You are on page 1of 8

PENGARUH EDUKASI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO DAN LEATFLET

TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENCEGAHAN


STUNTING DI DESA BUMI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG UTARA
TAHUN 2022

AGNES RINI ARTI


Program Study Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Mitra Indonesia
Email :

ABSTRACT

Bumi Agung Health Center, the stunting prevalence rate in 2021 is 467 cases (13%) from 3,611 toddlers
consisting of very short 157 toddlers (5%) and short 310 toddlers (8%), compared to 2020 as many as
361 cases (24 %) of 1459 toddlers consisting of very short toddlers as many as 83 toddlers (5%) and
short 278 toddlers (19%). the effect of education using video media and leaflets on increasing maternal
knowledge in preventing stunting in Bumi Agung Village, North Lampung Regency in 2022. This study
uses a Pre Experimental design with a One Group Pretest – Posttest Design approach which was carried
out on 11 to 14 July 2022 in Bumi Agung Village, North Lampung Regency in 2022. The sample of this
study amounted to 16 samples. Data analysis used univariate and bivariate. For bivariate using Wirocom
Dependent T test. The results of the study showed that there was an effect of education using video media
and leaflets on increasing mother's knowledge in preventing stunting in Bumi Agung Village, North
Lampung Regency. 2022 with a p value of 0.000 (p value < = 0.05). It is recommended that this method
be used as material for counseling and health education. With the existence of health education through
video media and leaflets can increase one's knowledge, especially mothers who have toddlers to prevent
stunting.

Keywords      : Video and Leatflet Media Education, Stunting


Reference     : 27 (2010 -2021)

A. Pendahuluan
Stunting adalah kondisi gagal dan proporsi paling sedikit di Asia Tengah
tumbuh pada anak berusia di bawah lima (0,9%). Data prevalensi balita stunting yang
tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dikumpulkan World Health Organization
yang ditandai dengan panjang atau tinggi (WHO), Indonesia termasuk ke dalam
badannya berada di bawah standar. Anak negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di
tergolong stunting apabila panjang atau regional Asia Tenggara (Kemenkes RI,
tinggi badannya berada di bawah minus dua 2018).
dari standar deviasi (-2SD) panjang atau Stunting merupakan salah satu
tinggi anak seumurnya (Kemenkes, 2021). masalah gizi terbesar pada balita di
Stunting merupakan salah satu Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar
masalah gizi yang dialami oleh balita di (Riskesdas) 2018 menunjukkan penurunan
dunia saat ini. Pada tahun 2018 ada sekitar prevalensi stunting balita di tingkat nasional
150,8 juta atau 22,2% balita di dunia sebesar 6,4% selama 5 tahun, yaitu dari
mengalami stunting. Pada tahun 2018, lebih 37,2% (2013) menjadi 30,8% (2018).
dari setengah balita stunting di dunia Proporsi status gizi; pendek dan sangat
berasal dari Asia sedangkan lebih dari pendek pada baduta, mencapai 29,9% atau
sepertiganya tinggal di Afrika. Dari 83,6 lebih tinggi dibandingkan target RPJMN
juta balita stunting di Asia, proporsi 2019 sebesar 28% (Kemenkes, 2021).
terbanyak berasal dari Asia Selatan (58,7%) Di Provinsi Lampung pada tahun
2018 angka prevalensi stunting mengalami
kenaikan sebesr 27,28% yang terdiri dari kecerdasan dan produktivitas anak di masa
pendek sebesar 19,4% dan sangat pendek depan. Stunting juga akan meningkatkan
sebesar,7,88% dan pada tahun 2019 terjadi risiko terjadinya penyakit degeneratif di
penurunan sebesar 26,26% yang terdiri dari usia dewasa. Kerugian ekonomi akibat
pendek sebesar 18,2% dan sangat pendek stunting pada angkatan kerja di Indonesia
sebesar 8,4%. Dari 15 Kab/Kota yang ada saat ini diperkirakan mencapai 10.5% dari
di Provinsi Lampung pada tahun 2019 ada 5 produk domestik bruto (PDB), atau setara
Kab/Kota yang memiliki angka prevalensi dengan 286 triliun rupiah (Kemenkes,
stunting tertinggi yaitu Lampung Utara 2021).
sebesar 38,6%, Bandar Lampug sebesar Permasalahan utama yang
36,1%, Lampung Selatan sebesar 30,4%, menyebabkan masih tingginya angka
Mesuji sebesar 27,4% dan Tanggamus stunting di Indonesia adalah kombinasi
sebesar 27,4%. 5 Kab/Kota ini juga antara rendahnya kesadaran mengenai
melebihi angka prevalensi stunting Provinsi stunting, kebijakan yang belum konvergen
Lampung sebesar 26,3% (Profil Dinas dalam memberikan dukungan terhadap
Kesehatan Provinsi Lampung, 2020). pencegahan stunting, dan permasalahan
Berdasarkan hasil wawancara komunikasi dalam perubahan perilaku baik
kepada pemegang program di Puskesmas di tingkat individu, tingkat masyarakat, dan
Bumi Agung, angka prevalensi stunting tingkat layanan kesehatan (Kemenkes,
pada tahun 2021 lebih banyak sebanyak 467 2021). Selain itu, menurut UNICEF (1990)
kasus (13%) dari 3.611 balita yang terdiri dalam Bappenas (2011),penyebab
dari sangat pendek 157 balita (5%) dan terjadinya masalah gizi yang disesuaikan
pendek 310 balita (8%), dibandingkan dengan kondisi Indonesia antara lain
tahun 2020 sebanyak 361 kasus (24%) dari penyebab langsung yaitu faktor makanan
1459 balita yang terdiri dari sangat pendek dan penyakit infeksi, penyebab tidak
sebanyak 83 balita (5%) dan pendek 278 langsung yaitu kesedian dan pola konsumsi
balita (19%). Berdasarkan data tersebut rumah tangga, pola asuh (pemberian
terdapat peningkatan kasus di Puskesmas ASI/MP-ASI, psikosial, penyedian MPASI,
Bumi Agung Kabupaten Lampung Utara. kebersihan dan sanitasi), pelayanan
Hal ini dikarenakan faktor masih rendahnya kesehatan dan kesehatan lingkungan, daya
pengetahuan ibu hamil dan ibu memiliki beli, akses pangan, akses informasi, akses
balita tentang status gizi dan cara pelayanan, kemiskinan, pendidikan dan
pencegahannya terutama soal stunting budaya.
(Puskesmas Bumi Agung, 2021). Permasalahan gizi khususnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan stunting tak kunjung tuntas diantaranya
petugas program gizi kasus stunting kerena faktor kemiskinan. Kehidupan dalam
tertinggi ada didesa tersebut pada tahun tataran kemiskinan akan sejalan dengan
2021 desa Bumi Agung merupakan desa pendidikan yang diraihnya. Semakin
yang memiliki angka prevalensi tertinggi seseorang berada dalam status kemiskinan
kasus stunting yaitu 76 kasus (Puskesmas maka pendidikan yang akan diraihnya akan
Negara Ratu, 2021). semakin di bawah standar. Standar yang
Stunting memiliki dampak yang dimaksud adalah wajib bersekolah 9 tahun
besar terhadap tumbuh kembang anak dan yakni sekolah dasar sampai sekolah
juga perekonomian Indonesia di masa yang menengah pertama. Hal ini sejalan dengan
akan datang. Dampak stunting terhadap data pendidikan tahun 2010 sebanyak 1,3
kesehatan dan tumbuh kembang anak juta anak usia 7-15 tahun putus sekolah. Ini
sangat merugikan seperti dapat disebabkan karena faktor kemiskinan yang
menghambat pertumbuhan fisik, melanda dikeluarga mereka. Fakta
meningkatkan kerentanan anak terhadap menyebutkan untuk makan sesuap nasi pun
penyakit, menimbulkan hambatan anak tersebut susah mendapatkannya.
perkembangan kognitif yang menurunkan Sehingga mereka rela meninggalkan sekolah
untuk mencari biaya makan setiap harinya. Desa Bumi Agung yaitu sebanyak 108 Ibu
Jika hal ini dibiarkan maka untuk dengan sampel sebanyak 16 ibu responden.
mendapatkan pemahaman pentingnya Teknik pengambilan sampel ini
menjaga kesehatan tubuh dengan menggunakan simple random sampling.
mengonsumsi makanan bergizi jauh dari Kriteria inklusi adalah bersedia menjadi
harapan. Karena hanya dengan mendapatkan responden dengan menandatangani
pendidikan yang layak melalui bangku informed consent, bertempat tinggal di Desa
sekolah seseorang akan berubah Bumi Agung dan Ibu yang memiliki balita
pemikirannya tentang pentingnya usia 1 s/d 5 Tahun. Sedangkan kriteria
mengonsumsi makanan yang bergizi. eksklusi adalah tidak hadir, maksudnya
Pendidikan yang tuntas mendorong sudah dilakukan pendekatan dan bersedia
seseorang untuk memiliki pekerjaan yang menjadi responden dengan menandatangani
layak dengan gaji yang sesuai standar. informed consent tapi tidak hadir pada saat
Namun bila kesempatan bekerja masih penelitian berlangsung dan saat penelitian
terbatas dengan syarat minimal tamatan berlangsung responden mengalami sakit
sarjana makan untuk meraih hal tersebut Kriteria eksklusif adalah tidak
akan makin sulit diraih. Mengingat jumlah bersedia menjadi responden dan sedang
tamatan sekolah menengah keatas masih sakit. Pengolahan data dalam penelitian ini
minim. Dengan kondisi ini untuk ada 4 yaitu Editing Data, Coding,
menyediakan pangan yang berkualitas masih Processing, Cleaning dan analisis data
jauh dari harapan. Sehingga untuk menggunakan program komputer yang
mendapatkan gizi yang seimbang masih dilakukan 2 tahap yaitu analisis univariat
sangat jauh (Irianto, 2014). dan bivariat. Analisis Bivariat
Berdasarkan hasil prasurvai yaitu menggunakan uji T dependen.
wawancara kepada 10 ibu yang memiliki
balita di Desa Bumi Agung Kabupaten C. Hasil Penelitian
Lampung Utara katagori stunting terdapat 7 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu di Desa Bumi
ibu tidak paham tentang stunting seperti ciri Agung Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022
ciri stunting, penyebab stunting, cara
mencegah stunting dan 3 ibu paham tentang Jumla Presentase
h (%)
stunting seperti ciri ciri stunting, penyebab Pendidikan
stunting, cara mencegah stunting. SMP 10 62,5
Berdasarkan uraian diatas penulis SMA/SMK 3 18,8
Perguruan Tinggi 3 18,8
tertarik untuk mengambil judul pengaruh Pekerjaan
edukasi menggunakan media video dan Petani 4 25
Buruh 3 18,8
leatflet terhadap peningkatan pengetahuan Wirausaha 7 43,8
ibu dalam pencegahan stunting di Desa PNS/Porli/TNI 2 12,5
Bumi Agung Kabupaten Lampung Utara Total 16 100
Tahun 2022

B. Metode Penelitian Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Sebelum Diberi


Edukasi Melalui Leatflet dan Video Tentang Stunting di
Jenis penelitian adalah kuantitatif Desa Bumi Agung Kabupaten Lampung Utara Tahun
desain analitik dengan Pre Experimental 2022
dengan pendekatan One Grup Pretest –
Postest Design. Penelitian ini dilakukan Pengetahuan Jumlah Presentase
pada tanggal 11 - 24 Juli tahun 2022 di (%)
Desa Bumi Agung Kabupaten Lampung Rendah 9 56,3
Sedang 7 43,8
Utara Tahun 2022. Populasi penelitian ini Tinggi - -
adalah semua ibu memiliki balita pada Total 16 100
bulan Januari – Maret 2022 yang berada di
sesudah diberi pendidikan kesehatan
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Sesudah Diberi
Edukasi Melalui Leatflet dan Video Tentang Stunting di menggunakan video dan leatflet.
Desa Bumi Agung Kabupaten Lampung Utara Tahun Sejanan dengan penelitian Izka
2022 Sofiyya Wahyurin, Arfiyanti Nur
Pengetahuan Jumla Presentase Aqmarina, Hiya Alfi Rahmah, Ade
h (%) Uswatun Hasanah, Christy Nataly Br Silaen
Rendah 7 43,8 (2020) di Kabupaten Ketapang yang
Sedang 4 25
Tinggi 5 31,3 menyatakan hasil rata – rata skore
Total 16 100 pengetahuan sebelum diberikan pendidikan
kesehatan menggunakan video dan leatflet
tentang stunting lebih rendah dibandingkan
Pengaruh Edukasi Menggunakan Media Video dan sesudah diberi pendidikan kesehatan
Leatflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Dalam menggunakan video dan leatflet.
Pencegahan Stunting Di Desa Bumi Agung Kabupaten
Lampung Utara Tahun 2022 Penelitian William Novita Eka Rini
(2019) di Kota Jambi juga berpendapat
Variabel N Mean Std. P value sama bahwa hasil hasil rata – rata skore
Deviatio
n pengetahuan sebelum diberikan pendidikan
Rata – rata skore 1 50,00 13.601 kesehatan menggunakan video dan leatflet
pengetahuan 6 tentang stunting lebih rendah dibandingkan
Sebelum Diberi
Edukasi Melalui sesudah diberi pendidikan kesehatan
Media Video Dan
0,000 menggunakan video dan leatflet
Leatflet
Rata – rata skore 1 60,00 14.245
Pengetahuan adalah hasil
pengetahuan 6 mengetahui sesuatu setelah seseorang
Sesudah Diberi mengadakan pengindraan terhadap suatu
Edukasi Melalui
Media Video Dan objek, pengindraan tersebut dapat dilakukan
Leatflet melalui penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan diperoleh dari mata dan
D. Pembahasan telinga. Dalam teori perilaku pengetahuan
Pengetahuan Ibu Tentang Stunting adalah komponen penting dalam merubah
Sebelum Edukasi Menggunakan Media perilaku seseorang karenan pada
Video dan Leatflet tingkatannya sebelum seseorang dapat
Berdasarkan hasil penelitian berperilaku maka dia harus tahu tentang
menunjukan bahwa rata – rata (mean) materi yang telah dipelajarinya, kemudian
pengukuran skore pengetahuan sebelum diharus memahami materi tersebut,
diberi edukasi menggunakan media video selanjutnya dia memperaktekan materi
dan leatflet tentang stunting adalah 50 tersebut, kemudian dianalisis apakah
dengan nilai terendah adalah 30 dan kentungan dan kerugian materi itu setelah
tertinggi 70. Hasil ini lebih rendah diperaktekan kepada dia dalam kehidupan
dibandingkan sesudah diberi edukasi sehari – hari dan kemudian melakukan
menggunakan media video dan leatflet evaluasi yaitu menilai (Notoadmojo, 2012).
tentang stunting. Kemudian agar pengetahuan
Penelitian ini sejalan dengan tersebut dapat langgeng menjadi perilaku
penelitian Ajeng Maharani Pratiwi dan yang diharapkan maka pengetahuan
Erinda Nur Pratiwi (2020) di Desa Jekani dipengaruhi oleh faktor seperti pendidikan
Mondokan Sragen yang menyatakan yaitu bimbingan yang diberikan seseorang
pengetahuan sebelum diberikan pendidikan contohnya adalah pendidikan kesehatan,
kesehatan menggunakan video dan leatflet pekerjaan yaitu lingkungan kerja yang
tentang stunting lebih rendah dibandingkan berkaitan dengan kesedian informasi dan
pengalaman, usia yaitu tingkat kematangan
seseorang dalam berfikit serta jiwa,
lingkungan yaitu kondisi yang ada disekitar ada peningkatan pengetahuan setelah
yang mempengaruhi perkembngan perilaku dilakukan pendidikan kesehatan
seseorang dan sosial budaya yaitu sistem menggunakan video dan leatflet
sosial masyarakat yang dapat Penelitian William Novita Eka Rini
mempengaruhi sikap dalam menerima (2019) di Kota Jambi juga berpendapat
informasi dapat dikendalikan dengan biak sama bahwa menyatakan ada peningkatan
(Dewi, 2010). pengetahuan setelah dilakukan pendidikan
Berdasarkan uraian diatas maka kesehatan menggunakan video dan leatflet
peneliti berpendapat bahwa rendahnya Berdasarkan uraian diatas peneliti
pengetahuan ibu tentang stunting berpendapat bahwa terjadinya peningkatan
disebabkan karena faktor pendidikan yang pengetahuan dikarenakan adanya
masih rendah seperti tamatan SMP dan pendidikan kesehatan yang diberikan
SMA dan masih kurang terpapar informasi kepada ibu. Hal ini dikarenakan pendidikan
mengenai stunting. Selain itu, pekerjaan kesehatan merupakan suatu bimbingan,
responden yang mayoritas wirausaha ajakan atau pemberian informasi kepada
menjadi faktor penyebab. Hal tersebut seseorang dalam penelitian ini ibu hamil.
dikarenakan mereka sulit membagi waktu Tujuannya adalah untuk mengubah perilaku
dalam mencari uang dan mengikuti (pengetahuan, sikap dan tindakan) yang
penyuluhan. Hal tersebut pun menjadi tidak sesuai dengan nilai – nilai kesehatan
penyebab pengetahuan ibu rendah. atau dari perilaku tidak sehat menjadi sehat.
Hanya beberapa ibu saja yang Penelitian ini melakuan edukasi
sudah memahami tentang stunting. Pada menggunakan media video dan leatflet
tahap ini kemungkinan disebabkan karenan terhadap pengetahuan ibu tentang stunting
mengetahui informasi tentang program
perencanaan persalinan dan pencegahan Pengaruh Edukasi Menggunakan Media
komplikasi dari lingkungan tetangganya. Video dan Leatflet Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Ibu Dalam
Pencegahan Stunting
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Berdasarkan hasil penelitian
Tentang Stunting sesudah Edukasi menunjukan bahwa ada pengaruh edukasi
Menggunakan Media Video dan Leatflet menggunakan media video dan leatflet
Berdasarkan penelitian menunjukan terhadap peningkatan pengetahuan ibu
bahwa rata – rata (mean) skore pengetahuan dalam pencegahan stunting di Desa Bumi
ibu tentang stunting sesudah diberi edukasi Agung Kabupaten Lampung Utara Tahun
melalui media video dan leatflet sebesar 60 2022 dengan nilai p value sebesar 0,000 (p
dengan nilai skore terendah sebesar 40 dan value < α = 0,05).
tertinggi sebesar 80. Nilai skore ini Penelitian ini sejalan dengan Ajeng
mengalami kenaikan yang tadinya 50 Maharani Pratiwi dan Erinda Nur Pratiwi
menjadi 60. (2020) di Desa Jekani Mondokan Sragen
Penelitian ini sejalan dengan menyatakan ada pengaruh pendidikan
penelitian Ajeng Maharani Pratiwi dan kesehatan menggunakan video dan leatflet
Erinda Nur Pratiwi (2020) di Desa Jekani terhadap pengetahuan tentang stunting
Mondokan Sragen menyatakan ada Penelitian ini sejalan dengan
peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penelitian Izka Sofiyya Wahyurin, Arfiyanti
pendidikan kesehatan menggunakan video Nur Aqmarina, Hiya Alfi Rahmah, Ade
dan leatflet Uswatun Hasanah, Christy Nataly Br Silaen
Sejanan dengan penelitian Izka (2020) di Kabupaten Ketapang menyatakan
Sofiyya Wahyurin, Arfiyanti Nur ada pengaruh pendidikan kesehatan
Aqmarina, Hiya Alfi Rahmah, Ade menggunakan video dan leatflet terhadap
Uswatun Hasanah, Christy Nataly Br Silaen pengetahuan tentang stunting
(2020) di Kabupaten Ketapang menyatakan
Penelitian ini sejalan dengan langsung antara seseorang dan
William Novita Eka Rini (2019) di Kota lingkungannya dan kemungkinan seseorang
Jambi menyatakan ada pengaruh untuk belajar sendiri sesuai dengan
pendidikan kesehatan menggunakan video kemampuan dan minatnya, memberikan
dan leatflet terhadap pengetahuan tentang kesamaan pengalaman tentang peristiwa –
stunting peristiwa yang dialami siswa dilingkungan
Menurut Notoadmojo (2012), mereka, serta memungkingan terjadinya
Perilaku dipengaruhi oleh faktor interaksi langsung dengan guru, masyarakat
predisposisi seperti pengetahuan dan sikap dan lingkungan (Mubarak, 2012).
masyarakat terhadap kesehatan, tradisi, dan Menurut Lismurtini (2013), media
kepercayaan masyarakat terhadap hal – hal audio visual adalah jenis media yang
yang berkaitan dengan kesehatan, sistem digunakan dalam kegiatan pembelajaran
nilai yang dianut masyarakat, tingkat dengan melibatkan pendengaran dan
pendidikan, tingkat sosial ekonomi, faktor penglihatan sekaligus dalam satu proses
enabling seperti air bersih, tempat atau kegiatan. Pesan dan informasi yang
pembuangan sampah, tempat pembuangan dapat disalurkan melalui media ini dapat
tinja, ketersedian masyarakat yang bergizi berupa pesan verbal dan nonverbal yang
dan sebaginya. Termasuk juga fasilitas mengandalkan baik penglihatan maupun
pelayanan seperti puskesmas, rumah sakit, pendengaran. Sedangkan Menurut
poliklinik, posyndu, polides, pos obat desa, Surbrgus, 2011), media visual aids yaitu
dokter atau bidan swasta dan faktor jenis media yang hanya membantu
reinforcing seperti sikap dan perilaku menstimulasi indra mata (penglihatan),
tokoh, tokoh agama, sikap dan perilaku para kemudian media audio aids jenis media
petugas kesehatan. Termasuk juga undang – yang hanya membantu menstimulasikan
undang, peraturan – peraturan, baik dari indra pendengar
pusat maupun dari daerah yang berkaitan Berdasarkan urainan diatas peneliti
dengan kesehatan. berasumsi bahwa edukasi menggunakan
Pentingnnya faktor pendidikan media video dan leatflet dapat
kesehatan terhadap faktor predisposisi meningkatkan pengetahuan ibu tentang
dituju untuk mengubah kesadaran, stunting di di Desa Bumi Agung Kabupaten
memberikan atau meningkatkan Lampung Utara. Hal ini dikarenakan
pengetahuan masyarakat tentang dengan adanya video dan leatflet dapat
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan membatu menstimulasikan indra pendengar
baik bagi dirinya sendiri, keluarganya dan menglihat responden (ibu) sehingga
maupun masyarakat. Disamping itu dalam dapat meningkatkan pengetahuan
konteks ini promosi kesehatan atau
pendidikan kesehatan juga memberikan
pengertian tentang tradisi, kepercayaan E. Kesimpulan dan Saran
masyarakat, dan sebagainya, baik yang Kesimpulan
merugikan dan menguntungkan 1. Distribusi frekuensi pengetahuan
(Notoadmojo, 2012). terbanyak sebelum diberi pendidikan
Media adalah alat yang secara fisik melalui leatflet dan video tentang
digunakan untuk menyampaikan isi pesan stunting adalah pengetahuan rendah
atau informasi. Media yang tepat dapat terdapat sebanyak 9 ibu (56,3%) dan
membantu mempermudah proses pengetahuan sedang sebanyak 7 ibu
penyampaian informasi kesehatan yang (43,8%)
akan diberikan (Widyanto, 2014). Manfaat 2. Distribusi frekuensi pengetahuan
media pendidikan kesehatan adalah sebagai sesudah diberi pendidikan melalui
berikut memperlancar dan meningkatkan leatflet dan video tentang stunting
proses dan hasil belajar, Menimbulkan adalah pengetahuan rendah sebanyak 9
motivasi belajar, interaksi yang lebih ibu (56,3%), pengetahuan sedang
sebanyak 4 ibu (25%) dan pengetahuan Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta
tinggi sebanyak 5 ibu (31,3%). Bappenas.
3. Ada pengaruh edukasi menggunakan Bappenas. 2011. Pedoman Pangan dan Gizi
media video dan leatflet terhadap tahun 2010. Jakarta Bappenas
peningkatan pengetahuan ibu dalam Dewi, Wawan. 2010. Teori & Pengukuran
pencegahan stunting di Desa Bumi Pengetahuan, Sikap Dan Peilaku
Agung Kabupaten Lampung Utara Manusia. Yogyakarta: Nusa Medika.
Tahun 2022 dengan nilai p value Dinkes Provinsi Lampung. Profil Dinas
sebesar 0,000 (p value < α = 0,05). Kesehatan Provinsi Lampung Tahun
2020. Lampung. Dinkes Provinsi
Saran Lampung
1. Puskesmas Irianto. 2014. Gizi Seimbang Dalam
Diharapkan metode ini sebagai bahan Kesehatan Reproduksi. Bandung.
melakukan peyuluhan dan pendidikan ALFABETA, cv
kesehatan. Dengan adanya pendidikan Kemenkes RI. 2018. Bulitan Situasi Balita
kesehatan melalui media video dan Pendek (Stunting) Di Indonesia.
leatflet dapat meningkatkan Jakarta. Kemenkes RI
pengetahuan seseorang khusunya ibu Kemenkes RI. 2021. Petunjuk Teknis
yang memiliki balita untuk mencegah Penyusunan dan Pelaksanaan Strategi
stunting Komunikasi Perubahan Perilaku
2. Ibu Memiliki Balita Percepatan Pencegahan Stunting.
Diharapkan pengetahuan yang didapat Jakarta. Kemenkes RI
tentang Stunting dapat dipraktekan Lismurtini. 2013. Dasar - Dasar Pendidikan
selama dalam sehari – hari untuk Kesehatan Masyarakat Dan Promosi
merawat balita Kesehatan. 1st ed. JAKARTA: CV
3. Penelitian Selanjutnya Trans Info Medika.
Penelitian selanjutnya dapat menambah Msturoh. 2018. Metodelogi Pendidikan
variabel penelitian seperti variabel Kesehatan. Jakarta. Kemenkes RI
sikap dan perilaku karena pengetahuan Mubarak, Wahit Iqbal. 2012. Promosi
yang dimiliki ibu akan mempengaruhi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta.
sikap dan perilaku dalam pencegahan Salemba Medika
stuniting. Notoadmojo. 2012. Metodelogi Penelitian
Kesehatan. Jakarta. Renika Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi
Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
JAKARTA: Renika Cipta.
Ajeng dan Erinda. 2020. Pengaruh Edukasi
Puskesmas Bumi Agung. 2021. Data Stunting
Stunting Menggunakan Metode
Puskesmas Bumi Agung Tahun 2021.
Audiovisual dan leatflet Terhadap
Puskesmas Bumi Agung
Pengetahuan Ibu Dengan Anak Stunting
Rahayunis dkk. 2015. Stunting dan
di Desa Jekani Mondokan Sragen Tahun
Pencegahannya. Jakarta. Salemba
2020. Yogjakarta. Jurnal
Medika
Ali, Zaidin. 2010. Dasar - Dasar Pendidikan
Rini. 2019. Pengaruh Penggunaan Media
Kesehatan Masyarakat Dan Promosi
Audio Visual TerhadapPeningkatan
Kesehatan. 1st ed. JAKARTA: CV
Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Di
Trans Info Medika.
Puskesmas Rawasari Kota Jambi Tahun
Aprina. 2017. Riset Keperawatan. Bandar
2019. Jambi. Jurnal
Lampung
Riskesdas RI. 2018. Laporan Nasional
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur
Riskesdas Tahun 2018. Jakarta.
Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta
Riskesdas
Bappenas. 2018. Rencana Aksi Nasional
Septikasari. 2018. Status Gizi Anak Dan Faktor Susila dan Suyanto., 2014. Metodelogi
Yang Mempengaruhinya. Yogyakarta. Penelitian Epidemiologi Bidang
UNY Press Kedokteran dan Kesehatan.
Subrgus, Amin. 2011. Promosi Kesehatan Yogyakarta. Bursa Ilmu
Melalui Pendidikan Kesehatan Wahyudi dkk. 2020. Pengaruh edukasi stunting
Masyarakat. Yogyakarta: Goyen menggunakan metode brainstorming
Publishing. dan audiovisual terhadap pengetahuan
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian ibu dengan anak stunting di Desa
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan Gununglurah, Cilongok, Kabupaten
R&D . Bandung: Alfabeta Banyumas Tahun 2020. Bayumas.
Sujrweni, Wiratna. 2015. Statistik Untuk Jurnal
Kesehatan. Yogyakarta: GAVA Widyanto. 2014. Keperawatan Komunitas.
MEDIA. Yogyakarta: Nusa Medika.

You might also like