Adding cache memory to a system is like adding a refrigerator to your situation.

If you were able to

purchase a six-pack or a case of your favorite drink, it would save you a lot of sneaker wear and tear.
Caching anticipates what the CPU may next ask for and copies the equivalent of a case of data or
instructions to cache memory. As long as the CPU requests the data stored in cache memory, the whole
system speeds up. Since, the caching system guesses correctly about 90 to 95 percent of the time,
caching saves a tremendous amount of wait cycles for the CPU

Menambahkan memori cache ke sistem seperti menambahkan kulkas ke situasi Anda. Jika Anda dapat
membeli six-pack atau kasus minuman favorit Anda, itu akan menghemat banyak pakaian dan air mata
kets. Caching mengantisipasi apa yang CPU selanjutnya dapat meminta dan menyalin setara dengan
kasus data atau instruksi untuk cache memori. Selama CPU meminta data yang disimpan dalam memori
cache, seluruh sistem mempercepat. Karena, sistem caching menebak dengan benar sekitar 90 hingga
95 persen dari waktu, caching menghemat sejumlah besar siklus tunggu untuk CPU.

In order to increase the amount of level 1 (L1) cache on a PC, you have to replace the CPU with a
processor that is compatible with the motherboard and chipset that includes additional internal L1
cache. On the other hand, level 2 (L2) cache can be upgraded. L2 cache modules are plugged into special
cache module mounts or cache memory expansion sockets located on the motherboard (more on this
later).

Untuk meningkatkan jumlah cache level 1 (L1) pada PC, Anda harus mengganti CPU dengan prosesor
yang kompatibel dengan motherboard dan chipset yang mencakup cache L1 internal tambahan. Di sisi
lain, cache level 2 (L2) dapat ditingkatkan. Modul cache L2 dicolokkan ke tunggangan modul cache
khusus atau soket ekspansi memori cache yang terletak di motherboard (lebih lanjut tentang ini nanti).

Internal, External, and Levels of Cache There are two types of cache memory:

▼ Internal cache Also called primary cache; placed inside the CPU chip

▲ External cache Also called secondary cache; located on the motherboard As briefly touched upon
already, cache is also designated by its level, which is an indication of how close to the CPU it is. Cache is
designated into two levels, with the highest level of cache being the closest to the CPU (it is usually a
part of the CPU, in fact):

▼ Level 1 (L1) cache Level 1 cache is often referred to interchangeably with internal cache, and rightly
so. L1 cache is placed internally on the processor chip and is, of course, the cache memory closest to the
CPU.

▲ Level 2 (L2) cache Level 2 cache is normally placed on the motherboard very near the CPU, but
because it is further away than L1 cache, it is designated as the second level of cache. Commonly, L2
cache is considered the same as external cache, but L2 cache can also be included on the CPU chip. If
there is a level 3 to cache, it is RAM
Internal, Eksternal, dan Tingkat Cache Ada dua jenis memori cache:

▼ Cache internal Juga disebut cache primer; ditempatkan di dalam chip CPU

▲ Cache eksternal Juga disebut cache sekunder; Terletak pada motherboard Seperti yang sudah
disinggung secara singkat, cache juga ditentukan oleh levelnya, yang merupakan indikasi seberapa dekat
dengan CPU itu. Cache ditunjuk menjadi dua tingkat, dengan tingkat cache tertinggi yang paling dekat
dengan CPU (biasanya merupakan bagian dari CPU, pada kenyataannya):

▼ Level 1 (L1) cache Level 1 sering disebut secara bergantian dengan cache internal, dan memang
demikian. Cache L1 ditempatkan secara internal pada chip prosesor dan, tentu saja, memori cache yang
paling dekat dengan CPU.

▲ Level 2 (L2) cache Level 2 biasanya ditempatkan pada motherboard sangat dekat CPU, tetapi karena
lebih jauh dari cache L1, itu ditetapkan sebagai tingkat kedua cache. Umumnya, cache L2 dianggap sama
dengan cache eksternal, tetapi cache L2 juga dapat dimasukkan pada CPU.

L1 and L2 cache, as well as internal and external cache, are not exactly levels in the sense that L1 is
higher in ranking than L2. The different levels of cache work together, and data is located in either level
based on the rules and policies associated with the caching system—more on these later. In contrast to
these definitions of cache memory’s placement and levels, older PCs, notably those with 286 or 386
processors, do not include cache memory on the CPU. Any cache memory on these PCs must be located
on the motherboard and is designated primary (L1) cache. Yes, this external cache is L1 cache. Not to
worry; this is the exception and it is dying as fast as these PC

Cache L1 dan L2, serta cache internal dan eksternal, tidak persis tingkat dalam arti bahwa L1 lebih tinggi
dalam peringkat dari L2. Tingkat cache yang berbeda bekerja sama, dan data terletak di kedua tingkat
berdasarkan aturan dan kebijakan yang terkait dengan sistem caching - lebih lanjut tentang ini nanti.
Berbeda dengan definisi penempatan dan tingkat memori cache ini, PC yang lebih tua, terutama yang
memiliki 286 atau 386 prosesor, tidak menyertakan memori cache pada CPU. Setiap memori cache pada
PC ini harus terletak pada motherboard dan ditunjuk sebagai cache primer (L1). Ya, cache eksternal ini
adalah cache L1. Jangan khawatir; ini adalah pengecualian dan sedang sekarat secepat PC ini

Sizing Your Cache As you may have guessed: when it comes to cache memory, more is better. However,
you may have also guessed that there are limits and exceptions to how much cache a system will
support. Adding cache or more cache to a PC can increase its overall speed. On the other hand, adding
cache or more cache to a PC can decrease its performance, too. You can add so much cache to a system
that simply keeping the cache filled from RAM begins eating up all of the CPU cycles that you were
hoping to save. If one refrigerator provides enough caching storage to eliminate some trips to the store
for drinks, then it seems to make sense that two refrigerators could save twice as many trips. There is
some logic to this, but your savings are dependent on your ability to carry two refrigerator’s worth of
drinks on each trip. If you are unable to carry enough to fill both refrigerators on a single trip, then you
will need to make a second trip that seriously eats into your time savings. Adding too much external (L2)
cache to some PCs can affect the system’s performance in this same way. Where adding a first 256K of
cache improves the performance of a PC, adding an additional 256K may in fact reduce its performance.

Sizing Your Cache Seperti yang mungkin sudah Anda duga: ketika datang ke memori cache, lebih banyak
lebih baik. Namun, Anda mungkin juga menduga bahwa ada batasan dan pengecualian untuk berapa
banyak cache yang akan didukung sistem. Menambahkan cache atau lebih cache ke PC dapat
meningkatkan kecepatan keseluruhannya. Di sisi lain, menambahkan cache atau lebih cache ke PC dapat
menurunkan kinerjanya juga. Anda dapat menambahkan begitu banyak cache ke sistem yang hanya
menjaga cache diisi dari RAM mulai memakan semua siklus CPU yang Anda berharap untuk menyimpan.
Jika satu kulkas menyediakan penyimpanan caching yang cukup untuk menghilangkan beberapa
perjalanan ke toko untuk minum, maka tampaknya masuk akal bahwa dua lemari es dapat menghemat
dua kali lebih banyak perjalanan. Ada beberapa logika untuk ini, tetapi tabungan Anda tergantung pada
kemampuan Anda untuk membawa dua minuman senilai kulkas di setiap perjalanan. Jika Anda tidak
dapat membawa cukup untuk mengisi kedua lemari es dalam satu perjalanan, maka Anda harus
melakukan perjalanan kedua yang dengan ously memakan tabungan waktu Anda. Menambahkan terlalu
banyak cache eksternal (L2) ke beberapa PC dapat mempengaruhi mance perfor sistem dengan cara
yang sama. Di mana menambahkan cache 256K pertama meningkatkan kinerja PC, menambahkan 256K
tambahan sebenarnya dapat mengurangi kinerjanya.

Too Much RAM

Most Pentium-class PCs included enough cache memory to cache 64MB of RAM. This has emerged as
the standard sizing for L2 cache on most newer systems. However, the PC’s chipset determines how
much main memory (RAM) is cached, and many of the more popular chipsets do not cache more than
64MB of RAM. What this means is that regardless of how much RAM you add to the system, it will not
cache more that 64MB. This can be an issue if you wish to add more memory to your PC than it is
capable of caching. Doing so will likely degrade the performance of the PC and leave you wondering why
adding more RAM caused the PC to operate slower.

Kebanyakan PC kelas Pentium termasuk memori cache yang cukup untuk cache 64MB RAM. Ini telah
muncul sebagai ukuran standar untuk cache L2 pada sebagian besar sistem yang lebih baru. Namun,
chipset PC menentukan berapa banyak memori utama (RAM) yang di-cache, dan banyak chipset popu
lar yang lebih banyak tidak menyimpan lebih dari 64MB RAM. Apa artinya ini adalah bahwa terlepas dari
berapa banyak RAM yang Anda tambahkan ke sistem, itu tidak akan menyimpan lebih banyak 64MB itu.
Ini bisa menjadi tuntutan jika Anda ingin menambahkan lebih banyak memori ke PC Anda daripada yang
mampu caching. Melakukan hal itu kemungkinan akan menurunkan kinerja PC dan membuat Anda
bertanya-tanya mengapa menambahkan lebih banyak RAM menyebabkan PC beroperasi lebih lambat.

When there is memory installed on a PC in excess of its caching limit, all of the extra memory is
uncached. This means that all of the requests for data or instructions stored in the uncached portion of
RAM take longer to be served. The CPU must wait for the data to be located in RAM and then
transferred over the data bus, in addition to the overhead of first determining that the data was indeed
in the uncached memory. If 256MB of RAM is added to a PC that only caches 64MB of that RAM, nearly
three-fourths of the RAM is uncached, and the system is a lot slower than it was with only 64MB of RAM

Ketika ada memori yang diinstal pada PC melebihi batas cachingnya, semua memori tambahan tidak
terjangkau. Ini berarti bahwa semua permintaan data atau instruksi yang disimpan dalam bagian RAM
yang belum terjangkau membutuhkan waktu lebih lama untuk dilayani. CPU harus menunggu data yang
akan lo cated di RAM dan kemudian ditransfer melalui bus data, di samping overhead pertama de
termining bahwa data itu memang dalam memori uncached. Jika 256MB RAM ditambahkan ke PC yang
hanya cache 64MB dari RAM itu, hampir tiga perempat dari RAM tidak terjangkau, dan sistem jauh lebih
lambat daripada hanya dengan 64MB RAM.

Caching Impacts on Memory

Everyone knows that adding more and faster memory to your PC will make it perform better and faster.
Right? Well, not so. In fact, the size of a PC’s cache can neutralize, or at least seriously reduce, the
benefit of adding more and faster memory. A PC with a large L1 and L2 cache very likely serves nearly all
data and instruction requests from cache. Since the cache system is able to accurately predict the CPU’s
next request about 90 to 95 percent of the time, only 5 to 10 percent of these requests are ever served
from RAM. Adding additional or faster memory will only impact the performance of 5 to 10 percent

Semua orang tahu bahwa menambahkan memori yang lebih banyak dan lebih cepat ke PC Anda akan
membuatnya berkinerja lebih baik dan lebih cepat. Kanan? Yah, tidak begitu. Bahkan, ukuran cache PC
dapat menetralisir, atau setidaknya serius mengurangi, manfaat menambahkan memori lebih banyak
dan lebih cepat. PC dengan cache L1 dan L2 besar sangat mungkin melayani hampir semua permintaan
data dan instruksi dari cache. Karena sistem cache dapat secara akurat memprediksi permintaan CPU
berikutnya sekitar 90 hingga 95 persen dari waktu, hanya 5 hingga 10 persen dari permintaan ini yang
pernah dilayani dari RAM. Menambahkan memori tambahan atau lebih cepat hanya akan berdampak
pada kinerja 5 hingga 10 persen.