You are on page 1of 21

"Analysis of Implementation Strategies PT.

Telkom (Case Studies through the Speedy


Products in Witel Pasuruan) "

by:
Sandy Sugama

Supervisor:
Prof. Dr. Armanu Thoyib, SE., M.Sc.

SUMMARY

Keywords: Strategic Management, Blue Ocean Strategy, Environmental Analysis, SWOT


Analysis, PT. Telkom.

Background from this study aims to determine what strategies are applied to the PT.
Telkom. This research included in descriptive research. In accordance with the objectives to be
achieved in this study to answer questions relating to opinions (individual, group, or
organizational), events, or procedures.
Internal and external environmental analysis is done to determine the condition of the PT.
Telkom. The results of this analysis will be used to conduct a SWOT analysis. In addition,
analysis tools used internal-external matrix analysis, this analysis to unify the analysis of the
internal and external environments to determine the strategic position of PT. Telkom. Then the
analysis followed by the SWOT analysis. With the SWOT analysis can be known the innovation
needed by PT. Telkom.
The results of innovation strategy from PT. Telkom, which required the development of a
strategy for innovation in data services for fixed internet. Innovation value can be created with a
four-step process framework (abolish, increase, reduce, create).
They eliminate weaknesses in the old fixed wireline internet service, then increase the
speed of Internet access capability, and reduce the selling price released to the market. Telkom
also created an usage control system of internet services.
Based on the results of their four-step framework, They created a new products named by
Speedy. In the process of creation and development Speedy, Telkom applying the six principles
of Blue Ocean Strategy to be able to enter the realm of the Blue Ocean.
Six principles of Blue Ocean Strategy is: 1 Reconstruct market boundaries; 2 Focus on
the big picture, not a number; 3 Reaching the demand; 4 Running the strategic sequence right; 5.
Overcoming the main barriers in the organization; 6 Integrating execution into strategy.

1
2

“Analisis Implementasi Strategi PT. Telkom (Studi Kasus melalui Produk Speedy pada
Witel Pasuruan)”

Oleh:
Sandy Sugama

Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Armanu Thoyib, SE., M.Sc.

RINGKASAN

Kata Kunci : Manajemen Strategi, Blue Ocean Strategy, Analisis Lingkungan, Analisis
SWOT, PT. Telkom.

Latar belakang penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang diterapkan
pada PT. Telkom. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan opini
(individu, kelompok, atau organisasional), kejadian, atau prosedur.
Analisis lingkungan internal dan eksternal dilakukan untuk mengetahui kondisi PT.
Telkom. Hasil analisis ini nantinya dipergunakan untuk melakukan analisis SWOT. Selain itu
alat analisis yang dipergunakan analisis matriks internal-eksternal, analisis ini untuk menyatukan
analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan untuk mengetahui posisi strategis PT.
Telkom. Kemudian dilanjutkan analisis SWOT. Dengan analisis SWOT dapat diketahui inovasi
yang diperlukan PT. Telkom.
Hasil strategi inovasi PT. Telkom yang diperlukan pada pengembangan strategi untuk
inovasi pada layanan data internet fixed wireline. Inovasi nilai bisa diciptakan dengan proses
kerangka kerja empat langkah (hapuskan, tingkatkan, kurangi, ciptakan).
PT. Telkom menghapuskan kelemahan-kelemahan pada layanan internet fixed wireline-
nya yang lama, kemudian meningkatkan kemampuan kecepatan akses internet, dan mengurangi
harga jual yang dilepas ke pasaran. Telkom juga menciptakan sistem kontrol pemakaian dari
layanan internetnya.
Berdasarkan hasil dari kerangka kerja empat langkah ini Telkom menciptakan produk
layanan internet baru yang diberi nama Speedy. Dalam proses penciptaan Speedy dan
pengembangannya, Telkom menerapkan enam prinsip Blue Ocean Strategy untuk dapat
memasuki ranah Blue Ocean.
Enam prinsip Blue Ocean Strategy adalah: 1. Merekonstruksi batasan-batasan pasar; 2.
Fokus pada gambaran besar, bukan angka; 3. Menjangkau permintaan yang ada; 4. Menjalankan
rangkaian strategis secara tepat; 5. Mengatasi hambatan-hambatan utama dalam organisasi; 6.
Mengintegrasikan eksekusi ke dalam strategi.
3

A. Pendahuluan

Fenomena perkembangan teknologi dan komunikasi sedang berada di

puncaknya.Pesatnya perkembang ini disebabkan karena teknologi dan komunikasi merupakan

salah satu penunjang kehidupan manusia dewasa ini. Hal ini sesuai dengan fungsi alat

komunikasi yang dimaksudkan untuk menyalurkan informasi walau berada di tempat yang

berjauhan. Imbas dari perkembangan ini adalah industri komunikasi berkembang dengan

pesat.Industri komunikasi menjadi industri yang dinamis dan selalu berubah seiring dengan

perubahan lingkungan bisnisnya serta memiliki prospek bisnis yang menjanjikan karena pasar

yang semakin besar.diharapkan telekomunikasi berjalan maju mengikuti perkembangan jaman

sehingga akan menciptakan sesuatu yang lebih bernilai bagi pengguna. Terciptanya sarana dan

sistem komunikasi yang berbasis efisiensi sesuai dengan harapan pengguna sarana

komunikasi.Masyarakat sebagai pengguna sarana komunikasi menginginkan komunikasi yang

cepat dan memiliki pelayanan yang memuaskan dengan harga yang terjangkau.Seiring dengan

harapan masyarakat tersebut, pemerintah sebagai penggerak perekonomian juga berharap

komunikasi selalu dapat berkembang gunamenunjang komunikasi yang semakin

mudah.Telekomunikasi yang lancar dapat menunjang pemerataan, pertumbuhan, stabilitas serta

sebagai penggerak pembangunan nasional. Harapan yang sama digantungkan pada

pertelekomunikasian nasional. Penyelenggaraan komunikasi di Indonesia salah satunya

diserahkan kepada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom).Banyaknya keunggulan yang

dimiliki, menjadikan Telkom sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di

Indonesia.

Beriringan dengan perkembang tadi, berpengaruh pula pada peralihan gaya hidup (life

style) masyarakat yang mulai meninggalkan jaringan telepon tetap (fixed wireline) dan beralih ke
4

telepon bergerak (wireless phone). Berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh wireless phone

membuat jumlah pemakai jaringan fixed wireline semakin menurun, sedangkan Telkom sudah

memiliki investasi yang sangat besar pada jaringan ini. Untuk mengatasi masalah tersebut,

Telkom mulai melakukan inovasi dengan melihat peluang pada luasnya jaringan fixed wireline

yang telah ada. Salah satu kelebihan yang terdapat pada jaringan ini adalah memiliki kemampuan

untuk menyalurkan data dengan hambatan yang rendah, sehingga menunjang kecepatan arus

data.

Melihat kebutuhan masyarakat akan dunia virtual yang semakin berkembang dengan

mempertimbangkan kekuatan-kekuatan yang ada, Telkom melakukan suatu inovasi dengan

memberikan tambahan nilai pada jaringan fixed wireline, yaitu dengan menyediakan jasa layanan

akses internet cepat berbasis kabel. Inovasi yang dilakukan oleh Telkom ini dapat membawa

Speedy menuju suatu rangkaian Blue Ocean Strategy (Strategi Samudra Biru) dengan menjauh

dari persaingan berdarah (Red Ocean).

Blue Ocean Strategy yang dipopulerkan oleh W.Cham Kim dan Renée Mauborgne

(2006) ialah suatu pendekatan strategis yang sistematis dengan menciptakan ruang pasar baru

sehingga kompetisi menjadi tidak relevan. Berpijak pada inovasi nilai, strategi ini menantang

perusahaan untuk keluar dari persaingan dengan melakukan diferensiasi dan biaya rendah secara

bersama-sama melalui kerangka kerja empat langkah (hapuskan, ciptakan, tingkatkan, dan

kurangi). Dalam usaha menjadikan kompetisi tidak relevan bagi ruang pasar baru, Blue Ocean

Strategy berorientasi pada pertumbuhan pasar dan gerak menjauh dari kompetisi dengan upaya

memanfaatkan kekuatan dan kesempatan sekaligus meminimalkan risiko.

Pasuruan sebagai salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki perkembangan ekonomi

yang signifikan dengan banyaknya industri-industri di daerah itu, menjadikan ladang siap panen
5

bagi PT. Telkom. Tidak dapat dipungkiri, industri-industri tersebut membutuhkan akses

komunikasi yang baik. Demi terjalinnya proses ekonomi yang lancar bagi mereka. Di satu sisi,

ketika naiknya pertumbuhan ekonomi, aspek-aspek sosial pun mengikuti. Kebutuhan masyarakat

pun akan bertambah, tidak terkecuali kebutuhan akan informasi terkini. Kebutuhan-kebutuhan

akan informasi yang dibutuhkan industri dan masyarakat di daerah Pasuruan dapat terwadahi

dengan akses layanan internet yang cepat. Maka dari itu, penelitian ini mengambil judul

“Analisis Implementasi Strategi PT. Telkom (Studi Kasus melalui Produk Speedy pada

Witel Pasuruan)”

Permasalahan yang diteliti pada penilitian ini adalah bagaimana strategi yang diterapkan

pada PT. Telkom melalui salah satu produknya yaitu Speedy. Dengan menggunakan beberapa

landasan teori yang ada pada manajemen. Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam

kenyataanya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Pembahasan

kita akan dimulai dengan definisi yang lebih kompleks dan mencakup aspek-aspek penting

pengelolaan, seperti yang dikemukakan oleh Stoner dalam Hani Handoko (2003:8) sebagai

berikut:

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan

usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi

lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Stoner telah menggunakan kata

proses, bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa manajemen

adalah kemampuan atau keterampilan yang dimiliki pribadi. Sebagai suatu proses dapat diartikan

sebagai cara yang sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai

proses karena semua manajer, tanpa memperhatikan kemampuan dan keterampilan khusus
6

mereka, harus melaksankan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai

tujuan-tujuan yang mereka inginkan.

Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan yang ada pada manajemen, yaitu

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (leading), dan pengawasan

(controlling). Definisi manajemen yang lain mungkin mencakup daftar kegiatan manajemen

yang lebih banyak tergantung terhadap jenis organisasi. Perencanaan berarti bahwa para manajer

merumuskan kegiatan-kegiatan mereka yang akan mereka lakukan. Pengorganisasian berarti

bahwa para manajer mengkoordinasikan semua sumber daya-sumber daya yang dimiliki

organisasi berdasarkan perencanaan yang telah dibuat. Kekuatan suatu organisasi terletak pada

kemampuannya untuk menyusun berbagai sumber dayanya dalam upaya untuk mencapai suatu

tujuan. Semakin terkoordinasi dan terintegrasi kerja organisasi, semakin efektif pencapaian

tujuan-tujuan organisasi. Selanjutnya, pengarahan berarti bahwa para manajer mengarahkan,

memimpin, dan mempengaruhi para bawahan. Manajer tidak melakukan semua kegiatan sendiri,

tetapi menyelesaikan tugas-tugas esensial melalui karyawannya. Mereka juga tidak sekedar

memberikan perintah, tetapi menciptakan iklim yang dapat membantu para bawahan melakukan

pekerjaan mereka dengan baik. Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin

bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Bila beberapa bagian organisasi ada pada

jalur yang salah, manajer harus membetulkan.

Selain itu ada pengembangan dari manajemen strategi. Manajemen Strategi merupakan

salah satu displin ilmu dalam dunia manajemen. Seorang manajer dituntut untuk mampu

membuat suatu strategi untuk menghadapi lingkungan bisnisnya yang terus mengalami

perubahan. Keberhasilan suatu bisnis dalam menghadapi perubahan lingkungan sangat

bergantung pada manajemen strategi yang terdapat pada bisnis tersebut.


7

Sedangkan pengertian manajemen startegi menurut Pearce dan Robinson (2008:5),

manajemen strategi adalah satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan
implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan. Manajemen strategi
diartikan sebagai pembuatan rencana perusahaan yang telah disusun dan mengimplementasikan
rencana tersebut. Sehingga manajemen strategi mencakup perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian, dan pengendalian atas keputusan dan tindakan terkait startegi perusahaan.

Keputusan strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka

panjang untuk organisasi secara keseluruhan dan mempunyai tiga karakteristik Hunger

dan Wheelen (2003 :3) :

a. Rare, keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang tidak dapat

ditiru.

b. Consequential, keputusan-keputusan strategis yang memasukkan sumber daya penting

dan menuntut banak komitmen.

c. Directive, keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru

untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan di masa yang akan datang untuk

organisasi secara keseluruhan.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat kita simpulakan bahwa fokus dari manajemen

strategi adalah memadukan manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, penelitian, dan

pengembangan untuk mencapai keberhasilan suatu organisasi. Manajemen strategi dapat

dikatakan berhasil apabila seluruh karyawan telah mengetahui tentang sasaran bisnis, arah bisnis,

kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk perusahaan.

Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategi.

Dalam perumusan strategi salah satu tahap terpenting di dalamnya adalah analisis

lingkungan. Disini perusahaan dapat mengenal lebih baik apa yang dimiliki di dalam
8

perusahaan itu sendiri, selain itu perusahaan dituntut untuk mengenali lingkungannya dan

kompetitornya. Hal ini ditujukan agar perusahaan bisa memenangkan kompetisi dari

kompetitornya. Analisis yang dilakukan perusahaan meliputi analisis lingkungan internal

perusahaan dan analisis eksternal perusahaan. Keduanya akan dikombinasikan agar mendapat

gambaran bagi perusahaan tentang kondisinya yang sekarang dan yang akan datang.

Menurut Jauch dan Glueck (1999:87) analisis lingkungan di definisikan sebagai berikut :

“analisis lingkungan adalah analisis untuk menentukan peluang dan ancaman yang

mempunyai arti penting bagi perusahaan di masa yang akan dating yang juga meliputi

upaya penentuan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada waktu sekarang atau yang

mungkin berkembang”.

Pemikiran strategis pada saat ini lebih fokus pada penerapan Red Ocean Strategy

(Strategi Samudera Merah), strategi yang berbasiskan pada kompetisi.Paradigma bahwa bisnis

adalah suatu kompetisi yang harus dimenangkan dengan berdarah-darah. Istilah Blue Ocean

Strategy dipopulerkan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne yang merupakan hasil dari

penelitian lebih dari lima belas tahun, dengan data yang merentang mundur hingga seratus tahun

lamanya, dan serangkaian artikel Harvard Bussines Review dan artikel-artikel akademis tentang

berbagai dimensi dari topik ini. Blue Ocean Strategy menantang perusahaan untuk keluar dari

samudera merah persaingan berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar yang belum ada

pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak relevan.

Inovasi nilai merupakan batu pijak dari strategi samudra biru (Blue Ocean Strategy). Kim

dan Maurbogne (1997a, 1997b, 1997c) berpendapat bahwa fokus pada saling membandingkan

(benchmarking) dan memenangi kompetisi akan mengarah pada pendekatan imitiatif, bukan

inovatif, terhadap pasar yang kerap menghasilkan tekanan harga dan komoditisasi lebih jauh.
9

Menurut mereka, perusahaan seharusnya berusaha menjadikan kompetisi tidak relevan dengan

menawarkan lompatan nilai kepada pembeli.Hal yang secara konsisten membedakan perusahaan

yang menggunakan inovasi nilai dan tidak adalah, perusahaan yang terperangkap dalam samudra

merah cenderung mengikuti pendekatan konvensional, yakni berlomba memenangi kompetisi

dengan membangun posisi kokoh dalam tatanan industri yang ada.Sedangkan kreator Blue Ocean

Strategy tidak menggunakan kompetisi sebagai Patokan mereka.Mereka mengikuti logika

strategis yang berbeda yang disebut inovasi nilai tadi.

Inovasi nilai berfokus menjadikan kompetisi tidak relevan dengan menciptakan lompatan

nilai bagi pembeli dan perusahaan, sekaligus membuka pasar yang baru dan tanpa pesaing.Inovasi

nilai memberikan penekanan setara pada nilai dan inovasi. Nilai tanpa inovasi cenderung

berfokus pada penciptaan nilai dalam skala besar, sesuatu yang meningkatkan nilai tapi tidak

memadai untuk membuat unggul secara menonjol di pasar. Inovasi tanpa nilai cenderung bersifat

mengandalkan teknologi, pelopor pasar, atau futuristis, dan sering membidik sesuatu yang belum

siap diterima dan dikonsumsi oleh pembeli.Inovasi nilai terjadi hanya ketika perusahaan

memadukan inovasi dengan utilitas (manfaat), harga, dan posisi biaya. Jika perusahaan gagal

memadukan inovasi dan nilai dengan cara ini, para inovator teknologi dan pelopor pasar hanya

memberikan telor yang akan ditetaskan oleh perusahaan-perusahaan lain.

Inovasi nilai merupakan cara baru untuk memikirkan dan melaksanakan strategi yang

mengarah pada penciptaan samudra biru dan ditinggalkannya kompetisi. Pada hakikatnya, inovasi

nilai menolak salah satu dari dogma yang paling umum diterima dalam strategi berbasiskan-

kompetisi: dilema/pertukaran (tradeoff) nilai-biaya. Secara umum, diyakini bahwa perusahaan

hanya bisa antara menciptakan nilai lebih tinggi bagi pelanggan dengan biaya tinggi atau

menciptakan nilai lumayan dengan biaya lebih rendah.Dalam hal ini perusahaan yang
10

menciptakan Blue Ocean mengejar diferensiasi dan biaya rendah secara bersamaan.

B. Metode

Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

atau jawaban dari pertanyaan yang timbul dari seorang peneliti dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Metodologi penelitian digunakan sebagai acuan peneliti dalam melakukan penelitian

sehingga diperoleh jawaban yang sesuai dengan permasalahan dan kesimpulan-kesimpulan yang

tidak meragukan. Konsistensi penelitian akan lebih terjaga dengan adanya perlakuan yang sesuai

dengan metodologi yang sudah ditentukan.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif (descriptive research), yaitu

penelitian yang bersifat menjelaskan variabel yang ada.Pola analisis yang digunakan adalah pola

pengamatan dengan rentang waktu tertentu.Penelitian ini hanya melukiskan keadaanobjek atau

persoalannya dan tidak dimaksudkan untuk menarik kesimpulan yang berlaku umum.Menurut

Marzuki (2001:8) penelitian deskriptif ialah penelitian yang dilakukan dengan melukiskan

keadaan obyek atau persoalan yang tidak dimaksudkan untuk mengambil atau menarik

kesimpulan yang berlaku umum.Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang

bertujuan untuk membuat pemaparan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta

dan sifat-sifat pada objek penelitian sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Penelitian deskriptif yang dilakukan adalah penelitian deskriptif eksploratif.Menurut

Sekaran (2003:156), studi eksploratif digunakan untuk memahami dengan lebih baik mengenai

suatu permasalahan secara lebih mendalam. Tujuan dari penelitian deskriptif eksploratif adalah

untuk membuat gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta,sifat, dan hubungan antar

aspek yang diteliti. Oleh karena itu, jenis penelitian ini juga digunakan untuk mengidentifikasi
11

faktor-faktor lingkungan perusahaan, baik itu lingkungan internal maupun lingkungan eksternal

perusahaan.

Agar lebih terfokus pada penelitian yang dituju, maka ruang lingkup penelitian dibatasi

pada analisa penerapan strategi perusahaan dengan menggunakan analisa lingkungan perusahaan,

dan bagaimana implementasi Blue Ocean Strategy pada Telkom Witel Pasuruan dengan

mengambil studi terhadap produk Speedy. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah

studi kasus (case study), yaitu pengumpulan data dengan mengambil beberapa elemen kemudian

masing-masing elemen dianalisa secara mendalam dimana kesimpulan yang ditarik hanya

berlaku untuk elemen-elemen yang diselidiki.

Untuk penelitian ini, peneliti akan menggunakan analisis data non-statistik yang

dilakukan dengan menggunakan tabel, grafik atau angka yang tersedia. Dalam penelitian ini, alat

analisis yang digunakan memiliki ciri dan keistimewaan tersendiri. Alat analisis tersebut adalah:

1. Analisis Matriks EFE (External Factor Evalution)

Analisis EFE merupakan analisis terhadap faktor lingkungan eksternal perusahaan

yang dapat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu:

lingkungan jauh (faktor politik, ekonomi, sosial budaya, kependudukan, dan

teknologi) dan lingkungan industri (ancaman pendatang baru, daya tawar menawar

pembeli, daya tawar menawar pemasok, intensitas tingkat persaingan industri,

ancaman produk pengganti). Dengan dilakukannya analisis EFE, maka akan

dilakukan analisis menyeluruh terhadap setiap faktor lingkungan eksternal yang

berpengaruh bagi perusahaan.

2. Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evalution)


12

Analisis kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dilakukan dengan

menggunakan matriks IFE sehingga akan dilakukan analisa terhadap setiap faktor

lingkungan internal yang berpengaruh bagi perusahaan. Data dan informasi aspek

internal perusahaan didapatkan dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari

aspek operasional, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan dan teknologi

perusahaan.

3. Analisis Matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportuniy-Threat)

Matriks SWOT dapat menggambarkan secara lebih jelas bagaimana interaksi antara

kekuatan dan kelemahan terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi oleh

perusahaan. Faktor kekuatan dan kelemahan didapat dari key success factorsanalisis

IFE, sedangkan faktor peluang dan ancaman didapat dari analisis EFE.

4. Analisis Matriks IE (Internal-External)

Alat analisis ini adalah alat analisis yang menyatukan analisis internal dan analisis

eksternal yang telah diketahui hasil akhir perkalian bobot dan rating pada masing-

masing alat analisis. Alat analisis ini terdiri dari sembilan kolom dimana menentukan

positioning perusahaan pada saat ini dengan skor yang terbobot tersebut.

5. Analisis Kerangka Kerja Empat Langkah Blue Ocean Strategy

Agar dapat mendobrak pertukaran (trade off) antara diferensiasi dengan biaya rendah,

serta agar dapat menciptakan nilai kurva baru, terdapat empat pertanyaan kunci untuk

membuat kerang kerja empat langkah, diantaranya:

1. Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima

begitu saja oleh industri?

2. Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri?
13

3. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?

4. Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus

diciptakan?

C. Hasil dan Pembahasan

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, (Persero) adalah perusahaan adalah

perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara

lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di

Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon

seluler sebanyak 104 juta. Telkom menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed

wireline), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular),

data dan internet, serta network dan interkoneksi baik secara langsung maupun melalui

perusahaan asosiasi.

. Secara umum hasil analisis lingkungan internal PT. Telkom witel Pasuruan adalah

sebagai berikut:

1. kekuatan

a. Kinerja keuangan yang baik.

b. Budaya perusahaan sudah terintegrasi dengan bagus.

c. Cakupan jaringan pemasaran yang luas serta kuat.

d. Mampu memberikan pelayanan yang memuaskan.

e. Hubungan didalam penyelenggara perusahaan dapat terbina dengan

baik.

f. Infrastruktur yang kuat dan terluas di Indonesia.

2. Kelemahan
14

a. Tingkat pendidikan dari pegawai perlu ditingkatkan.

b. Ada beberapa daerah terpencil di witel pasuruan yang belum terakses.

c. Birokrasi internal yang berlebihan

Analisis lingkungan eksternal perusahaan harus bersikap obyektif untuk menemukan

peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dan ancaman yang harus diantisipasi oleh PT.

Telkom. Peluang dan ancaman yang muncul dari analisis lingkungan eksternal PT. Telkom

adalah:

1. Peluang:

a. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mulai membaik.

b. Pendapatan perkapita yang bertambah.

c. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.

d. Munculnya industri-industri baru.

e. Kebutuhan akan internet yang bertambah.

f. Luasnya coverage area menjadi ladang untuk meningkatkan penjualan.

2. Ancaman

a. Perubahan ekonomi global yang sering mengalami guncangan.

b. Munculnya pesaing-pesaing di penyelenggaran usaha yang sejenis.

c. Kondisi dataran dibeberapa daerah sulit untuk dicapai.

d. Arah kebijakan politik Indonesia yang bisa berubah-ubah.

e. Perubahan teknologi yang cepat diiiringi ketatnya persaingan.

Penggunaan analisis matriks internal-eksternal adalah untuk mengetahui posisi strategis

dan alternative strategi suatu perusahaan, dengan mempergunakan total skor hasil analisis IFE
15

dan analisis EFE. Matriks Internal-Eksternal memosisikan berbagai alternatif divisi organisasi

dalam tampilan sembilan sel. Penggunaan Matriks Internal-Eksternal adalah untuk memperoleh

strategi yang lebih tepat bagi perusahaan. Matriks IE dibuat berdasarkan total value yang didapat

dari analisis EFE dan IFE dengan total skor dari matriks EFI pada sumbu X sedangkan matriks

EFE terletak pada sumbu Y. Berikut hasil analisis dari matriks EFI dan EFE yang dimasukan

dalam matriks IE

Matrik Internal – Eksternal

Total Skor faktor strategi internal

4,00Kuat 3,1 Rata-rata 2,00Lemah 1,00


I II III
Tinggi
Tumbuh dan Tumbuh dan Pertahankan dan
3,33 kembangkan kembangkan jaga

Total
IV V VI skor

Sedang Tumbuh dan faktorPertahankan dan Panen atau


kembangkan jaga Divestasi
strategi

2,00 eksternal
VII VII IX

Lemah Pertahankan dan Panen atau Panen ataue


jaga Divestasi Divestasi

1,00
Sumber:data diolah
16

Penggunaan Matriks SWOT dapat menggambarkan secara lebih jelas bagaimana

interaksi antara kekuatan dan kelemahan terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi oleh

perusahaan.Faktor kekuatan dan kelemahan didapat dari key success factorsanalisis IFE,

sedangkan faktor peluang dan ancaman didapat dari analisis EFE.Dengan begitu perusahaan

dapat menentukan strategi inovasi yang tepat dalam perncanaan strategi kedepannya.
17

Matriks SWOT

Faktor Internal Strengths (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

1. Kinerja keuangan yang baik 1. Tingkat pendidikan dari


2. Budaya perusahaan sudah pegawai perlu ditingkatkan.
terintegrasi dengan bagus. 2. Ada beberapa daerah
3. Cakupan jaringan pemasaran terpencil di Witel Pasuruan
yang luas serta kuat. yang belum terakses.
4. Mampu memberikan pelayanan 3. Birokrasi Internal yang
yang memuaskan. berlebihan.
5. Hubungan didalam
Faktor Eksternal
penyelenggara perusahaan dapat
terbina dengan baik.
6. Infrastruktur yang kuat dan
terluas di Indonesia.
Opportunities (Peluang) Strategi SO Strategi WO

1. Tingkat pertumbuhan ekonomi 1. Pengembangan bisnis pada 1. Perbaikan sistem


Indonesia yang mulai membaik. data internet vas fixed pemberdayaan sdm bagi
2. Pendapatan perkapita yang wireline dengan mengacu perusahaan.
bertambah. pada inovasi nilai.
3. Laju pertumbuhan penduduk yang 2. Melakukan dan
tinggi. 2. Menigkatkan pemasaran menambah program-
4. Munculnya industri-industri baru. untuk mencapai beberapa program pelatihan bagi
5. Kebutuhan akan internet yang titik yang belum terjangkau. karyawan.
bertambah.
3. Maintenance infrastruktur
6. Luasnya coverage area menjadi
dan update serta upgrade
ladang untuk meningkatkan
secara berkala.
penjualan.

Threats (Ancaman) Strategi ST Strategi WT

1. Perubahan ekonomi global yang 1. Selalu mengikuti perubahan 1. Menambah


sering mengalami guncangan. teknologi yang terjadi. infrastruktur untuk
2. Munculnya pesaing-pesaing di mengakses daerah-
penyelenggaraan usaha yang 2. Bekerja sama dengan daerah yang sulit
sejenis. pemerintah dengan cara dicapai.
3. Kondisi dataran dibeberapa mendukung program-
daerah sulit untuk dicapai. program pemerintah yang 2. Memperbaiki sistem
4. Arah kebijakan politik Indonesia
sejalan dengan visi-misi birokrasi.
yang bisa berubah-ubah.
perusahaan.
5. Perubahan teknologi yang cepat
diiringi ketatnya persaingan.

Sumber: data diolah


18

Dari strategi-strategi yang dapat diambil dari hasil analisis lingkungan internal dan

analisis lingkungan perusahaan.Inovasi nilai yang merupakan batu pijak dari Blue Ocean

Strategy berada pada kuadran strategi SO (Strength-Opportunities).

Untuk memperjelas analisis SWOT dari PT. Telkom. Matriks SWOT dibawah ini bisa

memproyeksi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang telah dianalisis beserta strategi-

strategi yang dapat diambil oleh PT. Telkom.

Telkom melakukan inovasi nilai, dengan meningkatkan nilai pada jasa layanan internet

pada fixed wireline yang mengacu pada kerangka kerja empat langkah Blue Ocean Strategy.

Pengunaan metode hapuskan, kurangi, tingkatkan, dan ciptakan digunakan untuk merekonstruksi

elemen-elemen nilai pembeli dalam membuat kurva nilai baru.

Empat pertanyaan kunci dalam kerangka kerja empat langkah menurut Kim dan

Mauborgne (2006:52) untuk menantang logika strategi dan model bisnis sebuah industri:

1. Hapuskan

“Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu

saja oleh industri?”

Untuk bisa menjawab pertanyaan ini Telkom perlu mempertimbangkan faktor-faktor

yang perlu dihilangkan.Faktor-faktor ini seringkali adalah faktor-faktor yang diterima

begitu saja, meskipun faktor-faktor tersebut tidak lagi memiliki nilai atau bahkan

mengurangi nilai.Dalam hal ini faktor yang menurut Telkom perlu dihapuskan adalah

menghapuskan ketidakmampuan jasa layanan internet dalam mengakses data dan

penggunaan telepon secara bersamaan.

Telkom melakukan inovasi untuk menjawab keterbatasan ini. Dengan menggunakan

teknologi ADSL (Asymmetrical Digital Subscriber Line) yang dapat membagi satu
19

line telepon menjadi dua channel, frekuensi kurang dari 4 kHz untuk komunikasi

voice/ fax dan rekuensi lebih dari 4 kHz untuk transmisi data. Dengan penggunaan

teknologi ini Telkom bisa menghapuskan faktor keterbatasan akses penggunaan data

dan telepon secara bersamaan dalam satu line telepon.

2. Kurangi

“Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri?”

Dalam hal ini Telkom menganalisis bahwa produk jasa layanan internet fixed wireline

yang mereka sediakan memiliki kelemahan bahwa harga yang cukup mahal.

Faktor harga inilah yang perlu dikurangi, dengan kelebihan infrastruktur berupa

jaringan optik kabel yang luas, dan lebih kuat dari pesaingnya.Kelebihan dari jaringan

optic kabel yang luas adalah keleluasaan didalam jalur akses internet (broadband

access).Sehingga akses internet dengan jaringan kabel kecepatannya lebih tinggi dari

pada jaringan nirkabel.

Dengan begitu Telkom dapat memangkas biaya operasionalnya yang berimbas pada

harga layanannya.Dengan begitu harga jasa layanan internet fixedwireline-nya dapat

dilepas ke pasaran dengan harga yang murah dengan tanpa mengorbankan

kualitasnya.

3. Tingkatkan

“Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?”

Pengguna akses internet memerlukan jasa layanan internet dengan kecepatan yang

tinggi.Dengan begitu Telkom perlu memberikan jawaban berupa layanan internet

yang tinggi.Dengan penggunaan teknologi ADSL, kecepatan internet bisa

ditingkatkan melebihi dari Telkomnet instant yang hanya 56 kbps.Selain kecepatan


20

internet yang ditingkatkan.Jaringan optic kabel bisa ditingkatkan pula untuk

memberikan layanan internet yang stabil.

4. Ciptakan

“Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan?”

Telkom juga menciptakan kontrol pemakaian untuk mengetahui sejauh mana

penggunaan akses internetnya. Bagi pelanggan volume based, dapat diketahui berapa

besar volume penggunaan internetnya. Dan bagi pelanggan time based, dapat

diketahui lama waktu penggunaan internetnya, selain itu pelanggan dapat menerima

peringatan pemakaian dan mengetahui berapa jumlah tagihan yang harus dibayar

untuk pemakaian bulan lalu melalui software Speedy Allert System yang dapat

diunduh secara gratis di internet. Dengan begitu pelanggan dapat mengontrol sendiri

penggunaan internetnya yang mereka gunakan.

Dalam Blue Ocean Strategy terdapat enam prinsip yang harus diterapkan oleh perusahaan

agar dapat masuk dalam Blue Ocean Strategy. Dalam proses penciptaan Speedy dan

pengembangannya, Telkom menerapkan enam prinsip Blue Ocean Strategy tersebut.

D. Penutup dan Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap strategi yang diterapkan oleh PT.

Telkom Witel Pasuruan yaitu mereka menerapkan blue ocean strategy, analisa ini dilakukan

terhadap produk Speedy yang menunjukan pada analisis lingkungan, diperoleh kekuatan dan

kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal yang berhadapan langsung dengan

Telkom. Analisis SWOT menunjukkan bahwa terdapat banyak kekuatan dan peluang perusahaan

jika dibandingkan dengan kelemahan dan ancamannya. Oleh karena itu, strategi Telkom untuk
21

mengembangkan bisnis data dan internet dengan melakukan “inovasi nilai” pada jaringan kabel

merupakan langkah yang tepat.

Telkom melakukan kerangka kerja empat langkah untuk mencapai posisi Blue Ocean.

Dengan acuan produk sebelumnya yaitu Telkomnet Instant, Telkom menemukan solusi

menghapuskan hambatan dimana fungsi telepon tidak bisa digunakan bersamaan dengan proses

akses data internet, Telkom menciptakan sistem kontrol untuk mengetahui volume atau waktu

yang telah digunakan dalam melakukan koneksi internet. Telkom juga meningkatkan kecepatan

akses internet, dengan memanfaatkan kelebihan pada infrastruktur jaringan kabelnya.

Dari hasil melakukan kerangka kerja empat langkah ini Telkom menciptakan produk

bernama Speedy. Dengan memanfaatkan teknologi ADSL. Hambatan yang sebelumnya

mengganggu layanan internet Telkom bisa dihilangkan. Speedy dengan inovasi nilai pada

jaringan fixed wireline telah membawa Telkom membentuk suatu kurva nilai baru.

Telkom melakukan implementasi enam prinsip Blue Ocean Strategy pada produk

Speedy. Dan berhasil membuat Speedy membuat ruang pasar baru dengan memanfaatkan

kelebihan yang ada pada jaringan optik kabel, sehingga Speedy bisa memberikan suatu layanan

akses internet berkecepatan tinggi. Dengan demikian, persaingan di bisnis layanan internet fixed

wireline menjadi tidak relevan karena untuk membangun jaringan kabel membutuhkan investasi

dalam jumlah yang cukup besar.

Speedy menjadi produk unggulan dari Telkom, karena berhasil mengkatrol naik laba

keuangan Telkom. Dengan segala inovasinya yang tidak berhenti, Speedy menguasai pasar

internet fixed wireline

You might also like