Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Stimulation is one of the factors that affect a child’s development. The age of 3-6 months
is included in the first 1000 days of life which is a critical period in which the child's brain
begins to develop. Mothers can stimulate children according to their developmental stages.
During infancy, a close relationship exists between the mother and child, so the influence of
mother in educating the childis very big. The purpose of this study is to find out the
correlation between the mothers ability to stimulate 3-6 months infant with their development
in Puhjarak Community Health Center in Kediri Regency. The research desain used
correlational study. The data collection was done by conducting cross sectional methods,
with population of 38 mothers and their babies. The sampling used simple random sampling
technique with total sample of 35 respondents who met the inclusion criteria. The analysis
data used spearman rank showed 0,001 significance so that p< 0,05. The conclution of this
research was there was a correlation between mothers ability to stimulate 3-6 months infant
with their development in Puhjarak Community Health Center Kediri Regency. It is advisable
for parents especially mothers to maintain or improve their ability to stimulate their children
in all aspects of development in a balanced and appropriate waywith the infant’s age.
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan anak merupakan Gambaran capaian kesehatan bayi dan
salah satu masalah utama dalam bidang balita di Indonesia, dari 33 provinsi
kesehatan yang saat ini terjadi di Negara terdapat sebanyak 13 provinsi (39,39%)
Indonesia. Derajat kesehatan anak yang telah memenuhi target Renstra tahun
mencerminkan derajat kesehatan bangsa, 2014. Jumlah bayi di Provinsi Jawa Timur
sebab anak sebagai generasi penerus terdapat 574.308 bayi dan cakupan
bangsa memiliki kemampuan yang dapat pelayanan kesehatan bayi sejumlah
dikembangkan dalam meneruskan 569.803 yaitu 99,22 % (Profil Kesehatan
pembangunan bangsa (Hidayat,2008). RI, 2014). Sedangkan cakupan pelayanan
Mengingat jumlah balita di Indonesia kesehatan bayi di wilayah Kabupaten
sangat besar yaitu sekitar 10 persen dari Kedirimencapai 96,87 % (Profil Kesehatan
seluruh populasi, maka sebagai calon Kab. Kediri,2014).
generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh Menurut data Dinas Kesehatan
kembang balita di Indonesia perlu Kabupaten Kediri pada tahun 2015, bayi,
mendapat perhatian serius yaitu mendapat balita, dengan penyimpangan tumbuh
gizi yang baik, stimulasi yang memadai kembang yang di rujuk ke RS sebanyak
serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan 89 penyimpangan. Penyimpangan tumbuh
berkualitas termasuk deteksi dan intervensi kembang yang ditemukan yaitu: LKA
dini penyimpangan tumbuh kembang tidak normal sebesar 30, KPSP
(Kemenkes RI,2014). menyimpang sebesar 30, TDL gangguan
bagi periode berikutnya. Oleh karena itu perkembangan pada anak dengan kesulitan
perlu diberi fasilitas secara optimal agar makan usia 6-24 bulan setelah diberikan
perkembangan dapat berlangsung konseling gizi dengan metode feeding
sempurna. Sempurna tidaknya tumbuh rules dan stimulasi SDIDTK selama 4
kembang anak sangat ditentukan oleh bulan di posyandu. Berdasarkan beberapa
peran orang tua. Anak membutuhkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa
orang lain untuk membantu stimulasi yang dilakukan oleh orang tua
perkembangannya, seperti bayi yang dapat mempengaruhi perkembangan anak.
sepenuhnya bergantung pada orang tuanya Usia 3-6 bulan termasuk dalam 1000
(Widyastuti & Widyani, 2007). Tidak hari pertama kehidupan. Dan merupakan
pernah ada kata terlalu dini untuk masa kritis dimana otak anak mulai
memberikan stimulasi pada bayi dan tidak berkembang. Momen ini tentunya sangat
pernah ada kata terlambat untuk memulai penting bagi perkembangan anak. Dalam
memberikan stimulasi, sepanjang orang hal ini peran orang tua yang sangat
tua mengetahui apa dan bagaimana dibutuhkan, bahwa orang tua dapat
stimulasi yang harus dilakukan (Handy, memberikan stimulasi pada anak sesuai
2011). dengan tahapan perkembangannya
Stimulasi dimaksudkan untuk melatih terutama oleh ibu. Karena pada masa bayi,
kemampuan bayi agar bayi dapat terjalin kontak erat antara ibu dan anak,
menguasai ketrampilan tertentu pada usia sehingga pengaruh ibu dalam mendidik
yang seharusnya. Cukup banyak kejadian anak sangat besar (Kemenkes RI, 2014).
keterlambatan perkembangan terjadi hanya Pada tahun 2016 IDAI (Ikatan Dokter
karena kurangnya stimulasi. Banyak Anak Indonesia) telah meluncurkan
kemampuan sebenarnya telah dapat mulai PRIMA (Program IDAI untuk
dipelajari sejak dini (Handy, 2015). Membangun Anak Indonesia) program ini
Perkembangan sangat penting untuk bertujuan agar orang tua mampu
dipantau, idealnya setiap anak harus berpartisipasi aktif dalam memantau
mendapatkan pemantauan pertumbuhan proses tumbuh kembang dan kesehatan
dan perkembangan dari tenaga medis anaknya secaraman diri (Afifa, 2016).
terlatih secara berkala, untuk mencegah Untuk itu peneliti tertarik untuk
adanya gangguan tumbuh kembang lanjut melakukan penelitian “Hubungan
yang sulit ditangani. Semakin terlambat Kemampuan Ibu Melakukan Stimulasi
gangguan dideteksi, semakin sulit dengan Perkembangan Bayi Usia 3-6
penanganannya (Afifa, 2016). Bulandi Wilayah Kerja Puskesmas
Berdasarkan penelitian Saldi Fitra Puhjarak Kabupaten Kediri”.
tahun 2013, stimulasi berpengaruh
terhadap peningkatan perkembangan METODE PENELITIAN
bicara anak 1-3 tahun di daerah GAKY Rancangan penelitian ini adalah
dan Non GAKY. Menurut Soedjatmiko penelitian korelasional. Sedangkan
tahun 2006, stimulasi dini penting pengumpulan data dilakukan dengan cara
dilakukan untuk merangsang cross sectional. Populasi adalah seluruh
perkembangan bayi dan balita terutama ibu beserta bayinya yang berusia 3-6 bulan
pada bayi risiko tinggi. di wilayah kerja Puskesmas Puhjarak.
Berdasarkan penelitian Sumiyati tahun Didapatkan 38 bayi berdasarkan data
2016, menyatakanbahwaterdapathubungan Puskesmas Puhjarak dari kelahiran bayi
yang bermakna antara stimulasi dan bulan Oktober 2016 - Januari 2017.
perkembangan anak usia 4-5 tahun. Sampel adalah 35 ibu beserta bayinya yang
Penelitian Darwati dkk. tahun 2014 berusia 3-6 bulan di wilayah kerja
menyebutkan bahwa terdapat peningkatan Puskesmas Puhjarak. Berdasarkan data
secara bermakna status gizi dan Puskesmas Puhjarak dari kelahiran bayi
mental yang menjadi cikal bakal untuk tingkat maturitas saraf anak
proses belajar (Soetjiningsih, 2016). (Soetjiningsih, 2016). Hal ini didukung
Kebutuhan stimulasi (asah) seperti latihan oleh Tim Galenia MCC tahun 2014 yang
atau bermain sangat membantu dalam menyatakan bahwa,stimulasi yang
proses pembelajaran dan pencapaian diberikan harus seimbang pada semua
dalam pertumbuhan dan perkembangan aspek tumbuh kembang (Tim Galenia
secara optimal (Hidayat, 2008). MCC, 2014).
Perkembangan adalah bertambahnya Pernyataan diatas didukung oleh
struktur dan fungsi tubuh yang lebih penelitian DH Kuncoro pada tahun 2013,
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, bahwa terdapat hubungan antara stimulasi
gerak halus, bicara dan bahasa serta yang diberikan ibu dengan perkembangan
sosialisasi dan kemandirian (Kemenkes motorik halus dan motorik kasar pada
RI, 2014). Perkembangan yang optimal, anak usia toodler di PAUD Mekarsari
didapatkan dari interaksi yang sesuai Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan.
dengan kebutuhan antara anak dan Berdasarkan penelitian Saldi Fitra tahun
orangtua (Adriana, 2013). Orangtua yang 2013, stimulasi berpengaruh terhadap
memberikan perhatian, rangsangan dan peningkatan perkembangan bicara anak 1-
interaksi secara layak dapat mempercepat 3 tahun di daerah GAKY dan Non GAKY.
perkembangan dan mencapai titik tolak Menurut Ikrima Wardani tahun 2016, ada
sesuai jadwal (McGill, 2007). Sehingga pengaruh bermakna pemberian stimulasi
dapat disimpulkan, bahwa anak yang lebih perkembangan pada aspek sosialisasi dan
banyak mendapatkan stimulasi cenderung kemandirian terhadap status
lebih cepat berkembang (Dwienda R, perkembangan anak prasekolah di wilayah
Octa, dkk, 2014). kerja Puskesmas Pisangan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Dari hasil penelitian ini masih
penelitian yang dilakukan Febrina Suci terdapat 2 responden (5,7%) yang
Hati dan Prasetya Lestari tahun 2016, memiliki kemampuan melakukan
bahwa terdapat hubungan positif kuat dan stimulasi kategori cukup dengan
secara statistik signifikan antara stimulasi perkembangan bayi dalam kategori sesuai,
tumbuh kembang dengan perkembangan 1 responden (2,9%) yang memiliki
anak usia 1-3 tahun di Kecamatan Sedayu. kemampuan melakukan stimulasi kategori
Menurut Boo tahun 2010 juga baik dengan perkembangan bayi dalam
mendukung, bahwa intervensi stimulasi kategori meragukan, dan 2 responden
dini untuk bayi menghasilkan manfaat (5,7%) yang memiliki kemampuan
yang signifikan untuk perkembangan melakukan stimulasi kategori cukup
mental anak dan perkembangan motorik dengan perkembangan bayi dalam
anak. kategori meragukan. Kondisi tersebut
Pada penelitian ini peneliti menilai dapat terjadi mengingat ada faktor-faktor
pada semua aspek perkembangan, baik lain yang memengaruhi perkembangan
pada kemampuan ibu dalam melakukan bayi selain kemampuan ibu dalam
stimulasi maupun pada perkembangan melakukan stimulasi, yaitu adat istiadat,
bayi. Aspek perkembangan yang perlu prematuritas, pendidikan terakhir ibu,
dipantau yaitu gerak kasar atau motorik pengetahuan ibu mengenai KPSP.
kasar, gerak halus atau motorik halus, Stimulasi dapat diberikan sejak dini
kemampuan bicara dan bahasa, sosialisasi yaitu sejak dalam kandungan berlanjut
dan kemandirian (Kemenkes RI, 2014). setelah lahir dan di optimalkan pada masa
Anak membutuhkan bermacam-macam keemasan. Hal ini dikarenakan
stimulasi. Stimulasi yang diberikan anak pertumbuhan dan perkembangan pada
harus proporsional, baik dalam kualitas tahap awal menentukan pertumbuhan dan
maupun kuantitas, dan sesuai dengan perkembangan selanjutnya. Pemberian
stimulasi diberikan sesuai dengan usia dan seluruh aspek perkembangan yang akan
kesiapan anak serta diberikan pada semua diteliti.
aspek perkembangan secara seimbang.
Stimulasi yang ditunjang dengan DAFTAR PUSTAKA
lingkungan yang penuh dengan rasa cinta Afifa,IreskaT.dkk. 2016. Pentingnya
dan kasih sayang dapat menciptakan Memantau Pertumbuhan dan
suasana yang positif dan kondusif. Perkembangan Anak (Bagian 2).
Pemberian stimulasi tersebut harus Ikatan Dokter Anak Indonesia.
diimbangi dengan pemeriksaan deteksi Artikel ini pernah dimuat di
dini tumbuh kembang oleh petugas Kolom Apa Kabar Dokter,
kesehatan atau orang tua, dinilai dengan KOMPAS, 7 Agustus 2016.
menggunakan KPSP sehingga dapat Andriana, Dian. 2011. Tumbuh Kembang
diketahui perkembangan bayi. KPSP dan Terapi Bermain Pada Anak.
mudah dimengerti dan bisa dijumpai pada Jakarta: Salemba Medika.
kegiatan posyandu, aplikasi PRIMA, Arumsari, Dita Rahmaika. 2013. Faktor
internet dan petugas kesehatan. Hal ini Risiko yang Berhubungan dengan
dapat membantu menemukan Keterlambatan Perkembangan
penyimpangan tumbuh kembang anak Global pada Balita. Universitas
secara dini, sehingga intervensi atau Airlangga Surabaya.
rencana tindakan akan lebih mudah Bidang Pelayanan Kesehatan Ibu dan
dilakukan. Anak Dinas Kesehatan Kabupaten
Kediri.
KESIMPULAN BKKBN. Diakses tanggal 20 Juli 2017
1. Sebagian besar ibu bayi usia 3-6 bulan pukul 03.30 WIB.
di wilayah kerja Puskesmas Puhjarak <https://www.bkkbn.go.id/>
memiliki kemampuan yang baik untuk Boo, Florencia Lopez. 2010. Early
melakukan stimulasi perkembangan. Childhood Stimulation
2. Sebagian besar bayi usia 3-6 bulan di Interventions in Developing
wilayah kerja Puskesmas Puhjarak Countries: A Comprehensive
Kabupaten Kediri memiliki Literature Review. USA: IZA.
perkembangan yang sesuai dengan Dahlan, Muhamad Sopiyudin. 2008.
usianya. Statistik untuk Kedokteran dan
3. Ada hubungan antara kemampuan ibu Kesehatan: Deskriptif, Bivariat,
melakukan stimulasi dengan dan Multivariat, Dilengkapi
perkembangan bayi usia 3-6 bulan di Aplikasi dengan Menggunakan
wilayah kerja Puskesmas Puhjarak SPSS. Jakarta: Salemba Medika.
Kabupaten Kediri. Wahana Komputer. 2009. Solusi Mudah
dan Cepat Menguasai SPSS 17.0
SARAN untuk Pengolahan Data Statistik.
Peneliti selanjutnya diharapkan Jakarta: PT Elex Media
melakukan penelitian terkait Komputindo.
perkembangan bayi secara lebih Darwati. 2014. Pengaruh Intervensi
mendalam untuk mengetahui lebih jelas Konseling Feeding Rules dan
faktor apa saja yang memengaruhi serta Stimulasi Terhadap Status Gizi
bagaimana kemampuan ibu dalam dan Perkembangan Anak di
melakukan stimulasi. Selain itu akan lebih Posyandu Kabupaten Jayapura.
baik apabila lembar isian data umum Fakultas Kesehatan Masyarakat
dalam penelitian dikembangkan agar Universitas Diponegoro Semarang
pertanyaan lebih detail dan mencakup . Sari Pediatri, Vol. 15, No. 6,
April 2014.