You are on page 1of 7

JURNAL SAINS KEBIDANAN

Vol. 3 No. 1 Mei 2021

PERBEDAAN MEDIA EDUKASI (BOOKLET DAN VIDEO) TERHADAP


KETRAMPILAN KADER DALAM DETEKSI DINI STUNTING

Qona Lutfi sartika,Katrin Dwi Purnanti


Poltekkes Kemenkes Semarang
Email: qonalutfi09@gmail.com

ABSTRACT
In 2017 22.2% or 150.8 million children under five in the world were stunted. 55%
came from Asia. 9 million are in Indonesia. Stunting has many implications, a very
important impact, according to the UNICEF study in Cebu by the University of
North Carolina, which found that the IQ scores of stunted children of age were
lower. According to WHO, efforts that can be implemented are Community
Empowerment. In an effort to improve cadre skills, educational media are needed
that support the learning process. This study aims to determine the effect of
differences in educational media (booklets and videos) on skills in early detection
of stunting in toddlers. This type of research is a pre-experiment with a
pretest-posttest control group design, the total sample is 15 control groups, 15
booklet groups and 15 video groups with sampling using consecutive sampling
techniques. The data were processed using the Wilcoxon test, Paired t-test and
Mann Whitney. The results showed that health education using audiovisual
media and booklets was effective in improving the skills of cadres in screening.
The effectiveness of providing booklet education media was carried out by thetest,
in which Wilcoxon obtained a probability value (p) <0.001, which means that the
video education media was effective in improving cadre skills in early detection of
stunting. Conclusion: This study shows that video media is more effective in
improving cadres' skills in early detection of stunting.

Keywords: Stunting; Booklet; Video

ABSTRAK
Pada tahun 2017 22,2% atau 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. 55%
berasal dari Asia. 9 Juta berada di indonesia. Stunting berdampak pada banyak
hal, dampak yang sangat penting menurut UNICEF dari hasil studi di Cebu oleh
University of North Carolina, menemukan bahwa skor IQ anak-anak stunting usia
lebih rendah. Menurut WHO upaya yang dapat dilaksanakan dengan
Pemberdayaan Masyarakat. Dalam upaya peningkatan keterampilan kader
diperlukan media edukasi yang mendukung proses pembelajaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan media edukasi (booklet dan
video) terhadap keterampilan dalam deteksi dini stunting pada balita. Jenis
penelitian ini adalah pre eksperimen dengan pretest-posttest control group
design, jumlah sampel 15 kelompok Kontrol, 15 kelompok Booklet dan 15
Kelompok Video dengan pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive
sampling. Data diolah menggunakan uji wilcoxon, Paired t-test dan Mann
Whitney. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan kesehatan menggunakan
media audiovisual dan booklet efektif dalam meningkatkan keterampilan kader
dalam melakukan skrining. efektifitas pemberian media edukasi booklet maka
dilakukan uji Wilcoxon didapatkan nilai probabilitas (p) < 0,001 yang berarti
media edukasi video efektif dalam meningkatkan keterampilan kader dalam
deteksi dini stunting. Penelitian menunjukan media video lebih efektif dalam
meningkatkan keterampilan kader dalam deteksi dini stunting.

Kata Kunci: Stunting; Booklet; Video

Copyright @2021 JURNAL SAINS KEBIDANAN


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/JSK/
36
JURNAL SAINS KEBIDANAN
Vol. 3 No. 1 Mei 2021

Pendahuluan

Stunting (kerdil) adalah kondisi menargetkan tahun 2015 penurunan


dimana balita memiliki panjang atau tinggi prevalensi balita stunting sebesar 40% dari
badan yang kurang jika dibandingkan prevalensi saat ini, untuk mencapai target
dengan umur. Kondisi ini diukur dengan tersebut semua unsur dilibatkan baik dari
panjang atau tinggi badan yang lebih dari pusat, provinsi, kabupaten/ kota sampai
minus dua standar deviasi median standar tingkat masyarakat. Upaya yang harus
pertumbuhan anak dari WHO. (Pusat Data dilakukan ditingkat masyarakat dalam
dan Informasi Kemenkes RI, 2018) menurunkan prevalensi stunting, yaitu
Kejadian balita pendek atau biasa melalui meningkatkan partisipasi
disebut dengan stunting merupakan salah masyarakat, agar merasa memiliki dan
satu masalah gizi yang dialami oleh balita di berkonstribusi dalam program
dunia saat ini. Pada tahun 2017 22,2% atau penanggulangan stunting, atau dapat pula
sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami melalui pemberdayaan kelompok-kelompok
stunting. Namun angka ini sudah mengalami yang ada (WHO, 2013). Kegiatan yang telah
penurunan jika dibandingkan dengan angka dilaksanakan di Indonesia berupa
stunting pada tahun 2000 yaitu 32,6%. Pada pemantauan status gizi, dan dapat diartikan
tahun 2017, lebih dari setengah balita sebagai penilaian status gizi, karena
stunting di dunia, 2018 berasal dari Asia kegiatan ini dilaksanakan hanya setahun
(55%) sedangkan lebih dari sepertiganya sekali, pada kabupaten kota yang terpilih,
(39%) tinggal di Afrika. Dari 83,6 juta balita tujuannya untuk memperoleh informasi
stunting di Asia, proporsi terbanyak berasal prevalensi balita stunting (Kemenkes RI,
dari Asia Selatan (58,7%) dan proporsi 2014)
paling sedikit di Asia Tengah (0,9%) Pusat Kartu menuju sehat (KMS)
Data dan Informasi Kemenkes RI, 2018). digunakan untuk memantau pertumbuhan
Data prevalensi balita stunting yang berdasarkan standar buku WHO antro 2005
dikumpulkan World Health Organization dengan menggunakan indeks Berat Badan
(WHO), Indonesia termasuk ke dalam menurut Umur (BB/U). Indeks ini tidak dapat
negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di memantau kejadian stunting pada balita.
regional Asia Tenggara/South-East Asia Sehingga perlu adanya KMS berdasarkan
Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi indeks tinggi badan atau panjang badan
balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 menurut umur (TB-PB/U) yang dapat
adalah 36,4%. Pusat Data dan Informasi digunakan untuk mendeteksi kejadian
Kemenkes RI, 2018) stunting pada anak balita. (Kemenkes, 2010)
Stunting berdampak pada banyak sebagai suatu masalah, agar mereka
hal anatara lain obesitas, anak stunting memiliki motivasi untuk melakukan
memiliki rasio 2,7 kali menjadi obesitas dari pencegahanyya pada tingkat rumah tangga
anak yang tidak stunting (isabel Bove, 2012). dan memanfaatkan layanan yang tersedia
Selain itu menyebabkan serangkaian untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perubahan penting pengeluaran energi yang perkembangan anak (WHO, 2013). Melalui
lebih rendah, lebihnrentan terhadap efek kader yang dipilih oleh masyarakat, dapat
dari diet tinggi lemak, rendah lemak oksidasi membantu mengidentifikasi masalah,
serta gangguan metabolisme lemak mengembangkan kapasitas agar
sehingga potensi kenaikan berat badan masyarakat dapat menangani masalah yang
tidak terbatas (Ghaida Yasmin at al, 2014). dihadapi secara lebih efektif, untuk itu kader
Dampak y yang sangat penting menurut perlu memiliki pengetahuan dan ketrampilan
UNICEF dari hasil studi di Cebu oleh dalam melaksanakan kegiatanya. Dalam
University of North Carolina, menemukan upaya peningkatan ketrampilan kader
bahwa skor IQ anak-anak stunting usia diperlukan media edukasi yang mendukung
delapan tahun lebih rendah 11 point proses pembelajaran ini. Media video
dibandingkan dengan anak-anak yang tidak merupakan media pendidikan elektronik
stuntibg. (UNICEF, 1998). dalam bentuk audiovisual yang
World Health Assembly (WHA) mengikutsertakan beberapa panca indera

Copyright @2021 JURNAL SAINS KEBIDANAN


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/JSK/
37
JURNAL SAINS KEBIDANAN
Vol. 3 No. 1 Mei 2021

sehingga sangat menarik dan mudah dikategorikan sesuai kategori Pendidikan,


dipahami. Sedangkan booklet menurut teori masing-masing kelompok disajikan dalam
Satmoko (Septiwiharti, 2015:28) Booklet tabel berikut :
adalah sebuah buku kecil berukuran 14,8 x
21 cm yang memiliki paling sedikit lima Tabel 1.1 Distribusi frekuensi Umur dan
halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman Pendidikan
diluar hitungan sampul. Sedangkan menurut
teori Holmes (Mintarti, 2001:24) booklet Kelompok Parameter N %
memuat lembaran-lembaran paling banyak Umur
20 halaman dengan ukuran 20 x 30 cm yang
dijilid dalam satu satuan, dengan berbagai Booklet ≥ 35 th 15 73
visual yakni: huruf, foto, gambar garis atau <35 th 27
Video ≥ 35 th 15 67
lukisan. Isi suatu booklet bersifat jelas, tegas,
<35 th 33
mudah dimengerti dan menarik. Kontrol ≥ 35 th 15 60
Berdasarkan permasalahan di atas <35 th 40
makapenelitan ini dimaksukan untuk Pendidikan
meliahat perbedaan media edukasi (modul Booklet SD 15 33.3
dan video) terhadap ketrampilan dalam SMP 33,3
deteksi dini stunting pada balita. SMA 33,3
Video SD 15 40
Metode Penelitian SMP 33
SMA 26
Kontrol SD 15 47
Penelitian ini termasuk quasi
SMP 20
experiment dengan pretest-posttest control SMA 33
group design, yaitu desain penelitian yang Keterangan : N = jumlah sampel
terdapat pretest sebelum diberi perlakuan
dan posttest setelah diberi perlakuan Tabel 1.1. Data di atas dapat diketahui
dengan menggunakan kelompok control. bahwa umur pada masing-masing
Sampel dalam penelitian ini adalah Kader Kelompok paling tinggi Kelompok Usia lebih
Posyandu di wilayah Kerja Puskesmas dari atau sama dengan 35 Tahun dan dapat
Baturraden 2 sejumlah 45 dengan rincian 15 diketahui bahwa tingkat pendidikan kader
kader pada kelompok booklet, 15 kader pada kelompok booklet cendrung sama.
pada kelompok video dan 15 kader dalam
kelompok control. Pada Minggu 1 tiap Tabel 1.2 Perbedaan Keterampilan Kader
kemolpok kader di ambil nilai ketrampilan tentang Stunting Sebelum dan Sesudah
dalam mendektesi stunting kemudian diberikan perlakuan
pada kelompok pertama yaitu kader yang
diberikan media edukasi berupa booklet
tentang deteksi dini stunting dan kelompok Kelompok Mean ± SD Max Min
kedua kader diberikan media edukasi dalam
bentuk video dan kelompok ketiga adalah Booklet 14,26±3,12 9 20
Video 14,66±3,19 11 20
kelompok kontrol yaitu tidak diberikan
Kontrol 14,86±2,92 11 20
intervensi apapun. Setelah 3 hari kader
dinilai kembali dalam ketrampilan deteksi
dini stunting.
Tabel 1.2 menunjukkan nilai rata-rata,
maksimum, minimum dan standar deviasi
Hasil dan Pembahasan
keterampilan kader pada masing-masing
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
Deskripsi karakteristik dariresponden
setelah diberikan perlakuan. Data di atas
dikelompokan berdasarkan Umur,
dapat diketahui bahwa nilai mean
Pendidikan dan ketrempilan kader. Pada
ketrampilam pada masing-masing kelompok
umur di kemompokan menjadi 2 yaitu
perlakuan cenderung seragam.
kurang dari 35 tahun dan lebih dari 35 tahun
Uji normalitas telah dilakukan
sedangkan pada katefori Pendidikan
menggunakan uji statistik Saphiro Wilk,

Copyright @2021 JURNAL SAINS KEBIDANAN


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/JSK/
38
JURNAL SAINS KEBIDANAN
Vol. 3 No. 1 Mei 2021

semua sebaran data normal dengan nilai 0,000 (<0,05) yang memiliki makna terdapat
p>0,05. Kecuali kelompok pre tes dengan perbedaan yang signifikan antara dua
perlakuan video. kelompok dan kelompok video dan kontrol
memiliki perbedaan yang signifikan dengan
Tabel 1.3 Perbedaan Keterampilan Kader p value 0,000 (0,05).
tentang Stunting Sebelum dan Sesudah
diberikan Booklet Tabel 1.6 Perbandingan Keterampilan
Kader antara Kelompok Perlakuan dengan
Min Kelompok Kontrol
Paired
Ketrampilan Mean Med –
T-Test
Max Pasangan Perlakuan p-value
Sebelum 14,3 14 9 – 20 p value Booklet vs Video 0.902
Sesudah 22,7 23 19–26 = 0,000 Booklet vs Kontrol 0.000
Video vs Kontrol 0.000
Berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan
bahwa hasil uji statistik Paired T-Test Pada penelitian ini di dapatkan hasil
didapatkan p-value 0,000 artinya ada bahwa terdapat peningkatan ketrampilan
perbedaan yang bermakna keterampilan pada kelompok pemberian media edukasi
kader tentang stunting sebelum dan booklet sebelum dan sesudah diberikan
sesudah diberikan booklet. perlakuan. Untuk menunjukan efektifitas
pemberian media edukasi booklet maka
Tabel 1.4 Perbedaan Keterampilan Kader dilakuakan uji paried t-tes didapatkan nilai
tentang Stunting Sebelum dan Sesudah probabilitas (p) < 0,000 (table 1.3), yang
diberikan Video berarti media edukasi booklet efektif dalam
meningkatkan keterampilan kader dalam
Min – deteksi dini stunting.
Ketrampilan Mean Med Wilcoxon Keterampilan yang semakin baik
Max
Sebelum 15 13 11-20 p value disebabkan responden telah mendapatkan
Sesudah 23 23 19-25 = 0,000 pengetahuan yang baik. Jika responden
Tabel 1.4 menunjukkan bahwa hasil uji memiliki pengetahuan yang baik dalam
statistik Wilcoxon didapatkan p-value 0, tingkatan aplikasi maka akan membuat
artinya ada perbedaan yang bermakna responden memiliki kemampuan untuk
keterampilan kader tentang stunting menggunakan materi yang telah dipelajari
sebelum dan sesudah diberikan video pada media edukasi booklet. Segala
informasi yang didapatkan dari penyuluhan
Tabel 1.5 Perbedaan Keterampilan Kader dan penyertaan materi dalam booklet akan
tentang Stunting pada Kelompok Kontrol membuat responden akan semakin baik lagi
dalam melakukan deteksi dini pada stunting.
Pemberian informasi dalam bentuk booklet
Min – Paired
Ketrampilan Mean Med
Max T-Test
ternyata mampu meningkatkan
pengetahuan kader yang berdampak positif
Sebelum 15 15 11–20 p value
terhadap keterampilan yang terbentuk.
Sesudah 15 16 11–20 = 0,1,64
Perubahan Keterampilan dipengaruhi oleh
Berdasarkan tabel 1.5 menunjukkan
faktor pengetahuan yang didapatkan
bahwa hasil uji statistik Paired T-Test
darihasil penginderaan, salah satunya
didapatkan p-value 0,000 maka artinya tidak
didapatkan pada pendidikan dan proses
ada perbedaan yang bermakna
belajar.
keterampilan kader tentang stunting pada
Hal ini sesuai penelitian yang
kelompok kontrol.
silakukan oleh Siti (2020) bahawa
Tabel 1.6 menunjukkan bahwa
pemanfaatan booklet berpengaruh pada
Berdasarkan hasil Mann-Whitney di peroleh
kelas ibu dan anak terhadap peningkatan
p value bahwa kelompok booklet dan video
ketrampilan ibu dalam kegawatdaruratan
tidak memiliki perbedaan dengan p value
kejang demam pada balita. Berdasarkan
0,902. Sedangkan kelompok booklet
hasil penelitian Mahmudah (2018) yang
dengan kontrol memiliki p value sebesar

Copyright @2021 JURNAL SAINS KEBIDANAN


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/JSK/
39
JURNAL SAINS KEBIDANAN
Vol. 3 No. 1 Mei 2021

berjudul pengaruh penyuluhan kesehatan Dalam penelitian ini kader mengalami


dengan booklet terhadap praktik ibu dalam peningkatan keterampilan setelah diberikan
memberikan pengetahuan personal hygiene media edukasi video deteksi dini stunting.
pada saat menstruasi pada anak Media video deteksi dini stunting menyajikan
berkebutuhan khusus menyimpulkan bahwa informasi tentang pengertian stunting, tanda
pendidikan kesehatan dengan booklet gejala stunting, dapampak stunting cara
mempunyai dampak dan pengaruh pada mengukur panjang badan bayi dan cara
sikap dan praktik seseorang menjadi lebih menentukan stunting. Media edukasi video
baik dan menjadi tahu. Terbentuknya suatu menyampaikan pesan dalam bentuk cerita
perilaku baru, terutama pada orang dewasa dengan suara yang lugas yang disertai
dimulai pada domain kognitif, dalam arti gambar yang mencontohkan perilaku yang
subjek tahu terlebih dahulu terhadap seharusnya dilakukan dan seharusnya tidak
stimulus yang berupa materi atau objek di boleh dilakukan. Media film atau video
luarnya, sehingga menimbulkan membantu responden yang memiliki usia
pengetahuan baru pada subjek tersebut. Ini 41-50 tahun yang memiliki kesulitan dalam
selanjutnya menimbulkan respon batin membaca dan responden yang memiliki
dalam bentuk sikap si subjek terhadap objek pendidikan SMP sehingga pemberian
yang diketahui itu. Akhirnya rangsangan penyuluhan dengan media film memberikan
yakni objek yang telah diketahui dan keunggulan dibandingkan media lainnya.
disadari sepenuhnya tersebut akan Hal ini sesuai dengan penelitian
menimbulkan respon lebih jauh lagi, yaitu Ammelda (2013) yang memperlihatkan
berupa tindakan (action) terhadap atau bahwa modeling media video meningkatkan
sehubungan dengan stimulus atau objek keterampilan toilet training pada anak
tadi. toddler. Hal ini diperkuat oleh hasil dari
Media booklet mempunyai kelebihan penelitan ini sejalan dengan Efektifitas
dapat menyesuaikan kader belajar mandiri, penelitian yang dilakukan oleh Sri
kader dapat melihat isinya lebih santai, Widatiningsih, Tuti Sukini dan Siti
informasi dapat dibagi baik dengan keluarga Rofi’ah (2017) yang berjudul effectiveness
dan tetangga, dapat memberikan detail of movie to improve knowledge, attitude
menggunakan gambar untukpenguatan and behaviour in preventing HIV
pesan. Disamping memiliki keunggulan, transmission from mother to child. Hasil
kelemahan booklet dan mudah hilang penelitian menunjukkan bahwa media
sehingga peneliti memberikan batasan video berpengaruh signifikan terhadap
waktu 3 hari untuk penyerapan informasi peningkatan pengetahuan dan sikap
agar media masih ada dan utuh.booklet tentang PMCTC HIV. Tingkat kepercayaan
sebagai media yang digunakan dalam yang digunakan yaitu 95%.
media edukasi diharapkan Pada penelitian ini dilakukan uji
mampumemberikan informasi kesehatan multifariat antar kelompok pelakuan
yang sesuai dengan tingkat penerimaan kelompok booklet, kelompok video dan
kader sehingga kader mau dan mampu kelompok control menggunakan uji Uji lanjut
mengubah perilaku sesua idengan informasi Kruskal Wallis. Hasil Mann-Whitney (tabel
yang terdapat dalam booklet. 1.6) di peroleh p value bahwa kelompok
Pada penelitian ini di dapatkan hasil booklet dan video tidak memiliki perbedaan
bahwa terdapat peningkatan ketrampilan dengan p value 0,000 Sedangkan kelompok
pada kelompok pemberian media edukasi booklet dengan kontrol memiliki p value
video sebelum dan sesudah diberikan sebesar 0,902 (<0,05) yang memiliki makna
perlakuan. Untuk menunjukan efektifitas terdapat perbedaan yang signifikan antara
pemberian media edukasi booklet maka dua kelompok dan kelompok video dan
dilakuakan uji wilcoxson didapatkan nilai kontrol memiliki perbedaan yang signifikan
probabilitas (p) < 0,001 (tabel 1.4), yang dengan p value 0,000 (0,05).Pemberian
berarti media edukasi video efektif dalam media edukasi booklet dan video memiliki
meningkatkan keterampilan kader dalam efektifitas yang sama dalam peningkatan
deteksi dini stunting. ketrampilan kader dalam deteksi dini
stunting.

Copyright @2021 JURNAL SAINS KEBIDANAN


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/JSK/
40
JURNAL SAINS KEBIDANAN
Vol. 3 No. 1 Mei 2021

Media edukasi booklet memiliki nih.gov/pmc/articles/PMC6213150/


kelebihan memberikan informasi yang rinci Dewi, Ratna. 2019. Hubungan Kadar Zink
dan menarik serta dapat di ulang kapan saja. Dalam Asi Dengan Berat Badan
Menurut Penelitian Arif Putra (2013) Media Dan Panjang Badan Bayi Usia 4-6
Video lebih efektif terhadap perubahan Bulan Di Kota Padang Sumatera
pengetahuan dan sikap tenhadap Barat. Padang : Jurnal Akademikan
perubahan sikap pada terhadap bahaya Baiturrahman. 2019
Napza. Hal ini mencerminkan penyerapan Dorea J.G. Is zinc a first limiting nutrient in
informasi lebih efektif dengan menggunakan human milk? Nutr.
indra pengelihatan dan pendengaran yang Res. 1993;13:659–666. doi:
berupa video dibandingkan hanya 10.1016/S0271-5317(05)80558-5. [
menggunakan indra penglihatan saja yaitu CrossRef] [Google Scholar]
berupa leaflet. Media edukasi booklet European Food Safety Authority (EFSA),
memiliki kelebihan memberikan informasi Parma, Italy. SCIENTIFIC
yang rinci dan menarik serta dapat di ulang OPINION Scientific Opinion on
kapan saja. Media film atau video Dietary Reference Values for zinc1
merupakan media yang dapat menyajikan EFSA Panel on Dietetic Products,
pesan yang dapat bersifat informatif, Nutrition and Allergies (NDA). 2014.
edukatif maupun instruksional. Media (Diakses 9 Oktober 2019). Didapat
edukasi video sangat baik untuk menyajikan dari
teori dan praktik, menghemat waktu untuk https://efsa.onlinelibrary.wiley.com/
melakukan penjelasan. doi/epdf/10.2903/j.efsa.2014.3844
Hamdiyah. Perbedaan Konsentrasi Zinc
Kesimpulan Pada Air Susu Ibu Antara Status
Gizi Baik Dan Kurang Energi Kronik
Media Edukasi booklet dan video Postpartum. Makasar : Fakultas
efektif dalam meningkatkan ketrampilan Kedokteran Universitas Hasanudin ;
kader dalam deteksi dini Stunting pada bayi. 2018
Media edukasi dengan video lebih
Javad M.T., Vahidinia A., Samiee F., Elaridi
direkomendasikan dalam memberikan
J., Leili M., Faradmal J., Rahmani A.
edukasi karena penyerapan informasi lebih
Analysis of aluminum, minerals and
efektif dengan menggunakan indra
trace elements in the milk samples
pengelihatan dan pendengaran yang berupa
from lactating mothers in Hamadan,
video dibandingkan hanya menggunakan
Iran. J. Trace Elem. Med.
indra penglihatan saja.
Biol. 2018;50:8–15. doi:
10.1016/j.jtemb.2018.05.016. [Pub
Ucapan Terima Kasih
Med] [CrossRef] [Google Scholar]
Ucapan terima kasih kami sampaikan Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Banyumas, Kepala Puskesmas Baturraden Rineka Cipta.
II Dan jajarannya yang telah memberikan ijin Notoatmojo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu
dan membantu proses pelaksanaan dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta;
penelitian serta Poltekkes Kemenkes 2011.
Semarang yang telah memberikan Nasution, Ernawati. Efek suplementasi Zn
pembiayaan penelitian. dan Fe pada status gizi anak stunted
usia 6-24 bulan di Kabupaten
Daftar Pustaka Kebumen Jawa Tengah. Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada; 2000
Aumeistere, Ciprovica, Zavadska, Borisova. Qian J., Chen T., Lu W., Wu S., Zhu J.
Zinc Content in Breast Milk and Its Breast milk macro- and micronutrient
Association with Maternal Diet. composition in lactating mothers
2018 [Diakses 8 Oktober 2019]. from suburban and urban
Didapat dari https://www.ncbi.nlm. Shanghai. J. Paediatr. Child

Copyright @2021 JURNAL SAINS KEBIDANAN


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/JSK/
41
JURNAL SAINS KEBIDANAN
Vol. 3 No. 1 Mei 2021

Health. 2010;46:115–120. doi: Winiarska-Mieczan A. Cadmium, lead,


10.1111/j.1440-1754.2009.01648.x. [ copper and zinc in breast
PubMed] [CrossRef] [Google Winiarska-Mieczan A. Cadmium, lead,
Scholar] copper and zinc in breast milk in
Pusat Data dan Informasi Kementerian RI. Poland. Biol. Trace Elem.
2018. Situasi Balita Pendek Res. 2014;157:36–44. doi:
(Stunting) 10.1007/s12011-013-9870-x. [PMC
Septiwiharti, L. (2015). Pengembangan free article] [PubMed]
Bahan Ajar Berbentuk Booklet [CrossRef] [Google Scholar]
Sejarah Indonesia pada Materi WHO, UNICEF 2012. Early Childhood
Pertempuran Lima Hari di Semarang Development and Disability: A
terhadap Minat Belajar Siswa Kelas discussion paper. diakses pada 20
XI IPS SMA Negeri 1 Semarang maret 2019. Didapat dari
Tahun Ajaran 2014/2015 (Doctoral https://apps.who.int/iris/bitstream/ha
dissertation, UNIVERSITAS NEGERI ndle/10665/75355/9789241504065_
SEMARANG). eng.pdf;jsessionid=2DB53EFC7B72
Sofyana Haris. Pemberian Dampak C302D638E49B936EBDF4?sequen
Pemberian Nutrisi ASI dan Non ce=1 tanggal 18 februari 2019
Eksklusif Terhadap Perubahan World Health Organization (WHO) United
Ukuran Antopometri Dan Status Nations International Children’s Fund
Imunitas Pada Neonatus Di RSUD Al (UNICEF) . Tracking Progress for
Ihsan Provinsi Jawa Barat. Depok : Breastfeeding Policies and
Fakultas Kedokteran Universitas Programme. 2017 [Diakses 8
Indonesia; 2011 Oktober 2019]. Didapat dari
Sopiyudin, Muhammah. 2009. Besar http://www.who.int/nutrition/publicatio
Sampel dan cara Pengambilan ns/infantfeeding/global-bf-scorecard-
Sampel dalam Penelitian Kedokteran 2017.pdf
dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Yasmin, G., Kustiyah, L., & Dwiriani, C. M.
Medika (2014). Risk factors of stunting
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian among school-aged children from
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, eight provinces in
kualitatif, dan R&D. Bandung: Indonesia. Pakistan Journal of
Alfabeta Nutrition, 13(10), 557.

Copyright @2021 JURNAL SAINS KEBIDANAN


http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/JSK/
42

You might also like