You are on page 1of 12

Nurmayanti et al.

/ Effects of Maternal Nutrition Status, Maternal Education, Maternal Stress

Effects of Maternal Nutrition Status, Maternal Education,


Maternal Stress, and Family Income on Birthweight
and Body Length at Birth in Klaten, Central Java
Rika Nurmayanti1), Harsono Salimo2), Yulia Lanti Retno Dewi3)
1)Masters
Program in Public Health, Sebelas Maret University
2)Department Pediatrics, Dr. Moewardi Hospital, Surakarta
3)Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University

ABSTRACT

Background: Birthweight and body length at birth are predictors of morbidity and mortality in
children under five years old and adult age. Low birthweight increases the risk of morbidity and
mortality in children under five. This study aimed to examine the effects of maternal nutrition
status, maternal education, maternal stress, and family income, on birthweight and body length at
birth in Klaten, Central Java.
Subjects and Method: This was an observational analytic study with case control design. The
study was conducted at Manisrenggo and Bayat community health centers, Klaten District, Central
Java, in April 2017. A total sample of 120 children aged 0 to 6 months and their mothers were
selected for this study using fixed disease sampling. The dependent variables were birthweight and
body length and birth. The independent variables were maternal nutrition status, maternal
education, maternal stress, and family income. The data were collected by a set of questionnaire.
Maternal nutrition status at pregnancy was measured by mid-upper arm circumference (MUAC).
Data on birthweight and body length at birth were taken from mother and child health monitoring
book. The data was analyzed using path analysis.
Results: Birthweight was directly and positively affected by maternal MUAC at pregnancy
(b=0.50; SE=0.13; p<0.001), family income (b=0.11; SE=0.04; p=0.004), and maternal education
(b=2.14; SE=0.88; p=0.016). Birthweight was directly and negatively affected by maternal stress
(b=-1.81; SE=0.81; p=0.025). Body length at birth was directly and positively affected by maternal
MUAC at pregnancy (b=0.16; SE=0.64; p=0.011) and family income (b=0.05; SE=0.18; p=0.005).
Maternal MUAC at pregnancy was affected by maternal education (b=1.41; SE=0.58; p=0.014).
Likewise, family income was affected by maternal education (b=5.28; SE=2.11; p=0.012).
Conclussion: Maternal MUAC at pregnancy, family income, and maternal education positively
and directly affect birthweight. Maternal stress directly and negatively affects birthweight. Body
length at birth is directly and positively affected by maternal MUAC at pregnancy and family
income.

Keywords: birthweight, body length at birth, MUAC, maternal stress

Correspondence:
Rika Nurmayanti. Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University, Jl. Ir. Sutami 36 A,
Surakarta 57126, Central Java. Email: yicha.adjach@gmail.com. Mobile: +6281270333572.

LATAR BELAKANG waktu yang ditandai dengan pertambahan


Masa gestasi memberikan konsekuensi ter- massa tulang. Akibat dari pertambahan
hadap produk kehamilan, bahwa kehamilan massa tulang tersebut, dapat menyebabkan
adalah lingkungan pranatal yang memberi- pertambahan berat dan panjang badan
kan pengaruh terhadap pertumbuhan linier janin. Pertumbuhan janin yang optimal
bagi janin. Pertumbuhan linier merupakan berpengaruh terhadap pertumbuhan bayi
pertambahan sel-sel tubuh dari waktu ke

e-ISSN: 2549-0257 (online) 297


Journal of Maternal and Child Health (2017), 2(4): 297-308
https://doi.org/10.26911/thejmch.2017.02.04.02

selanjutnya setelah bayi dilahirkan 3DU¶L et bandingkan AKB tahun 2014 yaitu 10.08
al., 2016). per 1000 kelahiran hidup. AKB Kabupaten
Parameter pertumbuhan terus men- Klaten menduduki urutan ke-9 tertinggi
jadi perhatian dan dianggap sebagai yaitu 12.94 per 1000 kelahiran hidup dari
parameter yang cukup peka untuk menilai seluruh Kabupaten di Provinsi Jawa
kesehatan gizi. Parameter yang sering Tengah (Dinkes Prov Jateng, 2015).
digunakan yaitu berat dan tinggi badan Tinggi atau panjang badan digunakan
atau panjang badan (Sediaoetama, 2012). untuk menilai suatu keadaan yang telah
Menurut Sebayang et al., (2012), berat lampau dan keadaan sekarang, selain itu
badan lahir merupakan indikator penting tinggi atau panjang badan dijadikan ukuran
dalam memproyeksikan masa depan kese- kedua terpenting setelah berat badan
hatan dan kelangsungan hidup bayi baru (Supariasa et al., 2016). Menurut Simbolon
lahir. Kelahiran dengan Berat Badan Lahir et al., (2015), prevalensi panjang badan
Rendah (BBLR) mewakili lebih dari 20 juta lahir pendek, hampir setengah kabupaten
kelahiran setiap tahun dengan estimasi di Indonesia lebih dari 30%, yang me-
15%-20% dari kelahiran diseluruh dunia nunjukkan angka memprihatinkan dan me-
yang masih menjadi suatu masalah kese- rupakan masalah yang serius. Hal tersebut
hatan global (WHO, 2014). Di provinsi sebagai bukti bahwa prevalensi stunting
Jawa Tengah pada tahun 2015 mengalami terus menjadi sorotan di dalam kesehatan
peningkatan persentase BBLR yang cukup masyarakat, meskipun jika dilihat dari pre-
tinggi jika dibandingkan dengan pada valensi balita stunting hasil dari Riskesdas
tahun sebelumnya. Tahun 2015 sebesar tahun 2010 dinyatakan menurun pada
5.1%, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 32.7% menjadi 31.4%
persentase BBLR tahun 2014 yaitu 3.9%. pada tahun 2010 (Depkes RI, 2010).
Persentase BBLR di provinsi Jawa Tengah Hasil Riskesdas tahun 2013 menun-
cenderung terus meningkat sejak tahun jukkan persentase bayi lahir pendek
2011 sampai 2015. Sementara persentase (panjang badan lahir <48) sebesar 20.2%
BBLR di Kabupaten Klaten tahun 2015 juga (Kemenkes RI, 2013), tetapi panjang badan
memberikan presentase yang cukup tinggi lahir akan berpengaruh yang terus berke-
yaitu sebesar 11.52% (Dinkes Prov Jateng, lanjutan terhadap pertumbuhan, terbukti
2015). dari penelitian yang dilakukan oleh
Dampak yang dapat ditimbulkan dari Anugraheni dan Kartasurya (2012) bahwa
kelahiran bayi dengan BBLR adalah me- panjang lahir pendek merupakan faktor
ningkatkan angka kesakitan dan angka ke- risiko 2.8 kali balita mengalami stunting
matian bayi (WHO, 2014). Angka Kematian jika dibandingkan dengan bayi yang
Bayi (AKB) merupakan masalah kesehatan memiliki panjang badan lahir normal.
masyarakat yang berkaitan dengan ber- Ukuran lahir merupakan gambaran
bagai faktor diantaranya yaitu status gizi pertumbuhan janin saat dalam kandungan
ibu hamil, pelayanan antenatal, keberhasil- (Simbolon et al., 2015). Menurut Supariasa
an program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) et al. (2016) yang dikutip dari Soejiningsih
dan KB (Keluarga Berencana), serta kondisi (1998), bahwa faktor ginetik merupakan
lingkungan dan sosial ekonomi. AKB di modal dasar dalam mencapai pertumbuh-
Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 sebesar an, tetapi dalam pencapaian potensi ginetik
10 per 1000 kelahiran hidup. Terjadi pe- secara optimal di dalam pertumbuhan di-
nurunan yang tidak signifikan apabila di- pengaruhi oleh lingkungan biofisikopsiko-

298 e-ISSN: 2549-0257 (online)


Nurmayanti et al./ Effects of Maternal Nutrition Status, Maternal Education, Maternal Stress

sosial dari masa konsepsi sampai akhir LiLA ibu adalah pengukuran lingkar lengan
hayat. Tujuan dari penelitian ini adalah atas untuk menilai status gizi subjek pe-
untuk menganalisis pengaruh dari riwayat nelitian yang mengunakan pita LiLA dalam
pendidikan ibu, status gizi ibu, stres bio- satuan cm yang dikategorikan status gizi
psikososial ibu dan pendapatan keluarga baik jika /L/$ • 5 cm dan status gizi
pada saat hamil terhadap berat badan dan buruk jika LiLA <23.5 cm kemudian hasil
panjang badan bayi baru lahir di Klaten. ukur dicantumkan dalam buku KIA dari
subjek penelitian.
SUBJEK DAN METODE Stres biopsikososial adalah penilaian
1. Desain Studi Penelitian yang dilihat dari adanya perasaan tertekan
Penelitian ini mengunakan metode analitik akibat dari perubahan kondisi fisik, per-
obsevasional dengan pendekatan case- ubahan sistem tubuh, perasaan kecewa,
control. Penelitian ini dilakukan di wilayah berburuk sangka, cemburu, permusuhan,
kerja Puskesmas Manisrenggo dan Bayat permasalahan dalam hubungan anggota
yang berada di Kabupaten Klaten pada keluarga, permasalahan pekerjaan dan per-
bulan April 2017. masalahan lingkungan yang menyebabkan
2. Populasi dan Teknik Sampling gangguan dalam penyesuaian diri subjek
Populasi sumber pada penelitian ini adalah penelitian pada saat kehamilan anak ter-
seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-6 akhir.
bulan yang bertempat tinggal di Kabupaten Pendapatan keluarga adalah jumlah
Klaten. Besar sampel adalah 120 subjek keseluruhan penghasilan keluarga yang di-
penelitian dengan perbadingan 30 subjek peroleh dari pendapatan kepala keluarga
penelitian untuk kelompok kasus dan 90 dan pendapatan ibu, baik dari penghasilan
subjek penelitan untuk kelompok kontrol. tetap ataupun sampingan dalam waktu satu
Kelompok kasus dalam penelitian ini me- bulan dan dinyatakan dalam nilai uang
rupakan ibu yang memiliki bayi usia 0-6 atau rupiah pada saat kehamilan anak
bulan dengan berat lahir <2500 gram dan terakhir.
panjang badan lahir <48 cm, sedangkan Berat badan lahir adalah data yang di-
kelompok kontrol adalah ibu yang memliki peroleh dari pencatatan buku KIA sebagai
bayi usia 0-6 bulan dengan berat badan riwayat persalinan anak terakhir dari
ODKLU •2500 gram dan panjang badan lahir subjek penelitian yang diukur oleh petugas
• FP 7HNQLN VDPSOLQJ GDODP SHQHOLWLan kesehatan dengan menggunakan alat ukur
ini menggunakan fixed disease sampling. timbangan bayi dalam satuan gram yang
3. Variabel Penelitian dilakukan 1 jam pertama setelah persalin-
Variabel independen penelitian ini meliputi an. Panjang badan lahir adalah data yang
pendidikan ibu, LiLA ibu, stres biopsiko- diperoleh dari pencatatan buku KIA se-
sosial dan pendapatan keluarga, sedangkan bagai riwayat persalinan anak terakhir dari
variabel dependen meliputi berat badan subjek penelitian yang diukur oleh petugas
lahir dan panjang badan lahir. kesehatan dengan menggunakan alat ukur
4. Definisi Operasional Variabel infantometer dalam satuan cm yang dilaku-
Pendidikan ibu adalah riwayat status pen- kan 1 jam pertama setelah persalinan.
didikan dari pencapaian kelulusan sekolah Pengambilan data yang dilakukan
tertinggi yang telah ditempuh oleh subjek dari rumah ke rumah dan pada saat pos-
penelitian berdasarkan kepemilikan ijasah yandu dengan tehnik wawancara ber-
terakhir pada saat kehamilan anak terakhir. dasarkan instrumen penelitian yang berupa

e-ISSN: 2549-0257 (online) 299


Journal of Maternal and Child Health (2017), 2(4): 297-308
https://doi.org/10.26911/thejmch.2017.02.04.02

lembar kuesioner dan buku KIA. Lembar Data dianalisis dengan analisis univariat,
kuesioner digunakan untuk mengumpulkan analisis bivariat dan analisis jalur. Analisis
data-data tentang variabel pendidikan ibu, jalur menggunakan program IBM SPSS
stres biopsikososial dan pendapatan AMOS 22.
keluarga, sedangkan buku KIA digunakan Tahapan dalam melakukan analisis
untuk mengumpulkan data LiLA, berat data dengan menggunakan analisis jalur
badan lahir dan panjang badan lahir. Data yaitu:
yang telah dikumpulkan kemudian di- a. Spesifikasi model
analisis menggunakan analisis jalur dengan b. Identifikasi model
program IBM SPSS AMOS 22. c. Model fit
5. Uji Reliabilitas d. Estimasi parameter
Pengumpulan data variabel stres biopsiko- e. Respesifikasi model
sosial diukur dengan menggunakan lembar
kuesioner yang telah diuji validitas dan HASIL
reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas me- Karakteristik subjek penelitian dilihat dari
nunjukkan korelasi butir total •R dan riwayat pendidikan ibu, LiLA ibu, stres bio-
nilai Alpha ( D) Cronbach 0.87. Berdasar- psikososial, dan pendapatan keluarga.
kan hasil uji reliabilitas tersebut nilai Tabel 1 menunjukkan sebagian besar
korelasi butir total adalah •0.2 dan nilai adalah berpendidikan tinggi (64.20%)
reliabilitas belah-paroh • VHKLQJJD dengan LiLA yang menunjukkan sebagian
kuesioner tersebut dinyatakan sudah me- besar tidak KEK (83.30%), stres biopsiko-
menuhi syarat. Kuesioner terdiri dari 35 sosial dari subjek penelitian menunjukkan
pertanyaan favorabel dan unfavorabel perbandingan dengan jumlah yang sama
yang memodifikasi teori stres biopsiko- antara stres tinggi dan stres rendah yaitu
sosial menurut Mashudi (2013) dengan 50%, sedangkan untuk pendapatan kelu-
VNRU SDGD ³Holmes and Rahe stress scale´ arga dari subjek penelitian sebagian besar
6. Analisis Data \DLWX • 805 8SDK 0LQLPXP 5HJLRnal)
sebesar 70%.
Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian
Karakteristik n %
Pendidikan Ibu
< SMA 43 35.8
• 60$ 77 64.2
LiLA Ibu
KEK ( < 23.5 cm) 20 16.7
7LGDN .(. • FP 100 83.3
Stres Biopsikososial Ibu
6WUHV 7LQJJL • 60 50
Stres Rendah ( < 192) 60 50
Pendapatan Keluarga Saat Hamil
< UMR (Rp. 1400.000) 36 30
• 805 5S 84 70

Hasil analisis deskriptif yang berupa mempunyai rata-rata 25.57 dengan standar
data kontinu variabel independen dan deviasi 3.10, variabel stres biopsikososial
dependen yang ditunjukkan pada Table 2 menunjukkan rata-rata 221.82 dengan
menjelaskan bahwa pada variabel LiLA Ibu standar deviasi 127.08, variabel pendapat-

300 e-ISSN: 2549-0257 (online)


Nurmayanti et al./ Effects of Maternal Nutrition Status, Maternal Education, Maternal Stress

an keluarga menunjukkan nilai rata-rata dengan standar deviasi 516.48 dan variabel
19.43 dengan standar deviasi 11.35, variabel PBL menunjukkan nilai rata-rata 47.79
BBL mempunyai nilai rata-rata 2840.29 dengan standar deviasi 2.30.
Tabel 2. Analisis univariat variabel penelitian
Variabel Min. Maks. Mean SD
LiLA Ibu 18 34.5 25.57 3.10
Stres Biopsikososial 20 743 221.82 127.08
Pendapatan Keluarga saat Hamil 10 85 19.43 11.35
Berat Badan Lahir 1300 4000 2840.29 516.48
Panjang Badan Lahir 35 51 47.79 2.30

Analisis bivariat (Tabel 3 dan Tabel 4) psikososial ibu dan pendapatan keluarga
menunjukkan pengaruh dari satu variabel terhadap BBL. Pendidikan ibu (r=0.31;
independen terhadap satu variabel p=0.001), LiLA (r=0.36; p<0.001) dan pen-
dependen. Metode analisis bivariat meng- dapatan keluarga (r=0.29; p=0.002) secara
gunakan uji pearson dengan taraf ke- statistik signifikan yang memiliki pengaruh
percayaan 95% (p<0.05). positif cukup kuat, sedangkan variabel stres
Pengaruh variabel independen terhadap biopsikososial (r=-0.21; p=0.020) secara
berat badan lahir (BBL) pada Tabel 3 me- statistik signifikan yang menunjukkan pe-
nunjukkan kekuatan pengaruh positif atau ngaruh negatif sangat lemah.
negatif dari pendidikan, LiLA, stres bio-
Tabel 3. Analisis bivariat pengaruh riwayat pendidikan, status gizi, stres biopsi-
kososial dan pendapatan keluarga terhadap berat badan lahir
Variabel Koefisien Korelasi (r) p
Pendidikan Ibu 0.31 0.001
LiLA Ibu 0.36 < 0.001
Stres Biopsikososial -0.21 0.02
Pendapatan Keluarga saat Hamil 0.29 0.002

Table 4 menunjukkan pengaruh variabel kan pengaruh positif dengan korelasi


independen terhadap panjang badan lahir sangat lemah, sedangkan stres biopsiko-
(PBL) bahwa pendidikan ibu (r=0.19; sosial ibu (r=-0.19; p=0.030) menunjukkan
p=0.030), LiLA ibu (r=0.22; p=0.010) dan pengaruh negatif yang sangat lemah dan
pendapatan keluarga (r=0.25; p=0.007) signifikan secara statistik.
secara statistik signifikan yang menunjuk-
Tabel 4. Analisis bivariat pengaruh riwayat pendidikan, status gizi, stres bio-
psikososial dan pendapatan keluarga terhadap panjang badan lahir
Variabel Koefisien Korelasi (r) p
Pendidikan Ibu 0.19 0.030
LiLA Ibu 0.22 0.010
Stres Biopsikososial -0.19 0.030
Pendapatan Keluarga saat Hamil 0.25 0.007

Gambar 1 menunjukkan model struktural tersebut. Indikator yang menunjukkan


analisis jalur variabel dependen BBL yang goodness of fit measure, didapatkan hasil
dilakukan estimasi dengan menggunakan index fit CMIN sebesar 0.40 dengan nilai
program IBM SPSS AMOS 22 meng- p=0.751 (>0.05); NFI=0.98 • CFI=
hasilkan nilai yang tertera dalam gambar 1.00 • GFI=1.00 • 506($

e-ISSN: 2549-0257 (online) 301


Journal of Maternal and Child Health (2017), 2(4): 297-308
https://doi.org/10.26911/thejmch.2017.02.04.02

<0.001 ” yang artinya model ter- dan sesuai dengan data empirik.
sebut memenuhi kriteria yang ditentukan

Gambar 1. Model struktural analisis jalur pada berat badan lahir

Tabel 5. Hasil analisis jalur berat badan lahir


Variabel Dependen Variabel Independen b* SE p E**
Pengaruh Langsung
Berat badan lahir (x 100 gram) m LiLA Ibu (cm) 0.50 0.13 <0.001 0.30
Berat badan lahir (x 100 gram) m Stres Biopsiko -1.81 0.81 0.025 -0.18
Berat badan lahir (x 100 gram) m Pendidikan • 60$ 2.14 0.88 0.016 0.20
Berat badan lahir (x 100 gram) m Pendapatan (x Rp 100,000) 0.11 0.04 0.004 0.24
Pengaruh tidak Langsung
LiLA Ibu (cm) m Pendidikan •60$ 1.41 0.58 0.014 0.22
Pendapatan m Pendidikan •60$ 5.28 2.11 0.012 0.22
(x Rp.100.000)
Model Fit
n observed =120
CMIN(x2) = 0.40 p = 0.751 > 0.05
NFI = 0.98 (•
CFI = 1.00 ( • .90 )
GFI = 1.00 ( • 0.90 )
RMSEA < 0.001 ”

Tabel 5 menunjukkan, berat badan lahir 0.11 unit (b=0.11; SE=0.04; p=0.004). Se-
dipengaruhi secara langsung oleh LiLA ibu, tiap peningkatan satu unit pendidikan ibu
stres biopsikososial, pendapatan dan pen- akan meningkatkan BBL sebesar 2.14 unit
didikan. Setiap peningkatan satu unit LiLA (b=2.14; SE=0.88; p=0.016 ).
ibu (cm) akan meningkatkan berat badan Tabel 5 juga dapat menunjukkan
lahir sebesar 0.50 unit (b=0.50; SE=0.13; berat badan lahir secara tidak langsung di-
p<0.001). Setiap peningkatan satu unit pengaruhi oleh pendidikan melalui LiLA
stres biopsikososial ibu akan menurunkan ibu dan pendapatan keluarga. Setiap pe-
berat badan lahir sebesar 1.81 unit (b=-1.81; ningkatan satu unit pendidikan ibu akan
SE=0.81; p=0.025). Setiap peningkatan meningkatkan LiLA ibu (cm) sebesar 1.41
pendapatan keluarga (x Rp 100.000) akan unit (b=1.41; SE=0.58; p=0.014). Setiap pe-
meningkatkan berat badan lahir sebesar ningkatan satu unit pendidikan ibu akan

302 e-ISSN: 2549-0257 (online)


Nurmayanti et al./ Effects of Maternal Nutrition Status, Maternal Education, Maternal Stress

meningkatkan pendapatan keluarga (x Rp pada gambar tersebut. Indikator yang


100.000) sebesar 5.28 unit (b=5.28; menunjukkan goodness of fit measure, di-
SE=2.11; p=0.012). dapatkan hasil index fit CMIN sebesar 0.70
Gambar 2 menunjukkan model dari dengan nilai p=0.497 (>0.05); NFI=0.95
struktural analisis jalur variabel dependen • &), • *),=0.99
PBL yang telah dilakukan estimasi dengan • 506($ ” artinya
menggunakan program IBM SPSS AMOS model telah memenuhi kriteria yang di-
22 dan menghasilkan nilai yang tertera tentukan dan sesuai dengan data empirik.

Gambar 2 Model Struktural Analisis Jalur pada Panjang Badan Lahir

Tabel 6. Hasil analisis jalur panjang badan lahir


Variabel Endogen VariabelnEksogen b* SE p E**
Pengaruh Langsung
Panjang Badan Lahir (cm) m LiLA Ibu (cm) 0.16 0.64 0.011 0.22
Panjang Badan Lahir (cm) m Pendapatan (x Rp.100.000) 0.05 0.18 0.005 0.25
Pengaruh tidak Langsung
LiLA Ibu (cm) m Pendidikan •SMA 1.41 0.58 0.014 0.22
Pendapatan (x Rp.100.000) m Pendidikan •SMA 5.28 2.11 0.012 0.22
Model Fit
n observed =120
CMIN(x2) = 0.70 p = 0.497 > 0.05
NFI = 0.95 ( • 0.90 )
CFI = 1.00 (•
GFI = 0.99 ( • 0.90 )
RMSEA < 0.001 ”

Hasil analisis jalur panjang badan tiap peningkatan pendapatan keluarga (x


lahir dapat dilihat pada Tabel 6 menun- Rp 100.000) akan meningkatkan panjang
jukkan bahwa panjang badan lahir secara badan lahir sebesar 0.05 unit (b=0.05;
langsung dipengaruhi oleh LiLA ibu dan SE=0.18; p=0.005). Panjang badan lahir
pendapatan keluarga saat hamil. Setiap secara tidak langsung dipengaruhi oleh
peningkatan satu unit LiLA ibu (cm) akan pendidikan ibu melalui LiLA ibu dan pen-
meningkatkan panjang badan lahir sebesar dapatan keluarga (Tabel 6). Setiap pening-
0.16 unit (b=0.16; SE=0.64; p=0.011). Se- katan satu unit pendidikan ibu akan me-

e-ISSN: 2549-0257 (online) 303


Journal of Maternal and Child Health (2017), 2(4): 297-308
https://doi.org/10.26911/thejmch.2017.02.04.02

ningkatkan LiLA ibu (cm) sebesar 1.41 unit rendah) dan dengan status ekonomi rendah
(b = 1.41; SE = 0.58; p = 0.014). Setiap pe- (Abbasi et al., 2015, Demelash et al., 2015).
ningkatan satu unit pendidikan ibu akan Muula et al. (2011) menjelaskan bahwa
meningkatkan pendapatan (x Rp 100,000) proses yang terkait dengan kejadian BBLR
sebesar 5.28 unit (b=5.28; SE=2.11; selain dari faktor pendidikan rendah juga
p=0.012). dimungkinkan karena pola konsumsi
makanan yang buruk akibat dari penghasil-
PEMBAHASAN an yang rendah dan rendahnya keahlian
A. Pengaruh Riwayat Pendidikan Ibu, dalam pengaturan makanan sehari-hari.
Status Gizi Ibu, Stres Biopsiko- 2. Pengaruh LiLA Ibu terhadap Berat
sosial Ibu dan Pendapatan Kelu- Badan Lahir
arga saat Hamil terhadap Berat Penelitian ini menunjukkan hasil dari
Badan Lahir
analisis jalur bahwa terdapat pengaruh
1. Pengaruh Riwayat Pendidikan Ibu
positif secara langsung yang signifikan
terhadap Berat Badan Lahir
secara statistik antara LiLA ibu terhadap
Penelitian ini menunjukkan, terdapat pe-
berat badan lahir. Hasil dari penelitian ini
ngaruh yang positif secara langsung dan
didukung oleh penelitian sebelumnya
signifikan secara statistik antara pen-
bahwa ibu hamil dengan LiLA <23.5 cm
didikan ibu terhadap berat badan lahir, se-
atau menderita KEK memiliki risiko 3.95
lain itu juga terdapat pengaruh positif se-
kali lebih besar melahirkan bayi dengan
cara tidak langsung yang signifikan secara
BBLR jika dibandingkan dengan ibu yang
statistik antara pendidikan ibu terhadap
tidak KEK (Syarifuddin et al., 2011). Pe-
berat badan lahir melalui LiLA ibu dan
nelitian yang dilakukan Ekayani (2014),
pendapatan keluarga saat hamil. Penelitian
juga menunjukkan hal yang sama, bahwa
ini sejalan dengan hasil Riskesdas, bahwa
ibu hamil dengan status KEK memiliki
semakin tinggi pendidikan maka semakin
risiko 5 kali lebih besar terhadap kejadian
rendah prevalensi bayi lahir dengan BBLR
BBLR (OR=5.54; CI 95%= 2.65-11.60) di-
(Kemenkes RI, 2013). Hal tersebut di-
bandingkan ibu yang tidak KEK.
pertegas oleh Kader dan Perera (2014),
3. Pengaruh Stres Biopsikososial ter-
yang menyatakan bahwa tingkat pendidik-
hadap Berat Badan Lahir
an ibu merupakan determinan terpenting
Berdasarkan Penelitian yang telah dilaku-
terhadap berat lahir dan BBLR. Penelitian
kan, menunjukkan hasil dari analisis jalur
ini juga didukung oleh penelitian lain yang
bahwa terdapat pengaruh negatif secara
dilakukan oleh Muula et al. (2011), bahwa
langsung yang signifikan secara statistik
wanita yang tidak bersekolah (pendidikan
antara stres biopsikososial ibu terhadap
formal) lebih cenderung melahirkan bayi
berat badan lahir. Penelitian ini sejalan
BBLR, dibandingkan dengan wanita yang
dengan penelitian yang dilakukan Rondo et
hanya menempuh pendidikan dasar.
al. (2003), bahwa faktor psikologis Ibu ber-
BBL secara tidak langsung dipenga-
hubungan dengan kelahiran bayi BBLR
ruhi oleh pendidikan ibu melalui status
(RR=1.97, p=0.019) dan bayi prematur
LiLA ibu dan pendapatan keluarga, seperti
(RR=2.32, p=0.015). Kondisi stres pada ibu
halnya penelitian sebelumnya yang meng-
yang tidak dapat dikendalikan dapat me-
ungkapkan bahwa risiko kejadian BBLR
nyebabkan depresi pada ibu. Proporsi
akan lebih tinggi jika ibu tidak memiliki
gejala depresi pada ibu hamil 2.8 kali lebih
pendidikan atau buta huruf (pendidikan
besar pada wanita yang melahirkan bayi

304 e-ISSN: 2549-0257 (online)


Nurmayanti et al./ Effects of Maternal Nutrition Status, Maternal Education, Maternal Stress

BBLR daripada ibu yang melahirkan bayi kelahiran bayi BBLR. Status ekonomi ibu
BBLN (Hapisah et al., 2010). yang rendah yaitu status ekonomi keluarga
Temuan dari penelitian sebelumnya dibawah garis kemiskinan, berisiko 3.27
yang dilakukan di Amerika Serikat men- kali terhadap kejadian BBLR (Mumbaree et
jelaskan bahwa stres ibu selama kehamilan al., 2012), sama halnya dengan penelitian
secara bermakna terkait dengan peningkat- Hapisah et al. (2010), bahwa resiko BBLR 2
an resiko kelahiran BBLR. Stres keuangan kali lebih besar terjadi pada ibu dengan
yang termasuk dalam stres biopsikososial keluarga yang sosial-ekonomi kurang. Me-
secara independen terkait dengan kelahiran nurut Sebayang et al. (2012), menyatakan
BBLR pada ibu kulit hitam Non-Hispanic, bahwa keluarga dengan kategori keluarga
sedangkan pada ibu kulit putih Non- miskin dan sangat miskin memiliki peluang
Hispanic stres yang timbul dari hubungan 32% dan 44% lebih tinggi terhadap ke-
dengan pasangan dan merupakan salah lahiran BBLR jika dibandingkan dengan
satu faktor dari stres biopsikososial secara keluarga dalam kategori kaya.
bermakna terkait dengan kelahiran BBLR B. Pengaruh Riwayat Pendidikan Ibu,
(Alonge, 2012). Seperti halnya penelitian Status Gizi Ibu, Stres Biopsiko-
yang dilakukan oleh Robinson et al. (2016), sosial Ibu dan Pendapatan Kelu-
arga saat Hamil terhadap Panjang
yang mengidentifikasi jenis stres psiko-
Badan Lahir
sosial tertentu yang dialami wanita dari 1. Pengaruh Riwayat Pendidikan Ibu
etnis minoritas (Asia, Arab, Afrika dan terhadap Panjang Badan Lahir
Amerika Latin). Temuan penelitian ter- Berdasarkan hasil dari analisis jalur, pe-
sebut menunjukkan bahwa wanita yang nelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
mengidentifikasi dengan kelompok etnis pengaruh positif secara tidak langsung yang
minoritas lebih mungkin melaporkan gejala signifikan secara statistik antara riwayat
depresi, kecemasan, dukungan sosial yang pendidikan ibu terhadap PBL melalui LiLA
tidak memadai, dan masalah dengan ke- ibu dan pendapatan keluarga saat hamil.
sehatan emosional dan fisik selama ke- Penelitian ini didukung hasil Riskesdas
hamilan daripada wanita kelompok kulit yang menunjukkan semakin tinggi pen-
putih. Wanita yang didentifikasi dengan didikan maka semakin rendah persentase
kelompok etnis minoritas mengalami stres anak lahir pendek (Kemenkes RI, 2013).
psikososial yang lebih besar selama ke- Pada dasarnya pendidikan ibu memiliki
hamilan daripada wanita kelompok kulit pengaruh terhadap panjang badan lahir,
putih. meskipun pengaruh yang diberikan positif
4. Pengaruh Pendapatan Keluarga secara tidak langsung terhadap panjang
saat Hamil terhadap Berat Badan badan lahir, akan tetapi pendidikan secara
Lahir langsung mempengaruhi status gizi ibu dan
Penelitian ini menunjukkan bahwa ter- pendapatan keluarga, yang pada akhirnya
dapat pengaruh positif secara langsung akan berpengaruh terhadap panjang badan
yang signifikan secara statistik antara pen- bayi yang dilahirkan.
dapatan keluarga saat hamil terhadap berat Penelitian sebelumnya mengungkap-
badan lahir. Penelitian ini didukung oleh kan hal yang sama, bahwa semakin tinggi
penelitian yang dilakukan Khatun dan pendidikan maka akan semakin rendah
Rahman (2008) bahwa faktor sosiodemo- prevalensi panjang badan lahir pendek
grafis yang salah satunya adalah status (Simbolon et al., 2015). Menurut Silva et
ekonomi mempengaruhi dan menyebabkan

e-ISSN: 2549-0257 (online) 305


Journal of Maternal and Child Health (2017), 2(4): 297-308
https://doi.org/10.26911/thejmch.2017.02.04.02

al., (2010) tingkat pendidikan ibu yang 3. Pengaruh Stres Biopsikososial ter-
rendah juga terkait dengan keterlambatan hadap Panjang Badan Lahir
pertumbuhan janin dengan pengaruh yang Pada umumnya diseluruh dunia, ibu se-
lebih besar pada pertumbuhan kepala lama masa kehamilan dipengaruhi oleh be-
janin, diikuti pertumbuhan tulang paha berapa pemicu yang menimbulkan stres, di-
(femur) dan pertumbuhan perut, sehingga antaranya adalah rendahnya sumber daya
menyebabkan perbedaan berat dan panjang material, tidak menguntungkannya kondisi
saat lahir, sedangkan menurut Amin dan pekerjaan, kurang adanya tanggung jawab
Julia (2014), bahwa pendidikan ibu bukan dalam rumah tangga, komplikasi kehamil-
merupakan faktor risiko terhadap kejadian an dan masuk didalamnya hubungan intim
stunting pada saat balita. dalam keluarga yang penuh dengan kete-
2. Pengaruh LiLA Ibu terhadap Pan- gangan (Schetter dan Tanner, 2012). Ber-
jang Badan Lahir beda dengan penelitian ini yang menunjuk-
Berdasarkan hasil analisis jalur penelitian kan hasil yang tidak signifikan dari penga-
ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh ruh stres biopsiokososial terhadap panjang
positif secara langsung yang signifikan se- badan lahir, bahwa stres biopsikososial
cara statistik antara LiLA ibu terhadap tidak berpengaruh terhadap panjang badan
panjang badan lahir. Penelitian ini sejalan lahir baik secara langsung maupun tidak
dengan penelitian yang dilakukan oleh langsung.
Najahah (2014), bahwa ibu yang menderita 4. Pengaruh Pendapatan Keluarga
KEK memiliki risiko 6.2 kali melahirkan saat Hamil terhadap Panjang
bayi panjang lahir pendek jika dibandinkan Badan Lahir
dengan ibu yang tidak KEK. Hal yang sama Penelitian ini menunjukkan terdapat
diungkapkan Simbolon et al. (2015) bahwa pengaruh positif secara langsung yang
bayi dengan panjang badan lahir pendek signifikan secara statistik antara pendapat-
lebih banyak terjadi pada ibu yang men- an keluarga saat hamil terhadap panjang
derita KEK (5.5%) dibandingkan dengan badan lahir. Penelitian ini didukung oleh
ibu yang tidak menderita KEK (2.8%). penelitian Yongki (2007), bahwa ukuran
Panjang badan lahir dapat dijadikan antropometri bayi dengan panjang lahir
sebagai faktor resiko kejadian stunting pendek (PLP) yaitu panjang lahir <46 cm,
pada usia balita, seperti halnya penelitian dari ibu yang status sosial ekonomi tinggi
yang dilakukan Swathma et al. (2016), memiliki rata-rata berat badan, lingkar
bahwa panjang badan lahir pendek me- kepala, lingkar perut dan lingkar dada lebih
miliki risiko mengalami stunting 4.078 kali besar dibandingkan dengan bayi PLP dari
lebih besar dibandingkan dengan bayi yang ibu yang status sosial ekonominya rendah.
memiliki panjang badan lahir normal. Me- Selanjutnya rata-rata dari panjang badan
QXUXW 3DU¶L ibu dengan status KEK bayi PLP dari ibu yang status sosial
pada saat hamil akan melahirkan generasi ekonomi tinggi menunjukkan nilai yang
dengan kekurangan gizi dan mudah sakit lebih besar dibandingan panjang badan
yang ditandai dengan berat badan dan bayi PLP dari ibu dengan status ekonomi
tinggi badan rendah dibandingkan dengan rendah. Berbeda halnya dengan penelitian
standar pertumbuhan anak yang sehat dan yang dilakukan oleh Simbolon et al., (2015)
hidup dalam lingkungan yang sehat. bahwa faktor dari social ekonomi yang
rendah tidak berhubungan secara signikan

306 e-ISSN: 2549-0257 (online)


Nurmayanti et al./ Effects of Maternal Nutrition Status, Maternal Education, Maternal Stress

dengan prevelansi panjang badan lahir 2010. Badan Penelitian dan Pengem-
pendek (r=-0,087; nilai p=0,156). bangan Kesehatan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat di- Dinas Kesehatan Provinsi Jateng (2015).
ambil kesimpulan bahwa berat badan lahir Profil Kesehatan Provinsi Jawa
secara langsung dapat dipengaruhi oleh Tengah Tahun 2015. Semarang.
pendidikan ibu, LiLA, stres biopsikososial www.dinkesjatengprov.go.id. Diakses
dan pendapatan keluarga saat hamil. PBL tanggal 19 Oktober 2016.
dapat dipengaruhi secara langsung oleh Ekayani NPK (2014). Faktor Sosiodemo-
LiLA ibu dan pendapatan keluarga, sedang- grafi, Medis Maternal, Status Gizi dan
kan pendidikan secara tidak langsung Pemeriksaan Antenatal yang Rendah
mempengaruhi berat badan lahir maupun Meningkatkan Risiko Kejadian Berat
panjang badan lahir yang melalui LiLA ibu Badan Lahir Rendah di Kota Mataram
dan pendapatan keluarga saat hamil. Propinsi Nusa Tenggara Barat. Media
Bina Ilmiah, 8(4):24-32.
DAFTAR PUSTAKA Hapisah, Dasuki D, Prabandari YS (2010).
Abbasi SRS, Akram MB, Raza H (2015). Depressive Symptoms Pada Ibu
Maternal Demographic Determinants Hamil dan Bayi Berat Lahir Rendah.
of Low Birth Weight Babies in District Berita Kedokteran Masyarakat, 26(2):
Jhang (Pakistan). Mediterranean 81-89
Journal of Social Sciences, 6(4):498- Kader M, Perera NKPP (2014). Socio-
503. Economic and Nutritional Determi-
Alonge O (2012). The Effect of Maternal nants of Low Birth Weight in India.
Psychosocial Stress on Infant Birth North American Journal of Medical
Weight: A Retrospective Cohort Sciences, 6(7): 302-308.
Study. Drexel University School of Kemenkes RI (2013). Hasil Riset Kesehatan
Public Health. Tesis. Dasar (RISKESDA) Tahun 2013.
Amin NA, Julia M (2014). Faktor Sosio- Kementerian Kesehatan Republik
demografi dan Tinggi Badan Orang Indonesia: Badan Penelitian dan
Tua serta Hubungannya dengan Pengembangan Kesehatan.
Kejadian Stunting pada Balita Usia 6- Khatun S, Rahman M (2008). Socio-Eco-
23 Bulan. Jurnal Gizi dan Dietetik nomic Determinants of Low Birth
Indonesia, 2(3): 170-177. Weight in Bangladesh: A Multivariate
Anugraheni HS, Kartasurya MI (2012). Approach. Bangladesh Med Res
Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Counc Bull, 34:81-86.
Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Mashudi F (2013). Psikologi Konseling:
Pati, Kabupaten Pati. Journal of Buku Panduan Lengkap dan Praktis
Nutrition College, 1(1): 30-37. Menerapkan Psikologi Konseling.
Demelash H, Motbainor A, Nigatu D, Yogyakarta: IRCiSoD
Gashaw K, Melese A (2015). Risk Mumbare SS, Maindarkar G, Darade R,
Factors for Low Birth Weight in Bale Yenge S, Tolani MK, Patole K (2012).
Zone Hospitals, South-East Ethiopia: Maternal risk factors associated with
A Case ± Control Study. BMC Preg- term low birth weight neonates: A
nancy and Childbirth, 15 (264): 1-10. matched-pair case control study.
Depkes RI (2010). Laporan Nasional Riset Indian Pediatrics, 49:25±8.
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun

e-ISSN: 2549-0257 (online) 307


Journal of Maternal and Child Health (2017), 2(4): 297-308
https://doi.org/10.26911/thejmch.2017.02.04.02

Muula AS, Siziya S, Rudatsikira E (2011). Silva LM, Jansen PW, Steegers EAP,
Parity and maternal education are Jaddoe VWV, Arends LR, Tiemeier H,
associated with low birth weight in Verhulst FC, Moll HA, Hofman A,
Malawi. African Health Sciences, Mackenbach JP, Raat H (2010).
11(1): 65 ± 71. 0RWKHU¶V (GXFDWLRQDO /Hvel and Fetal
Najahah, I (2014). Faktor Risiko Panjang Growth: The Genesis of Health
Lahir Bayi Pendek di Ruang Bersalin Inequalities. International Journal of
RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Epidemiology, 39:1250±1261
Lombok Barat. Media Bina Ilmiah, Simbolon D, Astuti WD, Andriani L (2015).
8(1): 16-23. Mekanisme Hubungan Sosial Eko-
3DU¶L +0 3HQLODLDQ 6WDWXV *L]L nomi, Pemanfaatan Pelayanan Kese-
Dilengkapi Proses Asuhan Gizi Ter- hatan, dan Kehamilan Risiko Tinggi
standar. Jakarta: EGC. terhadap Prevalensi Panjang Badan
Robinson AM, Benzies KM, Cairns SL, Lahir Pendek. Jurnal Kesehatan
Fung T, Tough SC (2016). Who is Masyarakat Nasional, 9(3): 235-242.
Distressed? a Comparison of Psycho- Supariasa IDN, Bakri B, dan Fajar I (2016).
social Stress in Pregnancy Across Penilaian Status Gizi Edisi 2. Jakarta:
Seven Ethnicities. BMC Pregnancy EGC
and Childbirth, 16: 215. Swathma D, Lestari H, Ardiansyah RT.
Rondo PHC, Ferreira RF, F Nogueira F, (2016). Analisis Faktor Risiko BBLR,
Ribeiro MCN, Lobert H, Artes R Panjang Badan Bayi saat Lahir dan
(2003). Maternal Psychological Stress Riwayat Imunisasi Dasar Terhadap
and Distress as Predictors of Low Kejadian Stunting pada Balita Usia
Birth Weight, Prematurity and Intra- 12-36 Bulan di Wilayah Kerja Pus-
uterine Growth Retardation. Europe- kesmas Kandai Kota Kendari. JIM-
an Journal of Clinical Nutrition, 57: KESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa
266±272. Kesehatan Masyarakat, 1(3): 1-10.
Schetter CD, Tanner L (2012). Anxiety, Syarifuddin V, Hakimi M, Murtiningsih B
depression and stress in pregnancy: (2011). Kurang Energi Kronis Ibu
implications for mothers, children, Hamil sebagai Faktor Risiko Bayi
research, and practice. Curr Opin Psy- Berat Lahir Rendah. Berita Kedokter-
chiatry, 25(2): 141±148 an Masyarakat, 27(4):187-196.
Sebayang SK, Dibley MJ, Kelly PJ, Shankar WHO (2014). Global Nutrition Targets
AV, Shankar AH, Group SS (2012). 2025: Low Birth Weight Policy Brief.
Determinants of Low Birth Weight, Geneva: World Health Organization
Small-for-Gestational-Age and Pre- Yongky (2007). Analisis Pertambahan
term Birth in Lombok, Indonesia: Berat Badan Ibu Hamil Berdasarkan
Analyses of the Birth Weight Cohort Status Sosial Ekonomi dan Status Gizi
of the SUMMIT Trial. Trop. Med. Int. serta Hubungannya dengan Berat
Health, 17(8):938±950. Badan Baru Lahir. Sekolah Pasca-
Sediaoetama AD (2012). Ilmu Gizi untuk sarjana Institut Pertanian Bogor.
Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Ja- Tesis.
karta: Dian Rakyat

308 e-ISSN: 2549-0257 (online)

You might also like