Professional Documents
Culture Documents
Farkhatun
Email: farkhatun2014@gmail.com
SMK Negeri 1 Brebes Prop Jawa Tengah
Abstract
The development of technology in the world of education is very helpful, especially in improving the quality of learning.
This requires the world of education to adapt it. The characteristics of students in the 21st century as the digital generation
make teachers have to be able to understand them. Thus, the teachers need to provide learning media that is adaptable to
technological developments. Specifically, this research aims to: Develop a module on the subject of Fashion Design;
investigate the feasibility of the module on the subject of Fashion Drawing; and find the increase of students’ creativity in
Digital Fashion Design subject for Grade XI students by using the Ibis Paint X media. Research on Development of
learning media in the form of this module uses the ADDIE development model (Analysis, Design, Development,
Implementation, and Evaluation). The data analysis in this study consisted of: Determining the feasibility of the module;
Determining the practicality of the module; and Determining the level of students’ creativity. The feasibility test of the
module resulted a very feasible category and the practicality test of the module showed a very practical category. The
module that was developed was also tested for its effectiveness, it had an N-Gain value of 78 %, which means that the
module was effective and the result of the students’ creativity level was in the creative category. Based on the results of the
study, it can be concluded that the module developed in this research is very feasible, very practical and creative to be used
in Digital Fashion Design learning for vocational students of Fashion Design.
Keywords: Creativity; Digital Fashion Design; Module.
Abstrak
Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan sangat membantu terutama dalam peningkatan
mutu pembelajaran. Perkembangan yang ada menuntut dunia pendidikan menyesuaikannya.
Karakteristik peserta didik pada abad XXI yang merupakan generasi melek digital membuat guru
harus bisa memahaminya sehingga perlu adanya media pembelajaran yang menyesuaikan
perkembangan teknologi. Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk: Mengembangkan modul
pada mata pelajaran Desain busana; Menegtahui kelayakan modul pada mata pelajaran
menggambar busana; dan; Mengetahui peningkatan kreativitas mata pelajaran desain busana
secara digital siswa kelas XI melalui media Ibis Paint X. Penelitian pengembangan media
pembelajaran berupa modul ini mengguakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, dan Evaluation). Analisis data yang digunakan penelitian ini
terdiri dari: Menentukan kelayakan modul; Menentukan kepraktisan modul; Menentukan tingkat
kreativitas siswa. Uji kelayakan modul dengan kategori sangat layak. Kepraktisan modul dengan
kategori sangat praktis. Modul yang dikembangkan juga diuji keefektifannya memiliki nilai N-
Gain sebesar 78 yang bermakna modul yang dikembangkan efektif dan hasil tingkat kreativitas
siswa dengan kategori kreatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa, modul
yang dikembangkan sangat layak, sangat praktis dan kreativitas pelajaran Desain busana secara
digital pada siswa SMK kompetensi keahlian tata busana.
© 2021 Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia
METODE
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian
pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian pengembangan adalah
pendekatan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut (Sugiyono,2016). Model penelitian dan pengembangan (reseach and development
R&D) berfungsi untuk membantu menghasilkan produk baru berupa modul yang digunakan sebagai
panduan belajar siswa dalam menggunakan aplikasi Ibis Paint X pada mata pelajaran desain busana
kompetensi dasar membuat busana pesta wanita secara digital dengan konsep kolase.
Desain pengembangan media dalam penelitian ini diadaptasi dari model pengembangan
ADDIE yang terdiri dari lima tahap pengembangan yaitu Analisis, Design, Development,
Implementation, Evaluation (Alodwan,2018:43.) Penelitian pengembangan pendidikan meliputi proses
pengembangan, validasi produk, uji coba produk, dan evalusai. Model ADDIE adalah model
pengembangan berorientasi kelas. Pengembangan model ADDIE identik dengan pengembangan
sistem pembelajaran. Proses pengembangannya berurutan namun interaktif, yaitu evaluasi setiap
tahap dapat digunakan untuk pengembangan ke tahap berikutnya. Tahapan pengembangan modul
dengan model pengembangan ADDIE
Model ADDIE digunakan sebagai prosedur pengembangan media pembelajaran berupa
modul penggunaan aplikasi Iibis paint x pada mata pelajaran desain busana untuk materi
pembuatan desain busana pesta secara digital. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Brebes
dengan subjek penelitian kelas XI Tata Busana 1 berjumlah 36 siswa. Uji coba instrument tanggapan
siswa diambil di kelas XII Tata Busana 2 sedangkan untuk uji coba penilaian performace test
dilakukan di SMK Negeri 1 Warungasem Batang kelas XI Tata Busana 1 berjumlah 33 siswa.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mengumpulkan data (Sugiyono,2014). Penelitian ini menggunakan
lembar penilaian sebagai teknik pengumpulan data, yaitu instrumen kelayakan modul, angket
kepraktisan modul, lembar penilaian performance test untuk mengukur efektivitas modul, lembar
penilaian kreativitas siswa dan angket untuk menilai kepraktisan modul
Adapun tahapan dalam penelitian pengembangan model ADDIE yaitu analisis kebutuhan,
desain, pengembangan, penerapan dan evaluasi dijelaskan berikut:
a. Tahap Analisis
Analysis merupakan langkah awal dalam melaksanakan penelitian yang digunakan sebagai
acuan dalam perumusan masalah dan penajaman fokus penelitian berdasarkan data empirik di
lapangan dengan melaksanakan kegiatan observasi dan wawancara. Kegiatan yang dilakukan dalam
tahap analysis yang mencakup analisis kebutuhan dan analisis kebutuhan modul pembelajaran untuk
siswa siswa dalam menggunakan aplikasi Ibis Paint X pada kompetensi dasar membuat busana
pesta secara digital dengan konsep kolase;
b. Tahap Design (Perancangan)
3. Development
Tahap ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kelayakan modul desain busana dengan
aplikasi Ibis Paint X yang sudah dirancang. Sebagai tindak lanjut atas rancangan yang telah
dilakukan pada tahap design, maka dilakukan Langkah pengembangan sebagai berikut:
a) Pengembangan Modul aplikasi Ibis Paint Xpada pembuatan Busana Pesta untuk
meningkatkan Kompetensi dan Kreativitas Siswa
Pengembangan modul ini mengadopsi dari mata pelajaran Desain Busana di Jurusan Tata
Busana yang terdapat materi desain busana secara digital. Desain Busana yang diajarkan di jurusan
tata busana masih menggunakan desain secara manual. Diharapkan dari penguasaan modul ini
siswa dapat lebih percaya diri dalam membuat desain secara digital, dan dapat meningkatkan
kompetensi dan kreativitas dalam membuat desain busana baik secara manual maupun digital.
b) Validasi Ahli Media, Ahli Materi, dan Pengguna (Guru dan Siswa)
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan kepraktisan modul yang
dikembangkan. Uji kelayakan modul aplikasi Ibis Paint Xdilakukan oleh Ahli Materi untuk
mendapatkan saran dan kritik dari validator terhadap produk yang dikembangkan, dibuktikan dari
hasil pengisian angket tanggapan yang menunjukkan bahwasa modul layak digunakan dalam
penelitian.
Peran Ahli Materi yang expert dibidang tata busana yaitu memberikan validasi terhadap
produk modul yang telah dibuat melalui angket yang diberikan. Selain melalui angket ahli materi
juga memberikan masukan dan kritikan yang dituliskan dalam naskah modul. Kritikan dan
masukan bermanfaat untuk perbaikan modul. Ahli materi yang melakukan validasi adalah guru dan
praktisi bidang tata busana yang ahli dalam desain digital.
Peran tanggapan pengguna untuk mengetahui uji kepraktisan modul aplikasi Ibis Paint X yang
dilakukan oleh tiga Guru Produktif Tata Busana dan siswa kelas XII Kompetensi KeahlianTata
Busana di SMK Negeri 1 Brebes, untuk mengetahui seberapa praktis modul yang dibuat dalam
penerapannya.
c) Revisi Modul Aplikasi Ibis Paint X
Modul yang telah selesai di uji validasi oleh para validator ahli materi dan tanggapan
pengguna, selanjutnya direvisi sesuai catatan kritik dan saran yang dituliskan pada bagian
pernyataan pendukung, dalam hal ini yang dapat memberikan pernyataan pendukung adalah ahli
materi saja, dimana terdiri dari tiga ahli materi.
Berdasarkan tabel hasil uji kelayakan ahli materi nilai rata-rata sebesar 3,63 dengan kategori
sangat layak. Hasil validasi ahli materi menunjukkan bahwa pengembangan modul relevan dan
layak sebagai media kompetensi desain busana digital pada siswa SMK program keahlian tata
busana.
2. Kepraktisan Modul
Uji kepraktisan modul dilakukan melibatkan pengguna yaitu guru dan siswa. Pada penelitian
ini hasil uji kepraktisan modul dipertegas dalam uji skalabilitas, Koefisien Skalabilitas atau Ks.
Perolehan skor Ks Guru mendapat skor sebesar 0,77 dan skor Ks Siswa yaitu 0,89. Dengan kriteria
memenuhi syarat yakni > 0,60 (Nazir & CIA,2005:99-113).
Berdasarkan hasil tersebut dengan rata rata validator yang terdiri dari guru dan siswa skor
rata-rata uji kepraktisan = 92 % dengan kriteria sangat praktis dan dapat dinyatakan praktis bahwa
modul aplikasi Ibis Paint X layak digunakan sebagai bahan ajar Desain Busana di Kompetensi
KeahlianTata Busana.
3. Keefektifan Modul
Keefektifan modul penerapan aplikasi ibis paint x pada mata pelajaran desain busana
dibuktikan melalui uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t terhadap hasil belajar siswa. Hasil Uji
Normalitas data pre test dan post test dapat dilihat pada tabel dibawah ini: diketahui bahwa uji
normalitas peningkatan kompetensi siswa memiliki nilai signifikansi (Sig.) terendah dari uji
normalitas Kolmogorov Smirnov kelompok pre test sebesar 0,139 > 0,05 dan untuk kelompok post
test 0,146 > 0,05. Maka sesuai dengan dasar peningkatan kompetensi siswa dalam uji normalitas
Kolmogorov Smirnov dapat di simpulkan data berdistribusi normal sehingga dapat dilakukan
pengujian pada tahap selanjutnya yaitu uji homogenitas. Hasil uji homogenitas data pretest dan
posttest diketahui bahwa nilai signifikansi data pretest dan posttest sebesar 0,103. Dari data
homogenitas pretest dan posttest nilai signifikansi > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
tersebut homogen.
Post test
Skor N Gain (%)
Rata-rata 84,47
Minimum 39,13
Maksimum 94,44
Sumber: Hasil Perhitungan (2022)
Berdasarkan hasil perhitungan uji N-Gain score pada penelitian ini menunjukkan bahwa skor
rata-rata N-Gain score 84,47, score minimal yaitu 39,13% dan skor N-gain score maksimal adalah
94,44%. Berdasarkan tafsiran efektivitas N-Gain skor diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor
Gain 84,47% sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan modul aplikasi Ibis Paint Xdi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) adalah dapat meningkatkan kreativitas siswa.
Pembahasan
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengembangkan media berupa modul aplikasi Ibis Paint
Xdalam pembelajaran desain busana pada kompetensi pembuatan busana pesta secara digital.
Metode yang dikembangkan dari penelitian ini adalah research and Development (R&D) dengan
spendekatan ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and Carry yaitu model pengembangan yang
terdiri dari beberapa tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evluation.
Kelebihan dari model pengembangan ADDIE yaitu adanya evaluasi di setiap tahapan sehingga
dapat meminimalisir tingkat kesalahan atau kekurangan produk pada tahap akhir model ini
(Tegeh,2014).
Tahap pertama yaitu tahap analisis meliputi analisis kebutuhan media yang dilakukan
dengan observasi. Tujuan dari observasi adalah untuk mengetahui produk yaitu berupa modul
yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran Desain Busana. Bedasarkan observasi masalah yang
muncul dalam pembelajaran desain busana adalah (1) media pembelajaran selama ini kurang
menarik perhatian para siswa, (2) media pembelajaran selama ini sulit dipahami siswa dan kurang
komunikatif, (3) perlu adanya media pembelajaran yang perlu dipelajari siswa secara mandiri, (4)
perlu media belajar yang bisa dipelajari kapan saja dan dimana saja serta dapat dipelajari sendiri
tanpa adanya bantuan pihak lain, (5) media pembelajaran yang lebih praktis yang dapat digunakan
oleh siswa, (6) perlu adanya media belajar yang mampu meningkatkan motivasi semangat belajar
siswa. Sehingga dalam pembelajaran Desain Busana dibutuhkan media yang dapat dijadikan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan dan pembahasan tentang modul aplikasi Ibis
Paint X, dapat disimpulkan sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Abi Hamid, M. A., Didik Desmira,. (2017). Development of learning modules of basic electronics-
Anggraini, F., & Sukardi, S. J. J. P. V. (2016). Pengembangan modul pembelajaran kewirausahaan
model student company di SMK Negeri 1 Godean. 6(1), 24-30.
Astuti, S. T. W., Yoso. (2019). Pengembangan Modul Bordir Menggunakan Model Dick And Carey
Untuk Peserta Didik Kelas XI Tata Busana SMK Al-Mujtama’ Pamekasan. Jurnal Education
development, 7(3), 13-13.
Azwar, S. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: CV. Yrama Widia
Depdiknas. (2008). Teknik Penyusunan Modul. Jakarta Direktorat Pembinaan SMK, Departemen
Pendidikan Nasional.
Drost, E. A. J. E. R., & perspectives. (2011). Validity and reliability in social science research. 38(1),
105-123.
Fadhillah. (2021). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Pada Materi Karya Seni Rupa Dua
Dimensi Untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Padang. Universitas Negeri Padang,
Irmayanti, S., Hamidah. (2020). Pengembangan modul aplikasi komputer terapan tata busana bagi
mahasiswa PKK FT UNM. Jurnal Teknologi Busana dan Boga, 8(1), 38-48.
Karend, K. A. A., Sutopo, Y., & Widjanarko, D. . (2020). Developing Fashion Design Vocational
Career Guidance Module. Journal of Vocational and Career Education, 5(2).
Long, C. Y. B., Balamuralithara; Ying, Choong Pooi; Yan, Koh Yit. (2020). Effectivness of Creative
Thinking Module on Figural Creativity of Engineering Undergraduate in Malaysia.
International Journal of Higher Education,, v9 n4 p233-243
Nazir, M. M., & CIA, C. J. D. B. R., Karachi. (2005). ERP Implementation in Oil Refineries. 99-
113.