You are on page 1of 16
BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR § TAHUN 2016 TENTANG \JUK TEKNIS PENGGUNAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI, : bahwa dalam rangka pemanfaatan bantuan operasional kesehatan dan jaminan persalinan yang bersumber dari dana alokasi khusus Non fisik bidang kesehatan, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kabupaten Serdang Bedagai; 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara; 3. Undang-Undang Nomor 1 ‘Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 6. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 8.Peraturan_Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 lentang 5 @Igan Keuangan Daerah sebagaimana felah dit TREC teraicie dengan Peraturan Menteri i ahun 2011 tentang Perubahan Kedua tas Perjusgn, Merfteri alam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan; MEMUTUSKAN : pkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. BABI KETENTUAN UMUM Pasal I Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : erah adalah Kabupaten Serdang Bedagai merintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh merintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan tngan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Yesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. fmerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur__ penyelenggara pmerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Bupati adalah Bupati Serdang Bedagai. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang selanjutnya disebut dana BOK dan Jaminan Persalinan yang selanjutnya disebut Jampersal adalah bantuan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah untuk mendukung operasional Puskesmas dalam rangka pencapaian program kesehatan prioritas nasional, khususnya kegiatan promotif, preventif sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat dan menurunkan kematian ibu dan anak Pengelolaan dana BOK dan Jampersal secara teknis dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan dengan kegiatan yang perlu dilaksanakan agar tujuan pembangunan kesehatan secara nasional dapat tercapai Pengelolaan dana BOK dan Jampersal dilaksanakan melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Pos Persalinan Desa (Polindes), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Usaha Kesehatan ,Berhasis_Masyarakat (UKBM) Jlainnya dalam penyelenggaraan kesthptan yangrbersifat promotif dan preventif Pubat kesehatan mqsyarakat yang Way ® Pakiksiha Tekpis(UPTIE Di gagging jawab bnénfelenggay pjulavah kerja) : i “| janjutnya disebut Puskesmas adalah Kesehatan Kabupaten/Kota yang pembangunan kesehatan di suatu Puskesmas keliling adalah unit pelayanan luar gedung yang dilengkapi daraan bermotor roda empat atau roda dua atau perahu bermotor dan dlengkapi dengan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta tenaga jesehatan yang berasal dari Puskesmas yang berfungsi menunjang dan imembantu melaksanakan kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya. Puskesmas dan jaringannya adalah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, puskesmas Keliling, Poskesdes/Polindes, Posyandu los Kesehatan Desa yang selanjutnya disebut Poskesdes adalah upaya »s Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Posyandu adalah salah satu paya keschatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan Fisclenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam feenyelenggarakan pembangunan kesehatan guna memberdayakan fnasyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat pencapaian program prioritas nasional Rumah tunggu adalah tempat penampungan sementara Ibu hamil menjelang persalinan dan keluarganya serta ibu bersalin dan keluarganya yang tinggal jauh dari fasilitas keschatan yang memadai dan siap 24 (dua puluh empat) jam BUpaya Kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan neningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah dan atau masyarakat. Upaya Kesehatan promotif adalah upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat secara optimal menolong dirinya sendiri (mencegah timbulnya masalah dan gangguan kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat keschatannya, dan mampu berperilaku mengatasi apabila_ masalah kesehatan tersebut sudah terlanjur datang), serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai social budaya setempat. Upaya Kesehatan preventif adalah suatu upaya untuk mengendalikan resiko Kesehatan, mencegah komplikasi penyakit dan meningkatkan mutu hidup seoptimal mungkin P.Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial yang selanjutnya disebut UKM esensial adalah upaya keschatan pelayanan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA dan KB, Gizi serta pencegahan dan pengendalian penyakit. p Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan yang selanjutnya disebut UKM Pengembangan adalah upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan inovasi dan atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan yang disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, ke- khususan wilayah kerja_dan_potensi_sumber daya yang tersedia di masing- masingPuskesmas. [as yvagcryy aa] fi, Prbgram keschatan priotitas adalaiKegiatan promotif dan preventif yang (in puryai daya ungkit terhadapj capajgn program gizi, KIA, KB, penyakit lan (HIV/AIDS, TBAkéch Mplgr4)) kesehatan lingkungan. Program Kesehatan pripritas mefupakan b: dbri UKM esensial sesuai Peraturan Program Kesehatan lainnya adalah kegiatan promotif dan preventif selain Regiatan yang termasuk dalam ruang lingkup kegiatan program kesehatan Grioritas; dan disusun melalui proses perencanaan tingkat Puskesmas melalui lokakarya mini) dengan memperhatikan kebijakan pembangunan keschatan nasional, provinsi dan kabupaten Kegiatan pelayanan kesehatan luar gedung adalah kegiatan pelayanan schatan yang dilakukan di luar gedung Puskesmas, Puskesmas Pembantu, vskesdes/Polindes dalam rangka menjangkau masyarakat mendapatkan ses pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang eschatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu_memerlukan yewenangan untuk melakukan upaya kesehatan Mader Kesehatan adalah warga masyarakat dari lingkungan setempat yang Becara sukarela dan memiliki kapasitas pengetahuan tentang keschatan serta memiliki kemauan untuk melakukan kegiatan promotif dan preventif di bidang kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, kelompok, rumah tangga dan atau masyarakat agar berperilaku sehat dan mampu menjadi keluarga sehat Blokakarya mini adalah pertemuan untuk penggalangan dan pemantauan Kinerja Puskesmas yang diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untuk terlaksananya rencana pelaksanaan kegaiatan Puskesmas yang dihadiri oleh Kepala Puskesmas, seluruh staff Puskesmas dan seluruh bidan desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas }lokakarya mini lintas sektoral adalah pertemuan untuk penggalangan dan pemantauan kinerja Puskesmas yang diselenggarakan dalam rangka j Pengorganisasian untuk terlaksananya rencana pelaksanaan kegiatan j Puskesmas yang dihadiri oleh Kepala Puskesmas, seluruh staff Puskesmas dan seluruh bidan desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas, kader kesehatan serta lintas sektoral Musyawarah desa adalah musyawarah yang dilaksanakan antara pemerintah desa, Toma, Toga, Kader, masyarakat dan tenaga kesehatan untuk menyepakati hal yang bersifat strategis dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di desa vadglahpemberian makanan tambahan pada balita gizi buruk/kurang makanan lokal, dengan pemberian minimal 90 (sembilan puluh) n yang dilaksanakan dengan rawat jalan oleh tenaga kesehatan ufkader kesehatan Makanan Tambahan Peny pn adalah Pemberian kan di Posyandu sebagai vuluhan yang selanjutnya disebut PMT Makanan Tambahan pada Balita yang media penyuluhan makanan bergizi pada i fematauan Wilayah Setempat yang selanjutnya disebut PWS adalah alat najémicn ie melakukan pemantauan program di suatu wilayah kerja Q efar® (ree mrenerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat den tekat cngetahuai|teknis Kesehatan tertentu untuk kader kesehatan’ aket yang ‘kukan melalui fasilitasi/pendampingan petugas kesehatan 4 elatihan/reffeshing kader _ adalah kegiatan _pelatihan/penyegaran fh f et pertemuan adalah kegiatan pertemuan yang dihadiri pengelola Preteen ,Xabupaten, Puskesmas dan atau staif Dinas Kesehatan dan psfesmas dengan menggunakan paket halfday, fullday atau fullboard yang Hoa ,fcalahpengeluaran yang sesuai dengan yang dibelanjakan/ tibayarkan yang dibuktikan dengan kuitansi atau) bukti pembayaran lain yang sah pave makan minum adalah biaya yang dikeluarkan untuk makan minum tee petugas Kesehatan, kader atau masyarakat sesuai dengan besaran biaya Standart Biaya Umum (SBU) Tahun Anggaran berjalan yang dibuktikan dengan kuitansi atau bukti pembayaran lain yang sah Pembelian/belanja barang habis pakai adalah pengeluaran untuk lear n& Pembelian belanja barang untuk mendukung pelaksanaan fegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung, manajemen Kebupaten, Puskesmas, manajemen pengelolaan dana Bok dan Jamnpercel BFotocopy/penggandaan adalah pengeluaran_ biaya fotocopy/penggandaan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan prometif den peventif ke luar gedung, manajemen Kabupaten, Puskesmas, manajemen pengelolaan dana Bok dan Jampersal # flan of Action yang selanjutnya disebut POA Puskesmas adalah rencana } jceiatan yang disusun oleh Puskesmas yang meliputi program, jenis kegiatan, volume, lokasi, waktu pelaksanaan, sasaran, jumlatr uang dan sumber dana PRencana pelaksanaan kegiatan tingkat Puskesmas adalah perencanaan Fema mepycluruh di tingkat Puskesmas untuk mencapai target yang akan fggpa! sflama satu tahun di wilayah kerja Puskesmas dengan memanfaadkan seluruh Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik bidang Kesh: nggung jawaban belanja fungsional yang stlanjutnya disebut SPJ Yfestona adalah laporan pertanggung jawaban keuangan yang | ipalisasi keuangan per rincian objek belanja adalah laporan in yang dibuat oleh pengelola keuangan atas uang yang dikelolanya agai peytanggung jawaban keuangan Oy BAB II } RUANG LINGKUP Ko} Pasal 2 i . faa bantuan operasional kesehatan (BOK) sebagaimana dimaksud pada at (1) huruf a digunakan oleh dinas kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai; b Puskesmas dan jaringannya. Pemanfaatan dana BOK oleh dinas kesehatan sebagaimana dimaksud pada iyat (2) huruf a dipergunakan untuk kegiatan : penyelenggaraan _pertemuan/koordinasi (perencanaan, _ sosialisasi, penganggaran, pembinaan dan verifikasi) yang melibatkan Puskesmas; .pelaksanaan monitoring dan evaluasi dana alokasi khusus (DAK) non fisik bidang kesehatan meliputi kegiatan BOK lingkup administrasi dan program ke Puskesmas dan jaringannya, dan UKBM; pelaksanaan konsultasi/koordinasi teknis program BOK ke provinsi dan pusat; A membuat laporan capaian keuangan dan program BOK yang telah dilaksanakan baik secara laporan semester maupun laporan tahunan; honor ATK, penggandaan, cetak dan materai anfaatan dana BOK oleh Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat 0) huruf b dipergunakan untuk kegiatan : program kesehatan prioritas melalui berbagai kegiatan yang memiliki daya ungkit tinggi di bidang kesehatan yaitu : 1. upaya kesehatan ibu; 2. upaya kesehatan neonatus dan bayi; 3. upaya kesehatan anak balita dan pra sekolah; 4. upaya kesehatan anak usia sekolah dan remaja; 5. upaya kesehatan gizi masyarakat; 6. upaya promosi keschatan; 7. imunisasi; 8. upaya kesehatan usia reproduksi; 9. upaya kesehatan lanjut usia; 10. upaya kesehatan lingkungan; 11. upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung; 12.upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zootonik; 13. upaya pengendalian vektor; 14. upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular; 15. surveilans dan respon KLB; 16. upaya pencegahan dan pengendalian masalah Keswa dan napza. program kesehatan pengembangan yang terdiri dari 1. pelayanan kesehatan kerja; . 2. pelayanan kesehatan tradisional; 3. pelayanan kesehatan olah raga; 4. pelayanan kesehatan lainnya termasuk lokal spesifik. dukungan manajemen berupa : penyediaan bahan habis pakai; reagen; tes cepat; honor pengelola keuangan; penggendaan media; penggardaan; WbObe Bayer | Pasal 3 a jampersal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b dapat igunakan oleh : dinas kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai; Puskesmas dan jaringannya manfaatan dana jampersal oleh Dinas Kesehatan Kabupaten sebagaimana aksud pada ayat (1) huruf a dipergunakan untuk : penyelenggaraan pertemuan koordinasi (perencanaan, sosialisasi dan pembinaan) yang melibatkan Puskesmas; pelaksanaan monitoring dan evaluasi dana alokasi khusus (DAK) non fisik bidang kesehatan meliputi kegiatan Jampersal lingkup administrasi dan program ke Puskesmas dan jaringannya, rumah tunggu serta ukbm; pelaksanaan konsultasi/koordinasi teknis program Jampersal ke provinsi; membuat laporan capaian keuangan dan program Jampersal yang telah dilaksanakan baik secara laporan semester maupun laporan tahunan; pembelian alat tulis kantor dan penggandaan. Pemanfaatan dana jampersal oleh Puskesmas sebagaimana dimaksud pada at (1) huruf b dipergunakan untuk biaya operasional Rumah Tunggu tlahiran (RTK) terdiri dari #. biaya sewa rumah tunggu kelahiran selama satu tahun; 1. belanja langganan daya (biaya listrik, air dll). Stain pemanfaatan dana jampersal oleh dinas kesehatan dan Puskesmas, dana jampersal juga dapat digunakan untuk a diaya operasional ibu hamil, bersalin, nifas, tenaga keschatan dan pendamping di RTK yang terdiri dari : 1, biaya konsumsi; 2. biaya bantuan transport; 3. biaya pembelian bahan bakar; 4 biaya perjalanan dinas tenaga kesehatan, kader, lintas sektoral baik dalam daerah maupun luar daerah; © pembelian alat tulis kantor dan penggandaan. Pasal 4 a BOK tidak dapat dipergunakan untuk : upaya pengobatan dan rehabilitasi; penanganan gawat darurat; pertolongan persalinan; belanja modal; pemeliharaan gedung atau kenderaan; obat, vaksin dan alat kesehatan; ‘egiatan yang telah dibiayai melalui dana APBN, APBD, BPJS maupun sumber dana yang lain Pasal 5 Jampersal tidak dapat dipergunakan untuk : pembayaran honor/gaji; aan rumah tunggu kelahiran (RTK); ae telah dibiayai melalui dana APBN, APBD, BPJS maupun i Pasal 6 ana BOK yang diterima Pemerintah Kabupaten di distribusikan kepada 20 fiua puluh) Puskesmas yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. Dasar perhitungan alokasi dana BOK yang diterima per Puskesmas harus mnemperhatikan beberapa hal yang terkait dengan beban kerja antara lain : luas wilayah kerja Puskesmas; p jumlah penduduk; jumlah UKBM; jumlah sekolah; ; jumlah tenaga UKM; dll lain dana BOK yang diterima Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat i), kepada Puskesmas lokus prioritas diberi dana tambahan yang fipergunakan untuk kegiatan : B. penggandaan instrument pendataan keluarga sehat; >, kunjungan rumah untuk pendataan keluarga sehat; analisis data untuk intervensi kegiatan. Dana tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dialihkan untuk pembiayaan kegiatan yang menunjang standart pelayanan minimal dalam rangka pelayanan kesehatan prioritas. Pasal 7 fJ Dana Jampersal yang diterima pemerintah kabupaten di distribusikan kepada 20 (dua puluh) Puskesmas yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. 2 Dasar perhitungan alokasi dana Jampersal yang diterima Puskesmas harus memperhatikan beberapa hal yang terkait dengan beban kerja antara lain a. sasaran ibu hamil; b, jumlah ibu hamil resiko tinggi; c. jumlah UKBM; atrenaga Kesehatan; BAB III ASAS, MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 8 npgaraan dana BOK dan Jampersal adalah : anusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa: usaha bersama dan kekeluargaan; berkesinambungan: dan mutu dan pembiayaanyang terjamin. Pasal 9 ieksud penyelenggaraan dana BOK dan Jampersal adalah untuk : “nfemberikart pemahaman yang sama tentang konsep dasar, arah dan prinsip ptngelolaan teknis BOK dan Jampersal di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan jaigapnya; | wpastikan pengelolaan teknis BOK dan Jampersal dilakukan secara benar, tépat waktu,ltepat pelaksanaan, tepat mutu, tepat sasaran, tepat manfaat Haan tepat perlanggungjawaban = poms | Pasal 10 nasional dan program kesehatan pengembangan; mengaktifkan penyelenggaraan manajemen Puskesmas mulai dari perencanaan, penggerakan/pelaksanaan lokakarya, verifikasi sampai dengan jvaluasi. BAB IV PRINSIP DASAR Pasal 11 sanaan kegiatan program dan pemanfaatan dana BOK dan Jampersal bpedoman pada prinsip dasar sebagai berikut : | keterpaduan yaitu kegiatan pemanfaatan dana BOK dan Jampersal harus dilaksanakan secara terpadu dari segi dana, orang, tempat, waktu, kegiatan serta sarana untuk pencapaian target program kesehatan dengan melibatkan para pelaksana program di Puskesmas, Kader Kesehatan, Lintas Sektoral serta unsur lainnya. $ kewilayahan yaitu pemanfaatan dana BOK dan Jampersal harus menggunakan prinsip satuan kewilayahan, administrasi Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), lingkungan, lorong, dusun, desa/kelurahan, kecamatan, sekolah dan satuan administrasi lainnya efisiensi yaitu pelaksanaan kegiatan harus dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara tepat, cermat dan seminimal mungkin untuk mencapai tujuan seoptimal mungkin dan tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan lain, H efektif yaitu kegiatan yang dilaksanakan harus berdaya ungkit tinggi terhadap pencapaian program kesehatan prioritas nasional dan program kesehatan pengembangan serta menurunkan angka kematian ibu dan anak. transparan yaitu pengelolaan keuangan dana BOK dan Jampersal harus menyangkut sumber dan jumlah dana, rincian penggunaan dan pertanggungjawaban dilaksanakan secara terbuka sehingga memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. akuntabel yaitu Pengelolaan dan pemanfaatan dana BOK dan Jampersal harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan pada Juknis BOK dan Jampersal serta peraturan terkait lainnya dana BOK merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik bidang Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya; dana BOK merupakan dana bantuan untuk melaksanakan program kesehatan prioritas nasional dan program kesehatan pengembangan; dana BOK bukan dana utama dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas dan jaringannya serta UKBM sehingga Pemerintah Daerah tetap berkewajiban mengalokasikan dana operasional untuk melaksanakan program Kesehatan prioritas nasional dan program _kesehatan pengembangan; dana BOK diarahkan untuk meningkatkan kinerja Puskesmas melalui upaya Kesehatan promotif dan preventif dalam mendukung pelayanan kesehatan di luar gedung dengan didukung manajemen Puskesmas yang baik; pemanfaatan dana BOK untuk kegiatan Puskesmas dan jaringannya serta KBM harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam jokakarya mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin/priodik sesuai iengan kondisi wilayah kerja Puskesmas; pemanfaatan dana BOK diutamakan untuk mendukung biaya operasional bagi petugas kesehatan dan kader dalam menjangkau masyarakat di wilayah kerja Puskesmas; pemanfaatan dana BOK harus disinerjikan dan tidak boleh duplikasi dengan dana kapitasi JKN, dana APBD dan sumber dana lainnya; Xepala Dinas Kesehatan harus menerbitkan keputusan tentang struktur organisasi pengelola BOK kabupaten dan Puskesmas; Kepala Dinas Kesehatan harus menerbitkan keputusan tentang alokasi anggaran BOK per Puskesmas secara proporsional dengan indikator yang telah ditetapkan. Pasal 13 tijakan dasar operasional dana Jampersal adalah sebagai berikut: dana Jampersal merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya; dana Jampersal merupakan dana bantuan untuk menurunkan kematian ibu dan anak; dana Jampersal mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka mendekatkan akses pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA); dana Jampersal bukan dana utama dalam penyelenggaraan upaya kesehatan Du dan anak sehingga Pemerintah Daerah tetap . berkewajiban mengalokasikan dana operasional untuk melaksanakan program kesehatan ibu dan anak; dana Jampersal diarahkan untuk memobilisasi persalinan di fasilitas kesehatan untuk mencegah secara dini terjadinya komplikasi baik dalam persalinan ataupun masa nifas; dana Jampersal dipakai untuk penyediaan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) dengan mempertimbangkan kondisi kebutuhan Puskesmas; pemanfaatan dana Jampersal harus disinerjikan dan tidak boleh duplikasi dengan dana kapitasi JKN, dana APBD dan sumber dana lainnya; Kepala~Dinas Kesehatan harus menerbitkan keputusan tentang struktur d{ganisasi pemgelol ersarrabupaten dan Puskesmas; ips Dinag Kes. JndiNs\inéherbitkan Keputusan tentang alokasi ajggardn Jampersdl per ‘ustsmasjsecara proporsional dengan indikator yang telh ditetapkdney. 4 pes. \eeg { BAB VI PEMANFAATAN DANA Pasal 14 Bina BOK yang diterima oleh Dinas Kesehatan, maksimal sebesar 6% (enam eseratus) digunakan untuk pengelolaan keuangan dan pembinaan teknis. a BOK yang diterima oleh Puskesmas, minimal 60% (enam puluh per atus) digunakan untuk operasional keschatan prioritas nasional dan Behatan pengembangan serta maksimal 40% (empat puluh per seratus) Spnakan untuk manajemen Puskesmas. Pasal 15 1a Jampersal yang diterima oleh Dinas Kesehatan, maksimal 5% (lima per atus) dipergunakan untuk pembinaan teknis. fana Jampersal yang diterima oleh Puskesmas dipergunakan untuk : biaya operasional rumah tunggu kelahiran (RTK); biaya operasional ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan pendamping; biaya transportasi atau pembelian bahan baker transport ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan pendamping; biaya perjalanan dinas tenaga kesehatan. BAB VIL STRUKTUR ORGANISASI Pasal 16 Mepala Dinas Kesehatan selaku Pengguna Anggaran (PA) menetapkan truktur organisasi penggelola dana BOK dan Jampersal pada Dinas schatan dan Puskesmas ‘ruktur organisasi penggelola dana BOK dan Jampersal pada Dinas Kesehatan terdiri dari 2. ketua; 4, sekretaris; Struktur organisasi penggelola dana BOK dan Jampersal di Puskesmas terdiri dari : a. ketua; b. pengelola keuangan; ¢. pembantu pengelola keuangan EXANMINASI Vg BAB VIII TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB ' a Pasal 17 as dan tarjegungjawab Pengguna Anggaran (PA) : enfpggui jawab pelaksana program dan anggaran Satkery tenetapkan pengelola BOK dan Jampersal tingkat kabupaten; . menetapkan tim pengelola BOK dan Jampersal tingkat Puskesmas; pec, menetapkan alokasi anggaran dana BOK dan Jampersal yang akan PP Niatielola Dinas Kesehatan dan Puskesmas; membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) pelaksanaan BOK; memverifikasi surat perjanjian sewa Rumah Tunggu Kelahiran (RTK); { melakukan verifikasi SPU; melakukan verifikasi buku kas umum dan buku pembantu kas " Puskesmas; melakukan verifikasi rekening koran untuk melihat neraca akhir pada saldo; melakukan monitoring dan evaluasi pembukuan keuangan BOK dan Jampersal Puskesmas; membantu bendahara untuk mencatat transaksi dalam buku pembantu kas tunai, buku Bank, buku panjar, buku wang persediaan, buku pajak dan buku pengawasan anggaran; memelihara database pembukuan; menyimpan dengan baik dan aman seluruh — bukti/dokumen pertanggungjawaban keuangan; menyusun dan menyampaikan laporan anggaran BOK dan Jampersal secara berjenjang. tugas dan tanggungjawab tim teknis jmenyampaikan data-data indikator untuk penentuan alokasi anggaran BOK dan Jampersal Puskesmas pada PPTK BOK dan Jampersal Kabupaten; melakukan sosialisasi, perencanaan dan pembinaan kegiatan BOK dan Jampersal; melakukan monitoring dan evaluasi program BOK dan Jampersal ke Puskesmas dan jaringannya; menyusun standar laporan kegiatan BOK dan Jampersal; memverifikasi laporan realisasi kegitan BOK dan Jampersal; { pendampingan lokakarya mini Puskesmas bulanan dan Lintas Sektoral; ¢ rapat capaian program di Dinas Kesehatan; h. kunjungan lapangan ke Puskesmas dan jaringannya; | menyusun laporan capaian kegiatan Kesehatan prioritas nasional dan kesehatan pengembangan untuk BOK dan Jampersal. Tugas dan tanggungjawab ketua BOK dan Jampersal Puskesmas a. pertanggungjawab terhadap semua kegiatan dan pengeluaran dana BOK dan Jampersal di tingkat Puskesmas; ». menyampaikan POA tahunan hasil lokakarya mini Puskesmas kepada Ketua BOK dan Jampersal Kabupaten; ¢. menyampaikan POA bulanan hasil lokakarya mini Puskesmas kepada Ketua BOK dan Jampersal Kabupaten; 5 d, membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan ketua tentang pelaksanaan BOK tahun anggaran berjalan; membuat perjanjian sewa menyewa Rumah Tunggu Kelahiran (RTK); membuka rekening; membuat Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak (SPTJM); | membuat Surat Permintaan Uang (SPU) kepada ketua dengan melampirkan POA bulanan, SPTJM dan rekening Koran; i. menyampaikan TOR Kegiatan Bok dan Jampersal; menyampaikan laporan capaian program bulanan dari anggaran BOK dan jampersal; } BAB X BANTUAN TRANSPORT/BIAYA PERJALANAN DINAS Pasal 19 pengelolaan dana BOK dan Jampersal, PNS dan Non PNS pengelola t diberi bantuan transport yang besarannya sesuai dengan golongan dan agian zona sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini an bantuan transport untuk pengelola non PNS dipersamakan dengan ran bantuan transport yang diterima PNS golongan II (dua). bantuan transport, PNS dan Non PNS pengelola dana BOK dan persal dapat menggunakan biaya perjalanan dinas baik di dalam pun luar daerah yang telah ditetapkan dalam keputusan Bupati Serdang agai tentang Satuan Biaya Perjalanan Dinas Bupati, Wakil Bupati, PNS Non PNS Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. BAB XI PENYUSUNAN PERJANJIAN KERJA SAMA. Pasal 20 janjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sedikitnya emuat : hak dan kewajiban kepala Puskesmas; kesanggupan untuk menyalurkan; kesediaan menyetor sisa dana ke kas Negara; mekanisme pertanggungjawaban dan ketentuan mengenai sanksi atas pelanggaran perjanjian BAB XII . | RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS | Pasal 21 Dalam rangka pemanfaatan dana BOK dan Jampersal Puskesmas menyusun fan menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan bulanan dan tahunan yang Feruat Program kegiatan, volume, jadwal, lokasi dan besaran biaya yang foutuhkan berdasarkan hasil dari lokakarya mini Puskesmas yang akan fisampaikan pada Ketua BOK dan Jampersal Kabupaten Refcana pelaksanaan kegiatan yang disusun dan ditetapkan oleh Puskesmas ndrupakan * gyarat dana dan alat untuk melakukan ndyitqting, eyaluas' q¥sanaan kegiatan BOK dan Jampersal e dap kesesuaia: aktu, pelaksana dan besar anggaran vangtersedia.dengai si diflapangan. \kes BAB XIII TENAGA KONTRAK PROMOSI KESEHATAN/POMOTER aga kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) minimal berpendidikan finimal D3 Kesehatan jurusan/peminatan kesehatan masyarakat, dutamakan jurusan/peminatan promosi kesehatan/ilmu perilaku dengan pgalaman kerja minimal | (satu) tahun di bidangnya. fenaga kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan honorarium jninimal sesuai upah minimum yang berlaku di kabupaten dan diberikan ak/fasilitas yang setara dengan staf Puskesmas. Pemberian honorarium tenaga kontrak harus dilampiri kinerja bulanan yang fiitetapkan secara tertulis oleh Kepala Puskesmas. [lain honorarium, tenaga kontrak juga diberikan Jaminan Kesehatan BAB XIV DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 23 Pertanggungjawaban penggunaan dana BOK dan Jampersal harus mengacu pada peraturan perundang-undangan. Pdokumen pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan harus melalui ‘erifikasi oleh tim teknis. Seluruh pembukuan keuangan yang dikelola Puskesmas dan rekening koran harus melalui verifikasi tim satker Seluruh dokumen pertanggungjawaban keuangan dan kegiatan Puskesmas yang sudah diverifikasi wajib disimpan dengan baik oleh tim satker BAB XV WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH DAERAH Pasal 24 Wewenang Pemerintah Daerah yaitu: a melakukan pembinaan dan pengawasan dalam penyelengaraan anggaran BOK dan Jampersal; », melakukan koordinasi dan memobilisasi sumber daya di luar pemerintah untuk percepatan pencapaian cakupan program kesehatan prioritas nasional dan kesehatan pengembangan serta percepat penurunan kematian ibu dan kematian bayi. ) Tanggungjawab Pemerintah Daerah yaitu: "@mpenyediakan pedoman/petunjuk pelaksanaan ~~ (Jampersal;t énfoeri spngsi Eis kena @ keskhatan yang melaksanakan anggaran OK dan Jamp ak. SeSugi dengan juknis dan ketentuan yang Srlaku. Jf i | i anggaran BOK dan uh Paneer v BAB XVI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 25 ati melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan dana OX dan Jampersal. mbinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara operasional dikoordinir oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten prdang Bedagai. mbinaan di lakukan secara berjenjang oleh Dinas Kesehatan pada skesmas dan jaringannya, Puskesmas pada staf dan pengelola program Eta pada kader kesehatan. rgawasan internal dilakukan Kepala Dinas Kesehatan melalui kegiatan Honitoring evaluasi yang dilakukan oleh tim teknis dan tim satker. BAB VIL KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 al yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan diatur lebih lanjut @ Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang ditetapkan oleh Kepala &Keschatan Kabupaten Serdang Bedagai. Pasal 27 furan Bupati ini berlaku pada tanggal mulai diundangkan. Bsetiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ti ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Serdang Ditetapkan di Sei Rampah pada tanggal 29 Mant pole BUPATI SERDANG BEDAGAI, ven H. SOEKIRMAN Drs. H. HARIS FADILLAH, M. Si PEMBINA UTAMA MADYA NIP : 19580504 197812 1 001 . BERITA DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2016 NOMOR 8 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR : @ TAwwn sell TANGGAL : 25 MARET dete TENTANG : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. PROGRAM KESEHATAN PENGEMBANGAN ARAN BANTUAN TRANSPORT TENAGA KESEHATAN PNS DAN NON PNS. DALAM KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN PRIORITAS NASIONAL DAN ESELON/GOLONGAN PEGAWAI ESS II/Gol. IV | ESS tv/Gol. m1] GoLm/1 | ZONA OS (Rp) (Rp) (Rp) | 100.000 | 75.000 75.000 | Ifaee Rampah | $s 2. Pangkalan Budiman | | 1 |3. Tanjung Beringin | 150.000 100.000 | 100.000 4. Sei Bamban | | | 5. Teluk Mengkudu | 150.000 125.000 100.000 | | 1. Perbaungan — - 2. Melati | | 3. Pantai Cermin | 4. Pegajahan | 5. Serbajadi | I | 6. Paya lombang | 200.000 150.000 125.000 7. Naga Kesiangan | 8. Tebing Syahbandar | 9. Bandar Khalifah | | 10.Dolok merawan | 11.Dolok masihul 250.000 175.000 150.000 1. Sipispis | 2:Kotarih | 300.000 | — 200.000 178.000 Seen | | [4 Bintang Bayu

You might also like