You are on page 1of 7

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(02), 2020, 178-184

Pemahaman Mahasiswa Perbankan Syariah Terhadap Job Career di


Lembaga Keuangan Syariah Non Bank
Kurniawati Meylianingrum
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
*Email korespondensi: meylianingrum@uin-malang.ac.id

Abstract
This study aims to determine the integration of understanding between theories that have been studied by
students of Islamic banking study programs with practices that occur in the workforce, and also prepare mature
human resources to face the development of non-bank Islamic financial institutions in Indonesia. The method
used is a qualitative analysis with an interpretive approach. With the interpretive approach the writer tries to
understand every explanation from the sources as well as ongoing education, experience, and developmental
changes that occur. The results of this study are that students understand well the job careers in non-bank
Islamic financial institutions such as Takaful family Islamic insurance institutions, amil zakat institutions, and
Baitul Maal wa Tamwil. Unlike the Islamic banking financial institutions, working in non-bank Islamic financial
institutions such as Islamic insurance, amil zakat institutions, and Baitul Maal wa Tamwil prioritize the social
value of the community. Relationships with customers are not just customers with institutions, but also the
creation of family relationships among people. Factors that strengthen student understanding of job careers in
non-bank Islamic financial institutions.

Keywords: Islamic Financial Institutions, Islamic Insurance, Amil Zakat Institutions, Baitul Maal wa Tamwil

Saran sitasi: Meylianingrum, K. (2020). Pemahaman Mahasiswa Perbankan Syariah Terhadap Job Career
di Lembaga Keuangan Syariah Non Bank. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(02), 178-184.
doi:http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v6i2.1081

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v6i2.1081

1. PENDAHULUAN Dengan perkembangan lembaga keuangan


Lembaga keuangan syariah non bank sangat syariah non bank tersebut, maka membutuhkan
berpotensi untuk tumbuh dan berkembang pesat dan sumber daya manusia yang handal dan terampil
turut serta dalam perkembangan keuangan syariah di dalam bidang yang sesuai. Perencanaan sumber daya
Indonesia. Berdasarkan data statistik dari Otoritas manusia adalah sebuah langkah yang diambil oleh
Jasa Keuangan (OJK) market share Industri Human Resouce Departement (HRD) dalam sebuah
Keuangan Non Bank Syariah terus meningkat dari lembaga maupun perusahaan guna menjamin tenaga
tahun 2014 hingga tahun 2018. kerja atau karyawan untuk menduduki berbagai
jabatan yang tepat (Yusuf, 2015).
IKNB Syariah Lembaga keuangan syariah non bank dapat di
150000 klasifikasikan sebagai lembaga keuangan syariah
sosial. Yang termasuk dalam kategori lembaga
100000
keuangan syariah non bank ini diantaranya adalah
50000 lembaga asuransi syariah, lembaga amil zakat,
0 lembaga pegadaian syariah, Baitul Maal wa tamwil
2014 2015 2016 2017 2018 dan koperasi syariah (Syamsuir, 2015).
Program Studi perbankan syariah adalah salah
IKNB Syariah
satu program studi yang bernaung dibawah Fakultas
Gambar 1. Grafik perkembangan IKNB Syariah Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Sumber : OJK (2020) Ibrahim Malang. Program Studi ini telah berdiri sejak

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(02), 2020, 179
tahun 2013. Program studi ini menawarkan mata Di sisi lain, asuransi juga disebut pertanggungan
kuliah yang berhubungan dengan lembaga keuangan yaitu suatu perjanjian, dengan mana seorang
syariah. Teori yang diajarkan mencakup mekanisme penanggung mengikatkan diri pada tertanggung
dan praktikum lembaga keuangan syariah. Tujuan dengan menerima suatu premi, untuk memberikan
dari didirikannya program studi ini adalah penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
mempersiapkan alumni-alumni terbaik khususnya kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
dalam bidang keuangan syariah untuk memenuhi diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena
kebutuhan sumber daya manusia yang ada di lembaga suatu peristiwa yang tak tentu (Ismanto, 2014).
keuangan syariah yang semakin berkembang di Lembaga asuransi syariah hadir sebagai suatu
Indonesia. Baik lembaga keuangan syariah perbankan lembaga yang mengatur pengelolaan risiko yang
maupun lembaga keuangan syariah non bank seperti memenuhi ketentuan syariah, tolong-menolong secara
asuransi syariah, lembaga amil zakat, koperasi mutual yang melibatkan peserta dan pengelola.
syariah, dan pegadaian syariah. Menurut Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Majelis
Mahasiswa dibekali dengan mata kuliah dasar Ulama Indonesia (MUI) asuransi syariah adalah
hingga lanjutan mengenai usaha keuangan syariah usaha saling tolong-menolong (Haryadi, 2017). Akad
baik dari sisi manajemen maupun akuntansi. Semakin Asuransi Syariah dibagi menjadi dua yaitu akad
tinggi semester yang diambil, maka semakin tijarah dan akad tabarru’. Kedua akad ini sangat jelas
meningkat pula kajian mata kuliah yang ditawarkan. memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Akad
Dan pada semester lima, maka mahasiswa diwajibkan tijarah adalah akad yang merupakan turunan dari
untuk melaksanakan praktik kerja lapangan dimana pembiayaan mudharabah dimana pihak penanggung
menjadi wadah atau sarana implementasi teori yang (Hisamuddin, 2014). Prinsip-prinsip dari asuransi
telah didapatkan selama belajar di perguruan tinggi. syariah adalah saling bertanggung jawab, saling
bekerjasama dan membantu, saling menjaga
Konsep Lembaga Keuangan Syariah Non Bank keamanan dan keselamatan (Syamsuir, 2015)
Lembaga keuangan adalah institusi keuangan
yang memiliki bidang usaha dalam pengelolaan Lembaga Amil Zakat
keuangan, dapat menghimpun dan menyalurkan dana Lembaga Amil Zakat adalah lembaga semi
(Yusuf, 2015). Lembaga keuangan syariah non bank pemerintah yang memiliki wewenang untuk
terdiri dari pegadaian syariah, asuransi syariah, melakukan pengumpulan, pengolahan dan
Lembaga Amil Zakat, badan wakaf, Pasar Modal pendistribusian zakat kepada penerima yang berhak
Syariah, dan Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Konsep (mustahiq) (Satrio & Siswantoro, 2016). Pengelolaan
dalam lembaga keuangan syariah non bank sama zakat di Indonesia mengalami perubahan yang
dengan konsep yang ditawarkan oleh perbankan berbeda dengan sebelumnya. Jika sebelumnya zakat
syariah pada umumnya yaitu berdasarkan bagi hasil dikelola oleh kepanitiaan berkala di masjid/mushola,
kemitraan maupun transaksi sosial (Sutrisna S & atau disalurkan kepada saudara atau orang terdekat,
Muchlis, 2018). sekarang telah dikelola secara modern oleh Lembaga
Seperti halnya lembaga keuangan syariah Amil Zakat (Nikmatuniayah & Marliyati, 2015).
perbankan, pemegang otoritas pengawasan kepatuhan Lembaga Amil Zakat sudah tumbuh dengan
syariah lembaga keuangan syariah non bank adalah bermacam-macam seperti Badan Amil Zakat dari
Dewan Pengawas Syariah. Sedangkan Dewan tingkat nasional (Baznas) sampai tingkat daerah
Syariah Nasional MUI berwenang atas fatwa-fatwa (Bazda). Selain itu ada pula lembaga amil zakat non
ke dalam peraturan lembaga keuangan syariah pemerintah yang bernama Lembaga Amil Zakat
(Nurhisam, 2016). (Laznas/Lazda).
Zakat yang terhimpun di Lembaga Amil zakat
Asuransi Syariah haruslah dibagi secara merata. Oleh karena itu
Asuransi berasal dari bahasa arab “atta’min” pengelolaan Lembaga Amil Zakat haruslah bekerja
yang artinya adalah tanggungan. Diambil dari kata secara profesional agar tercipta keadilan dan
“amana” yang artinya adalah memberi keamanan, pemerataan dan tidak menimbulkan ketergantungan
menanggung, dan perlindungan (Syamsuir, 2015). oleh mustahiq. Zakat yang disalurkan bukanlah
Asuransi syariah dikenal juga dengan istilah takaful. santunan yang sekedar diberikan dari pihak muzakki

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(02), 2020, 180
kepada mustahiq dan tidak digunakan untuk perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain
kepentingan konsumtif. Zakat yang diberikan harus secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk
menjadi modal yang untuk kehidupan yang lebih baik kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang
(Purbasari, 2015). alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
yang alamiah (Moleong, 2005).
Baitul Maal wa Tamwil Pendekatan interpretif adalah pendekatan untuk
Baitul Mal wa Tamwil adalah jenis usaha di mencari makna, artinya melekat karakter hermeneutik
bidang lembaga keuangan mikro yang mulai dalam penafsiran terhadap pesan, teks atau analog
menggeliat eksistensinya di seluruh Indonesia. Jenis teks (Salviana, 2011). Dengan pendekatan interpretif
lembaga keuangan mikro ini dapat memberikan penulis mencoba untuk memahami setiap penjelasan
solusi bagi pengusaha kecil dalam sumber pendanaan dari narasumber serta pendidikan yang sedang
karena memberikan persyaratan yang lebih longgar berlangsung, pengalaman, dan perubahan
dalam aplikasi pinjaman (Satrio & Siswantoro, 2016) perkembangan yang terjadi. Dengan pendekatan
. Baitul Maal wa Tamwil terdiri dari dua kata tersebut, maka akan mengungkap pemahaman
berbahasa Arab yaitu baitul maal dan baitul tamwil. narasumber mengenai job career pada lembaga
Dalam Bahasa Indonesia berarti rumah uang dan keuangan syariah non bank yang meliputi asuransi
rumah pembiayaan. Baitul Maal aktivitasnya lebih syariah, lembaga amil zakat, dan Baitul Maal wa
pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana Tamwil.
yang nonprofit (Sohidin, N.Hamidi dan, & Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
M.Sabandi, 2014). interview mendalam dengan narasumber. Hal ini
BMT secara kontemporer berdasarkan bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak-
fungsinya sebagai Baitul Maal adalah lembaga yang banyaknya dari beberapa narasumber mengenai job
berorientasi sosial keagamaan yang kegiatan career di lembaga keuangan syariah non bank. Data
utamanya menampung serta menyalurkan harta yang didapat berupa dokumentasi dari pelaksanaan
masyarakat berupa zakat, infaq, shadaqah wawancara dengan narasumber lalu dianalisis dengan
berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan Al-quran menggunakan analisis tematik yaitu mempelajari inti
dan As-Sunnah. Sedangkan Baitul Tamwil adalah dari penjelasan dari narasumber.
lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun
dana masyarakat dalam bentuk tabungan (simpanan) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
maupun deposito dan menyalurkannya kembali ke Narasumber sebagai subjek dari penelitian ini
masyarakat dalam bentuk pembiayaan berdasarkan mengungkapkan bahwa mata kuliah yang telah
prinsip syariah melalui mekanisme yang lazim dalam mereka pelajari selama berada di pogram studi
dunia perbankkan (Putra, 2015). perbankan syariah sudah memenuhi teori pembahasan
lembaga keuangan syariah non bank. Narasumber
2. METODE PENELITIAN sudah memenuhi mata kuliah manajemen wakaf dan
Penelitian ini dilakukan pada program studi zakat, asuransi syariah, dan lembaga keuangan
perbankan syariah Universitas Islam Negeri (UIN) syariah non bank. Dari segi teori para narasumber
Maulana Malik Ibrahim Malang. Subjek dari sudah mengerti bahwa alumni program studi
penelitian ini adalah mahasiswa semester akhir yang perbankan syariah ini dapat bekerja di lembaga
telah mengikuti praktik kerja lapangan pada lembaga keuangan syariah baik perbankan maupun non
keuangan syariah baik perbankan maupun lembaga perbankan. Namun, para narasumber awalnya masih
keuangan syariah non bank. banyak yang berparadigma bahwa bekerja di lembaga
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keuangan syariah non bank bukanlah bukanlah
pemahaman mahasiswa program studi perbankan prioritas karena alasan besaran penghasilan.
syariah mengenai lembaga keuangan syariah non Setelah melaksanakan praktik kerja lapangan di
bank. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lembaga keuangan syariah non bank yang meliputi
dengan menggunakan pendekatan interpretif. asuransi syariah, lembaga amil zakat, dan Baitul
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang Maal wa Tamwil narasumber lebih mendalami job
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa career di lembaga keuangan syariah non bank. Dalam
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya praktiknya, bekerja di lembaga keuangan syariah non

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(02), 2020, 181
bank cukup menarik. Karena memiliki skema unik nikmat yang telah diberikan. Masih banyak
yang mana lebih banyak interaksi dengan masyarakat. masyarakat yang ingin membuka usaha namun
Dasar dari lembaga-lembaga ini adalah keuangan terkendala modal. Lembaga amil zakat juga
berbasis sosial. mempunyai program pendampingan usaha kecil
Narasumber yang telah melaksanakan praktik masyarakat yang mana dari lembaga ini memberikan
kerja lapangan di lembaga asuransi syariah yaitu dana zakat sebagai modal usaha sehingga dapat
takaful keluarga mengatakan bahwa bekerja di menjadikan seorang mustahiq menjadi seorang
lembaga asuransi tidak hanya mencari nasabah muzakki. Penghimpunan dana zakat dapat dilakukan
asuransi maupun sosialisasi produk dari suatu tempat dengan bersilaturrahim ke masjid-masjid, pengajian
ke tempat yang lain akan tetapi, mereka juga akbar, perguruan tinggi Islam, dan kepada orang yang
silaturrahmi ke keluarga nasabah. Konsep dasar dari telah menjadi donatur tetap. Pengambilan dana dari
asuransi syariah berdasarkan prinsip tolong menolong donatur tetap ini dilakukan sebulan sekali dengan
atau ta’awun yang menjunjung tinggi nilai ukhuwah teknik jemput bola.
islamiyyah antar nasabahnya. Waktu bekerja Salah satu lembaga amil zakat nurul hayat yang
karyawan asuransi ini sangat fleksibel tidaklah terletak di kota Malang mempunyai berbagai kegiatan
seketat dan rumit seperti halnya bekerja di lembaga sosial untuk penghimpunan dan penyaluran dana
perbankan. zakat tersebut kepada mustahiq. Program yang
Asuransi syariah takaful keluarga menghimpun ditawarkan contohnya adalah program wakaf Al
dana dari nasabah dengan menawarkan beberapa Qur’an yang bekerja sama dengan Rumah Syaamil
produk. Produk yang dimiliki oleh lembaga asuransi Qur’an habibi untuk santri yang mengaji di TPQ
syariah takaful keluarga ini dibagi menjadi produk yatim dhuafa. Program pemberian insentif untuk guru
tabungan dan non tabungan. Produk tabungan ngaji, program ambulance sebagai siaga bencana,
diantara adalah produk fulnadi atau dana pendidikan, program air bersih di daerah yang kesulitan air ketika
takafulink salam berupa investasi, produk ziarah kemarau tiba, dan juga program qurban.
baitullah untuk program umroh dan haji dan juga Program sosial yang ditawarkan oleh lembaga
produk takafulink cendikia atau dana pendidikan amil zakat memang bervariasi. Tujuannya adalah agar
yang dikaitkan dengan investasi. Sedangkan produk dana zakat yang terkumpul di lembaga amil zakat ini
non tabungan adalah takaful alkhairat individu dan disurkan kepada mustahiq dan tepat sasaran. Memang
takaful kecelakaan diri individu. menyalurkan langsung kepada mustahiq 8 asnaf
Untuk penyaluran dana dari lembaga asuransi secara langsung diperbolehkan, akan tetapi tidak
syariah takaful keluarga ini dengan skema klaim merata. Oleh karena itu, fungsi dari lembaga amil
sebagaimana yang dilakukan oleh asuransi yang zakat adalah menyalurkannya secara adil dan merata.
bersifat konvensional. Klaim bersifat aplikasi Harapanya adalah jangan takut bahwa zakat yang
nasabah untuk mendapatkan pertanggungan atas masyarakat titipkan kepada lembaga amil zakat tidak
suatu risiko yang menyebabkan nasabah tersebut akan tersalurkan dengan baik. Karena disetiap
mengalami kerugian untuk memperoleh hak-hak lembaga amil zakat memiliki dewan pengawas
berdasarkan perjanjian di awal antara nasabah dan syariah dan diawasi langsung oleh otoritas jasa
lembaga asuransi syariah. Oleh karena itu, klaim keuangan (OJK).
asuransi ini bersifat resmi. Setelah nasabah Narasumber yang telah melaksanakan praktik
mengajukan klaim, maka pihak lembaga asuransi kerja di Baitul Maal wa Tamwil menyatakan bahwa
syariah takaful ini akan meninjau validitasnya dan bekerja di bawah BMT sama halnya dengan bekerja
dibayarkan kepada nasabah apabila sudah valid dan di lembaga keuangan syariah perbankan, yang
sesuai. membedakan adalah suasana dan lingkungan kerja
Narasumber yang telah melaksanakan praktik yang lebih mengedepankan kekeluargaan.
kerja di lembaga amil zakat menyatakan bahwa Berinteraksi dengan masyarakat menjadi lebih dekat.
bekerja di lembaga keuangan sosial sangat Berbagai macam produk keuangan syariah
menumbuhkan kesadaran bahwa masih banyak ditawarkan hingga produk wakaf produktif. Salah
masyarakat indonesia yang membutuhkan bantuan satu contohnya adalah BMT Al Rifa’ie yang berada
dari orang yang memiliki dana lebih. Hal ini di kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang yang
menciptakan rasa selalu bersyukur kepada Allah atas memiliki produk Wakaf produktif berupa penyewaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(02), 2020, 182
transportasi pendukung pariwisata halal. BMT ini No Indikator Hasil Penelitian
juga memutar keuangannya dengan membuka usaha Penelitian
berupa toko serba ada (TOSERBA), unit usaha yang lebih mengedepankan
produksi pertanian dan perkebunan, dan unit tebu kekeluargaan. Berinteraksi
rakyat karena masyarakat disekitar BMT ini adalah dengan masyarakat menjadi lebih
menjadi petani tebu. dekat. Berbagai macam produk
Lain halnya dengan BMT Sidogiri yang keuangan syariah ditawarkan
pengelolaanya berbasis jatidiri santri menerapkan Sumber: Hasil Analisis (2020)
sistem syariah yang sesuai dengan kitab salaf dan
fatwa Dewan Syariah Nasional MUI. Usaha BMT Dengan adanya pelatihan khusus dari praktisi
sidogiri ini sangat berkembang pesat dan menjamur asuransi syariah, Lembaga Amil Zakat, dan Baitul
di wilayah Provinsi jawa Timur. BMT ini mempunyai maal Wa Tamwil maka mahasiswa program studi
unit usaha toko basmalah yang sudah tersebar di perbankan syariah, Fakultas Ekonomi Universitas
berbagai wilayah di Jawa Timur. Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim lebih
Matrik Hasil Penelitian memahami Job Desk secara detail dari lembaga-
No Indikator Hasil Penelitian lembaga tersebut. Temuan terbaru yang berada dalam
Penelitian lembaga Asuransi Syariah tidak hanya menyediakan
1. Lembaga Konsep dasar dari asuransi produk asuransi saja. Akan tetapi juga menghimpun
Asuransi syariah berdasarkan prinsip wakaf melalui polis asuransi yang menjadi hal baru
Syariah tolong menolong atau ta’awun dalam dunia keuangan Islam berbasis sosial. Wakaf
yang menjunjung tinggi nilai polis asuransi saat ini sedang gencar disosialisasikan
ukhuwah islamiyyah antar kepada masyarakat. Karena besarnya potensi wakaf
nasabahnya. Waktu bekerja uang yang dapat membantu kesejahteraan
karyawan asuransi ini sangat masyarakat, maka berdasarkan fatwa DSN MUI
fleksibel tidaklah seketat dan Sedangkan Lembaga Amil Zakat saat ini tidak hanya
rumit seperti halnya bekerja di mempunyai tugas menghimpun dan menyalurkan
lembaga perbankan pada zakat saja. Akan tetapi adanya kerjasama dengan
umumnya. UMKM seperti menyediakan layanan aqiqah, juga
2. Lembaga Bekerja di lembaga keuangan dalam memberikan pelatihan kepada masyarakat
Amil sosial sangat menumbuhkan yang ingin bekerja. Oleh karena itu, tugas seorang
Zakat kesadaran bahwa masih banyak yang bekerja di Lembaga Keuangan Islam berbasis
masyarakat indonesia yang sosial tidak hanya sebatas menghimpun dan
membutuhkan bantuan dari orang menyalurkan dana saja. Akan tetapi turut serta
yang memiliki dana lebih. Hal ini berinteraksi kepada masyarakat secara langsung dan
menciptakan rasa selalu menjadi ladang dakwah dalam menyiarkan Ekonomi
bersyukur kepada Allah atas Islam untuk kesejahteraan umat.
nikmat yang telah diberikan. Oleh sebab itu, maka perlu adanya suatu
Program yang ditawarkan oleh kerjasama antara dunia pendidikan di perguruan
lembaga amil zakat sangat tinggi dengan praktisi yang langsung terjun pada
beragam, oleh karena itu masyarakat. Karena, teori yang disampaikan di
masayarakat tidak perlu takut perguruan tinggi tidak dapat mencakup
untuk menyalurkan zakatnya permasalahan-permasalahan yang ada pada lapangan.
pada lembaga amil zakat. Dengan sinkronisasi ilmu teori yang diberikan oleh
Insyaallah adil dan merata. perguruan tinggi dan pengalaman praktisi dalam
3. Baitul Bekerja di bawah BMT sama masyarakat, akan menjadi suatu harmonisasi yang
Maal wa halnya dengan bekerja di lembaga baik untuk para mahasiswa menentukan langkah-
Tamwil keuangan syariah perbankan, langkah selanjutnya ketika sudah lulus sarjana untuk
yang membedakan adalah dapat berkontribusi dibidangnya serta
suasana dan lingkungan kerja mengembangkan peran dari Ekonomi Islam berbasis
sosial untuk kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(02), 2020, 183
4. KESIMPULAN praktisi dari Lembaga Asuransi Syariah Takaful
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat Keluarga Malang, Lembaga Amil Zakat Nurul Hayat
disimpulkan bahwa mahasiswa program studi Malang, dan BMT Sidogiri, dan tidak lupa untuk
perbankan syariah fakultas ekonomi Universitas seluruh jajaran Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim telah paham Negeri Maulana Malik Ibrahim yang senantiasa terus
dan mengerti tentang wawasan job career di lembaga mendukung dalam penulisan artikel penelitian ini.
keuangan syariah non bank. Berbeda dengan lembaga
keuangan syariah perbankan, bekerja di lembaga 6. REFERENSI
keuangan syariah non bank seperti asuransi syariah, Haryadi, S. (2017). Analisis Pengelolaan Asuransi
lembaga amil zakat, dan Baitul Maal wa Tamwil Takaful Pembiayaan ( Bancassurance ) PT .
mengedepankan nilai sosial masyarakat. Hubungan Asuransi Takaful Keluarga Pada Bank BNI
dengan nasabah tidak hanya sekedar nasabah dengan Boulevard Bukit Dharmo Surabaya. II(1), 83–
lembaga akan tetapi terciptanya hubungan 103.
kekeluargaan antar sesama. Teori yang telah Hisamuddin, N. (2014). Implementasi Akuntansi
diajarkan melalui mata kuliah program studi Akad Wakalah Bil Ujrah Perusahaan Asuransi
perbankan syariah lebih diperkuat dengan adanya Syariah Berdasarkan PSAK 108: Studi di PT
praktik kerja lapangan di lembaga keuangan syariah Asuransi Takaful Keluarga. Addin, 8(1), 53–
non bank adalah faktor penguat pemahaman 80.
mahasiswa mengenai job career di lembaga Ismanto, K. (2014). Penerapan Prinsip-Prinsip
keuangan syariah non bank. Syariah Pada Perjanjian Asuransi Syariah Di
Perkembangan lembaga keuangan syariah baik Ro Takaful Keluarga Pekalongan. Jurnal
perbankan maupun non perbankan tumbuh dengan Hukum Islam, 12(1), 103–116.
pesat. Hal ini tidak luput dari peran perguruan tinggi Nikmatuniayah, N., & Marliyati, M. (2015).
yang memberi fasilitas kepada lembaga untuk Akuntabilitas Laporan Keuangan Lembaga
mempersiapkan sumber daya manusia yang siap dan Amil Zakat di Kota Semarang. MIMBAR,
terampil bekerja di lembaga tersebut. Penelitian ini Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 31(2), 485.
mempunyai implikasi agar perguruan tinggi lebih Nurhisam, L. (2016). Kepatuhan Syariah (Sharia
memperhatikan kebutuhan lembaga keuangan syariah Compliance) dalam Industri Keuangan
baik perbankan maupun non bank melalui Syariah. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM,
keseimbangan dari sisi teori dan praktik. 23(1), 77–96.
Purbasari, I. (2015). Pengelolaan zakat oleh badan
dan lembaga amil zakat di surabaya dan gresik
Keterbatasan Penelitian
*. 27, 68–81.
Adapun yang menjadi batasan penelitian ini
Putra, P. (2015). Kinerja baitul maal wa at-tamwil
adalah indikator penelitian hanya berbatas memaknai
(bmt) maslahah lil ummah-pondok pesantren
implementasi teori mata kuliah yang telah diberikan
sidogiri menggunkan balance scorecard
program studi perbankan syariah dengan praktik di
modifikasian. Jrak, 6(2), 45–64.
lapangan. Ruang lingkup penelitian ini hanya sebatas
Salviana, V. (2011). Pendekatan Interpretif Dalam
kesimpulan yang diambil dari narasumber atas
Ilmu-Ilmu Sosial. E-Journal UMM, 11.
pengalaman berkuliah di program studi perbankan
Satrio, E., & Siswantoro, D. (2016). Analisis Faktor
syariah dan pengalaman praktik kerja lapangan di
Pendapatan, Kepercayaan Dan Religiusitas
lembaga keuangan syariah non bank seperti asuransi
Dalam Mempengaruhi Minat Muzakki Untuk
syariah, lembaga amil zakat, dan Baitul Maal wa Membayar Zakat Penghasilan Melalui
Tamwil. Lembaga Amil Zakat. Simposium Nasional
Akuntansi XIX, 1(4), 308–315.
5. UCAPAN TERIMA KASIH Sohidin, N.Hamidi dan, & M.Sabandi. (2014).
Terimakasih penulis ucapkan untuk seluruh Kesuksesan Implemetasi Sistem Informasi
mahasiswa program studi perbankan syariah, Akuntansi Syariah Pada Baitul Maal Wa
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Tamwil (Bmt) Di Kabupaten Klaten.
Malik Ibrahim Malang atas partipasinya dalam Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas
penyelesaian naskah penelitian ini. Juga kepada para Sebelas Maret, 3(1), 1–10.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(02), 2020, 184
Sutrisna S, A., & Muchlis, S. (2018). Pemaknaan Syamsuir. (2015). Lembaga Keuangan Islam Non
Peran Mata Kuliah Akuntansi Syariah Di Bank. Jurnal Islamika, 15(1), 89–112.
Perguruan Tinggi Dalam Pemilihan Karir Di Yusuf, D. H. B. (2015). Buku_MSDM_editor.pdf (p.
Lembaga Jasa Keuangan Syariah. Riset 304).
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 1(1), 64–
75.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

You might also like