You are on page 1of 8

Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology (J-HEST)

Volume 5 Nomor 2 Juni 2023 Hal. 296-303


e-ISSN:2685-1792

Pengaruh Penyuluhan berbasis Video terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap


Ibu tentang Pemberian MP-ASI pada balita 6-24 Bulan
Weny Angraini Adhisty, Immawati, Evawaty*, Mistri Ayu, Ika Muzdalia, Aulia Rahmi Latif
Universitas Sulawesi Barat
Email: evawatyyunus@gmail.com

©2023 J–HEST FDI DPD Sulawesi Barat. Ini adalah artikel dengan
akses terbuka dibawah lisensi CC BY-NC-4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ ).

ABSTRACT
Complementary feeding of ASI (MP-ASI) is a most important factor in overcoming growth and
development disorders for infants. Lack of knowledge and attitudes of mothers about the
importance and proper administration of ASI and MP-ASI can lead to malnutrition rates in
children. Counseling is one of the nursing interventions that can increase the mother's knowledge
and attitude in giving appropriate MP-ASI to children. The aim of this study was to determine the
effect of counseling on increasing mothers' knowledge and attitudes about giving MP-ASI to
toddlers aged 6-24 months in the Barane Environment, Baurung Village, Majene Regency.
Methods: The research used was a Quasi Experiment with a One Group Pre Test and Post Test
Design research design. With a total sample of 40 people taken using purposive sampling. The
results of the study showed an increase in knowledge and attitudes before and after being given
counseling with a p value <0.05. There are differences in knowledge and attitude scores so it can
be concluded that counseling using learning animation videos has a significant effect p value
<0.05 on mother's knowledge and attitudes. The conclusion is that there is an effect of counseling
on increasing mothers' knowledge and attitudes about giving MP-ASI to toddlers aged 6-24
months in the Barane Environment, Baurung Village, Majene Regency.

Keywords: Knowledge, Attitude, Counseling, Provision of MP-ASI

ABSTRAK
Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah salah satu faktor yang sangat penting
untuk mengatasi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. Kurangnya pengetahuan
dan sikap ibu tentang pentingnya dan pemberian ASI dan MP-ASI yang tepat dapat menyebabkan
angka gizi buruk pada anak. Penyuluhan merupakan salah satu intervensi keperawatan yang
dapat meingkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian MP-ASI yang tepat pada anak.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan di
Lingkungan Barane Kelurahan Baurung Kabupaten Majene. Metode: Penelitian yang digunakan
yaitu Quasi Eksperimen dengan desain penelitian One Group PreTest dan Post Test Design.
Dengan jumlah Sampel 40 orang diambil menggunakan Purposive sampling. Hasil penelitian
ada peningkatan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan p
value < 0,05. Terdapat perbedaan skor pengetahuan dan sikap sehingga dapat disimpulkan
bahwa penyuluhan dengan menggunakan video animasi pembelajaran memberikan pengaruh
yang signifikan p value < 0,05 terhadap pengetahuan dan sikap ibu. Kesimpulan ada pengaruh
penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian MP-ASI pada
balita usia 6-24 bulan di Lingkungan Barane Kelurahan Baurung Kabupaten Majene.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Penyuluhan, Pemberian MP-ASI

296
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116

PENDAHULUAN Sulawesi Barat merupakan provinsi dengan


prevalensi stunting balita tertinggi kedua di
Pertumbuhan dan perkembangan yang lambat pada Indonesia pada tahun 2022, Menurut hasil Survei
bayi merupakan peristiwa yang harus Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan,
ditanggulangi dengan serius. Pemberian makanan prevalensi stunting pada balita di provinsi ini
pendamping ASI yang seimbang dan bergizi (MP- adalah 35%. Berdasarkan wilayahnya, terdapat 3
ASI) merupakan salah satu faktor terpenting dalam kabupaten di atas rata-rata prevalensi balita
mengatasi gangguan tumbuh kembang pada bayi stunting di Sulawesi Barat. Kabupaten Majene
(Darmawan & Eva, 2019). merupakan wilayah dengan prevalensi balita
stunting tertinggi di Sulawesi Barat pada 2022,
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan yaitu mencapai 40,6% atau dua kali lebih tinggi
salah satu dari beberapa makanan lengkap yang dari standar WHO (Studi Status Gizi Indonesia,
diberikan kepada bayi sejak 6 bulan ke depan selain 2022). Berdasarkan data yang diperoleh dari
ASI eksklusif untuk tumbuh kembang bayi yang Puskesmas Lembang kasus stunting yang terjadi di
optimal (Faulia M., & Nurbaity, 2022). Makanan Kelurahan Baurung sebanyak 104 anak menderita
pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan stunting tahun 2022.
peralihan dari ASI ke makanan keluarga yang
mengandung zat gizi. MP-ASI harus diperkenalkan Masalah status gizi pada anak dapat terjadi karena
dan diberikan secara bertahap baik bentuk, jumlah disebabkan oleh berbagai macam faktor. Salah
dan waktu pemberian sesuai dengan kemampuan satunya adalah pemberian makanan yang tidak
bayi (Husna, A., & Andika, F., 2022). tepat dan terlalu dini yang mengakibatkan banyak
anak yang menderita kurang gizi (Kemenkes RI,
Salah satu masalah gangguan tumbuh kembang 2020). Ketika bayi berumur 0-6 bulan, asupan ASI
pada bayi adalah malnutrisi. Malnutrisi adalah (Air Susu Ibu) menjadi hal yang sangat penting
salah satu ancaman paling serius bagi kesehatan bagi bayi. Namun, pada saat umur bayi memasuki
global dan diperkirakan menjadi penyebab utama 6 bulan kebutuhan akan energi meningkat, ASI
kematian 3,1 juta anak setiap tahun (World Health hanya dapat memenuhi 2/3 dari kebutuhan zat gizi
Organization, 2021). Menurut United Nations bayi, sehingga pada umur ini bayi membutuhkan
International Childres’s Emergency Fund asupan makanan lain seperti makanan pendamping
(UNICEF) dan World Health Organization (WHO) ASI (MP-ASI) (Faradila S. & Nuzulul R, 2022).
tahun 2021, menunjukkan bahwa sebanyak 767,9
juta penduduk diseluruh dunia mengalami Salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan
kekurangan gizi. Food and Agriculture dalam mencegah gizi kurang dan stunting adalah
Organization (FAO) pada tahun 2021, prevalensi dengan melakukan penyuluhan tentang pemberian
kurang gizi global meningkat dari 8% pada tahun MP-ASI pada ibu tentang pentingnya zat gizi bagi
2019 menjadi 9,8% pada tahun 2021 dan penderita pertumbuhan anak (Notoatmodjo, 2020).
kurang gizi paling terbanyak berada di kawasan Penyampaian penyuluhan dapat dilakukan dengan
Asia, yaitu sebesar 425 juta orang. Berdasarkan menggunakan teknologi dan penggunaan suatu
penilaian UNICEF, ada 31,8% anak stunting, media dari teknologi informasi sehingga dapat
wasting, dan gizi kurang di Indonesia, sehingga disesuaikan dengan kondisi dan waktu bagi
meraih predikat very high (sangat tinggi). Angka penerima pengetahuan.
kejadian stunting di Indonesia lebih tinggi
dibandingkan dengan Korea Selatan 2,2%, Jepang Media diharapkan untuk mengembangkan data
5,5%, Malaysia 20,9%. dengan tujuan akhir untuk membantu memandu,
menyiapkan, dan memahami proyek secara lokal.
Secara nasional, status gizi balita di Indonesia Media dalam pendidikan kesehatan dapat dilihat
berdasarkan (Studi Status Gizi Indonesia 2022), sebagai cara untuk mempromosikan kesehatan
menunjukkan prevalensi stunting karena gizi dengan mempermudah komunikasi dan
kurang pada balita sebesar 21,6%. Kasus penyebaran informasi (Marfuah & Kurniawati,
peningkatan stunting terjadi diseluruh provinsi di 2017). Berdasarkan penelitian Yusral (2018),
Indonesia salah satunya di Sulawesi Barat. Media video juga terbukti efektif dalam
meningkatkan pengetahuan dan sikap responden

297
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116

setelah diberikan edukasi dengan menggunakan badan yang bermakna cukup baik sebesar 0,39 kg
cerita bergambar dan video. pada anak usia 611 bulan dan kenaikkan 0,49 kg
pada kelompok anak usia 12–24 bulan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Windiyati S.
(2020), tentang pengaruh penyuluhan gizi terhadap METODE
peningkatan pengetahuan dan sikap ibu dalam
pemberian MP-ASI, penelitian ini menunjukkan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
bahwa ada pengaruh penyuluhan gizi terhadap kuantitaif, dengan teknik Quasi Eksperimen
pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI. (eksperimen semu) (Sugiyono, 2016). Desain
Penelitian ini sejalan penelitian yang dilakukan penelitian yang digunakan adalah one group
oleh Mauluddin, F., & Nurbaity, (2022), tentang pretest-post test design dengan memberikan pre
Penyuluhan Makanan Pendamping ASI pada Ibu test (tes awal) sebelum diberikan perlakuan, setelah
Bayi umur 6-24 bulan Nilai rata-rata pada post test diberikan perlakuan maka selanjutnya diberikan
meningkat sebesar 6,43 poin, dan terbukti secara post test (test akhir). Desain penelitian one group
statistik (p < 0.05). Hasil penelitian Virginia, J. M., pre test-post test design di ukur dengan
et al., (2022) berupa intervensi pemberian MP-ASI menggunakan pre test sebelum diberikan perlakuan
pada anak usia 6-24 bulan disertai dengan dan post test setelah diberikan perlakuan. Dengan
pendidikan kepada ibu berupa penyuluhan yang demikian hasil intervensi dapat diketahui lebih
dilakukan selama 2 minggu menunjukkan akurat (Arikunto, 2010).
perubahan status gizi yaitu peningkatan berat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Analisis Univariat

Tabel 1. Distribusi frekuensi responden yang mengikuti penyuluhan tentang pemberian MP-ASI pada balita
usia 6-24 bulan

Karakteristik Responden n %
Usia responden
Remaja akhir (17-25) 19 47,5
Dewasa awal (26-35) 15 37,5
Dewasa akhir (36-45) 6 15,0
Total 40 100

Pendidikan 22 55,0
SD 7 17,5
SMP 11 27,5
SMA
Total 40 100
Pekerjaan
IRT 40 100
Total 40 100
Sumber: Data Primer (2023)

298
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116

Tabel 2. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu sebelum dan sesudah penyuluhan tentang pemberian MP-ASI
pada balita usia 6-24 bulan

Pengetahuan PreTest PosTest


n % n %
Baik 16 40,0 23 57,5
Kurang 24 60,0 17 42,5
Total 40 100 40 100
Sumber: Data Primer (2023)

Tabel 3. Distribusi frekuensi sikap ibu sebelum dan sesudah penyuluhan tentang pemberian MP-ASI pada
balita usia 6-24 bulan

Sikap PreTest PosTest


n % n %
Baik 16 40,0 27 67,5
Sedang 20 50,0 10 25,5
Kurang 4 10,0 3 7,5
Total 40 100 40 100
Sumber: Data Primer (2023)

Analisis Bivariat
Uji Normalitas
Tabel 4. Uji Normalitas pengetahuan dan sikap pre test dan pos test

Shapiro-wilk
Stac. df Sig.
Pengetahuan Pre test 0,623 40 0,000
Pengetahuan Pos test 0,629 40 0,000
Sikap Pre test 0,772 40 0,000
Sikap Post test 0,648 40 0,000
Sumber: Data Primer (2023)

Berdasarkan tabel 4 didapatkan hasil bahwa dapat dikatakan distribusi tidak normal karena
nilai p-value untuk pretest dan post test untuk nilai p-value= 0,000 < α = 0,05. Untuk
pengetahuan dan sikap yaitu nilai sig lebih menganalisis data tersebut menggunakan uji
sedikit atau lebih kecil dari nilai α = 0,05. Maka alternatif yaitu uji Wilcoxon.

Uji Wilcoxon
Tabel 5. Pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
pada balita usia 6-24 bulan di Lingkungan Barane Kelurahan Baurung Kabupaten Majene

PreTest PosTest
Pengetahuan sig
n % n %
Baik 16 40,0 23 57,5
0,008
Kurang 24 60,0 17 42,5
Total 40 100 40 100
Sumber: Uji Wilcoxon (2023)

299
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-
hest.v5i2.116

Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil uji terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang
statistik p = 0,008 < 0,05 maka dapat pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan.
disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan

Tabel 6 Pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan sikap ibu tentang pemberian MP-ASI pada balita
usia 6-24 bulan di Lingkungan Barane Kelurahan Baurung Kabupaten Majene

PreTest PosTest
Sikap sig
n % n %
Baik 16 40,0 27 67,5
Sedang 20 50,0 10 25,5 0,001
Kurang 4 10,0 3 7,5
Total 40 100 40 100
Sumber: Uji Wilcoxon (2023)

Berdasarkan kedua tabel diatas dapat disimpulkan Peningkatan pengetahuan responden


bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap mencerminkan peningkatan pengetahuan
peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang dipengaruhi oleh adanya bantuan media yang lebih
pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan di memudahkan responden dalam mengingat materi
Lingkungan Barane Kelurahan Baurung yang diberikan. Adanya informasi dengan model
Kabupaten Majene. gerak dapat meningkatkan keinginan responden
untuk memperhatikan informasi apa saja yang
Pembahasan tersaji dalam tanyangan video tersebut. Informasi
yang ada dalam video kemudian diperjelas dengan
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Peningkatan penjelasan peneliti sebagai pemberi ceramah, maka
Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian MP-ASI dapat meningkatkan pengetahuan responden. Hasil
Pada Balita Usia 6-24 Bulan di Lingkungan temuan penelitian Safitri, N., (2022) menyatakan
Barane Kelurahan Baurung Kabupaten Majene bahwa penggunaan video sangat membantu untuk
Hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai p value orang dengan liserasi kesehatan yang terbatas pada
= 0,008 (p < 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa bahasa, karena meskipun mereka tidak memahami
ada pengaruh yang signifikan penyuluhan terhadap bahasa, mereka dapat memperhatikan demostrasi
peningkatan pengetahuan ibu tentang pemberian yang ditampilkan serta penggunaan media video
Makanan Pendamping ASI di Lingkungan Barane pada ibu sangat membantu untuk meningkatkan
Kelurahan Baurung Kabupaten Majene Tahun pengetahuan Ibu.
2023.
Peneliti berasumsi bahwa, sebagian besar reponden
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian tergolong dalam pendidikan yang rendah sehingga
dilakukan oleh Ade, (2020) yang menyatakan kebanyakan responden kurang pengetahuannya
bahwa terdapat pengaruh penyuluhan gizi terhadap tentang Makanan Pendamping ASI. Ada beberapa
perubahan tingkat pengetahuan ibu dalam responden yang buta aksara sehingga perluh
pemberian Makanan Pendamping ASI. Selain itu didampingi dalam pengisian kuesioner. Sehingga
hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian setelah dilakukan penyuluhan hanya 7 responden
Yuliani, et al., (2022), yang menyimpulkan bahwa yang meningkat pengetahuannya dan masih ada 17
ada pengaruh edukasi kesehatan terhadap responden yang berpengetahuan kurang tentang
peningkatan pengetahuan ibu tentang pemberian materi yang telah ditampilkan dan dijelaskan oleh
MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan. peneliti lewat media video animasi pembelajaran.
Responden yang meningkat pengetahuannya
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas memiliki pendidikan tinggi sehingga
penyuluhan dengan menggunakan video animasi memiliki pengetahuan dan mampu memahami
pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan. serta mengerti apa yang telah disampaikan pada
Penyerapan informasi lebih efektif dengan penyuluhan dengan menggunakan video animasi
menggunakan indra penglihatan dan pendengaran pembelajaran. Karena itu pendidikan seseorang
yaitu berupa video dibangdingkan dengan hanya sangat mempengaruhi pengetahuan karena tingkat
menggunakan indra penglihatan saja seperti lefleat. pendidikan yang lebih tinggi lebih mudah

300
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116

menerima dan beradaptasi dengan hal-hal baru. ada pengaruh penyuluhan gizi terhadap sikap ibu
Menurut Wulandari, H., (2022), Pengetahuan dapat dalam pemberian makanan pendamping ASI pada
dipengaruhi oleh pendidikan karena tingkat balita usia 6-24 bulan.
pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah
menerima dan beradaptasi dengan hal-hal baru. Penelitian ini diperoleh peningkatan persentase
sikap ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulan
Selain itu ada beberapa responden yang memiliki setelah diberikan penyuluhan menggunakan media
pendidikan rendah tetapi pengetahuannya baik hal video animasi pembelajaran. Peningkatan sikap
ini dipengaruhi oleh umur responden. Rata-rata yang terjadi pada ibu sejalan dengan peningkatan
umur responden adalah mereka yang masih dalam pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI,
usia produktif yaitu 20-34 tahun. Hal ini sesuai dimana pada awal penelitian sedikit sekali ibu yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwaryo, memiliki pengetahuan yang baik dan meningkat
P., & Podo Yuwono (2017), bahwa pada usia setelah dilakukan penyuluhan.
produktif adalah usia yang sangat berperan dan
memiliki kemampuan kognitif yang baik. Sehingga Menurut asumsi peneliti bahwa sebagaian besar
pada usia ini memiliki pengaruh terhadap tingkat responden memiliki tingkat pendidikan yang masih
pendidikan. Semakin bertambah umur seseorang rendah sehingga sikap responden kebanyakan
itu semakin banyak pengalaman dan informasi masih ada yang sedang dan kurang sebanyak 13
yang diterimanya sehingga menambah orang setelah dilakukan penyuluhan tentang
pengetahuan (Gultom, D. Meliana, 2018). pemberian Makanan Pendamping ASI dan hanya
beberapa responden yang meningkat sikapnya
Informasi yang diberikan pada saat penyuluhan yaitu 11 orang. Sehingga pada perubahan sikap ini
dapat menambah pengetahuan ibu tentang juga ditentukan oleh pengetahuan seseorang yang
Makanan Pendamping ASI pada balita usia 6-24 dimiliki. Menurut Ginting, S., et all., (2022),
bulan. Semakin sering ibu mendapat informasi pengetahuan merupakan salah satu faktor yang
kesehatan khususnya tentang gizi balita maka mempengaruhi terbentuknya sikap seseorang. Jika
semakin baik pula pengetahuan ibu tentang seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka
pemberian Makanan Pendamping ASI pada balita. akan memiliki sikap yang baik pula.
Upaya dalam peningkatan pengetahuan gizi
melalui penyuluhan gizi adalah langkah yang tepat Peningkatan sikap ibu pada penelitian ini sesuai
dilakukan oleh tenaga kesehatan dan didukung oleh dengan pemaparan Notoadmojo (2012) bahwa
pihak yang peduli, artinya semakin baik pengetahuan memegang peranan penting bagi
pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping seseorang dalam menentukan sikap. Adanya
ASI maka pertumbuhan anak juga akan membaik peningkatan pengetahuan yang ditunjang oleh
(Susilowardani, Ade Irma., & Irwan Budiono, pendidikan dan pengalaman, mempunyai dampak
2022). dalam menentukan sikap terhadap apa yang
dilakukan pada anak, dalam hal ini yakni
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Peningkatan pemberian makanan pendamping ASI anak usia 6-
Sikap Ibu Tentang Pemberian MP-ASI Pada Balita 24 bulan (Kustiani, A., & Artha Prima M., 2018).
Usia 6-24 Bulan di Lingkungan Barane Kelurahan Penyuluhan tentang makanan pendamping ASI
Baurung Kabupaten Majene dilakukan yang ini adalah dengan sasaran ibu yang
Hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai p value memiliki balita usia 6-24 bulan. Hal ini
= 0,001 (p < 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa dikarenakan orang tua adalah orang yang paling
ada pengaruh yang signifikan penyuluhan terhadap dekat dengan dengan anak dan diharapkan para
peningkatan sikap ibu tentang pemberian Makanan orang tua tepat dalam menentukan sikap untuk
Pendamping ASI di Lingkungan Barane Kelurahan memutuskan hal yang baik untuk anaknya dalam
Baurung Kabupaten Majene Tahun 2023. pemberian makanan pendamping ASI pada anak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Windiyati & Sadriatanur (2020) tentang pengaruh Dari hasil penelitian ini peneliti melihat bahwa
penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu pengetahuan dan sikap ibu tentang Makanan
tentang pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 Pendamping ASI sangat berperan penting dalam
bulan berdasarkan hasil uji diperoleh nilai p value mengatasi masalah tumbuh kembang pada balita.
= 0,0001 (p < 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa

301
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116

pemilihan tempat yang nyaman dan luas untuk


KESIMPULAN DAN SARAN penyuluhan sehingga peserta penyuluhan dapat
Kesimpulan lebih memperhatikan materi yang disampaikan
pada saat penyuluhan.
Terdapat pengaruh penyuluhan terhadap
peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang DAFTAR PUSTAKA
pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan di
Lingkungan Barane, Kelurahan Baurung, Ade. (2020). Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap
Kabupaten Majene Pengetahuan dan sikap ibu Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Ibu
sebelum dilakukan penyuluhan tentang pemberian Dalam Pemberian MP-ASI. Jurnal Ilmu
MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan di Lingkungan Gizi Indonesia 1(1), 38-46.
Baranae masih kurang. Pengetahuan dan sikap ibu
sesudah dilakukan penyuluhan tentang MP-ASI Ginting, S., Adelima, CR. S., & Nova, S. (2022).
pada balita usia 6-24 bulan di Lingkungan Barane Pengaruh Penyuluhan Kesehatan dengan
menjadi meningkat. Media Audio Visual Terhadap Perubahan
Pengetahuan, Sikap dan Praktik Ibu dalam
Saran Pencegahan Stunting di Kecamatan
Doloksanggul Kabupaten Humbang
Bagi Perawat Hasundutan Tahun 2021. Journal Of
Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini Healtcare Technology and Medicine, 390-
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perawat 398
dalam memperluas wawasan tentang materi
Gultom, D. Meliana. (2018). Faktor-Faktor Yang
Makanan Pendamping ASI dan metode penyuluhan
Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Tentang
khususnya dengan menggunakan media video
Terjadinya Stomatis Pada Balita Di
animasi pembelajaran sebagai media dalam
Lingkungan I Kelurahan Sigalangan
penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan
Kecamatan Batang Angkola Tahun 2018.
pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian MP-
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 65-73
ASI pada balita.
Kustiani, A., & Misa, A. P. (2018). Perubahan
Bagi Responden Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu
Diharapkan agar ibu yang memiliki balita usia 6- Dalam Pemberian MP-ASI Anak Usia 6-
24 bulan untuk lebih rajin dalam mengikuti setiap 24 Bulan Pada Intervensi Penyuluhan Gizi
kegiatan penyuluhan untuk dapat memperoleh Di Lubuk Buaya Kota Padang. Jurnal
informasi dan menambah pengetahuan tentang Kesehatan Perintis , 5, 51-56.
makanan bergizi untuk anak-anak.
SSGI. (2022). Hasil Studi Status Gizi Indonesia
Bagi Petugas Kesehatan (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, dan
Diharapkan kepada setiap petugas kesehatan untuk Kabupaten/Kota. . Kementerian Kesehatan
lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan tentang Republik Indonesia .
penyuluhan kepada masyarakat.
Bagi Institusi Pendidikan Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Pendidikan:
Diharapkan agar hasil penelitian ini kiranya dapat Bandung: Alfabeta cv
dijadikan bahan bacaan untuk menambah,
mengembangkan ilmu pengetahuan, dan menjadi Safitri, N., (2022). Edukasi Kesehatan
bahan acuan untuk dalam penelitian selanjutnya. Menggunakan Video Terhadap
Pengetahuan Dan Sikap Pemberian ASI
Bagi Peneliti Eksklusif Pada Ibu Hamil Trimester III Di
Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan Palangkaraya, 54-64
penelitian terkait cara pembuatan dan penerapan
Susilowardani, A., I., & Irwan, B., (2022).
makannan yang diberikan pada balita usia 6-24
Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap
bulan di Lingkungan Barane Kelurahan Baurung
Pengetahuan dan Praktik Ibu Baduta
Kabupaten Majene dengan memperhatikan

302
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116

Dalam Pemberian Makanan Pendamping


ASI (MP-ASI). 131-136

Suwaryo, P., & Podo Yuwono. Faktor-faktor Yang


Mempenngaruhi Tingkat Pengetahuan
Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Alam
Tanah Longsor. Universitas
Muhammadiyah Magelang. 2017

Triani, A., & Maita, L. (2019). Pengaruh


Pemberian MP-ASI Pabrikan dan MP-ASI
Lokal Terhadap Status Gizi Bayi. Jurnal
Media Kesehatan .

Windiyati. Sadriatanur. (2020). Pengaruh


Penyuluhan Gizi Terhadap Pengetahuan
dan Sikap Ibu Dalam Pemberian Makanan
Pendamping ASI Di Kecematan Hilir
Utara Kabupaten Ketapang Tahun 2020.
Jurnal Kebidanan, 500-507.

WHO. Stunting in nutshell [internet]. World Health


Organization. 2021 [cited 2021 Jun 10].
Avaliable from:
https://www.who.int/news/item/19-11-
2021-stunting-in-a-nutshell

Wulandari, H., (2022). Hubungan Tingkat


Pengetahuan Tentang Risiko Tinggi
Kehamilan Pada Ibu Hamil Dengan
Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care
Selama Pandemi Di Puskesmas Galur II,
Kulon Progo. Jurnal Kebidanan, 95-100

Yuliani, et al., (2022). Pengaruh Edukasi


Kesehatan Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian MP-
ASI Pada Balita Usia 6-24 Bulan. Journal
Of Noncommunicable Diseases, 45-55

303
Weny Angraini Adhisty, dkk

You might also like