Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Riwayat Artikel: Abstract:
Submit: 06/08/2021 Background: Premature births from 184 countries in the world have increased
Diterima: 26/01/2022 from 5% to 18%. The number of premature infant deaths as much as 35.9% came
Diterbitkan: 10/03/2022 from respiratory system disorders with 30% being a decrease in oxygen
saturation (SaO2). So than an intervention is needed to increase oxygen
Kata Kunci: saturation by giving the premature baby pronation position. Study Objective: The
Bayi Prematur, aim in this study was to determine the effect of pronation position on the oxygen
Hemodinamik, saturation of premature babies in the NICU. Research Methods: This study uses
Posisi Pronasi, the Literature Review method by searching the National Library, Pubmed and
Saturasi Oksigen Google Scholar database sources from 2015 to 2020 with the keywords
premature babies, oxygen saturation, hemodynamics, pronation position. Results:
Based on the results of a review of 10 journals, it was found that giving a
pronation position can increase and stabilize oxygen saturation. Conclusion: The
pronation position can have an effect on increasing and stabilizing oxygen
saturation in premature babies, giving a pronation position is given to premature
babies when the oxygen saturation of premature babies is 90 percent with a
prolonged pronation position intervention for 30 minutes to 3 hours with an
increase that occurs during the intervention process (1.02%).
Abstrak:
Latar Belakang: Kelahiran bayi prematur dari 184 negara di dunia mengalami
peningkatan berkisar 5% hingga 18%. Jumlah kematian bayi prematur sebanyak
35,9% berasal dari gangguan sistem pernapasan dengan 30% merupakan
penurunan saturasi oksigen (SaO2). Sehingga diperlukan intervensi untuk
meningkatkan saturasi oksigen dengan memberikan posisi pronasi kepada bayi
prematur. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui adanya pengaruh posisi pronasi
terhadap saturasi oksigen bayi Iahir prematur di ruang NICU. Metode Penelitian:
penelitian ini menggunakan metode Literature Reviewd engan pencarian sumber
database Perpusnas, Pubmed dan Google Scholar dari 2015-2021 dengan dengan
kata kunci bayi prematur, saturasi oksigen, hemodinamik, posisi pronasi. Hasil:
Berdasarkan hasil review terhadap 10 jurnal didapatkan bahwa pemberian posisi
pronasi dapat meningkatkan dan menstabilkan saturasi oksigen. Kesimpulan:
posisi pronasi dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan serta
menstabilkan saturasi oksigen pada bayi prematur, pemberian posisi pronasi
diberikan pada bayi prematur ketika saturasi oksigen bayi prematur 90 persen
dengan lama pemberian intervensi posisi pronasi selama 30 menit hingga 3 jam
dengan peningkatan yang terjadi selama proses intervensi yaitu 1,02%.
Penulis Korespondensi: Cara Mengutip:
Kartika Ulfa Alfiyah K.U. Alfiyah, S. Romadoni, & A. Rahmani, “Pengaruh
Prodi S1 Keperawatan, Posisi Pronasi Terhadap Saturasi Oksigen pada Bayi
Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Prematur: Literature Review”, Indonesia. J. Heal. Sci.,
Muhammadiyah, vol. 6, no. 1, pp. 8-16, 2022.
Palembang, Indonesia
Email: kartikaulfa33@gmail.com
journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 1, Maret 2022, Hal. 8-16
PENDAHULUAN
Prematur menurut World Health Masalah yang sering terjadi pada bayi
Organization (WHO) sebagai bayi yang prematur dan memiIiki berat badan yang
Iahir hidup sebeIum 37 minggu kehamiIan kurang adalah imaturitas system organ pada
berakhir. Data (WHO, 2019) menyebutkan bayi seperti imaturitas pada sistem
dan memperkirakan bahwa setiap tahunnya pernafasan, system kardiovaskuler, sistem
akan meningkat jumIah bayi yang Iahir susunan syaraf pusat, hematologi,
prematur, dari 184 negara di dunia tingkat gastrointestinaI, ginjaI dan termoreguIasi.
keIahiran prematur berkisar dari 5% hingga Adanya imaturias organ pernafasan
18% [1]. mengakibatkan gangguan pernafasan pada
Data (Rakerkesnas, 2019) menyebut- bayi yang sering terjadi pada bayi prematur
kan kematian neonatal ditahun 2017 adaIah asfiksia, keadaan ini merupakan
sebanyak 72.000 kasus, saIah satu kondisi yang terjadi ketika bayi tidak
penyebab kasus kematian neonataI yang mendapat cukup oksigen seIama proses
paIing banyak adaIah akibat dari BBLR keIahiran. Asfiksia pada bayi merupakan
(Berat Bayi Lahir Rendah) dan Prematur keadaan darurat neonataI karena
19% dari jumIah kematian pertahunnya di menyebabkan hipoksia (penurunan supIai
Indonesia. Penyabab kematian bayi tersebut oksigen ke otak dan jaringan) dan
berasal dari gangguan sistem pernapasan kerusakan otak atau mungkin kematian jika
(35,9%) dengan saturasi oksigen yang tidak dikelola dengan benar [13].
menurun pada 30% kelahiran bayi Adanya surfaktan banyak diproduksi
premature Riset Kesehatan Dasar [12]. sehingga menyebabkan bayi mudah
Pada jumIah data keIahiran prematur mengalami gangguan pada sistem
di Provinsi Sumatera Selatan, menyebutkan pernafasan, penyakit gangguan sistem
bahwa Angka Kematian Bayi yang pernafasan ini sering disebut dengan
diIaporkan di Sumatera SeIatan Tahun Respirasi Distres Syndrom (RDS). GejaIa
2016 adaIah 3,7 per 1000 KH. Kasus ini ini terdiri dari nafasyang cepat dan sesak
terdiri dari jumIah Kematian Bayi sebanyak frekuensi pernafasan Iebih dari 60 kaIi
8 kematian bayi dari 29.011 atau 0,28 per permenit, sianosis, merintih dan keIainan
1000 KH. Penyebabnya yaitu BBLR dan otot-otot pernafasan pada saat inspirasi. [6]
prematur, down syndrome, infeksi Pada dasarnya penatalaksanaan pada
neonatus, perdarahan intrakranial, sianosis, bayi gangguan sistem pernafasan dapat
keIainan jantung dan Iainnya. dibantu dengan ventilasi mekanik.
Persalinan prematur merupakan VentiIasi mekanik dapat Iepas jika bayi
persaIinan yang terjadi sebeIum usia dikatakan stabiI dengan indikator tanpa
kehamiIan 37 minggu (antara 20-37 sesak, saturasi daIam batas normaI, serta
minggu). Bayi yang diIahirkan memiIiki bernafas secara spontan [7].
risiko kematian yang Iebih tinggi, risiko Posisi pronasi adaIah meneIungkup-
penyakit, disabiIitas daIam haI motorik kan bayi sehingga lutut fIeksi dibawah
jangka panjang, kognitif, visuaI, abdomen, sedangkan posisi supine
pendengaran, sikap, emosi sosiaI, berIawanan dengan posisi pronasi, posisi
kesehatan, dan masaIah pertumbuhan jika supine merupakan posisi terIentang posisi
dibandingkan dengan bayi normaI [16]. ini hanya sering digunakan pada bayi
Bayi sangat beresiko mengalami normaI sehingga posisi pronasi Iebih di
infeksi dan komplikasi, untuk itu bayi rekomendasikan untuk bayi BBLR [8].
BBLR perIu mendapatkan perawatan yang Posisi Pronasi berdasarkan hasil
intensif. ApabiIa tidak terjadi kompIikasi, penelitian Miller-Barmak et al., (2020)
maka bayi BBLR biasanya dapat tumbuh menyebutkan bahwa percenotafgtieme
dan berkembang secara normal [13]. yang dihabiskan di Sp yang lebih rendah 2
9
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 1, Maret 2022, Hal. 8-16
Kadar O, di bawah 80% dan 90%, lebih matur didiskuaIifikasi. Metode pencarian
tinggi di sup poinseition, dan waktu yang jurnal menggunakandatabase elektronik
dihabiskan di SpO2 di atas 94% lebih seperti Google Scholar, Pubmed, Proquest,
tinggi pada posisi tengkurap. Tidak ada dan Science Direct. Dengan kata kunci
perbedaan yang cukup signifikan 9 dalam pencarian Posisi Pronasi, Bayi Prematur,
waktu yang dihabiskan di Sp2O 90-94% Saturasi Oksigen, Hemodinamik. Artikel
sebelum dan sesudah perubahan posisi. yang didapatkan sebanyak 10 artikel,
Timetipnetnhe SpO yang berbeda 2 rentang artikel full text dan dipublikasikan dari
sebelum dan setelah perubahan posisi tahun 2015-2021.
adalah sho nwFnigiure 2. Menganalisis
ketiga posisi per bayi kami menemukan HASIL DAN PEMBAHASAN
tren peningkatan ketidakstabilan selama Penilitian 9 dari 10 jurnal yang ada
posisi terlentang berlangsung, meskipun itu menyebutkan bahwa posisi pronasi
tidak mencapai signifikansi statistik (p = berperan dalam peningkatan status saturasi
0,06). Selain itu, bayi yang memulai oksigen bayi prematur dengan waktu yang
dengan posisi terlentang, menghabiskan berbeda-beda, peningkatan ini terjadi pada
lebih sedikit waktu di dalamnya SpO2 ≤ mulai dari menit ke 30 sampai jam ke 3
80% (p = 0,012), p9O4% (p = 0,002) saat pemberian intervensi posisi pronasi.
ditempatkan pada posisi tengkurap. Dengan adanya penelitian-penelitian dan
juga hasil tersebut maka posisi pronasi
METODE PENELITIAN dapat digunakan sebagai intervensi
Metode yang digunakan untuk tambahan yang dapat diberikan kepada bayi
menyusun literature review yaitu prematur dalam masa kehidupannya 0-28
menggunakan electronic data base. Kriteria hari. Sedangkan 1 jurnal yang tidak
JurnaI yang di pakai yaitu: menyebutkan peningkatan saturasi oksigen
1) JurnaI 5 tahun kebeIakang (jurnaI dari melainkan hasil jurnal tersebut
2015-2020) perubahannya tidak terlalu signifikan
2) Subjek peneIitian bayi premature seperti hasil jurnal yang lainnya.
dengan berat 500 gram-2400 gram Berdasarkan hasil dari seluruh jurnal
3) Subjek penelitian terpasang ventilasi menyebutkan intervensi diberikan
mekanik memberikan efek berupa meningkatnya
4) Tindakan yang diberikan pemberian volume oksigen dalam darah, kondisi ini
posisi pronasi dan quarter prone terjadi ketika posisi bayi menghadap ke
kepada bayi prematur bawah maka akan ada tekanan terhadap
5) JurnaI membahas tentang posisi kerja paru-paru. Paru-paru akan bekerja
pronasi terhadap status saturasi untuk memaksimalkan oksigen di dalam
oksigen darah, proses ini akan di bantu dengan alat
6) JurnaI yang di pakai pubIikasi asIi ventilator mekanik. Adapun keseluruhan
ArtikeI yang terpiIih harus sesuai penelitian disepakati bahwa posisi pronasi
dengan kriteria inkIusi. ArtikeI yang tidak memberikan efek yang besar untuk
terkait dan tidak berkaitan dengan posisi meningkatkan saturasi oksigen dan angka
pronasi yang diberikan kepada bayi pre- harapan hidup bayi prematur.
10
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 1, Maret 2022, Hal. 8-16
11
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 1, Maret 2022, Hal. 8-16
6. Puji Lestari, Quarter Turn Bertujuan untuk Pre 20 bayi Bayi prematur diberikan Hasil analisis statistik
et al, (2018) From Prone mengidentifikasi experiment premature posisi pronasi dan menunjukkan nilai median
Position efektivitas with one dipertahankan dalam SaO2 sebelum pemberian
Increases seperempat group pre posisi ini selama 2 jam posisi quarter turn from
Oxygen putaran dari and posttest sebelum saturasi oksigen prone sebesar 94%, setelah
Saturation In rawan posisi design diukur sekali lagi. Semua 2 jam pemberian posisi
Premature dalam ini sebelum dan sesudah quarter turn from prone
Babies With meningkatkan pengukuran dicatat terjadi peningkatan saturasi
Respiratory saturasi oksigen di dengan baik. oksigen dengan nilai
Distress antara bayi median sebesar 96,5%
Syndrome prematur dengan artinya skornya naik 2,5
Respiratory lebih tinggi sebelum
Distress Syndrom dilakukan intervensi. Hasil
signifikansi sebesar 0,000
(p value < 0,05) yang
berarti terdapat pengaruh
yang signifikan pemberian
posisi quarter turn from
prone terhadap saturasi
oksigen pada bayi prematur
dengan RDS.
7. Shepherd et Effects of Prone Untuk mengetahui Desain 65 bayi dipelajari setiap minggu Hasil penelitian ini
al, (2018) Sleeping on pengaruh tidur penelitian prematur sampai keluar dalam melihatkan bahwa SaO2
Cerebral rawan terhadap pre and post posisi tengkurap dan pada bayi prematur lebih
Oxygenation in oksigenasi otak test terlentang selama aktif. tinggi pada saat posisi
Preterm Infants pada bayi dan tidur nyenyak. Indeks pronasi dengan p < 0,05.
prematur di unit oksigenasi jaringan
perawatan intensif serebral (TOI) dan
neonatal. saturasi oksigen arteri
(SaO2) dicatat. Ekstraksi
jaringan fraksional
serebral (CFOE) dihitung
sebagai CFOE = (SaO2 -
TOI) / SaO2.
8. Utario et al, The Quarter untuk menguji randomized 15 bayi Sekelompok 15 bayi Hasil penelitian ini
(2017) Prone Position pengaruh kuartal controlled prematur prematur menerima CPAP menunjukkan terdapat
Increases tersebut posisi trial with dipilih, dan pengacakan perbedaan yang signifikan
Oxygen tengkurap pada crossover alokasi dilakukan untuk antara saturasi oksigen pada
Saturation in status oksigenasi design membagi responden bayi prematur yang
Premature bayi prematur menjadi kelompok menggunakan CPAP pada
Infants Using menggunakan intervensi (triwulan kelompok rawan
Continuous CPAP. rawan) atau kelompok seperempat dibandingkan
12
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 1, Maret 2022, Hal. 8-16
13
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 1, Maret 2022, Hal. 8-16
Berdasarkan 10 jurnal yang ada dan kurangnya masa gestasi pada bayi prematur
telah direview, 10 jurnal yang ada yang menyebabkan organ pernapasan
menyebutkan bahwa posisi pronasi kurang sempurna.
berperan untuk meningkatkan kadar Penelitian pemberian posisi pronasi
Saturasi Oksigen bayi prematur, berdasarkan jurnal menurut Apriliawati,
peningkatan yang dihasilkan sangat (2016) yang menyebutkan bahwa hasil
membantu meningkatkan saturasi oksigen analisis yang dilakukan dengan metode
dan juga mempertahankan saturasi oksigen. Quasy eksperimental dengan control group
Menurut jurnal Oktariani, et al (2019) pre test-post test design, pada 110 bayi
dengan metode quasi eksperimental dengan prematur diberikan tindakan sebelum dan
design one groupnya menyatakan adanya sesudah posisi pronasi dilakukan selama 3
perubahan yang terjadi ketika bayi jam dengan pemantauan 30 menit pertama,
premature di berikan intervensi posisi kemudian 1 jam pertama dan 1,5 jam
pronasi yang terjadi adalah skor frekuensi kedua. Pelaksanaan ini dilakukan hanya
saturasi oksigen sebelum dilakukannya satu kali perlakuan atau 1x3jam.Selama
intervensi yaitu dengan rata-rata 94,00 %, dilakukan intervensi dilakukan pemantauan
standar deviasi 1,114, dan skor terendah dengan monitoring yang ketat untuk
92% serta skor tertinggi 96%. Rata-rata menghindari terjadinyan resiko seperti
skor saturasi oksigen sesudah dilakukan ekstubasi spontan, penekanan pada area
posisi pronasi 96,87%, standar deviasi tertentu dan resiko lainnya.
1,074, skor terendah 95% dan untuk skor Pemberian posisi pronasi atau posisi
teringginya 99%. tengkurap ini sudah menjadi bahan
Penelitian yang dilakukakan oleh penelitian sejak lama, hal ini menyebutkan
Anggraeni, (2019) dengan menggunakan bahwa posisi pronasi yang diberikan pada
metode penelitian kualitatif quasi bayi prematur meningkatkan keluaran
eksperimental, menyebutkan hasil yang klinis berupa peningkatan fungsi paru
sangat signifikan pada perubahan status dengan optimalisasi strategi pernapasan
saturasi oksigen pada bayi prematur, melalui positioning pada bayi prematur
hasilnya menyebutkan diberinya posisi yang sedang dirawat di unit khusus maupun
pronasi berdampak pada saturasi oksigen intensif yang ditunjukkan dengan pe-
yang awalnya rerata 92,87 secara bertahap ningkatan SaO2 dan volume tidal lebih
meningkat menjadi 96,46 pada 1 jam tinggi daripada posisi yang lain. Selain itu
pertama dan 97,25 pada 2 jam pertama posisi pronasi juga terbagi menjadi 2 yaitu
dengan deviasi yang semakin kecil. pronasi dan semi pronasi, pada dasarnya
Saturasi oksigen normal berkisar 90-98%. quarter turn atau semi prone dari posisi
Pemantauan saturasi oksigen diperlukan tengkurap dan pronasi memiliki proses
untuk mencegah terjadinya retinopathy fisiologis yang serupa.
pada bayi prematur. Oksigen sebaiknya Penelitian yang dilakukan, penelitian
diberikan jika saturasi oksigen dibawah dengan menggunakan metode pre
90% [15]. experiment with one group pre and post
Bayi prematur akan mendapatkan test design yang dilakukan Puji, (2018)
perawatan dengan menggunakan alat yaitu mendapatkan hasil persentase saturasi
ventilasi mekanik yang merupakan upaya oksigen pada bayi prematur dengan RDS
bantuan napas dengan menggunakan alat sebelum intervensi seperempat putaran dari
bantu napas mekanik atau ventilator, alat rawan adalah 89-96% dengan median 94%.
ini sebagai penganti fungsi pompa dada Ada 2 responden dengan saturasi oksigen
yang mengalami kelelahan atau kegagalan 89%. Responden pertama lahir pada usia
[3]. Bayi prematur akan terpasang kehamilan 35 minggu dengan berat badan
ventilator mekanik pda minggu pertama lahir 1.900 gram, dan memiliki RDS
kelahirannya, hal ini disebabkan karena sedang. Responden yang lain lahir pada
14
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 1, Maret 2022, Hal. 8-16
usia kehamilan 36 minggu dengan berat setelah perubahan posisi adalah shonw
badan lahir 1600 gram, dan memiliki RDS Fnigiure 2. Menganalisis ketiga posisi per
sedang. Salah satu dalam kriteria kecil bayi kami menemukan tren peningkatan
untuk minggu gestasi karena berat lahirnya ketidakstabilan selama posisi terlentang
turun dalam persentil 10 (skala Lubchenco) berlangsung, meskipun itu tidak mencapai
yang kecil dibandingkan dengan minggu signifikansi statistik (p= 0,06). Selain itu,
gestasi. bayi yang memulai dengan posisi
Penelitian yang telah di review terlentang, menghabiskan lebih sedikit
menyebutkan bahwa ada perbedaan waktu di dalamnya SaO2 ≤ 80% (p =
signifikan antara posisi pronasi dan posisi 0,012), p9O4% (p = 0,002) saat
yang lainnya dalam perubahan tingkat ditempatkan pada posisi tengkurap. Hasil
saturasi oksigennya. Sampel bayi prematur study yang dilakukan oleh Elsagh, (2016)
dengan kriteria yang sama yaitu berat menunjukkan bahwa SaO2 berubah seiring
badan bayi berkisaran pada 500–2400 waktu (p = 0,02) dan ada perbedaan yang
gram, memakai ventilator mekanik dan signifikan antar kelompok (p < 0,001).
diberikan intervensi posisi pronasi. Pada Hasil dari SaO2 juga serupa. Hasil
salah satu jurnal penelitian yang dipakai penelitiannya menunjukkan bahwa pijat
menyebutkan bahwa selain perubahan dan posisi tengkurap sama-sama
saturasi oksigen pada bayi premature mengurangi HR dan meningkatkan SaO2.
terdapat perubahan tingkat kenyamanan Smith mempelajari efek pijat pada respons
dan juga kualitas tidur dari bayi prematur. vagal dan melaporkan hasil yang sama,
Hal ini seiiring dengan penelitian yang dari penelitian yang dilakukan oleh Elsagh,
jurnal penelitian yang menggunakan (2016) menggunakan metode penelitian
metode pre and post test yang dilakukan Bayi secara acak ke setiap kelompok (total
Sarwo, (2016) SaO yang lebih tinggi 2 tiga kelompok), melalui perhitungan acak.
dalam posisi tengkurap dengan p < 0,05 Kriteria inklusi adalah bayi yang sadar, usia
yaitu p = 0,02. Sebaliknya, tidak kehamilan 34-37 minggu, berat badan lebih
ditemukannya perbedaan CFOE terkait dari 1500 gram, diberi ASI, kebutuhan
posisi sampai minggu kelima kehidupan rawat inap minimal satu minggu, diagnosis
pada bayi yang sangat prematur. Selain itu, primer.
CFOE (Ekstraksi jaringan fraksional
serebral) lebih tinggi pada bayi yang lahir KESIMPULAN
dengan GA lebih rendah selama 2 minggu Berdasarkan hasil literatur review
pertama kehidupan, tetapi perbedaan ini yang telah dilakukan maka penulis dapat
mencapai signifikansi statistik hanya pada menarik kesimpulan bahwa posisi pronasi
posisi tengkurap. memberikan pengaruh terhadap peningkat-
Hasil penelitian Mc.Auley, (2012) an serta menstabilkan saturasi oksigen pada
dengan menggunakan metode penelitian bayi prematur, pemberian posisi pronasi
prospective cross observational study, diberikan pada bayi prematur ketika
menyebutkan bahwa percenotafgtieme saturasi oksigen bayi prematur 90 persen
yang dihabiskan di Sa yang lebih rendah 2 dengan lama pemberian intervensi posisi
Kadar O, di bawah 80% dan 90%, lebih pronasi selama 30 menit hingga 3 jam.
tinggi di sup poinseition, dan waktu yang Peningkatan saturasi oksigen pada bayi
dihabiskan di SaO2 di atas 94% lebih tinggi prematur ketika diberikan intervensi posisi
pada posisi tengkurap. Tidak ada perbedaan pronasi dapat terlihat dari pada status
yang cukup signifikan 9 dalam waktu yang saturasi oksigen bayi prematur yang
dihabiskan di SaO2 90-94% sebelum dan meningkat dari 89% menjadi 96% hingga
sesudah perubahan posisi. Time tipnetnhe 98%, artinya peningkatan yang terjadi
SaO2 yang berbeda 2 rentang sebelum dan selama proses intervensi yaitu 1,02%.
15
Indonesian Journal for Health Sciences Vol. 6, No. 1, Maret 2022, Hal. 8-16
16