Professional Documents
Culture Documents
https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/j-healt/
________________________________________________________________
79
Journal Of Health, Education and Literacy, 2022 4(2)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827
80
Journal Of Health, Education and Literacy, 2022 4(2)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827
81
Journal Of Health, Education and Literacy, 2022 4(2)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827
Pengaruh stimulasi dengan pencapaian perkembangan motoric pada anak usia 1-3 tahun
Tabel 5. Tabulasi silang antara stimulasi perkembangan dengan pencapaian perkembangan motorik
anak usia 1-3 tahun di Desa Renda, Kecamatan Towea, Kabupaten Muna
82
Journal Of Health, Education and Literacy, 2022 4(2)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827
yang optimal. Hal ini kemudian ditandai peningkatan pemahaman perilaku orang tua,
dengan sang anak mampu menyelesaikan tugas teman sebaya dan masyarakat yang
perkembangan sesuai usianya. Selain itu, jika memepengaruhi perkembangan sikap dan
pemberian stimulasi dilakukan sedini mungki, perilaku yang dipandang sesuai dengan jenis
maka perkembangan anak akan semakin baik. kelamin individu. Ketiga, sikap orang tua dan
Begitu juga dengan banyaknya stimulasi, yang anggota keluarga lainnya sehubungan dengan
nantinya akan membuat pengetahuan anak jenis kelamin mereka. Keinginan untuk
menjadi berkembang luas dan perkembangan memiliki anak jenis kelamin tertentu akan
anak menjadi optimal. mempengaruhi sikap penerimaan orang tua dan
keluarga terhadap anak, yang selanjutnya
berpengaruh juga pada perilaku dan hubungan
Stimualsi dengan pencapaian mereka dengan anak.
perkembangan motorik abnormal
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa
Dari penelitian ini terdapat riwayat pemberian sebagian responden bekerja sebagian besar
stimulasi perkembangan baik pada anak responden berprofesi sebagai Ibu Rumah
perkembangan motorik abnormal yaitu Tangga/tidak bekerja sebanyak 34 orang
sebanyak 5 responden (23,8%), sedangkan ibu (85%), responden yang berprofesi sebagai
dengan pemberian stimulasi buruk dengan swasta 1 orang (2,5%), sebagai wiraswasta 2
perkembangan motorik abnormal sebanyak 16 orang (5,0%), serta sebagai PNS sebanyak 3
responden (76,2%). Menurut Marischa (2015), orang (7,5%). Dari data ini dapat dilihat bahwa
secara umum anak dengan tumbuh kembang banyaknya waktu ibu dengan anak menjadi
yang normal merupakan hasil dari interaksi pondasi baik dalam memberikan stimulasi
antar anak dengan orang tua bagi proses terhadap perkembangan motoric anak. Waktu
perkembangan anak secara keseluruhan. yang berkualitas menjadi penentu untuk
Karena orangtua dapat segera mengenali memenuhi stimulasi yang baik dan optimal
kelainan proses perkembangan anaknya, dan bagi anak. Stimulasi sejak dini menjadi kunci
sedini mungkin seperti memberikan dalam perkembangan motoric anak.
pengetahuan pada tumbuh kembang anak
secara menyeluruh. Selain itu juga didukung Hal ini kemudian sejalan dengan penuturan
dengan berbagai factor. Notoatmojo (2010), sebagian besar ibu
berstatus tidak bekerja akan mempunyai
Diantaranya adalah genetik, lingkungan, banyak waktu untuk mengurus anaknya, dan
mekanisme, toksin/zat kimia, gizi, hubungan yang masuk dalam kategori cukup sebanyak 2
anak dengan keluarga, stimulasi, dan APE. (11,1%), kurang sebanyak 1 (5,6%) ini
Stimulasi memiliki nilai tawar yang cukup kemungkinan di pengaruhi oleh faktor
penting. Menurut Anggraini (2017), Dalam pekerjaan ibu sebagai PNS/ Swasta/
perkembangan motorik anak yang mengalami Wiraswasta.
gangguan atau keterlambatan perkembangan
berarti perkembangan motorik yang berada di Dalam penelitian ini diperoleh sebagian besar
bawah normal umur anak. Akibatnya pada dari 40 ibu di Desa Renda, Kecamatan Towea,
umur tertentu anak tidak mengguasai tugas Kabupaten Muna terdapat 31 orang ibu
perkembangan yang diharapkan sehingga anak (77,5%) berpendidikan Sekolah Dasar/
mengalami gangguan dalam melakukan gerak Menengah (SD/SMP), 5 orang (12,5%)
dan juga akan menghambat akses pada sumber- pendidikan terakhir Sekolah Menengah
sumber eksternal serta regulasi emosi dan (SMA), serta 4 orang (10%) berlatar
kecerdasan. pendidikan perguruan tinggi. Faktor berikutnya
dalam pemberian stimulasi orang tua terhadap
Menurut pendapan Hurlock (Anggraini, 2017) anak adalah pengetahuan dan tingkat
bahwa terdapat 3 alasan jenis kelamin pendidikan (Anggraini, 2015). Hal ini
seseorang penting dalam perkembangan anak. dikarenakan kemampuan menyerap informasi
Pertama, setiap bulan anak mengalami dan pola pikir yang maju ditentukan oleh
83
Journal Of Health, Education and Literacy, 2022 4(2)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827
84
Journal Of Health, Education and Literacy, 2022 4(2)
e-issn : 2621-9301, p-issn : 2714-7827
85