Professional Documents
Culture Documents
Fixx Jurnal Raodah
Fixx Jurnal Raodah
REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL MAKASSAR
ABSTRACT
Keywords:
Banner and Leaflet
about ABCD Health
Background: Hypertension is a condition where the
increase in systolic blood is above the normal limit of more
Promotion, hypertension,
Whatsaap group, Onlinethan 140 mmHg and diastolic blood pressure more than 90
consultation mmHg. This condition causes the blood vessels to constantly
increase pressure. Hypertension itself is known as a” silent
killer " or Silent Killer where people who have hypertension
have no symptoms at all.
Based on the data of Basic Health Research (Riskesdas) of
the Ministry of Health 2018 in Indonesia, it shows that 8.8
percent of diagnosed hypertension patients. The prevalence of
hypertension was highest in Bangka Belitung province
(30.9%), and lowest in Papua province (16.8%). The provinces
of South Kalimantan, East Kalimantan, and West Java are
provinces that have a higher prevalence of hypertension than
the national figures. Of the 8.8% of hypertensive patients, only
50 percent take medication regularly this is supported by data
from the healthy Indonesia with a family approach (PIS-PK)
Program in 2022, hypertensive patients who seek treatment
regularly are 27.5 percent.
Based on the Basic Health Research data (Riskesdas) of
Kata kunci: the Ministry of Health 2018 in South Sulawesi province, the
Banner dan Leaflet prevalence of hypertension based on a doctor's diagnosis in
tentang Promosi the >18th population in Bantaeng Regency is 8.85%.
kesehatan ABCD,
Hipertensi, Grup Objective: "Optimization of Prolanis hypertensive patient
Whatsaap, Konsultasi
visits through "Cinta Koline" at Moti Health Center
Online
© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga Administrasi
Negara, Indonesia.
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
|2
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi merupakan suatu keadaan
dimana peningkatan darah sistolik berada diatas batas normal
yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari 90 mmHg. Kondisi ini menyebabkan pembuluh darah
terus meningkatkan tekanan. Hipertensi sendiri dikenal
sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam dimana
orang yang memiliki hipertensi tidak memiliki gejala sama
sekali.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Kemenkes 2018 di Indonessia menunjukkan sebesar 8,8
persen penderita hipertensi yang terdiagnosis. Prevalensi
hipertensi tertinggi di provinsi Bangka Belitung (30,9%), dan
terendah di provinsi Papua (16,8%). Provinsi Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat merupakan
provinsi yang mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi
dari angka nasional. Dari 8,8 % penderita hipertensi, hanya
50 persen yang minum obat secara teratur hal itu didukung
dengan data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) tahun 2022, penderita hipertensi yang
berobat secara teratur sebesar 27,5 persen.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Kemenkes 2018 di Provinsi Sulawesi-selatan, prevalensi
hipertensi berdasarkan diagnose dokter pada penduduk >18 th
di kabupaten Bantaeng sebesar 8.85%.
|3
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
|4
A. PENDAHULUAN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sebagai profesi pada
instansi pemerintahan, ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Ketiga fungsi ini harus
dilaksanakan sebagaimana yang termaktub dalam Undang- Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.1
Pelaksanaan fungsi ASN terlebih dahulu difasilitasi oleh negara
dengan mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan
Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(selanjutnya disebut CPNS) selama satu tahun masa percobaan sebagai
salah satu bagian dari manajemen ASN. Masa pelatihan tersebut dilakukan
dengan praktik penyelenggaraan pelatihan yang membentuk karakter ASN
yang kuat dan professional yaitu PNS yang mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya
secara efektif dan efisien. 2
Upaya pembentukan sosok PNS yang profesional seperti tersebut di
atas, perlu diadakan pembinaan melalui jalur pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan tempat kerja
sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan, menerapkan,
mengaktualisasikan, membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan
merasakan manfaatnya sehingga terpatri dalam dirinya sebagai
karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas.2
Dalam rangka mewujudkan tahapan di atas, maka
dilaksanakan suatu kegiatan yang disebut dengan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar ASN pada satuan kerja masing-masing. Melalui kegiatan ini,
diharapkan setiap CPNS mampu mendeskripsikan implementasi nilai-nilai
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) pada satuan kerja dimana CPNS
tersebut ditugaskan, misalnya pada instansi pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan merupakan pemeliharaan atau
peningkatan status kesehatan melalui usaha-usaha pencegahan,
diagnosis, terapi, pemulihan, atau penyembuhan penyakit, cedera, serta
gangguan fisik dan mental lainnya. Pelayanan kesehatan merupakan hak
setiap orang yang dijamin dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai penyedia
sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang cepat, tepat dan akurat. Pelayanan di tingkat fasilitas
kesehatan pertama seperti di Puskesmas Moti terfokus pada pelayanan
preventif dan promotif. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id
© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga
Administrasi Negara, Indonesia.
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil analisis USG, isu yang terpilih adalah “Belum
optimalnya kunjungan pasien prolanis di wilayah kerja Puskesmas Moti” . Maka
dari itu gagasan pemecahan isu ialah “Optimalisasi kunjungan pasien
prolanis yang Hipertensi melalui “Cinta Koline” di Puskesmas Moti
Kabupaten Bantaeng”
|6
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1. Desain Penelitian
3. Instrumen Penelitian
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data kuantitatif melalui pengisian form Screening dan data
kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam (indepeth interview) dan
pembentukan grup Whatsaap khusus pasien prolanis yang hipertensi.
1. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono. 2016).
|7
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Teknik ini digunakan sebagai pelengkap
dalam pengumpulan data dari hasil observasi dan wawancara yang
berguna untuk hasil penelitian. Sebelum melakukan observasi, peneliti
terlebih dulu mencari referensi melalui buku, jurnal, artikel di internet serta
sumber lainnya yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti.
5. Analisa Data
Menurut bogdan dalam Sugiyono (2016), analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
yang dapat diceritakan kepada orang lain. Miles dan huberman
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data
reduction, data display dan data conclusion drawing/verification.
1. Reduksi data
Data yang peneliti peroleh selama di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
|8
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Dalam mereduksi data,setiap peneliti dipandu oleh tujuan yang akan dicapai.
Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Dalam penelitian
ini reduksi data dilakukan pada saat peneliti mendapatkan data dari buku
register pasien prolanis khusus yang hipertensi.
2. Penyajian Data
D. Pembahasan
a) Prosedur pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi “Optimalisasi kunjungan
pasien prolanis yang Hipertensi melalui “Cinta Koline” dilakukan di
Puskesmas Moti, setiap hari rabu yakni jadwal rutin kunjungan pasien
prolanis. Berdasarkan Kepmenpan No.139 tahun 2003, tentang tugas
pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana
pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitativ untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Prosesdur pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilakukan
antara lain:
|9
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 10
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 11
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 12
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 13
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 14
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 15
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 16
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
b) Hasil
Pada tahap ini dilakukan analisis mengunakan form/kuisoner dan
observasi secara langsung.
Dari hasil pengisian form evaluasi kegiatan yang diberikan kepada
seluruh pasien prolanis didapatkan hasil sebagai berikut ;
| 17
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 18
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
pasien lebih nyaman untuk konsultasi secara online, dan 8,3% pasien
yang tidak setuju untuk melakukan konsultasi online.
| 19
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 20
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
E. PENUTUP
Berdasarkan uraian hasil pada capaian aktualisasi maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan mampu menginternalisasikan
dan memegang teguh nilai-nilai ASN pada setiap pelayanan di
Puskesmas sebagai dokter umum. Hal ini terlihat pada hasil laporan
aktualisasi.
2. Laporan hasil aktualisasi ini dibuat berdasarkan pada isu yang
ditemukan peserta di unit kerja dan hasil diskusi dengan mentor
(Kepala Puskesmas) yaitu belum optimalnya kunjungan pasien yang
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Moti. Salah satu juga
penyebab belum optimal, disebabkan karna akses yang sulit dan
terbatas (khusus penguna angkutan umum tidak beroprasi setiap
hari, hanya saat hari-hari pasar). Sehingga masyarakat yang tidak
memiliki kendaraan dan tidak saat hari pasar, terpaksa tidak
memeriksakan kesehatannya di puskesmas. Untuk memecahkan isu
tersebut, peserta memiliki gagasan yang inovatif yaitu dengan
mengoptimalkan kunjungan pasien hipertensi untuk melakukan
kontrol rutin melalui “Konsultasi Online”. Berdasarkan hasil evaluasi
yang dilakukan, sebanyak 66,7% responden menyatakan merasa
terbantu ataupun memudahkan dengan “Koline”.
3. Pelayanan melalui “Koline” pada kegiatan aktualisasi ini
memudahkan pasien hipertensi untuk control secara rutin dan
mendapatkan pengobatan. Hal ini dapat terlihat meningkatnya
kunjungan pasien hipertensi yaitu 6 kunjungan pada minggu I bulan
Oktober 2022 (sebelum aktualisasi) menjadi 15 kunjungan pada
minggu II dan 20 kunjungan pada minggu III (saat aktualisasi)
dengan sasaran 30 pasien perminggu yang menunjukkan
peningkatan 80 %
4. Pelayanan Puskesmas melalui “Koline” mendaptkan tanggapan
positif dari masyarakat. Hal ini terbukti dengan antusiasme
masyarakat yang melakukan konsutasi online. Selain itu pada survey
evaluasi tentang kegiatan aktualisasi sebanyak 75% partisipan setuju
untuk penggunaan “Koline” kedepannya dan sebanyak 75% juga
setuju jika “Koline” ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk berobat secara rutin.
SARAN
Melalui kegiatan pelatihan dasar CPNS khususnya tahap aktualisasi
diharapkan dapat terus berlanjut bukan hanya pada masa pelatihan dasar
CPNS tetapu senantiasa berkesinambungan setelah kembali bertugas di
instansi masing-masing, sehingga tercipta suasana yang kondusif dan dapat
memuaskan harapan masyarakat. Kepala Puskesmas diharapkan agar terus
mendukung kegiatan “Koline” ini misalnya dengan pengadaan handphone
khusus untuk “Konsultasi Online” sehingga dapat memudahkan petugas
kesehatan ataupun dokter dalam melakukan pelayanan.
| 21
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
REFRENSI
1. Undang-Undang No. 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
2. Permenkes No.43 Tahun 2019. Peraturan Mentri Kesehatan No.43
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. AAFP. 2021. Telehealth and Telemedicine. American Academy of Famly
Physician.
4. Lembaga Administrasi Negara 2021. Berorientasi Pelayanan : Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
5. Lembaga Administrasi Negara 2021. Akuntabel : Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
6. Lembaga Administrasi Negara 2021. Kompeten : Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
7. Lembaga Administrasi Negara 2021.Harmonis: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
8. Lembaga Administrasi Negara 2021. Loyal : Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
9. Lembaga Administrasi Negara 2021. Adaptif : Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
10. Lembaga Administrasi Negara 2021. Kolaboratif : Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
11. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
2019. Laporan Provinsi Sulawesi-Selatan. Riskesdas 2018.
12. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Hal: 231. Ibid, hlm 240.
| 22
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
14.
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia http://repository.uki.ac.id ›
BukuHipertensi
15.
Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi
(http://p2ptm.kemkes.go.id › uploads)
| 23
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
LAMPIRAN 1
Penilaian Kriteria
No Jumlah Rank
Masalah U S G
Kurangnya Pemahaman
masyarakat wilayah
2 Puskesmas Moti mengenai 4 4 4 12 II
penyakit Hipertensi
Belum optimalnya
kunjungan pasien prolanis di
3 wilayah kerja Puskesmas 5 5 5 15 I
Moti
Keterangan :
| 24
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 25
Nama : dr. A. Raodah Imran, S.Ked
Unit Kerja : Puskesmas Moti Kabupaten Bantaeng
Isu Yang Diangkat : Belum optimalnya kunjungan pasien prolanis yang hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Moti
Gagasan Pemecah Isu : “Optimalisasi kunjungan pasien prolanis yang Hipertensi melalui “Cinta Koline” di
Puskesmas Moti Kabupaten Bantaeng”
Visi Organisasi : Terwujudnya pelayanan kesehatan sesuai standar di wilayah Puskesmas Moti
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan 1. Menyiapkan Tersedianya saya menyiapkan Dengan melakukan Menyiapkan
. konsultasi bahan/materi Bahan/materi materi saya akan penyiapan bahan/materi bahan/materi
dengan konsultasi dan dan jadwal berupaya meningkatakan konsultasi maka akan konsultasi
mentor menentukan kegiatan kompetensi diri untuk berkontribusi dalam visi menguatkan nilai
Jadwal menjawab tantangan yg Puskesmas Moti yaitu profesional
selalu berubah “Terwujudnya
(kompeten) Pelayanan Kesehatan
2. Melakukan Mendapat Saya melakukan Sesuai Standar Di
konsultasi kegiatan arahan dan konsultasi ijin kegiatan Wilayah Puskesmas
dan izin kegiatan persetujuan saya senantiasa Moti”
mentor
* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id
© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga Administrasi Negara, Indonesia.
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1 2 3 4 5 6 7
mengenai membangun lingkungan Dan Misi ke-1 yaitu
kegiatan yang (harmonis) “Meningkatnya
aktualisasi kualitas dan kuantitas
Sumber Daya Manusia
(SDM)” serta Misi ke-4
3. Mencatat hasil Catatan hasil Saya senantiasa yaitu “Meningkatnya
konsultasi konsultasi mencatat hasil konsultasi kinerja sesuai dengan
sehingga sy akan indikator mutu yang
melaksanaan tugas dg telah ditetapkan”
kualitas terbaik
(Kompeten)
2 Membuat 1. Mencari refrensi Bahan/materi Saya bertindak proaktif Mewujudkan misi ke- Membuat
. banner, leaflet bahan/materi tentang promosi dalam mencari refrensi 1 yaitu “Meningkatnya Banner & leaflet
tentang banner,leaflet, kesehatan (Adaptif) kualitas dan kuantitas menguatkan nilai
promosi ABCD dan Kartu Sumber Daya Manusia profesional dan
tentang promosi
kesehatan “Cinta Koline” (SDM)” inovatif
ABCD serta kesehatan ABCD
membuat serta Kartu “Cinta
kartu”Cinta Koline”
Koline” 2. Membuat desain Adanya Saya terus
banner, leaflet desain banner, berinovasi dan
dan Kartu “Cinta leaflet, dan mengembangkan
Kartu “Cinta kreativitas (Adaptif)
Koline”
Koline”
3. Meminta Persetujuan Saya menggerakkan
persetujuan mentor pemanfaatan sumber
mentor terkait daya untuk tujuan
desain banner, bersama sehingga
| 27
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1 2 3 4 5 6 7
leaflet dan Kartu mentor akan
“Cinta Koline” memberikan peretujuan
(Kolaboratif)
Distribusi
5. Mendistibusikan Banner, Leaflet Saya ramah,
benner, leaflet dan Kartu “Cinta cekatan, solutif
dan Kartu “Cinta Koline” (Berorientasi
Koline” pelayanan)
Saya terbuka
dalam bekerja
sama untuk
| 28
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1 2 3 4 5 6 7
menghasilkan nilai
tambah
(Kolaboratif)
Fungsi &
6. Menjelaskan manfaat kartu Memahami dan
fungsi & manfaat “Cinta Koline” memenuhi kebutuhan
kartu “Cinta masyartakat
Koline” (Berorientasi
pelayanan)
Saya menyediakan
bahan/materi dengan
penuh tanggung jawab
dan dedikasi sebagai
wujud loyalitas (Loyal)
| 29
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1 2 3 4 5 6 7
pengisian form form screening beradaptasi dalam
screening penyakit pemanfaatan teknologi
penyakit hipertensi untuk pelaksanaan
hipertensi kegiatan (Adaptif)
4 Pemberian 1. Membentuk Grup Terbentuk - Saya terbuka dan Mewujudkan misi ke- Kerterkaitann
| 30
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1 2 3 4 5 6 7
. informasi Whatsapp & Grup Whatsapp bekerja sama 1 yaitu “Meningkatnya ya dengan nilai
melalui Pemberian dan (Kolaboratif ) kualitas dan kuantitas berorganisasi
“Koline”, serta informasi dokumentasi - Saya ramah Sumber Daya Manusia yaitu Terbuka
Melakukan pemberian (SDM)”
cekatan solutif dan
“Koline” informasi wa &
langsung dapat diandalkan Dan berkontribusi
(Berorientasi pada misi ke 5
Pelayanan) (Meningkatkan sarana
& prasarana
puskesmas)
| 31
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1 2 3 4 5 6 7
3. Mengindentifikasi 3. Daftar Saya menjaga
keluhan terkait keluhan rahasia penyakit
penyakit hipertensi pasien pasien (Loyal)
hipertensi
| 32
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1 2 3 4 5 6 7
5 Evaluasi hasil 1. Membuat form Tersedianya Saya mampu Mewujudkan misi ke-
. aktualisasi evaluasi kegiatan form Evaluasi menyiapkan form 1 yaitu “Meningkatnya Kerterkaitann
kegiatan evaluasi dengan cermat kualitas dan kuantitas ya dengan nilai
(Akuntabel) Sumber Daya Manusia berorganisasi
(SDM)” yaitu Inovatif
| 33
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1 2 3 4 5 6 7
tambah
(Kolaboratif)
Melakukan
pertemuan dengan
6. Pertemuan dengan
menunjukkan rasa
mentor hormat dan dedikasi
tinggi (Loyal)
| 34
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1 2 3 4 5 6 7
Dalam melaporkan
hasil kegiatan
bersikap sopan,
7. Melaporkan hasil santun, dan saling
kegiatan aktualisasi mengharga dan
mampu membangun
kepada mentor
lingkungan yang
kondusif (Harmonis)
| 35
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
1 2 3 4 5 6 7
6.Pertemuan Melakukan
dengan mentor pertemuan dengan
menunjukkan rasa
hormat dan dedikasi
tinggi (Loyal)
| 36
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 37
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Menolong orang
lain
Lingkungan
2
kerja Kondusif
Memegang
teguh ideology
Menjaga nama
baik pimpinan,
Loyal 1
bangsa dan
negara
Menjaga
rahasia jabatan
Cepat
1
menyesuaikan diri
Terus
Adaptif 2
berinovasi
Bertindak
1
proaktif
Memberi
kesempatan pada
1
berbagai pihak
untuk berkontribusi
Terbuka dalam
bekerja sama
Kolabor untuk 2
atif menghasilkan nilai
tambah
Menggerakkan
pemanfaatna
berbagai sumber 1
daya untuk tujuan
bersama
Jumlah 31
| 38
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
MP
| 39
LAMPIRAN 3 JADWAL KEGIATAN
* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id
© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga
Administrasi Negara, Indonesia.
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
PUSKESMAS MOTI
Tempat
| 41
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 42
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 43
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Bukti
Kegiatan
| 44
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
PUSKESMAS MOTI
Tempat
| 45
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Kegiatan ini dimulai dengan menyiapkan materi dan konsep yang akan
disusun dalam leaflet tentang promosi kesehatan ABCD. Materi yang
dikumpulkan bersumber dari materi terpercaya berdasarkan referensi yang akurat
sebagai bentuk tanggung jawab atas kinerja peserta kepada publik sehingga
nantinya akan tercipta kepuasan masyarakat. Peserta juga mencari referensi
tentang desain leaflet dari internet. Setelah menyiapkan konsep desain leaflet,
peserta membuat desain leaflet yang singkat dan menarik dengan memberikan
informasi yang mudah tersampaikan dan diingat oleh penderita hipertensi.
Pembuatan desain dikerjakan secara mandiri dengan menggunakan aplikasi
Canva. Konsultasi dengan mentor (kepala Puskesmas) merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mendapatkan arahan dan persetujuan tentang isi dan konsep
leaflet.
Pada pelaksanaan pembagian leaflet promosi kesehatan ABCD, dan
kartu”Cinta Koline” . Peserta membagikan leaflet dengan fokus pada tujuan awal
yaitu diberikan pada pasien penderita hipertensi dan yang beresiko menderita
hipertensi. Pembagian leaflet, dan kartu”Cinta Koline” dilakukan di Puskesmas.
Setelah itu dilakukanlah penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi.
| 46
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Bukti Kegiatan
| 47
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Bukti Kegiatan
| 48
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Bukti
NO HARI/ TGL KkkkKeKegiat
TENSI BB GDS/GDP KETERANGAN
.
| 49
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Bukti
Kegiatan
| 50
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 51
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
PUSKESMAS MOTI
Tempat
| 52
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 53
Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan
Adaptif
Dalam pembuatan form screening memanfaatkan teknologi terkini untuk
melaksanakan kegiatan
3. Melakukan pendataan pasien hipertensi
Kompeten
Dalam melakukan pendataan pasien yang hipertensi ini memberikan kemudahan
dan sebagai sarana untuk data-data pasien.
Berorientasi Pelayanan
- Dalam melakukan pendataan pasien yang hipertensi, senantiasa memahami &
memenuhi kebutuhan masyarakat, saya ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan.
Bukti
Kegiatan
| 55
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
PUSKESMAS MOTI
Tempat
| 56
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 57
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Kolaboratif
Dalam membentuk grup whatsaap senantiasa terbuka dalam pemberian informasi
terkait grup tersebut.
Berorientasi Pelayanan
Dalam pemberian informasi senantiasa bersikap ramah, sopan santun, cekatan
solutif dan dapat diandalkan.
2. Menanyakan kondisi kesehatan pasien
Berorientasi Pelayanan
Dalam menanyakan kondisi kesehatan pasien senantiasa dapat memberikan
pemahaman terkait masalah kesehatan dan membantu memenuhi kebutuhan
masyarakat, serta dalam berkonsultasi bersikap ramah, sopan santun, cekatan
solutif dan dapat diandalkan.
3. Mengindentifikasi keluhan terkait penyakit hipertensi
Loyal
Membuat daftar beberapa keluhan terbanyak yang dialami pasien terkait dengan
penyakit hipertensi, serta tetap menjaga kerahasiaan penyakit seluruh pasien
- 4. Memberikan tips dan saran pada pasien
- Harmonis
Dalam memberikan tips dan saran kepada setiap pasien senantiasa tetap
menghargai setiap pasien apapun latar belakang dan status sosialnya.
5. Memberikan terapi dan edukasi kepada pasien penderita hipertensi
Berorientasi Pelayanan
Dalam memberika pengobatan dan edukasi kepada setiap pasien senantiasa
bersikap ramah, sopan santun, cekatan solutif dan dapat diandalkan
| 58
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 59
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Bukti
kKKeKegiatan
Bukti
Kegiatan
| 61
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
PUSKESMAS MOTI
Tempat
| 62
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 63
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 64
Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan
1. Membuat
“OPTIMALISASI form PASIEN
KUNJUNGAN evaluasiPROLANIS
kegiatan YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
Akuntabel MOTI
KOLINE” DI PUSKESMAS
Dalam pembuatan form evaluasi kegiatan senantiasa dilakukan dengan cermat,
dan teliti
2. Menjelaskan cara pengisian form evaluasi kegiatan
Berorientasi Pelayanan
Dalam pemberian penjelasan terkait cara pengisian form evaluasi kepada pasien
senantiasa bersikap ramah, sopan santun, cekatan solutif dan dapat diandalkan.
3. Mendisribusikan form evaluasi kegiatan kepada pasien prolanis
Kolaboratif
Dalam mendistribusikan form evaluasi tersebut mampu bekerja sama kepada
siapapun dan mambu membantu setiap pasien.
4. Membuat diagram hasil evaluasi kegiatan
Adaptif
Dalam membuat diagram hasil evaluasi mampu memanfaatkan teknologi
terkini untuk memberikan hasil yang berkualitas untuk pelaksanaan kegiatan
Bukti
Kegiatan
| 66
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
Bukti
Kegiatan
| 67
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
LAMPIRAN
| 68
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 69
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 70
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 71
* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id
© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga
Administrasi Negara, Indonesia.
BANNER TENTANG HIPERTENSI
* Corresponding Author
Email : raodahimran@yahoo.co.id
© 2022 Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Puslatbang KDOD), Lembaga
Administrasi Negara, Indonesia.
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 74
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 75
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 76
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 77
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 78
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 79
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 80
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 81
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 82
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 83
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 84
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 85
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 86
“OPTIMALISASI KUNJUNGAN PASIEN PROLANIS YANG HIPERTENSI MELALUI “CINTA
KOLINE” DI PUSKESMAS MOTI
| 87