You are on page 1of 8

RESUME

BEHAVIORAL ACCOUNTING AND ITS INTERACTIONS

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
KELAS E

NURMA YANTI SYAHRANI 220901501064


M. NAIM RIDWAN 220901501074
MUH FARHAN HAMID 220901502072
MUHAMMAD HARDIMAN 220901502074
NURHIKMA 220901502085

MATA KULIAH BAHASA INGGRIS AKUNTANSI


PRODI AKUNTANSI S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BEHAVIORAL ACCOUNTING AND ITS INTERACTIONS
Behavioral accounting refers to a person's attitude/behavior when faced with decision
making. Behavioral research is then conducted to find out how individuals make decisions and
interact and influence other individuals, organizations, markets, and society. Researchers
examine judgment and decision-making in auditors, their assessments, and the use of
information.
In the following we language the concept of behavioral accounting studied in terms of the
effect of accounting information on behavior.

1. The effect of accounting information on behavior


Accounting systems are designed to provide all levels of management with information that
is timely and accurate enough to help them make decisions that are consistent with
organizational goals. The process of influencing behavior through accounting information is
understood as an interaction process in which an individual (accountant) tries to influence the
behavior of other individuals with the help of reported information.
There are three decision makers/parties who decide things using accounting information,
namely:
- Top management who is responsible for the preparation, presentation of financial statements
and also any changes in the accounting system.
- Decision makers who indirectly influence the accounting system in deciding but are not
involved in the preparation of financial statements.
- People who are outside the company and have no direct control over the company but are
able to influence the environment and activities of the company.

Accounting information can perform two roles in decision making, namely as


information that facilitates decisions and information that influences decisions. There are 2
styles of using accounting information, namely diagnostic and interactive. The suitability of this
information use style changes according to the type of decision problem at hand. The personal
characteristics of users of accounting information and their influence on decision making must
be well known by the presenters of accounting information.
The creation of accounting information depends on four main factors, namely:
- Relevance: means accounting information must be relevant to decision making.
- Faithful representation: information must be complete, confirmable, and neutral.
- Comparability: financial information can be identified to see the similarities/differences
with other economic phenomena.
- Understandable: accounting information can be understood by users who have basic
knowledge in business, economics or accounting.

2. Managerial Control
Behavioral research in this area analyzes the impact of budgetary control on individual
performance and how people influence budgets by analyzing individual differences. The
benefits of behavioral accounting research may be more likely to be seen in the managerial
area than other aspects of accounting because of the direct observability between
management accounting and behavior in organizations.
Characteristics of the work environment that can influence decision-maker behavior include:

- Budget participation
The extent to which budgets influence behavior depends on the difficulty of the budget targets
and whether the targets are developed with the participation of decision makers.
- Non-financial measures
Performance evaluations are important to employees because their evaluations may be closely
linked to their pay and promotions.
- Leadership
Leadership, as a process of social influence, only really works when people have confidence
that managers are steering them towards the right goals.
- Balanced scorecard
The use of the balanced scorecard (BSC) is to evaluate all aspects of managerial performance.
The BSC generally has four measurement categories, including financial perspectives,
customers, internal business processes, and employee learning and growth.

3. Auditing
There is a need to present audited financial statements to reduce the risk of unreliable
information. Therefore, there must be procedures to verify the accuracy of the company's
financial status carried out by independent auditors. The following are the duties of the auditor:
- Auditor-client negotiation
The client's unaudited financial statements are the first step in starting negotiations.
- Auditor judgment and decision-making

Auditors make judgments based on audit evidence without being influenced by clients.
4. Ethics
Accounting uses ethics to provide accountants with honest, modest, fair, dignified, prudent,
responsible, innovative, and independent behavior. In addition, accountants also adopt certain
ethics.

 Ethical decision-making
Four different sequential processes that individuals must take to involve ethical dimensions in
their decisions are described below.
- Ethical sensitivity: refers to the interpretation of a particular situation, the recognition of
ethical issues, the awareness of what actions are possible, and the determination of
what consequences are likely to occur to the parties involved.
- Ethical judgment: about which means are ethically justifiable.
- Ethical intention (ethical motivation): refers to the intention to act morally right and
prioritize ethical values.
- Ethical behavior: refers to the determination to follow through on a decided course of
action.
 Ethical Orientation
Accounting professionals' perceptions of their firm's ethical environment may be influenced by
their own ethical orientation which is driven by two characteristics: idealism and relativism.
- Rationalization of unethical behavior
Managers may use several rationalizations as a guide to correcting suspicious behavior and
commemorating financial statement misstatements.
- The first rationalization for unethical behavior may be the belief that an activity is within
reasonable ethical and legal boundaries.
- The second to justify unethical behavior may be the belief that an activity is in the best
interest of the individual or company.
- A third rationalization for unethical behavior may be the belief that an activity is safe.
- The last rationale for justifying unethical behavior may be the belief that the company
will condone the activity and even protect the person who attempts it because the
activity helps the company.
AKUNTANSI PERILAKU DAN INTERAKSINYA
Perilaku akuntansi mengacu pada sikap/perilaku seseorang ketika dihadapkan pada
pengambilan keputusan. Penelitian perilaku kemudian dilakukan untuk mengetahui bagaimana
individu membuat keputusan dan berinteraksi serta mempengaruhi individu lain, organisasi,
pasar, dan masyarakat lain. Para peneliti meneliti penilaian dan pengambilan keputusan pada
auditor, penilaian mereka, dan penggunaan informasi.
Berikut ini kita bahasa konsep akuntansi perilaku dikaji dalam hal pengaruh informasi akuntansi
terhadap perilaku.
1. Pengaruh informasi akuntansi terhadap perilaku
Sistem akuntansi dirancang untuk menyediakan semua tingkat manajemen dengan
informasi yang tepat waktu dan cukup akurat untuk membantu mereka membuat keputusan
yang sesuai dengan tujuan organisasi. Proses mempengaruhi perilaku melalui informasi
akuntansi dipahami sebagai proses interaksi dimana seorang individu (akuntan) mencoba
mempengaruhi perilaku individu lain dengan bantuan informasi yang dilaporkan.
Ada tiga pengambil keputusan/pihak yang memutuskan sesuatunya menggunakan informasi
akuntansi, yaitu :
- Manajemen puncak yang bertanggung jawab atas penyusunan, penyajian laporan keuangan
dan juga setiap perubahan dalam sistem akuntansi.
- Pengambil keputusan yang secara tidak langsung mempengaruhi sistem akuntansi dalam
memutuskan namun tidak terlibat dalam penyusunan laporan keuangan.
- Orang-orang yang berada di luar perusahaan dan tidak memiliki kontrol langsung terhadap
perusahaan tetapi mampu mempengaruhi lingkungan dan aktivitas perusahaan.

Informasi akuntansi dapat menjalankan dua peran dalam pengambilan keputusan yaitu
sebagai informasi yang memfasilitasi keputusan dan informasi yang mempengaruhi keputusan.
Ada 2 gaya penggunaan informasi akuntansi, yaitu diagnostik dan interaktif. Kesesuaian gaya
penggunaan informasi ini berubah sesuai dengan jenis masalah keputusan yang dihadapi.
Karakteristik pribadi pengguna informasi akuntansi dan pengaruhnya terhadap pengambilan
keputusan harus diketahui dengan baik oleh penyaji informasi akuntansi.
Pembuatan informasi akuntansi tergantung pada empat faktor utama yaitu :
- Relevansi : berarti informasi akuntansi harus relevan dengan pengambilan keputusan.
- Representasi yang setia : informasi harus lengkap, dapat dikonfirmasi, dan netral.
- Dapat dibandingkan : informasi keuangan dapat diidentifikasi untuk melihat
persamaan/perbedaannya dengan fenomena ekonomi lainnya.
- Dapat dipahami : informasi akuntansi bisa dimengerti oleh pengguna yang mempunyai
pengetahuan dasar dalam bidang bisnis, ekonomi atau akuntansi.

2. Pengendalian Manajerial
Penelitian perilaku di bidang ini menganalisis dampak pengendalian anggaran terhadap
kinerja individu dan bagaimana orang mempengaruhi anggaran dengan menganalisis
perbedaan individu. Manfaat penelitian akuntansi keperilakuan mungkin lebih mungkin terlihat
di area manajerial daripada aspek akuntansi lainnya karena secara lamgsung dapat diamati
antara akuntansi manajemen dan perilaku dalam organisasi.
Karakteristik dari lingkungan kerja yang dapat memengaruhi perilaku pengambil keputusan di
antaranya :
- Partisipasi anggaran
Sejauh mana anggaran terhadap perilaku tergantung pada tingkat kesulitan target anggaran
dan apakah target tersebut disusun dengan partisipasi para pengambil keputusan.
- Ukuran non-finansial
Evaluasi kinerja penting bagi karyawan karena evaluasi mereka mungkin terkait erat dengan
upah dan promosi mereka.
- Kepemimpinan
Kepemimpinan, sebagai proses pengaruh sosial, hanya benar-benar bekerja ketika orang
memiliki keyakinan bahwa manajer mengarahkan mereka ke arah tujuan yang benar.
- Balanced scorecard
Penggunaan balanced scorecard (BSC) yaitu untuk mengevaluasi semua aspek kinerja
manajerial. BSC pada umumnya memiliki empat kategori pengukuran, termasuk perspektif
keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan karyawan.

3. Pengauditan
Muncul kebutuhan untuk menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit untuk
mengurangi resiko informasi yang tidak dapat diandalkan. Oleh karena itu, harus ada prosedur
untuk memverifikasi keakuratan status keuangan perusahaan yang dilakukan oleh auditor
independen. Berikut ini tugas dari auditor :
- Negosiasi auditor-klien
Laporan keuangan klien yang tidak diaudit merupakan langkah pertama dalam memulai
negosiasi.
- Pertimbangan dan pengambilan keputusan auditor
Auditor membuat pertimbangan berdasarkan bukti audit tanpa dipengaruhi oleh klien.

4. Etika
Akuntansi menggunakan etika untuk memberikan akuntan perilaku jujur, sederhana, adil,
bermartabat, bijaksana, bertanggung jawab, inovatif, dan mandiri. Selain itu, akuntan juga
mengadopsi etika tertentu.
 Pengambilan keputusan etis
Empat proses berurutan yang berbeda yang harus diambil individu untuk melibatkan dimensi
etis dalam keputusan mereka dijelaskan di bawah ini.
- Sensitivitas etis : mengacu pada penafsiran situasi tertentu, pengenalan masalah etika,
kesadaran akan tindakan apa yang mungkin dilakukan, dan penentuan konsekuensi apa
yang mungkin terjadi pada pihak-pihak yang terlibat.
- Penilaian etis : tentang cara mana yang dapat dibenarkan secara etis.
- Niat etis (motivasi etis) : mengacu pada niat untuk bertindak dengan benar secara moral
dan mengutamakan nilai-nilai etika.
- Perilaku etis: mengacu pada keteguhan untuk menindaklanjuti tindakan yang
diputuskan.
 Orientasi Etis
Persepsi profesional akuntansi tentang lingkungan etis perusahaan mereka dapat dipengaruhi
oleh orientasi etis mereka sendiri yang didorong oleh dua karakteristik: idealisme dan
relativisme.
 Rasionalisasi perilaku tidak etis
Manajer dapat menggunakan beberapa rasionalisasi sebagai panduan untuk mengoreksi
perilaku yang mencurigakan dan memperingati kesalahan penyajian laporan keuangan.
- Rasionalisasi pertama untuk perilaku tidak etis mungkin adalah keyakinan bahwa suatu
kegiatan berada dalam batas-batas etika dan hukum yang masuk akal.
- Yang kedua untuk membenarkan perilaku tidak etis mungkin adalah keyakinan bahwa
suatu kegiatan adalah demi kepentingan terbaik individu atau perusahaan.
- Rasionalisasi ketiga untuk perilaku tidak etis mungkin adalah keyakinan bahwa suatu
aktivitas aman.
- Alasan terakhir untuk membenarkan perilaku yang tidak etis mungkin adalah keyakinan
bahwa perusahaan akan memaafkan aktivitas tersebut dan bahkan melindungi orang
yang mencobanya karena aktivitas tersebut membantu perusahaan.
REFERENCES :
https://www.researchgate.net/publication/319983354_Behavioral_Accounting_and_its_Inte
ractions

You might also like