Professional Documents
Culture Documents
325-334
© Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
JTRESDA
Journal homepage: https://jtresda.ub.ac.id/
Abstrak: Suatu proyek dikatakan berhasil dengan baik apabila ditinjau dari
segi ekonomis, proyek tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dengan kata lain proyek terhindar dari segala macam pengeluaran biaya
yang tidak diingginkan, sehingga keuntungan yang sudah direncanakan
dapat tercapai. Untuk mencapai hasil proyek konstruksi yang efisien dari
segi biaya, waktu, dan tenaga kerja maka penulis menerapkan program
Microsoft Project Manager 2016 untuk membantu perencanaan,
pengelolaan, dan penjadwalaan yang sangat mendukung proses
administrasi proyek. Pada studi ini membahas tentang penjadwalan dan
pembiayaan menggunakan 3 alternatif yang mencakup analisa produktifitas
alat berat, durasi proyek, kebutuhan jumlah sumber daya tenaga kerja,
analisa harga satuan pekerja, rancangan anggaran biaya, dan rencana kurva
s dengan memperhatikan urutan pelaksanaan pekerjaan dan kebutuhan
material dari penjadwalan Microsoft Project Manager 2016 yang
menghasilkan jaringan kerja berupa giant chart. Tujuan dari penyusunan
tugas akhir ini adalah untuk mengetahui alternatif mana yang paling efisien
ditinjau dari segi waktu dan biaya untuk percepatan durasi proyek. Ketiga
alternatif memberikan perbedaan analisa dan hasil yang tentunya berbeda
dari segi waktu dan biaya, dengan alternatif 1 (16 bulan, biaya total proyek
Rp. 116.195.725.172,89), alternatif 2 penambahan alat berat (14 bulan,
biaya total proyek Rp. 114.977.966.202,28) dan alternatif 3 penambahan
jam kerja (10 bulan, biaya total proyek 120.742.705.287,18) Ditinjau dari
segi waktu dan biaya serta kelemahan dari ketiga alternatif, maka dapat
disimpulkan bahwa penambahan alat berat adalah alternative yang
dianggap efisien untuk pelaksanaan.
Kata Kunci: Alat Berat, Microsoft Project 2016, Penjadwalan,
Pembiayaan, Tenaga Kerja
1. Pendahuluan
Pelaksanaan kegiatan proyek dapat diiartikan untuk kegiatan sementara yang terjadi
menggunakan sumber daya untuk menghasilkan produk dalam waktu yang terbatas dengan
standar waktu dan mutu yang telah ditentukan [1]. Untuk itu dibutuhkan manajemen proyek
untuk dapat mengendalikan untuk mengendalikan baik dari perencanaan, pelaksanaan,
pemeliharaan dan perawatan [2].
Dalam kaitan dengan keamanan bendungan, mempertimbangkan kapasitas yang hanya 50
persen dari kapasitas semula, maka hal yang perlu untuk dikaji adalah kapasitas dari bangunan
pelimpah bendungan dalam mengalirkan debit banjir yang terjadi. Mempertimbangkan
keamanan bendungan, maka untuk mengantisipasi kapasitas bangunan pelimpah bendungan
Pacal yang terbatas saat terjadi banjir maksimum maka perlu dipertimbangkan adanya
pelimpah (spillway) yang berfungsi melimpaskan air pada saat banjir dimana bangunan
pelimpah eksisting sudah tidak dapat menampung lagi.
Berdasarkan Proyek Bendungan Pacal Ini adalah proyek yang sangat kompleks dalam hal
sumber daya yang digunakan dan jenis pekerjaannya. Oleh karena itu, berbagai kendala dapat
326
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334
muncul dalam pelaksanaannya. Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah
penggunaan program Microsoft Project Manager 2016 supaya mengatasi ketergantungan antar
aktivitas yang mengikutkan banyak faktor pendukung. Tentunya juga diperlukan pengelolaan,
penataan dan pengendalian yang tepat dengan tetap memperlihatkan waktu dan kualitas pada
pekerjaan tersebut.
327
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334
2.2. Metode
Metode adalah proses atau metode sistematis yang secara efektif mencapai tujuan tertentu,
biasanya dalam urutan langkah yang teratur. Adapun langkah – langkah dalam pengerjaan studi
ini yaitu:
328
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334
329
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334
2.3. Persamaan
A. Excavator
Produktifitas excavator dapat dihitung menggunakan rumus: [6]
3600
𝑄=𝑞× ×𝐸 Pers. 1
𝐶𝑚
dengan:
Q = Produktifitas tiap jam (m3/jam : yd3/jam)
q = Produksiiitiap siklus excavator (m3, Cu.Yd)
Cm = Durasi siklus Excavato (detik)
E = Efisiensitas Pekerjaan
B. Dump Truck
Produktifitas Dump Truck dapat dihitung menggunakan rumus: [6]
60
𝑃=𝐶× × 𝐸𝑡 Pers. 2
𝐶𝑚𝑡
dengan:
P = Produktifitas per jam (m3/jam ; yd3/jam)
Cm = Durasi siklus dump truck (detik)
E = Efisiensitas Pekerjaan
C = Produktifitaswtiapusiklus (m3, Cu.Yd)
C. Bulldozer
Produktifitasi bulldozer dalam megangkut dan mendorong muatan dirumuskan sebagai
berikut: [8]
3600
𝑄=𝑞x 𝑥𝑒𝑥𝐸 Pers. 3
Cm
dengan:
Q = Produktifitas tiap jam (m3/jam : yd3/jam)
q = Produktifitas dalam siklus (m3, Cu.Yd)
Cm = Durasi siklus bulldozer (detik)
e = Grade factor
E = Efisiensitas Pekerjaan
D. Wheel Loader
Alat muat yang mengerjakan pekerjaan yang sama secara berkala, dihitung menggunakan
persamaan: [8]
𝑞𝑥60𝑥𝐸
𝑄= Pers. 4
𝐶𝑚
330
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334
dengan:
Q = Produktifitas per jam (m3/jam : yd3/jam)
Q = Produktifitasuper siklus (m3, Cu.Yd)
Cm = Durasi siklus wheel loade (detik)
E = Efisiensitas Pekerjaan
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Alat Berat
Analisa produktivitas alat berat untuk kapasitas produksi yang digunakan pada
pelaksanaan proyek berperan besar untuk kemajuan pekerjaan atau penurunan kemajuan [3].
Dalam penelitian ini hanya alat dasar yang bisa dihitung berdasarkan produktivitas.
Tabel 1: Rekapitulasi Jumlah Alat Berat
3.2. Durasi
Durasi menjadi bagian penting dalam pengevaluasian proyek [4]. Aspek yang terliat
berupa beban kerja dan pengaruh produktivitas alat berat per jam, serta jumlah alat berat yang
digunakan dalam satu hari kerja. Alternatif 1 (16 bulan), alternatif 2 (14 bulan), dan alternatif
3 (10 bulan).
331
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334
332
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dari rencana Microsoft Project Manager berikut dengan
perhitungan manual jaringan proyek perbaikan Pacal Dam Spilleway diperoleh kesimpulan:
Berdasarkan data konrak Proyek Rehabilitasi Spillway Bendungan Pacal dengan jumlah
biaya Rp 119.023.893.344,40. MicrosoftWProject Manager menunjukkan terdapat perbedaan
dari 3 alternatif berbeda dengan kontrak penjadwalan yang dijadikan sebagai acuan. Ketiga
alternative menunjukkan perbedaan padaadurasi yaitu pada alternatif 1 ( 16 bulan), alternatif 2
(14 bulan), dan alternatif 3 (10 bulan)
Pada alternatif 1 Durasi 16 bulan dengan jumlah alat berat sebanyak 173 buah, jumlah
tenaga kerja sebanyak 994 orang, dengan total biaya proyek sebesar Rp. 116.195.725.172,89
dengan beda biaya dengan data kontrak lebih murah Rp3.144.832.999,78. Alternatif 2 Durasi
14 bulana jumlah alat berat sebanyak 232 buah, jumlah tenaga kerja sebanyak 1221 orang,
dengan biaya total proyek sebesar Rp. 114.977.966.202,28 dengan beda biaya dengan data
kontrak lebih murah Rp 4.322.905.332,39. Alternatif 3 Durasi 10 bulan, jumlah alatrberat
sebanyak 124 buah, jumlah tenaga kerja sebanyak 756 orang, dengan biaya total proyek sebesar
120.742.705.287,18 dengan beda biaya dengan data kontrak lebih mahal
Rp1.621.123.834,68
Hasil perhitungan dan penjadwalanNpekerjaanndari 3 alternatif yang dilakukan percepatan
durasi pada Proyek Rehabilitasi Spillway Bendungan Pacal diketahui, semakin dipercepat
durasi pekerjaan proyek, maka jumlah sumber daya tenaga yang dibutuhkan juga semakin
meningkat. Dengan demikian alternatif 2 dengan durasi pekerjaan 14 bulan dinilai paling
efisien dengan pertambahan jumlah alat berat dan juga jjumlah tenaga kerja yang dibutuhin
dengan jumlah 232 alatAdan 1221 pekerjaddan total anggaran proyek Rp. 114.977.966.202,28.
Daftar Pustaka
[1] Badri Sofwan. (1997). Dasar-dasar Network Planning (Dasar-dasar Pelaksanaan
Kerja). Jakarta: Rineka Cipta.
[2] Dipohusodo, Istimawan. (1996) "Manajemen Konstruksi Jilid I." Yogyakarta:
kanisius.
[3] Ervianto, Wulfarm I. (2002). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakartaa : Andi
[4] Heryanto, Imam. 2013. Manajemen Proyek Berbasis Teknologi Informasi.Bandung :
Informatika
[5] Nugraha, Paulus, dkk. (1986). Manajemen Proyek Konstruksi2. Surabaya : Kartika
Yudha.
333
Prayogi, A. S. et al., Jurnal Teknik dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021) p. 325-334
[6] Rochmanhadi. (1992). Alat-alat Berat dan penggunaannya. Jakarta : Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum
[7] Sajekti, Amien. 2013. Metode Kerja Bangunan Sipil. Yogyakarta: Graha
Ilmu
[8] Sabar, Husni (2002). RES–401 Peralatan Konstruksi. Jakarta: Sekolah Tinggi Teknik
YPLN
[9] Sastraatmadja, Soedradjat, Ir. a. (1984). Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan.
Bandung : Nova
[10] Soeharto, Iman. (1999). Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional)
Jilid 1. Jakarta : Erlangga
334