Professional Documents
Culture Documents
101
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020
PENDAHULUAN HASIL
Keberhasilan proses belajar dipengaruhi oleh penelitian yang dilakukan pada 32 SISWA yang
kemampuan individu untuk memusatkan perhatian memenuhi kriteria inklusi di SMK Muhammadiyah
terhadap objek yang sedang dipelajari. dengan 2 Palembang didapatkan hasil sebagai berikut:
demikian konsentrasi merupakan aspek penting 1. Analisis Univariat
dalam mencapai keberhasilan1. Konsentrasi berkaitan Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari
erat dengan kemampuan kerja brain. Kinerja brain hasil penelitian untuk mengetahui distribusi frekuensi
secara maksimal mampu meningkatkan konsentrasi. dan persentasi dari variabel independen (brain gym)
Proses belajar, berpikir, kreatifitas dan kecerdasan dan variabel dependen (Tingkat Konsentrasi). Data
sesungguhnya tidak hanya melibatkan brain tetapi ditampilkan dalam bentuk tabel dan teks
juga seluruh tubuh. Sensasi, gerakan, emosi dan fungsi a. Brain Gym
integrasi brain semua bersumber pada tubuh kita. Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang bisa Berdasarkan Pelaksanaan Brain Gym
menghubungkan akal (mind) dan tubuh (body). Brain Gym N %
Brain gym merupakan kumpulan gerakan-gerakan Ya 16 50
sederhana yang bertujuan menghubungkan atau
Tidak 16 50
menyatukan akal dan tubuh.
Brain gym tidak saja akan memperlancar aliran darah Jumlah 32 100
dan oksigen ke brain, tetapi juga gerakan-gerakan
yang bisa merangsang kerja dan berfungsinya brain Dari tabel 5.1 di atas, menunjukkan bahwa dari 32
secara optimal. Pada Brain gym akan didapatkan responden, yang dilakukan Brain Gym sebnyak 16
kebugaran brain yang ditandai dengan aliran orang (50%) dan yang tidak dilakukan Brain Gym
darah menuju brain lancar atau pasokan Volume sebanyak 16 orang (50%).
O2 maksimal memadai. Volume O2 maksimal
merupakan kemampuan pengambilan oksigen oleh b. Tingkat Konsentrasi
jantung dan paru-paru, sehingga aliran darah ke 1) Tingkat Konsentrasi Sebelum Intervensi
semua jaringan tubuh termasuk brain lebih banyak Brain Gym
dan mempengaruhi brain untuk bekerja maksimal2. Tabel 5.2. Rata-rata Tingkat Konsentrasi sebelum
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala sekolah intervensi pada kelompok intervensi dan kontrol di
SMK Muhammadiyah 2 Palembang diperoleh bahwa SMK Muhammadiyah 2 Palembang
masih rendahnya tingkat konsentrasi belajar siswa Min-
Variabel N Mean SD
pada saat proses pembelajaran di kelas khususnya Maks
pada siswa kelas X, yang merupakan siswa yang baru Tingkat Konsentrasi
sehingga masih memerlukan adaptasi dengan situasi Intervensi 16 2.31 1.401 0 - 4
pembelajaran. Kontrol 16 2.88 1.258 0 - 4
Peneliti tertarik untuk mengangkat topik pengaruh Dari tabel 5.2 di atas terdiri dari 16 kelompok
brain gym terhadap konsentrasi belajar siswa SMK intervensi dan 16 kelompok kontrol, menunjukkan
Muhammadiyah 2 Palembang untuk membantu bahwa rata-rata tingkat konsentrasi sebelum intervensi
meningkatkan konsentrasi belajar siswa agar mampu brain Gym pada kelompok intervensi yaitu 2,31,
menyesuaikan diri dalam proses belajar mengajar. dengan standar deviasi 1.401 dan nilai minimal 0
maksimal 4. sedangkan pada kelompok kontrol rata-
METODE rata tingkat konsentrasi sebelum 2.88 dengan standar
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment deviasi 1.258 dan nilai minimal 0 maksimal 4.
dengan pendekatan Pretest-Posttest, Non-Equivalent
Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan 2. Analisis Bivariat
di SMK Muhammadiyah 2 Palembang sebagai 1) Perbedaan Rata-rata tingkat konsentrasi
tempat pengambilan sampel dan pelaksanaan brain sebelum dan sesudah brain gym (Pair t test)
gym serta pengukuran tingkat konsentrasi siswa
SMK. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret –
September 2019.
102
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020
Tabel 5.3. Rerata tingkat konsentrasi sebelum dan Tabel 5.4 Perbedaan Tingkat Konsentrasi pada
sesudah brain gym pada kelompok intervensi dan kelompok intervensi dan control
kontrol Kelom-
No N Mean 95% P Value
pok
Kelom- 95%
No N Mean SD P Value Pre 1 Intervensi 16 .562 -1.562 - .399 0,792
pok CI
Kontrol 16 .562 -1.562 - .399
1 Intervensi
Post 1 Intervensi 16 .938 .123 – 1.998 0.019
Pre 1 2.150
Kontrol 16 .938 .135 – 2.010
Post 1 16 -2.750 1.125 - 0.000
3.350
Pre 2 Pre 2 Intervensi 16 1.188 .206 – 2.581 0.002
.370 -
Post 2 16 -.500 1.633 0.240 Kontrol 16 1.188 .236 – 2.611
1.370
Post 2 Intervensi 16 1.312 .375 – 3.000 0.014
Pre 3 Kontrol 16 1.312 .408 – 3.033
.195 –
Post 3 16 -.625 1.633 0.007
1.005
pada anak. Menurut penelitian Ali dan Aminoto menghadapi ketegangan pada diri sendiri dan orang
(2018) menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi lain.
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol Brain Gym atau senam otak itu sendiri merupakan
setelah dilakukan brain gym. Penelitian Lestari et gerakan yang dilakukan dengan cara menstimulasi
all (2013) menunjukkan bahwa senam otak dapat gelombang otak melalui gerakan-gerakan ringan
meningkatkan konsentrasi, dalam aspek kognitif, dengan melibatkan gerkan pada tangan dan kaki.
menurunkan kecemasan, menurunkan stress dan Gerakan-gerakan yang ditimbulkan dari brain gym
mengatasi kejenuhan belajar dan meningkatkan tersebut dapat memberikan rangsangan atau stimulus
konsentrasi anak pada usia dini. Hasil penelitian pada otak sehingga dapat meningkatkan kemampuan
Wulandari (2014) menyatakan bahwa senam otak belajar dan pemusatan perhatian atau konsentrasi
dapat meningkatkan konsentrasi dan kemampuan pada siswa karena seluruh bagian otak digunakan
anak. Cancela memberikan senam otak seminggu dalam proses belajar dan berkonsentrasi (Dewi,
sekali selama 16 minggu. Hasilnya adalah ditemukan 2010).
peningkatan fungsi kognitif pada semua responden
(Cancela et al 2015). Penelitian Verany (2013) KESIMPULAN
didapatkan peningkatan fungsi kognitif sebelum Pelaksanaan brain gym dapat meningkatkan
dan sesudah dilakukannya terapi senam otak. Senam konsentrasi belajar akibat dari gerakan-gerakan dari
otak juga dapat dikatakan sebagai latihan fisik. brain gym yang dapat memberikan rangsangan atau
Latihan fisik memberi manfaat pada proses belajar stimulus pada otak sehingga dapat meningkatkan
dan memori, serta melindungi sel saraf dari proses kemampuan belajar dan konsentrasi belajar siswa.
neurodegenerative. peningkatan ekspresi brain-
derived neurotropic factor di hipokampus setelah SARAN
latihan fisik berkaitan langsung dengan perbaikan Brain gym merupakan salah satu alternatif yang
plastisitas sinaps otak dan fungsi kognisi dapat digunakan untuk meningkatkan konsentrasi
(Gomez P.F dkk. 208; Leckie RL. 2014) Perbaikan belajar siswa. Kegiatan brain gym perlu dilakukan
plastisitas sinaps berperan penting dalam proses secara terus menerus karena gerakanya sederhana
belajar dan fungsi memori (Knoblauch A.K. 2014). dan mudah dilakukan sehingga dapat meningkatkan
Penelitian Gunanggoro (2016) mendapatkan bahwa konsentrasi belajar secara maksimal.
senam otak efektif dalam menurunkat tingkat
kejenuhan belajar siswa. Penelitian yang dilakukan DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, 2015 yang telah dilakukan penelitian pada Ali M. Dan Aminoto. 2018. Brain Gym Dapat
siswa kelas V sekolah dasar di SD Muhammadiyah Meningkatkan Konsentrasi Belajar Mahasiswa
11 Surabaya. Sampel berjumlah 26 dengan teknik STEI Indonesia Rawa Mangun Jakarta Timur.
Simple Random Sampling. Pengumpulan data Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan. Vol. 5
diperoleh dari nilai kuisioner sebelum dan sesudah Nomor 2. Maret 2018. 173-178.
dilakukan senam otak. Hasil menunjukkan rata-rata Ayinosa. Brain Gym (Senam Otak). Diperoleh
nilai sebelum dilakukan senam otak yaitu cukup darihttp://book.store.co.id/2009. Diakses pada
(65-74) 50,00% dan setelah diberikan senam otak tanggal 10 Agustus 2018.
menjadi sangat baik. Hasil penelitian ini sejalan Cahyo, N. Agus. (2011). Game khusus penyeimbang
dengan penelitian yang dilakukan Ali, 2018 yang otak kanan dan kiri anak. (cetakan pertama).
menunjukan bahwa pemberian Intervensi Brain Flashbooks
Gym mampu meningkatkan konsentrasi belajar pada Cancela JM, Suárez HV, Vasconcelos J, Lima A,
siswa. Ayán. 2015. Efficacy of Brain Gym Training on
Brain gym atau senam otak merupakan salah satu The Cognitive Performance and Fitness Level
metode untuk melatih konsentrasi belajar pada of Active Older Adults: A Preliminary Study. J
siswa. Dengan menggunakan Brain Gym atau Aging Phys Act, 23 (4): 653-8
senam otak siswa dapat belajar mengkoordinasikan Dennison, Paul E., (2009). Brain Gym (senam
gerakan mata, tangan dan tubuh mereka. Dennison otak).
2009, mengatakan bahwa brain gym merupakan Edisi bahasa Indonesia (cetakan X). Alih bahasa:
suatu usaha alternatife yang bisa dilakukan untuk Ruslan dan Rahayu, M. Jakarta: Grasindo.
104
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 5 (1) 2020
105