Professional Documents
Culture Documents
2089-7669
ABSTRAC
8
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669
Dan 2009 sebesar 10,37/1.000 kelahi- semakin menurun dari tahun 2010 -
ran hidup meningkat bila dibandingkan 2012 sudah ada penurunan namun
tahun 2008 sebesar 9,71/1000 kelahiran angka ini masih tinggi bila diban-
hidup (buku saku kesehatan, 2012). dingkan dengan target MDGS seba-
Jawa Tengah menempati urutan ke tiga nyak 23 kematian per 1000 kelahiran
dari 33 provinsi di Indonesia dengan hidup.
Angka Kematian Bayi terendah, setelah Angka prematuritas dan postma-
DIY, dan Aceh (Profil Kesehatan RI, tur di RSUD Temanggung pun me-
2012). ngalami penurunan sebanding dengan
Adapun penyebab kematian peri- AKB yaitu pada tahun 2010 kejadian
natal adalah kelainan kongenital, pre- bayi prematur sebanyak 101(8,7%),
maturitas, trauma persalinan, infeksi, dan angka postmatur sebanyak 79
gawat janin dan asfiksia neonatorum. (6,9%) tahun 2011 bayi prematur
Terjadinya gawat janin di sebabkan sebanyak 93 (5,3%) dan untuk bayi
oleh induksi persalinan, infeksi pada postmatur sebanyak 222 (12,7%), tahun
ibu, perdarahan, insufisiensi plasenta, 2012 dari 2071 total kelahiran baik
prolapsus tali pusat, kehamilan dan rujukan maupun non rujukan, didapati
persalinan preterm dan postterm manu- angka kelahiran prematur sebanyak 109
aba (2007). atau sebanyak 5,3 % dari total kela-
Kabupaten Temanggung, meru- hiran dan angka kelahiran postmatur
pakan salah satu kabupaten di wilayah sebanyak 296 (14,3%). (laporan tahun-
Jawa Tengah yang menduduki pering- an Rumah Sakit, 2012).
kat ke 7 dari 35 kabupaten/ kota di Angka angka bayi prematur dari
Jawa Tengah dengan tingkat kematian tahun 2010 dibandingkan tahun 2011
perinatal tertinggi (buku saku kese- mengalami penurunan sebanyak 3,3%.
hatan, 2012). Dan bila dibandingkan tahun 2012
Data yang didapat dari Dinas angka kejadianya mengalami pening-
Kesehatan Kota Temanggung, Angka katan sebanyak 8 kasus namun dengan
Kematian Bayi di Temanggung pada presentase yang tetap. Untuk angka
tahun 2010 sebesar 15,55 , tahun 2011 kejadian postmatur di RSUD Temang-
sebesar 17,53 per 1000 kelahiran hidup gung di tahun 2010 sampai tahun 2011
dan data terakhir pada tahun 2012 se- terus mengalami kenaikan sebesar
besar 12,2. ( Profil kesehatan Temang- 5,8%, dan tahun 2011 sampai tahun
gung, 2012 ). Ini berarti bahwa Angka 2012 kembali mengalami peningkatan
Kematian Bayi di Temanggung pada sebanyak 1,5% .
tahun 2010-2011 mengalami pening Bayi premaur dan postmatur le-
katan 1,98 %. Namun tahun 2012 bih rentan terhadap masalah yang
angka kematian bayi mengalami pe- menyebabkan kematian neonatal. Se-
nurunan sebanyak 5,33% dari tahun perti Asfiksia yang dapat dinilai de-
sebelumnya. Tahun 2010 angka kema- ngan skor Apgar. Selain itu bayi
tian sebanyak 60,1/1000 kelahiran prematur rentan terjadi Infeksi dan
hidup, tahun 2011 sebanyak 51,9/1000 Hipotermi akibat kesulitan memper-
kelahiran hidup dan tahun 2012 seba- tahankan suhu tubuh (Kosim, 2009).
nyak 29,9/1000 kelahiran hidup. Dili- Faktor yang mempengaruhi apgar skor
hat dari data tersebut angka kematian diantaranya adalah kondisi bayi. Menu-
bayi di RSUD Temanggung cenderung rut Danuatmadja (2003), nilai apgar
9
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669
10
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669
11
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669
12
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669
witney karena data berdistribusi tak sedang/ ringan yang jumlahnya sema-
normal. kin mengelami penurunan seiring
dengan bertambahnya mengalami ber-
Tabel 1.3
uji perbandingan antara apgar skor bayi tambahnya menit kehidupan. Hal ini
prematur dan bayi postmatur juga menandakan bahwa tindakan
resusitasi yang dilakukan oleh tenaga
Apgar 1 Apgar 2 Apgar 3 kesehatan berespon dengan baik
sehingga terjadi kenaikan nilai apgar.
Mann-
59.500 46.500 76.000 Menurut teori pengertian bayi
Whitney U
Wilcoxon W 212.500 199.500 229.000 prematur adalah bayi yang lahir dari
Z -3.187 -3.637 -2.751 persalinan dengan umur kehamilan 20-
Asymp. Sig. 37 minggu dihitung dari hari pertama
.001 .000 .006
(2-tailed)
Exact Sig.
haid terakhir (Prawirohardjo,2008).
[2*(1-tailed .001a .000a .010a Dari hasil observasi nilai apgar pada
Sig.)]
bayi prematur didapatkan angka yang
rendah pada aspek pernafasan pada saat
Berdasarkan tabel 1.3 dapat kita dilakukan penilaian apgar. Akibat
lihat nilai p value pada menit pertama prematuritas ini, banyak bayi prematur
sebesar 0,001 ≤α 0,05 ini berarti Ho yang mengalami kesulitan dalam me-
ditolak dan Ha diterima dimana dapat ngembangkan paru dan kerja per-
disimpulkan ada perbedaan nilai apgar nafasan amat meningkat karena sin-
skor bayi yang lahir prematur dengan drom gawat nafas ideopatik. Gerakan
bayi yang lahir postmatur pada menit pernafasan juga berfariasi yang tampak
pertama. pada pola pernafasan periodik yang
p value pada menit kelima dapat menimbulkan masalah bila me-
sebesar 0,006 ≤α 0,05 ini berarti Ho njurus pada serangan apneu yang lama.
ditolak dan Ha diterima dimana dapat Selain pada aspek pernafasan,
disimpulkan ada perbedaan nilai apgar nilai yang rendah pada saat obserfasi
skor bayi yang lahir prematur dengan nilai apgar bayi prematur juga terdapat
bayi yang lahir postmatur pada menit pada aspek tonus otot. Sesuai dengan
kelima. teori dalam Behrman, et al. 2000, Bayi
p value pada menit kesepuluh prematur cenderung memiliki apgar
sebesar 0,001 ≤α 0,05 ini berarti Ho skor yang lebih rendah daripada bayi
ditolak dan Ha diterima dimana dapat cukup bulan karena imaturitas
disimpulkan ada perbedaan nilai apgar neurologis mempengaruhi tonus otot,
skor bayi yang lahir prematur dengan sehingga memperlambat refleks dan
bayi yang lahir postmatur pada menit warna merah kebiruan pada kulit.
kesepuluh. Selain itu nilai apgar dipengeruhi juga
Berdasarkan hasil penelitian oleh infeksi, malformasi kongenital,
terhadap bayi prematur yang lahir di sedasi dan analgesi ibunya.
RSUD Temanggung pada bulan Juni- Kegagalan perbafasan pada bayi
Juli 2013, didapatkan nilai apgar pada prematur berkaitan dengan defisiensi
menit pertama menit ke lima dan pada kematangan surfaktan pada paru- paru
menit ke sepuluh menggalami per- bayi. Bayi prematur mempunyai karak-
baikan ini terlihat dari banyaknya bayi teristik yang berbeda secara anatomi
yang mengalami asfiksi berat, dan maupun fisiologi jika dibandingkan
13
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669
dengan bayi cukup bulan. Karakteristik 1. Bayi prematur pada menit pertama
yang mendukung rendahnya nilai apgar paling banyak adalah bayi dengan
pada bayi prematur adalah, kurangan katgori penggolongan asfiksia se-
surfaktan pada paru-paru sehingga dang/ringan yaitu sebanyak 41,2%,
menimbulkan kesulitan pada saat ven- 2. Bayi postmatur klasifikasi apgar
tilasi ini dikarenakan perkembangan pada menit pertama yang paling
otak yang imatur sehingga kurang- besar adalah normal sebanyak
kemampuan memicu pernafasan. Tonus 94,1%.
otot pada bayi prematur yang lemah 3. Ada perbedaan ada perbedaan nilai
sehingga sulit bernafas spontan. Bayi apgar skor bayi yang lahir prematur
prematur memiliki jaringan imatur, dengan bayi yang lahir postmatur
yang mudah rusak akibat kekurangan pada menit pertama, kelima dan
oksigen. kesepuluh. Perbedaan ini disebabkan
Dalam teori menurut Purnama- karena Kegagalan perbafasan pada
ningrum, 2010 bayi yang lahir kurang bayi prematur berkaitan dengan de-
dari 37 minggu cenderung mengalami fisiensi kematangan surfaktan pada
infeksi dikarenakan kulit yang tipis dan paru- paru bayi.
daya imaturitas yang terbatas, bayi
prematur lebih rentan terhadap infeksi SARAN
karena daya tahan yang lemah. Bayi Berdasarkan kesimpulan di atas
prematur sebelum 37 minggu keha- maka disarankan kepada:
milan merupakan salah satu faktor 1. Bagi petugas kesehatan
resiko terjadinya asfiksia pada bayi Hendaknya sebagai petugas kesehat-
baru lahir. Jadi terdapat hubungan yang an dapat sesegera mungkin mende-
erat antara persalinan preterm yang teksi adanya kegawatan janin saat
menyebabkan fungsi organ-organ ba- masih di dalam kandungan, sehingga
yi belum berbentuk secara sempurna, pasien dapat memperoleh perto-
kegagalan bernafas pada bayi prematur longan yang lebih cepat yang dapat
berkaitan dengan defisiensi kema- memperbesar kemungkinan hidup
tangan surfaktan pada paru-paru bayi. bayi, dengan mengoptimalkan kunju-
Bayi prematur mempunyai karak- ngan Ante Natal care. Selain itu
teristik yang berbeda secara anatomi petugas kesehatan hendaknya selalu
maupun fisiologi jika dibandingkan meningkatkan pengetahuan, dan ke-
dengan bayi cukup bulan salah satu terampilan terutama permasalahan
karakteristik bayi preterm ialah perna- kegawatdaruratan obstetri dan neo-
fasan tidak teratur dan dapat terjadi natologi dimana salah satunya ada
gagal nafas. penenganan asfiksia yang membu-
tuhkan kecepatan dan ketepatan da-
KESIMPULAN lam tindakan. Sebagai petugas ke-
Berdasarkan hasil penelitian yang sehatan juga jangan terlalu mela-
dilakukan di RSUD Temanggung bulan kukan intervensi yang berlebihan
Juni- Juli 2013 tentang perbandingan terutama bila bayi masih berada di
antara nilai apgar pada bayi prematur dalam kandungan karena dapat ber-
dengan bayi postmatur di RSUD dampak hingga bayi dilahirkan yang
Temanggung tahun 2012 dapat diambil ditandai dengan rendahnya nilai
kesimpulan sebagai berikut: apgar pada menit-menit pertama
14
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669
15
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669
16