You are on page 1of 10

Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p.

325-334
© Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

JTRESDA
Journal homepage: https://jtresda.ub.ac.id/

Studi Penjadwalan Pelaksanaan Proyek


Rehabilitasi Bangunan Pelimpah (Spillway)
Bendungan Pacal Kec. Temayang, Kab.
Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur
Menggunakan Microsoft Project Manager
2016
Anasrul Septian Prayogi1*, Suwanto Marsudi 1, Heri Suprijanto 1
1
Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya,
Jalan MT. Haryono No. 167, Malang, 65145, INDONESIA

*Korespondensi Email: anasrulsp@student.ub.ac.id


Abstract: A project called success when viewed from an economic
perspective, the project is carried out effectively and efficiently. In other
word the project is avoided from all kinds of expenses that are not excluded,
so that the planned benefits can be achieved. To achieve the results of a
construction project that is efficient in terms of cost, time, and labor, the
writer applies the Microsoft Project Manager 2013 program to help plan,
manage, and schedule which strongly supports the project administration
process. This study discusses scheduling and financing use 3 alternatives
which include analysis of machine productivity, duration of the project, the
resources requirement, analysis of labor unit prices, draft budgetary costs,
and curve plans s taking into account the implementation of the work order
and material requirements of scheduling Microsoft Project Manager 2016
that produces a network in the form of a giant chart. The purpose of this
final assignment is to find out which alternative is the most efficient in terms
of time and cost to accelerate the duration of the project. The three
alternatives provide different analysis and results which are certainly
different in terms of time and cost with alternative 1 (16 months, total
project costs of Rp. 116.195.725.172,89), alternative 2 (14 months, total
project costs of Rp. 114.977.966.202,28), and alternative 3 additions of
heavy equipment (10 months, total project costs of Rp.
120.742.705.287,18). In terms of time and cost and the weaknesses of the
three alternatives, it can be concluded that the addition of heavy equipment
is an alternative that is considered efficient for implementation.
Keywords: Financing, Heavy Equipment, Labor, Microsoft Project 2016,
Scheduling

*Penulis korespendensi: anasrulsp@student.ub.ac.id


Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334

Abstrak: Suatu proyek dikatakan berhasil dengan baik apabila ditinjau dari
segi ekonomis, proyek tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dengan kata lain proyek terhindar dari segala macam pengeluaran biaya
yang tidak diingginkan, sehingga keuntungan yang sudah direncanakan
dapat tercapai. Untuk mencapai hasil proyek konstruksi yang efisien dari
segi biaya, waktu, dan tenaga kerja maka penulis menerapkan program
Microsoft Project Manager 2016 untuk membantu perencanaan,
pengelolaan, dan penjadwalaan yang sangat mendukung proses
administrasi proyek. Pada studi ini membahas tentang penjadwalan dan
pembiayaan menggunakan 3 alternatif yang mencakup analisa produktifitas
alat berat, durasi proyek, kebutuhan jumlah sumber daya tenaga kerja,
analisa harga satuan pekerja, rancangan anggaran biaya, dan rencana kurva
s dengan memperhatikan urutan pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan
material dari penjadwalan Microsoft Project Manager 2016 yang
menghasilkan jaringan kerja berupa giant chart. Tujuan dari penyusunan
tugas akhir ini adalah untuk mengetahui alternatif mana yang paling efisien
ditinjau dari segi waktu dan biaya untuk percepatan durasi proyek. Ketiga
alternatif memberikan perbedaan analisa dan hasil yang tentunya berbeda
dari segi waktu dan biaya, dengan alternatif 1 (16 bulan, biaya total proyek
Rp. 116.195.725.172,89), alternatif 2 penambahan alat berat (14 bulan,
biaya total proyek Rp. 114.977.966.202,28) dan alternatif 3 penambahan
jam kerja (10 bulan, biaya total proyek 120.742.705.287,18) Ditinjau dari
segi waktu dan biaya serta kelemahan dari ketiga alternatif, maka dapat
disimpulkan bahwa penambahan alat berat adalah alternative yang
dianggap efisien untuk pelaksanaan.
Kata Kunci: Alat Berat, Microsoft Project 2016, Penjadwalan,
Pembiayaan, Tenaga Kerja

1. Pendahuluan
Pelaksanaan kegiatan proyek dapat diiartikan untuk kegiatan sementara yang terjadi
menggunakan sumber daya untuk menghasilkan produk dalam waktu yang terbatas dengan
standar waktu dan mutu yang telah ditentukan [1]. Untuk itu dibutuhkan manajemen proyek
untuk dapat mengendalikan untuk mengendalikan baik dari perencanaan, pelaksanaan,
pemeliharaan dan perawatan [2].
Dalam kaitan dengan keamanan bendungan, mempertimbangkan kapasitas yang hanya 50
persen dari kapasitas semula, maka hal yang perlu untuk dikaji adalah kapasitas dari bangunan
pelimpah bendungan dalam mengalirkan debit banjir yang terjadi. Mempertimbangkan
keamanan bendungan, maka untuk mengantisipasi kapasitas bangunan pelimpah bendungan
Pacal yang terbatas saat terjadi banjir maksimum maka perlu dipertimbangkan adanya
pelimpah (spillway) yang berfungsi melimpaskan air pada saat banjir dimana bangunan
pelimpah eksisting sudah tidak dapat menampung lagi.
Berdasarkan Proyek Bendungan Pacal Ini adalah proyek yang sangat kompleks dalam hal
sumber daya yang digunakan dan jenis pekerjaannya. Oleh karena itu, berbagai kendala dapat

326
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334

muncul dalam pelaksanaannya. Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah
penggunaan program Microsoft Project Manager 2016 supaya mengatasi ketergantungan antar
aktivitas yang mengikutkan banyak faktor pendukung. Tentunya juga diperlukan pengelolaan,
penataan dan pengendalian yang tepat dengan tetap memperlihatkan waktu dan kualitas pada
pekerjaan tersebut.

2. Bahan dan Metode


2.1. Bahan
Bendungan Pacal dibangun di Kali Pacal yang terletak di Desa Kedungsumber, Kecamatan
Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Letak geografis Bendungan Pacal
terletak pada 111° 52’ 14,75” BT dan 7° 21’ 44,75” LS.

Gambar 1. Peta Lokasi Bendungan Pacal

327
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334

Gambar 2. Denah dan Potongan Memanjang Pelimpah

2.2. Metode
Metode adalah proses atau metode sistematis yang secara efektif mencapai tujuan tertentu,
biasanya dalam urutan langkah yang teratur. Adapun langkah – langkah dalam pengerjaan studi
ini yaitu:

328
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334

Gambar 3. Bagan Alir Penelitian

329
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334

2.3. Persamaan
A. Excavator
Produktifitas excavator dapat dihitung menggunakan rumus: [6]
3600
𝑄=𝑞× ×𝐸 Pers. 1
𝐶𝑚
dengan:
Q = Produktifitas tiap jam (m3/jam : yd3/jam)
q = Produksiiitiap siklus excavator (m3, Cu.Yd)
Cm = Durasi siklus Excavato (detik)
E = Efisiensitas Pekerjaan
B. Dump Truck
Produktifitas Dump Truck dapat dihitung menggunakan rumus: [6]
60
𝑃=𝐶× × 𝐸𝑡 Pers. 2
𝐶𝑚𝑡

dengan:
P = Produktifitas per jam (m3/jam ; yd3/jam)
Cm = Durasi siklus dump truck (detik)
E = Efisiensitas Pekerjaan
C = Produktifitaswtiapusiklus (m3, Cu.Yd)
C. Bulldozer
Produktifitasi bulldozer dalam megangkut dan mendorong muatan dirumuskan sebagai
berikut: [8]
3600
𝑄=𝑞x 𝑥𝑒𝑥𝐸 Pers. 3
Cm

dengan:
Q = Produktifitas tiap jam (m3/jam : yd3/jam)
q = Produktifitas dalam siklus (m3, Cu.Yd)
Cm = Durasi siklus bulldozer (detik)
e = Grade factor
E = Efisiensitas Pekerjaan
D. Wheel Loader
Alat muat yang mengerjakan pekerjaan yang sama secara berkala, dihitung menggunakan
persamaan: [8]
𝑞𝑥60𝑥𝐸
𝑄= Pers. 4
𝐶𝑚

330
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334

dengan:
Q = Produktifitas per jam (m3/jam : yd3/jam)
Q = Produktifitasuper siklus (m3, Cu.Yd)
Cm = Durasi siklus wheel loade (detik)
E = Efisiensitas Pekerjaan
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Alat Berat
Analisa produktivitas alat berat untuk kapasitas produksi yang digunakan pada
pelaksanaan proyek berperan besar untuk kemajuan pekerjaan atau penurunan kemajuan [3].
Dalam penelitian ini hanya alat dasar yang bisa dihitung berdasarkan produktivitas.
Tabel 1: Rekapitulasi Jumlah Alat Berat

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


Jenis Alat Berat 16 bulan 14 bulan 10 bulan
(8jam/hari) (8jam/hari) (11jam/hari)
Concrete Batching Plant 21 29 15
Concrete pump 11 13 11
Concrete Vibrator 19 26 13
Water tank truck 11 14 12
Water pump 11 14 12
Agitator truck 53 79 38
excavator 4 1 1
dump truck 9 15 7
wheel loader 8 14 6
Tripod tinggi 7 m 8 10 2
Alat pancang + Hammer 1,0 ton 8 10 2
Concrete Mixer 31 31 22
Vibrator roller 1 1 1
bulldozer 2 1 1
Jumlah 173 232 124

3.2. Durasi
Durasi menjadi bagian penting dalam pengevaluasian proyek [4]. Aspek yang terliat
berupa beban kerja dan pengaruh produktivitas alat berat per jam, serta jumlah alat berat yang
digunakan dalam satu hari kerja. Alternatif 1 (16 bulan), alternatif 2 (14 bulan), dan alternatif
3 (10 bulan).

331
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334

3.3. Analisa Kebutuhan SDM


Sumber Daya Manusia yang dimaksud sini adalah tenaga kerja, yang terlibat langsung
dalam pekerjaan fisik proyek. [10] Analisa ini dilakukan untuk menentukan kebutuhan sumber
daya harian dan hasil perhitungan penggunaan sumber daya, kita dapat menganalisis
peningkatan dalam menggunakan sumber daya selama kegiatan pelaksanaan proyek [6]. Jika
tedapat peninggkatan dalam penggunaan sumber daya, hal itu bisa diprediksi menggunakan
leveling, diharapkan selama pelaksanaan proyek, kebutuhan sumber daya tidak terdapat
perubahan signifikan
3.4. Analisa Harga Satuan Pekerja
Jika angka yang mewakili total beban kerja tidak dapat ditentukan, tetapi biaya per unit
sudah dihitung, maka estimasi pekerjaan didasarkan pada harga satuan. [10] Harga satuan
merupakan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya biaya, dalam memperoleh besaran harga
satuan maka dilakukan perkalian antar gaji pekerjaan dan koefisien kerja itu sendiri untuk
mendapatkan koefisien kerja dan gaji pekerjaan dari HSP [7]. (Harga Satuan Pekerja)
3.5. Analisa Perubahan Sumber Daya Tenaga Kerja setelah Dipercepat
Sejak di mulainya rencana kerja hingga penambahan waktu, jumlah0pelaksana
pekerjaan telah berubah [8]. Garis besarnya adalah total pekerja meningkat jika adanya
penambahan jam kerja. alternatif 1 menjadi acuan alternatif 2 dan selanjutnya alternati 3.
Pada alternatif 2 penambahan sumber daya yang menyebabkan mempersingkat waktu dari
16 bulan ke 14 bulan. Sedangkan pada alternatif 3 dilakukan penambahan jam kerja
(lembur)
Tabel 2: Perbandingan Tenaga Kerja Waktu Normal dengan Waktu yang Dipercepat

Uraian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


Waktu Pelaksanaan 16 Bulan 14 Bulan 10 Bulan
Tenaga Kerja 994 Orang 1,221 Orang 756 Orang
Rata -Rata Orang Perbulan 62 87 76

3.6. Rencana Anggaran Biaya


Hitung upah dan biaya material yang diperlukan dalam total biaya proyek, serta berbagai
alternatif, yang kemudian dapat dievaluasi dengan harga nominal paling efektif dengan
mengalikan jumlah setiap pekerjaan dengan total harga pekerjaan [9]. Harga satuan, sehingga
anda dapat mengetahui total anggaran)proyek.
Biaya normal proyek diperkirakan Rp.119.023,893,344.40, di mana digunakan tiga
metode analisis percepatan. Berikut hasil analisis ketiga metode tersebut.:

332
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334

Tabel 3: Rekapitulasi Biaya dan Waktu

Uraian Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


Waktu 16 Bulan 14 Bulan 10 Bulan
Biaya Rp. 115.879.060.344,62 Rp. 114.700.988.012,01 Rp. 120.645.017.179,08

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari rencana Microsoft Project Manager berikut dengan
perhitungan manual jaringan proyek perbaikan Pacal Dam Spilleway diperoleh kesimpulan:
Berdasarkan data konrak Proyek Rehabilitasi Spillway Bendungan Pacal dengan jumlah
biaya Rp 119.023.893.344,40. MicrosoftWProject Manager menunjukkan terdapat perbedaan
dari 3 alternatif berbeda dengan kontrak penjadwalan yang dijadikan sebagai acuan. Ketiga
alternative menunjukkan perbedaan padaadurasi yaitu pada alternatif 1 ( 16 bulan), alternatif 2
(14 bulan), dan alternatif 3 (10 bulan)
Pada alternatif 1 Durasi 16 bulan dengan jumlah alat berat sebanyak 173 buah, jumlah
tenaga kerja sebanyak 994 orang, dengan total biaya proyek sebesar Rp. 116.195.725.172,89
dengan beda biaya dengan data kontrak lebih murah Rp3.144.832.999,78. Alternatif 2 Durasi
14 bulana jumlah alat berat sebanyak 232 buah, jumlah tenaga kerja sebanyak 1221 orang,
dengan biaya total proyek sebesar Rp. 114.977.966.202,28 dengan beda biaya dengan data
kontrak lebih murah Rp 4.322.905.332,39. Alternatif 3 Durasi 10 bulan, jumlah alatrberat
sebanyak 124 buah, jumlah tenaga kerja sebanyak 756 orang, dengan biaya total proyek sebesar
120.742.705.287,18 dengan beda biaya dengan data kontrak lebih mahal
Rp1.621.123.834,68
Hasil perhitungan dan penjadwalanNpekerjaanndari 3 alternatif yang dilakukan percepatan
durasi pada Proyek Rehabilitasi Spillway Bendungan Pacal diketahui, semakin dipercepat
durasi pekerjaan proyek, maka jumlah sumber daya tenaga yang dibutuhkan juga semakin
meningkat. Dengan demikian alternatif 2 dengan durasi pekerjaan 14 bulan dinilai paling
efisien dengan pertambahan jumlah alat berat dan juga jjumlah tenaga kerja yang dibutuhin
dengan jumlah 232 alatAdan 1221 pekerjaddan total anggaran proyek Rp. 114.977.966.202,28.
Daftar Pustaka
[1] Badri Sofwan. (1997). Dasar-dasar Network Planning (Dasar-dasar Pelaksanaan
Kerja). Jakarta: Rineka Cipta.
[2] Dipohusodo, Istimawan. (1996) "Manajemen Konstruksi Jilid I." Yogyakarta:
kanisius.
[3] Ervianto, Wulfarm I. (2002). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakartaa : Andi
[4] Heryanto, Imam. 2013. Manajemen Proyek Berbasis Teknologi Informasi.Bandung :
Informatika
[5] Nugraha, Paulus, dkk. (1986). Manajemen Proyek Konstruksi2. Surabaya : Kartika
Yudha.

333
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334

[6] Rochmanhadi. (1992). Alat-alat Berat dan penggunaannya. Jakarta : Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum
[7] Sajekti, Amien. 2013. Metode Kerja Bangunan Sipil. Yogyakarta: Graha
Ilmu
[8] Sabar, Husni (2002). RES–401 Peralatan Konstruksi. Jakarta: Sekolah Tinggi Teknik
YPLN
[9] Sastraatmadja, Soedradjat, Ir. a. (1984). Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan.
Bandung : Nova
[10] Soeharto, Iman. (1999). Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional)
Jilid 1. Jakarta : Erlangga

334

You might also like