Professional Documents
Culture Documents
Kemiskinan di Indonesia
Syaidatul Sa’diah
Universitas Darussalam Gontor
Email: syaidatul.sadiah.ei@mhs.unida.gontor.ac.id
ABSTRACT
Poverty that continues to increase encourages our awareness and concern as social beings to
participate in solving these problems. Indirectly, poverty has had a negative impact on the people
of Indonesia, especially in the fields of economy, health and education. Waqf is form of worship
activity that is recommended in Islam, because the reward of waqf always flows even though the
wakif has died. Cash Waqf has an important role in the economy as an Islamic fiscal instrument.
Using qualitative research methods that aim to provide an understanding of the problem under
study. While the data analysis used inductive qualitative, namely analyzing based on the data
that has been obtained and then developed into a hypothesis. If the data can be collected and the
hypothesis can develop into a theory. Cash waqf considered very relevant for all groups, especially
millenials who prioritize the effectiveness and efficiency of time and energy. The ease of cash waqf
has been felt, namely only by transferring to an account that can be accessed via cellphone because
it has been supported by e-banking, with the hope that this instrument can help the nation in
alleviating poverty that occurs as well as a means of worship and the achievement of social
welfare. The advantage of cash waqf is that it has the potential to be developed in Indonesia
because the range of mobilization can be more evenly distributed to the community compared to
the traditional waqf model in the form of physical assets.
Keyword: Poverty, Cash Waqf, Social Welfare
ABSTRAK
Kemiskinan yang terus mengalami peningkatan mendorong kesadaran serta kepedulian kita
sebagai makhluk sosial untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan problem tersebut. Secara tidak
langsung kemiskinan telah membawa dampak buruk bagi masyarakat Indonesia khususnya baik
pada bidang ekonomi, kesehatan maupun pendidikan. Wakaf merupakan salah satu bentuk
kegiatan ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam, karena pahala berwakaf selalu mengalir
meskipun sang wakif telah meninggal dunia. Wakaf uang memiliki peran penting dalam
perekonomian sebagai instrumen fiskal Islam. Menggunakan metode penelitian kualitatif yang
bertujuan untuk menyajikan pemahaman atas masalah yang diteliti. Sedangkan analisis data
yang digunakan yakni kualitatif yang bersifat induktif, yaitu menganalisa berdasarkan suatu data
yang telah diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Apabila data yang dapat
dikumpulkan dan hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut dapat berkembang menjadi suatu
1
teori. Wakaf tunai dianggap sangat relevan bagi semua kalangan khususnya kalangan milenial
yang mengutamakan keefektifan serta keefisienan waktu dan tenaga. Kemudahan berwakaf uang
telah dirasakan yaitu hanya dengan melakukan transfer ke rekening yang dapat diakses melalui
handphone karena telah di dukung dengan e-banking, dengan harapan instrumen ini dapat
membantu bangsa dalam mengentaskan kemiskinan yang terjadi serta sebagai sarana dalam
beribadah dan pencapaian kesejahteraan sosial. Keunggulan dari wakaf tunai yaitu lebih
berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia karena daya jangkau mobilisasinya dapat lebih
merata kepada masyarakat dibandingkan dengan model wakaf tradisional yang berbentuk harta
fisik.
Kata Kunci: Kemiskinan, Wakaf Tunai, Kesejahteraan Sosial
I. LATAR BELAKANG
1
Badan Pusat Statistik, Profil Kemiskinan Di Indonesia September 2021, 2022, 2.
2
Gambar 1
2
M. Nur Rianto Al Arif, “Efek Multiplier Dan Pengaruhnya Terhadap Program Pengentasan
Kemiskinan,” Asy-Syir’ah: Jurnal Syariah Dan Hukum Vol. 46 No.1 (2012), p. 298.
3
Sudirman Hasan, Wakaf Uang (Malang: UIN Malik Press, 2011), p. 1.
3
Wakaf juga diartikan sebagai salah satu sumber dana yang memiliki
potensi dalam mengembangkan ekonomi umat4. Adapun peluang wakaf di
Indonesia tergolong sangat besar, selaras dengan jumlah penduduk yang
mayoritas muslim. Selain itu wakaf dapat digunakan sebagai dana untuk
meningkatkan infrastruktur dalam mempercepat target pembangunan serta
meningkaykan struktur sosial dalam proses pembangunan yang berperan secara
aktif pada sektor kesehatan, pendidikan dan investasi pelayanan publik. Oleh
karena itu, dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur,
diperlukan adanya wakaf tunai atau wakaf uang yang dikelola dengan
produktif. Dengan sifatnya yang fleksibel, sehingga memudahkan untuk
diterapkan kepada hal yang sifatnya produktif seperti pembangunan jalan tol,
gedung untuk disewakan, rumah sakit milik pemerintah dan lain sebagainya5.
4
Zainal Arifin Munir, “Revitalisasi Manajemen Wakaf Sebagai Penggerak Ekonomi
Masyarakat,” Journal de Jure, 2013, p. 5.
5
Nashrul Zaki Fahmi Fuadi, “Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Pembangunan Islam,”
Economica: Jurnal Ekonomi Islam Vol. 9 No.1 (2018), p. 151–77.
6
Syarif Hidayatullah, “Wakaf Uang Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Di
Indonesia (Endowments Money in Perspektive Islamic Law and Indonesian Law),” Salam: Jurnal Sosial
Dan Budaya Syar-I Vol. 3 No.1 (2016), p. 103.
4
wakaf uang hadir tidak hanya sebagai opsi tetapi juga sebagai pembawa solusi
atas permasalahan kemiskinan yang terjadi. Partisipasi dan transaksi yang
mudah menjadi kelebihan tersendiri bagi kalangan masyarakat terutama
kalangan milenial untuk menjadi wakif (orang yang berwakaf). Manfaat yang
ditawarkan juga sangat banyak diantaranya adalah manfaat jangka pendek dan
manfaat jangka panjang. Manfaat dalam bidang ekonomi, bidang kesehatan, dan
bidang pendidikan yang ditujukan untuk kaum dhuafa7.
Ratna dewi menulis jurnal yang berjudul Analisis Potensi dan Literasi
Wakaf Tunai untuk Pengurangan Kemiskinan di Kota Padang. Metode yang
digunakan dalam penulisan artikel ini adalah literature review yaitu rangkuman,
analisis dan sintesis dari literatur yang relevan dengan Potensi dan Literasi Wkaf
Tunai di Kota Padang jika dikelola secara optimal. Hasil penelitian menjelaskan
bahwa Waqaf tunai merupakan alternatif untuk pembiayaan pembangunan dan
sumber dana untuk pengentasan kemiskinan. Jumlah dana waqaf tunai di
Indonesia sangat besar sekali, jika dikelola dengan baik akan memberikan
manfaat yang sangat besar. Beberapa alternatif pengumpulan dana waqaf tunai
adalah fundrising, dan Sertifikat Wakaf Uang8.
Siti Kalimah menulis jurnal yang berjudul Wakaf Tunai sebagai Solusi
Masalah Kemiskinan di Indonesia. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dengan
menggunakan wakaf tunai dapat membantu pengentasan kemiskinan yang bisa
dilakukan oleh pemerintah melalui program pemberdayaan masyarakat.
Tujuannya wakaf di Indonesia dapat memberikan kesejahteraan sosial bagi
masyarakat, maka diperlukan pengelolaan wakaf secara optimal oleh para
nadzir. Wakaf tunai mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa untuk
membantu kaum dhuafa dan mengentaskan kemiskinan, terlebih lagi mengingat
mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam sehingga dana wakaf yang
dapat dihimpun dari masyarakat tertentu sangat besar9.
M. Nur Rianto Al Arif menulis jurnal yang berjudul Wakaf Uang dan
Pengaruhnya terhadap Program Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kajian pustaka dan penelitian
7
Ika Rinawati, “Manfaat Wakaf Uang Guna Mengatasi Kemiskinan Di Indonesia,” An-Nisbah:
Jurnal Perbankan Syariah Vol. 2 No. 1 (2021), p. 101–115.
8
Ratna Dewi, “Analisis Potensi Dan Literasi Wakaf Tunai Untuk Pengurangan Kemiskinan Di
Kota Padang,” Menara Ilmu Vol. 15 No.1 (2021), p. 77–85.
9
Siti Kalimah, “Wakaf Tunai Sebagai Solusi Masalah Kemiskinan Di Indonesia,” Salimiya:
Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam Vol. 1 No.4 (2020), p. 91–111.
5
lapangan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa wakaf uang mempunyai peran
yang penting dalam upaya pengentasan kemiskinan10.
M. Nur Rianto Al Arif menulis jurnal yang berjudul Efek Multiplier Wakaf
Uang dan Pengaruhnya terhadap Program Pengentasan Kemiskinan. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa wakaf tunai memiliki efek pengganda di dalam
perekonomian, melalui efek inilah wakaf tunai dapat digunakan sebagai
instrument untuk mengentaskan kemiskinan melalui program pemberdayaan
masyarakat11.
6
bahwa sebab-sebab kemiskinan yang terbagi menjadi 2 golongan, pertama
kemiskinan yang ditimbulkan karena faktor alamiah, yaitu kondisi lingkungan
yang miskin, ilmu pengetahuan yang tidak memadai serta adanya becancana
alam yang menimpa. Kedua, kemiskinan yang disebabkan karena faktor non
alamiah, yaitu adanya kesalahan kebijakan ekonomi, korupsi, kondisi politik
yang tidak stabil serta kesalahan dalam pengelolaan sumber daya alam15.
15
Komite Penanggulangan Kemiskinan Republik Indonesia, “Penanggulangan Kemiskinan Di
Indonesia,” Sekertariat Nasional Penanggulangan Kemiskinan, 2002, p. 104.
16
Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Dan Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2006,
n.d.
17
Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia, Buku II, B, n.d.
7
Menurut Abu Hanifah dan sebagian ulama madzhzab Hanafi wakaf adalah:
“Menahan benda yang statusnya tetap milik waqif (orang yang mewakafkan
manfaatnya saja.
“Menjadikan manfaat benda yang dimiliki, baik berupa sewa atau hasilnya untuk
diserahkan kepada orang yang berhak, melalui penyerahan berjangka waktu sesuai
“Menahan harta yang dapat diambil manfaatnya disertai dengan kekekalan zat
benda, lepas dari penguasaan waqif dan dimanfaatkan pada sesuatu yang
serta menjadi barang yang ditahan untuk menjadi milik Allah. Oleh sebab itu
disertai dengan kekalan zakat benda serta memutus semua hak wewenang atas benda
18
M. Wahib Aziz, “Wakaf Tunai Dalam Perspektif Hukum Islam,” International Journal Ihya’
‘ulum Al-Din Vol. 19 No.1 (2017), p. 8.
8
Disamping itu terdapat pula efek pengganda wakaf uang yang diartikan
untuk mengukur sejauh mana dampak suatu variabel ekonomi terhadap
perekonomian secara keseluruhan. Adapun suatu variabel ekonomi yang baik yaitu
yang memiliki efek pengganda yang luas dalam perekonomian, seperti halnya
investasi, pajak dan variabel lainnya termasuk zakat dan wakaf dalam sistem
ekonomi Islam. Lebih lanjut efek pengganda yang baik adalah yang memiliki nilai
lebih besar daripada satu.
Berdasarkan Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 261 yang berbunyi:
IV. METODOLOGI
4.1 Jenis dan Sumber Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam proses analisis dan sintesis, yang
meliputi sumber atau literature. Analisis data yang digunakan yakni kualitatif
yang bersifat induktif, yaitu menganalisa berdasarkan suatu data yang telah
19
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2007), p. 15.
9
diperoleh selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Apabila data yang
dapat dikumpulkan dan hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut dapat
berkembang menjadi suatu teori.
10
kemiskinan melalui sistem jaminan sosial20. Maka dari itu, wakaf tunai memiliki
potensi ekonomi yang luar biasa dalam membantu kaum dhuafa serta
mengentaskan kemiskinan.
VI. KESIMPULAN
Wakaf uang atau wakaf tunai sebagai instrumen fiskal Islam yang
ditawarkan sebagai bentuk solusi atas maraknya kemiskinan yang melanda
negara Indonesia saat ini. Dengan berbagai kemudahan transaksi yang sudah
dirasakan oleh semua kalangan terutama kalangan millennial, diharapkan dapat
membantu bangsa dalam mengentaskan kemiskinan yang terjadi. Manfaat yang
didapatkan ketika berwakaf uang tidak hanya dalam jangka pendek saja namun
juga dalam jangka panjang. Keunggulan dari wakaf tunai yaitu lebih berpotensi
untuk dikembangkan di Indonesia karena daya jangkau mobilisasinya dapat
lebih merata kepada masyarakat dibandingkan dengan model wakaf tradisional-
konvensional.
Arif, M. Nur Rianto Al. (2012). “Efek Multiplier Dan Pengaruhnya Terhadap
Program Pengentasan Kemiskinan.” Asy-Syir’ah: Jurnal Syariah Dan Hukum Vol.
46 No.1.
———. (2012). “Wakaf Uang Dan Pengaruhnya Terhadap Program Pengentasan
Kemiskinan Di Indonesia.” Indo-Islamika 2 No.1.
Aziz, M. Wahib. (2017). “Wakaf Tunai Dalam Perspektif Hukum Islam.”
International Journal Ihya’ ‘ulum Al-Din Vol. 19 No.1.
Dewi, Ratna. (2021). “Analisis Potensi Dan Literasi Wakaf Tunai Untuk
Pengurangan Kemiskinan Di Kota Padang.” Menara Ilmu Vol. 15 No.1.
Fuadi, Nashrul Zaki Fahmi. (2018). “Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi
Pembangunan Islam.” Economica: Jurnal Ekonomi Islam Vol. 9 No.1.
Hasan, Sudirman. (2011). Wakaf Uang. Malang: UIN Malik Press.
Hidayatullah, Syarif. (2016). “Wakaf Uang Dalam Perspektif Hukum Islam Dan
Hukum Positif Di Indonesia (Endowments Money in Perspektive Islamic Law
and Indonesian Law).” Salam: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I Vol. 3 No.1.
“https://kbbi.web.id/kemiskinan,” n.d.
20
Arif, “Wakaf Uang Dan Pengaruhnya Terhadap Program Pengentasan Kemiskinan Di
Indonesia,” p. 1433.
11
Indonesia, Komite Penanggulangan Kemiskinan Republik. (2002). “Penanggulangan
Kemiskinan Di Indonesia.” Sekertariat Nasional Penanggulangan Kemiskinan.
Kalimah, Siti. (2020). “Wakaf Tunai Sebagai Solusi Masalah Kemiskinan Di
Indonesia.” Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam Vol. 1 No.4.
Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia. Buku II, B., n.d.
Mukaromah, Fitra Rizal dan Haniatul. (2021). “Filantropi Islam Solusi Atas Masalah
Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19.” Al-Manhaj: Jurnal Hukum Dan Pranata
Sosial Islam Vol. 3 No.1.
Munir, Zainal Arifin. (2013). “Revitalisasi Manajemen Wakaf Sebagai Penggerak
Ekonomi Masyarakat.” Journal de Jure.
Purwanto, Erwan Agus. (2007). “Mengkaji Potensi Usaha Kecil Dan Menengah
(UKM) Untuk Pembuatan Kebiiakan Anti Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.” Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Vol. 10 No.3.
Rinawati, Ika. (2021). “Manfaat Wakaf Uang Guna Mengatasi Kemiskinan Di
Indonesia.” An-Nisbah: Jurnal Perbankan Syariah Vol. 2 No. 1.
Statistik, Badan Pusat. (2022). Profil Kemiskinan Di Indonesia September 2021.
Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Dan Peraturan Pemerintah No.42
Tahun 2006, n.d.
12