You are on page 1of 8

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah


Alamat Website: http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM

Pengaruh Anticipatory Guidance Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Usia


0-6 Bulan

Atik Pramesti Wilujeng 1, Desi Trianita 2, Ninis Indriani 3

Program Studi Profesi Ners, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi, Banyuwangi
1,3

Program Studi D-3 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi, Banyuwangi
2-

INFORMASI A B S T R A C T
Korespondensi: This study aims to analyze the influence of providing Anticipatory Guidance on the
atikpramesti@stikes- growth and development of infants aged 0-6 months. This study uses a quasi experi-
banyuwangi.ac.id mental design with a post test only non equivalent control group design. The respon-
dents involved in this study were 54 mothers who had babies aged 0-6 months who
were taken using a purposive sampling technique which was divided into treatment
and control groups. The results of the Mann-Whitney U test showed that there were
differences in growth in the treatment group with the control group with a value of ρ
= 0.009 while the results of the Mann-Whitney U test on the development variable
showed a difference between the treatment group with the control group with a value
of ρ = 0.021. Assessment of infant growth is carried out by measuring anthropometrics
which include weight (BW), length / height (TB), and head circumference then com-
pared with the WHO-NCHS BB / U index. Assessment of infant development using
KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Anticipatory guidance is an educa-
Keywords: tional method provided to provide guidance to parents so that children can grow and
Anticipatory Guidance, develop optimally and aims to improve family independence in maintaining health,
Development, Growths preventing and overcoming child health problems.

11
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020

PENDAHULUAN mengetahui masalah perkembangan sejak dini, anak-


Masa balita merupakan periode penting dalam pros- anak dapat diberikan perawatan yang lebih efektif, seh-
es tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan ingga defisit perkembangan lebih lanjut dapat dicegah
pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhas- (Moodie et al., 2014). Banyak data yang menunjukkan
ilan pertumbuhan dan perkembangan anak di peri- pentingnya bimbingan orang tua dalam mengasuh
ode salanjutnya (Dosman, Faap, Andrews, & Frcpc, anak sampai usia remaja (Partridge, 2014). Pemberian
2012). Pada usia 0-2 tahun merupakan masa tumbuh anticipatory guidance akan efektif apabila diberikan
kembang yang optimal (golden period) bila terjadi dalam bentuk pelatihan menggunakan buku panduan.
gangguan pada masa ini akan berpengaruh negatif Pada penelitian ini peneliti menggunakan buku pegan-
pada kualitas generasi penerus (Kesehatan & Indone- gan fasilitator kelas ibu balita serta buku KIA yang di-
sia, 2017). Pertumbuhan anak yang sehat dipengaruhi miliki oleh ibu.
oleh pengasuhan orang tua (Nur & Adriani, 2009).
Diperkirakan 1-3% anak mengalami keterlambatan METODE
perkembangan usia < 5 tahun dengan 5-10% dalam Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
2 aspek perkembangan. Presentase gizi buruk di Jawa adalah quasi experimental dengan pendekatan post
Timur tahun 2016 sebesar 2,6% sedangkan gizi kurang test only non equivalent control group dimana kelom-
sebesar 11% (RI, 2016). Cakupan pemberian ASI Ek- pok intervensi dan kelompok kontrol tidak dipilih se-
sklusif tahun 2017 di Banyuwangi sebesar 74% belum cara random dan pengukuran dilakukan hanya setelah
memenuhi target yang telah ditetapkan (77%) ( Jawa selesai diberikan intervensi. Sampel dalam penelitian
Timur, 2017). Pada tahun 2017 angka balita yang ini adalah ibu dengan bayi usia 0-6 bulan memenuhi
mengalami gizi buruk di Banyuwangi sebesar 0.55 %. kriteria berjumlah 54 yang diambil menggunakan teh-
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Banyuwangi menun- nik purposive sampling. Variabel bebas penelitian ini
jukkan angka kematian bayi tahun 2017 sebanyak 111 setiap adalah anticipatory guidance. Variabel terikat peneli-
1000 Kelahiran Hidup. Berdasarkan pemeriksaan KPSP tian ini adalah pertumbuhan dan perkembangan. Pada
didapatkan data tahun 2015 terdapat 10 anak men- kelompok perlakuan dilakukan pemberian anticipatory
galami keterlambatan perkembangan (Banyuwangi, guidance selama 5 kali pertemuan menggunakan buku
2018). Berdasarkan survei data awal didapatkan data pegangan fasilitator kelas ibu balita terdiri dari Modul
jumlah persalinan di Ruang Bersalin RSU Blambangan A1: pemberian ASI, modul A2 : Pemberian Imunisasi,
Banyuwangi Bulan Januari-Juli 2018 terdapat 502 per- modul A3 : Pemberian MP-ASI, modul A4 : Tumbuh
salinan dengan rata-rata 83 persalinan setiap bulan dan kembang bayi dan modul A5 : Penyakit terbanyak pada
semua ibu yang melahirkan belum pernah diberikan bayi. Instrumen yang digunakan untuk menilai status
anticipatory guidance. Kehidupan awal anak dimulai pertumbuhan bayi adalah lembar observasi penguku-
dari orang tua, sehingga orang tua bertanggung jawab ran antropometri (BB, PB, LILA, dan LK), sedang-
terhadap masa depan anak (Hasinuddin, 2010). Setiap kan perkembangan bayi diukur dengan Kuesioner Pra
orang tua memanfaatkan pendidikan kesehatan untuk Skrining Perkembangan (KPSP). Analisis bivariat yang
mendapatkan informasi tentang bagaimana mengasuh dilakukan pada penelitian ini adalah : Uji statistik U
anak (Thygesen et al., 2017). Konseling oleh petugas Mann-Whitney untuk mengetahui apakah ada per-
kesehatan dapat mengurangi perilaku ibu pengena- bedaan penilaian pertumbuhan dan perkembangan
lan dini makanan padat pada bayi (< 6 bulan) (Kuo, pada kelompok kontrol maupun intervensi.
Inkelas, Slusser, Maidenberg, & Halfon, 2011). Antici-
patory guidance adalah metode pendidikan yang dise- HASIL
diakan untuk memberikan bimbingan kepada orang Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan di
tua baru sehingga anak tumbuh dan berkembang opti- Ruang Bersalin RSD Blambangan Banyuwangi 2019
mal. Seorang anak sangat membutuhkan aktivitas ber- ditindaklanjuti dengan melakukan kunjungan ke ru-
main yang akan mempermudah perkembangan kognisi mah masing-masing responden.
anak (Atik Pramesti Wilujeng, Leny Andiyati, 2017).
Sebagai bagian dari tenaga kesehatan profesional, per-
awat mempunyai peran yang penting dalam membantu
memberikan bimbingan dan pengarahan pada orang
tua (Dosman et al., 2012). Keluarga membutuhkan
panduan tentang pentingnya memberikan stimulasi
perkembangan pada anak (Pediatrics, 2016). Dengan
12
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020

Tabel 1 Karakterstik responden berdasarkan usia ibu di Tabel 5 Karakteristik responden berdasarkan berat
Ruang Bersalin RSD Blambangan Banyuwangi 2019. badan lahir bayi di Ruang Bersalin RSD Blambangan
Banyuwangi 2019.
No. Usia Ibu dalam tahun n %
1. 20-25 16 30 No. Berat Badan Lahir n %
2. 26-30 21 39 1. < 2500 4 7%
3. 31-35 7 12 2. 2500 – 3500 41 76%
4. 36-40 10 19 3. > 3500 9 17
Total 54 100% Total 54 100%
Sumber : (Data Primer, 2019)
Sumber : (Data Primer, 2019)
Tabel 2 Karakterstik responden berdasarkan pendi- Tabel 6 Karakteristik responden berdasarkan usia gesta-
dikan ibu di Ruang Bersalin RSD Blambangan Banyu- si bayi di Ruang Bersalin RSD Blambangan Banyuwan-
wangi 2019. gi 2019.

No. Pendidikan Ibu n % No. Usia gestasi n %


1. SD 2 4 1. ≤ 37 minggu 38 70%
2. SMP 1 2 2. > 37 minggu 17 30%
3. SMA 49 90 Total 54 100%
4. Perguruan Tinggi 2 4 Sumber : (Data Primer, 2019)
Total 54 100%
Sumber : (Data Primer, 2019) Tabel 7. Distribusi Pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan
pada kelompok intervensi di Rumah Sakit Umum
Tabel 3 Karakterstik responden berdasarkan pekerjaan Blambangan Banyuwangi 2019
ibu di Ruang Bersalin RSD Blambangan Banyuwangi
2019. No. Pertumbuhan n %
1. Baik 21 78%
No. Pekerjaan Ibu n % 2. Kurang 5 19%
1. IRT 43 80 3. Buruk 1 4%
2. SWASTA 9 16 Total 27 100%
3. PNS 1 2 Sumber : (Data Primer, 2019)
4. Guru 1 2
Tabel 8 Distribusi Pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan
Total 54 100%
pada kelompok kontrol di Rumah Sakit Umum Blam-
Sumber : (Data Primer, 2019)
bangan Banyuwangi 2019
Tabel 4 Karakterstik responden berdasarkan jenis ke- No. Pertumbuhan n %
lamin bayi di Ruang Bersalin RSD Blambangan Banyu- 1. Baik 14 60%
wangi 2019. 2. Kurang 11 33%
3. Buruk 2 7%
No. Jenis kelamin n % Total 27 100%
1. Laki – laki 36 65% Sumber : (Data Primer, 2019)
2. Perempuan 19 35%
Total 54 100%

Sumber : (Data Primer, 2019)

13
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Pertumbuhan bayi usia Tabel 12. Distribusi Perkembangan bayi usia 0-6 bulan
0-6 bulan di Rumah Sakit Umum Blambangan Banyu- pada kelompok kontrol di Rumah Sakit Umum Blam-
wangi 2014 bangan Banyuwangi 2019
Kolmogor- No. Perkembangan n %
Shapiro-Wilk
Kelom- ov-Smirnov 1. Sesuai 15 56%
pok Sta- Sta-
df Sig df Sig 2. Meragukan 11 40%
tistic tistic
3. Penyimpangan 1 4%
Antici- 0,495 27 0,000 0,476 27 0,000
Pertumbuhan

Total 27 100%
patory
Guidance Sumber : (Data Primer, 2019)
Kontrol 0,306 27 0,000 0,752 27 0,000
Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Perkembangan bayi usia
0-6 bulan di Rumah Sakit Umum Blambangan Banyu-
Pada tabel 9 di atas menunjukkan bahwa hasil uji nor-
wangi 2019
malitas pada variabel pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan
Kolmogor-
menggunakan metode Lilliefors dan Shapiro Wilk. Shapiro-Wilk
Kelompok ov-Smirnov
Nilai Sig (p Value) kedua uji di atas < 0,05 yang be-
Statistic df Sig Statistic df Sig
rarti data tidak berdistribusi normal sehingga peneliti
Anticipa-

0,000

0,000
memilih menggunakan Mann Whitney U Test dari
Perkembangan
tory 0,303 27 0,741 27
pada Independen T Test. Guidance

0,031

0,006
Tabel 10. Perbedaan Pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan Kontrol 0,176 27 0,884 27
di Rumah Sakit Umum Blambangan Banyuwangi 2014
Perlakuan Kontrol Tabel 13 di atas adalah hasil uji normalitas pada vari-
Mann Sig able perkembangan bayi usia 0-6 bulan menggunakan
Mean Sum of Mean Sum of (2-tailed) metode Lilliefors dan Shapiro Wilk. Nilai Sig (p Value)
-Whit-
Rank Ranks Rank Ranks kedua uji di atas < 0,05 yang berarti data tidak berdistri-
ney U
busi normal sehingga peneliti memilih menggunakan
Pertumbuhan

Mann Whitney U Test dari pada Independen T Test.


22,81 616,00 238,00 32,19 869,00 0,009
Tabel 14. Perbedaan Perkembangan bayi usia 0-6 bulan
pada kelompok intervensi dengan kelompok control di
Berdasarkan tabel 10 menunjukkan bahwa pada varia- Rumah Sakit Umum Blambangan Banyuwangi
bel penilaian pertumbuhan pada kelompok yang diber-
ikan intervensi anticipatory guidance dan kelompok Perlakuan Kontrol
(2-tailed)

kontrol dengan hasil Sig (2-tailed) 0,009 < 0,05 yang Mann- Mean Sum of
Sig

Mean Sum of Whitney


artinya ada perbedaan nilai pertumbuhan pada bayi Rank Ranks Rank Ranks
U
yang diasuh ibu yang diberikan anticipatory guidance
Perkembangan

dengan bayi yang diasuh ibu tidak diberikan anticipa-


tory guidance.
32,24 870,50 236,500 22,76 614,50 0,021

Tabel 11. Distribusi Perkembangan bayi usia 0-6 bu-


lan pada kelompok intervensi di Rumah Sakit Umum Penilaian perkembangan pada kelompok yang diber-
Blambangan Banyuwangi 2019 ikan intervensi anticipatory guidance dan kelompok
No. Perkembangan n % kontrol menunjukkan hasil Sig (2-tailed) 0,021 < 0,05
1. Sesuai 19 70% yang artinya ada perbedaan nilai perkembangan pada
2. Meragukan 7 26% bayi yang diasuh ibu yang diberikan anticipatory guid-
3. Penyimpangan 1 4% ance dengan bayi yang diasuh ibu tidak diberikan an-
ticipatory guidance.
Total 27 100%
Sumber : (Data Primer, 2019) PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji
14
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020

Mann-Whitney U pada variabel pertumbuhan, hasil kutan bahkan menangis ketika ditinggal orang yang
nilai p value adalah 0,009 lebih kecil dari 0,05 sedang- mengasuhnya (Halle & Darling-churchill, 2016). Ke-
kan hasil uji statistik dengan menggunakan uji majuan terbesar akan terjadi ketika langkah-langkah
Mann-Whitney U pada variabel perkembangan, hasil perkembangan sosial dan emosional balita dibuat den-
nilai p value adalah 0,02 lebih kecil dari 0,05. Ini berar- gan jelas ( Jones, Zaslow, Darling-churchill, & Halle,
ti bahwa pemberian anticipatory guidance memiliki 2016). Kehidupan awal anak dimulai dari orang tua,
pengaruh yang signifikan dengan pertumbuhan bayi sehingga orang tua bertanggung jawab terhadap masa
karena nilai p value kurang dari 0,05 adalah 0,009 pada depan anak (Hasinuddin, 2010). Setiap orang tua me-
variabel pertumbuhan dan 0,02 pada variabel perkem- manfaatkan pendidikan kesehatan untuk mendapat-
bangan sehingga dapat dinyatakan satu kesimpulan kan informasi tentang bagaimana mengasuh anak
bahwa Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti ada (Thygesen et al., 2017). Konseling oleh petugas keseha-
pengaruh pemberian anticipatory guidance terhadap tan dapat mengurangi perilaku ibu dalam pemberian
pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-6 bulan makanan dini pada bayi usia kurang dari 6 bulan (Kuo
di Ruang Bersalin RSD Blambangan Banyuwangi et al., 2011). Anticipatory guidance adalah metode
2019. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu pendidikan yang disediakan untuk memberikan bimb-
tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai bera- ingan kepada orang tua baru sehingga anak tumbuh
khirnya masa remaja. Anak menunjukkan ciri-ciri per- dan berkembang optimal. Nutrisi yang baik dan cukup,
tumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan
usianya. Pertumbuhan merupakan peningkatan jum- stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu
lah dan ukuran sel di seluruh bagian tubuh yang secara anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai ke-
kuantitatif dapat diukur dengan ukuran berat (gram, mampuan optimalnya sehingga dapat berkontribusi
kilogram) dan ukuran panjang (sentimeter, meter) se- lebih baik dalam masyarakat. Stimulasi yang tepat akan
dangkan perkembangan merupakan bertambahnya ke- merangsang otak balita sehingga perkembangan ke-
mampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kom- mampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan ke-
pleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan mandirian pada balita berlangsung optimal sesuai den-
sebagai proses pematangan serta pembelajaran (Hock- gan umur anak. Deteksi dini penyimpangan tumbuh
enberry dan Wilson, 2009). Pencapaian derajat kese- kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi secara
hatan yang tinggi bagi anak adalah sebagai satu ba- dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita ter-
gian dari system pelayanan kesehatan di keluarga. masuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terha-
Keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan dan dap masalah tumbuh kembang anaknya. Apabila
individu mendukung, menghargai dan meningkat- ditemukan ada penyimpangan, maka dilakukan inter-
kan kekuatan dan kompetensi dalam memberikan vensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita di-
asuhan terhadap anak, sedangkan prinsip keper- mana dalam penelitian ini penelti memberikan stimu-
awatan anak harus berfokus pada anak dan keluarga, lasi yang sesuai dengan KPSP selanjutnya dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarga evaluasi setelah 2 minggu, hal ini sebagai tindakan ko-
(Setyawan, 2017). Menurut Kemenkes RI tahun 2016 reksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar
pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkem- tumbuh kembangnya kembali normal atau penyimpan-
bangan. Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama gannya tidak semakin berat (Kemendikbud, 2012).
periode sejak janin dalam kandungan sampai anak beru- Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Reich &
sia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting da- Bickman, 2010) menunjukkan bahwa kelompok ibu
lam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini yang diberikan buku cara mendidik anak memiliki
merupakan kesempatan emas sekaligus masa-masa yang pengetahuan yang lebih tinggi dari pada 2 kelompok
rentan terhadap pengaruh negatif. Memiliki bayi yang yang lain. Sehingga dapat disimpulkan buku yang diba-
baru lahir adalah momen belajar bagi seorang ibu yang ca ibu tampak efektif dalam memberikan bimbingan
akan merubah pola hidup dan kebiasaan sehari-hari antisipatif. Orang tua melaporkan perlunya pelatihan
demi kesehatan bayinya (French et al., 2012). Perkem- dan dukungan tambahan untuk membuat bimbingan
bangan sosial dan emosional pada usia bayi merupakan antisipatif lebih efektif. Anticipatory guidance yang
pondasi untuk perkembangan ditahap selanjutnya sep- terdiri dari informasi yang bermanfaat, untuk member-
erti usia todler, pra sekolah dan sekolah. The Center on ikan dukungan kepada orang tua dalam pengambilan
the Social Emotional Foundations for Early Learning keputusan sehingga meningkatkan praktik pengasuhan
(CSEFEL) menyatakan bayi mengekspresikan emosi (Sege, Hatmaker-flanigan, Vos, Levin-goodman, &
ketika berinteraksi sosial dengan cara tersenyum, keta- Spivak, 2006). Intervensi berbasis masyarakat mem-
15
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020

pengaruhi pertumbuhan anak. (Blake-lamb et al., yakit terbanyak pada bayi selanjutnya penyampaian
2016). Anticipatory guidance diberikan dengan hara- modul pemberian MP-ASI dilakukan pada bulan keti-
pan bahwa orang tua terlibat dalam mendukung per- ga. Setelah itu peneliti melakukan penilaian pertumbu-
ilaku kesehatan anak dan perkembangan awal anak. han dan perkembangan bayi dengan menggunakan
Orang tua dapat dengan mudah diajari metode mening- buku KIA dan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkem-
katkan disiplin dan pencegahan cedera pada anak. Leb- bangan). Adanya perbedaan pertumbuhan dan perkem-
ih dari 99% orang tua melaporkan kegiatan saat ini bangan bayi yang diasuh oleh ibu yang telah diberikan
mendukung perkembangan anak mereka (Combs- pendampingan anticipatory guidance dibandingkan
orme, Nixon, & Herrod, 2015). AAP merekomen- dengan ibu yang tidak diberikan anticipatory guidance,
dasikan pelatihan pediatrik bagi ibu baru dan calon dalam hal ini ibu yang telah diberikan pendampingan
pengasuh anak selama 3 bulan (Mccolgan et al., 2010). anticipatory guidance telah mendapat informasi yang
Studi secara epidemiologi, sosiologis, dan genetik telah lebih jelas mengenai pertumbuhan dan perkembangan
semakin menunjukkan korelasi antara pola asuh orang bayi melalui pemberian materi dari 5 modul yang ter-
tua dengan kesehatan anak, dan pentingnya family cen- dapat dalam buku pegangan fasilitator kesehatan ibu
tered care untuk kesehatan anak. Sering kali informasi dan balita yang terdiri dari pentingnya pemberian ASI
tentang kesehatan anak menjadi efektif apabila disam- eksklusif bagi bayi mengingat zat gizi yang terkandung
paikan kepada keluarga sehingga keluarga telah menja- dalam ASI merupakan komponen zat gizi yang sangat
di mitra sejak awal bagi tenaga kesehatan demi tercapa- lengkap dan sesuai dengan pencernaan bayi selain itu
inya anak yang sehat (VICTOR C. STRASBURGER, ASI juga mengandung zat anti bodi yang sangat pent-
2010). Pada penelitian ini peneliti mendata ibu yang ing untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi seh-
melahirkan di Ruang Bersalin RSD Blambangan, se- ingga bayi tidak mudah sakit. Pemberian ASI saja pada
lanjutnya peneliti membagi ibu-ibu tersebut menjadi bayi selama 6 bulan pertama bukan merupakan sesuatu
dua kelompok yaitu 27 orang sebagai kelompok per- yang mudah bagi ibu-ibu yang belum memahami man-
lakuan yang diberikan intervensi anticipatory guidance faat dan pentingnya ASI terutama bagi ibu-ibu yang
dan 27 orang sebagai kelompok control. Selanjutnya bekerja namun pada penelitian ini sebagian besar re-
peneliti mendata alamat masing-masing responden dan sponden adalah sebagai ibu rumah tangga sehingga
mohon bantuan bidan sebagai pembantu lapangan un- dengan pendampingan anticipatory guidance tentang
tuk membuat pertemuan dengan ibu-ibu tersebut. manfaat ASI eksklusif bagi bayi maka ibu-ibu banyak
Pada kelompok perlakukan diberikan pendampingan yang telah berhasil memberikan pemberian ASI saja
kelas ibu balita yang terdiri dari 5 modul. Modul A1: pada bayinya sehingga bayi memiliki pertumbuhan
pemberian ASI, modul A2 : Pemberian Imunisasi, yang baik, sedangkan pada modul pertumbuhan dan
modul A3 : Pemberian MP-ASI, modul A4 : Tumbuh perkembangan bayi menekankan pemahaman menge-
kembang bayi dan modul A5 : Penyakit terbanyak pada nai pentingnya deteksi dini pertumbuhan bayi melalui
bayi. Pemberian anticipatory guidance ini peneliti me- pemeriksaan berat badan dan tinggi badan secara rutin
manfaatkan beberapa alat dan bahan pendukung seper- setiap bulan di posyandu sehingga apabila ada penyim-
ti bloknote dan bolpoint untuk responden, buku kelas pangan pertumbuhan pada bayi dapat segera dilakuan
ibu balita, buku KIA serta pantom payudara sehingga intervensi. Upaya optimalisasi perkembangan bayi
diharapkan responden lebih mudah memahami materi dapat dilakukan melalui stimulasi, dalam hal ini dibu-
yang disampaikan. Anticipatory guidance disampaikan tuhkan pemahaman yang benar bagi ibu-ibu yang
dalam bentuk penyuluhan, diskusi dan simulasi. Pem- memiliki bayi usia 0-6 bulan mengenai pentingnya
berian anticipatory guidance dilakukan di beberapa stimulai bagi perkembangan bayi yang dapat dilakukan
rumah bidan dan kader sebagai tempat berkumpulnya melalui permainan dan mempererat tali kasih sayang
responden. Penyampaian materi masing-masing modul antara ibu dan bayi. Hubungan kasih kasih sayang an-
dilakukan dengan durasi 30 menit dilanjutkan dengan tara ibu dan bayi dapat dilakukan saat proses menyusui
diskusi. Pada saat sesi tanya jawab diskusi berjalan den- ataupun saat memandikan bayi. Adanya kontak mata
gan interaktif hal ini tampak dari banyaknya ibu-ibu saat menyusui dan sentuhan kasih sayang dari ibu inilah
yang mengajukan pertanyaan tentang pertumbuhan yang menjadi kunci keberhasilan pertumbuhan dan
dan perkembangan bayi kepada para peneliti. Proses perkembangan bayi. Adanya informasi tersebut, me-
penyampaian modul dilakukan selama 3 bulan. Pada mungkinkan pengetahuan responden meningkat seh-
bulan pertama dilakukan penyampaian modul pembe- ingga diharapkan ibu-ibu yang memiliki bayi usia 0-6
rian ASI dan modul tumbuh kembang bayi, pada bulan bulan mampu memberikan nutrisi yang baik melalui
kedua adalah penyampaian modul imunisasi dan pen- pemberian ASI dan memberikan stimulasi sehingga
16
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020

bayi mampu mencapai pertumbuhan dan perkemban- Mann-Whitney U pada variabel perkembangan, hasil
gan yang sesuai dengan tahap usianya. Setelah dilaku- nilai p value adalah 0,02 lebih kecil dari 0,05. Ini be-
kan pendampingan anticipatory guidance mengenai rarti bahwa pemberian anticipatory guidance memiliki
imunisasi maka responden lebih memahami manfaat pengaruh yang signifikan dengan pertumbuhan bayi
imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit bayi serta karena nilai p value kurang dari 0,05 adalah 0,009 pada
ibu-ibu lebih memahami jenis-jenis imunisasi dan jad- variabel pertumbuhan dan 0,02 pada variabel perkem-
wal imunisasi, responden diharapkan bisa mengubah bangan sehingga dapat dinyatakan satu kesimpulan
persepsinya tentang imunisasi dan efek samping imuni- bahwa Ha diterima dan H0 ditolak yang berarti ada
sasi. Meskipun salah satu efek samping imunisasi DPT pengaruh pemberian anticipatory guidance terhadap
adalah bayi akan mengalami demam namun dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0-6 bulan di
pemahaman ibu yang benar bahwa demam yang terjadi Ruang Bersalin RSD Blambangan Banyuwangi 2019.
pada bayi setelah imunisasi adalah hal yang tidak ber-
bahaya maka ibu akan lebih mudah mencari alternative DAFTAR PUSTAKA
solusi bukan sebaliknya menimbukan sikap cemas dan Atik Pramesti Wilujeng, Leny Andiyati, A. E. (2017).
berlebihan. Melalui pendampingan anticipatory guid- Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 2 (2), 2(2).
ance tentang penyakit terbanyak pada bayi maka re- Retrieved from http://journal.um-surabaya.ac.id/
sponden lebih paham tentang penyakit terbanyak pada index.php/JKM/article/view/961/pdf
bayi dan dapat melakukan tindakan pencegahan dan Banyuwangi, D. K. (2018). Data seputar kesehatan. Re-
penanganan penyakit anak saat di rumah. Anggota kel- trieved from https://www.banyuwangikab.go.id/
uarga dalam hal ini suami diharapkan memberikan Blake-lamb, T. L., Locks, L. M., Perkins, M. E., Baidal,
dukungan serta mendampingi responden dalam mem- J. A. W., Cheng, E. R., & Taveras, E. M. (2016).
berikan terapi kepada anaknya sehingga responden leb- Interventions for Childhood Obesity in the First
ih termotivasi. Sebagaimana yang disebutkan oleh 1,000 Days A Systematic Review. American Jour-
Friedman (1998) bahwa keluarga bisa memberikan nal of Preventive Medicine, 1–10. https://doi.
dukungan berupa pemberian saran, sugesti dan infor- org/10.1016/j.amepre.2015.11.010
masi dalam menyelesaikan suatu permasalahan (Wilu- Combs-orme, T., Nixon, B. H., & Herrod, H. G.
jeng, 2018). Sebagian besar ibu sebagai ibu rumah (2015). Anticipatory Guidance and Early Child
tangga dimana ibu rumah tangga memilki lebih banyak Development : Pediatrician Advice , Parent Be-
waktu untuk anaknya, mereka dapat mengatur pola haviors , and Unmet Needs as Reported by Par-
makan anak dan memberikan ASI lebih banyak seh- ents From Different Backgrounds. https://doi.
ingga anak anak mereka makan makanan yang sehat org/10.1177/0009922811403302
dan bergizi (Mariyana & Kock, 2018). Aktivitas dan Dosman, C., Faap, F., Andrews, D., & Frcpc, F. (2012).
pekerjaan ibu terkadang melupakan peran ibu bahkan Anticipatory guidance for cognitive and social-
tidak dapat meluangkan sedikit waktu untuk memper- emotional development : Birth to five years, 17(2),
hatikan anak (Fitri, Chundrayetti, & Semiarty, 2014). 75–80.
Sebagian besar ibu mempunyai tingkat pendidikan Fitri, D. I., Chundrayetti, E., & Semiarty, R. (2014).
SMA (90%). Menurut (Fitri et al., 2014) dinyatakan Artikel Penelitian Hubungan Pemberian ASI
bahwa pendidikan orang tua merupakan salah satu fak- dengan Tumbuh Kembang Bayi Umur 6 Bulan di
tor yang penting dalam tumbuh kembang anak. Karena Puskesmas Nanggalo, 3(2), 136–140.
pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima French, G. M., Nicholson, L., Skybo, T., Klein, E. G.,
segala informasi dari luar terutama tentang cara penga- Schwirian, P. M., Murray-Johnson, L., … Groner,
suhan anak yang baik. Ibu yang memiliki tingkat pen- J. A. (2012). An Evaluation of Mother-Centered
didikan yang tinggi cenderung mudah untuk memaha- Anticipatory Guidance to Reduce Obesogenic In-
mi dan menyerap informasi yang lebih luas dalam fant Feeding Behaviors. Pediatrics, 130(3), e507–
proses pengasuhan anak yang baik, yang nantinya ber- e517. https://doi.org/10.1542/peds.2011-3027
dampak pada tumbuh kembang anak. Halle, T. G., & Darling-churchill, K. E. (2016). Jour-
nal of Applied Developmental Psychology Re-
KESIMPULAN view of measures of social and emotional de-
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan velopment. Journal of Applied Developmental
uji Mann-Whitney U pada variabel pertumbuhan, ha- Psychology, 45, 8–18. https://doi.org/10.1016/j.
sil nilai p value adalah 0,009 lebih kecil dari 0,05 se- appdev.2016.02.003
dangkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Hasinuddin, M. (2010). Modul Anticipatory Guid-
17
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020

ance Terhadap Perubahan Pola Asuh Anak ( An- Reich, A. S. M., & Bickman, L. (2010). The Effective-
ticipatory Guidance Module Changes The Au- ness Of Baby Books For Providing Pediatric Antic-
thoritaritative Parenting Of Parents In Stimulating ipatory Guidance To New Mothers, 125(5), 997–
Children Development ), 51–58. 1002. Https://Doi.org/10.1542/Peds.2009-2728
Jawa Timur, D. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Ri, K. K. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun
Timur Tahun 2016. Dinkes Jawa Timur. 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan Ri.
Jones, S. M., Zaslow, M., Darling-Churchill, K. E., & Sege, R. D., Hatmaker-Flanigan, E., Vos, E. De,
Halle, T. G. (2016). Journal Of Applied Develop- Levin-Goodman, R., & Spivak, H. (2006). Antic-
mental Psychology Assessing Early Childhood So- ipatory Guidance And Violence Prevention : Re-
cial And Emotional Development : Key Concep- sults From Family And Pediatrician Focus Groups,
tual And Measurement Issues. Journal Of Applied 117(2). Https://Doi.org/10.1542/Peds.2005-
Developmental Psychology, 45, 42–48. Https:// 0377
Doi.org/10.1016/J.appdev.2016.02.008 Setyawan, A. B. (2017). Hubungan Antara Berat Bayi
Kemendikbud. (2012). Depkes Ri. 2010. Stimula- Lahir Rendah Dengan Tumbuh Kembang Anak
si, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kem- Usia Dini.
bang Anak (Sosialisasi Buku Pedoman Pelak- Thygesen, L. C., Koushede, V., Sjo, C., Axelsen, F., Win-
sanaan Ddtk Di Tingkat Pelayanan Kesehatan kel, P., Lindschou, J., … Due, P. (2017). Antenatal
Dasar), Jakarta. Https://Doi.org/10.1017/ Small-Class Education Versus Auditorium-Based
Cbo9781107415324.004 Lectures To Promote Positive Transitioning To
Kesehatan, K., & Indonesia, R. (2017). Profil Keseha- Parenthood – A Randomised Trial, 1–18. Https://
tan Indonesia 2016. Doi.org/10.1371/Journal.pone.0176819
Kuo, A. A., Inkelas, M., Slusser, W. M., Maidenberg, Victor C. Strasburger, Md. (2010). P Erforming Pre-
M., & Halfon, N. (2011). Introduction Of Solid vent Ive S Ervice S : A Bright Future S Handbook.
Food To Young Infants, 1185–1194. Https://Doi. In Children, Adolescents, And Media (P. 164).
org/10.1007/S10995-010-0669-5 Wilujeng, A. P. (2018). Pengaruh Brain Gym Terhadap
Mariyana, R., & Kock, S. F. De. (2018). Hubungan Ri- Kadar Kortisol Selama Hospitalisasi Pada Anak
wayat Prematur Dengan Tumbuh Kembang, 3(3), Usia Pra Sekolah, 3(109), 117.
183–188.
Mccolgan, M. D., Cruz, M., Mckee, J., Dempsey, S. H.,
Davis, M. B., Barry, P., … Giardino, A. P. (2010).
Child Abuse & Neglect Results Of A Multifacet-
ed Intimate Partner Violence Training Program
For Pediatric Residents ଝ. Child Abuse & Neglect,
34(4), 275–283. Https://Doi.org/10.1016/J.
chiabu.2009.07.008
Moodie, S., Daneri, P., Goldhagen, S., Tamara, H.,
Green, K., & Lamonte, L. (2014). Early Child-
hood Developmental Screening : A Compendium
Of Measures For Children Ages Birth To Five Ear-
ly Childhood Developmental Screening : Wash-
ington: Opre Child Trends.
Nur, F., & Adriani, M. (2009). Hubungan Pola Asuh
, Asih , Asah Dengan Tumbuh Kembang Balita
Usia 1 – 3 Tahun.
Partridge, B. (2014). Adolescent Pediatric Deci-
sion-Making  : A Critical Reconsideration In
The Light Of The Data, 299–308. Https://Doi.
org/10.1007/S10730-014-9250-8
Pediatrics, A. A. O. (2016). The Pediatricians Role
In Optimizing School Readiness. Pediatrics,
138(3), E20162293–E20162293. Https://Doi.
org/10.1542/Peds.2016-2293
18

You might also like