You are on page 1of 43

Peran tenaga gizi dalam

Pelayanan gizi di era


Transformasi Kesehatan

Miranti Gutawa Sumapradja, DCN, MSc, RD


Bandung, 4 Agustus 2022
HELLO! I am Miranti Gutawa
Pengalaman kerja
Kontak :
08122009383 Miranti.dppasdi@gmail.com

v 1986-1987
Ahli Gizi Katering –outsorcing RS Pondok Indah
Pendidikan o Akademi Gizi Jkt lulus tahun 1986 Jakarta
o D4 Gizi Klinik FKUI lulus tahun 1992 v 1987- 2002. Inst Gizi RSHS
o Master in Clinical Nutrition Univ. of Surrey • 1987-1995 Staf Instalasi Gizi RSHS
Roehampton London ( saat ini menjadi • 1995-1998 Ka. Sub Inst Pelayanan Gizi
University of Roehampton London) Rawat. Inap
• 2000-2001 Ka.Sub Inst Pendidikan dam
konsultasi gizi rawat Jalan
o Pendidikan AKTA III – IKIP Medan, thn 1990 • 2002 – 2012 Ka.Instalasi Gizi
Diklat o Health Administration Course in Nutrition, v 2014 – 2019.
Univ of South Australia , Adelaide, 1992 • Ka. Sub. Bag Perencanaan
o Diklat Kepemimpinan- PIM III, BPSDM, Ciloto v 2019 – 2021- Komite Mutu RSHS
• Fungsional gizi
• Staf komite mutu RSHS
v 2021- sekarang
• Pengajar Gizi dan Dietetik
• Fasilitator NCP
o DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia • Konsultan gizi & Operasional PT Griya
Organisasi o PP Asosiasi Dietisien Indonesia Nutrisi Katering

2
PENDAHULUAN
Transformasi kesehatan
Transformasi kesehatan

“Healthcare is moving beyond disease towards preserving health, it is moving beyond


hospitals towards community-based care, and beyond quality towards value”,

“Today we are still thinking very hospital-centric. We need to shift our mindset from
patients to populations and define hospitals not by numbers of beds but by population
served.”

Dr Eugene Fidelis Soh, CEO of Tan Tock Seng Hospital in


Singapore.

https://www.healthcareitnews.com/news/emea/healthcare-transformation-we-need-shift-our-mindset
Penggerak perubahan
Healthcare
disparities
Waste
Chronic Cost
illness

Variability &
Aging
lack of
demographics Health care standardi-
and increased
longevity reform zation

Mis-targeted
incentives & Quality
reimbusment
Health-care
system Quality
infrastructure

https://journals.lww.com/orthopaedicnursing/Fulltext/2017/01000/Healthcare_Transformation_and_Changing_Roles_for.5.asp
x
The Trends that shape the health systems of the future

1 Sistem Kesehatan yang berkelanjutan

2 Revolusi Genomic

3 Teknonologi terbaru

4Dinamika Demografi Global


DEMOGRAPHICAL DYNAMICS
5 Model baru asuhan
Transformasi
1 dalam Gizi dan
dietetik
PENDORONG/ PEMICU PERUBAHAN

The 5 priority categories of change drivers in next 10 – 15 years

 Translating Evidence-Based Research into Practice and Policy


 Food and Nutrition system and Sustainability
 Workfoce Projection
 Education/ Professional Development
 Economic and Market Forces

Academic of Nutrition and Dietetic, 2017


Pendorong transformasi dalam dietetik
Increased Older People
• ↑demand health services
Aproaching Gray tsunami • Risk of obesity, chronic disease
• Ratio worker: Older people

Eating to make the world a better • Public awareness of their food


place choices
• the global ramification
Making the healthy choice the easy Creating culture of health as
choice part of their daily practices

• Nutrition genomic research


Tailored Healthcare to fit my “Genes”
• Personal nutrition
Penggerak transformasi dalam dietetik
• ↑ research , application of IT for decision making
• Demonstration of an intervention’s efficacy and/or benefit
Evidence based and documentation
(reduced cost, complication,readmission, etc)

• Patient centered care


Creating Collaborative-ready health • Transdiciplinary professionalism &
Professional interprofessional education

MNT become more critical in current and future


emerging health care models for their pivotal
Food As Medicine roles in wellness, health promotion, disease
prvention & disease management

Stimulation stimulate strong skill

Advances in technologies are having dramatic


Technological, absolescene is impacts on health care, education ,
accelerating employment ad food system
2
PERAN TENAGA GIZI
DIETISIEN & NUTRISIONIS
Peran Tenaga Gizi dalam transformasi kesehatan
Perubahan mindset pada seluruh tk nakes gizi

Memimpin Selalu berupaya memberikan asuhan yg berkualitas;


proaktif & penuh semangat terlibat dlm perubahan
perubahan
Meningkatkan ketrampilan terkait wellness &
population care ; fokus pasien; koordinasi asuhan;
analisis data ; perbaikan mutu
Meningkatkan
kesehatan
MODALITAS PERUBAHAN
Pengetahuan; Ketrampilan ; Perilaku;
Individual Kesiapan untuk berkontribusi atau menolak perubahan

Transformasi
Analisa misi, tujuan, kerjasama, proses, kepemimpinan
kesehatan Sistem other essential elements of the organization and then overhauling them, thus
/Organisasi disrupting things as we know it.

• Integrasi asuhan
• Fokus pasien, Koordinasi & Kolaborasi asuhan
Karakteristik sistem transformasi kesehatan
Fokus pada Kesehatan/
kebugaran/ wellness

Fokus asuhan pada pasien &


keluarga

Koordinasi Asuhan

Analisa data: fokus pada


outcomes & peningkatan mutu
1. Focus pada Wellness
Perubahan paradigma dari sistem asuhan perawatan penyakit menjadi asuhan untuk kebugaran/Kesehatan dan
pencegahan

 Fokus : evaluasi status gizi dan program pencegahan, program edukasi dan konseling
gizi dan program pencegahan di masyarakat terkait lingkungan dan sosial yang dapat
memicu masalah gizi yang sebenarnya dapat dicegah atau penanganan masalah gizi
setelah pulang dari RS untuk mencegah timbulnya komplikasi penyakit atau masalah
gizi baru.
CONTOH :
 di “Hulu” : Mencegah atau meminimalkan masalah gizi, misalnya program
wellness di perkantoran, sekolah untuk mencegah obesitas, penyakit tidak
menular, stunting
Wellness perspektif Prediksi risiko kondisi /masalah gizi yang mungkin terjadi
Pada level individu & organisasi
(rumah sakit atau kantor) dan mempertimbangkan
asesmen dan intervensi yang akan dilakukan untuk
memaksimalkan kesehatan orang tersebut.
PERAN NAKES GIZI

• Apa masalah gizi saat ini? Apa apa masalah disini?


• Level care seperti apa yg harus dilakukan?
• Intervensi gizi apa yang paling baik pada saat ini untuk menjaga kebugaran atau
mencegah masalah gizi?
• Apa yang dibutuhkan untuk mencegah atau memperburuk kondisi Kesehatan saat ini
terkait gizi? “

CONTOH : Program gizi di faskes/ masyarakat terkait lansia,


anak , pusat kebugaran, dsb
2. Fokus asuhan Pasien & Keluarga
The IOM (2001) defines patient-centered care as:

Health care that establishes a partnership among practitioners, patients,


and their families (when appropriate) to ensure that decisions respect
patients' wants, needs, and preferences and that patients have the
education and support they need to make decisions and participate in
their own care. (p. 7)

pendekatan holistik melibatkan pasien, keluarga dan masyarakat –


memberdayakan pasien, keluarga dan masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatan dan pengelolaan kesehatannya
2. Fokus asuhan Pasien & Keluarga
PERUBAHAN PARADIGMA : ASUHAN FOKUS PASIEN & KELUARGA

https://www.mgma.com/resources/operations-management/advancing-to-team-based-care-in-the-ambulatory-ent
https://instructionaldesignfusions.wordpress.com/2011/03/10/patient-centered-care/
2. Fokus asuhan Pasien & Keluarga
Pasien & keluarga turut bertanggung jawab atas pengelolaan Kesehatan secara
mandiri

• Menghargai pasien untuk memutuskan tindakan yang terbaik dan


menetapkan outcomes, pentingnya kerjasama tim dg pasien dan
keluarga untuk pelayanan yang berkualitas
• Rencana asuhan melibatkan pasien dan keluarga → pasien & kel ikut
aktif, khususnya pada pengelolaan asuhan gizi secara mandiri.
• Bila konsep outcomes yang ingin dicapai telah tertanam pada pasien.
Edukasi dan konseling → akan menguatkan kemampuan dan
ketrampilan pasien untuk pencapaian tujuan
2. Fokus asuhan Pasien & Keluarga
PERAN NAKES GIZI
 Strategi membantu perubahan perilaku pasien melalui motivational
interview → perlu ketrampilan khusus dari Nutritionis dan Dietisien
 Menetapkan rencana tindakan dan target asuhan :
- menyediakan informasi rencana asuhan gizi (preskripsi diet, strategi
pemberian makanan dan zat gizi, edukasi, konseling) yang berkelanjutan
- Coaching dan konseling agar pasien percaya diri dengan perilaku baru
- Koordinasi dan mengingatkan untuk asuhan yg bersifat pencegahan atau
kelanjutan asuhan
- memastikan adanya serah terima asuhan kepada PPA gizi berikutnya agar
terjadi kesinambungan dan mencegah duplikasi informasi dan
kesinambungan asuhan
3. Koordinasi asuhan
mencapai o Kualitas asuhan yang lebih
ASUHAN TERINTEGRASI baik
BERKELANJUTAN o Pelayanan yang lebih baik
o Biaya rendah

Asuhan terintegrasi termasuk transisi


asuhan dari rumah sakit ke masyarakat

“Transitional care encompasses a broad range of


services and environments designed to promote
the safe and timely passage of patients between
levels of health care and across care settings, ie;
hospitals, post-acute and long-term care, skilled
nursing facilities, rehabilitation, the patient’s home,
retail and clinics, and primary and specialty care
offices.”
Kars
3. Koordinasi asuhan
CONTINUUM OF NUTRITION CARE

AsDI, 2019

Asuhan gizi berkelanjutan : Mencegah atau meminimalkan fragmentasi


KONSEP PATHWAY NUTRITION CARE
SKRINING – RISIKO MALNUTRISI

No risk At risk
status gizi baik Klasifikasi tk malnutrisi
berdasarkan SGA/ GLIMS

Malnutrisi ringan/sedang Malnutrisi berat

Perbaikan asupan Perbaikan asupan Level Asuhan gizi


Asuhan gizi
Asuhan gizi Khusus
lanjutan
Standar Asupan £ 50 % Asupan £ 50 %
Asuhan gizi stlh
pulang
Adaptasi dari INPAC (2018)

Level care pasien penting


3. Koordinasi asuhan
PERAN NAKES GIZI

Koordinasi Asuhan Gizi oleh PPA gizi:


Melakukan konsultasi, rujukan dan koordinasi asuhan dengan
E-NCPT-
PPA gizi , institusi, atau faskes lainnya yang dapat membantu
2021
merawat atau mengelola masalah terkait gizi

Kolaborasi dan Memfasilitasi layanan atau intervensi dengan


rujukan (1) profesional, institusi, atau lembaga lain atas nama
klien sebelum keluar dari asuhan gizi.

Discharge and Perencanaan pemulangan dan transfer asuhan


Transfer Asuhan gizi dari satu tingkat atau lokasi perawatan ke
gizi ke faskes atau yang lain.
PPA (gizi) lain
4. Analisa Data : Fokus pada outcomes & peningkatan
pelayanan
Paham atas asuhan yang diberikan (PAGT, TGM, Penyelenggaraan makanan dietetik)

Paham data yang dibutuhkan ; asesmen gizi, penyelenggaraan makanan

 Tingkat individual dan populasi

Meningkatkan asuhan pada tingkat individual membutuhkan informasi dari populasi dimana pasien berada
Outcomes Pelayanan Gizi
Evaluasi outcomes pada populasi pasien
Outcomes pasien Outcomes Biaya Outcomes Kesehatan & penyakit

- Perubahan - Penurunan cost dlm sistem - Pencegahan dan pemeliharaan


pengetahuan/keyakinan/ sikap kesehatan kesehatan
/perilaku dan akses - Memperpendek Lama rawat - Perubahan pengetahuan
- Perbaikan asupan zat gizi - Outpatient visits - Perubahan berat dan lamanya
- Perubahan fisik sign/simptoms - Procedures penyakit
- Peningkatan kualitas hidup pasien - Penurunan penggunaan obat dan
peralatan

Data hasil evaluasi dapat digunakan untuk :

• Perkiraan model dalam penjenjangan populasi berdasarkan kondisi penyakit atau profil risiko
• Memberikan pelayanan yang tepat waktu, proaktif, beretika sesuai dengan kebutuhan pasien
• Stratifikasi risiko gizi membantu menentukan level care. Semakin berat resiko semakin membutuhkan intervensi, koordinasi
asuhan yang intens
Outcome data

 Informasi yang dibutuhkan untuk perubahan layanan yang


lebih baik
 Rencana perubahan berdasarkan pengalaman, efisiensi dan
efektivitas asuhan
 Tehnik untuk mengevaluasi asuhan secara realtime (alur
pelayanan, pengalaman pasien dan komunikasi tim)
 Bagi pasien : penentuan jenis asuhan yg dibutuhkan .
 Bagi organisasi : fokus sumberdaya pada segmen populasi yang paling
membutuhkan
 Upaya peningkatan mutu pelayanan integrasi dengan peranan nakes gizi dalam
tim professional asuhan pasien
https://id.pinterest.com/pin/740279257476668720/
DIGITAL HEALTH CARE FRAMEWORK
Telehealth
Telehealth is the use of electronic information and
telecommunications technologies to support long-
distance clinical health care, patient and professional
health- related education, public health and health
administration.

Academy of Nutrition and Dietetics, definition of terms list, 2021


Telenutrition
Telenutrition involves the interactive use, by a Registered Dietitian
Nutritionist, of electronic information and telecommunications
technologies to implement the Nutrition Care Process (nutrition
assessment, nutrition diagnosis, nutrition intervention/plan of care,
and nutrition monitoring and evaluation) with patients or clients at
a remote location, within the provisions of their state licensure as
applicable.

Academy of Nutrition and Dietetics, definition of terms


list, 2021
Kelly, JT., Farinelly, MA., et.al(2020). Dietitians Australia Position Statement on telehealth. Nutrition and Dietetic,
77:406–415.
Faktor yg perlu dipertimbangkan dalam telenutrition

kenyamanan pasien dg
teknologi
memberikan dan
menerima informasi,
privasi

01 03
Akses pasien Level acuity
webcam, sambungan 02 Bukan untuk pasien
telepon, akses internet dsb dg level acuity tinggi
Kendala dalam telenutrition

Gnagnarella, P., Ferro Y., Monge,T. et.al.(2022). Telenutrition : Changes in Professional Practice and in the nutritional assessment o
Italian Dietitian Nutritionis in the Covid-19 era. Nutrients 2022, 14, 1359 .https://www.mdpi.com/journal/nutrients.download 20 April 2022
PERUBAHAN FENOMENA- PRAKTISI GIZI & DIETETIK
Take home message
new ways of thinking and practicing
 Peran nakes gizi : Peningkatan Kesehatan, pelayanan gizi, dan nilai nilai
etik
 Perubahan paradigma dari fokus perjalanan penyakit ke promosi
Kesehatan dan asuhan berkelanjutan sangat penting
 Integrasi asuhan yg melibatkan pasien dan keluarga untuk memahami
aspek social dan melibatkan mereka dalam strategi asuhan untuk
memenuhi outcome pasien
 Pemenuhan sumber daya di seluruh rangkaian akses pelayanan gizi
 Data outcome – dasar ukuran efektivitas , peningkatan mutu
berkelanjutan, memastikan keunggulan dan kerja tim yang baik-
termasuk kinerja, peran dan tanggung jawab.
TERIMA KASIH
RUJUKAN
1. Academy of Nutrition and Dietetic, e-ncpt 2021. https://www.ncpro.org/pubs/2020-encpt-
download, oktober 2021
2. Academy of Nutrition and Dietetics, definition of terms list, 2021. https://www.eatrightpro.org/-
/media/eatrightpro-files/practice/scope-standards-of-practice. Download tgl 21 April 2022
3. Academy of nutrition and Dietetics. Change Drivers and Trends Driving the Profession: A Prelude to the
Visioning Report 2017/ https://www.eatrightpro.org/-/media/eatrightpro-
files/leadership/volunteering/committee-leader-resources/
changedriversandtrendsdrivingtheprofessionreport.pdf?la=en&hash=72EFFC0E3FFFA5D6F103D77F
30B2316DB3148EED. Diunduh 18 Desember 2019
4. Biro Perencanaan dan Anggaran Sekjen, Kementerian Kesehatan. Arah Kebijakan Pembangunan
Kesehatan (Dalam Penyusunan rancangan RPJMN , Renstra Kemenkes tahun 2020-2024 dan Renja
2020). https://slidetodoc.com/arah-kebijakan-pembangunan-kesehatan-dalam-penyusunan-
rancangan-rpjmn/. Diunduh tanggal 15 Juli 2022.
5. Braithwaite,J. et.all, The Future of Health Systems to 2030:a Roadmap for Global Progress and
Sustainability. International Journal for Quality in Health Care, 2018, 30(10), 823-
831.https://doi:10.1093/intqhc/mzy242. diunduh tgl 18 Desember 2019.
6. Dietitian of Canada. (2018) Standard of care: Clinical nutrition priority matrix. November
2018
7. Canadian Nutrition Society. Primary Care Nutrition Pathway for Hospital to Community
Transitions A Guide for Providing Nutrition Care to At Risk and Malnourished Patients from
RUJUKAN
8. Canadian Nutrition Society. Primary Care Nutrition Pathway for Hospital to Community
Transitions A Guide for Providing Nutrition Care to At Risk and Malnourished Patients from
Hospital to Community . https://nutritioncareincanada.ca/resources-and-tools/primary-
community-care/nutrition-care-pathways. Diunduh tanggal 1 Agustus 2022
9. Gnagnarella, P., Ferro Y., Monge,T. et.al.(2022). Telenutrition : Changes in Professional Practice and
in the nutritional assessment of Italian Dietitian Nutritionis in the Covid-19 era. Nutrients 2022, 14,
1359 .https://www.mdpi.com/journal/nutrients.download 20 April 2022
10.Keller, H., et.all. Update on the Integrated Nutrition Pathway for Acute Care (INPAC): post
implementation tailoring and toolkit to support practice improvements. Nutrition Journal, 2018 ,
17(1) https://www.researchgate.net/publication/322285962_. Diunduh tgl 20 April 2022
11.Kelly, JT., Farinelly, MA., et.al(2020). Dietitians Australia Position Statement on telehealth. Nutrition
and Dietetic, 77:406–415.
12.Holly L. McClung, e.all. A Primer for the Evaluation and Integration of Dietary Intake and Physical Activity
Digital Measurement Tools into Nutrition and Dietetics Practice . Journal of Academy of Nutrition and
Dietetics, 2022.122(1) p.207-2017.https://doi.org/10.1016/j.jand.2021.02.028 diunduh tgl 29 Juli 2022
13.Salmond, S.W, Echevarria, M. Healthcare Transformation and Changing Roles for Nursing.
Orthopaedic Nursing, 2017,36(1), 12-25. DOI: 10.1097/NOR.0000000000000308 . Diunduh tanggal 25 Juli
2022

You might also like