
memalui trainer dengan sistem plug & play,
Penambahan digital visualization penggunaan variasi warna banana plug untuk
display menyebabkan perubahan pada desain fungsi pin tertentu, alat dan bahan praktik
tata letak trainer dan desain rangka serta terintegrasi dalam trainer, terdapat visualisasi
lubang akrilik. Penambahan visualisasi sinyal sinyal digital pada trainer dan terdapat
digital untuk mempercepat pemahaman informasi dan schematic diagram trainer; (2)
peserta didik (46). Hasil final desain (desain mendukung kemandirian melalui adanya job
revisi I) tertampil pada Gambar 9 (trainer) dan sheet dan manual book; dan (3)
10 (sampul manual book). mengupayakan pengembangan pengembangan
keterampilan abad 21 (4C skill) melalui
aktivitas praktik pada job sheet (penilaian,
penugasan merangkai rangkaian, penugasan
proyek, pembuatan laporan, dan praktik
berkelompok) menggunakan trainer yang
dikembangkan.

SIMPULAN

Spesifikasi media pembelajaran yang


sesuai pada mata kuliah praktik teknik digital
di D3 Teknik Elektronika UNY berupa: (1)
trainer yang terdiri atas blok input, blok
Gambar 9. Desain Trainer Revisi I output, blok development dan blok power; (2)
job sheet yang memuat 12 macam praktik; dan
(3) manual book memuat spesifikasi fisik, cara
penggunaan dan cara pemeliharaan trainer.
Spesifikasi media sebagai hasil analisis dan
desain yang dilakukan secara mendalam dan
komprehensif diharapkan akan menghasilkan
media pembelajaran yang secara tepat
mengatasi permasalahan dalam pembelajaran
yang secara faktual terjadi, yaitu efektifitas
pembelajaran dengan waktu yang terbatas.
Gambar 10. Desain sampul manual book
Aspek kebutuhan pengembangan media
Cikarge & Utami. Pengembangan trainer digital berdasarkan analisis kebutuhan … 104

(kemudahan, mempercepat pemahaman, 4C pengoperasian PC dan peripheral ditinjau


dari motivasi belajar. Yogyakarta : 2013,
skill dan kemandirian) diakomodasi pada 3(2). ISSN 2476-9401 (online).
trainer, job sheet dan manual book. Hasil [11] Lindberg, Viveca. Learning Practices in
desain diharapkan dapat dilanjutkan pada Vocational Education. 2003 (online 2010),
Scandinavian Journal of Educational
tahap pengembangan, implementasi sampai Research , 47(2), 157-179.
dengan evaluasi. [12] Bruijn, Elly de. Teaching in innovative
vocational education in the Netherlands.
2012, Teachers and Teaching: theory and
REFERENSI practice, 18(6), 637-653.
[13] Khaled, Anne, et al. Characteristics of
[1] Investopedia. Top 25 Developed and hands-on simulations with added value for
Developing Countries. [Online] 2016. innovative secondary and higher vocational
https://www.investopedia.com/updates/top- education. 2014, Journal of Vocational
developing-countries/. Education & Training, 66(4), 462-490.
[2] Fahmi, Fikri Zul, McCann, Philip dan [14] Masri, Munther W. The Changing
Koster, Sierdjan. Creative economy policy Demands of the 21st Century: Challenges
in developing countries: The case of to Technical and Vocational Education.
Indonesia. 2015, Urban Studies, 54 (6), Seoul : UNESCO in cooperation with the
1367-1384. Government of the Republic of Korea,
[3] Commerce, The American Chamber of 1999. the Second International Congress on
Commerce in Singapore and the U.S. Technical and Vocational Education.
Chamber of. ASEAN Business Outlook [15] amm. Lulusan Pendidikan Vokasi Lebih
Survey. [editor] Jordyn Arndt, Morgan Siap Diserap Industri. Sindonews.com.
Hughes dan John Goyer. Singapore : The [Online] 2018.
American Chamber of Commerce in https://nasional.sindonews.com/read/13116
Singapore and the U.S. Chamber of 74/144/lulusan-pendidikan-vokasi-lebih-
Commerce, 2017. 1-56. siap-diserap-industri-1528179659.
[4] OECD & the World Bank in collaboration [16] Latuheru, J.D. Media pembelajaran dalam
with ETF, ILO & UNESCO. Indicators of proses belajar-mengajar kini. Ujung
skills for employment and productivity: a Pandang : Penerbit IKIP Ujung Pandang,
conceptual framework and approach for 1993.
low-income countries. s.l. : OECD, 2013. [17] Sukiman. Pengembangan Media
[5] Allen, Emma R. Analysis of trends and Pembelajaran. Yogyakarta : Pedajogja,
challenges in the Indonesian labor market. 2012.
ADB Papers on Indonesia. s.l. : Asian [18] Sadiman, Arief S., et al. Media Pendidikan:
Development Bank, 2016. 1-38. Pengertian, pengembangan dan
[6] Nederstigt, Willem & Mulder, Martin. pemanfaatannya. Jakarta : RajaGrafindo
Competence Based Education in Indonesia: Persada, 2014.
Evaluating the Matrix of Competence- [19] Sumadi. Belajar dengan media
Based Education in Indonesian Higher pembelajaran. Yogyakarta : Karya Ilmiah
Education. Berlin : Wissenschaftsforum Universitas Negeri Yogyakarta, 1972.
Bildung und Gesellschaft, 2011, [20] Dictionary.Com. trainer. [Online] 2018.
Proceedings of the ECER VETNET [Dikutip: 5 April 2018.]
Conference 2011 'Urban Education'. https://www.dictionary.com/browse/trainer.
[7] Albashiry, Nabeel M, Voogt, Joke M & [21] Dictionaries, Collins. Collins English
Pieters, Jules M. Curriculum Design Dictionary Complete and Unabridged
Practices of a Vocational Community edition (12th edition). s.l. : HarperCollins
College in a Developing Context: Publishers., 2014. diakses dari
Challenges and Needs. 2015, Community https://www.collinsdictionary.com/dictiona
College Journal of Research and Practice, ry/english/trainer.
39(12), 1137-1152. ISSN: 1521-0413 [22] Purnawan. Efektifitas Trainer Pneumatik
(Online) . sebagai media pembelajaran pada materi
[8] Republik, Indonesia. Undang-undang pengontrolan gerak sekuensial. 1, 2012,
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 INVOTEC, Vol. VIII, hal. 46-57.
tentang Sistem Pendidikan Nasional. [23] Bayu, Rizky. Pengembangan trainer
Jakarta : Sekretaris Negara Republik instalasi penerangan sebagai media
Indonesia, 2003. pembelajaran instalasi listrik program
[9] Trilling, Bernie & Fadel, Charles. 21st keterampilan elektronika di MAN Kendal.
century skills. San Francisco : Jossey-Bass, 2014, Edu Elektrika Journal , 3(2), 1-8.
2009. 978-0-470-47538-6. [24] Rahmawati, Yuni & Rahmat, Angga Nur.
[10] Utami, Pipit dan Pardjono. Perbedaan Perancangan trainer sistem recloser
Jigsaw II dan GI terhadap pemahaman berbasis smart relay untuk mata kuliah
konsep dan pemecahan masalah pada sistem distribusi dan transmisi di Jurusan
kompetensi mendiagnosis permasalahan
105 ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational Education), May 2018, 3(1), 92-105

Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. [36] Widarto. Panduan penyusunan jobsheet
Universitas Negeri Malang, 2014, TEKNO, mapel produktif pada SMK. [Online] 2013.
22(2). ISSN: 1693-8739. [Dikutip: 10 April 2018.]
[25] Suprianto, Bambang & Kriswandono, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/peng
Dandhi Arya. Pengembangan Trainer abdian/dr-widarto-mpd/panduan-
Sensor Warna Berbasis Arduino Uno untuk penyusunan-jobsheet-mapel-produktif-
Aplikasi Pembaca 8 Jenis Warna pada pada-smk.pdf.
Mata Kuliah Bengkel Elektronika di [37] Clark, Richard E. Dangers in the
Universitas Negeri Surabaya. 2015. Evaluation of Instructional Media. 1992,
Prosiding Konvensi Nasional Academic Medicine, 67(12), 819-820.
APTEKINDO VII. hal. 207-216. [38] Taiwo, Sunday. Teachers’ perception of the
[26] Santoso, D., Slamet, Utami, P., & role of media in classroom teaching in
Wulandari, B. Pengembangan trainer secondary schools. 2009, The Turkish
signal conditioning. 016, Jurnal Pendidikan Online Journal of Educational Technology
Teknologi dan Kejuruan, 13(1), 73-84. – TOJET , 8(1),. 75-83.
[27] Wahyudi, Novi Eko, Mukharomain, Taufiq [39] Omenge, Obwoge Ronald & Priscah,
& Al Ayyubi, Yasril Mahendra. Mosol J. Understanding the Utilization of
Pengembangan Media Pembelajaran Instructional Media in Training Health
Trainer Sistem Modulasi Dalam Professionals. 2016, IOSR Journal of
Pembelajaran di SMK. Surakarta : Nursing and Health Science (IOSR-JNHS),
Universitas Negeri Sebelas Maret, 2016. 5(3), 1-8. ISSN: 2320–1959 (online)
ISSN 2541-6731 (Online). [40] Penyusun, Tim. Buku Panduan Penyusunan
[28] Effenty, Ayu Adillah & Sulistyo, Edy. Kurikulum Pendidikan Tinggi . Jakarta :
Pengembangan media pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
trainer CCTV berbasis android pada mata Kemahasiswaan Kementerian Riset
pelajaran PPPEAV di SM KAL 1 Surabaya. Teknologi dan Pendidikan Tinggi, 2016.
Universitas Negeri Surabaya, 2018, Jurnal [41] Fatchi, Achmad. Wawancara penggunaan
Pendidikan Teknik Elektro, 7(1), 19-25. media pembelajaran praktik teknik digital.
ISSN 2252-5149. 2018.
[29] Merriam-Webster. job sheet. [Online] 2018. [42] Lee, W & Owens, D. Multimedia-Based
[Dikutip: 10 April 2018.] Instructional Design. San Francisco :
https://www.merriam- Jossey-Bass/Pfeiffer, 2004.
webster.com/dictionary/job%20sheet. [43] Miles, Matthew B., Huberman, A. Michael
[30] Adnyawati, Ni Desak Made Sri. & Saldana, Johnny. Qualitative Data
Peningkatan Keterampilan Proses Dan Analysis: A Methods Sourcebook Third
Hasil Pembelajaran Dekorasi Kue Melalui Edition. California : SAGE Publications,
Metode Demonstrasi Dan Media Job Sheet Inc (Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi,
Mahasiswa Jurusan Pkk Ikip Negeri UI Press), 2014.
Singaraja. TH. XXXVII, Jurnal Pendidikan [44] Suratno, Tatang. Pengembangan kreatifitas
dan Pengajaran, No. 1, 154-166. ISSN siswa dalam pembelajaran sains di sekolah
0215-8250. dasar. 12, 2009, Jurnal Pendidikan Dasar.
[31] Trianto. Mendesaian model pembelajaran [45] Isa, M & Burhanuddin, AG. Kemampuan
inovatif-progresif. Jakarta : Kencana komunikasi matematiksa siswa SMA kota
Prenada Media Group, 2009. Banda Aceh melalui pembelajaran dan
[32] Swari, Putu Kartika Widya & Wirawan, I penilaian autentik pada materi turunan.
Made Agus. Penerapan model 2015, Jurnal Peluang, Vol. 4(1), 24-36.
pembelajaran berbasis masalah (problem ISSN: 2302-5158.
based learninng) berbantuan jobsheet [46] Gitasuryawibawa, D..Pengembangan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa Media Pembelajaran Trainer Gerbang
pada mata pelajaran pemrograman web di Digital Dengan Logic Analyzer Untuk Mata
kelas X TKJ 4 SMK Negeri 3 Singaraja. Pelajaran Elektronika Dasar Kelas X
2015, KARMAPATI, 4(3). ISSN 2252- Teknik Audio Video Di SMK
9063. Muhammadiyah 1 Bantul. 2015, E-JPTE,
[33] Fakhri, Faizal & Abdurrahman. Peranan 44(2).
jobsheet of independent lab work based [47] Riana, C. & Susilana, R. Media
problem terhadap keterampilan praktik pembelajaran (Hakikat, pengembangan,
siswa SMK pada kopetensi sistem injeksi pemanfaatan dan penelitian). Bandung :
bahan bakar motor diesel. 2016, Jurnal Wacana Prima, 2012.
Pendidikan Teknik Mesin, 16(2), 67-71. [48] Trilling, Bernie & Fadel, Charles. 21st
[34] Prastowo, Andi. Pengembanan bahan ajar century skills: learning for life in our times.
tematik. Yogyakarta : Diva press, 2013. San Fransisco : Jossey-Bass, A Wiley
[35] Abdillah, M. A. Kelengkapan JobSheet Imprint, John Wiley & Sons, Inc. , 2009.
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Kelistrikan Otomotif pada siswa.
2013, Gardan, 3(1), 1-10.

You might also like