You are on page 1of 11

Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba pada

Departemen Kamar UB Guest House Malang

Oleh:
Fawzia Aswina Saraswati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165 Malang
f.aswinas@gmail.com

Dosen Pembimbing:
Dr. Sumiati., SE., MSi., CSRS.

ABSTRACT

The background of this research is due to the lack of profit planning arranged by UB
Guest House management as profit planning is an important matter for a corporate. This
research aims to determine the use of cost-volume-profit (CVP) analysis as quarterly profit
planning during 2015-2018. Cost-volume-profit (CVP) analysis is a technical analysis which
is used to determine the relationship of cost, sales volume, and profit.
This is a descriptive research with case study approach. The object of this research is
UB Guest House Malang which only focuses on the consideration of room department. The
reason is because the main income of UB Guest House obtained from room department. The
data used in this research are primary data. To collect the data, the researcher utilized
document method as collection technique. Document method is a data collection technique by
studying and analyzing document that supports the research.
The projected profit in 2016-2018 assumed annual profit target will increase 10%. In
order to reach the profit target, UB Guest House assumed an increase on sales by 10%
compared to previous period. The calculation of the projected profit by using cost-volume-
profit (CVP) analysis can help UB Guest House to reveal the amount of profit and sales to be
achieved if certain assumptions are applied. The result of this research shows that by raising
sales 10% then the profit target of 10% can be achieved and even able to exceed the target.

Keywords: Cost-Volume-Profit, Profit Planning, UB Guest House

PENDAHULUAN maupun non-pariwisata yang


mempengaruhi bisnis akomodasi ini.
Indonesia merupakan salah satu negara Dalam sektor ekonomi, pariwisata
yang memiliki potensi baik dalam berbagai menjadi salah satu sumber penting
macam industri. Salah satu industri yang pemasukan devisa negara. Untuk itu
terus berkembang di Indonesia adalah pemerintah berupaya meningkatan jumlah
industri akomodasi. Pembangunan fasilitas wisatawan mancanegara yang datang ke
akomodasi yang pesat menunjukan bahwa Indonesia. Pemerintah mentargetkan 20
para investor tidak ragu dalam juta wisatawan mancanegara akan
berinvestasi. Investor merasa industri berkunjung ke Indonesia pada tahun 2019.
akomodasi Indonesia akan berkembang Untuk mencapai target tersebut,
karena didukung oleh faktor pariwisata
pemerintah mengeluarkan kebijakan pengambilan keputusan yang tepat agar
terbaru berupa Bebas Visa Kunjungan tujuan perusahaan dapat tercapai.
(BVK). Salah satu tujuan umum dari
Dari segi faktor non-pariwisata, saat ini perusahaan adalah untuk memperoleh laba
konsumen atau tamu kamar dari hotel yang maksimal. Laba sering digunakan
maupun guest house tidak sepenuhnya sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan
diisi oleh para wisatawan. Perusahaan suatu perusahaan. Perencanaan yang
pemerintah maupun swasta juga menjadi dibuat setiap perusahaan berbeda-beda,
konsumen yang potensial bagi para mereka akan menggunakan strategi
pengelola industri akomodasi. Adanya pemasaran untuk meningkatkan penjualan
program tertentu yang dibuat oleh sehingga tercapai target laba yang
perusahaan menjadi pemasukan tambahan diinginkan. Keputusan-keputusan ini
bagi industri akomodasi. mencakup produk apa yang harus
Kota Malang sebagai salah satu diproduksi dan dijual, kebijakan harga apa
destinasi wisata favorit di Indonesia, yang harus dijalankan, strategi pemasaran
beberapa tahun terakhir diramaikan apa yang harus digunakan, dan struktur
dengan pembangunan beberapa fasilitas biaya apa yang akan digunakan (Garrison,
akomodasi baru, salah satunya adalah et al. 2008:336).
guest house. Guest house merupakan salah Perencanaan laba merupakan rencana
satu jenis akomodasi atau penginapan yang kerja yang telah diperhitungkan dengan
memberikan fasilitas makan dan minum cermat dimana implikasi keuangannya
bagi tamu yang menginap serta pelayanan dinyatakan dalam bentuk proyeksi
lainnya yang disediakan secara lebih perhitungan rugi laba, neraca, kas, dan
sederhana. Harga yang ditawarkan modal kerja untuk jangka panjang dan
biasanya relatif murah, sehingga tidak jangka pendek (Carter, 2002:4).
heran jika saat ini guest house dapat Salah satu alat yang dapat digunakan
menjadi pesaing baru bagi hotel untuk membuat perencanaan laba adalah
berbintang. analisis biaya-volume-laba (Cost-Volume-
Melihat persaingan bisnis akomodasi/ Profit Analysis). Analisis CVP dapat
penginapan di Kota Malang yang semakin membantu manajer untuk memahami
ketat, setiap manajemen guest house hubungan antara biaya, volume, dan laba
dituntut untuk mampu melihat potensi sehingga perencanaan laba dapat dibuat
pasar. Pengelola bisnis akomodasi dengan baik.
membutuhkan sinergi positif dari berbagai UB Guest House Malang diresmikan
pihak terkait agar Malang Raya dapat pada tanggal 9 Februari 2006. Pada
menjadi tujuan wisata dengan fasilitas pertengahan tahun 2010 UB Guest House
pendukung yang mumpuni. di alih fungsikan menjadi hotel. Namun,
Selain itu, secara internal pihak pengalihfungsian tersebut hanya berlaku
manajemen guest house juga harus hingga akhir tahun 2014 dan UB Hotel
melakukan pengelolaan yang efektif. Pihak kembali berganti nama menjadi UB Guest
manajemen dituntut untuk mampu House. Pengalihfungsian tersebut mulai
mengkoordinasikan seluruh sumber daya berlaku mulai tahun 2015 ketika UB Guest
yang dimiliki perusahan dan melakukan House resmi menjadi salah satu unit usaha
dari Universitas Brawijaya.
Perlunya proses adaptasi karena adanya membantu manajemene dalam pencapaian
pengalihfungsian tersebut, membuat tujuan perusahaan.
manajemen masih belum melakukan
Perilaku Biaya
pengelolaan secara maksimal terutama
dalam hal perencanaan. Misalnya seperti Perilaku biaya terdiri dari 3 jenis biaya
perencanaan dalam bidang keuangan yaitu biaya variabel, biaya tetap, dan biaya
berupa pembuatan anggaran atau semivariabel.
perencanaan laba.
Berdasarkan fakta-fakta yang telah Analisis Cost-Volume-Profit (CVP)
dikemukakan sebelumnya, maka peneliti
Garisson & Noreen (2006:322)
merasa tertarik untuk membantu
mengemukakan bahwa analisis cost-
manajemen UB Guest House dalam hal
volume-profit adalah salah satu dari
pembuatan perencanaan laba dengan
beberapa alat yang sangat berguna bagi
menggunakan metode analisis Cost-
manajer dalam memberikan perintah. Alat
Volume-Profit (CVP).
ini membantu manajer untuk memahami
hubungan timbal balik antara biaya,
TINJAUAN PUSTAKA
volume, dan laba. Dasar-dasar untuk
Biaya (Cost) melakukan analisis CVP terdiri dari
analisis contribusi margin, analisis break
Menurut Hansen dan Mowen (2006:40), even point, analisis margin of safety, dan
biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas analisis degree of operating leverage.
yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi Kerangka Pikir Penelitian
manfaat saat ini atau di masa datang bagi
organisasi. Tidak adanya perencanaan laba
pada UB Guest House
Objek Biaya

Hansen dan Mowen (2006:41)


mendefinisikan objek biaya sebagai segala Pentingnya perencanaan laba
sesuatu yang diukur biayanya dan (Teori Analisis CVP)
dibebankan. Objek biaya dapat berupa apa
pun seperti produk, pelanggam,
departemen, proyek, aktivitas, dan Penelitian terdahulu
sebagainya.

Klasifikasi Biaya Metode Analisis CVP

Carter (2009:40) mengemukakan bahwa


klasifikasi biaya merupakan hal yang Pemanfaatan Analisis CVP untuk
sangat penting untuk membuat ikhtisar Perencanaan Laba
yang berarti atas data biaya. Klasifikasi
biaya digunakan untuk menentukan
Kesimpulan
metode yang tepat untuk menghimpun dan
mengalokasikan data biaya yang dapat
METODE PENELITIAN melakukan analisis dari hasil perhitungan
tersebut.
Jenis penelitian dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pendekatan kualitatif. Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah memberikan Analisis Data Tahun 2015
gambaran kepada peneliti mengenai aspek-
Berikut ini adalah data biaya
aspek yang relevan dengan fenomena
operasional kamar pada UB Guest House
perhatian dari prespektif seseorang,
organisasi, atau industri lainnya. sifat Tahun 2015:
penelitian ini adalah replika, artinya Biaya Operasional UB Guest House
penelitian bersifat mengembangkan Biaya-biaya Klasifikasi Biaya
penelitian terdahulu dengan topik yang Gaji Karyawan Tetap
sama namun variabel dan objek yang Gaji Lembur Variabel
diteliti berbeda. Makan Karyawan Tetap
Obyek penelitian yang digunakan Perlengkapan Admin Tetap
adalah Departemen Kamar UB Guest Umum
House Malang. Sedangkan untuk jenis Asuransi Tetap
data yang digunakan merupakan data Laundry Tetap
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif
Transportasi Tetap
berupa laporan keuangan UB Guest House
Insentif Tetap
sedangkan data kualitatif berupa hasil
SDM Tetap
wawancara kepada karyawam UB Guest
Administrasi Lain- Tetap
House. Sumber data tersebut merupakan
lain
sumber data primer yang diperoleh
Gaji Outsourching Tetap
langsung dari UB Guest House.
Promosi Tetap
Penelitian ini menggunakan 2 metode
Promosi Lain-lain Tetap
pengumpulan data yaitu metode
Perawatan Bangunan Tetap
wawancara tidak terstruktur dan metode
Perawatan Tetap
dokumentasi. Kedua metode tersebut
digunakan untuk memperoleh data yang Kendaraan
dapat mendukung jalannya penelitian. POMEC Lain-lain Tetap
Teknik analisis data yang digunakan Depresiasi dan Tetap
terdiri dari 4 tahap. Pertama, peneliti Amortisasi
mengklasifikasikan biaya operasional yang Lain-lain Tetap
ada berdasarkan perilaku biaya. Apabila Pajak Tetap
terdapat biaya semivariabel, peneliti HPP kamar Variabel
terlebih dahulu harus memisahkannya Sumber: UB Guest House, 2016

menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Biaya-biaya tersebut merupakan biaya
Selanjutnya, peneliti melakukan analisis operasional yang ada pada UB Guest
cost-volume-profit (CVP) menggunakan House dan berkaitan dengan departemen
dasar contribusi margin, break even point, kamar. Jadi tidak semua biaya operasional
margin of safety, dan degree of operating yang dimiliki oleh UB Guest House
leverage. Tahap yang terakhit adalah disertakan dalam proses perhitungan.
Berikut ini adalah data penjualan
triwulan UB Guest House pada tahun
2015:
Penjualan Per 3
No. Triwulan
Bulan
1. Triwulan I Rp 426.648.568
2. Triwulan II Rp 605.173.150
3. Triwulan III Rp 642.569.091 Perhitungan di atas menunjukan harga
4. Triwulan IV Rp 728.946.900
Sumber: UB Guest House, 2016
rata-rata kamar (per unit) UB Guest House
adalah Rp 536.250. Harga rata-rata kamar
Berdasarkan data diatas dapat dilihat (per unit) tersebut akan digunakan dalam
bahwa penjualan kamar UB Guest House perhitungan analisis tahun 2015 dan
ada yang mengalami peningkatan setiap proyeksi laba tahun 2016 hingga tahun
triwulannya hingga mencapai penjualan 2018.
tertinggi pada triwulan keempat yaitu
sebesar Rp 728.946.900. Faktor Pendukung Proyeksi Laba

Analisis Break Even Point (BEP) Tahun Untuk menghitung proyeksi laba tahun
2015 2016-2018, faktor-faktor pendukung
digunakan sebagai bahan pertimbangan
Break even point (BEP) adalah keadaan dalam menentukan asumsi-asumsi tertentu.
dimana perusahaan tidak menderita rugi Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor
maupun memperoleh laba. Dengan eksternal dan internal. Faktor eksternal
mengetahui tingkat BEP suatu perusahaan berupa banyaknya mahasiswa pendatang
maka perusahaan dapat merencanakan laba di Kota Malang, tingkat inflasi tahun
sesuai dengan keinginan perusahaan. 2016-2018, dan tingkat pertumbuhan
dalam penghitungan BEP penulis akan ekonomi makro di Indonesia tahun 2016-
menggunakan asumsi-asumsi berikut ini : 2018. Sedangkan untuk faktor internal
1. Harga kamar per unit akan berupa adanya fluktuasi jumlah laba bersih
menggunakan harga rata-rata pada tahun 2015 dan adanya peningkatan
dikarenakan terdapat 4 jenis kamar biaya variabel dan biaya tetap tahun 2016-
dengan harga yang berbeda. 2018.
2. Perhitungan BEP yang dilakukan
menggunakan periode triwulan. Asumsi-asumsi dalam Proyeksi Laba
Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, Setelah mempertimbangkan faktor
terlebih dahulu dilakukan perhitungan eksternal dan internal maka berikut ini
harga rata-rata kamar. Perhitungannya adalah asumsi-asumsi yang ditentukan
adalah sebagai berikut: untuk menghitung proyeksi laba:
Tipe Kamar Jumlah Harga 1. Proyeksi laba dihitung menggunakan
Kamar periode triwulan selama satu tahun.
Executive Suite 5 Rp 660.000
2. Kenaikan laba pada tahun 2016
Junior Suite 4 Rp 605.000
Deluxe 23 Rp 495.000 diasumsikan sebesar 5% dari tahun
Superior 7 Rp 385.000 sebelumnya. Jumlah tersebut
Jumlah 39 Rp 2.145.000 disesuaikan dengan jumlah
Sumber: UB Guest House, 2016
pertumbuhan ekonomi makro yang
berkisar antara 5%-6% dan tingkat Setelah dilakukan perhitungan
inflasi tahun 2016 sebesar 4%. menggunakan rumus tersebut diperoleh
3. Harga kamar per unit dan biaya variabel hasil perhitungan jumlah kamar yang
yang digunakan adalah harga kamar terjual tahun 2015 kurang lebih sebanyak
rata-rata dan biaya variabel rata-rata 4480 unit.
yang telah atau akan dihitung terlebih
Biaya Variabel Per Unit
dahulu. Harga dan biaya tersebut
dihitung berdasarkan data penjualan Setelah menghitung jumlah rata-rata
dan data biaya UB Guest House pada kamar yang terjual setiap bulannya, yang
tahun 2015. selanjutnya harus dihitung adalah biaya
4. Harga jual per unit tidak berubah variabel rata-rata. Biaya variabel rata-rata
selama periode yang dianalisa. tersebut dapat disebut juga sebagai biaya
5. Produk yang digunakan untuk variabel per unit. Perhitungannya adalah
perhitungan ini hanyalah kamar dimana sebagai berikut:
produk tersebut merupakan produk
utama dari UB Guest House.
6. Pada perhitungan biaya tahun 2016,
biaya gaji outsourching, makan
karyawan, dan gaji lembur tidak
dimasukan dalam perhitungan karena
biaya-biaya tersebut ditanggung oleh
rektorat Universitas Brawijaya mulai
Dari perhitungan di atas dapat diketahui
tahun 2016.
7. Biaya depresiasi tertentu yang terkena bahwa biaya variabel rata-rata per 3 bulan
dampak langsung dari peningkatan adalah Rp 98.732. Biaya variabel rata-rata
ini akan digunakan sebagai biaya variabel
penjualan diasumsikan meningkat 5%
setiap tahunnya. per unit dalam perhitungan proyeksi Laba
8. Dalam perhitungan proyeksi laba, tahun 2016-2018.
diskon penjualan ditiadakan (Rp 0). Rumus Perhitungan Analisis CVP UB
Jumlah Rata-rata Kamar Guest House

Jumlah rata-rata kamar yang terjual Volume penjualan triwulan tahun t:


merupakan hasil dari total penjualan kamar
perbulan dibagi harga rata-rata kamar. Penjualan triwulan tahun t:
Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Total Penjualan kamar Biaya variabel triwulan tahun t:


= jumlah rata-rata kamar x harga rata-rata
kamar
Target laba triwulan tahun t:

BEP dalam rupiah:


BEP dalam unit: point (BEP), margin of safety (MOS), dan
degree of operating leverage (DOL) dari
tahun 2015-2018.
Margin of Safety Tabel dibawah ini menunjukan hasil
perhitungan Contribution Margin (CM)
dalam satuan unit dan rupiah, Break Even
Degree of Operating Leverage
Point (BEP) dalam satuan unit dan rupiah,
Margin of Safety (MOS), dan Degree of
Operating Leverage (DOL) pada triwulan
Hasil Pembahasan I-IV tahun 2015-2018.
Berikut ini adalah hasil perhitungan
contribution margin (CM), break even

Hasil Perhitungan Analisis CVP UB Guest House


Trw 2015 2016 2017 2018
I 90 % 82 % 82 % 82 %
CM II 95 % 82 % 82 % 82 %
(%) III 97 % 82 % 82 % 82 %
IV 94 % 82 % 82 % 82 %
I 385.602.428 365.218.151 383.479.058 402.653.011
CM II 590.091.950 518.196.319 544.106.135 128.924.344
(Rp) III 613.679.991 550.353.892 577.871.587 606.765.166
IV 646.772.118 624.316.310 686.747.941 721.085.338
I 397 unit 401 unit 405 unit 409 unit
BEP II 336 unit 342 unit 348 unit 354 unit
(Unit) III 547 unit 550 unit 554 unit 559 unit
IV 1314unit 1320unit 1321 unit 1387 unit
I 193.475.595 215.084.608 217.144.012 219.306.386
BEP II 154.453.804 149.509.528 186.390.987 189.742.715
(Rp) III 246.242.352 295.164.438 297.347.802 209.640.335
IV 611.075.845 707.711.716 711.011.417 714.525.915
I 235.572.973 232.550.079 252.872.410 274.210.857
MOS II 465.119.346 485.624.972 480.500.238 510.493.071
(Rp) II 385.707.239 379.384.437 410.928.516 444.049.800
IV 76.416.054 57.490.222 130.710.714 169.282.323
I 2 kali 2 kali 2 kali 3 kali
II 1 kali 2 kali 2 kali 2 kali
DOL
III 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
IV 9 kali 13 kali 6 kali 5 kali

Berdasarkan perhitungan di atas dapat melakukan perhitungan tersebut adalah


diketahui bahwa bahwa pada tahun 2016 laba Departemen Kamar UB Guest House
hingga tahun 2018 nilai CM dalam persen direncanakan naik 5% persen setiap
stabil dan jumlahnya sama setiap tahunnya. Kenaikan laba tersebut dapat
tahunnya. Asumsi yang digunakan untuk direncanakan akan diperoleh dengan cara
menaikan penjualan kamar sebesar 5%. tersebut menunjukan bahwa adanya
Namun dapat dilihat bahwa tidak semua peningkatan penjualan sebesar 10%
target laba tercapai ketika penjualan naik dampaknya tidak terlalu besar terhadap
sebesar 5%. Sedangkan untuk CM dalam nilai laba bersih. Secara garis besar dapat
satuan rupiah, nilai CM mengalami disimpulkan bahwa laba bersih memiliki
penurunan terlebih dahulu di tahun 2016 tingkat sensitivitas yang rendah terhadap
dan kemudian mengalamin peningkatan peningkatan penjualan sebesar 5%.
tahun 2017-2018. Walaupun tingkat sensitivitasnya rendah,
Kemudian untuk perhitungan Break namun tetap terjadi kenaikan laba apabila
Even Point (BEP), baik BEP dalam satuan terjadi peningkatan penjualan.
unit maupun rupiah hasil perhitungan
keduanya memperlihatkan fluktuasi Keterbatasan Penelitian
perubahan nilai. Hal tersebut dikarenakan Dalam melaksanakan penelitian ini
adanya perubahan jumlah biaya tetap dan penelitiana ini telah diusahakan dan
biaya variabel sebagai dampak dari dilaksanakan sesuai prosedur ilmiah,
peningkatan target laba sebesar 5%. namun demikian masih memiliki
Menurut Garrison & Noreen keterbatasan yaitu:
(2000:225), perhitungan MOS bertujuan
untuk menentukan sejauh mana jumlah 1. Data keuangan yang dimiliki terbatas.
penurunan penjualan sampai titik impas
2. Biaya semivariabel tidak
atau titik dimana tidak terjadi kerugian dan
diperhitungkan.
juga laba. Seiring dengan adanya
peningkatan penjualan 5% setiap tahunnya
hal tersebut berdampak pada nilai MOS KESIMPULAN DAN SARAN
yang kemudian mengalami fluktuasi, ada
peningkatan dan ada penurunan juga. Kesimpulan
Selain perhitungan MOS, perhitungan
Berdasarkan perhitungan Contribution
DOL juga dilakukan pada analisis ini.
Margin (CM) yang telah dilakukan pada
Menurut Garrison & Noreen (2000:229),
UB Guest House, dapat diketahui bahwa
perhitungan DOL bertujuan untuk menilai
pada tahun 2016 hingga tahun 2018 nilai
tingkat sensitivitas laba bersih terhadap
CM dalam persen stabil dan jumlahnya
presentase perubahan penjualan sehingga
sama setiap tahunnya. Perhitungan tersebut
tidak perlu dilakukan perhitungan pada
menggunakan asumsi bahwa laba
periode tahun yang sudah terjadi. Apabila
Departemen Kamar UB Guest House
tingkat DOL tinggi, adanya presentase
direncanakan naik 5% persen setiap
kecil peningkatan penjualan dapat
tahunnya. Kenaikan laba tersebut dapat
menghasilkan presentase peningkatan laba
diperoleh dengan menaikan penjualan
yang lebih besar. Hasil perhitungan tingkat
kamar sebesar 5%. Sedangkan untuk CM
DOL Departemen Kamar UB Guest House
dalam satuan rupiah, nilai CM ada yang
menunjukan jumlah yang berubah-ubah
mengalami penurunan dan peningkatan.
namun cenderung stabil pada triwulan I-
Hasilnya cenderung berbeda dengan CM
III. Hal tersebut menunjukan bahwa
dalam satuan persen yang cenderung stabil
peningkatan penjualan sebesar 5%
pengaruhnya tetap setiap tahunnya. Hal
Kemudian untuk perhitungan Break bagi perusahaan sedangkan UB Guest
Even Point (BEP) terdapat dua macam House masih belum menerapkannya.
perhitungan yaitu BEP dalam satuan unit 2. UB Guest House Malang diharapkan
dan BEP dalam satuan rupiah. Hasil dapat menerapkan analisis Cost Volume
perhitungan BEP baik dalam unit maupun Profit (CVP) tidak hanya pada
rupiah, pada triwulan tertentu menunjukan Departemen Kamar saja tetapi juga
penurunan namun hasilnya BEP lebih mulai merencakan laba untuk produk
didominasi adanya peningkatan selama lain seperti restauran, penyewaan ruang
tahun 2015-2018. rapat, dll.
Perhitungan MOS memberikan patokan 3. UB Guest House sebaiknya mulai
bagi UB Guest House dalam hal batas melakukan efisiensi biaya-biaya baik
penurunan penjualan. Apabila UB Guest biaya tetap maupun variabel karena
House mampu mencapai target laba maka semakin besar biaya-biaya tersebut
UB Guest House selalu berada di atas dapat menyebabkan tidak maksimalnya
tingkat MOS. laba yang akan diperoleh.
Dengan melihat hasil perhitungan DOL, 4. Selain melakukan efisiensi biaya, UB
secara garis besar dapat disimpulkan Guest House diharapkan mampu
bahwa laba bersih memiliki tingkat meningkatan penjualan sesuai target
sensitivitas yang rendah terhadap yang telah ditentukan melalui berbagai
peningkatan penjualan sebesar 5%. usaha misalnya dengan meningkatkan
Walaupun tingkat sensitivitasnya rendah, promosi dan menambah kerja sama
namun tetap terjadi kenaikan laba apabila dengan pihak agen travel.
terjadi peningkatan penjualan. 5. Selain menerapkan analisis CVP,
Seluruh hasil perhitungan proyeksi laba sebaiknya UB Guest House juga mulai
dipengaruhi oleh faktor eksternal dan memperbaiki dan meningkatkan kinerja
internal. Dari segi faktor eksternal, UB manajemen agar UB Guest House dapat
Guest House tidak dapat mengatur terus tumbuh dan berkembang di masa
pengaruh tersebut karena sifatnya makro yang akan datang.
dan berada di luar jangkauan UB Guest
House. Jadi UB Guest House hanya
DAFTAR PUSTAKA
terkena dampaknya. Sedangkan untuk
faktor internal, UB Guest House memiliki Alasan Industri Perhotelan Indonesia Tak
kesempatan untuk memperbaikinya agar Pernah Mati. 2015. Diakses 11
dapat memberikan pengaruh baik bagi Januari 2016,
perusahaan. <http://economy.okezone.com/read/2
015/01/20/470/1094665/alasan-
Saran
industri-perhotelan-indonesia-tak-
1. UB Guest House Malang diharapkan pernah-mati#top>.
dapat menerapkan analisis Cost Volume Analisis Break Even Point. 2014. Diakses
Profit (CVP) dalam merencanakan laba. 05 Juni 2016,
Hal tersebut dikarenakan sebuah <http://ariefmuliadi30.blogspot.co.id
perencanaan laba sangatlah penting /2014/05/analisis-break-even-point-
bep.html>.
Asyad, Lincoln , 1993, Ekonomi Hansen, Don. R dan Maryanner M.
Manajerial - Ekonomi Mikro Mowen, 2005, Akuntansi
Terapan Untuk Manajemen Bisnis. Manajemen Buku 2. Jakarta :
Edisi 3. Yogyakarta : BPFE. Salemba Empat.
Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Hansen, Don. R dan Maryanner M.
Kunjungan Wistawan Mancanegara Mowen, 2006, Akuntansi
Tahun 2012-2014 Manajemen Buku 1. Jakarta :
BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Salemba Empat.
2017 Sebesar 5,6 Persen. 2016. Hariadi, Bambang, 2002. Akuntansi
Diakses tanggal 10 Juni 2016. < Manajemen Suatu Sudut Pandang
https://m.tempo.co/read/news/2016/0 Edisi Pertama. Yogyakarta:BPFE
6/07/087777387/bi-proyeksikan- Horngren Charles T., dkk, 2008, Akuntansi
pertumbuhan-ekonomi-2017- Biaya. Edisi 11. Jakarta : Macanan
sebesar-5-6-persen> Jaya Cemerlang
Bustami, Bastian, Nurlela. 2007. Jusup, Al. Haryono, 2005, Dasar-dasar
Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Akuntansi Jilid I. Yogyakarta :
Aplikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Aditya Media.
Carter, William K. and Milton F. Usry, KEIN Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi
2002, Cost Accounting Buku 1. Edisi Capai 7% di 2018. 2016. Diakses
13, Alih Bahasa : Krista, Salemba tanggal 10 Juni 2016.
Empat, Jakarta. <http://ekonomi.metrotvnews.com/m
Carter, William K, 2009, Akuntansi Biaya. akro/VNx9vzab-kein-perkirakan-
Edisi Empat Belas. Jakarta. pertumbuhan-ekonomi-capai-7-di-
Data Sasaran Inflasi 2016, 2017, 2018. 2018>.
2014. Diakses 10 Juni 2016. Kurnianti, Wahyuning S. 2013. ‘Analisis
<http://kemenkeu.go.id> Break Even Point sebagai Alat
Duyo, Sheila F., 2013. ‘Analisis Cost Perencanaan Laba Pada Perusahaan
Volume Profit Untuk Perencanaan Pabrik Gula Ngadirejo Kediri’,
Laba Pada Hotel Sintesa Peninsula Skripsi. Universitas Brawijaya,
Manado’, EMBA, vol. 1, no. 3, hal Malang.
603-610. Matz, Adolph dkk. 1993. Akuntansi Biaya
Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., Perencanaan dan Pengendalian.
Brewer, Peter C., 2008, Akuntansi Jakarta: Erlangga.
Manajerial. Edisi Sebelas. Jakarta : Nafarin, M., 2007. Penganggaran
Salemba Empat. Perusahaan, Jakarta: Salemba
Garrison, Ray H., Noreen, 2000. Akuntansi Empat.
Manajemen Buku I. Jakarta: Salema Nohandhini, Prisma. 2013, ‘Analisis
Empat. Perencanaan Laba Dengan
Gordon, dkk, 2000. Anggaran Penerapan Metode CVP (Cost-
Perencanaan dan Pengendalian Volume-Profit) Pada PG Rajawali I
Laba. Jakarta : Salemba Empat. Unit PG Krebet Baru Malang’,
Hansen, Don. R dan Maryanner M. Skripsi. Universitas Brawijaya,
Mowen, 2000, Manajemen Biaya. Malang.
Jakarta : Salemba Empat.
Peraturan Pemerintah No. 104/2015 Beach’, Skripsi. Universitas
tentang Bebas Visa Kunjungan Hasanuddin, Makassar.
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 -
Kerangka Ekonomi Makro. Diakses
10 Juni 2016.
<http://bappenas.go.id>
Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar
Metodologi Penelitian. FKIP:
Universitas Muria Kudus
Salvatore, Dominick, 2011. Managerial
Economics – Ekonomi Manajerial
dalam Perekonomian Global Buku 1.
Edisi Kelima. Jakarta: Salemba
Empat.
Sekaran, Uma, 2006. Research Methods
for Business. Edisi 4. Buku 1.
Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: AFABETA.
Sulindawati, Ni Luh Gede Erni & Lestari,
Komang Wida. 2013. ‘Analisis
Penetapan Anggaran Pendapatan
Pada Departemen Kamar di Hotel
Amankila, Manggis, Karangasem’,
Akuntansi Profesi, vol. 3, no. 2, hal.
81-97.
Supomo, Bambang & Indrianto, Nur,
2002. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: BPFE.
Tahun ini, Persaingan Hotel Lebih
Kompetitif. 2015. Diakses 11 Januari
2016,
<http://www.malangtimes.com/baca/
4684/20151003/141927/tahun-ini-
persaingan-hotel-lebih-kompetitif/>.
Widiantini, Luh Eka S., 2014. ‘Analisis
Cost-Volume-Profit (CVP) Sebagai
Alat Bantu Perencanaan Laba Pada
Hotel Sunari Singaraja Tahun 2013’,
Pendidikan Ekonomi, vol.4, no.1.
Wiharjo, Nelly. 2011. ‘Analisis Hubungan
Cost-Volume-Profit (CVP) untuk
Perencanaan Laba Pada Hotel Losari

You might also like