You are on page 1of 11

PENATAAN LALU LINTAS ANGKUTAN BARANG

DI KOTA MANADO

TRAFFIC MANAGEMENT OF FREIGHT TRANSPORT IN MANADO CITY


Togi Vincentius Munthe¹, Masrono Yugihartiman, M.Sc(Eng)², Bobby Agung
Hermawan, MT³
1
Taruna Program Studi Sarjana Terapan Transportasi Darat, Politeknik Transportasi Darat
Indonesia - STTD Jalan Raya Setu No.89 Bekasi, Jawa Barat 17520, Indonesia
2
Dosen Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD Jalan Raya Setu No.89 Bekasi,
Jawa Barat 17520, Indonesia
3
Dosen Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD Jalan Raya Setu No.89 Bekasi,
Jawa Barat 17520, Indonesia
* E-mail: vincentius.togi@gmail.com

Diterima: 26 Mei 2022, Direvisi: 30 Juli 2022, Disetujui: 1 Agustusz 2022, Diterbitkan online: Agustus 2022

Abstract
Due to the absence of structuring of freight traffic in Manado City, it has an impact on the
mixing of private vehicle traffic and goods which causes high volume on the roads
traversed, especially in Manado City Center. This is because the city of Manado, which is
the capital city of North Sulawesi Province, is close to commodity-producing areas, so
there are many distribution activities for goods transportation, either in and out of the city
or just passing through. With the increase in the volume of freight traffic, it is necessary to
arrange freight traffic to improve the performance of the road network in Manado City.
This study aims to plan traffic management scenarios in the City of Manado City, especially
for inner-city and main roads such as Jl. Sam Ratulangi, Jl. Pierre Tendean, Jl. Ahmad
Yani, Jl. Yos Sudarso and Jl. Sudirman. To conduct this research, data is needed on goods
transport vehicles in the city of Manado and data on the existing road network in the city
of Manado.Based on the analysis that has been carried out, a structuring scenario is
obtained to improve traffic performance on the road in both the base year 2021 and the
planned year 2026. The diversion of freight transport via alternative roads determined
based on certain criteria and building a track network for freight transport is believed to
be able to improve traffic performance. traffic in the city of Manado. For future
arrangements, the construction of the 3rd ring road has been planned. After being
analyzed, the results of the loading with the construction of the new ring road can handle
the declining performance of the road network especially because it is directly connected
to ring roads 1 and 2. With information and analysis results Based on the above, it can be
said that the arrangement of freight transport traffic is feasible to be implemented.
Keywords: Freight transportation, road network performance, road sections, ring roads,
traffic management.

Abstrak
Dikarenakan belum adanya penataan lalu lintas angkutan barang di Kota Manado,
berdampak terjadinya percampuran lalu lintas kendaraan pribadi dan barang yang
menyebabkan tingginya volume pada ruas jalan yang dilintasi khususnya di Pusat Kota
Manado. Hal tersebut dikarenaka Kota Manado yang merupakan ibu kota Provinsi
Sulawesi Utara yang dekat dengan daerah penghasil komoditas sehingga banyak kegiatan
distribusi angkutan barang baik keluar-masuk kota atau hanya sekedar melintas. Dengan
bertambahnya volume lalu lintas angkutan barang tersebut, maka perlu adanya penataan
lalu lintas angkutan barang untuk memperbaiki kinerja jaringan jalan di Kota Manado.
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan skenario penataan lalu lintas yang ada di Kota
Kota Manado, terkhusus ruas-ruas jalan dalam kota dan utama seperti Jl. Sam Ratulangi,
Jl. Pierre Tendean, Jl. Ahmad Yani, Jl. Yos Sudarso dan Jl. Sudirman. Untuk melakukan
penelitian ini, diperlukan data – data mengenai kendaraan angkutan barang yang ada di
Kota Manado serta data jaringan jalan yang ada di Kota Manado. Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan diperoleh skenario penataan untuk memperbaiki kinerja lalu lintas di jalan
baik di tahun dasar 2021 dan tahun rencana 2026. Adanya pengalihan angkutan barang
melalui jalan alternatif yang ditentukan berdasarkan kriteria tertentu serta membangun
suatu jaringan lintasan untuk angkutan barang dipercaya dapat meningkatkan kinerja lalu
lintas yang ada di Kota Manado. Untuk penataan pada masa yang akan datang, telah
direncanakan pembangunan jalan lingkar ke 3. Setelah dianalisis, hasil pembebanan
dengan pembangunan jalan lingkar baru dapat menangani kinerja jaringan jalan yang
semakin menurun terlebih dikarenakan terhubung langsung dengan jalan lingkar 1 dan 2.
Dengan informasi dan hasil analisis tersebut, dapat dikatakan bahwa penataan lalu lintas
angkutan barang layak untuk diterapkan.
Kata Kunci : Angkutan barang, kinerja jaringan jalan,ruas jalan, jalan lingkar, penataan
lalu lintas.

PENDAHULUAN
Kota Manado memiliki peranan penting dalam kegiatan distribusi angkutan barang karena
Kota Manado terhubung dengan daerah-daerah penghasil komoditas di Sulawesi Utara dan
pulau-pulau kecil di sekitarnya, sehingga banyak dilalui oleh angkutan barang baik masuk
atau keluar menuju daerah atau provinsi lain atau hanya sekedar melintas saja. Angkutan
barang di Kota Manado sendiri melintas dengan melalui pintu akses keluar-masuk Kota
Manado bila melalui lintas darat yaitu di Jl. Walter Monginsidi di daerah Malalayang, Jalan
Raya Manado - Tomohon di daerah Pineleng, Jalan Raya Manado - Wori, serta Jalan Raya
Manado - Bitung. Terbangunnya jalan tol Manado – Bitung pada tahun 2019. Dengan
posisi yang strategis dan arus pergerakan serta volume angkutan barang yang tinggi
tersebut, Sangat disayangkan bahwa belum ada ketersediaan fasilitas dan prasarana
angkutan barang seperti terminal angkutan barang yang diharapkan dapat mengurai moda
angkutan barang serta belum adanya regulasi dan aturan yang jelas mengenai lalu lintas
angkutan barang di Kota Manado. Dengan meningkatnya pertumbuhan kendaraan setiap
tahunnya yaitu sebesar 9,05%, dikhawatirkan akan menyebabkan peningkatan volume lalu
lintas baik di ruas jalan dalam kota terlebih untuk tahun-tahun berikutnya. Selain itu,
banyak angkutan barang yang melintasi jalanan di Kota Manado secara bebas tanpa
memperhatikan kelas jalan apakah sesuai untuk dilintasi atau tidak dan untuk menghemat
biaya dan waktu yang seminimal mungkin, sehingga rentan mengakibatkan kondisi ruas
jalan di Kota Manado menjadi rusak dan berbahaya bagi pengguna jalan lain maupun
kendaraan angkutan barang itu sendiri serta menimbulkan kemacetan di beberapa ruas
jalan. Dengan latar belakang kondisi diatas, diperlukan adanya penataan lalu lintas
angkutan barang sebagai upaya mendukung kegiatan distribusi yang efektif dan efisien
serta meningkatkan aksesbilitas transportasi.

METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
IV.2.1 Data Primer
Data primer diperoleh dari survei tambahan dan pengamatan yang dilakukan secara
langsung di lapangan yang belum dikaji sebelumnya dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi eksisting guna merumuskan permasalahan yang harus di tangani. Survei yang
dilakukan untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan antara lain:
1. Survei Wawancara Tepi Jalan ( Road Side Interview )
Survei ini bertujuan untuk mengetahui pola pergerakan te rmasuk untuk angkutan barang
yang terjadi di wilayah studi.
2. Survei Pencacahan Lalu Lintas ( Traffic Counting )
Dilakukan dengan cara menghitung setiap kendaraan yang melintasi setiap ruas yang
diamati selama periode waktu tertentu sesuai dengan klasifikasi jenis kendaraan.
3. Survei Wawancara Potensi Angkutan Barang
Survei ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan kendaraan angkutan barang yang terjadi
di dalam wilayah Kota Manado.
4. Survei Inventarisasi Jalan
Dilakukan untuk mengetahui kondisi ruas jalan yaitu Panjang dan lebar jalan yang ada di
Kota Manado kemudian digunakan untuk menganalisis apakah ruas jalan tersebut layak
untuk ditetapkan sebagai jaringan lintasan angkutan barang.
5. Survei Inventarisasi Simpang
Survei ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geometrik simpang serta fasilitas yang ada
pada simpang di Kota Manado.
6. Survei Moving Car Observation (MCO)
Survei yang dilakukan dengan melakukan pengamatan kendaraan bergerak untuk
mendapatkan data mengenai kecepatan lalu lintas, volume lalu lintas, dan jarak tempuh.

Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait yang ada di wilayah Kota
Manado. Data yang dibutuhkan diantaranya sebagai berikut:
1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Manado
a. Rencana tata ruang wilayah Kota Manado
b. Peta tata guna lahan Kota Manado
c. Peta administrasi Kota Manado
2. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang (PUPR) Kota Manado
a. Data geometri jalan dan simpang
b. Data kelas jalan.
3. Biro Pusat Statistik (BPS) Kota Manado
a. Data Kota Manado Dalam Angka Tahun 2021
Teknik Analisis Data
Analisis Lalu Lintas Eksisting
Analisis Lalu Lintas Eksisting dilakukan dengan pembebanan lalu lintas untuk mengetahui
beban volume kendaraan yang melewati suatu ruas jalan di Kota Manado. Analisis
pembebanan didapat dengan menggunakan suatu model pembebanan yang didapatkan
dengan menggunakan aplikasi atau software. Software yang digunakan untuk membuat
model pembebanan lalu lintas dalam penulisan skripsi ini adalah Vissum. Model ini pada
dasarnya menggunakan lintasan minimum dan pengemudi telah diasumsikan mengenal
kondisi lalu lintas yang ada sehingga mereka memilih rute dengan waktu yang seminimal
mungkin, kecuali untuk mobil penumpang umum yang telah memiliki rute tetap.

Validasi
Validasi dilakukan dengan membandingkan dan menilai kesesuaian hasil volume lalu lintas
pada suatu ruas jalan yang berasal dari hasil survei dengan volume lalu lintas dari model
yang telah dibuat dengan aplikasi PTV Visum. Hasil model dapat diterima dan digunakan
apabila tingkat validasinya maksimal 20% dengan survei (Ofyar Z. Tamin, 1997). Sebelum
melakukan validasi, perlu diuji secara statistik antara hasil model dengan hasil survei
dengan uji statistik Chi-Square (X2). Uji statistik ini digunakan untuk menguji apakah hasil
simulasi yang dihasilkan mempunyai perbedaan yang cukup signifikan atau tidak.

Analisis Alternatif Penangan dan Evaluasi


Setelah melakukan analisis terhadap kinerja jaringan jalan eksisting, maka akan diketahui
kinerja pada masing-masing ruas yang diukur dengan menggunakan tingkat pelayanan.
Pada ruas jalan dan persimpangan yang mempunyai tingkat pelayanan buruk akan
dilakukan evaluasi terhadap kinerja jaringan jalan untuk kemudian dilakukan skenario
penanganan terhadap kinerja lalu lintas agar mencapai tingkat pelayanan yang lebih baik.
Skenario ini dilakukan dalam 2 aspek yaitu Penananan pada Tahun Eksisting dan pada
Tahun Rencana (Do Nothing).

Rekomendasi
Setelah Analsisis dan evaluasi alternatif penataan lalu lintas angkutan barang pada jaringan
jalan dengan menerapkan strategi pemecahan masalah, selanjutnya melakukan
rekomendasi berupa pemilihan alternatif terbaik dari beberapa opsi yang telah dianalisis
sehingga memberikan kinerja jaringan jalan terbaik.

Lokasi Dan Jadwal Penelitian


Penelitian ini berlokasi di ruas-ruas jalan yang dilewati oleh angkutan barang di Kota
Manado, Sulawesi Utara. Ruas jalan yang dilalui angkutan barang kebanyakan adalah ruas-
ruas jalan dengan fungsi minimal kolektor. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan,
dimulai dari bulan September hingga bulan Desember 2021.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pembebanan Lalu Lintas Tahun Dasar
Pembebanan lalu lintas dilakukan dengan menggunakan aplikasi PTV Visum. Untuk
membangun model lalu lintas dibutuhkan link dan node yang berguna berfungsi
membangun jalan dan simpang serta zone sebagai asal-tujuan perjalanan. Setelah membuat
peta lengkap dengan jaringan jalan dan zona, kemudian memasukkan data asal-tujuan
perjalanan yang berbentuk matriks baik angkutan orang dan angkutan barang, yang
kemudian akan dibebankan pada tiap-tiap ruas jalan. Data matriks tersebut sangatlah
penting untuk melalukan pembebanan sehingga didapatkan gambaran kondisi jaringan
jalan serta kinerja ruas-ruas jalan. Output dari visum berupa visualisasi dengan
menggunakan bar berwarna merah yang dimana semakin tebal bar maka semakin tinggi
volume kendaraan pada sebuah ruas jalan.

Gambar 1 Pembebanan Lalu Lintas Tahun Dasar

Ruas jalan yang terdapat pada model diatas merupakan ruas jalan yang biasa dilalui oleh
kendaraan angkutan barang dikarenakan rute tersebut melalui atau melewati lokasi dari
potensi bangkitan dan tarikan angkutan barang di Kota Manado. Rute-rute tersebut dipilih
oleh pengendara secara bebas untuk dilalui dikarenakan belum ada penerapan jaringan
lintas angkutan barang di Kota Manado. Akibatnya, banyak angkutan barang di Kota
Manado masih banyak melintas pada beberapa ruas jalan yang merupakan ruas jalan yang
berada di pusat kota Manado, sehingga mengganggu kinerja jaringan jalan diruas tersebut.

Analisis Keakuratan Model


Uji keakuratan data dilakukan setelah melakukan pembebanan pemodelan terhadap ruas-
ruas jalan yang ada di Kota Manado dengan menggunakan aplikasi Visum. Setelah itu,
melakukan validasi dengan analisis uji keakuratan data (uji chi-square). Analisis tersebut
bertujuan untuk melihat perbedaan volume lalu lintas antara volume model dengan volume
hasil survei. Uji keakuratan data (uji chi-square ) bertujuan untuk menguji hasil pemodelan
apakah dapat diterima atau tidak berdasarkan kriteria-kriteria terhadap penelitian yang
telah ditetapkan. Tahap analisis validasi dengan uji keakuratan data terhadap pmebebanan
ruas jalan menggunakan 52 ruas jalan yang terbagi menjadi 62 segmen yang sangat
berpengaruh terhadap kondisi lalu lintas di Kota Manado.
Langkah-langkah dalam melakukan uji statistic chi-kuadarat adalah sebagai berikut:
a. Menentukan H0 dan H1
H0 : Tidak ada perbedaan antara volume model dengan volume observasi
H1 : Ada perbedaan antara volume model dengan volume observasi
b. Tingkat kepentingan ( Level of Signifinance )
Tingkat kepentingan yang digunakan adalah 0,05
c. Menentukan derajat kebebasan (df)
df = v = k – 1
Dimana : k = jumlah outcome/observasi yang mungkin dalam sampel
Sehingga, df = v = 62-1 = 61
d. Menentukan daerah kristis
Dari X2 untuk α = 0,05, df = v = 61, diperoleh X tabel = 80,832098
Nilai X Hitung : 76,53
e. Pernyataan aturan keputusan
H0 diterima jika X2 hitung < 80,832098
H1 diterima jika X2 hitung > 80,832098
f. Pernyataan Keputusan
Diketahui X hitung sebesar 76,53 dan nilai X tabel sebesar = 80,832098, dengan demikian
X hitung < X Tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan selaras dengan
hasil survei, Maka H0 diterima. Hal tersebut berarti model dapat dipakai untuk melakukan
analisis selanjutnya.

Skenario 1 Penataan Lalu Lintas Angkutan Barang


Dari analisis pola pergerakan angkutan barang serta proporsi angkutan barang pada tiap-
tiap ruas jalan yang ada di Kota Manado, dapat dilihat bahwa angkutan barang banyak
melewati ruas-ruas jalan yang tidak sesuai dengan kelasnya juga fungsinya serta melewati
kawasan-kawasan yang tidak semestinya untuk dilintasi angkutan barang terlebih moda
angkutan barang yang bertonase besar. Hal tersebut diakibatkan dari sifat pengemudi
angkutan barang yang memilih rute berdasarkan persepsi sendiri demi menghemat waktu
dan biaya perjalanan. Mengacu pada hal tersebut, pada analisis skenario 1 penataan lalu
lintas angkutan barang menerapkan larangan kendaraan angkutan barang untuk melintas
di ruas-ruas jalan yang fungsinya tidak sesuai serta melewati daerah atau zona yang tidak
semestinya dilewati angkutan barang serta mengharuskan angkutan barang hanya melintas
pada jalan-jalan utama yang berstatus jalan nasional dan provinsi serta fungsi jalan minimal
yaitu kolektor dengan kelas jalan minimal 2.
Gambar 2 Peta Penataan Skenario 1

Skenario 2 Penataan Lalu Lintas Angkutan Barang


Pada skenario ini dengan mengacu pada penataan pada skenario 1 dimana seluruh angkutan
barang wajib melintas pada jalan-jalan utama yang ada di pusat kota dimana kebanyakan
merupakan jalan arteri dengan status jalan nasional dan provinsi namun mengakibatkan
ruas-ruas jalan tersebut mengalami pembebanan volume tambahan khususnya angkutan
barang. Diperlukan adanya penggunaan jalan alternatif yang ada di sekitar pusat kota yang
bertujuan untuk mengurai arus lalu lintas angkutan barang yang melintas pada ruas jalan
pusat kota khususnya angkutan barang dengan muatan sumbu terberat 8 ton, sehingga
hanya angkutan barang bertonase besar saja yang melintas di ruas jalan pusat kota tersebut.
Pemilihan ruas jalan alternatif pada skenario 2 didasarkan pada V/C ratio kurang dari 0,75
serta kelas jalan minimal kelas jalan 2. Pada ruas-ruas jalan alternatif tersebut juga
diperlukan pemasangan rambu batas tonase angkutan barang yang melintas yaitu hanya
kendaraan angkutan barang dengan muatan sumbu terberat 8 ton, sehingga hanya angkutan
barang dengan tonase yang sesuai saja yang dapat melintas sehingga akan berdampak
dalam menjaga kondisi serta memperpanjang umur dari jalan.
Tabel 1 Daftar Ruas Jalan Alternatif Pada Skenario 2

No NAMA RUAS J ALAN FUNGSI JALAN KELAS JALAN TIPE JALAN V/C Ratio
1 JL. KATAMSO KOLEKTOR 2 2/2 D 0,67
2 JL. BUMI BERINGIN LOKAL 2 4/2 UD 0,26
3 JL. LUMIMUUT KOLEKTOR 2 2/2 UD 0,6
4 JL. 17 AGUSTUS LOKAL 2 4/2 UD 0,21
5. JL. TOLOLIU SUPIT KOLEKTOR 2 2/2 UD 0,34
Gambar 3 Peta Penataan Skenario 2

Pemilihan Rekomendasi Penataan Lalu Lintas Angkutan Barang Tahun


Dasar
Setelah melakukan pembebanan terhadap kedua skenario penataan lalu lintas angkutan
barang di tahun dasar, maka akan didapatkan kinerja jaringan jalan Kota Manado dari
masing-masing skenario. Setelah itu untuk mengetahui skenario penataan lalu lintas
angkutan barang yang terbaik, adalah dengan membandingkan pembebanan kinerja
jaringan tahun dasar dengan hasil pembebanan dari masing-masing skenario. Dari hasil
beberapa skenario yang telah dilakukan, sangat terlihat bahwa kendaraan angkutan barang
sangat mempengaruhi kinerja jaringan jalan khususnya ruas jalan. Sehingga sangat
diperlukan penataan lalu lintas angkutan barang untuk mengatasi masalah lalu lintas.
Setelah melihat perbandingan pembebanan tahun dasar dengan tiap-tiap skenario penataan
lalu lintas angkutan barang, dapat dipilih skenario penataan terbaik di tahun dasar
berdasarkan indikator rata-rata V/C ratio, kepadatan, dan kecepatan tiap ruas jalan.
Skenario 2 adalah skenario terpilih untuk tahun dasar dikarenakan dapat dilihat terjadi
perubahan kinerja ruas jalan Kota Manado. Namun, pemilihan skenario 2 ini tidak dapat
digunakan untuk jangka yang panjang dikarenakan didasari pada faktor pertumbuhan
kendaraan yang ada di Kota Manado yaitu 9,05% setiap tahunnya.

Tabel 2 Kinerja Ruas Jalan Tahun Dasar Sebelum dan Sesudah Penataan

NO INDIKATOR SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN


1. V/C Ratio 0,42 0,37
2. Kepadatan 29,26 28,55
3. Kecepatan 39,08 42,44

Skenario 3 Penataan Lalu Lintas Angkutan Barang ( Tahun 2026 )


Untuk skenario 3 dalam penataan lalu lintas angkutan barang dikhususkan untuk tahun
rencana yaitu tahun 2026 dimana telah tersedianya jalan lingkar (RingRoad) Manado 3
yang dimulai dari Ringroad 2 di daerah Winangun dan langsung terhubung dengan daerah
Kalasey di dekat Jalan Trans Sulawesi. Jalan lingkar ke 3 ini dibangun oleh Pemerintah
Kota Manado sebagai jalan alternatif yang menghubungkan jalan lingkar 2 di sisi selatan
Kota Manado. Jalan lingkar ke 3 ini direncanakan memiliki panjang sebesar 34 KM dengan
fungsi jalan yaitu kolektor primer serta memiliki kelas jalan yaitu kelas 2. Skenario 3 ini
menggunakan jalan lingkar 3 dalam pengoperasian angkutan barang. Dengan penggunaan
jalan lingkar 3 ini, akan memperlancar arus lalu lintas serta distribusi logistik angkutan
barang khususnya angkutan barang yang beroperasi menuju daerah-daerah yang berada di
sekitar Kota Manado seperti daerah Tomohon, Bitung, dan Amurang dikarenakan jalan
lingkar ke 3 ini terkoneksi atau terhubung langsung dengan jalan lingkar 1 dan 2. Pada
skenario 3 ini juga menerapkan jaringan lintasan angkutan barang pada skenario 1 penataan
lalu lintas angkutan barang di tahun dasar sehingga pola pergerakan angkutan barang tetap
tertata. Dengan penggunaan jalan lingkar 3 ini tentu akan mengurai kemacetan serta
berdampak khusus pada berkurangnya angkutan barang yang hanya sekedar melintas pada
ruas jalan dalam Kota Manado seperti di Jl. Sam Ratulangi dan Jl. Pierre Tendean serta
meningkatkan kinerja lalu lintas khususnya ruas jalan di Kota Manado. Untuk Analisis
pembebanan pada skenario 3 ini menggunakan matriks asal-tujuan untuk tahun rencana
yaitu tahun 2026.

Gambar 4 Peta Penataan Skenario 3

Tabel 3 Kinerja Ruas Jalan Tahun Rencana Sebelum dan Sesudah Penataan

NO INDIKATOR SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN


1. V/C Ratio 0,60 0,46
2. Kepadatan 52,35 41,84
3. Kecepatan 36,56 45,30
KESIMPULAN
Ruas jalan yang lebih sering dan lebih banyak dilintasi oleh angkutan barang di Kota
Manado adalah ruas-ruas jalan yang terdapat pada ruas kota, sehingga masih banyak
terjadinya pencampuran lalu lintas antara angkutan orang dengan angkutan barang
sehingga menyebabkan penurunan kinerja jaringan jalan. Oleh karena itu, diperlukan
penataan lalu lintas khususnya angkutan barang sehingga terciptanya kondisi lalu lintas
yang baik. Skenario yang terpilih untuk tahun dasar adalah skenario 2 dimana skenario
tersebut merupakan tindak lanjut skenario 1 yang menata lalu lintas angkutan barang hanya
melewati ruas jalan utama dan ruas jalan pusat kota yang kebanyakan merupakan jalan
arteri berstatus nasional dan provinsi sehingga terciptanya sebuah jaringan lintas angkutan
barang dengan lalu lintas angkutan barang yang tertata di Kota Manado. Namun untuk
skenario 2, demi mengurai volume angkutan barang yang membebani jaringan lintas
angkutan barang tersebut, dipilihlah beberapa ruas jalan alternatif khusus untuk angkutan
barang bertonase kecil dengan memperhatikan V/C ratio jalan dibawah 0,75 serta kelas
jalan minimal yaitu kelas 2. Dengan adanya peramalan 5 tahun kedepan, dapat diketahui
perubahan kinerja jaringan jalan dan volume kendaraan yang tentunya berbeda jauh dengan
kinerja pada tahun dasar 2021. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan penataan lalu lintas
angkutan barang dimasa depan. Skenario 3 terpilih menjadi skenario penataan terbaik
untuk tahun rencana dengan mengoperasikan jalan lingkar 3 untuk angkutan barang demi
mengurai arus lalu lintas angkutan barang yang masuk ke pusat Kota Manado.

DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang tentang Jalan, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004.
Undang-Undang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Undang-Undang nomor
22 Tahun 2009.
Undang-Undang tentang Jaringan Lintas dan Angkutan Jalan, Peraturan
Pemerintah No 79 Tahun 2013.
Peraturan Pemerintah tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014.
Peraturan Menteri Perhubungan tentang Penyelenggaraan Angkutan Kendaraan
Dengan Kendaraan Bermotor di Jalan, Peraturan Menteri Nomor 60 tahun
2019.
Kemenhub (2006) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006
Tentang Jalan.
Pola Umum Transportasi Darat Wilayah Kota Manado, Laporan Umum Tim PKL Kota
Manado Angk.XL.STTD, Bekasi.
Badan Pusat Statistik Kota Manado.(2021). Kota Manado dalam Angka 2021.
Manado: BPS Kota Manado.
Departemen Pekerjaan Umum.(1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia.Jakarta:
Direktorat Jenderal Bina Marga Indonesia.
Koloway, B. S. (2009) “Kinerja Ruas Jalan Perkotaan Jalan Prof Dr. Satrio, DKI Jakarta”
Journal Of Regional And City Planning, 20(3), Hal. 215–230.
Pusparini, A. S. Dan Putr, S. N. (2016) “Penataan Lalu Lintas Angkutan Barang Di Kota
Banjarbaru,” Forum Studi Transportasi Serta Perguruan Tinggi (FSTPT), 06(October),
Hal. 11–13.
Tamin, O. Z. (1997) Perencanaan & Pemodelan Transportasi. Institiut Teknologi
Bandung.
Yuliara, I. M. (2016) “Regresi Linier Sederhana,” Fisika, Hal. 7–41.

You might also like