Professional Documents
Culture Documents
©2023 J–HEST FDI DPD Sulawesi Barat. Ini adalah artikel dengan
akses terbuka dibawah lisensi CC BY-NC-4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ ).
ABSTRACT
Complementary feeding of ASI (MP-ASI) is a most important factor in overcoming growth and
development disorders for infants. Lack of knowledge and attitudes of mothers about the
importance and proper administration of ASI and MP-ASI can lead to malnutrition rates in
children. Counseling is one of the nursing interventions that can increase the mother's knowledge
and attitude in giving appropriate MP-ASI to children. The aim of this study was to determine the
effect of counseling on increasing mothers' knowledge and attitudes about giving MP-ASI to
toddlers aged 6-24 months in the Barane Environment, Baurung Village, Majene Regency.
Methods: The research used was a Quasi Experiment with a One Group Pre Test and Post Test
Design research design. With a total sample of 40 people taken using purposive sampling. The
results of the study showed an increase in knowledge and attitudes before and after being given
counseling with a p value <0.05. There are differences in knowledge and attitude scores so it can
be concluded that counseling using learning animation videos has a significant effect p value
<0.05 on mother's knowledge and attitudes. The conclusion is that there is an effect of counseling
on increasing mothers' knowledge and attitudes about giving MP-ASI to toddlers aged 6-24
months in the Barane Environment, Baurung Village, Majene Regency.
ABSTRAK
Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah salah satu faktor yang sangat penting
untuk mengatasi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. Kurangnya pengetahuan
dan sikap ibu tentang pentingnya dan pemberian ASI dan MP-ASI yang tepat dapat menyebabkan
angka gizi buruk pada anak. Penyuluhan merupakan salah satu intervensi keperawatan yang
dapat meingkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian MP-ASI yang tepat pada anak.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan di
Lingkungan Barane Kelurahan Baurung Kabupaten Majene. Metode: Penelitian yang digunakan
yaitu Quasi Eksperimen dengan desain penelitian One Group PreTest dan Post Test Design.
Dengan jumlah Sampel 40 orang diambil menggunakan Purposive sampling. Hasil penelitian
ada peningkatan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan p
value < 0,05. Terdapat perbedaan skor pengetahuan dan sikap sehingga dapat disimpulkan
bahwa penyuluhan dengan menggunakan video animasi pembelajaran memberikan pengaruh
yang signifikan p value < 0,05 terhadap pengetahuan dan sikap ibu. Kesimpulan ada pengaruh
penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemberian MP-ASI pada
balita usia 6-24 bulan di Lingkungan Barane Kelurahan Baurung Kabupaten Majene.
296
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116
297
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116
setelah diberikan edukasi dengan menggunakan badan yang bermakna cukup baik sebesar 0,39 kg
cerita bergambar dan video. pada anak usia 611 bulan dan kenaikkan 0,49 kg
pada kelompok anak usia 12–24 bulan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Windiyati S.
(2020), tentang pengaruh penyuluhan gizi terhadap METODE
peningkatan pengetahuan dan sikap ibu dalam
pemberian MP-ASI, penelitian ini menunjukkan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
bahwa ada pengaruh penyuluhan gizi terhadap kuantitaif, dengan teknik Quasi Eksperimen
pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI. (eksperimen semu) (Sugiyono, 2016). Desain
Penelitian ini sejalan penelitian yang dilakukan penelitian yang digunakan adalah one group
oleh Mauluddin, F., & Nurbaity, (2022), tentang pretest-post test design dengan memberikan pre
Penyuluhan Makanan Pendamping ASI pada Ibu test (tes awal) sebelum diberikan perlakuan, setelah
Bayi umur 6-24 bulan Nilai rata-rata pada post test diberikan perlakuan maka selanjutnya diberikan
meningkat sebesar 6,43 poin, dan terbukti secara post test (test akhir). Desain penelitian one group
statistik (p < 0.05). Hasil penelitian Virginia, J. M., pre test-post test design di ukur dengan
et al., (2022) berupa intervensi pemberian MP-ASI menggunakan pre test sebelum diberikan perlakuan
pada anak usia 6-24 bulan disertai dengan dan post test setelah diberikan perlakuan. Dengan
pendidikan kepada ibu berupa penyuluhan yang demikian hasil intervensi dapat diketahui lebih
dilakukan selama 2 minggu menunjukkan akurat (Arikunto, 2010).
perubahan status gizi yaitu peningkatan berat
Hasil
Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden yang mengikuti penyuluhan tentang pemberian MP-ASI pada balita
usia 6-24 bulan
Karakteristik Responden n %
Usia responden
Remaja akhir (17-25) 19 47,5
Dewasa awal (26-35) 15 37,5
Dewasa akhir (36-45) 6 15,0
Total 40 100
Pendidikan 22 55,0
SD 7 17,5
SMP 11 27,5
SMA
Total 40 100
Pekerjaan
IRT 40 100
Total 40 100
Sumber: Data Primer (2023)
298
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116
Tabel 2. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu sebelum dan sesudah penyuluhan tentang pemberian MP-ASI
pada balita usia 6-24 bulan
Tabel 3. Distribusi frekuensi sikap ibu sebelum dan sesudah penyuluhan tentang pemberian MP-ASI pada
balita usia 6-24 bulan
Analisis Bivariat
Uji Normalitas
Tabel 4. Uji Normalitas pengetahuan dan sikap pre test dan pos test
Shapiro-wilk
Stac. df Sig.
Pengetahuan Pre test 0,623 40 0,000
Pengetahuan Pos test 0,629 40 0,000
Sikap Pre test 0,772 40 0,000
Sikap Post test 0,648 40 0,000
Sumber: Data Primer (2023)
Berdasarkan tabel 4 didapatkan hasil bahwa dapat dikatakan distribusi tidak normal karena
nilai p-value untuk pretest dan post test untuk nilai p-value= 0,000 < α = 0,05. Untuk
pengetahuan dan sikap yaitu nilai sig lebih menganalisis data tersebut menggunakan uji
sedikit atau lebih kecil dari nilai α = 0,05. Maka alternatif yaitu uji Wilcoxon.
Uji Wilcoxon
Tabel 5. Pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
pada balita usia 6-24 bulan di Lingkungan Barane Kelurahan Baurung Kabupaten Majene
PreTest PosTest
Pengetahuan sig
n % n %
Baik 16 40,0 23 57,5
0,008
Kurang 24 60,0 17 42,5
Total 40 100 40 100
Sumber: Uji Wilcoxon (2023)
299
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-
hest.v5i2.116
Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil uji terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang
statistik p = 0,008 < 0,05 maka dapat pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan.
disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan
Tabel 6 Pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan sikap ibu tentang pemberian MP-ASI pada balita
usia 6-24 bulan di Lingkungan Barane Kelurahan Baurung Kabupaten Majene
PreTest PosTest
Sikap sig
n % n %
Baik 16 40,0 27 67,5
Sedang 20 50,0 10 25,5 0,001
Kurang 4 10,0 3 7,5
Total 40 100 40 100
Sumber: Uji Wilcoxon (2023)
300
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116
menerima dan beradaptasi dengan hal-hal baru. ada pengaruh penyuluhan gizi terhadap sikap ibu
Menurut Wulandari, H., (2022), Pengetahuan dapat dalam pemberian makanan pendamping ASI pada
dipengaruhi oleh pendidikan karena tingkat balita usia 6-24 bulan.
pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah
menerima dan beradaptasi dengan hal-hal baru. Penelitian ini diperoleh peningkatan persentase
sikap ibu yang memiliki anak usia 6-24 bulan
Selain itu ada beberapa responden yang memiliki setelah diberikan penyuluhan menggunakan media
pendidikan rendah tetapi pengetahuannya baik hal video animasi pembelajaran. Peningkatan sikap
ini dipengaruhi oleh umur responden. Rata-rata yang terjadi pada ibu sejalan dengan peningkatan
umur responden adalah mereka yang masih dalam pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI,
usia produktif yaitu 20-34 tahun. Hal ini sesuai dimana pada awal penelitian sedikit sekali ibu yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwaryo, memiliki pengetahuan yang baik dan meningkat
P., & Podo Yuwono (2017), bahwa pada usia setelah dilakukan penyuluhan.
produktif adalah usia yang sangat berperan dan
memiliki kemampuan kognitif yang baik. Sehingga Menurut asumsi peneliti bahwa sebagaian besar
pada usia ini memiliki pengaruh terhadap tingkat responden memiliki tingkat pendidikan yang masih
pendidikan. Semakin bertambah umur seseorang rendah sehingga sikap responden kebanyakan
itu semakin banyak pengalaman dan informasi masih ada yang sedang dan kurang sebanyak 13
yang diterimanya sehingga menambah orang setelah dilakukan penyuluhan tentang
pengetahuan (Gultom, D. Meliana, 2018). pemberian Makanan Pendamping ASI dan hanya
beberapa responden yang meningkat sikapnya
Informasi yang diberikan pada saat penyuluhan yaitu 11 orang. Sehingga pada perubahan sikap ini
dapat menambah pengetahuan ibu tentang juga ditentukan oleh pengetahuan seseorang yang
Makanan Pendamping ASI pada balita usia 6-24 dimiliki. Menurut Ginting, S., et all., (2022),
bulan. Semakin sering ibu mendapat informasi pengetahuan merupakan salah satu faktor yang
kesehatan khususnya tentang gizi balita maka mempengaruhi terbentuknya sikap seseorang. Jika
semakin baik pula pengetahuan ibu tentang seseorang memiliki pengetahuan yang baik maka
pemberian Makanan Pendamping ASI pada balita. akan memiliki sikap yang baik pula.
Upaya dalam peningkatan pengetahuan gizi
melalui penyuluhan gizi adalah langkah yang tepat Peningkatan sikap ibu pada penelitian ini sesuai
dilakukan oleh tenaga kesehatan dan didukung oleh dengan pemaparan Notoadmojo (2012) bahwa
pihak yang peduli, artinya semakin baik pengetahuan memegang peranan penting bagi
pengetahuan ibu tentang Makanan Pendamping seseorang dalam menentukan sikap. Adanya
ASI maka pertumbuhan anak juga akan membaik peningkatan pengetahuan yang ditunjang oleh
(Susilowardani, Ade Irma., & Irwan Budiono, pendidikan dan pengalaman, mempunyai dampak
2022). dalam menentukan sikap terhadap apa yang
dilakukan pada anak, dalam hal ini yakni
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Peningkatan pemberian makanan pendamping ASI anak usia 6-
Sikap Ibu Tentang Pemberian MP-ASI Pada Balita 24 bulan (Kustiani, A., & Artha Prima M., 2018).
Usia 6-24 Bulan di Lingkungan Barane Kelurahan Penyuluhan tentang makanan pendamping ASI
Baurung Kabupaten Majene dilakukan yang ini adalah dengan sasaran ibu yang
Hasil uji statistik Wilcoxon diperoleh nilai p value memiliki balita usia 6-24 bulan. Hal ini
= 0,001 (p < 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa dikarenakan orang tua adalah orang yang paling
ada pengaruh yang signifikan penyuluhan terhadap dekat dengan dengan anak dan diharapkan para
peningkatan sikap ibu tentang pemberian Makanan orang tua tepat dalam menentukan sikap untuk
Pendamping ASI di Lingkungan Barane Kelurahan memutuskan hal yang baik untuk anaknya dalam
Baurung Kabupaten Majene Tahun 2023. pemberian makanan pendamping ASI pada anak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Windiyati & Sadriatanur (2020) tentang pengaruh Dari hasil penelitian ini peneliti melihat bahwa
penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu pengetahuan dan sikap ibu tentang Makanan
tentang pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 Pendamping ASI sangat berperan penting dalam
bulan berdasarkan hasil uji diperoleh nilai p value mengatasi masalah tumbuh kembang pada balita.
= 0,0001 (p < 0,05) yang dapat disimpulkan bahwa
301
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116
302
Weny Angraini Adhisty, dkk
https://www.j-hest.web.id/index.php DOI 10.36339/j-hest.v5i2.116
303
Weny Angraini Adhisty, dkk