Professional Documents
Culture Documents
DI KOTA MANADO
Diterima: 26 Mei 2022, Direvisi: 30 Juli 2022, Disetujui: 1 Agustusz 2022, Diterbitkan online: Agustus 2022
Abstract
Due to the absence of structuring of freight traffic in Manado City, it has an impact on the
mixing of private vehicle traffic and goods which causes high volume on the roads
traversed, especially in Manado City Center. This is because the city of Manado, which is
the capital city of North Sulawesi Province, is close to commodity-producing areas, so
there are many distribution activities for goods transportation, either in and out of the city
or just passing through. With the increase in the volume of freight traffic, it is necessary to
arrange freight traffic to improve the performance of the road network in Manado City.
This study aims to plan traffic management scenarios in the City of Manado City, especially
for inner-city and main roads such as Jl. Sam Ratulangi, Jl. Pierre Tendean, Jl. Ahmad
Yani, Jl. Yos Sudarso and Jl. Sudirman. To conduct this research, data is needed on goods
transport vehicles in the city of Manado and data on the existing road network in the city
of Manado.Based on the analysis that has been carried out, a structuring scenario is
obtained to improve traffic performance on the road in both the base year 2021 and the
planned year 2026. The diversion of freight transport via alternative roads determined
based on certain criteria and building a track network for freight transport is believed to
be able to improve traffic performance. traffic in the city of Manado. For future
arrangements, the construction of the 3rd ring road has been planned. After being
analyzed, the results of the loading with the construction of the new ring road can handle
the declining performance of the road network especially because it is directly connected
to ring roads 1 and 2. With information and analysis results Based on the above, it can be
said that the arrangement of freight transport traffic is feasible to be implemented.
Keywords: Freight transportation, road network performance, road sections, ring roads,
traffic management.
Abstrak
Dikarenakan belum adanya penataan lalu lintas angkutan barang di Kota Manado,
berdampak terjadinya percampuran lalu lintas kendaraan pribadi dan barang yang
menyebabkan tingginya volume pada ruas jalan yang dilintasi khususnya di Pusat Kota
Manado. Hal tersebut dikarenaka Kota Manado yang merupakan ibu kota Provinsi
Sulawesi Utara yang dekat dengan daerah penghasil komoditas sehingga banyak kegiatan
distribusi angkutan barang baik keluar-masuk kota atau hanya sekedar melintas. Dengan
bertambahnya volume lalu lintas angkutan barang tersebut, maka perlu adanya penataan
lalu lintas angkutan barang untuk memperbaiki kinerja jaringan jalan di Kota Manado.
Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan skenario penataan lalu lintas yang ada di Kota
Kota Manado, terkhusus ruas-ruas jalan dalam kota dan utama seperti Jl. Sam Ratulangi,
Jl. Pierre Tendean, Jl. Ahmad Yani, Jl. Yos Sudarso dan Jl. Sudirman. Untuk melakukan
penelitian ini, diperlukan data – data mengenai kendaraan angkutan barang yang ada di
Kota Manado serta data jaringan jalan yang ada di Kota Manado. Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan diperoleh skenario penataan untuk memperbaiki kinerja lalu lintas di jalan
baik di tahun dasar 2021 dan tahun rencana 2026. Adanya pengalihan angkutan barang
melalui jalan alternatif yang ditentukan berdasarkan kriteria tertentu serta membangun
suatu jaringan lintasan untuk angkutan barang dipercaya dapat meningkatkan kinerja lalu
lintas yang ada di Kota Manado. Untuk penataan pada masa yang akan datang, telah
direncanakan pembangunan jalan lingkar ke 3. Setelah dianalisis, hasil pembebanan
dengan pembangunan jalan lingkar baru dapat menangani kinerja jaringan jalan yang
semakin menurun terlebih dikarenakan terhubung langsung dengan jalan lingkar 1 dan 2.
Dengan informasi dan hasil analisis tersebut, dapat dikatakan bahwa penataan lalu lintas
angkutan barang layak untuk diterapkan.
Kata Kunci : Angkutan barang, kinerja jaringan jalan,ruas jalan, jalan lingkar, penataan
lalu lintas.
PENDAHULUAN
Kota Manado memiliki peranan penting dalam kegiatan distribusi angkutan barang karena
Kota Manado terhubung dengan daerah-daerah penghasil komoditas di Sulawesi Utara dan
pulau-pulau kecil di sekitarnya, sehingga banyak dilalui oleh angkutan barang baik masuk
atau keluar menuju daerah atau provinsi lain atau hanya sekedar melintas saja. Angkutan
barang di Kota Manado sendiri melintas dengan melalui pintu akses keluar-masuk Kota
Manado bila melalui lintas darat yaitu di Jl. Walter Monginsidi di daerah Malalayang, Jalan
Raya Manado - Tomohon di daerah Pineleng, Jalan Raya Manado - Wori, serta Jalan Raya
Manado - Bitung. Terbangunnya jalan tol Manado – Bitung pada tahun 2019. Dengan
posisi yang strategis dan arus pergerakan serta volume angkutan barang yang tinggi
tersebut, Sangat disayangkan bahwa belum ada ketersediaan fasilitas dan prasarana
angkutan barang seperti terminal angkutan barang yang diharapkan dapat mengurai moda
angkutan barang serta belum adanya regulasi dan aturan yang jelas mengenai lalu lintas
angkutan barang di Kota Manado. Dengan meningkatnya pertumbuhan kendaraan setiap
tahunnya yaitu sebesar 9,05%, dikhawatirkan akan menyebabkan peningkatan volume lalu
lintas baik di ruas jalan dalam kota terlebih untuk tahun-tahun berikutnya. Selain itu,
banyak angkutan barang yang melintasi jalanan di Kota Manado secara bebas tanpa
memperhatikan kelas jalan apakah sesuai untuk dilintasi atau tidak dan untuk menghemat
biaya dan waktu yang seminimal mungkin, sehingga rentan mengakibatkan kondisi ruas
jalan di Kota Manado menjadi rusak dan berbahaya bagi pengguna jalan lain maupun
kendaraan angkutan barang itu sendiri serta menimbulkan kemacetan di beberapa ruas
jalan. Dengan latar belakang kondisi diatas, diperlukan adanya penataan lalu lintas
angkutan barang sebagai upaya mendukung kegiatan distribusi yang efektif dan efisien
serta meningkatkan aksesbilitas transportasi.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
IV.2.1 Data Primer
Data primer diperoleh dari survei tambahan dan pengamatan yang dilakukan secara
langsung di lapangan yang belum dikaji sebelumnya dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi eksisting guna merumuskan permasalahan yang harus di tangani. Survei yang
dilakukan untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan antara lain:
1. Survei Wawancara Tepi Jalan ( Road Side Interview )
Survei ini bertujuan untuk mengetahui pola pergerakan te rmasuk untuk angkutan barang
yang terjadi di wilayah studi.
2. Survei Pencacahan Lalu Lintas ( Traffic Counting )
Dilakukan dengan cara menghitung setiap kendaraan yang melintasi setiap ruas yang
diamati selama periode waktu tertentu sesuai dengan klasifikasi jenis kendaraan.
3. Survei Wawancara Potensi Angkutan Barang
Survei ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan kendaraan angkutan barang yang terjadi
di dalam wilayah Kota Manado.
4. Survei Inventarisasi Jalan
Dilakukan untuk mengetahui kondisi ruas jalan yaitu Panjang dan lebar jalan yang ada di
Kota Manado kemudian digunakan untuk menganalisis apakah ruas jalan tersebut layak
untuk ditetapkan sebagai jaringan lintasan angkutan barang.
5. Survei Inventarisasi Simpang
Survei ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geometrik simpang serta fasilitas yang ada
pada simpang di Kota Manado.
6. Survei Moving Car Observation (MCO)
Survei yang dilakukan dengan melakukan pengamatan kendaraan bergerak untuk
mendapatkan data mengenai kecepatan lalu lintas, volume lalu lintas, dan jarak tempuh.
Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait yang ada di wilayah Kota
Manado. Data yang dibutuhkan diantaranya sebagai berikut:
1. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Manado
a. Rencana tata ruang wilayah Kota Manado
b. Peta tata guna lahan Kota Manado
c. Peta administrasi Kota Manado
2. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang (PUPR) Kota Manado
a. Data geometri jalan dan simpang
b. Data kelas jalan.
3. Biro Pusat Statistik (BPS) Kota Manado
a. Data Kota Manado Dalam Angka Tahun 2021
Teknik Analisis Data
Analisis Lalu Lintas Eksisting
Analisis Lalu Lintas Eksisting dilakukan dengan pembebanan lalu lintas untuk mengetahui
beban volume kendaraan yang melewati suatu ruas jalan di Kota Manado. Analisis
pembebanan didapat dengan menggunakan suatu model pembebanan yang didapatkan
dengan menggunakan aplikasi atau software. Software yang digunakan untuk membuat
model pembebanan lalu lintas dalam penulisan skripsi ini adalah Vissum. Model ini pada
dasarnya menggunakan lintasan minimum dan pengemudi telah diasumsikan mengenal
kondisi lalu lintas yang ada sehingga mereka memilih rute dengan waktu yang seminimal
mungkin, kecuali untuk mobil penumpang umum yang telah memiliki rute tetap.
Validasi
Validasi dilakukan dengan membandingkan dan menilai kesesuaian hasil volume lalu lintas
pada suatu ruas jalan yang berasal dari hasil survei dengan volume lalu lintas dari model
yang telah dibuat dengan aplikasi PTV Visum. Hasil model dapat diterima dan digunakan
apabila tingkat validasinya maksimal 20% dengan survei (Ofyar Z. Tamin, 1997). Sebelum
melakukan validasi, perlu diuji secara statistik antara hasil model dengan hasil survei
dengan uji statistik Chi-Square (X2). Uji statistik ini digunakan untuk menguji apakah hasil
simulasi yang dihasilkan mempunyai perbedaan yang cukup signifikan atau tidak.
Rekomendasi
Setelah Analsisis dan evaluasi alternatif penataan lalu lintas angkutan barang pada jaringan
jalan dengan menerapkan strategi pemecahan masalah, selanjutnya melakukan
rekomendasi berupa pemilihan alternatif terbaik dari beberapa opsi yang telah dianalisis
sehingga memberikan kinerja jaringan jalan terbaik.
Ruas jalan yang terdapat pada model diatas merupakan ruas jalan yang biasa dilalui oleh
kendaraan angkutan barang dikarenakan rute tersebut melalui atau melewati lokasi dari
potensi bangkitan dan tarikan angkutan barang di Kota Manado. Rute-rute tersebut dipilih
oleh pengendara secara bebas untuk dilalui dikarenakan belum ada penerapan jaringan
lintas angkutan barang di Kota Manado. Akibatnya, banyak angkutan barang di Kota
Manado masih banyak melintas pada beberapa ruas jalan yang merupakan ruas jalan yang
berada di pusat kota Manado, sehingga mengganggu kinerja jaringan jalan diruas tersebut.
No NAMA RUAS J ALAN FUNGSI JALAN KELAS JALAN TIPE JALAN V/C Ratio
1 JL. KATAMSO KOLEKTOR 2 2/2 D 0,67
2 JL. BUMI BERINGIN LOKAL 2 4/2 UD 0,26
3 JL. LUMIMUUT KOLEKTOR 2 2/2 UD 0,6
4 JL. 17 AGUSTUS LOKAL 2 4/2 UD 0,21
5. JL. TOLOLIU SUPIT KOLEKTOR 2 2/2 UD 0,34
Gambar 3 Peta Penataan Skenario 2
Tabel 2 Kinerja Ruas Jalan Tahun Dasar Sebelum dan Sesudah Penataan
Tabel 3 Kinerja Ruas Jalan Tahun Rencana Sebelum dan Sesudah Penataan
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang tentang Jalan, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004.
Undang-Undang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Undang-Undang nomor
22 Tahun 2009.
Undang-Undang tentang Jaringan Lintas dan Angkutan Jalan, Peraturan
Pemerintah No 79 Tahun 2013.
Peraturan Pemerintah tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014.
Peraturan Menteri Perhubungan tentang Penyelenggaraan Angkutan Kendaraan
Dengan Kendaraan Bermotor di Jalan, Peraturan Menteri Nomor 60 tahun
2019.
Kemenhub (2006) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006
Tentang Jalan.
Pola Umum Transportasi Darat Wilayah Kota Manado, Laporan Umum Tim PKL Kota
Manado Angk.XL.STTD, Bekasi.
Badan Pusat Statistik Kota Manado.(2021). Kota Manado dalam Angka 2021.
Manado: BPS Kota Manado.
Departemen Pekerjaan Umum.(1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia.Jakarta:
Direktorat Jenderal Bina Marga Indonesia.
Koloway, B. S. (2009) “Kinerja Ruas Jalan Perkotaan Jalan Prof Dr. Satrio, DKI Jakarta”
Journal Of Regional And City Planning, 20(3), Hal. 215–230.
Pusparini, A. S. Dan Putr, S. N. (2016) “Penataan Lalu Lintas Angkutan Barang Di Kota
Banjarbaru,” Forum Studi Transportasi Serta Perguruan Tinggi (FSTPT), 06(October),
Hal. 11–13.
Tamin, O. Z. (1997) Perencanaan & Pemodelan Transportasi. Institiut Teknologi
Bandung.
Yuliara, I. M. (2016) “Regresi Linier Sederhana,” Fisika, Hal. 7–41.