Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Usia kehamilan merupakan salah
satu indikator penting bagi kelangsungan
hidup janin dan kualitas hidupnya.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
hari pertama haid terakhir. Pada usia
kehamilan yang cukup bulan organ organ
janin telah berkembangan dengan baik
sehingga janin yang akan di lahirkan telah
siap hidup di luar uterus. Upaya
kelangsungan hidup, perkembangan dan
peningkatan kualitas anak berperan penting
sejak masa dini kehidupan, yaitu masa
dalam kandungan, bayi dan balita, untuk
masa depan Indonesia yang lebih baik
dimasa mendatang.
Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menyatakan bahwa bayi prematur adalah
bayi yang lahir pada usia kehamilan 37
Minggu atau kurang. Kelangsungan hidup
bayi prematur di luar uterus sangat rentan
mengalami
komplikasi
seperti
termoregulator,
masalah
paru,
gastrointestinal, hati, maupun ginjal karena
organ pada bayi prematur belum matang
dengan sempurna. Neonatus prematur
membutuhkan oksigen tiga kali lebih
banyak dibandingkan dengan bayi yang
cukup umur, karena pusat pernafasan
belum
sempurna.
Bayi
prematur
memerlukan pemberian makanan yang
khusus dengan alat penetes obat atau pipa,
karena refleks menelan dan menghisap
yang lemah. Kehangatan bayi prematur
harus diperhatikan diperlukan peralatan
khusus untuk memperoleh suhu yang
hampir sama dengan suhu dalam rahim.
Persalinan prematur merupakan hal yang
berbahaya karena berakibat meningkatkan
kematian perinatal sebesar 65% - 75%,
umumnya berkaitan dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) dan asfiksia
(Nugroho, 2012).
BBLR merupakam bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 2500 gram
11
12
macam
problematika pada derajat prematuritas,
adalah:
a. Bayi
yang
sangat
preamatur
(extremely prematur) 24 30 minggu
Bayi dengan masa gestasi 24 27
minggu masih sangat sukar hidup
terutama di negara yang belum atau
sedang berkembang. Bayi denga
masa gestasi 28 30 minggu masih
mungkin
dapat
hidup
dengan
perawatan yang sangat intensif
(perawatan yang sangat terlatih dan
menggunakan alat alat canggih),
agar dicpai hasil yang optimal.
b. Bayi
derajat prematur sedang
(moderately prematur) 31 36
minggu
Pada golongan ini kesanggupan untuk
hidup jauh lebih baik dari golongan
pertama dan gejala sisa yang dihadapi
di kemudia hari, jauh lebih ringan asal
saja pengelolaan terhadap bayi itu
betul betul intensif.
c. Barderlain prematur
Masa gestasi 37 38 minggu.
Bayi ini mempunyai sifat sifat prematur
dan matur. Akan tetapi sering timbul
probelematika seperti yang dialami bayi
prematur, misalnya sindroma gangguan
pernapasan, hyperbilirunemia, daya isap
yang lemah dan sebagainya, sehingga bayi
ini diawasi dengan seksama. Dari sekian
banyak gejala gejala yang dialami oleh
neonatus prematur, gejala yang sering
muncul dan sering dijadikan patokan dalam
praktik di lapangan yaitu berat badan
kurang dari 2500 gram, gerakan kurang
aktif, umur kehamilan kurang dari 37
Minggu dan ditemukan kulit tipis dan
transparan.
Metode
Metode asuhan kebidanan pada
neonatus PA yaitu menggunakan metode
SOAP. Dari data subjektif dan objektif
yang didapat maka dapat dibuat suatu
analisa yaitu neonatus prematur umur 1 hari
dengan BBLR dan asfiksia sedang.
13
14
memberikan
penyuluhan
mengenai
pencegahan dan perawatan neonatus
prematur. Pelayanan yang diberikan sudah
baik, diharapkan untuk tetap menjaga dan
lebih meningkatkan mutu pelayanan dalam
melakukan asuhan pada neonatus agar
dapat mempercepat proses penyembuhan
khususnya pada neonatus prematur dengan
BBLR dan asfiksia sedang.
Daftar Pustaka
BKKBN. 2013. Memprihatinkan, 80.000
bayi baru lahir meninggal.
Available
online
:
http://www.bkkbn.go.id/ViewBerit
a.aspx?BeritaID=748
diakses
tanggal 30 Januari 2014.
Kepmenkes,
RI.
2010.
Permenkes
Indonesia
tentang
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Available
online
:
http://ummukautsar.wordpress.co
m diakses tanggal 10 Februari
2014.
Maryinani, Anik dan Puspita, Eka. 2013.
Asuhan
Kegawatdaruratan
Maternal & Neonatal. Jakarta:
CV. Trans Info Media.
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2008. Gawat
Darurat Obstetri Ginekologi.
Jakarta: EGC.
Markum, A.H. 2004. Ilmu Kesehatan Anak.
Jilid 3. Jakarta: EGC.
Nugroho, Taufan. 2012. Obstetri dan
Ginekologi. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Nurasiah, dkk. 2012. Asuhan Persalinan
Normal Bagi Bidan. Bandung: PT
Refika Aditama.
Nursalam. 2009. Proses dan Dokumentasi
Keperawatan : Konsep dan
Praktik. Jakarta: Salemba Medika.