You are on page 1of 4

TUGAS ILMIAH KEPANITERAAN KLINIK FK UMS

REFERAT

LATIHAN AEROBIK PADA PASIEN STROKE KRONIS

Disusun oleh:

Pembimbing:
dr. Eddy Raharjo, Sp.S
dr. Listyo Asist Pujorini, M.Sc., Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF


RSUD KABUPATEN KARANGANYAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
JANUARI 2023

I
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Ilmiah Kepaniteraan Klinik FK UMS
REFERAT
Prodi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Judul : Latihan Aerobik Pada Pasien Stroke Kronis

Penyusun : Firda Islami, S.Ked J510215192


Pembimbing : dr. Eddy Raharjo, Sp.S
dr. Listyo Asist Pujorini, M.Sc., Sp.S

Karanganyar, Januari 2023


Penyusun

Firda Islami

Menyetujui,
Pembimbing

dr. Eddy Raharjo, Sp.S dr. Listyo Asist Pujorini, M.Sc., Sp.S

Mengetahui,
Kepala Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran UMS

dr. Sulistyani, Sp. N

II
Latihan Aerobik Pada Pasien Stroke Kronis
Firda Islami
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTARCT
Background and Purpose—Little is known about the effects of community-based walking programs in
persons with chronic stroke. The purpose of this study was to determine the effects of aerobic (walking) training
on functional status and health-related quality of life in stroke survivors. Methods—A single-blind randomized
controlled trial was conducted. The intervention group (n=64) walked overground for 30 minutes, 3 times per
week for 12 weeks. The control group (n=64) received massage to the affected side. Medical Outcomes Short
Form, 36-Item Short Form Health Survey (SF-36), was used to assess health-related quality of life; Barthel
Index and Older Americans Resource and Services scale for functional status; 6-minute walk test for
endurance; and Motricity Index for lower extremity strength. Results—There was a trend toward greater
improvement over time for the Physical Health Component of the SF-36 (P=0.077) and significantly greater
improvement over time for distance walked in 6 minutes in favor of the walking group .

Keyword: exercise training, randomized trial, stroke , walking

Pendahuluan disertai dengan ayunan tangan saat


Stroke merupakan sindrom klinis berjalan serta minta pasien pandangan
akibat gangguan pembuluh darah otak,
selalu lurus ke depan saat berjalan.
timbul mendadak dan biasanya mengenai
penderita usia 45- 80 tahun. Stroke salah Terapi latihan diharapkan
satu penyakit penyebab utama kematian di memberikan pengaruh terapeutik seperti
Indonesia. Data di Indonesia menunjukkan
memelihara dan meningkatkan lingkup
kecenderungan peningkatan kasus stroke
baik dalam hal kematian, maupun gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot,
kecacatan. Menurut data Riset Kesehatan meningkatkan daya tahan, meningkatkan
Dasar 2013, prevalensi stroke di Indonesia
koordinasi, memperbaiki postur,
12,1 per 1.000 penduduk. Angka itu naik
dibandingkan Riskesdas 2007 yang meningkatkan keseimbangan dan
sebesar 8,3 persen. Stroke telah jadi meningkatkan kemampuan fungsional
penyebab kematian utama di hampir Sebagai acuan umum, terapi latihan
semua rumah sakit di Indonesia, yakni
14,5 persen dapat memberikan pengaruh secara
fisiologis serta terapeutik pada pasien.
Latihan aerobic (berjalan)
Berikut adalah pengaruh terapi latihan
Latihan senam aerobik pada stroke
yang terjadi pada pasien stroke: a.
terbukti meningkat kekuatan ekstremitas
Pengaruh Fisiologis Terapi latihan
bawah, meningkatkan kapasitas aerobik,
diharapkan memberikan pengaruh
dan kemampuan fungsional. Pelaksanaan:
fisiologis. Pengaruh terhadap otot yaitu
Instruksikan kepada pasien untuk berjalan
menjaga fisiologis otot, meningkatkan
dengan pola jalan yang baik dengan
temperatur otot, meningkatkan kontraksi
menapakkan tumit kaki terlebih dahulu
dan kekuatan otot sehingga meningkatkan

1
muscle pump yang menjadikan suplai 2. İnan HC, Kıraç M. An Evaluation
oksigen dan nutrisi serta mengangkut sisa of the Effects of Aerobic Exercise.
2019 Dec;57(4):191-196. doi:
metabolisme lebih lancar. Pengaruh
10.5152/tao.2019.4185. Epub 2019
terhadap kardiovaskuler yaitu peningkatan Dec 1. PMID: 32128517; PMCID:
volume darah berupa peningkatan tekanan PMC7032557.
3. Ramadhan AT, Hunaifi I.
darah dan denyut nadi, vasodilatasi arteri
Effectiveness of Aerobic Exercise.
dan kapiler serta sirkulasi vena. Pengaruh Jurnal Kedokteran. 2022 Dec
terhadap respirasi yaitu mempengaruhi 30;11(4):1177-82.
pusat pernapasan yang mengarah pada
4. Sanchez-Vanegas G, Castro-
peningkatan frekuensi pernapasan akibat Moreno C, Buitrago D. Aerobic
kebutuhan oksigen, dan peningkatan Exercise. 2020 Jul;99(6):356-360.
doi: 10.1177/0145561319849946.
VO2max. Pengaruh terhadap sistem saraf
Epub 2019 May 21. PMID:
yaitu meningkatkan produksi adrenalin dan 31111729.
memberikan stimulasi atau informasi pada
otak dengan gerakan pola fungsional yang
benar dan berulang dikarenakan dapat
membantu proses neuroplastisitas.

Kesimpulan
Jalan cepat dapat dimasukkan ke
dalam program latihan berbasis komunitas
yang komprehensif yang ditujukan untuk
mendorong aktivitas fisik secara teratur
dan meningkatkan kesehatan secara
keseluruhan dari orang-orang yang tinggal
di komunitas dengan dengan stroke kronis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kim HJ, Park J, Kim JS. Update on


aerobic exercise. J Neurol. 2021
May;268(5):1995-2000. doi:
10.1007/s00415-020-10314-7.
Epub 2020 Nov 24. Erratum in: J
Neurol. 2021 Feb 23;: PMID:
33231724; PMCID: PMC7684151.
2

You might also like