You are on page 1of 9

PENGARUH GRIT DAN GENDER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KARIR MAHASISWA

Sovi Septania1, Khairani2


sovi.septania@umla.ac.id
Universitas Muhammadiyah Lampung

Abstrak: Rapid development of technology and challenges in upcoming industrial


revolution 4.0 require students to equip themselves with relevant competencies. The success of
students as prospective workers will depend on this. Initial stage for students is to have clarity on
the direction of career preparation. Adequate career preparation, including the accuracy of career
decision making is synchronized between their potential versus what is desired (Sharf, 2002).
Internal factorof students’ success in choosing a future career is by having strong characters.
Character with perseverance and great desire to achieve long-term goals in a long time is known as
grit ((Duckworth, Peterson, Matthews & Kelly, 2007). This study aims to identify the influence of
grit and gender on career decision making among Psychology faculty’s students in
UniversitasMuhammadiyah Lampung. The research involved 83 students from 4 classes and using
quantitative research method using a scale as a data collection tool. Results of empirical research
prove that grit and gender are proven to significantly influence students' career decision making.
Grit correlate to career decision making with pearson-correlation score 0.519 (p <0.001) and gender
correlate to career decision making with pearson-correlation score 0.277 (p <0.005).
Simultaneously, grit and gender make 28% (p<0.000) effective contribution to student’s career
decision making. Further research is expected to be able to examine the interventions that can be
done to improve the ability of taking career decisions for students.

Keywords: Grit, Career Decision Making, Students

A. PENDAHULUAN calon tenaga kerja produktif. Tantangan


Dunia kerja adalah tujuan pertama terbesar mahasiswa saat ini adalah
dan utama ketika mahasiswa sudah Secara nasional, data Badan Pusat
mendapatkan gelar sarjana. Hal ini Statistik1 menyatakan bahwa jumlah
menuntut mahasiswa agar membekali diri angkatan kerja pada Februari 2019
dengan kompetensi yang akan
memudahkan untuk mendapatkan 1
Badan Pusat Statistik. (2019). Tingkat
pekerjaan impian. Kompetisi antar pencari Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5.01
kerja yang semakin ketat dan persen. BPS (online), (diakses tanggal 20 Mei
2019,
perkembangan revolusi indutri 4.0 secara
https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/05/06/15
langsung akan berdampak terhadap 64/februari-2019--tingkat-pengangguran-terbuka--
keberdayasaingan mahasiswa sebagai tpt--sebesar-5-01-persen.html)

19
20 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid , Vol. 22, No. 1, Juni 2019

sebanyak 136,18 juta orang, naik 2.24 juta berkomunikasi, memiliki jiwa
orang dibandingkan Februari 2018. kepemimpinan yang baik dan memiliki
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) empati yang baik terhadap rekan kerja.
juga meningkat sebesar 0.12 persen poin Revolusi industri 4.0 merupakan
dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) salah satu tantangan terbesar lain bagi
pada bulan Februari 2019 sebesar 5.01 calon tenaga kerja. Drath & Horch3
persen. Tingkat pengangguran ini, menyatakan bahwa revolusi industri 4.0
walaupun dinyatakan turun dibandingkan belum benar-benar terjadi dan masih
tahun sebelumnya, tetap menunjukan dalam bentuk gagasan. Hal ini merupakan
adanya tingkat pengangguran yang cukup peluang emas bagi para pesaing industri
tinggi. Bahkan di tahun 2015, Indonesia kerja yang mampu mempersiapkan diri
tercatat sebagai negara dengan tingkat terhadap perubahan yang diprediksi akan
pengangguran tertinggi di Asia Tenggara. terjadi. Potensi manfaat revolusi industry
Merujuk pada kondisi ini, maka 4.0 adalah adanya perbaikan kecepatan
mahasiswa yang saat ini masih menempuh fleksibilitas produksi, peningkatan
jenjang pendidikan tinggi, harus siap layanan kepada pelanggan dan
dengan persaingan yang semakin peningkatan pendapatan. Terwujudnya
meningkat ketika mereka mendapatkan potensi manfaat itu akan memberi dampak
gelar sarjana. positif terhadap perekonomian suatu
Saat ini, indikator keberhasilan negara4.
mahasiswa di Indonesia terukur dengan Terdapat 10 aspek dalam industri
menggunakan standar Indeks Prestasi 4.0 yaitu standarisasi, pemodelan, jaringan
Kumulatif (IPK). IPK diperoleh komunikasi, safety security, SDM, hukum,
berdasarkan nilai kumulatif seluruh efisiensi SDM, teknologi CPS, smart
matakuliah yang telah diperoleh selama factory, bisnis, desain kerja, services,
perkuliahan dengan nilai IPK tertinggi manajemen organisasi dan rekayasaya
berada pada skor 4.0. Seiring dengan produksi end to end5. Hal terpenting dan
perkembangan kebutuhan akan tenaga sebagai faktor penentu keberhasilan dalam
kerja yang terampil, maka IPK ini tidak menghadapi industri 4.0 adalah kesiapan
lagi cukup membekali mahasiswa untuk sumber daya manusia baik dalam hal
mampu bersaing dalam kompetisi dunia peningkatan kompetensi juga
kerja. Awaliyah2 menyatakan bahwa mempersiapkan calon-calon tenaga kerja
penyesuaian konsep yang sejalan dengan baru dengan kompetensi yang telah
perkembangan zaman sangat penting agar disesuaikan dengan kebutuhan. Salah satu
dapat melengkapi diri dengan berbagai
3
keterampilan baik teknis (hardskill) dan R. Drath, & Horch, A. (2014). Industri
softskill, pengetahuan dan kemampuan 4.0: Hit or hype? [industry forum]. IEEE industrial
electronics magazine, 8(2), pp. 56-58.
yang akan mendukung keberlanjutan karir
seperti kebiasan kerja yang baik, pandai 4
Hoedi Prasetyo, & Wahyudi, Sutopo.
(2017). Industri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek dan
2
Gumanti Awaliyah, (2018). Mahasiswa Arah Perkembangan Riset. Jurnal Teknik Industri
Tidak Hanya Butuh Gelar Untuk Bekerja. UNDIP, Vol. 13, No. 1, Januari 2018.
5
Republika (Online),(diakses tanggal 20 Mei R. Neugebauer, Hippmann, S., Leis, M.,
2019,https://www.republika.co.id/berita/pendidika & Landherr, M. (2016). Industrie 4.0-From the
n/dunia-kampus/18/09/25/pfly0k366-mahasiswa- Perspective of Applied Research. Procedia CIRP,
tidak-hanya-butuh-gelar-untuk-bekerja). Vol. 57, pp. 2-7.
manfaat dari industri 4.0 pun menyasar Banyaknya peluang ini, bila tidak dimulai
pada potensi SDM yang tidak terbatas, dengan perencanaan karir yang baik, maka
sehingga akan terjadi perbaikan mahasiswa akan salah dalam menentukan
produktivitas dan peningkatan tenaga kompetensi khusus apa yang akan
kerja yang terampil6. Dampak dari industri mendorong mahasiswa mengambil
4.0 ini akan terjadi secara menyeluruh, keputusan karir yang terbaik.
tidak terkecuali lembaga pendidikan tinggi Karir menurut Arnold
atau universitas yang harus segera didefinisikan sebagai urutan posisi yang
menyesuaikan kurikulum yang ada agar terkait pekerjaan, peran, kegiatan dan
kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa pengalaman yang dihadapi
sebagai calon tenaga kerja sesuai dengan seseorang.Untuk itu, persiapan karir yang
kebutuhan di masa depan. memadai, diantaranya ketepatan
Melihat kebutuhan ini maka pengambilan keputusan karir agar apa
dibutuhkan kesiapan yang matang dan yang dimiliki (potensi) sesuai dengan
strategis. Persiapan yang dimaksud yang diinginkan. Keterampilan dalam
dimulai dari masing-masing calon tenaga mengambil keputusan karir sangat
kerja agar mampu menjadikan setiap dibutuhkan agar ketepatan dalam
potensi dalam diri dan latar belakang memutuskan karir yang akan dipilih dan
pendidikan, menjadikannya sebagai salah dijalani dapat tercapai.
satu calon tenaga kerja yang mampu Proses pengambilan keputusan
bersaing di kompetisi industri 4.0. Hal ini karir ini tentu bukan hal yang mudah.
erat terkait tentang perencanaan dan Membutuhkan proses panjang,
pengambilan keputusan karir. membutuhkan dukungan internal maupun
Universitas Muhammadiyah eksternal agar keputusan yang diambil
Lampung (UML) sebagai salah satu berhasil mencapai hasil yang diharapkan.
universitas swasta di Lampung memiliki Salah satu dukungan internal yang
tantangan yang sama bahkan lebih tinggi dibutuhkan oleh mahasiswa agar
bila dibandingkan dengan lulusan mencapai kesuksesan adalah karakter
universitas negeri. UML saat ini memiliki positif yang mendorong mahasiswa untuk
Fakultas Psikologi yang menjadi satu- selalu konsisten dan tekun dalam
satunya fakultas psikologi di Lampung berusaha. Karakter ini dikenal dengan
yang telah terakreditasi. Hal ini menjadi nama grit. Grit didefinisikan secara umum
keunggulan sekalian tantangan bagi para didefinisikan sebagai ketekunan dan
mahasiswanya. Peluang kerja psikologi keinginan besar untuk mencapai tujuan
sangat banyak, seperti bidang kerja jangka panjang dalam waktu yang lama7.
personalia di perusahaan, konselor, Grit akan memunculkan daya kerja yang
peneliti, terapis anak berkebutuhan kuat terhadap tantangan yang dihadapi,
khusus, trainer hingga asisten psikolog.
7
A.L. Duckworth, Peterson, C., Matthews,
6
M. ßmann, Lorenz, M., Gerbert, P., M.D., & Kelly, D.R. (2007). Grit: perseverance
Waldner, M., Justus, J., Engel, P. & Harnisch, M. processes and passion for long-term goals. Journal
(2015). Industry 4.0: The future of productivity of Personality and Social Psychology, Vol. 9, No.
and growth in manufacturing industries. Boston 6, page 1087-1101. DOI. 10.1037/0022-
Consulting Group, p.14. 3514.92.6.1087.

21
22 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid , Vol. 22, No. 1, Juni 2019

mempertahankan usaha dan ketertarikan terhadap pengambilan keputusan karir


dari tahun ke tahun walaupun ada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
kegagalan, kemalangan dan hambatan Muhammadiyah Lampung.
dalam prosesnya. Dalam bukunya yang
berjudul Grit: Kekuatan Passion dan B. METODOLOGI PENELITIAN
Kegigihan yang ditulis oleh Duckworth8, Penelitian ini akan menggunakan
dinyatakan bahwa hal terpenting untuk metode penelitian kuantitatif. Metode
sukses dan bahagia bukanlah bakat, tetapi kuantitatif akan menggunakan penelitian
keteguhan hati dan kegigihan, inilah yang survei yang memaparkan secara
disebut sebagai grit. kuantitatif kecenderungan, sikap, atau
Karakter grit ini berdampak besar opini dari suatu populasi tertentu dengan
dalam mencapai tujuan dan kesuksesan. meneliti satu sampel dari populasi
Duckworth (2018) menyimpulkan bahwa tersebut9. Dalam penelitian survei ini akan
semakin gritseseorang, semakin besar digunakan skala sebagai alat pengumpul
kemungkinan orang tersebut untuk data yang merupakan suatu alat ukur
menikmati kehidupan emosional yang atribut non-kognitif10.Skala likert
sehat serta berdampak pada kesejahteraan digunakan untuk mengukur sikap,
psikologis. Penelitian yang dilakukan oleh pendapat dan persepsi seseorang atau
Eskreis-Winkler, Shulman, Beal dan sekelompok orang tentang fenomena
Duckworth (2014) membuktikan secara sosial. Variabel penelitian yang akan
empirik bahwa grit mampu memprediksi diukur, akan dijabarkan ke dalam
turnover bahkan melebihi prediktor indikator perilaku dan digunakan sebagai
lainnya. Penelitian yang dilakukan pada dasar penyusunan aiteminstrumen yang
empat konteks yang berbeda memberikan berupa pernyataan atau pertanyaan.
hasil yang positif, seperti prajurit yang Alat Ukur yang digunakan untuk
memiliki level grit yang lebih tinggi akan mengukur grit karyawan adalah skala grit
lebih mampu menyelesaikan pelatihan yang disusun oleh Duckworth, Peterson,
army special operations forces (ARSOF), Matthews dan Kelly11. Skala ini
karyawan penjualan dengan level grit menggunakan dua aspek utama yaitu
yang lebih tinggi akan lebih mampu konsisten terhadap ketertarikan dan
bertahan dalam pekerjaan saat ini, pelajar ketekunan dalam berusaha. Alat ukur
dengan level grit yang lebih tinggi akan pengambilan keputusan karir disusun
lebih mampu lulus sekolah dengan lebih dengan menggunakan teori Betz (2004)
baik dan laki-laki dengan level grit yang dengan lima aspek yaitu penilaian diri
lebih tinggi akan lebih mampu bertahan (self-appraisal), informasi kerja
dalam sebuah pernikahan. (occupational information), seleksi tujuan
Berdasarkan penjelasan diatas dan (goal selection), perencanaan (planning)
masih kurangnya literasi yang mengaitkan
karakter positif grit dengan pengambilan 9
H.D. Darmadi, (2014). Metode
keputusan karir mahasiswa, maka peneliti Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:
akan mengidentifikasi pengaruh grit Alfabeta
10
Syaifuddin Azwar, (2013). Penyusunan
Skala Psikologi: Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka
8
Angela Duckworth, (2018). Grit: Pelajar.
11
Kekuatan Passion dan Keteguhan. Jakarta: PT. A.L. Duckworth, Peterson, C.,
Gramedia. Matthews, M.D., & Kelly, D.R. (2007). Op.Cit.
dan penyelesaian masalah (problem dengan lima aspek yaitu penilaian diri
solving). (self-appraisal), informasi kerja
Penelitian ini akan melibatkan 83 (occupational information), seleksi tujuan
orang mahasiswa Fakultas Psikologi (goal selection), perencanaan (planning)
Universitas Muhammadiyah Lampung dan penyelesaian masalah (problem
yang terdiri dari 4 angkatan yaitu solving).
angkatan 2015-2018. Teknik sampling Penelitian ini akan melibatkan 83
dalam penelitian ini adalah teknik orang mahasiswa Fakultas Psikologi
purposive sampling dengan kriteria subjek Universitas Muhammadiyah Lampung
adalah mahasiswa aktif fakultas psikologi yang terdiri dari 4 angkatan yaitu
Univeritas Muhammadiyah Lampung dan angkatan 2015-2018. Teknik sampling
sudah melewati minimal 2 semester saat dalam penelitian ini adalah teknik
penelitian dilakukan. purposive sampling dengan kriteria subjek
Penelitian ini akan menggunakan adalah mahasiswa aktif fakultas psikologi
metode penelitian kuantitatif. Metode Univeritas Muhammadiyah Lampung dan
kuantitatif akan menggunakan penelitian sudah melewati minimal 2 semester saat
survei yang memaparkan secara penelitian dilakukan.
kuantitatif kecenderungan, sikap, atau
opini dari suatu populasi tertentu dengan C. HASIL PENELITIAN
meneliti satu sampel dari populasi Dilakukan pengukuran mean,
tersebut12. Dalam penelitian survei ini standard deviasi (SD) dan skor minimal –
akan digunakan skala sebagai alat maksimal yang diperoleh berdasarkan data
pengumpul data yang merupakan suatu hipotetik maupun empirik. Berdasarkan
alat ukur atribut non-kognitif13. Skala data empirik, pada variabel grit diperoleh
likert digunakan untuk mengukur sikap, skor pengambilan keputusan karir, skor
pendapat dan persepsi seseorang atau minimum 31 dan skor maksimum 62
sekelompok orang tentang fenomena dengan nilai rata-rata sebesar 48.63. Pada
sosial. Variabel penelitian yang akan variabel pengambilan keputusan karir
diukur, akan dijabarkan ke dalam diperoleh skor minimum 66 dan skor
indikator perilaku dan digunakan sebagai maksimum 129 dengan nilai rata-rata
dasar penyusunan aiteminstrumen yang sebesar 103.72.
berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala gritmenunjukan rentang
Alat Ukur yang digunakan untuk indeks daya diskriminasi aitem bergerak
mengukur grit karyawan adalah skala grit antara 0,323 – 0,597 dengan nilai alpha
yang disusun oleh Duckworth, Peterson, Cronbach sebesar 0.747.Skala
Matthews dan Kelly. Skala ini pengambilan keputusan karir menunjukan
menggunakan dua aspek utama yaitu rentang indeks daya diskriminasi aitem
konsisten terhadap ketertarikan dan bergerak antara 0.356- 0.654 dengan nilai
ketekunan dalam berusaha. Alat ukur alpha cronbach sebesar0.892.
pengambilan keputusan karir disusun Berdasarkan hasil koefisien reliabilitas
dengan menggunakan teori Betz (2004) tersebut, maka kedua skala dapat
dikategorisasikan sebagai skala yang baik
12
H.D. Darmadi, Op.Cit. untuk digunakan.Hasil analisis faktor
13
Syaifuddin Azwar, Op.Cit. menunjukan hasil Kaiser-Meyer-Olkin

23
24 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid , Vol. 22, No. 1, Juni 2019

0,500 dan Bartlett's Test of Sphericity Sangat X > 54 11 12%


0,000 (P < 0,01). Tinggi
Uji linearitas menunjukan nilai
deviation from linearity sign. 0.059 Tabel 3. Hasil Kategorisasi Empirik Skor
(p>0.005) maka ada hubungan linear antar
variabel. Nilai Fhitungyaitu 1.670 lebih Pengambilan Keputusan Karir
besar dari Ftabel maka ada hubungan linear Kategorisasi Empirik
yang signifikan antar variabel. Hasil uji Kategori Rentang Jumlah %
Kolmogorov-smirnov dengan hasil 0.047 Nilai
dan nilai signifikansi Asymp.sig. (2- Sangat X ≤ 83 4 5%
tailed) sebesar 0.200 (>0.05) maka data Rendah
dinyatakan berdistribusi normal. Rendah 83<X≤96 18 22%
Sedang 96<X≤103 15 18%
Tabel 1. Komposisi Demografi Subjek Tinggi 103<X≤123 37 45%
Penelitian (N=83) Sangat X > 123 9 10%
Karakteristik Jumlah % Tinggi
Jenis Kelamin
Laki-Laki 61 73% Berdasarkan hasil kategorisasi
Wanita 22 27% diatas, dapat disimpulkan bahwa subjek
Angkatan memiliki skor grit pada kategori sangat
2015 9 11% rendah sebesar 6%, rendah sebesar 23%,
2016 23 28% sedang sebesar 18%, tinggi sebesar 41%
2017 25 30% dan sangat tinggi sebesar 12%. Pada
pengambilan keputusan karir, subjek
2018 26 31%
memiliki memiliki skor pada kategori
sangat rendah sebesar 5%, rendah sebesar
Untuk melihat perbedaan antar skor
22%, sedang sebesar 18%, tinggi sebesar
di masing-masing variabel dengan lebih
45% dan sangat tinggi sebesar 10%.
jelas, maka dilakukan analisis berdasarkan
Masih terdapat 29% mahasiswa dengan
kategorisasi yang telah ditetapkan. Hasil
karakter grit dibawah rata-rata dan 27%
dari masing-masing variabel terdapat pada
mahasiswa memiliki kesulitan dalam
tabel dibawah ini:
mengambil keputusan.
Analisis dilakukan dengan
Tabel 2. Hasil Kategorisasi Empirik Skor menggunakan program SPSS melalui uji
korelasi variabel independen grit dan
Grit
gender terhadap pengambilan keputusan
Kategorisasi Empirik karir. Hasil pearson-correlationgrit
Kategori Rentang Jumlah % terhadap pengambilan keputusan karir
Nilai sebesar 0.519 (p<0.001) dan korelasi
Sangat X ≤ 39 5 6% gender terhadap pengambilan keputusan
Rendah karir sebesar 0.277 (p<0.005). Hasil ini
Rendah 39<X≤45 19 23% menunjukkan bahwa gritdan gender
Sedang 45<X≤48 15 18% berkorelasi secara signifikan terhadap
Tinggi 48<X≤54 34 41% pengambilan keputusan karir.
Hasilnya uji regresi menunjukkan Data kategorisasi empiris
bahwa secara signifikan gritdan gender menunjukan bahwa subjek memiliki skor
berpengaruh terhadap pengambilan grit pada kategori sangat rendah sebesar
keputusan karir dengan taraf signifikansi 6%, rendah sebesar 23%, sedang sebesar
1% (p<0.01) dan besar sumbangan grit 18%, tinggi sebesar 41% dan sangat tinggi
dan gender terhadap pengambilan sebesar 12%. Pada pengambilan
keputusan karir dalam determinasi R2 keputusan karir, subjek memiliki memiliki
sebesar 28%. skor pada kategori sangat rendah sebesar
Berdasarkan hasil ini, maka 5%, rendah sebesar 22%, sedang sebesar
hipotesis awal penelitian yang 18%, tinggi sebesar 45% dan sangat tinggi
menyatakan bahwa gritdan gender sebesar 10%. Dapat disimpulkan bahwa
berpengaruh secara signifikan terhadap terdapat 29% mahasiswa dengan karakter
pengambilankeputusankarir mahasiswa grit dibawah rata-rata dan 27% mahasiswa
fakultas psikologi UML terbukti dengan memiliki kesulitan dalam mengambil
besarnya sumbangan efektif sebesar 28%. keputusan.
Hasil pearson-correlationgrit
D. DISKUSI terhadap pengambilan keputusan karir
Subjek penelitian melibatkan 83 diperoleh hasil sebesar 0.519 (p<0.001)
orang mahasiswa yang berasal dari 4 dan korelasi gender terhadap pengambilan
angkatan, yaitu angkatan 2015-2018. keputusan karir sebesar 0.277 (p<0.005).
Jumlah subjek wanita sebanyak 61 orang Hasil ini menunjukkan bahwa gritdan
dan laki-laki sebanyak 22 orang. Tidak gender berkorelasi secara signifikan
meratanya jumlah subjek laki-laki dan terhadap pengambilan keputusan
wanita didasarkan pada fakta di lapangan karir.Analisis uji regresi menunjukkan
bahwa peminat atau mahasiswa fakultas bahwa secara signifikan gritdan gender
psikologi UML 73% merupakan berpengaruh terhadap pengambilan
mahasiswi. Hal ini bisa menjadi indikator keputusan karir dengan taraf signifikansi
tersendiri bahwa minat karir untuk masuk 1% (p<0.01) dan secara bersama-sama
ke fakultas psikologi didominasi oleh grit dan gender memilikisumbangan
wanita. efektif terhadap pengambilan keputusan
Dari total 83 mahasiswa, 9 orang karir dalam determinasi R2 sebesar 28%.
merupakan angkatan 2015 (semester 8), Berdasarkan kajian literasi yang
23 orang angkatan 2016 (semester 6), 25 telah dibahas sebelumnya, grit
orang angkatan 2017 (semester 4) dan 26 didefinisikan secara umum didefinisikan
orang angkatan 2018 (semester 2). Jumlah sebagai ketekunan dan keinginan besar
angkatan atas (semester 8) tergolong untuk mencapai tujuan jangka panjang
sedikit karena sudah tidak memiliki mata dalam waktu yang lama (Duckworth,
kuliah di perkuliahan dan sedang Peterson, Matthews & Kelly, 2007). Grit
mengerjakan tugas akhir skripsi, sehingga akan memunculkan daya kerja yang kuat
proses pengambilan data mahasiswa terhadap tantangan yang dihadapi,
semester atas hanya sedikit. Angkatan mempertahankan usaha dan ketertarikan
2016-2018 yang masih memiliki mata dari tahun ke tahun walaupun ada
kuliah wajib tersebar menjadi menjadi tiga kegagalan, kemalangan dan hambatan
kelas perkuliahan.

25
26 Majalah Ilmu Pengetahuan dan Pemikiran Keagamaan Tajdid , Vol. 22, No. 1, Juni 2019

dalam prosesnya. Ketika seseorang Perbedaan status sosial yang dimoderasi


memiliki ketekunan dan konsistensi dalam oleh identitas pekerjaan berpengaruh
mencapai tujuannya maka proses dalam pengambilan keputusan karir15.
perencanaan karir secara jangka panjang Perbedaan sumber dukungan sosial
akan terpengaruh secara positif. Seseorang berpengaruh dalam pengambilan
dengan karakter grit yang baik akan keputusan karir.
mempersiapkan karir secara memadai Agar generalisasi penelitian ini bisa
yang ditunjukan dengan pengambilan dilakukan dengan lebih komprehensif,
keputusan karir yang disesuaikan dengan maka dibutuhkan sampel penelitian yang
potensi dan dengan harapan. lebih luas. Selain itu, dibutuhkan
Gender secara signifikan penelitian lanjutan untuk mengetahui
berpengaruh terhadap pengambilan secara empirik faktor-faktor lain yang
keputusan karir mahasiwa. Mean skor berpengaruh terhadap kemampuan
wanita menunjukan data lebih rendah pengambilan keputusan karir. Intervensi
dibandingkan mean skor laki-laki dalam untuk meningkatkan kemampuan
mengambil keputusan karir. Mean wanita mahasiswa dalam pengambilan keputusan
yaitu sebesar 100.84 sedangkan mean karir dapat direncanakan dan diukur
laki-laki sebesar 108.14. Hal ini efektivitasnya sebagai penelitian lanjutan.
menunjukan bahwa laki-laki secara
empiris terbukti lebih mudah mengambil DAFTAR KEPUSTAKAAN
keputusan karir dibandingkan wanita Awaliyah, Gumanti. (2018). Mahasiswa
berdasarkan nilai rerata skor. Tidak Hanya Butuh Gelar Untuk
Bekerja. Republika
E. KESIMPULAN (Online),(diakses tanggal 20 Mei
Hasil penelitian ini secara empiris 2019,https://www.republika.co.id/
membuktikan bahwa terdapat pengaruh berita/pendidikan/dunia-
yang signifikan antara grit dan gender kampus/18/09/25/pfly0k366-
terhadap pengambilan keputusan karir mahasiswa-tidak-hanya-butuh-
mahasiswa fakultas Psikologi Universitas gelar-untuk-bekerja).
Muhammadiyah Lampung. Besarnya Azwar, Syaifuddin. (2013). Penyusunan
sumbangan efektif grit dan gender Skala Psikologi: Edisi 2.
terhadap pengambilan keputusan karir Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
mahasiswa yaitu sebesar 28%, sehingga Badan Pusat Statistik. (2019). Tingkat
72% disebabkan oleh faktor lain. Pengangguran Terbuka (TPT)
Penelitian sebelumnya dengan tema sebesar 5.01 persen. BPS (online),
dan konstrak teori yang sama (diakses tanggal 20 Mei 2019,
menghubungkan kesulitan pengambilan https://www.bps.go.id/pressrelease
keputusan dipengaruhi oleh pengharapan /2019/05/06/1564/februari-2019--
orang tua dan orientasi nilai budaya14.
14 15
S. A. Leung, Hou, Z. J., Gati, I., & Li, X. Li,, Hou, Z.-J., & Jia, Y. (2015). The
X. (2011). Effects of parental expectations and influence of social comparison on career decision-
cultural-values orientation on career decision- making: Vocational identity as a moderator and
making difficulties of Chinese University students. regret as a mediator. Journal of Vocational
Journal of Vocational Behavior, 78(1), 11–20. Behavior, 86, 10– 19.
http://doi.org/10.1016/j.jvb.2010.08.004. http://doi.org/10.1016/j.jvb.2014.10. 003
tingkat-pengangguran-terbuka--tpt- and regret as a mediator. Journal
-sebesar-5-01-persen.html) of Vocational Behavior, 86, 10–
Darmadi, H.D. (2014). Metode Penelitian 19.
Pendidikan dan Sosial. Bandung: http://doi.org/10.1016/j.jvb.2014.1
Alfabeta 0. 003
Drath, R., & Horch, A. (2014). Industri Neugebauer, R., Hippmann, S., Leis, M.,
4.0: Hit or hype? [industry forum]. & Landherr, M. (2016). Industrie
IEEE industrial electronics 4.0-From the Perspective of
magazine, 8(2), pp. 56-58. Applied Research. Procedia CIRP,
Duckworth, Angela. (2018). Grit: Vol. 57, pp. 2-7.
Kekuatan Passion dan Keteguhan. Prasetyo, Hoedi., & Wahyudi, Sutopo.
Jakarta: PT. Gramedia (2017). Industri 4.0: Telaah
Duckworth, A.L., Peterson, C., Matthews, Klasifikasi Aspek dan Arah
M.D., & Kelly, D.R. (2007). Grit: Perkembangan Riset. Jurnal
perseverance processes and Teknik Industri UNDIP, Vol. 13,
passion for long-term goals. No. 1, Januari 2018.
Journal of Personality and Social ßmann, M., Lorenz, M., Gerbert, P.,
Psychology, Vol. 9, No. 6, page Waldner, M., Justus, J., Engel, P.
1087-1101. DOI. 10.1037/0022- & Harnisch, M. (2015). Industry
3514.92.6.1087. 4.0: The future of productivity and
Eskreis-Winkler, L., Shulman, E.P., Beal, growth in manufacturing
S.A., & Duckworth, A.L. (2014). industries. Boston Consulting
The grit effect: predicting retention Group, p.14.
in the military, the workplace,
school, and marriage. Journal of
Personality Science and Individual
Differences, Vol. 5, Article 36,
page 1-12. DOI.
10.3389/fpsyg.2014.00036
Leung, S. A., Hou, Z. J., Gati, I., & Li, X.
(2011). Effects of parental
expectations and cultural-values
orientation on career decision-
making difficulties of Chinese
University students. Journal of
Vocational Behavior, 78(1), 11–
20.
http://doi.org/10.1016/j.jvb.2010.0
8.004.
Li, X., Hou, Z.-J., & Jia, Y. (2015). The
influence of social comparison on
career decision-making:
Vocational identity as a moderator

27

You might also like