You are on page 1of 8

The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist

Vol.3 No.1, Mei2020


p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

Status Kadar Hemoglobin Dan Jenis Leukosit Pada Pasien TB Paru Di


Surabaya

Ellies Tunjung SM
e-mail : elliestunjungismail@gmail.com
1)
Prodi D3 Analis Kesehatan, FIK, Universitas Muhammadiyah Surabaya

ABSTRACT
Tuberculosis (TB) is a global public health problem, the
Tanggal Submit: World Health Organization (WHO) stated when it occurred
10 Januari 2020 around 7-8 million TB cases with 1.3-1.6 million deaths each
year (WHO, 2012). TB is a specific multi-systemic infection,
Tanggal Review: which can cause diverse clinical manifestations in each organ
5 April 2020 system, so, the clinical presentation of this disease is also quite
diverse. Hematologic findings in TB are not uncommon and
Tanggal Publish
Online: usually occur due to non-immunological factors. Hematological
30 Mei 2020 disorders in the form of anemia, leukocytosis, neutrophilia,
lymphopenia, lymphocytosis and increased blood slope rate
(LED), thrombocytosis and thrombocytopenia. On blood tests,
when TB starts to become active there is a slight leukocytosis
with a slightly abnormal type of count. Anemia is reported in
16-94% of patients with pulmonary TB. One's anemia status
can be assessed one of them through examination of
hemoglobin.
The purpose of this study was to analyze the levels of
hemoglobin and types of leukocytes in pulmonary TB patients
in Surabaya. This examination uses an automatic analyzer with
the working principle of SLS (sodium lauryl sulfate). Samples
of the blood of pulmonary TB patients in several hospitals in
Surabaya. From 30 samples obtained an average hemoglobin
level of 11.5 gr / dl, as many as 10 (33.4%) samples whose
levels were within normal limits and 20 (66.6%) sample levels
were below normal values. Examination of leukocyte count
showed that there were 8 samples (26.6%) of normal neutrophil
cells, 22 samples (73.4%) abnormal, 5 lymphocytes of normal
cells (16.6%), 25 samples (83% abnormal), abnormal 25
samples (83%) , 4%), normal monocyte cells were 17 samples
(56.6%) and abnormal were 13 samples (43.4%).

Keywords: haemoglobine, leukosit type, TB patients

PENDAHULUAN juta kasus TB dengan 1,3-1,6 juta


Tuberkulosis (TB) merupakan kematian setiap tahunnya (WHO, 2012).
masalah kesehatan masyarakat global, Laporan dari seluruh dunia diperkirakan
World Health Organization (WHO) masih terdapat sekitar 9,5 juta kasus TB
menyatakan ketika itu terjadi sekitar 7-8 baru dan 0,5 juta diantaranya mengalami

53
Maulidiyanti, E. T. S. 2020. Status Kadar Hemoglobin Dan Jenis Leukosit Pada Pasien TB Paru Di
Surabaya. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (53-60).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

kematian akibat TB (Kemenkes RI, biasanya terjadi karena faktor non-


2011). Indonesia berada dalam lima imunologi (Turgut dkk, 2002).
besar negara dengan beban TB tertinggi Pada TB terjadi proses inflamasi yang
di dunia. Estimasi prevalensi TB semua dapat memengaruhi sistem
kasus adalah sebesar 566.000 atau 244 hematopoesis. Penelitian sebelumnya
per 100.000 penduduk dan estimasi melaporkan terjadi perubahan hasil
angka insidensi berjumlah 528.000 pemeriksaan hematologi yang sangat
kasus baru per tahun (288 per 100.000 beragam (Yaranal dkk, 2013).
penduduk). Jumlah kematian akibat TB Gangguan hematologi berupa anemia,
melebihi 90.000 kematian per tahunnya lekositosis, netrofilia, limfopenia,
(Kemenkes RI, 2011). limfositosis dan peningkatan Laju Endap
Tuberkulosis (TB) merupakan infeksi Darah (LED), trombositosis dan
paru – paru yang ditandai oleh infiltrat trombositopenia (Olaniyi, 2003).
paru dan pembentukan granuloma Untuk menegakkan diagnosis
kaseosa, fibrosis, dan kavitas. penyakit TBC dapat dilakukan berbagai
Tuberkulosis dapat disebabkan akibat modalitas, anamnesis dan pemeriksaan
pajanan terhadap basil tahan asam fisis yang cermat, dilakukan
Mycrobacterium tuberculosis. Meskipun pemeriksaan penunjang, seperti
tempat infeksi primer di paru – paru, pemeriksaan darah. Pada pemeriksaan
mikrobakteri juga sering ditemukan di darah, saat TBC baru mulai aktif
bagian tubuh lainnya (Saputra, 2014). terdapat sedikit leukositosis dengan
Tuberkulosis biasanya terjadi akibat hitung jenis sedikit tidak normal.
inhalasi bahan (materi) terinfeksi. Faktor Jumlah limfosit masih tinggi yang
risisko terpenting adalah kontak yang dikarenakan mengalami perubahan
cukup lama dengan seseorang dengan metabolisme oksidatif meningkat yang
TB positif (Barker, 2012). mampu memproduksi zat dapat
Penyakit TB merupakan infeksi multi membunuh basil, zat yang terkandung
sistemik yang spesifik, yang dapat hidrogen peroksida (Bahar, 2006).
menyebabkan manifestasi klinis yang Anemia dilaporkan terjadi pada 16-94%
beragam pada tiap sistem organ, pasien dengan TB paru. Status anemia
sehingga, presentasi klinis penyakit ini seseorang dapat dinilai salah satunya
juga cukup beragam. Temuan melalui pemeriksaan hemoglobin (Lee
hematologi pada TB tidak jarang dan dkk, 2006).

54
Maulidiyanti, E. T. S. 2020. Status Kadar Hemoglobin Dan Jenis Leukosit Pada Pasien TB Paru Di
Surabaya. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (53-60).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

METODE PENELITIAN alat automatic analyser sysmex xs 800 i,


Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan prinsip kerja SLS (sodium lauryl
penelitian deskriptif untuk mengetahui sulfat) eritrosit mengalami hemolisis
gambaran status kadar hemoglobin dan kemudian mengikat globin yang ada
jenis leukosit pada pasien TB paru. pada eritrosit, ikatan tersebut mengubah
Populasi penelitian ini adalah pasien ferro menjadi ferri dan membentuk
penderita TBC di beberapa Rumah Sakit warna dan kemudian di baca secara
di Surabaya. Sampel dalam penelitian flowcytometri.
ini adalah sebagian dari populasi yang
dianggap mewakili populasi, HASIL
menggunakan sampel minimum yaitu Setelah melakukan pemeriksaan kadar
berjumlah 30 orang. hemoglobin dan jenis leukosit pada 30
Pada penelitian ini teknik pengambilan pasien TBC paru di beberapa rumah
sampel yang digunakan adalah non- sakit di Surabaya maka diperoleh hasil
probability sampling, yaitu teknik sebagai berikut:
pengambilan sampel yang tidak member Tabel 3.1. Hasil Kadar Hemoglobin Pada
peluang atau kesempatan sama bagi Pasien TBC Paru

setiap unsur atau anggota populasi untuk Kadar Jumlah Persentase


Hemoglobin sampel
dipilih menjadi sampel. Teknik sampling
< 12 g/dl 20 sampel 66,6%
yang digunakan adalah teknik sampel
12 – 18 g/dl 10 sampel 33,4%
incidental yakni teknik penentuan Total 30 sampel 100%
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
Hasil pemeriksaan kadar
siapa saja yang secara
hemoglobin didapatkan hasil maksimum
kebetulan/incidental bertemu dengan
15,5 g/dl, kadar minimum 6,2 g/dl dan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel
rata-rata kadar hemoglobin sebesar 11,5
(Sugiyono, 2011).
gr/dl. Dari 30 sampel tersebut
Variabel dalam penelitian ini
didapatkan10 sampel yang kadarnya ada
adalah kadar hemoglobin dan jenis
dalam batas normal dan 20 sampel
leukosit pada pasien TBC paru. Metode
kadarnya di bawah nilai normal.
pengumpulan data penelitian dilakukan
Sedangkan nilai normal hemoglobin
secara observasional laboratorium
untuk laki-laki sebesar 14-18 g/dl,
dengan analisa data. Bahan pemeriksaan
wanita sebsar 12-16 g/dl dan anak-anak
ini adalah darah (whole blood) pasien
11-13 g/dl (Tarwoto, 2008).
TBC paru. Pemeriksaan menggunakan

55
Maulidiyanti, E. T. S. 2020. Status Kadar Hemoglobin Dan Jenis Leukosit Pada Pasien TB Paru Di
Surabaya. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (53-60).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

disebabkan karena status gizi yang


Tabel 3.2. Hasil Jenis Lekosit Pada Pasien buruk pada penderita tuberkulosis,
TBC Paru sehingga memperparah penyakit itu
sendiri maka pasien sering mengalami
sesak napas sampai batuk darah, hal
tersebut juga dapat didapatkan
ketidakpatuhan pasien dalam
pengobatan (pengobatan yang gagal).
Sebanyak 10 orang (33,3%) pasien
Hasil pemeriksaan hitung jenis kadar Hbnya normal, keadaan tersebut
leukosit didapatkan sel neutrofil normal di dukung oleh status gizi yang baik.
sebanyak 8 sampel (26,6%), tidak Sanitasi lingkungan yang bersih.
normal sebanyak 22 sampel (73,4%), sel Keteraturan pasien sendiri dalam
limfosit normal sebanyak 5 sampel menjalani pengobatan serta konsumsi
(16,6%), tidak normal sebanyak 25 suplemen yang dapat meningkatkan
sampel (83,4%), sel monosit normal kadar hemoglobin.
sebanyak 17 sampel (56,6%) dan tidak Tuberkulosis paru ini ditularkan
normal sebanyak 13 sampel (43,4%). dari orang ke orang oleh transmisi
Sedangkan nilai normal dari ketiga sel melalui udara. Individu yang terinfeksi
tersebut yaitu 60-70% untuk sel melalui bicara, batuk, bersin, tertawa
neutrofil, 21-39% untuk sel imfosit dan atau bernyanyi, melepaskan droplet
2-8% untuk sel monosit. besar (lebih besar dari 100 u) dan kecil
(1 sampai 5u). Droplet yang besar
PEMBAHASAN menetap, sementara droplet kecil
Dari hasil penelitian mengenai tertahan di udara dan terhirup oleh
pemeriksaan kadar hemoglobin pada 30 individu yang rentan. Adanya infeksi
pasien penderita tuberkulosis didapatkan dapat dibuktikan dengan terjadinya
rata-rata kadar hemoglobin 11,5 gr/dl, perubahan reaksi dari banyaknya
yang normal sebanyak 10 orang (33,4%) kuman yang masuk dan besarnya
dan jumlah kadar hemoglobin yang respon daya tahan tubuh (imunitas
Tidak Normal sebanyak 20 orang (66,6 seluler). Pada umumnya reaksi daya
%) tahan tubuh tersebut dapat
Sebanyak 20 orang (66,6%) menghentikan perkembangan kuman
pasien kadar Hb nya tidak normal TB (Santa, 2009).

56
Maulidiyanti, E. T. S. 2020. Status Kadar Hemoglobin Dan Jenis Leukosit Pada Pasien TB Paru Di
Surabaya. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (53-60).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

Tuberkulosis paru dijumpai gizi pada pasien tuberkulosis paru


dengan gejala yang sangat bervariasi. adalah tingkat kecukupan energi dan
Pada umumnya gejala-gejala yang protein, perilaku pasien terhadap
timbul adalah demam, batuk kadang- makanan dan kesehatan serta
kadang disertai batuk darah (hemapto), pendapatan perkapita (Feby Partiung,
sesak napas, pasien tidak mau makan 2014).
kadang-kadang dalam jangka waktu Pada penderita TBC didapatkan
yang lama sehingga menurunkan berat hasil hitung jumlah jenis leukosit
badan. Beberapa penyakit yang dapat sebagai berikut: untuk sel neutrofil
mempengaruhi kadar hemoglobin yaitu normal sebanyak 8 sampel (26,6%),
: leukimia, thalasemia, tuberkulosis. tidak normal sebanyak 22 sampel
Penyakit tersebut dapat mempengaruhi (73,4%), sel limfosit normal sebanyak 5
produksi sel darah merah yang sampel (16,6%), tidak normal sebanyak
disebabkan karena terdapat gangguan 25 sampel (83,4%), sel monosit normal
pada sum-sum tulang. Hemoglobin sebanyak 17 sampel (56,6%) dan tidak
merupakan protein yang terkandung normal sebanyak 13 sampel (43,4%).
dalam sel darah merah yang berfungsi Data tersebut menjelaskan
mengangkut oksigen dari paru-paru ke bahwa hasil yang tidak normal
seluruh jaringan dan mengembalikan menunjukkan adanya kenaikan jumlah
karbondioksida dari jaringan ke paru- jenis leukosit akibat infeksi yang
paru. disebabkan Mycobacterium tuberculosis,
Beberapa faktor yang dapat sedangkan dari data hasil hitung jenis
mempengaruhi kadar hemoglobin leukosit pada penderita TBC paru yang
antara lain, yaitu : usia, jenis kelamin, normal kemungkinan disebabkan karena
pola makan dan penyakit sistemik infeksinya baru pada fase permulaan
(Hoffbrand, 2005). sehingga belum terlihat perubahan pada
Status gizi merupakan bagian hasil jumlah jenis leukositnya.
penting dalam menentukan tingkat Untuk hasil normal atau
kesehatan seseorang, status gizi juga tidaknya hasil pemeriksaan itu
berperan dalam proses penyembuhan tergantung dari sistem imun masing-
penyakit termasuk pasien tuberkulosis masing organ tubuh yang menerimanya,
paru. Sistem pertahanan tubuh karena itu sistem imun nonspesifik
dipengaruhi oleh status gizi, beberapa merupakan pertahanan tubuh terdepan
faktor yang berhubungan dengan status dalam menghadapi serangan berbagai

57
Maulidiyanti, E. T. S. 2020. Status Kadar Hemoglobin Dan Jenis Leukosit Pada Pasien TB Paru Di
Surabaya. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (53-60).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

mikroorganisme, karena dapat Dalam hal ini leukosit yang termasuk


memberikan respon langsung terhadap fagosit memegang peran yang amat
antigen, sedangkan sistem imun spesifik penting, khususnya makrofag demikian
membutuhkan waktu untuk mengenal pula neutrofil dan monosit. Agar terjadi
antigen terlebih dahulu sebelum fagositosis, sel-sel fagosit tersebut harus
memberikan responnya. berada dalam jarak dekat dengan
Paru merupakan salah satu partikel bakteri, atau lebih tepat lagi
organ tubuh yang mempunyai daya bahwa partikel tersebut harus melekat
proteksi melalui suatu mekanisme pada permukaan fagosit. Untuk
pertahanan paru, berupa sistim mencapai hal ini maka fagosit harus
pertahanan tubuh yang spesifik maupun bergerak menuju sasaran. Hal ini
nonspesifik (Karnen, 2008). dimungkinkan karena dilepaskanya zat
Mycobacterium tuberculosis atau mediator tertentu yang disebut
merupakan bakteri yang mudah merusak faktor kemotaktik yang berasal dari
jaringan tubuh manusia terutama pada bakteri, atau dilepaskanya oleh
paru karena tuberculosis menyebar dari komplemen (Boedina, 2010).
orang ke orang melalui rute aerosol. Pada perjalanan reaksi peradangan akut,
Paru merupakan tempat infeksi pertama monosit mulai bermigrasi dalam waktu
sebagian besar infeksi menghilang dan kira-kira sama dengan neutrofil, tetapi
menyisakan jaringan parut local jumlah monosit jauh lebih sedikit dan
(kompleks primer). Infeksi dapat kecepatanya lebih lambat dibandingkan
menyebar dari fokus primer ke seluruh dengan jenis sel yang lainya. Oleh
tubuh (penyebaran milier). Infeksi ini karena itu, pada awal peradangan di
dapat sembuh spontan atau berkembang dalam eksudat terdapat sel-sel monosit
menjadi infeksi lokal (misal meningitis) dengan jumlah yang relatif sedikit.
(Gillespie, 2007). Namun seiring dengan semakin lamanya
Salah satu upaya tubuh untuk usia eksudat prosentase sel monosit
mempertahankan diri terhadap biasanya meningkat (Anderson S.,
masuknya bakteri, adalah 2005).
menghancurkan bakteri bersangkutan
secara non-spesifik dengan proses
fagositosis, tanpa memperdulikan
perbedaan-perbedaan kecil yang ada
diantara substansi-substansi asing.

58
Maulidiyanti, E. T. S. 2020. Status Kadar Hemoglobin Dan Jenis Leukosit Pada Pasien TB Paru Di
Surabaya. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (53-60).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

KESIMPULAN Karnen, 2008. Imunologi Dasar. Edisi 6.


FKUI. Jakarta
Berdasarkan analisa data dan
pembahasan dapat diperoleh : Kementerian kesehatan republic
Indonesia. Strategi nasional
1. Rata-rata kadar hemoglobin dari 30 pengendalian TB di Indonesia
pasien penderita tuberkulosis yaitu 2011-2014. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
sebesar 11, 5 gr/dl, sebanyak 10 2011; 1:1
sampel yang kadarnya ada dalam
Kresno Siti Boedina. 2010. Imunologi
batas normal dan 20 sampel Diagnosis dan prosedur
kadarnya di bawah nilai normal Laboratorium. Jakarta: FKUI
2. Pemeriksaan hitung jenis leukosit Lee SW, Kang YA, Yoon YS, Um SW,
didapatkan sel neutrofil normal Lee SM, Yoo CG, et al. The
prevalence and evolution of
sebanyak 8 sampel (26,6%), tidak anemia assocated with
normal sebanyak 22 sampel tuberculosisi. Journal of Korean
Medical Sciences, 2006: 21:
(73,4%), sel limfosit normal 1028-32
sebanyak 5 sampel (16,6%), tidak
Olaniyi JA, Aken’Ova YA.
normal sebanyak 25 sampel Haematological profile of
(83,4%), sel monosit normal patients with pulmonary
tuberculosis in Ibadan, Nigeria.
sebanyak 17 sampel (56,6%) dan Afr J Med Med Sci. 2003; 32(3):
tidak normal sebanyak 13 sampel 239-42
(43,4%) World Health Organization. Assessing
Tuberculosis under reporting
through inventory studies. World
DAFTAR PUSTAKA Health Organization. 2012; vii-x

Bahar Asril, 2006. Buku Ajar Ilmu Saputra L. Organ System: Visual
Penyakit Dalam. Balai Penerbit Nursing Respiratorik. Edisi ke-1.
FKUI. Jakarta). Tangerang: Binarupa Aksara
2014. h. 97
Barker RD. Clinical tuberculosis.
Medicine. 2012; 40(6):340-5 Sugiyono. 2011. Statistik Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Gillespie, Stephen H. 2007. Buku
Medical Mycrobiology & Tarwoto dan wartonah. 2008.
Infection at Glance. Edisi 3. Keperawatan medical bedah
EGM. Jakarta gangguan System hematologi.
Jakarta: Trans info Media
Hoffbrand, Petit & Moss.P. 2005. Kapita
Selekta hematologi Edisi 4.
Jakarta: EGC

59
Maulidiyanti, E. T. S. 2020. Status Kadar Hemoglobin Dan Jenis Leukosit Pada Pasien TB Paru Di
Surabaya. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (53-60).
The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Vol.3 No.1, Mei2020
p-ISSN: 2597-3681 e-ISSN:2614-2805

Turgut M, Uzun O, Kelk E and Okay Yaranal PJ, Umashankar T, Harish SG.
Ozer. Pulmonary tubercolosis Hematological profile in
associated with autoimmune pulmonary tuberculosis. Int J
hemolytic anemia: an unusual Health Rehabil Sci. 2013;
presentation. Turkey Journal 2(1):50–5.
Haematology. 2002; 19(4): 477-
80

60
Maulidiyanti, E. T. S. 2020. Status Kadar Hemoglobin Dan Jenis Leukosit Pada Pasien TB Paru Di
Surabaya. Surabaya : The Journal of Muhamadiyah Medical Laboratory Technologist. Vol: 3, No.1 (53-60).

You might also like