You are on page 1of 87

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL MAKASSAR

“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG


HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” di Puskesmas Moti

dr. A. Raodah Imran1, Andi Massalinri,AP.,M.Si2, Hj. Rohana,S.Tr,Keb3


Puskesmas Moti, Kab Bantaeng
1

Kementerian Dalam Negeri


2

ABSTRACT
Keywords:
Banner and Leaflet
about ABCD Health
Background: Hypertension is a condition where the
increase in systolic blood is above the normal limit of more
Promotion, hypertension,
Whatsaap group, Onlinethan 140 mmHg and diastolic blood pressure more than 90
consultation mmHg. This condition causes the blood vessels to constantly
increase pressure. Hypertension itself is known as a” silent
killer " or Silent Killer where people who have hypertension
have no symptoms at all.
Based on the data of Basic Health Research (Riskesdas) of
the Ministry of Health 2018 in Indonesia, it shows that 8.8
percent of diagnosed hypertension patients. The prevalence of
hypertension was highest in Bangka Belitung province
(30.9%), and lowest in Papua province (16.8%). The provinces
of South Kalimantan, East Kalimantan, and West Java are
provinces that have a higher prevalence of hypertension than
the national figures. Of the 8.8% of hypertensive patients, only
50 percent take medication regularly this is supported by data
from the healthy Indonesia with a family approach (PIS-PK)
Program in 2022, hypertensive patients who seek treatment
regularly are 27.5 percent.
Based on the Basic Health Research data (Riskesdas) of
Kata kunci: the Ministry of Health 2018 in South Sulawesi province, the
Banner dan Leaflet prevalence of hypertension based on a doctor's diagnosis in
tentang Promosi the >18th population in Bantaeng Regency is 8.85%.
kesehatan ABCD,
Hipertensi, Grup Objective: "Optimization of Prolanis hypertensive patient
Whatsaap, Konsultasi
visits through "Cinta Koline" at Moti Health Center
Online

Methods: This study was conducted at Moti Health Center,


Bantaeng Regency. This study used a qualitative research
design that is a case study of situation analysis, with a
* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id

© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga Administrasi
Negara, Indonesia.
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

population of 30 people with hypertension. Sampling technique


using purposive techniques with a total sample of 12 people
with hypertension. Data analysis techniques using Miles and
huberman method.

Results: from the results of filling out the activity evaluation


form given to all prolanis patients, it was found that the
increase in visits to hypertensive patients was 6 visits in Week
I of October 2022 (before actualization) to 15 visits in Week II
and 20 visits in Week III (during actualization) with a target of
30 patients per week which showed an increase of 80%, and
based on the results of the evaluation carried out, as many as
66.7% of respondents stated that they felt helped or made it
easier with “choline”.

Conclusion: with the “Koline” (online consultation) makes it


easier for people, especially prolanis patients to consult their
health problems from home, thus helping people who have
health problems but do not have vehicles and difficult access
to treatment to the health center.

|2
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi merupakan suatu keadaan
dimana peningkatan darah sistolik berada diatas batas normal
yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari 90 mmHg. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah
terus meningkatkan tekanan. Hipertensi sendiri dikenal
sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam dimana
orang yang memiliki hipertensi tidak memiliki gejala sama
sekali.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Kemenkes 2018 di Indonessia menunjukkan sebesar 8,8
persen penderita hipertensi yang terdiagnosis. Prevalensi
hipertensi tertinggi di provinsi Bangka Belitung (30,9%), dan
terendah di provinsi Papua (16,8%). Provinsi Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat merupakan
provinsi yang mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi
dari angka nasional. Dari 8,8 % penderita hipertensi, hanya
50 persen yang minum obat secara teratur hal itu didukung
dengan data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) tahun 2022, penderita hipertensi yang
berobat secara teratur sebesar 27,5 persen.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Kemenkes 2018 di Provinsi Sulawesi-selatan, prevalensi
hipertensi berdasarkan diagnose dokter pada penduduk >18 th
di kabupaten Bantaeng sebesar 8.85%.

Tujuan: Optimalisasi kunjungan pasien prolanis yang


hipertensi melalui “cinta koline

Metode: Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Moti,


Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian kualitatif yaitu studi kasus analisis situasi, dengan
populasi sebanyak 30 orang yang hipertensi. Teknik
pngambilan sampel menggunakan teknik purposive dengan
jumlah sampel sebanyak 12 orang yang hipertensi. Teknik
analisis data menggunakan metod Miles dan huberman.

Hasil: Dari hasil pengisian form evaluasi kegiatan yang


diberikan kepada seluruh pasien prolanis didapatkan hasil
meningkatnya kunjungan pasien hipertensi yaitu 6 orang
kunjungan pada minggu I bulan Oktober 2022 (sebelum
aktualisasi) menjadi 15 orang kunjungan pada minggu II dan
20 orang kunjungan pada minggu III (saat aktualisasi) dengan

|3
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

sasaran 30 pasien perminggu yang menunjukkan peningkatan


80 %, dan berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan,
sebanyak 66,7% responden menyatakan merasa terbantu
ataupun memudahkan dengan “Koline”.

Kesimpulan: Dengan adanya “Koline” (Konsultasi Online)


memudahkan masyarakat khususnya pasien prolanis untuk
mengkonsultasikan masalah kesehatannya dari rumah,
sehingga membantu pula masyarakat yang memiliki masalah
kesehatan tapi, tidak memiliki kendaraan dan akses yang sulit
untuk berobat ke puskesmas.

|4
A. PENDAHULUAN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sebagai profesi pada
instansi pemerintahan, ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Ketiga fungsi ini harus
dilaksanakan sebagaimana yang termaktub dalam Undang- Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.1
Pelaksanaan fungsi ASN terlebih dahulu difasilitasi oleh negara
dengan mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(selanjutnya disebut CPNS) selama satu tahun masa percobaan sebagai
salah satu bagian dari manajemen ASN. Masa pelatihan tersebut dilakukan
dengan praktik penyelenggaraan pelatihan yang membentuk karakter ASN
yang kuat dan professional yaitu PNS yang mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya
secara efektif dan efisien. 2
Upaya pembentukan sosok PNS yang profesional seperti tersebut di
atas, perlu diadakan pembinaan melalui jalur pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan tempat kerja
sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan, menerapkan,
mengaktualisasikan, membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan
merasakan manfaatnya sehingga terpatri dalam dirinya sebagai
karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas.2
Dalam rangka mewujudkan tahapan di atas, maka
dilaksanakan suatu kegiatan yang disebut dengan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar ASN pada satuan kerja masing-masing. Melalui kegiatan ini,
diharapkan setiap CPNS mampu mendeskripsikan implementasi nilai-nilai
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) pada satuan kerja dimana CPNS
tersebut ditugaskan, misalnya pada instansi pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan merupakan pemeliharaan atau
peningkatan status kesehatan melalui usaha-usaha pencegahan,
diagnosis, terapi, pemulihan, atau penyembuhan penyakit, cedera, serta
gangguan fisik dan mental lainnya. Pelayanan kesehatan merupakan hak
setiap orang yang dijamin dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai penyedia
sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang cepat, tepat dan akurat. Pelayanan di tingkat fasilitas
kesehatan pertama seperti di Puskesmas Moti terfokus pada pelayanan
preventif dan promotif. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id

© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga
Administrasi Negara, Indonesia.
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, dengan lebih


mengutamakan upaya promotif dan pr eventif di wilayah kerjanya.3
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes 2018
di Indonessia menunjukkan sebesar 8,8 persen penderita hipertensi yang
terdiagnosis. Prevalensi hipertensi tertinggi di provinsi Bangka Belitung
(30,9%), dan terendah di provinsi Papua (16,8%). Provinsi Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat merupakan provinsi yang
mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka nasional. Dari 8,8 %
penderita hipertensi, hanya 50 persen yang minum obat secara teratur hal itu
didukung dengan data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) tahun 2022, penderita hipertensi yang berobat secara
teratur sebesar 27,5 persen.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes 2018
di Provinsi Sulawesi-selatan, prevalensi hipertensi berdasarkan diagnose
dokter pada penduduk >18th di kabupaten Bantaeng sebesar 8.85%.
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana peningkatan darah
sistolik berada diatas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah
terus meningkatkan tekanan. Hipertensi sendiri dikenal sebagai “silent killer”
atau pembunuh diam-diam dimana orang yang memiliki hipertensi tidak
memiliki gejala sama sekali.
Salah satu yang menjadi perhatian tentang pengaruh pentingnya
promotif di Puskesmas Moti adalah penyakit hipertensi. Berdasarkan data,
jumlah pasien penderita hipertensi berada di urutan pertama terbanyak di
wilayah kerja Puskesmas Moti. Berdasarkan hasil anamnesis atau
wawancara kepada penderita, masih banyak yang belum memahami tentang
pencegahan dan pengendalian terhadap penyakitnya sehingga kesadaraan
untuk mendapatkan pengobatan masih rendah. Secara ilmu medis,
hipertensi yang kronis dan tidak terkontrol memiliki multi komplikasi yang
sangat mengancam kehidupan penderita. Rendahnya kesadaran penderita
untuk mendapatkan pengobatan menyebabkan pengendalian hipertensi
belum optimal yang salah satunya disebabkan karena kurangnya informasi
mengenai penyakit hipertensi.
Oleh karena itu penulis ingin mengangkat judul aktualisasi “Belum
optimalnya kunjungan pasien prolanis di wilayah kerja Puskesmas Moti” yang
diharapkan mampu menjadi solusi permasalahan tersebut serta diharapkan
disetiap kegiatan tertuang nilai-nilai BERAKHLAK yakni berorentasi pelayanan,
akuntabel, kompoten, harmonis, loyal, adaptif dan kaloboratif.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil analisis USG, isu yang terpilih adalah “Belum
optimalnya kunjungan pasien prolanis di wilayah kerja Puskesmas Moti” . Maka
dari itu gagasan pemecahan isu ialah “Optimalisasi kunjungan pasien
prolanis yang Hipertensi melalui “Cinta Koline” di Puskesmas Moti
Kabupaten Bantaeng”

|6
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif yaitu studi


kasus analisis situasi.Penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau
fenomena tertentu yang ada dalam masyarakat yang dilakukan secara
mendalam untuk mengkaji latar belakang, keadaan dan ineraksi yang
terjadi (Marwadani, 2020).Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15
oktober sampai 16 november 2022 di Puskesmas Moti.

2. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini ialah pasien-pasien prolanis yang
hipertensi dan terdaftar BPJS di Puskesmas Moti sebanyak 30 orang.
Sampel dalam penelitian ini dinamakan narasumber atau informan.
Penentuan sampel penelitian yaitu dengan menggunakan teknik
purposive dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan
atas strata, random, atau daerah tapi didasarkan tujuan tertentu. Teknik
ini diambil peneliti karena dianggap sesuai dengan jenis penelitian yang
dilakukan, sehingga sampel penelitian ini ialah pasien prolanis yang
hipertensi dan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Peserta prolanis yang Hipertensi
2. Memiliki Whatsapp
3. Bersedia menjadi subjek penelitian
Sehingga ditetapkan sampel pada penelitian ini sebanyak 12 pasien
hipertensi.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah :


a. Banner dan Leaflet tentang promosi kesehatan ABCD
b.Kartu “Cinta Koline”
c.Form Screening Hipertensi
d.Grup Whatsaap Pasien Prolanis
e. Form Evaluasi hasil kegiatan

4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data kuantitatif melalui pengisian form Screening dan data
kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (indepeth interview) dan
pembentukan grup Whatsaap khusus pasien prolanis yang hipertensi.

1. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono. 2016).

|7
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Dalam hal ini peneliti lebih menggunakan pelaksanaan wawancara melalui


telepon seluler menggunakan fitur telepon pada aplikasi Whatsapp.

2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Teknik ini digunakan sebagai pelengkap
dalam pengumpulan data dari hasil observasi dan wawancara yang
berguna untuk hasil penelitian. Sebelum melakukan observasi, peneliti
terlebih dulu mencari referensi melalui buku, jurnal, artikel di internet serta
sumber lainnya yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti.

5. Analisa Data
Menurut bogdan dalam Sugiyono (2016), analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
yang dapat diceritakan kepada orang lain. Miles dan huberman
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data
reduction, data display dan data conclusion drawing/verification.

1. Reduksi data

Data yang peneliti peroleh selama di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

|8
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Dalam mereduksi data,setiap peneliti dipandu oleh tujuan yang akan dicapai.
Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Dalam penelitian
ini reduksi data dilakukan pada saat peneliti mendapatkan data dari buku
register pasien prolanis khusus yang hipertensi.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, Maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan


data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.
Dalam hal ini Miles dan Huberman yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif. Selanjutnya disarankan dalam melakukan display data, selain teks
yang naratif juga dapat berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja) dan
chart. Dalam menyajikan data dalam penelitian ini peneliti mendiskripsikan
data pasien hipertensi tentang “Optimalisasi kunjungan pasien prolanis
yang Hipertensi melalui “Cinta Koline”di Puskesmas Moti.

D. Pembahasan
a) Prosedur pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi “Optimalisasi kunjungan
pasien prolanis yang Hipertensi melalui “Cinta Koline” dilakukan di
Puskesmas Moti, setiap hari rabu yakni jadwal rutin kunjungan pasien
prolanis. Berdasarkan Kepmenpan No.139 tahun 2003, tentang tugas
pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitativ untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Prosesdur pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilakukan
antara lain:

Kegiatan 1. Melakukan Konsultasi dengan mentor


- Tahapan kegiatan yang pertama yaitu menyiapkan
bahan/materi konsultasi. Pada tanggal 17 Oktober 2022 penulis
melakukan penyiapan bahan/materi yang di peroleh dari berbagai
refrensi. . Dengan menyiapkan bahan/materi maka penulis
mencerminkan sikap menjalankan tugas secara sungguh-
sungguh dengan kualitas terbaik, maka kegiatan ini mendukung
penerapan Core Value BerAkhlak Kompeten. Output dari
kegiatan ini yaitu tersedianya bahan/materi yang akan
diperlihatkan kepada mentor saat melakukan konsultasi berupa
kerangka acuan pelaksanaan “Optimalisasi kunjungan pasien
prolanis yang hipertensi melalui “Cinta Koline”.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan menyiapkan
bahan/materi (Kompeten) yaitu dalam menjalankan tugas secara
bersunguh-sungguh dengan kualitas terbaik, jika nilai tersebut
tidak diterapkan maka saya tidak memiliki bahan/materi yang
akan di perlihatkan kepada mentor saat berkonsultasi serta saya
akan kesulitan dalam memulai kegiatan aktualisasi tersebut.

|9
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

- Tahapan kegiatan yang kedua yaitu melakukan konsultasi


dengan mentor. Pada tanggal 17 Oktober 2022 di Ruang Kepala
Puskesmas. Penulis melakukan konsultasi dengan mentor terkait
seluruh rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, serta
penulis meminta saran dan arahan kepada mentor. Dalam
melakukan konsultasi dan izin kegiatan penulis menciptakan dan
membangun lingkungan kerja yang kondusif. Tahapan kegiatan
ini mencerminkan sikap Core Value BerAkhlak Harmonis. Output
dari kegiatan ini yaitu mendapatkan arahan dan persetujuan dari
mentor.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan melakukan
konsultasi (Harmonis) yaitu saya tidak akan mendapatkan saran
dan petunjuk serta masukan dari mentor terkait kegiatan yang
akan dilakukan.

- Tahapan kegiatan ketiga yaitu mencatat hasil konsultasi. Pada


tanggal 17 Oktober 2022 di Ruang Kepala Puskesmas, Penulis
akan mencatat seluruh arahan dan masukan dari mentor terkait
rangkaian kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan, sehingga
penulis akan melaksanakan seluruh tugasnya dengan kualitas
terbaik. Pada kegiatan ini mencerminkan sikap Core Value
BerAkhlak Kompeten. Output dari kegiatan ini yaitu catatan hasil
konsultasi.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan mencatat
hasil konsultasi (Kompeten) yaitu saya akan kesulitan untuk
mengingat apa saja saran dan masukan yang diberikan dari
mentor.

Kegiatan 2. Membuat banner, leaflet tentang promosi kesehatan


ABCD serta kartu “Cinta Koline”
- Tahapan kegiatan yang pertama yaitu, Mencari refrensi,
bahan/materi tentang penyakit hipertensi. Pada tanggal 18
Oktober 2022, penulis mencari refrensi tentang penyakit
hipertensi. terkait banner, leaflet promosi kesehatan ABCD serta
kartu “Cinta Koline”. Dalam pencarian berbagai refrensi tersebut
penulis sangat proaktif. Pada kegiatan ini mencerminkan sikap
Core Value BerAkhlak Adaptif. Output dari kegiatan ini yaitu
adanya bahan/ materi tentang promosi kesehatan ABCD serta
kartu “Cinta Koline”.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan mencari
refrensi materi tentang penyakit hipertensi (Adaptif) yaitu
mempersulit/ menghambat saya dalam melangkah untuk kegiatan
selanjutnya, serta tidak adanya bahan/materi yang akan di
sosialisasikan kepada pasien-pasien prolanis.

| 10
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

- Tahapan kegiatan kedua yaitu membuat rancangan desain


banner, leaflet dan kartu “Cinta Koline” Pada tanggal 20 Oktober
2022, penulis membuat rancangan desain banner, leaflet dan
kartu “Cinta Koline” yang diperoleh dari berbagai refrensi. Dalam
pembuatan rancangan desain maka penulis terus berinovasi
sebagai bentuk adanya keinginan untuk terus mengembangkan
kreativitas. Pada kegiatan ini mencerminkan sikap Core Value
BerAkhlak Adaptif. Output dari kegiatan ini yaitu adanya desain
banner, leaflet dan kartu “Cinta Koline”.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan membuat
rancangan desain (Adaptif) yaitu akan membuat pasien prolanis
mudah jenuh dan tidak menarik perhatian dalam
sosialisasi/penyuluhan kesehatan terkait pencegahan dan
pengendalian penyakit hipertensi.

- Tahapan kegiatan ketiga yaitu meminta persetujuan mentor


terkait desain. Pada tanggal 22 Oktober 2022 penulis meminta
persetujuan metor terkait desain banner, leaflet dan kartu “Cinta
Koline”, penulis menggerakkan pemanfaatan sumber daya untuk
tujuan bersama sehingga mentor memberikan persetujuannya.
Pada kegiatan ini mencerminkan sikap Core Value BerAkhlak
Kolaboratif. Output dari kegiatan ini yaitu lembar persetujuan.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan meminta
persetujuan mentor (Kolaboratif) yaitu mempersulit saya
kedepannya jika akan berkonsultasi selanjutnya dengan mentor
serta mentor akan mudah tersinggung jika tidak dilibatkan dalam
kegiatan aktualisasi saya.

- Tahapan kegiatan keempat yaitu mencetak banner, leaflet dan


kartu “Cinta Koline”. Pada tanggal 24 Oktober 2022 penulis
melakukan pencetakan banner, leaflet dan kartu “Cinta Koline”.
Dalam melakukan pencetakkan penulis berupaya melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik. Pada kegiatan ini mencerminkan
sikap Core Value BerAkhlak Kompeten. Output dari kegiatan ini
yaitu banner, leaflet dan kartu “Cinta Koline”.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan mencetak
banner, leaflet dan kartu “Cinta Koline”. (Kompeten) yaitu saya
akan kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, karna
tidak adanya media informasi tentang penyakit hipertensi yang
bisa diberikan kepada pasien prolanis, sehingga pasien juga tidak
akan paham mengenai penyakit yang diderita serta upaya
pencegahan penyakit hipertensi.

- Tahapan kegiatan kelima mendistribusikan banner, leaflet dan


kartu “Cinta Koline”. Pada tanggal 26 Oktober 2022 di
Puskesmas Moti dilaksanakan kegiatan prolanis yang jadwalnya
rutin tiap satu kali dalam seminggu. Penulis mendistibusikan
banner, leaflet dan kartu “Cinta Koline”. dengan sikap yang

| 11
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

ramah, cekatan dan solutif kepada seluruh pasien prolanis yang


hipertensi, selanjutnya melakukan penyuluhan kesehatan tentang
penyakit hipertensi, dalam hal ini penulis senantiasa terbuka
dalam bekerja sama kepada seluruh pasien prolanis sehingga
menghasilkan nilai tambah, serta senantiasa memberikan
kesempatan kepada pasien-pasien untuk berkontribusi dalam
memeriksakan kesehatannya. Pada kegiatan ini mencerminkan
sikap Core Value BerAkhlak Kompeten. Output dari kegiatan ini
yaitu distribusi banner, leaflet dan kartu “Cinta Koline”.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan
pendistribusian banner, leaflet dan kartu “Cinta Koline”.
(Kompeten) yaitu Pasien akan mengalami kesulitan karna tidak
adanya media informasi tentang penyakit hipertensi yang bisa
diberikan kepada pasien prolanis, sehingga pasien juga tidak
akan paham mengenai penyakit yang diderita serta upaya
pencegahan penyakit hipertensi.

- Tahapan kegiatan keenam menjelaskan fungsi dan manfaat


kartu “Cinta Koline”. Pada tanggal 26 Oktober 2022 di
Puskesmas Moti penulis memberikan penjelasan mengenai
fungsi dan manfaat kartu “Cinta Koline” kepada seluruh pasien
prolanis yang hipertensi. Penulis senantiasa memahami dan
memenuhi kebutuhan pasien yang datang memeriksakan
kesehatannya, dan setiap kunjungan ke puskesmas pasien akan
selalu membawa kartu “Cinta Koline” ini bentuk upaya agar
pasien memiliki data hasil pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Pada kegiatan ini mencerminkan sikap Core Value BerAkhlak
Berorientasi Pelayanan. Output dari kegiatan ini yaitu
pemahaman terhadapt fungsi dan manfaat kartu “Cinta Koline”.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan penjelasan
fungsi dan manfaat kartu “Cinta Koline”. (Berorientasi Pelayanan),
maka saya akan kesulitan dalam memantau kondisi kesehatan
pasien khususnya kondisi tekanan darah tiap-tiap pasien yang
berkunjung di puskesmas.

Kegiatan 3. Melakukan screening hipertensi di Puskesmas


- Tahapan kegiatan yang pertama yaitu menyiapakan bahan
screening hipertensi. Pada tanggal 27 Oktober 2022, penulis
melakukan penyiapan bahan dengan cermat untuk memudahkan
dalam pembuatan form screening, serta penulis melaksankan
tugas dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi
sebagai wujud loyalitas. Pada kegiatan ini mencerminkan sikap
Core Value BerAkhlak Akuntabel dan Loyal. Output dari
kegiatan ini yaitu tersedianya bahan screening penyakit
hipertensi.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan menyiapakan
bahan screening hipertensi (Akuntabel dan Loyal) yaitu saya
akan kesulitan dalam melanjutkan kegiatan saya, karna jika

| 12
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

bahan screening yang akan digunakan tidak tersedia maka akan


memperlambat proses kegiatan dan pasien juga akan sulit di
data penyakit-penyakit penyertanya.

- Tahapan kegiatan kedua yaitu melakukan pengisian form


screening penyakit hipertensi. Penulis menyebarkan form
screening kepada seluruh pasien prolanis dan menjelaskan serta
membantu pasien belajar cara pengisian form tersebut. Penulis
mampu menyesuaikan diri dalam pemanfaatan teknologi untuk
melaksanakan kegiatan. Kegiatan ini mencerminkan sikap Core
Value BerAkhlak Kompeten dan Adaptif. Output dari kegiatan
ini yaitu tersedianya form screening penyakit hipertensi.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan pengisian
form screening hipertensi (Kompeten dan Adaptif) yaitu Saya
akan kesulitan dalam mendata seluruh pasien hipertensi beserta
penyakit lainnya. karna jika form screening yang akan digunakan
tidak tersedia maka akan memperlambat proses kegiatan.

- Tahapan kegiatan ketiga yaitu melakukan pendataan pasien


yang hipertensi. Penulis berupaya meningkatkan kompetensi diri
dalam membuat sarana yang dapat memudahkan pendataan,
penulis juga mampu berkomunikasi dengan baik, bersikap ramah,
cekatan kepada masyarakat ketika dilakukan pendataan,
disamping itu penulis pula mampu memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini mencerminkan sikap Core
Value BerAkhlak Kompeten dan Berorientasi Pelayanan.
Output dari kegiatan ini yaitu data pasien hipertensi.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya kegiatan pendataan
pasien yang hipertensi (Kompeten dan Berorientasi Pelayanan)
yaitu Saya akan kesulitan dalam menganalisis dan memantau
kondisi pasien prolanis.

Kegiatan 4. Pemberian informasi melalui “Koline” serta


melakukan “Koline”
- Tahapan kegiatan pertama yaitu membentuk grup WA Koline.
Penulis membuat grup WA, dan memasukkan kedalam grup
tersebut semua nomor handphone pasien ataupun keluarga
pasien yang serumah khusus yang hipertensi untuk
mempermudah komunikasi dengan pasien. Kegiatan ini
dilaksanakan mulai tanggal 26 Oktober sampai 2 November.
Grup tersebut berangotakan sebanyak 30 orang. Penulis
memperkenalkan grup tersebut kepada seluruh pasien
prolanis,yang mau berkonsultasi secara online terkait masalah
kesehatan. Serta memberikan batasan waktu konsutasi yaitu
dibuka mulai pukul 10.00 – 15.00. Dengan membuat grup WA
maka mencerminkan perilaku terbuka untuk bekerjasama dengan
pasien-pasien. Dengan adanya grup maka penulis mampu
memantau kondisi kesehatan pasien prolanis. . Kegiatan ini

| 13
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

mencerminkan sikap Core Value BerAkhlak Kolaboratif. Output


dari kegiatan ini yaitu terbentuknya grup WA .
Analisis dampak jika tidak diterapkannya membentuk grup WA
Koline (Kolaboratif) yaitu saya akan kesulitan dalam mendata
berapa banyak jumlah pasien prolanis yang hipertensi, serta
pasien akan kesulitan dalam berkonsultasi dengan dokter.

- Tahapan kegiatan kedua yaitu menanyakan kondisi kesehatan


pasien. Penulis senantiasa selalu memantau grup tersebut jika
ada permasalahan terkait kesehatan pasien. Pasien tidak
sungkan untuk bertanya kepada dokter tentang keluhan yang
diderita pasien ataupun masalah lainnya. Dokter senantiasa
memberikan pemahaman tentang masalah kesehatan khsusunya
penyakit hipertensi, serta dokter terus memantau dan
menanyakan kondisi kesehatan pasien, rutinitas meminum obat.
Kegiatan ini mencerminkan sikap Core Value BerAkhlak
Berorientasi Pelayanan. Output dari kegiatan ini yaitu dokter
mengetahui keluhan-keluhan pasien.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya menanyakan kondisi
kesehatan pasien (Berorientasi Pelayanan), pasien merasa tidak
terbantu jika ada masalah kesehatan.

- Tahapan kegiatan ketiga yaitu mengidentifikasi keluhan terkait


penyakit hipertensi. Penulis mencatat seluruh keluhan-keluhan
pasien ketika konsultasi online berlangsung, ditemukan berbagai
keluhan dari pasien diantaranya; sakit kepala, tegang pada leher,
pusing, mual, muntah. Sehingga dibuatlah daftar keluhan pasien
hipertensi. dalam hal ini penulis tetap menjaga kerahasiaan
penyakit dari pasien. Kegiatan ini mencerminkan sikap Core
Value BerAkhlak Loyal. Output dari kegiatan ini yaitu daftar
keluhan pasien hipertensi.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya identifikasi keluhan
terkait penyakit hipertensi. (Loyal), Saya akan kesulitan dalam
pemantauan selanjutnya terkait masalah keluhan yang diderita
tiap-tiap pasien.

- Tahapan kegiatan keempat yaitu memberikan tips dan saran


pada pasien. Dokter senantiasa terus memantau grup WA terkait
masalah kesehatan pasien. Dokter senantiasa menghargai dan
tidak pernah membeda-bedakan apaupun latar belakang baik
segi pendidikan, dan sosial ekonomi seluruh pasiennya.
Sehingga ketika pasien berkonsultasi menanyakan kondisi
kesehatan serta meminta saran kepada dokter tentang apa saja
yang perlu di hindari jika tekanan darah pasien yang sangat
tinggi. Kegiatan ini mencerminkan sikap Core Value BerAkhlak
Harmonis. Output dari kegiatan ini yaitu tips dan saran.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya pemberian tips dan
saran pada pasien. (Harmonis), Pasien merasa tidak

| 14
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

mendapatkan tips dan saran dari keluhan yang diderita, sehingga


kedepannya pasien tidak akan lagi mempergunakan grup WA
Koline tersebut.

- Tahapan kegiatan kelima yaitu memberikan terapi dan edukasi


kepada pasien penderita hipertensi. Dokter senantiasa bersikap
ramah, cekatan kepada seluruh pasiennya ketika ada yang
melakukan konsultasi online, sehingga dokter terus memantau
kepatuhan meminum obat hipertensi pasien, memberikan terapi
yang sesuai keluhan pasien,serta terus membantu pasien yang
memiliki masalah kesehatan. Dokter pula memberikan edukasi
terkait pantangan yang harus di hindari dan cara mengolah
makanan sehari-hari pasien jika pasien memiliki tekanan yang
lebih dari normal. Kegiatan ini mencerminkan sikap Core Value
BerAkhlak Berorientasi Pelayanan Output dari kegiatan ini yaitu
terapi dan edukasi dari dokter sesuai dengan keluhan pasien.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya pemberian terapi dan
edukasi kepada pasien (Berorientasi Pelayanan), Pasien yang
menderita hipertensi akan semakin sulit menjaga tekanan
darahnya agar tidak melebih batas normal. Pasien prolanis akan
semaunya dalam mengkonsumsi makanan yang menjadi
pantangan penderita hipertensi, karna tidak adanya edukasi dari
dokter dan memantau kepatuhan minum obat dari pasien.

Kegiatan ke 5. Evaluasi hasil kegiatan


- Tahapan kegiatan pertama yaitu membuat form evaluasi hasil
kegiatan. Penulis membuat form evaluasi hasil kegiatan. Penulis
dalam menyiapkan form evaluasi, mampu melaksanakan tugas
dengan penuh tanggung jawab dan secara cermat. Kegiatan ini
mencerminkan sikap Core Value BerAkhlak Akuntabel. Output
dari kegiatan ini yaitu tersedianya form evaluasi kegaiatan.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya pembuatan form
evaluasi hasil kegiatan. (Akuntabel), penulis akan kesulitan dalam
mengevaluasi hasil kegiatan yang telah dilakukan selama
aktulisasi berlangsung

- Tahapan kegiatan kedua yaitu menjelaskan cara pengisian


form evalausi. Pada tanggal 1- 5 November penulis menyebarkan
form evaluasi kepada seluruh pasien prolanis, dan menjelaskan
dengan sikap ramah, cekatan dan dapat diandalkan mengenai
cara pengisian form tersebut. Penulis senatiasa selalu terbuka
dalam bekerjasama kepada pasien sehingga mengahasilkan nilai
tambah. Kegiatan ini mencerminkan sikap Core Value BerAkhlak
Berorientasi Pelayanan dan Kolaboratif. Output dari kegiatan
ini yaitu distribusi dan kepemahaman pasien terkait cara
pengisian form.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya penjelasan cara
pengisian form evalausi. (Berorientasi Pelayanan dan

| 15
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Kolaboratif), pasien akan kesulitan dalam pengisian form evaluasi


hasil kegiatan, sehingga nantinya pasien akan asal-asalan dalam
pengisian form tersebut.

- Tahapan kegiatan ketiga yaitu membuat diagram hasil evaluasi


kegiatan. Penulis mampu beradaptasi dalam pemanfaatan
teknologi mengunakan google form. Menuangkan hasil dari form
evaluasi dengan cara memasukkanya kedalam google form,
sebanyak 6 pertanyaan yang diajukan kepada pasien prolanis.
Jumlah yang mengisi form evaluasi hasil kegiatan sebanyak 30
orang, dan penulis hanya mengambil 12 sampel yang akan di
masukkan kedalam google form. Hasilnya Pelayanan Puskesmas
melalui “Koline” mendaptkan tanggapan positif dari masyarakat.
Hal ini terbukti dengan antusiasme masyarakat yang melakukan
konsutasi online. Selain itu pada survey evaluasi tentang kegiatan
aktualisasi sebanyak 75% partisipan setuju untuk penggunaan
“Koline” kedepannya dan sebanyak 75% juga setuju jika “Koline”
ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berobat
secara rutin. Kegiatan ini mencerminkan sikap Core Value
BerAkhlak Adaptif. Output dari kegiatan ini yaitu terbentuknya
diagram hasil evaluasi kegiatan.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya pembuatan diagram
hasil evaluasi kegiatan (Adaptif). Penulis akan kesulitan
memperoleh hasil evaluasi kegiatan, sehingga kedepannya tidak
ada perbandingan dari pasien yang telah melakukan Koline
dengan yang tidak mempergunkan grup Koline tersebut.

- Tahapan kegiatan keempat yaitu menyiapkan bukti-bukti hasil


kegiatan. Penulis mengumpulkan seluruh bukti kegiatan, mulai
dari bahan/ materi hipertensi, hasil cetakan leaflet, kartu “Cinta
Koline”, form screening, screenshoot konsultasi online grup WA,
form evaluasi hasil kegiatan, dengan sikap jujur dan trasnparan.
Kegiatan ini mencerminkan sikap Core Value BerAkhlak
Akuntabel. Output dari kegiatan ini yaitu bukti-bukti hasil
kegiatan.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya penyiapan bukti hasil
kegiatan (Akuntabel). Penulis akan kesulitan mempertanggung
jawabkan kegiatan yang telah dilakukan kepada mentor.

- Tahapan kegiatan kelima yaitu pertemuan dengan mentor.


Pada tanggal 4 November 2022 penulis melakukan pertemuan
dengan mentor dengan tetap menunjukkan rasa hormat dan
dedikasi yang tinggi. Kegiatan ini mencerminkan sikap Core
Value BerAkhlak Loyal.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya pertemuan dengan
mentor (Loyal) yakni, penulis akan kesulitan dalam tahapan akhir
kegiatan, sehingga penulis tidak memperoleh feedback dari
mentor.

| 16
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

- Tahapan kegiatan terakhir yaitu melaporkan hasil kegiatan


aktualisasi. Penulis melaporkan seluruh hasil kegiatan yang telah
di laksanakan selama proses aktualisasi mulai tanggal 17
Oktober- 5 November. Pelaporan ini merupakan bentuk
pertanggung jawaban penulis atas kegiatan yang telah dilakukan
dimana pelaksananya dilakukan secara jujur,transparan, cermat,
disiplin, dan berintegritas tinggi. Kegiatan ini mencerminkan sikap
Core Value BerAkhlak Harmonis dan Akuntabel. Output dari
kegiatan ini yaitu mentor mengetahui bahwa kegiatan ini telah
dilaksanakan.
Analisis dampak jika tidak diterapkannya pelaporan hasil
kegiatan aktualisasi (Harmonis dan Akuntabel.), yaitu penulis
akan kesulitan mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan
aktualisasi yang telah dilaksanakan, sehingga tidak memberikan
pencerminan nilai berAkhlak harmonis dan akuntabel. Serta
penulis juga tidak memperoleh saran dan masukan dari mentor
untuk kegiatan ini tetap terlaksanan kedepannya.

b) Hasil
Pada tahap ini dilakukan analisis mengunakan form/kuisoner dan
observasi secara langsung.
Dari hasil pengisian form evaluasi kegiatan yang diberikan kepada
seluruh pasien prolanis didapatkan hasil sebagai berikut ;

Dari pertanyaan yang diajukan dalam form evaluasi, didapatkan bahwa


dari 12 orang, sebanyak 75% yang setuju bahwa dokter cepat tanggap
dalam meberikan respon terhadap keluhan pasien dalam grup Koline.

| 17
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Dari pertanyaan yang diajukan dalam form evaluasi, didapatkan bahwa


dari 12 orang, sebanyak 66,7% yang setuju bahwa dokter memberikan
informasi secara jelas dan mudah dipahami oleh pasien melalui Koline.

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan dalam form evaluasi,


didapatkan bahwa dari 12 orang, sebanyak 66,7% yang setuju bahwa

| 18
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

pasien lebih nyaman untuk konsultasi secara online, dan 8,3% pasien
yang tidak setuju untuk melakukan konsultasi online.

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan dalam form evaluasi,


didapatkan bahwa dari 12 orang, sebanyak 66,7% yang setuju bahwa
konsultasi online ini banyak membantu dan menghemat waktu pasien.

| 19
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan dalam form evaluasi,


didapatkan bahwa dari 12 orang, sebanyak 75% yang setuju bahwa
puekesmas tetap harus menerapkan sistem konsultasi online ini.

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan dalam form evaluasi,


didapatkan bahwa dari 12 orang, sebanyak 75% yang setuju bahwa
pengunaan media Koline dapat membantu masyarakat yang sulit akses
ke puskesmas sehingga dapat melakukan konsultasi online.

| 20
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

E. PENUTUP
Berdasarkan uraian hasil pada capaian aktualisasi maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan mampu menginternalisasikan
dan memegang teguh nilai-nilai ASN pada setiap pelayanan di
Puskesmas sebagai dokter umum. Hal ini terlihat pada hasil laporan
aktualisasi.
2. Laporan hasil aktualisasi ini dibuat berdasarkan pada isu yang
ditemukan peserta di unit kerja dan hasil diskusi dengan mentor
(Kepala Puskesmas) yaitu belum optimalnya kunjungan pasien yang
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Moti. Salah satu juga
penyebab belum optimal, disebabkan karna akses yang sulit dan
terbatas (khusus penguna angkutan umum tidak beroprasi setiap
hari, hanya saat hari-hari pasar). Sehingga masyarakat yang tidak
memiliki kendaraan dan tidak saat hari pasar, terpaksa tidak
memeriksakan kesehatannya di puskesmas. Untuk memecahkan isu
tersebut, peserta memiliki gagasan yang inovatif yaitu dengan
mengoptimalkan kunjungan pasien hipertensi untuk melakukan
kontrol rutin melalui “Konsultasi Online”. Berdasarkan hasil evaluasi
yang dilakukan, sebanyak 66,7% responden menyatakan merasa
terbantu ataupun memudahkan dengan “Koline”.
3. Pelayanan melalui “Koline” pada kegiatan aktualisasi ini
memudahkan pasien hipertensi untuk control secara rutin dan
mendapatkan pengobatan. Hal ini dapat terlihat meningkatnya
kunjungan pasien hipertensi yaitu 6 kunjungan pada minggu I bulan
Oktober 2022 (sebelum aktualisasi) menjadi 15 kunjungan pada
minggu II dan 20 kunjungan pada minggu III (saat aktualisasi)
dengan sasaran 30 pasien perminggu yang menunjukkan
peningkatan 80 %
4. Pelayanan Puskesmas melalui “Koline” mendaptkan tanggapan
positif dari masyarakat. Hal ini terbukti dengan antusiasme
masyarakat yang melakukan konsutasi online. Selain itu pada survey
evaluasi tentang kegiatan aktualisasi sebanyak 75% partisipan setuju
untuk penggunaan “Koline” kedepannya dan sebanyak 75% juga
setuju jika “Koline” ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk berobat secara rutin.

SARAN
Melalui kegiatan pelatihan dasar CPNS khususnya tahap aktualisasi
diharapkan dapat terus berlanjut bukan hanya pada masa pelatihan dasar
CPNS tetapu senantiasa berkesinambungan setelah kembali bertugas di
instansi masing-masing, sehingga tercipta suasana yang kondusif dan dapat
memuaskan harapan masyarakat. Kepala Puskesmas diharapkan agar terus
mendukung kegiatan “Koline” ini misalnya dengan pengadaan handphone
khusus untuk “Konsultasi Online” sehingga dapat memudahkan petugas
kesehatan ataupun dokter dalam melakukan pelayanan.

| 21
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

REFRENSI
1. Undang-Undang No. 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
2. Permenkes No.43 Tahun 2019. Peraturan Mentri Kesehatan No.43
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. AAFP. 2021. Telehealth and Telemedicine. American Academy of Famly
Physician.
4. Lembaga Administrasi Negara 2021. Berorientasi Pelayanan : Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
5. Lembaga Administrasi Negara 2021. Akuntabel : Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
6. Lembaga Administrasi Negara 2021. Kompeten : Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
7. Lembaga Administrasi Negara 2021.Harmonis: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
8. Lembaga Administrasi Negara 2021. Loyal : Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
9. Lembaga Administrasi Negara 2021. Adaptif : Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
10. Lembaga Administrasi Negara 2021. Kolaboratif : Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
11. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
2019. Laporan Provinsi Sulawesi-Selatan. Riskesdas 2018.
12. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Hal: 231. Ibid, hlm 240.

| 22
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

13. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung: Alfabeta. Hal: 244

14.
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia http://repository.uki.ac.id ›
BukuHipertensi
15.
Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi
(http://p2ptm.kemkes.go.id › uploads)

| 23
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

LAMPIRAN 1

Tabel 1. Analisis Isu Menggunakan Tabel USG

Penilaian Kriteria
No Jumlah Rank
Masalah U S G

Tidak adanya media informasi III


1 di Puskesmas Moti 3 3 3 9

Kurangnya Pemahaman
masyarakat wilayah
2 Puskesmas Moti mengenai 4 4 4 12 II
penyakit Hipertensi
Belum optimalnya
kunjungan pasien prolanis di
3 wilayah kerja Puskesmas 5 5 5 15 I
Moti

Keterangan :

U : Urgency Sangat Tinggi,bobot=5


S : Seriousness Tinggi,bobot=4
G : Growth Sedang,bobot=3
Rendah,bobot=2
Sangat Rendah bobot=1

| 24
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan baik menggunakan analisis


USG , maka ditentukan bahwa isu utama yang memiliki skor tertinggi adalah
“Belum optimalnya kunjungan pasien prolanis yang hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Moti “

| 25
Nama : dr. A. Raodah Imran, S.Ked
Unit Kerja : Puskesmas Moti Kabupaten Bantaeng
Isu Yang Diangkat : Belum optimalnya kunjungan pasien prolanis yang hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Moti
Gagasan Pemecah Isu : “Optimalisasi kunjungan pasien prolanis yang Hipertensi melalui “Cinta Koline” di
Puskesmas Moti Kabupaten Bantaeng”
Visi Organisasi : Terwujudnya pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah Puskesmas Moti

MATRIKS KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2022

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Menyiapkan Tersedianya saya menyiapkan Dengan melakukan Menyiapkan
. konsultasi bahan/materi Bahan/materi materi saya akan penyiapan bahan/materi bahan/materi
dengan konsultasi dan dan jadwal berupaya meningkatakan konsultasi maka akan konsultasi
mentor menentukan kegiatan kompetensi diri untuk berkontribusi dalam visi menguatkan nilai
Jadwal menjawab tantangan yg Puskesmas Moti yaitu profesional
selalu berubah “Terwujudnya
(kompeten) Pelayanan Kesehatan
2. Melakukan Mendapat Saya melakukan Sesuai Standar Di
konsultasi kegiatan arahan dan konsultasi ijin kegiatan Wilayah Puskesmas
dan izin kegiatan persetujuan saya senantiasa Moti”
mentor
* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id

© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga Administrasi Negara, Indonesia.
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
mengenai membangun lingkungan Dan Misi ke-1 yaitu
kegiatan yang (harmonis) “Meningkatnya
aktualisasi kualitas dan kuantitas
Sumber Daya Manusia
(SDM)” serta Misi ke-4
3. Mencatat hasil Catatan hasil Saya senantiasa yaitu “Meningkatnya
konsultasi konsultasi mencatat hasil konsultasi kinerja sesuai dengan
sehingga sy akan indikator mutu yang
melaksanaan tugas dg telah ditetapkan”
kualitas terbaik
(Kompeten)
2 Membuat 1. Mencari refrensi Bahan/materi Saya bertindak proaktif Mewujudkan misi ke- Membuat
. banner, leaflet bahan/materi tentang promosi dalam mencari refrensi 1 yaitu “Meningkatnya Banner & leaflet
tentang banner,leaflet, kesehatan (Adaptif) kualitas dan kuantitas menguatkan nilai
promosi ABCD dan Kartu Sumber Daya Manusia profesional dan
tentang promosi
kesehatan “Cinta Koline” (SDM)” inovatif
ABCD serta kesehatan ABCD
membuat serta Kartu “Cinta
kartu”Cinta Koline”
Koline” 2. Membuat desain Adanya Saya terus
banner, leaflet desain banner, berinovasi dan
dan Kartu “Cinta leaflet, dan mengembangkan
Kartu “Cinta kreativitas (Adaptif)
Koline”
Koline”
3. Meminta Persetujuan Saya menggerakkan
persetujuan mentor pemanfaatan sumber
mentor terkait daya untuk tujuan
desain banner, bersama sehingga

| 27
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
leaflet dan Kartu mentor akan
“Cinta Koline” memberikan peretujuan
(Kolaboratif)

Banner , Saya mencetak


4. Mencetak leaflet, dan benner , leaflet dan
banner, leaflet Kartu “Cinta Kartu “Cinta Koline”
dan Kartu “Cinta Koline” untuk
Koline”
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
(Kompeten)

Distribusi
5. Mendistibusikan Banner, Leaflet Saya ramah,
benner, leaflet dan Kartu “Cinta cekatan, solutif
dan Kartu “Cinta Koline” (Berorientasi
Koline” pelayanan)

Saya terbuka
dalam bekerja
sama untuk

| 28
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
menghasilkan nilai
tambah
(Kolaboratif)
Fungsi &
6. Menjelaskan manfaat kartu Memahami dan
fungsi & manfaat “Cinta Koline” memenuhi kebutuhan
kartu “Cinta masyartakat
Koline” (Berorientasi
pelayanan)

3 Melakukan 1. Menyiapkan Tersedianya Saya mampu Mewujudkan misi ke- Melakukan


. screening bahan screening bahan menyiapkan bahan 1 yaitu “Meningkatnya pengumpulan
hipertensi di penyakit screening dengan cermat untuk kualitas dan kuantitas data penyakit
Puskesmas memudahkan screening Sumber Daya Manusia menguatkan nilai
hipertensi penyakit
penyakit hipertensi (SDM)” terbuka
hipertensi (Akuntabel)

Saya menyediakan
bahan/materi dengan
penuh tanggung jawab
dan dedikasi sebagai
wujud loyalitas (Loyal)

2. Melakukan Tersedianya Saya dapat

| 29
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
pengisian form form screening beradaptasi dalam
screening penyakit pemanfaatan teknologi
penyakit hipertensi untuk pelaksanaan
hipertensi kegiatan (Adaptif)

3. Melakukan Data pasien - Saya memiliki


pendataan pasien hipertensi ( Kompeten) dalam
hipertensi membuat sarana
yang memudahkan
pendataan
- Saya memiliki
kemampuan
berkomunikasi yang
baik dengan
masyarakat
(Kompeten)
- Berorientasi pelayanan
memahami &
memenuhi kebutuhan
masyarakat, saya
ramah, cekatan,
solutif, dan dapat
diandalkan.

4 Pemberian 1. Membentuk Grup Terbentuk - Saya terbuka dan Mewujudkan misi ke- Kerterkaitann

| 30
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
. informasi Whatsapp & Grup Whatsapp bekerja sama 1 yaitu “Meningkatnya ya dengan nilai
melalui Pemberian dan (Kolaboratif ) kualitas dan kuantitas berorganisasi
“Koline”, serta informasi dokumentasi - Saya ramah Sumber Daya Manusia yaitu Terbuka
Melakukan pemberian (SDM)”
cekatan solutif dan
“Koline” informasi wa &
langsung dapat diandalkan Dan berkontribusi
(Berorientasi pada misi ke 5
Pelayanan) (Meningkatkan sarana
& prasarana
puskesmas)

2. Menanyakan 2. Dokter Memberikan


kondisi kesehatan mengetahui pemahaman dan
pasien keluhan memenuhi
pasien kebutuhan
penderita masyarakat serta
hipertensi melakukan
konsultasi dengan
ramah, cekatan,
solutif, dan dapat
diandalkan
(Berorentasi
pelayanan)

| 31
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
3. Mengindentifikasi 3. Daftar Saya menjaga
keluhan terkait keluhan rahasia penyakit
penyakit hipertensi pasien pasien (Loyal)
hipertensi

4. Memberikan tips 4. Tips dan


dan saran pada Menghargai
saran
pasien setiap pasien
apapun latar
belakangnya
(Harmonis)

5. Memberikan terapi . Dokter


dan edukasi kepada - Saya ramah,
memberikan
pasien penderita cekatan, solutif,
terapi dan
hipertensi dan dapat
edukasi yang
diandalkan
sesuai dengan
- Saya melakukan
keluhan
perbaikan tiada
pasien
henti
(Berorientasi
pelayanan)

| 32
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

5 Evaluasi hasil 1. Membuat form Tersedianya Saya mampu Mewujudkan misi ke-
. aktualisasi evaluasi kegiatan form Evaluasi menyiapkan form 1 yaitu “Meningkatnya Kerterkaitann
kegiatan evaluasi dengan cermat kualitas dan kuantitas ya dengan nilai
(Akuntabel) Sumber Daya Manusia berorganisasi
(SDM)” yaitu Inovatif

2. Menjelaskan cara Pasien prolanis


- Saya ramah,
pengisian form paham cara
cekatan, solutif,
evaluasi kegiatan pengisiannya
dan dapat
diandalkan
(Berorentasi
pelayanan)

3. Mendisribusikan Distribusi form - Saya terbuka


form evaluasi kegiatan evaluasi dalam bekerja
kepada pasien sama untuk
prolanis menghasilkan nilai

| 33
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
tambah
(Kolaboratif)

4. Membuat diagram Tersedianya Saya dapat


hasil evaluasi diagram hasil beradaptasi dalam
kegiatan evaluasi pemanfaatan teknologi
kegiatan untuk pelaksanaan
kegiatan (Adaptif)

5. Menyiapkan bukti- Bukti-bukti Saya menyiapkan bahan


bukti hasil kegiatan hasil kegiatan dan bukti hasil kegiatan
aktualisasi dengan jujur dan
transparan (Akuntabel)

Melakukan
pertemuan dengan
6. Pertemuan dengan
menunjukkan rasa
mentor hormat dan dedikasi
tinggi (Loyal)

| 34
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

Dalam melaporkan
hasil kegiatan
bersikap sopan,
7. Melaporkan hasil santun, dan saling
kegiatan aktualisasi mengharga dan
mampu membangun
kepada mentor
lingkungan yang
kondusif (Harmonis)

| 35
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

N Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap Penguatan


Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
o Agenda II (berAKHLAK) Visi Misi Instansi Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
6.Pertemuan Melakukan
dengan mentor pertemuan dengan
menunjukkan rasa
hormat dan dedikasi
tinggi (Loyal)

7. Melaporkan hasil Mentor Laporan


kegiatan mengetahui meruapakn salah
aktualisasi satu bentuk
bahwa pertanggung
dengan mentor
kegiatan jawaban atas
aktualisasi kegiatan yang telah
telah di dilakukan dimana
laksanakan dalam
pelaksanaannya
dilakukan dengan jujr
dan transparan
(Akuntabel)

| 36
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

MATRIK REKAPITULASI RENCANA HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PNS


(BerAKHLAK)
Nilai Keg.1 Keg.2 Keg.3 Keg.4 Keg.5 Keg.6 Keg.7
dasar Indikator Ket
ASN 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4
Memenuhi
kebutuhan 3
masyarakat
Berorie
Ramah,
ntasi
cekatan, solutif 5
Pelayanan
&dapat diandalkan
Perbaikan tiada
1
henti
Jujur,
bertanggung
2
jawab, disiplin dan
berintegritas tinggi
Akunta
Efisien dan
bel 2
efektif
Tidak
menyalahgunakan
kewenangan
Meningkatkan
2
kompetensi diri
Kompet Membantu
en orang lain belajar
Kualitas Terbaik 3
Harmo Menghargai 2
nis setiap orang

| 37
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Menolong orang
lain
Lingkungan
2
kerja Kondusif
Memegang
teguh ideology
Menjaga nama
baik pimpinan,
Loyal 1
bangsa dan
negara
Menjaga
rahasia jabatan
Cepat
1
menyesuaikan diri
Terus
Adaptif 2
berinovasi
Bertindak
1
proaktif
Memberi
kesempatan pada
1
berbagai pihak
untuk berkontribusi
Terbuka dalam
bekerja sama
Kolabor untuk 2
atif menghasilkan nilai
tambah
Menggerakkan
pemanfaatna
berbagai sumber 1
daya untuk tujuan
bersama
Jumlah 31

| 38
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

MP

| 39
LAMPIRAN 3 JADWAL KEGIATAN

N Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


o Kegiatan
Oktober November
(Minggu ke-) (Minggu ke-)
3 4 1 2
1 Konsultasi
dengan mentor (Tgl
17 okt)
2 Pembuatan
. banner, leaflet
tentang promosi
kesehatan ABCD
dan kartu “Cinta
Koline”
(Tgl 18-26 okt)
3 Melakukan
. screening hipertensi
di Puskesmas (Tgl
24 okt- 26 okt)
4 Pemberian
. informasi melalui
“Koline” dan
melakukan “Koline”
(Tgl 26- 2 Nov)
5 Evaluasi hasil
. aktualisasi (Tgl 1-5
Nov)

* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id

© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga
Administrasi Negara, Indonesia.
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Tabel Deskripsi Capaian Kegiatan

Kegiatan 1 Melakukan Konsultasi dengan Mentor

Tanggal 17 Oktober 2022

PUSKESMAS MOTI
Tempat

1. Menyiapkan bahan/ materi konsultasi


dan menentukan jadwal kegiatan
Tahapan Kegiatan 2. Melakukan konsultasi kegiatan dan izin
kegiatan
3. Mencatat hasil konsultasi

1. Tersediannya bahan/materi dan jadwal


kegiatan
Output 2. Mendapat arahan dan persetujuan
mentor mengenai kegiatan aktualisasi
3. Catatan hasil konsultasi

Hasil - Bahan/Materi konsultasi


- Foto kegiatan & Video

Pembahasan (Prosedur Kegiatan)

| 41
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Kegiatan ini merupakan kegiatan awal dalam rangkaian


kegiatan yang akan dilaksanakan saat aktualisasi. Tujuan kegiatan
adalah untuk mendapatkan arahan dan petunjuk dari mentor/ atasan
terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Dimulai dengan menyiapkan
bahan konsultasi berupa rancangan aktualisasi yang telah direvisi sesuai
arahan coach, mentor dan penguji saat pelaksanaan seminar/ Evaluasi
Rancangan Aktualisasi tanggal 13 Oktober 2022. Bahan konsultasi
diambil dari sumber terpercaya seperti buku dan internet. Selanjutnya
mengadakan pertemuan dan melaporkan rencana kegiatan aktualisasi
kepada kepala puskesmas (mentor) untuk mendapatkan persetujuan
kegiatan aktualisasi. Setelah berkonsultasi dan mendapat persetujuan
lisan, kemudian dibuat surat persetujuan kegiatan aktualisasi yang
kemudian ditanda tangani oleh kepala puskesmas.

Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan


1. Menyiapkan bahan/ materi yang akan dikonsultasikan dengan
mentor/ atasan.
Kompeten
Berupaya meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan.
Dengan menggunakan internet untuk mencari refrensi dalam pembuatan
bahan konsultasi
2. Melakukan konsultasi dan izin dengan mentor terkait
kegiatan aktualisasi
a. Harmonis
Meminta persetujuan kepada pimpinan terkait pelaksanaan kegiatan
dengan senantiasa membagun lingkungan yang harmonis
b. Kompeten
Semua hasil konsultasi dengan mentor di tuangkan dalam catatan,
sehingga dalam pelaksanaan tugas mengahasilkan kualitas terbaik
Kompeten.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

| 42
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Pelaksanaan konsultasi dengan kepala Puskesmas tentang


pelaksanaan kegiatan aktualisasi dalam rangka optimalisasi kunjungan
pasien prolanis yang Hipertensi melalui “CInta Koline” menunjukkan
peserta telah berkontribusi tehadap Visi dan Misi Puskesmas Moti, yaitu:
 Visi Terwujudnya pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah
Puskesmas Moti
 Misi
a) Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)
b) Terciptanya lingkungan sehat berbasis masyarakat
c) Meningkatnya peran kader kesehatan dalam deteksi dini masalah
kesehatan
d) Meningkatnya kinerja sesuai dengan indicator mutu yang telah
ditetapkan
e) Meningkatnya sarana dan prasarana Puskesmas

| 43
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Bukti
Kegiatan

Gambar Menyiapkan bahan/materi & Melakukan


konsultasi kegiatan & izin kegiatan

Tanggal Pelaksanaan 17 Oktober 2022

| 44
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Kegiatan 2 Membuat Banner, Leaflet, & Kartu “Koline”

Tanggal 18-26 Oktober 2022

PUSKESMAS MOTI
Tempat

1. Mencari refrensi bahan/mater Banner, Leaflet


tentang promosi kesehatan ABCD serta kartu
Tahapan Kegiatan “Cinta Koline”
2. Membuat desain Banner, leaflet dan kartu
“Cinta Koline”
3. Meminta persetujuan mentor terkait desain
Banner, Leflet dan Kartu “Cinta Koline”
4. Mencetak Banner, leaflet dan kartu “Cinta
Koline”
5. Mendistribusikan Banner, Leaflet dan Kartu
“Cinta Koline”
6. Menjelaskan fungsi & Manfaat kartu “Cinta
Koline”

1. Tersedianya bahan/materi tentang


promosi kesehatan ABCD serta Kartu
Output “Cinta Koline”
2. Adanya desain Banner, leaflet dan kartu
“Cinta Koline”
3. Persetujuan mentor

Hasil - Banner, Leaflet, Kartu “Cinta Koline”


- Lembar persetujuan
- Foto kegiatan & Video

| 45
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Pembahasan (Deskripsi Kegiatan)

Kegiatan ini dimulai dengan menyiapkan materi dan konsep yang akan
disusun dalam leaflet tentang promosi kesehatan ABCD. Materi yang
dikumpulkan bersumber dari materi terpercaya berdasarkan referensi yang akurat
sebagai bentuk tanggung jawab atas kinerja peserta kepada publik sehingga
nantinya akan tercipta kepuasan masyarakat. Peserta juga mencari referensi
tentang desain leaflet dari internet. Setelah menyiapkan konsep desain leaflet,
peserta membuat desain leaflet yang singkat dan menarik dengan memberikan
informasi yang mudah tersampaikan dan diingat oleh penderita hipertensi.
Pembuatan desain dikerjakan secara mandiri dengan menggunakan aplikasi
Canva. Konsultasi dengan mentor (kepala Puskesmas) merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan arahan dan persetujuan tentang isi dan konsep
leaflet.
Pada pelaksanaan pembagian leaflet promosi kesehatan ABCD, dan
kartu”Cinta Koline” . Peserta membagikan leaflet dengan fokus pada tujuan awal
yaitu diberikan pada pasien penderita hipertensi dan yang beresiko menderita
hipertensi. Pembagian leaflet, dan kartu”Cinta Koline” dilakukan di Puskesmas.
Setelah itu dilakukanlah penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Pembuatan banner, leaflet tentang promosi kesehatan ABCD serta membuat


kartu”Cinta Koline” berkontribusi tehadap Visi dan Misi Puskesmas Moti, yaitu:
 Visi Terwujudnya pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah Puskesmas
Moti
 Misi
a) Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)
b) Terciptanya lingkungan sehat berbasis masyarakat
c) Meningkatnya peran kader kesehatan dalam deteksi dini masalah kesehatan
d) Meningkatnya kinerja sesuai dengan indicator mutu yang telah ditetapkan
e) Meningkatnya sarana dan prasarana Puskesmas

| 46
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Bukti Kegiatan

Gambar - Mencari refrensi Banner, leaflet , kartu


“Cinta Koline”

Tanggal Pelaksanaan 21-26 Oktober 2022

| 47
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Bukti Kegiatan

Gambar - Membuat desain Banner, leaflet , kartu


“Cinta Koline”
- Meminta perserujuan terkain desain
Banner, leaflet , kartu “Cinta Koline”

Tanggal Pelaksanaan 18-26 Oktober 2022

| 48
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Bukti
NO HARI/ TGL KkkkKeKegiat
TENSI BB GDS/GDP KETERANGAN
.

Gambar - Mencetak Banner, leaflet dan kartu “Cinta


Koline”
- Mendistribusikan benner, leaflet dan Kartu
“Cinta Koline

Tanggal Pelaksanaan 21-26 Oktober 2022

| 49
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Bukti
Kegiatan

Gambar - Menjelaskan fungsi & Manfaat kartu “Cinta


Koline”

Tanggal Pelaksanaan 19 & 26 Oktober 2022

| 50
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan


1. Mencari refrensi bahan/materi banner,leaflet tentang promosi kesehatan
ABCD serta kartu “Cinta Koline”
Adaptif
Dalam pecarian refrensi senantiasa bertindak proaktif dan totalitas
2. Membuat desain banner,leaflet dan kartu “Cinta Koline”
Adaptif
Dalam pembuatan desain saya terus berinovasi dan berupayah
mengembangkan kreativitas diri
3. Meminta persetujuan mentor terkait desain banner,leaflet dan kartu “Cinta
Koline”
Kolaboratif
Senantiasa menggerakkan pemanfaatan sumber daya untuk tujuan bersama
sehingga mentor akan memberikan peretujuan
4. Mencetak banner, leaflet dan Kartu “Cinta Koline”
Kompeten
Pencetakan benner , leaflet dan Kartu “Cinta Koline” untuk melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
5. Mendistibusikan benner, leaflet dan Kartu “Cinta Koline”
Berorientasi pelayanan
Dalam mendistribusikan benner , leaflet dan Kartu “Cinta Koline senantiasa
bersikap ramah, cekatan, solutif
Kolaboratif
Dalam mendistribusikan benner , leaflet dan Kartu “Cinta Koline saya berupaya
menjalin bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
6. Menjelaskan fungsi & manfaat kartu “Cinta Koline”
Berorientasi pelayanan
Dalam memberikan penjelasan tentang fungsi dan manfaat kartu “Cinta Koline”
senantiasa memahami dan memenuhi kebutuhan masyartakat

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Pembuatan banner, leaflet tentang promosi kesehatan ABCD serta membuat


kartu”Cinta Koline” tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi dalam rangka
optimalisasi kunjungan pasien prolanis yang Hipertensi melalui “CInta Koline”
menunjukkan peserta telah berkontribusi tehadap Visi dan Misi Puskesmas Moti,
yaitu:
 Visi Terwujudnya pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah Puskesmas
Moti
 Misi
a) Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)
b) Terciptanya lingkungan sehat berbasis masyarakat
c) Meningkatnya peran kader kesehatan dalam deteksi dini masalah kesehatan
d) Meningkatnya kinerja sesuai dengan indicator mutu yang telah ditetapkan
e) Meningkatnya sarana dan prasarana Puskesmas

| 51
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Kegiatan 3 Melakukan Screening Hipertensi

Tanggal 24-26 Oktober 2022

PUSKESMAS MOTI
Tempat

- Menyiapkan bahan screening penyakit


hipertensi
Tahapan Kegiatan - Melakukan pengisian form screening
penyakit hipertensi
- Melakukan pendataan pasien hipertensi

- Tersedianya bahan screening penyakit


hipertensi
Output - Tersedianya form screening penyakit
hipertensi
- Data pasien hipertensi

| 52
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Hasil - Daftar hadir pasien prolanis


- Form Screening penyakit hipertensi
- Foto kegiatan & Video

Pembahasan (Prosedur Kegiatan)

Kegiatan screening penyakit hipertensi dimulai dengan menyiapkan


bahan yang dikumpulkan dari materi terpercaya berdasarkan referensi
yang akurat sebagai bentuk tanggung jawab atas kinerja peserta kepada
publik. Form tersebut mencakup data identitas, hasil pemeriksaan fisik,
factor resiko penyebab hipertensi dan system skoring yang digunakan. L a l u
dibagikan kepada seluruh pasien prolanis, Kemudian
diberikan penjelasan terkait cara pengisian form screening.

| 53
Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan

1. Menyiapkan bahan screening penyakit hipertensi


“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
AkuntabelMOTI
KOLINE” DI PUSKESMAS
Dalam menyiapkan bahan screening dilakukan dengan teliti, cermat sehingga
memudahkan dalam mendeteksi penyakit hipertensi
Loyal
Dalam menyiapkan bahan/materi screening dilakukan dengan penuh tanggung
jawab dan dedikasi sebagao wujud loyalitas
2. Melakukan pengisian form screening penyakit hipertensi

Adaptif
Dalam pembuatan form screening memanfaatkan teknologi terkini untuk
melaksanakan kegiatan
3. Melakukan pendataan pasien hipertensi
Kompeten
Dalam melakukan pendataan pasien yang hipertensi ini memberikan kemudahan
dan sebagai sarana untuk data-data pasien.
Berorientasi Pelayanan
- Dalam melakukan pendataan pasien yang hipertensi, senantiasa memahami &
memenuhi kebutuhan masyarakat, saya ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Menyiapkan bahan screening ” menunjukkan peserta telah berkontribusi


tehadap Visi dan Misi Puskesmas Moti, yaitu:
 Visi Terwujudnya pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah
Puskesmas Moti
 Misi
a) Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)
b) Terciptanya lingkungan sehat berbasis masyarakat | 54
c) Meningkatnya peran kader kesehatan dalam deteksi dini masalah
kesehatan
d) Meningkatnya kinerja sesuai dengan indicator mutu yang telah ditetapkan
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Bukti
Kegiatan

| 55
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Gambar - Menyiapkan bahan Screening penyakit


Hipertensi
- Melakukan pengisian form Screenig
Hipertensi
- Melakukan pendataan pasien hipertensi
Tanggal Pelaksanaan 24-26 Oktober 2022

Kegiatan 4 Pemberian informasi melalui“Koline” dan


melakukan “Koline”

Tanggal 26 – 2 November 2022

PUSKESMAS MOTI
Tempat

1. Membentuk Grup Whatsapp &


Pemberian informasi
Tahapan Kegiatan
2. Menanyakan kondisi kesehatan pasien
3. Mengindentifikasi keluhan terkait
penyakit hipertensi
4. Memberikan tips dan saran pada pasien

- Terbentuk Grup Whatsapp dan


Output dokumentasi pemberian informasi
wa & langsung
- Dokter mengetahui keluhan pasien
penderita hipertensi
- Daftar keluhan pasien hipertensi
- Tips dan saran

Hasil - Foto kegiatan

Pembahasan (Prosedur Kegiatan)

| 56
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Kegiatan pemberian informasi dimulai dengan membuat grup whatsaap


khusus pasien prolanis, selanjutnya memasukkan semua pasien prolanis
kedalam grup tersebut. Menentukan jadwal konsultasi online (setiap hari
Senin-Sabtu, pukul 10.00 sampai 15.00), Kemudian membuka sesi tanya
jawab, terkait masalah kesehatan pasien. Senantiasa memberikan
konsultasi kepada pasien yang memiliki keluhan kesehatan., Serta
memberikan tips dan saran dalam menjaga kesehatan pasien.

Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan

| 57
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

1. Membentuk Grup Whatsapp & Pemberian informasi

Kolaboratif
Dalam membentuk grup whatsaap senantiasa terbuka dalam pemberian informasi
terkait grup tersebut.
Berorientasi Pelayanan
Dalam pemberian informasi senantiasa bersikap ramah, sopan santun, cekatan
solutif dan dapat diandalkan.
2. Menanyakan kondisi kesehatan pasien
Berorientasi Pelayanan
Dalam menanyakan kondisi kesehatan pasien senantiasa dapat memberikan
pemahaman terkait masalah kesehatan dan membantu memenuhi kebutuhan
masyarakat, serta dalam berkonsultasi bersikap ramah, sopan santun, cekatan
solutif dan dapat diandalkan.
3. Mengindentifikasi keluhan terkait penyakit hipertensi

Loyal
Membuat daftar beberapa keluhan terbanyak yang dialami pasien terkait dengan
penyakit hipertensi, serta tetap menjaga kerahasiaan penyakit seluruh pasien
- 4. Memberikan tips dan saran pada pasien

- Harmonis
Dalam memberikan tips dan saran kepada setiap pasien senantiasa tetap
menghargai setiap pasien apapun latar belakang dan status sosialnya.
5. Memberikan terapi dan edukasi kepada pasien penderita hipertensi
Berorientasi Pelayanan
Dalam memberika pengobatan dan edukasi kepada setiap pasien senantiasa
bersikap ramah, sopan santun, cekatan solutif dan dapat diandalkan

| 58
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Pemberian informasi melalui“Koline” dan melakukan “Koline” menunjukkan


peserta telah berkontribusi tehadap Visi dan Misi Puskesmas Moti, yaitu:
 Visi Terwujudnya pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah
Puskesmas Moti
 Misi
a) Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)
b) Terciptanya lingkungan sehat berbasis masyarakat
c) Meningkatnya peran kader kesehatan dalam deteksi dini masalah
kesehatan
d) Meningkatnya kinerja sesuai dengan indicator mutu yang telah ditetapkan
e) Meningkatnya sarana dan prasarana Puskesmas

| 59
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Bukti
kKKeKegiatan

Gambar - Membentuk Grup Whatsaap


- Mengidentifikasi keluhan-keluhan pasien

Tanggal 26 Okt – 2 Nov 2022


Pelaksanaan
| 60
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Bukti
Kegiatan

Tanggal 26 Okt – 2 Nov 2022


Pelaksanaan - Memberikan tips dan saran pada pasien
- Memberikan terapi dan edukasi kepada pasien
penderita hipertensi

| 61
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Kegiatan 5 Evaluasi kegiatan Aktualisasi

Tanggal 1 – 5 November 2022

PUSKESMAS MOTI
Tempat

1. Membuat form evaluasi kegiatan


2. Menjelaskan cara pengisian form evaluasi
Tahapan Kegiatan kegiatan
3. Mendisribusikan form evaluasi kegiatan kepada
pasien prolanis
4. Membuat diagram hasil evaluasi kegiatan
5. Menyiapkan bukti-bukti hasil kegiatan
aktualisasi

- Tersedianya form Evaluasi kegiatan


Output - Distribusi form evaluasi
- Tersedianya diagram hasil evaluasi
kegiatan
- Bukti-bukti hasil kegiatan

Hasil - Foto kegiatan


- Form Evaluasi hasil kegiatan
- Bukti-bukti hasil kegiatan

Pembahasan (Prosedur Kegiatan)

| 62
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk menilai seberapa efektif metode


konsultasi pasien khususnya pasien hipertensi melalui “Koline” Konsultasi
Online di Puskesmas Moti Kabupaten Bantaeng. Kegiatan evaluasi ini
dimulai dari pembuatan form evaluasi. Selanjutnya diberikan penjelasan
kepada pasien cara pengisian form evaluasi kegiatan. Kemudian form
evaluasi disebar kepada pasien prolanis untuk dilakukan pengisian kepada
masyarakat. Pada hasil evaluasi diketahui bahwa pelayanan puskesmas
melalui “Koline” mendapatkan tanggapan postif dari masyarakat. Hal ini
terbukti dengan antusiasme masyarakat yang melakukan konsultasi
melalu”Koline”. Selain itu, pada survey evaluasi tentang kegiatan
aktualisasi, sebanyak 75% partisipan setuju untuk penggunaan “Koline”
kedepannya dan sebanyak 75 % juga setuju jika penggunaan “Koline”
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berobat secara rutin.

| 63
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 64
Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan

1. Membuat
“OPTIMALISASI form PASIEN
KUNJUNGAN evaluasiPROLANIS
kegiatan YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
Akuntabel MOTI
KOLINE” DI PUSKESMAS
Dalam pembuatan form evaluasi kegiatan senantiasa dilakukan dengan cermat,
dan teliti
2. Menjelaskan cara pengisian form evaluasi kegiatan
Berorientasi Pelayanan
Dalam pemberian penjelasan terkait cara pengisian form evaluasi kepada pasien
senantiasa bersikap ramah, sopan santun, cekatan solutif dan dapat diandalkan.
3. Mendisribusikan form evaluasi kegiatan kepada pasien prolanis
Kolaboratif
Dalam mendistribusikan form evaluasi tersebut mampu bekerja sama kepada
siapapun dan mambu membantu setiap pasien.
4. Membuat diagram hasil evaluasi kegiatan
Adaptif
Dalam membuat diagram hasil evaluasi mampu memanfaatkan teknologi
terkini untuk memberikan hasil yang berkualitas untuk pelaksanaan kegiatan

5. Menyiapkan bukti-bukti hasil kegiatan aktualisasi


Akuntabel
Dalam menyiapkan bukti-bukti hasil kegiatan senantiasa dilakukan dengan
penuh tanggung jawab, jujur dan transparan.
6. Pertemuan dengan mentor
Loyal
Dalam pertemuan dengan mentor (Kepala puskesmas) senantiasa
menunjukkan rasa hormat, sopan santun dan dedikasi yang tinggi.
7. Melaporkan hasil kegiatan aktualisasi dengan mentor
Akuntabel
Dalam pelaporan seluruh hasil kegiatan dilakukan dengan penuh
tanggung jawab, jujur dan transparan.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Evaluasi hasil kegiatan, menunjukkan peserta telah berkontribusi tehadap


Visi dan Misi Puskesmas Moti, yaitu:
 Visi Terwujudnya pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah
Puskesmas Moti
 Misi
f) Meningkatnya kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM)
g) Terciptanya lingkungan sehat berbasis masyarakat
h) Meningkatnya peran kader kesehatan dalam deteksi dini masalah | 65
kesehatan
i) Meningkatnya kinerja sesuai dengan indicator mutu yang telah ditetapkan
j) Meningkatnya sarana dan prasarana Puskesmas
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Gambar - Membuat form evaluasi kegiatan


- Menjelaskan cara pengisian form
evaluasi kegiatan
Tanggal Pelaksanaan 1-5 November 2022

Bukti
Kegiatan

| 66
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Bukti
Kegiatan

Gambar - Kunjungan rumah pasien prolanis

| 67
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

Tanggal Pelaksanaan 4-5 November 2022

LAMPIRAN

| 68
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

SURAT PERSETUJUAN PELAKSANAAN


AKTUALISASI

| 69
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

SURAT PERSETUJUAN TELAAH


STAF

| 70
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 71
* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id

© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga
Administrasi Negara, Indonesia.
BANNER TENTANG HIPERTENSI

* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id

© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga
Administrasi Negara, Indonesia.
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

LEAFLET TENTANG HIPERTENSI

| 74
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

FORM SCREENING PENYAKIT HIPERTENSI

| 75
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

KARTU KONTROL KOLINE

KARTU “ CINTA ROLINE”


PROLANIS YANG HIPERTENSI

NO. HARI/TANGGAL TENSI BERAT GDS/GDP KETERANGAN


BADAN

EVALUASI HASIL KEGIATAN

| 76
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 77
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 78
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 79
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

FOTO- FOTO KEGIATAN AKTUALISASI

| 80
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 81
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 82
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 83
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 84
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

FOTO- FOTO KEGIATAN AKTUALISASI

| 85
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 86
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI

| 87

You might also like