You are on page 1of 9

JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.

2089-7669

PERBANDINGAN ANTARA NILAI APGAR PADA BAYI PREMATUR


DENGAN BAYI POSTMATUR DI RSUD TEMANGGUNG
TAHUN 2013

Endah Sulistyowati¹, Ngadiyono²


Endahsulistyowati99@gmail.com

ABSTRAC

Infant mortality incidence in Indonesia, 46% died during the BBL(WHO /


CHERG, 2010). Causes of perinatal mortality are congenital abnormalities,
prematurity, birth trauma, infection, fetal distress and neonatal asphyxia. Premaur
and postmature baby more prone to problems that cause neonatal mortality. Such
as asphyxia which can be assessed with the Apgar score.
The purpose of this research is to determine the ratio between Apgar score
postmature premature infants and infants at Waterford Regional Hospital 2013.
Penelitian year was conducted at Waterford Regional Hospital, using a cross-
sectional survey. The population in this study were pregnant women trimester II
and III examination at Waterford Regional Hospital. Sampling technique used
was nonprobability sampling with purposive sampling technique. The research
was done by observation with a check list.
The results showed no differences between preterm infants with Apgar
scores post-mature infants with p value of 0.001 ≤ α 0.05 in the first minute, five-
minute p value 0.006 ≤ α 0.05 and p value ≤ α tenth minute 0.001 0.05 this means
that Ho is rejected and Ha accepted where it can be concluded no difference in the
value of Apgar scores of babies born premature babies born with postmature the
first minutes,fifth and tenth.
From these results it is expected that Should a health care provider can
immediately detect the presence of gravity of the fetus while still in the womb, so
that patients can get help faster
Key Words : apgar skor, prematur, postmatur
¹, ² , civitas academika Jurusan Kebidanan, Poltekkes., Kemenkes., Semarang

Kematian perinatal merupakan ukuran Faktanya Angka Kematian Bayi


memberikan pelayanan obstetrik yang (AKB) di Indonesia masih tinggi dan
mencerminkan tingkat kesehatan mas- masih dibawah target MDG’s yaitu 23
yarakat suatu negara. Adapun penye- per 1000 kelahiran hidup, menurut
bab kematian perinatal adalah kelainan Survey Demografi Kesehatan Indone-
kongenital, prematuritas, trauma per- sia (SDKI) tahun 2012 mengestima-
salinan, infeksi, gawat janin dan asfiksia sikan AKB sebesar 10,75 per 1000
neonatorum. Terjadinya gawat janin di kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi
sebabkan oleh induksi persalinan, infeksi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2011
pada ibu, perdarahan, insufisiensi plasenta, sebesar 10,34/1000 kelahiran hidup,
prolapsus tali pusat, kehamilan dan per- meningkat bila dibandingkan dengan
salinan preterm dan postterm manuaba tahun sebelumnya yaitu tahun 2010
(2007). sebesar 10,62/1.000 kelahiran hidup.

8
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669

Dan 2009 sebesar 10,37/1.000 kelahi- semakin menurun dari tahun 2010 -
ran hidup meningkat bila dibandingkan 2012 sudah ada penurunan namun
tahun 2008 sebesar 9,71/1000 kelahiran angka ini masih tinggi bila diban-
hidup (buku saku kesehatan, 2012). dingkan dengan target MDGS seba-
Jawa Tengah menempati urutan ke tiga nyak 23 kematian per 1000 kelahiran
dari 33 provinsi di Indonesia dengan hidup.
Angka Kematian Bayi terendah, setelah Angka prematuritas dan postma-
DIY, dan Aceh (Profil Kesehatan RI, tur di RSUD Temanggung pun me-
2012). ngalami penurunan sebanding dengan
Adapun penyebab kematian peri- AKB yaitu pada tahun 2010 kejadian
natal adalah kelainan kongenital, pre- bayi prematur sebanyak 101(8,7%),
maturitas, trauma persalinan, infeksi, dan angka postmatur sebanyak 79
gawat janin dan asfiksia neonatorum. (6,9%) tahun 2011 bayi prematur
Terjadinya gawat janin di sebabkan sebanyak 93 (5,3%) dan untuk bayi
oleh induksi persalinan, infeksi pada postmatur sebanyak 222 (12,7%), tahun
ibu, perdarahan, insufisiensi plasenta, 2012 dari 2071 total kelahiran baik
prolapsus tali pusat, kehamilan dan rujukan maupun non rujukan, didapati
persalinan preterm dan postterm manu- angka kelahiran prematur sebanyak 109
aba (2007). atau sebanyak 5,3 % dari total kela-
Kabupaten Temanggung, meru- hiran dan angka kelahiran postmatur
pakan salah satu kabupaten di wilayah sebanyak 296 (14,3%). (laporan tahun-
Jawa Tengah yang menduduki pering- an Rumah Sakit, 2012).
kat ke 7 dari 35 kabupaten/ kota di Angka angka bayi prematur dari
Jawa Tengah dengan tingkat kematian tahun 2010 dibandingkan tahun 2011
perinatal tertinggi (buku saku kese- mengalami penurunan sebanyak 3,3%.
hatan, 2012). Dan bila dibandingkan tahun 2012
Data yang didapat dari Dinas angka kejadianya mengalami pening-
Kesehatan Kota Temanggung, Angka katan sebanyak 8 kasus namun dengan
Kematian Bayi di Temanggung pada presentase yang tetap. Untuk angka
tahun 2010 sebesar 15,55 , tahun 2011 kejadian postmatur di RSUD Temang-
sebesar 17,53 per 1000 kelahiran hidup gung di tahun 2010 sampai tahun 2011
dan data terakhir pada tahun 2012 se- terus mengalami kenaikan sebesar
besar 12,2. ( Profil kesehatan Temang- 5,8%, dan tahun 2011 sampai tahun
gung, 2012 ). Ini berarti bahwa Angka 2012 kembali mengalami peningkatan
Kematian Bayi di Temanggung pada sebanyak 1,5% .
tahun 2010-2011 mengalami pening Bayi premaur dan postmatur le-
katan 1,98 %. Namun tahun 2012 bih rentan terhadap masalah yang
angka kematian bayi mengalami pe- menyebabkan kematian neonatal. Se-
nurunan sebanyak 5,33% dari tahun perti Asfiksia yang dapat dinilai de-
sebelumnya. Tahun 2010 angka kema- ngan skor Apgar. Selain itu bayi
tian sebanyak 60,1/1000 kelahiran prematur rentan terjadi Infeksi dan
hidup, tahun 2011 sebanyak 51,9/1000 Hipotermi akibat kesulitan memper-
kelahiran hidup dan tahun 2012 seba- tahankan suhu tubuh (Kosim, 2009).
nyak 29,9/1000 kelahiran hidup. Dili- Faktor yang mempengaruhi apgar skor
hat dari data tersebut angka kematian diantaranya adalah kondisi bayi. Menu-
bayi di RSUD Temanggung cenderung rut Danuatmadja (2003), nilai apgar

9
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669

rendah dikarenakan janin memiliki umurnya. Insiden postmaturitas fetal


kelainan tubuh akibat gangguan selama pada kehamilan posmatur adalah 20%.
kehamilan, seperti prematur, bayi de- Pada bayi yang mengalami postmatur
ngan berat lahir rendah, atau bayi dari mengalami gangguan kesehatan yang
ibu yang memiliki kelainan. umumnya bertahan hingga 2 tahun.
Dalam Prawirohardjo (2008) me- Setelah usia 5 tahun data-data
nyatakan bayi yang lahir dari persa- tentang pertumbuhan, intelegensi
linan dengan umur kehamilan 20-37 dan kesehatan tidak berbeda dengan
minggu dihitung dari hari pertama haid hasil-hasil yang didapat pada anak
terakhir. Dalam Himpunan Kedokteran yang lahir aterm.
Fetomaternal POGI di Semarang Apgar Skor merupakan metode
(2005) menetapkan bahwa bayi praktis yang secara sistematis diguna-
prematur ada-lah bayi yang lahir dari kan untuk menilai bayi baru lahir
persalinan yang terjadi pada usia segera sesudah lahir, untuk mengi-
kehamilan 22-37 minggu. Dalam dentifikasi bayi yang memerlukan
Manuaba (2007) dije-laskan faktor resusitasi akibat asidosis hipoksi. Skor
penyebab kelahiran pre-matur adalah: yang rendah tidak selalu janin menga-
Faktor ibu, faktor janin dan faktor lami hipoksi asidosis. Keadaan umum
Plasenta. bayi dinilai satu menit setelah lahir
Dalam Prawirohardjo (2008) dengan menggunakan nilai apgar skor.
dijelaskan bayi postmatur adalah bayi Penilaian ini perlu untuk mengetahui
yang lahir dari usia kehamilan sampai apakah bayi menderita asfiksia atau
42 minggu (294 hari) atau lebih dihi- tidak (Nelson,2000).
tung dari Hari Pertama Haid Terakhir Penilaian dilakukan satu menit
menurut rumus Neegle dengan siklus setelah kelahiran, untuk memberi ke-
haid rata-rata 28 hari. Dalam Mosby sempatan untuk memulai perubahan.
(2009) bayi postmatur adalah bayi yang Penilaian berikutnya dilakukan pada
lahir dengan usia gestasi lebih dari 42 menit ke - 5 dan ke- 10. Penilaian
minggu dihitung dari HPHT tanpa dapat dilakukan lebih sering bila
memperhitungkan berat badan lahir. ada nilai yang rendah dan diperlukan
Dewasa ini banyak orang yang resusitasi, agar memperoleh indikasi
mendefinisikan postmaturitas sebagai efektifitas resusitasi yang digunakan
setiap kehamilan yang masih berlang- (Livingstone 2005).
sung sampai minggu ke-41 (morgan,
et.al,2009). Permasalahan yang sering METODE
dialami oleh bayi postmatur adalah Desain penelitian menggunakan
sebagai berikut: Sindrom imaturitas studi analitik yaitu penelitian yang
janin, distosia, anoksia sekunder akibat diarahkan untuk menjelaskan suatu ke-
insufisiensi plasenta. adaan atau situasi (Notoatmojo, 2010).
Dalam Oxorn & William (2010) Penelitian ini menggunakan pendekat-
disebutkan risiko yang terjadi pada an survey cross sectional, yaitu suatu
bayi postmatur/serotinus adalah seba- penelitian untuk mempelajari dinamika
gian kecil bayi postmatur nampak kolerasi antara faktor-faktor resiko
kecil, kurang gizi dan asfiksia sebagai dengan efek, dengan cara pendekatan,
akibat penurunan fungsi respirasi dan observasi atau pengumpulan data seka-
nutrisi pada plasenta yang bertambah

10
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669

ligus pada suatu saat (point of perbandingan (komparasi) dengan


approach) (Notoatmojo, 2010). menggunakan uji nonparametrik
Populasi pada penelitian ini ada- karena salah satu atau semua kelom-
lah seluruh bayi prematur dan postma- pok data berdistribusi tidak normal
tur yang lahir di RSUD Temanggung analisia bivariat yang digunakan
pada bulan Juni- Juli 2013, sebanyak adalah uji man-witney. Dalam uji
58 bayi. Sample adalah sebagian dari man-witney pembacaan α dapat
populasi yang terjangkau yang dapat dilihat dari Asymp.sig 2 tailed .
digunakan sebagai subjek penelitian
(Nursalam,2008). Pengambilan sample HASIL DAN PEMBAHASAN
didasarkan pada kriteria inklusinya
adalah bayi prematur dan bayi post- Nilai Apgar Pada Bayi prematur
matur tanpa memandang perlakuan Dari hasil penelitian pada bayi
yang diberikan pada ibu. Dan kriteria yang lahir selama bulan Juni-Juli 2013
eksklusinya adalah bayi yang dilahir- dengan kelahiran prematur pada apgar
kan secara sectio caesaria, gemeli dan skor menit pertama, kelima dan kese-
bayi yang mengalami kelainan konge- puluh maka dapat diuraikan sebagai
nital sehingga didapat sample sebanyak berikut:
sebanyak 34 bayi yang terdiri dari 17 Tabel 1.1 Penggolongan nilai Apgar
bayi prematur dan 17 bayi postmatur. bayi prematur bulan Juni-Juli 2013
Teknik pengambilan sample yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Penggol Apgar Apgar Apgar
ongan menit 1 menit 5 menit 10
probability Sampling yang digunakan nilai F % F % F %
Pada penelitian ini menggunakan tek- Apgar
Berat 4 23,5 1 5,9 0 0
nik acidental sampling, yaitu cara Sedang/r 7 41,2 2 11,8 1 5,9
ingan
pengambilan sample untuk tujuan ter-
Normal 6 35,3 14 82,4 16 94,
tentu (Hidayat,2007). 1
Jumlah 17 100 17 100 17 100
a. Analisis Univariat bertujuan untuk
menjelaskan atau mendiskripsikan Berdasarkan tabel 1.1 diketahui
setiap variabel penelitian (Notoat- bahwa dari 17 bayi prematur yang lahir
mojo,2010) Yaitu untuk mengetahui di RSUD Temanggung selama bulan
kejadian bayi Prematur dan post- Juni-Juli 2013 pada menit pertama
matur di RSUD Temanggung. Dan paling banyak adalah bayi yang
untuk mengetahui gambaran faktor mengalami asfiksia sedang/ringan yaitu
yang menyebabkan perbedaan antara sebanyak 7 bayi (41,2%), kemudian
keduanya. Analisa ini digunakan un- klasifikasi normal di urutan kedua
tuk menjelaskan nilai jumlah masing sebanyak 6 bayi (35,3%) dan sisanya
-masing variabel dalam ukuran dis- masuk dalam klasifikasi asfiksia berat
tribusi, frekuensi dan presentase. sebanyak 4 bayi (23,5%).
b. Analisa Bivariat analisa ini bertujuan Pada apgar skor menit ke lima
mengetahui ada atau tidak perbe- dari 17 bayi bayi prematur yang lahir di
daannilai apgar bayi prematur dan RSUD Temanggung selama bulan Juni-
postmatur di Rumah Sakit Umum Juli 2013 bayi dengan klasifikasi
Daerah Temanggung. Analisis normal menduduki peringkat pertama
bivariat yang dilakukan dengan uji yaitu sebanyak 14 bayi (82,4%) asfik-

11
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669

sia sedang/ringan sebanyak 2 bayi Berdasarkan tabel 1.2 diketahui


(11,8%), dan sisanya klasifikasi asfik- bahwa dari 17 bayi postmatur yang lahir di
sia berat sebanyak 1 bayi (5,9) diurutan RSUD Temanggung selama bulan Juni-
terendah. Juli 2013 klasifikasi apgar pada menit
Pada apgar skor menit ke 10 pertama yang paling besar adalah bayi
dari dari 17 bayi bayi prematur yang dengan klasifikasi normal sebanyak 16
lahir di RSUD Temanggung selama bayi (94,1%). Sementara sisanya
bulan Juni-Juli 2013 dengan klasifikasi sebanyak 1 bayi (5,9%) mengalami
apgar skor normal sebanyak16 bayi asfiksia sedang/ringan.
(94,1%) sebagai peringkat pertama ter- Pada apgar skor menit ke lima
banyak, diikuti bayi dengan kla-sifikasi tak ada bayi (0%) yang mangalami
asfiksia berat, 1 bayi (5,9%) di pering- asfiksia berat dan asfikasi sedang/
kat kedua dan tak ada bayi dengan ringan. Sebanyak 17 bayi (100%) bayi
klasifikasi asfiksia berat 0 %. lahir dengan nilai apgar normal. Dan
Pada menit ke lima dan kese- pada menit ke sepuluh tak ada bayi
puluh nilai apgar bayi prematur dengan yang lahir dengan asfiksia berat,
klasifikasi normal memiliki frekuensi sedang/ringan (0%), sebanyak 17 bayi
yang paling banyak. Ini dikarenakan (100%) lahir dengan nilai apgar
apgar skor mencerminkan kondisi normal.
umum bayi, yang sifatnya sementara Berdasarkan penelitian yang
(asfikia transier). Selanjutnya neonatus dilakukan pada bulan Juni-Juli di
dapat bernafas dengan teratur dan RSUD Temanggung didapatkan hasil
menjadi bayi yang sehat bila proses ini bahwa nilai apgar menit pertama, menit
berhasil. Bila proses ini gagal maka ke lima dan pada menit ke sepuluh
neonatus akan jatuh ke dalam keadaan menggalami perbaikan ini terlihat dari
yang lebih berat lagi. banyaknya bayi yang mengalami asfik-
si berat, dan sedang/ ringan yang jum-
Nilai Apgar Pada Bayi Postmatur lahnya mengalami penurunan bahkan
Dari hasil penelitian pada bayi pada menit ke lima dan menit kese-
yang lahir selama bulan Juni-Juli 2013 puluh semua bayi postmatur sudah
dengan kelahiran postmatur pada apgar memiliki nilai apgar yang normal. Hal
skor menit pertama, kelima dan ini juga menandakan bahwa tindakan
kesepuluh maka dapat diuraikan resusitasi yang dilakukan oleh tenaga
sebagai beriku. kesehatan berespon dengan baik se-
hingga terjadi kenaikan nilai apgar
Tabel 1.2 dengan cepat.
Penggolongan nilai Apgar bayi postmatur
bulan Juni-Juli 2013
Perbedaan apgar skor bayi prematur
Penggolon Apgar Apgar Apgar
gan nilai menit 1 menit 5 menit 10 dan postmatur
Apgar F % F % F % Menurut hasil uji normalitas data
Berat 0 0 0 0 0 0
apgar diperoleh signifikan uji nor-
Sedang/rin 1 5,9 0 0 0 0
gan
malitas sebesar 0,001 lebih kecildari
Normal 16 94,1 17 100 17 100 tingkat ketelitian 0,05 maka data ber-
Jumlah 17 100 17 100 17 100 distribusi tak normal. Sehingga un-tuk
uji perbandingan menggunakann man

12
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669

witney karena data berdistribusi tak sedang/ ringan yang jumlahnya sema-
normal. kin mengelami penurunan seiring
dengan bertambahnya mengalami ber-
Tabel 1.3
uji perbandingan antara apgar skor bayi tambahnya menit kehidupan. Hal ini
prematur dan bayi postmatur juga menandakan bahwa tindakan
resusitasi yang dilakukan oleh tenaga
Apgar 1 Apgar 2 Apgar 3 kesehatan berespon dengan baik
sehingga terjadi kenaikan nilai apgar.
Mann-
59.500 46.500 76.000 Menurut teori pengertian bayi
Whitney U
Wilcoxon W 212.500 199.500 229.000 prematur adalah bayi yang lahir dari
Z -3.187 -3.637 -2.751 persalinan dengan umur kehamilan 20-
Asymp. Sig. 37 minggu dihitung dari hari pertama
.001 .000 .006
(2-tailed)
Exact Sig.
haid terakhir (Prawirohardjo,2008).
[2*(1-tailed .001a .000a .010a Dari hasil observasi nilai apgar pada
Sig.)]
bayi prematur didapatkan angka yang
rendah pada aspek pernafasan pada saat
Berdasarkan tabel 1.3 dapat kita dilakukan penilaian apgar. Akibat
lihat nilai p value pada menit pertama prematuritas ini, banyak bayi prematur
sebesar 0,001 ≤α 0,05 ini berarti Ho yang mengalami kesulitan dalam me-
ditolak dan Ha diterima dimana dapat ngembangkan paru dan kerja per-
disimpulkan ada perbedaan nilai apgar nafasan amat meningkat karena sin-
skor bayi yang lahir prematur dengan drom gawat nafas ideopatik. Gerakan
bayi yang lahir postmatur pada menit pernafasan juga berfariasi yang tampak
pertama. pada pola pernafasan periodik yang
p value pada menit kelima dapat menimbulkan masalah bila me-
sebesar 0,006 ≤α 0,05 ini berarti Ho njurus pada serangan apneu yang lama.
ditolak dan Ha diterima dimana dapat Selain pada aspek pernafasan,
disimpulkan ada perbedaan nilai apgar nilai yang rendah pada saat obserfasi
skor bayi yang lahir prematur dengan nilai apgar bayi prematur juga terdapat
bayi yang lahir postmatur pada menit pada aspek tonus otot. Sesuai dengan
kelima. teori dalam Behrman, et al. 2000, Bayi
p value pada menit kesepuluh prematur cenderung memiliki apgar
sebesar 0,001 ≤α 0,05 ini berarti Ho skor yang lebih rendah daripada bayi
ditolak dan Ha diterima dimana dapat cukup bulan karena imaturitas
disimpulkan ada perbedaan nilai apgar neurologis mempengaruhi tonus otot,
skor bayi yang lahir prematur dengan sehingga memperlambat refleks dan
bayi yang lahir postmatur pada menit warna merah kebiruan pada kulit.
kesepuluh. Selain itu nilai apgar dipengeruhi juga
Berdasarkan hasil penelitian oleh infeksi, malformasi kongenital,
terhadap bayi prematur yang lahir di sedasi dan analgesi ibunya.
RSUD Temanggung pada bulan Juni- Kegagalan perbafasan pada bayi
Juli 2013, didapatkan nilai apgar pada prematur berkaitan dengan defisiensi
menit pertama menit ke lima dan pada kematangan surfaktan pada paru- paru
menit ke sepuluh menggalami per- bayi. Bayi prematur mempunyai karak-
baikan ini terlihat dari banyaknya bayi teristik yang berbeda secara anatomi
yang mengalami asfiksi berat, dan maupun fisiologi jika dibandingkan

13
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669

dengan bayi cukup bulan. Karakteristik 1. Bayi prematur pada menit pertama
yang mendukung rendahnya nilai apgar paling banyak adalah bayi dengan
pada bayi prematur adalah, kurangan katgori penggolongan asfiksia se-
surfaktan pada paru-paru sehingga dang/ringan yaitu sebanyak 41,2%,
menimbulkan kesulitan pada saat ven- 2. Bayi postmatur klasifikasi apgar
tilasi ini dikarenakan perkembangan pada menit pertama yang paling
otak yang imatur sehingga kurang- besar adalah normal sebanyak
kemampuan memicu pernafasan. Tonus 94,1%.
otot pada bayi prematur yang lemah 3. Ada perbedaan ada perbedaan nilai
sehingga sulit bernafas spontan. Bayi apgar skor bayi yang lahir prematur
prematur memiliki jaringan imatur, dengan bayi yang lahir postmatur
yang mudah rusak akibat kekurangan pada menit pertama, kelima dan
oksigen. kesepuluh. Perbedaan ini disebabkan
Dalam teori menurut Purnama- karena Kegagalan perbafasan pada
ningrum, 2010 bayi yang lahir kurang bayi prematur berkaitan dengan de-
dari 37 minggu cenderung mengalami fisiensi kematangan surfaktan pada
infeksi dikarenakan kulit yang tipis dan paru- paru bayi.
daya imaturitas yang terbatas, bayi
prematur lebih rentan terhadap infeksi SARAN
karena daya tahan yang lemah. Bayi Berdasarkan kesimpulan di atas
prematur sebelum 37 minggu keha- maka disarankan kepada:
milan merupakan salah satu faktor 1. Bagi petugas kesehatan
resiko terjadinya asfiksia pada bayi Hendaknya sebagai petugas kesehat-
baru lahir. Jadi terdapat hubungan yang an dapat sesegera mungkin mende-
erat antara persalinan preterm yang teksi adanya kegawatan janin saat
menyebabkan fungsi organ-organ ba- masih di dalam kandungan, sehingga
yi belum berbentuk secara sempurna, pasien dapat memperoleh perto-
kegagalan bernafas pada bayi prematur longan yang lebih cepat yang dapat
berkaitan dengan defisiensi kema- memperbesar kemungkinan hidup
tangan surfaktan pada paru-paru bayi. bayi, dengan mengoptimalkan kunju-
Bayi prematur mempunyai karak- ngan Ante Natal care. Selain itu
teristik yang berbeda secara anatomi petugas kesehatan hendaknya selalu
maupun fisiologi jika dibandingkan meningkatkan pengetahuan, dan ke-
dengan bayi cukup bulan salah satu terampilan terutama permasalahan
karakteristik bayi preterm ialah perna- kegawatdaruratan obstetri dan neo-
fasan tidak teratur dan dapat terjadi natologi dimana salah satunya ada
gagal nafas. penenganan asfiksia yang membu-
tuhkan kecepatan dan ketepatan da-
KESIMPULAN lam tindakan. Sebagai petugas ke-
Berdasarkan hasil penelitian yang sehatan juga jangan terlalu mela-
dilakukan di RSUD Temanggung bulan kukan intervensi yang berlebihan
Juni- Juli 2013 tentang perbandingan terutama bila bayi masih berada di
antara nilai apgar pada bayi prematur dalam kandungan karena dapat ber-
dengan bayi postmatur di RSUD dampak hingga bayi dilahirkan yang
Temanggung tahun 2012 dapat diambil ditandai dengan rendahnya nilai
kesimpulan sebagai berikut: apgar pada menit-menit pertama

14
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669

2. Bagi Masyarkat kebidanan. Jakarta : Penerbit


Hendaknya sebagai orang tua yang salemba medika.
lebih mengetahui keadaan dirinya ________. (2007) .Metode Penelitian
sendiri waspada akan tanda-tanda Kebidanan dan Teknis Analisa
bahaya pada kehamilan yangmana Data. Jakarta:Salemba Medika
bila terjadi salah satu tanda bahaya
pada kehamilan segera datang untuk J.Levano, kenneth, et al.( 2012). Obst-
periksa ke petugas kesehatan. Selain etri Williams. Jakarta : EGC.
itu Ante Natal Care yang teratur Kementrian Kesehatan RI, (2012).
hendaknya di praktikkan agar ibu Profil Data Kesehatan Indonesia
dan janin tetap sehat dan terpantau Tahun 2011, didapat dari www.
kondisi ibu dan janin. Google. com, (diakses tanggal
30/4/2013)
DAFTAR PUSTAKA
Kosim, M. Sholeh, et al.( 2010). Buku
Anonim,(2012). Laporan Tahunan RS- Ajar Neonatologi. Jakarta : Badan
UD Teamnggung Tahun 2012 Penerbit IDAI.
Behrman, et al. (2000). Nelson text Book Patricia, Ledewig Wiland. (2006).
Pediatrics ed 15 vol 1. Jakarta: EGC Buku Saku Asuhan keperawatan
Ibu-Bayi baru Lahir. Jakarta: EGC
Bonny Danuatmaja, mila meiliasari,
(2007). 40 hari Psca persalinan, Ja- Livingstone, C. (2005). Buku Ajar Pe-
karta: Pustaka Pembangunan Swa- diatrik Kebidanan. Jakarta : EGC.
daya Nusantara ________. (2008). Dasar-Dasar Pedi-
BPS, et al. (2012). Survey demografi atrik, Ed 3. Jakarta: EGC.
dan kesehatan Indonesia. Jakarta. Manuaba.( 2007). Pengantar Kuliah
Chandra, Budima. (2008). Motodologi Obstetri. Jakarta: EGC.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC Morgan,Geri dan Caroline Hamilton.
Departemen Kesehatan Kabupaten Te- (2009). Obstetrik dan ginekologi
manggung, (2012). Profil Kesehat- panduan praktik, ed 2. Jakarta:
an Kabupaten Temanggung , EGC
Temanggung:Dinkes, Kab. Temang- Mosby. (2009). Buku Ajar Keperawat-
gung an Pediatrik Wong, ed 6 Vol 1.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Jakarta : EGC.
Tengah, (2013). Buku Saku Notoatmojo, S. (2010). Metodologi Pe-
Kesehatan. Di-dapat dari nelitian Kesehatan. Jakarta: Rie-
www.google.com , (diakses neka Cipta.
tanggal 22/3/ 2013)
Nursalam. (2008). Konsep dan Penera-
F.Mckenzie james, et al.( 2003) pan Metodologi Penelitian Ilmu
Kesehatan Masyarakat edisi 4. Keperawatan edisi 2. Jakarta :
Jakarta: EGC Salemba medika.
Hidayat, AA. (2008). Pengantar ilmu Oxorn, Harry & William.(2010). Ilmu
kesehatan anak untuk pendidikan Kebidanan Patologi dan Fisiologi

15
JURNAL KEBIDANAN Vol. 3 No. 6 April 2014 ISSN.2089-7669

Persalinan. Yogyakarta: Yayasan


Essentia Medica
Pantiawati Ika. Bayi dengan BBLR.
Yogyakarta: Nuha offset ; 2010
Prawirohardjo, S. (2010). Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta :
JNPKKR-POGI.
_______. (2008). Ilmu Kebidanan. Ja-
karta:PT Bina Pustaka Sarwono
prawiroharjo.
Profil kesehatan IndonesiaTahun 2011
(2012). Jakarta :Kemenkes RI.
Riwidikdo, Handoko (2012).Sttistika
Kesehatan. Yogyakarta : Mitra
Cendikia Press.
Sastrawinata, Sulaiman,et.al (2005). Il-
mu Kesehatan Reproduksi :
Obstetri Patologi, edisi 2. Jakarta:
EGC
Surasmi Asrining. et al.( 2003). Pe-
rawatan Bayi Risiko Tinggi. Jakar-
ta:EGC.
Varney, helen ,et al. (2008). Buku Ajar
Asuhan Kebidanan ed4 vol2. Ja-
karta:EGC.
WHO/CHERG, (2012). Country Profil-
Indonesia. Didapat dari www.
google.com, (diakses tanggal 30/ 4
/ 2013).
Wiknyosastro, G, et al. (2009). Modul
Pelatihan Penyelenggaraan Ke-
terampilan bagi Bidan. Jakar-
ta:Yayasan pendidikan kesehatan
perempuan.

16

You might also like